Disusun Oleh:
KELAS 4C
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
dan rahmat-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“KPK dan FPB”. Tugas makalah ini dibuat guna untuk memenuhi tugas mata kuliah
Konsep Dasar Matematika SD. Kami berharap dapat menambah wawasan dan
pengetahuan, serta pembaca dapat mengetahui tentang bagaimana dan apa
sebenarnya Teori-Teori Pada Pembelajaran Terpadu itu.
Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Dya Ayu Agustiana Putri, M.Pd.
selaku Dosen pengampu Mata kuliah Konsep Dasar Matematika SD karena telah
memberikan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
pembuatan makalah ini..
Meskipun isi makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan
namun kami mengharapkan kritik dan saran agar dalam penyusunan makalah
berikutnya dapat lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
sekaligus menambah pengetahuan tentang kebahagiaan.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
TUJUAN ............................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
PENUTUP ............................................................................................................. 11
KESIMPULAN ................................................................................................. 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Pada perkalian di atas, bilangan 2, 3, 5, 7 dan 11 masing-masing hanya memiliki
2 faktor yakni 1 dan bilangan dirinya sendiri. Bilangan bilangan yang hanya
mempunyai 2 faktor disebut dengan bilangan prima.
Faktor prima adalah bilangan yang dapat membagi habis bilangan tersebut.
Faktor prima suatu bilangan adalah faktor-faktor dari bilangan tersebut yang
merupakan bilangan prima, untuk mencari faktor prima suatu bilangan antara lain:
1. Bagilah bilangan dengan bilangan 2
2. Ulangi langkah pertama, jika memungkinkan jika sisa bilangan sudah tidak
bisa dibagi dengan 2, maka bagilah dengan 3, 5, 7, dan seterusnya. Jika sisa
bilangan sudah tidak bisa dibagi dengan 2, maka bilangan dengan 3, 5,7, dan
seterusnya.
Sebagai contoh, faktor dari 18 yaitu harus dibagi dengan bilangan yang dapat
membagi habis:
12 : 1 = 12
12 : 2 = 6
12 : 3 = 4
Dari faktor-faktor tersebut yang merupakan bilangan prima adalah 2 dan 3.
Dengan demikian Faktor prima dari 12 adalah 2 dan 3.
Bagaimana cara menentukan faktor prima suatu bilangan? Untuk menentukan
faktor prima atau faktorisasi prima suatu bilangan dapat menggunakan 2 cara yaitu
menggunakan pohon faktor dan tabel
A. Pohon Faktor
Dengan cara membagi bilangan-bilangan tersebut dengn bilangan prima.
Contoh:
12
2 6
2 3
Faktor prima dari 12 adalah 2 dan 3.
30
2 15
3 5
3
Faktor prima dari 30 adalah 2, 3 dan 5.
B. Tabel
:1 :2 :3 :4 :6 :12
Faktor 12
12 6 4 3 2 1
Faktor prima dari 12 adalah 2 dan 3.
Faktor 12 1 2 3 4 6 12
Faktor 20 1 2 4 5 10 20
Faktor prima dari 20 adalah 2 dan 5.
Sedangkan faktor persekutuan prima dari 12 dan 20 adalah 2.
4
Setiap faktor persekutuan ada yang terbesar, sedangkan faktor terkecilnya selalu
1. Hal ini disebabkan 1 merupakan faktor dari semua bilangan. Bilangan terbesar
pada faktor persekutuan itu disebut faktor persekutuan terbesar (FPB). Dengan kata
lain, FPB adalah nilai paling besar dari faktor persekutuan dua bilangan atau lebih.
Faktor persekutuan terbesar adalah proses pemecahan suatu bilangan menjadi
faktor-faktor prima yang mengalikan hasilnya. Persekutuan terbesar adalah faktor
prima yang paling besar dan dapat dibagi dengan kedua bilangan tersebut tanpa
sisa. Ini merupakan konsep penting dalam matematika, terutama dalam teori
bilangan. Ada beberapa cara untuk mencari FPB dari suatu bialangan, yaitu
menggunakan pohon faktor, tabel, himpunan dan algoritma.
