Anda di halaman 1dari 31

MATERI SKL MATEMATIKA

TAHUN 2023
N URAIAN MATERI NO
O SO
AL
1 Bilangan cacah adalah bilangan yang dimulai dari angka 0 sampai bilangan tak terhingga. 1 PG
Contoh bilangan cacah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 , …. Dan seterusnya.

Bilangan cacah memiliki ciri-ciri sebagai berikut


1. Merupakan bilangan bulat yang tidak negatif
2. Merupakan bilangan asli ditambah nol
3. Simbol dari bilangan cacah adalah C

Operasi pada bilangan cacah


1. Penjumlahan
Operasi penjumlahan pada bilangan cacah bersifat
 Komutatif (pertukaran), a + b = b + a
Contoh : 4 + 5 = 5 + 4
 Assosiatif (pengelompokkan), ( a + b ) + c = a + ( b + c )
Contoh : (2 + 3) + 4 = 2 + ( 3 + 4 )
 Memiliki unsur identitas 0, contohnya x + 0 = 0 + x = x
Contoh : 4 + 0 = 0 + 4 = 4
 Tertutup, yaitu penjumlahan dua bilangan cacah akan menghasilkan bilangan cacah juga.
Contoh : 7 + 8 = 15

2. Pengurangan
Untuk operasi pengurangan pada bilangan cacah memiliki sifat yang sama dengan sifat
yang dimiliki oleh operasi penjumlahan, yaitu komutatif, assosiatif, identitas dan tertutup
3. Perkalian
Perkalian antar bilangan cacah merupakan penjumlahan bilangan cacah yang berulang.
Dalam operasi perkalian pada bilangan cacah terdapat beberapa sifat, diantaranya
 Komutatif (pertukaran), contohnya a x b = b x a
Contoh : 5 x 6 = 6 x 5
 Assosiatif (pengelompokkan), contohnya (a x b) x c = a x (b x c)
Contoh : (4 x 5) x 6 = 4 x ( 5 x 6 )
 Distributif, contohnya (a + b) x c = (a x c) + (b x c)
Contoh : ( 7 + 8 ) x 5 = ( 7 x 5 ) + ( 8 x 5 )
 Memiliki unsur identitas 1, contohnya 1 x a = a x 1 = a
Contoh : 1 x 6 = 6 x 1 = 6
 Semua bilangan cacah yang dikalikan dengan 0 akan  menghasilkan angka 0.
Contoh : 9 x 0 = 0

4. Pembagian
Operasi pembagian pada bilangan cacah merupakan kebalikan dari sifat perkalian pada
bilangan cacah, jika a x b = c maka c : a = b. Perlu diketahui bahwa bilangan cacah yang
dibagi 0 hasilnya adalah tidak terdefinisi dan 0 dibagi bilangan cacah akan menghasilkan 0.
Contoh : 3 x 4 = 12 maka 12 : 3 = 4
2 Contoh narasi operasi hitung campuran 2 PG

1. Perpustakaan ayah mempunyai 315 buku bacaan. Dipinjam teman – temannya 42 buku.
Berapa buku yang ada di perpustakaan ayah sekarang . . .
Jawaban :
315 buku bacaan – 42 buku = 273 buku.
Jadi, buku yang ada di perpustakaan ayah sekarang adalah 273 buku.
2. Seorang pedagang mempunyai 87 ekor kambing. Sebanyak 57 ekor di jual ke pasar.
Pedagang tersebut membeli lagi 25 ekor. Berapa kambing pedagang itu sekarang . . .
Jawaban :
87 ekor kambing – 57 ekor di jual + 25 ekor = 55 ekor
Jadi, kambing pedagang itu sekarang adalah 55 ekor.
3. Paman memetik 254 buah manga. Sebanyak 200 mangga di beli pedagang buah. Paman
memetik lagi 150 mangga. Berapa jumlah manga paman sekarang . . .
Jawaban :
254 buah mangga – 200 mangga + 150 mangga = 204 mangga.
4. Hasil panen pepaya 25.755 buah, hasil panen semangka 15.456 buah, dan hasil panen
alpukat 24.588 buah. Jumlah keseluruhan hasil panennya adalah … buah.
Jawaban :
Kalimat matematika:
25.755 + 15.456 + 24.588 = ….
Perhitungan:
25.755 + 15.456 + 24.588 = 41.211 + 24.588
  = 65.799
Jadi jumlah keseluruhan hasil panen adalah 65.799 buah.
5. Bu Aisya memiliki 96 dus minuman, setiap dus berisi 48 botol. Minuman tersebut
dibagikan kepada 36 keluarga korban bencana Merapi, masing-masing menerima sama
banyak. Setiap keluarga menerima … bo
Jawaban
Kalimat matematika:
96 x 48 : 36 = …
Perhitungan
96 x 48 : 36 = 4.608 : 36
 = 128
Jadi setiap keluarga menerima 128 botol.
3 FPB 3 PG
FPB atau Faktor Persekutuan Terbesar dari beberapa bilangan adalah bilangan bulat positif
terbesar yang dapat membagi habis kedua bilangan itu.

