Anda di halaman 1dari 12

Pembelajaran

bilangan prima,
FBP dan KPK
disusun oleh

Kelompok 2
ANGGOTA KELOMPOK 2

1.Ovalia egina bangun


2.Sri Carina Putri
3.Raenjoi Juan Dasuha
4.Agnes Agata Pane
LATAR BELAKANG

Pembelajaran bilangan pada siswa SD penting karena membentuk


dasar pemahaman matematika yang kuat. Proses ini dimulai dari
pengenalan angka dan operasi dasar seperti penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian. Melalui pembelajaran ini,
siswa belajar untuk memahami konsep bilangan, mengembangkan
keterampilan berhitung, dan memperoleh pemahaman tentang pola-
pola dalam bilangan
Bilangan Prima dan Faktorisasi Prima adalah bilangan asli
lebih dari 1 yang hanya atau tepat memiliki 2 faktor yaitu
bilangan itu sendiri dan 1. Contoh: banyak bilangan prima
yang kurang dari 100 yang disusun berurutan mulai dan
bilangan yang terkecil adalah: 2, 3, 5, 7,11, 13, 17,19, 23,
29, 31, 37,414 47, 53, 59, 61, 67, 71, 73, 79, 83, 89, dan 97.
YANG MEMBEDAKAN BILANGAN
PRIMA, FAKTOR PRIMA DAN
FAKTORISASI PRIMA

01 02 03
Bilangan prima: Faktor prima: faktor-faktor Faktorisasi prima: proses
bilangan bulat positif yang merupakan bilangan menyatakan suatu
dengan dua faktor, yaitu prima. Contoh: 2 dan 3
bilangan bulat sebagai
adalah faktor prima dari 36.
hanya dapat dibagi 1 dan hasil perkalian dari
Untuk mencari hasil dari
bilangan itu sendiri. faktor-faktor prima.
Faktor Pima dapat
Contoh: 2, 3, 5,7, 11. Contoh: 36 = 2x2x3x3 atau
menggunakan Pohon faktor.
2² × 3²

Halaman 03
Cara guru dalam menerapkan pembelajaran bilangan prima berbasis pada kearifan lokal peserta didik, yaitu :
1. Menyajikan contoh dari kearifan lokal, seperti memilih contoh contoh seperti angka angka yang memiliki makna
khusus dalam tradisi atau budaya.
2. Mengaitkan dengan tradisi atau ritual lokal. Misalnya menjelaskan bagaimana bilangan prima digunakan dalam
kalender atau upacara tradisional
3. Menggunakan cerita atau legenda
4. Menggunakan materi sumber lokal.
5. Mengadakan kunjungan ke tempat bersejarah
6. Melibatkan komunitas lokal
fAKTOR pERSEKUTUAN
tERBESAR ( fpB)
Dalam istilah matematika, FPB adalah bilangan bulat positif terbesar yang
dapat membagi habis dua atau lebih bilangan bulat. Ini sering digunakan dalam
pemecahan masalah matematika, seperti menyederhanakan pecahan atau
memecahkan masalah pembagian yang melibatkan bilangan bulat

Ada 3 cara dalam menentukan FPB bilangan, yaitu :


1. Menggunakan faktir persekutuan
2. Menggunakan tabel ( cara sengkedan )
3. Menggunakan Pohon faktor
Guru dapat menerapkan pembelajaran FPB berbasis kearifan lokal dengan beberapa cara:
1. Menggunakan Contoh Lokal: sepertu mengilustrasikan konsep FPB
2. Menggunakan Cerita atau dongeng lokal. Dimana guru membuat cerita yang melibatkan tokoh atau
situasi dari cerita rakyat atau tradisi yang berkaitan dengan pembagian atau pemilahan.
3. Menggunakan permainan atau aktivitas tradisional.
4. Mengaitkan dengan tradisi atau upacara lokal.
5. Kolaborasi dengan tokoh lokal.
kELIpATAN pERSEKUTUAN
tERKECIL (kPK)
Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) adalah kelipatan dari dua atau lebih
bilangan yang merupakan kelipatan bersama terkecil dari bilangan-bilangan
tersebut. Dalam kata lain, KPK adalah hasil perkalian bilangan prima dan faktor-
faktor prima yang muncul dalam faktorisasi prima dari setiap bilangan tersebut.

Ada 3 cara dalam menentukan KPK, yaitu :


1. Menggunakan Kelipatan Persekutuan
2. Menggunakan Tabel ( Sengkedan )
3. Pohon faktor
Guru dapat menerapkan pembelajaran KPK berbasis kearifan lokal dengan beberapa cara sebagai berikut:
1. Konteks Lokal: Menyajikan contoh-contoh permasalahan KPK yang relevan dengan budaya atau kehidupan
sehari-hari di lingkungan lokal siswa, seperti dalam konteks kegiatan pertanian, kerajinan tradisional, atau adat
istiadat.
2. Permainan Tradisonal
3. Penggunaan Materi Visual
4. Kolaborasi dengan komunitas
5. Penggunaan lagu atau pantun
6. Proyek kolaboratif

Anda mungkin juga menyukai