Cara menentukan FPB dengan menggunakan pohon faktor yaitu:
• Buatlah pohon faktor dari kedua bilangan yang dicari FPB nya.
• Tulis faktorisasi primanya.
• Pilihlah bilangan pokok yang sama pada kedua faktorisasi prima.
• Jika bilangan tersebut memiliki pangkat yang berbeda, ambilah bilangan prima
dengan pangkat terendah.
Contoh soal:
Pak rudi memiliki 12 apel dan 18 jeruk. Apel dan jeruk tersebut akan dimasukkan
ke dalam kantong plastik. Berapa kantong plastik yang dibutuhkan jika tiap kantong
berisi apel dan jeruk dengan jumlah yang sama?
Untuk menjawab soal tersebut dengan menggunakan cara mencari FPB dari 12 dan
18.
Jawab:
12 18
2 6 2 9
2 3 3 3
5
Cara menentukan FPB menggunakan tabel yaitu:
• Bagilahkedua bilangan yang dicari dengan bilangan prima (2, 3, dst)
• Apabila ada yang tidak bisa dibagi dengan bilangan prima maka tulislah dengan
angka sebelumnya.
• Cari blangan prima yang membagi bilangan yang dicari.
Contoh soal:
Tentukan FPB dari bilangan 36 dan 54
Jawab:
36 54
2 18 27
2 9 27
3 3 9
3 1 3
3 1 1
FPB = 2 x 3 x 3 = 2 x 32 = 18
Cara menentukan FPB menggunakan himpunan faktor yang terbesar yaitu:
Contoh soal:
Tentukan FPB dari 9 dan 12
Jawab:
Faktor 9 = { 1, 3, 9 }
Faktor 12 = { 1, 2, 3, 4, 6, 12 }
Faktor yang sama dari kedua himpunan faktor tersebut adalah { 1, 3}.
FPB dari 9 dan 12 aadalah anggota himpunan faktor persekututan yang terbesar
yaitu 3.
Jadi FPB dari 9 dan 12 adalah 3.
Cara menentukan FPB menggunakan algoritma yaitu:
Cara menentukan FPB dengan menggunakan algoritma dari kedua bilangan yaitu
melakukan pembagian berulang-ulang dimulai dari kedua bilangan yang hendak
kita cari FPB nya sampai kita mendapatkan sisa 0 dari hasil pembagian tersebut.
Contoh soal:
Carilah FPb dari 84 dan 60
6
Jawab:
• Bagilah bilangan yang lebih besar dengan bilngan yang lebih kecil. Berarti
bagilah 84 dengan 60 dan hasilnya 1 dengan siswa 24.
• Bagilah bilangan yang kecil yaitu 60 dengan siswa dari pembagian
sebgelumnya yaitu 24. Jadi 60 dibagi 24 didapatkan hasilnya 2 dengan siswa
12.
• Bagilah bilangan yang lebih kecil yaitu 24dengan sisa pembagian sebelumnya
yaitu 12. Jadi 24 dibagi 12 hasilnya 2 dengan sisa 0.
• Karena sudah mendapatkan sisa 0, bilangan terakhir yang digunakan untuk
membagi adalah 12, jadi FPB nya adalah 12.
Dengan perincian sebagai berikut:
• 84 : 60 = 1 dengan sisa 24
• 60 : 12 = 2 dengan sisa 12
• 24 : 12 = 2 dengan sisa 0
7
2.7 KELIPATAN PERSEKUTUAN DUA BILANGAN
Cara menentukan kelipatan persekutuan dari dua bilangan yeitu:
• Tentukan kelipatan bilangan yang pertama secara berurutan mulai dari kelipatan
yang paling krcil.
• Tentukan kelipatan bilangan yang kedua juga secara berurutan, dan mulai dari
yang paling kecil.
• Pilih bilangan yang sama dari kedua kelompok kelipatan tadi, dan urutkan dari
yang paling kecil.