Faktor adalah bilangan-bilangan yang dapat membagi habis sebuah bilangan. Contohnya,
kita ambil sebuah bilangan yaitu 10. Angka 10 ini akan habis dibagi oleh angka apa saja?
Angka 10 bisa habis dibagi oleh 1, 2, 5, dan 10. Sehingga, 1, 2, 5, dan 10 adalah faktor dari
angka 10.

Lalu ada lagi yang namanya faktor persekutuan. Faktor persekutuan adalah faktor-faktor
yang sama dari dua bilangan atau lebih. Untuk bisa memahaminya, mari kita perhatikan
contoh berikut. Mari kita ambil 2 buah angka, yaitu 12 dan 18. Faktor dari 12 adalah
1,2,3,4,6, dan 12. Sedangkan faktor dari 18 adalah 1,2,3,6,9,dan 18. Kedua bilangan 12 dan
18 memiliki beberapa faktor yang sama, yaitu 1,2,3, dan 6. Faktor yang sama inilah yang
akan disebut dengan faktor persekutuan.

Cara mencari FPB


FPB atau faktor persekutuan terbesar merupakan faktor yang sama dari dua bilangan atau
lebih dan merupakan bilangan terbesar di antara faktor – faktor persekutuannya. Ada 2 cara
untuk mencari nilai FPB, cara yang pertama yaitu dengan faktorisasi prima dan cara yang
kedua yaitu mengambil angka yang sama dan terbesar dari faktor – faktornya.
Faktorisasi Prima
Langkah – langkah :
- Menentukan faktorisasi prima dari masing – masing bilangan.
- Mengalikan faktor yang sama dari bilangan – bilangan tersebut.
- Jika pada faktor yang sama pangkatnya berbeda, maka ambilah faktor yang terkecil.
Contoh Soal :
Tentukanlah FPB dari 20 dan 30 !
Pembahasan:
Langkah pertama, membuat pohon faktor untuk menentukan faktorisasi prima dari kedua
bilangan tersebut. Nah caranya itu sobat, kalian bisa membagi kedua bilangan tersebut
dengan bilangan prima sampai diperoleh hasil akhir yang tersisa dan tidak dapat dibagi
lagi. 

Dari gambar diatas, kita memperoleh faktorisasi prima sebagai berikut :


20 = 2 x 2 x 5 = 22 x 5
30 = 2 x 3 x 5
Nah untuk mencari nilai FPB yaitu dengan cara mengalikan faktor yang sama dari bilangan
20 dan 30. Jika kalian menemukan faktor bilangan tersebut terdapat bilangan yang sama
dan memiliki pangkat yang berbeda, ambilah bilangan yang memiliki pangkat yang terkecil.
Dari hasil faktorisasi prima kita tadi terdapat  bilangan yang sama dan berpangkat terkecil
yaitu 2 dan 5. Jadi sobat, nilai FPB dari 20 dan 30 adalah :
FPB dari 20 dan 30 =  2 x 5 = 10