Contoh soal:
Tentukan kelipatan persekutuan dari 4 dan 6
Jawab:
Kelipatan dari 4 adalah: 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 31, 36, 40
Kelipatan dari 6 adalah: 6, 12, 18, 24, 30, 36, 42, 48,54, 60
Jadi kelipatan persekutuan dari 4 dan 6 adalah 12, 24, 36
Setelah melakukan hal serupa untuk beberapa pasang bilangan, maka dapat
memperhatikan pola urutan bilangan kelipatan persekutuan yang di dapat sehingga
dapat menentukan bilangan urutan berikutnya.
8
Karena kelipatan 4 dan kelipatan 5 bersama-sama pertama kali bertemu pada
bilangan 20, maka bilangan 20 adalah kelipatan terkecil.
Cara menentukan KPK dengan menggunakan pohon faktor yaitu:
• Buat faktorisasi primanya
• Ambil semua faktornya
• Jika faktor sama, ambil yang paling terbesar
• Kalikan semua faktor tersebut
Contoh soal:
Tentukan KPK dari 12 dan 15
Jawab:
12 15
2 6 3 5
2 3
Faktor prima 12 = 2 x 2 x 3 = 22 x 3
Faktor prima 15 = 3 x 5 = 3 x 5
Jadi, KPK dari 12 dan 15 = 22 x 3 x 5
=4x3x5
= 60
Cara mencari KPK menggunakan cara pembagian dengan bilangan prima yaitu mulai
dengan bilangan prima terkecil yang dapat membagi paling sedikit satu dari bilangan
yang diberikan, kemudian proses pembagian ini dilanjutkan sampai baris dimana
jawabannya berisi bilangan-bilangan 1.
Contoh soal:
Tentukan KPK dari 18 dan 60
Jawab:
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, dapat dimulai dengan bilangan prima terkecil
yang dapat membagi paling sedikit satu dari bilangan yang diberikan dan
membaginya sebagai berikut:
9
Faktor prima 18 60
2 9 30
2 9 15
3 3 5
3 1 5
5 1 1
Catatan:
Faktor prima yang ditolak adalah faktor prima yang dapat membagi kedua bilangan
Jadi, KPK dari 18 dan 60 adalah: 2 x 2 x 3 x 3 x 5 = 22 x 32 x 5
=4x9x5
= 180
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bilangan prima adalah bilangan yang tidak mempunyai dua faktor yaitu
bilangan 1 dan bilangan itu sendiri. Bilangan prima adalah bilangan asli lebih dari
1 yang hanya atau tepat memiliki 2 faktor yaitu bilangan itu sendiri dan 1.
Faktor prima adalah bilangan yang dapat membagi habis bilangan tersebut.
Faktor prima suatu bilangan adalah faktor-faktor dari bilangan tersebut yang
merupakan bilangan prima.
Faktorisasi Prima adalah menguraikan bilangan menjadi perkalian faktor-faktor
primanya. Untuk menentukan faktor prima atau faktorisasi prima suatu bilangan
dapat menggunakan 2 cara yaitu menggunakan pohon faktor dan tabel.
Bilangan terbesar pada faktor persekutuan itu disebut faktor persekutuan
terbesar (FPB). Dengan kata lain, FPB adalah nilai paling besar dari faktor
persekutuan dua bilangan atau lebih. Faktor persekutuan terbesar adalah proses
pemecahan suatu bilangan menjadi faktor-faktor prima yang mengalikan hasilnya.
Persekutuan terbesar adalah faktor prima yang paling besar dan dapat dibagi dengan
kedua bilangan tersebut tanpa sisa.
Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) adalah hasil perkalian terkecil dari
semua kelipatan bersama antara dua atau lebih bilangan. Dalam cara mencari KPK,
kita mengidentifikasi faktor prima dari masing-masing bilangan dan kemudian
mengalikannya dengan jumlah tertinggi dari faktor prima tersebut.
11
DAFTAR PUSTAKA
Agus Dwi Wibawa. (2019). FPB dan KPK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Guru
Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Darhim. 1992. Materi Pokok Pendidikan Matematika 2. Jakarta: Universitas Terbuka,
Depdikbud.
Mustaqim, Burhan dan Astuty, Ary, 2008. Ayo Belajar Matematika. Jakarta: Aneka
Ilmu
12