Dengan Mengambil Angka Yang Sama Dan Terbesar Faktor – Faktor


Persekutuannya
Nah sobat, untuk mencari nilai FPB dengan mengambil angka yang sama dan terbesar,
maka kita terlebih dahulu harus membuat faktor – faktor persekutuan dari masing – masing
bilangan. 
Contoh soal:
Carilah FPB dari 20 dan 30 !
Faktor – faktor 20 = 1, 2, 4, 5, 10, 20
Faktor – faktor 30 = 1, 2, 3, 5, 6, 10, 15, 30
Faktor persekutuan 20 dan 30 = 1, 2, 5, 10
Nah sobat, dari faktor – faktor persekutuan 20 dan 30 dapat kita ambil satu angka yang
sama dan terbesar. Dari hasil diatas diperoleh 10 sebagai angka yang sama dan terbesar dari
faktor persekutuan antara bilangan 20 dan 30. Jadi FPB dari 20 dan 30 adalah 10.
4 KPK 4 PG
KPK adalah bilangan terkecil yang merupakan kelipatan dari dua bilangan atau lebih.
Misalnya kita memiliki dua buah bilangan yaitu 2 dan 5.
KPK dari 2 dan 5 adalah bilangan terkecil dari bilangan kelipatan yang sama antara
kelipatan 2 dan kelipatan 5.
Kelipatan 2 = 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24, 26, 28, 30, …
Kelipatan 5 = 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, …
Terlihat bahwa bilangan 2 dan 5 memiliki beberapa kelipatan yang sama (kelipatan
persekutuan), yaitu 10, 20, dan 30. Maka, kelipatan persekutuan terkecilnya (KPK) adalah
bilangan kelipatan persekutuan yang paling kecil yaitu 10.

Cara mencari KPK

KPK atau Kelipatan Persekutuan Terkecil merupakan kelipatan yang sama dengan nilai
terkecil diantara kelipatan – kelipatan persekutuan dari dua bilangan atau lebih. Nah disini
akan dibahas 2 cara untuk mencari nilai KPK, cara yang pertama yaitu dengan faktorisasi
prima dan cara yang kedua yaitu mengambil angka yang sama dan terkecil dari faktor –
faktornya. 
Faktorisasi Prima
Langkah – langkah :
- Membuat pohon faktor dari masing – masing bilangan.
- Mengalikan semua faktor – faktor persekutuanya.
- Jika ada bilangan yang sama pangkatnya berbeda, maka ambilah faktor yang terbesar.
Contoh Soal :
Tentukanlah KPK dari 20 dan 30 !
Pembahasan:
Langkah pertama, membuat pohon faktor untuk menentukan faktorisasi prima dari kedua
bilangan tersebut. Nah caranya itu sobat, kalian bisa membagi kedua bilangan tersebut
dengan bilangan prima sampai diperoleh hasil akhir yang tersisa dan tidak dapat dibagi
lagi. 

Dari gambar diatas, kita memperoleh faktorisasi prima sebagai berikut :


20 = 2 x 2 x 5 = 22 x 5
30 = 2 x 3 x 5
Nah sobat untuk mencari nilai KPK yaitu dengan cara mengalikan semua bilangan dari
faktorisasi prima. Jika kalian menemukan faktor bilangan tersebut terdapat bilangan yang
sama dan memiliki pangkat yang berbeda, ambilah bilangan yang memiliki pangkat yang
terbesar. Jadi sobat, nilai KPK dari 20 dan 30 adalah :
FPB dari 20 dan 30 =  22 x 3 x 5 = 60

Dengan Menentukan Kelipatan Angka Terkecil Yang Sama


Nah sobat, untuk mencari nilai KPK dengan menentukan kelipatan angka terkecil yang
sama. Maka kita perlu mengalikan bilangan tersebut dengan bilangan asli ( 1, 2, 3, 4, 5, 6,...
dan seterusnya). Kemudian kalian carilah angka yang sama pada kelipatan terkecil. 
Contoh soal:
Carilah KPK dari 20 dan 30 !
Kelipatan 20 = 20, 40, 60, 80,....
Kelipatan 30 = 30, 60, 90, 120, .....
Jadi kelipatan bilangan 20 dan 30 dapat kita peroleh angka 60 sebagai nilai yang sama dari
kelipatan terkecil. Jadi KPK dari 20 dan 30 adalah 60.

5 Mencari KPK dan FPB dengan Faktorisasi 31


URAI
- KPK dapat dicari dengan cara mengalikan semua faktor prima kedua bilangan atau lebih. Dengan AN
catatan jika ada faktor prima yang sama dapat dipih salah satu faktor prima yang jumlahnya lebih
banyak (pangkatnya lebih besar)

- FPB dapat ditemukan dengan mengalikan faktor prima yang dimiliki oleh kedua bilangan atau
lebih, dengan catatan jika ada faktor prima yang sama, dipilih salah satu faktor prima yang
jumlahnya lebih sedikit (pangkatnya lebih kecil)

Agar lebih mudah memahami KPK dan FPB, perhatikan contoh soal berikut ini

1. Berapa KPK dan FPB dari 125 dan 250

125 = 5 x 5 x 5 = 53

250 = 2 x 5 x 5 x 5 = 2 x 53

KPK = 53 X 2 = 250

FPB = 53 = 125

2. Berapa KPK dan FPB dari 105 dan 135?

105 = 3 x 5 x 7

135 = 3 x 3 x 3 x 5 = 33 x 5

KPK = 33 x 5 X 7 = 945

FPB = 3 X 5 = 15

Menggunakan Bilangan Prima


Dalam mencari KPK dan FPB dapat menggunakan bilangan prima. Bilangan prima adalah bilangan
yang lebih besar dari 1 dan tidak memiliki faktor kecuali dirinya sendiri. Contoh bilangan prima
adalah 3,5,7, 11, 13, 17, 19, 23, dan seterusnya.

Contohnya:

Menentukan FPB
Tentukan FPB dari 35 dan 42

35 = 5 x 7

42 = 2 x 3 x 7

Lalu identifikasi faktor prima dari kedua bilangan di atas. Pilih bilangan yang memiliki faktorisasi
yang sama, yaitu angka 7.

Nilai FPB adalah nilai bilangan yang sama dan memiliki pangkat yang lebih kecil. Maka, nilai FPB
dari 35 dan 42 adalah 7.

Menentukan KPK
Dalam mencari KPK juga menggunakan faktorisasi prima yaitu mengalikan semua bilangan faktor
dan jika ada yang sama ambilah nilai yang paling terbesar, jika keduanya sama maka ambil salah
satunya.

Misalnya tentukan KPK dari 30 dan 48

30 = 2 x 3 x5

48 = 2 x 2 x 2 x 2 x 3 = 24 x 3

KPK dari 30 dan 48 adalah 24 x 3 x 5 = 240

6 1. Keliling dan Luas Persegi Panjang: 5 PG


 Keliling persegi panjang = 2 (P + L).
 Luas persegi panjang = P × L; (P dan L adalah panjang dan lebar persegi panjang)
Contoh :
2. Keliling dan Luas Persegi:
 Keliling persegi = 4 × S.
 Luas persegi = S × S.
3. Keliling dan Luas Segitiga:
 Keliling segitiga = (a + b + c); (a, b, c adalah 3 sisi segitiga)
 Luas segitiga = √ (s (s – a) (s – b) (s – c)); (s adalah keliling setengah segitiga) S =
1/2 (a + b + c)
 Atau bisa juga dengan luas segitiga = 1/2 × a × t; (a alas, tinggi t)
 Luas segitiga sama sisi = (a²√3) / 4; (a adalah sisi segitiga)
4. Keliling dan Luas Jajar Genjang:
 Keliling jajar genjang = 2 (jumlah sisi yang berdekatan)
 Luas jajar genjang = alas × tinggi

7 1. Keliling bangun di bawah adalah .... cm. 6 PG

Jawab: Diketahui: Gabungan bangun datar terdiri atas persegi panjang dan setengah
lingkaran.
Persegi panjang memiliki ukuran panjang (p) = 20 cm dan lebar (l) = 14 cm. Bangun
setengah lingkaran memiliki diameter = 14 cm, maka jari-jarinya (r) = 7 cm.
Ditanya: Berapa keliling gabungan bangun datar pada gambar?
Pembahasan: Pertama, kita mencari terlebih dulu berapa nilai keliling setengah lingkaran,
dan keliling persegi panjang.
Keliling setengah lingkaran = Keliling persegi panjang = 2p + l = 2(20)+14 = 54 cm. Jadi,
keliling gabungan bangun datar tersebut, yakni 22 cm + 54 cm = 76 cm.

2. Perhatikan gambar di bawah ini!

Tentukan luas bangun di atas?


Pembahasan.
aΔ = 8 cm
tΔ = 6 cm
r = 10 : 2 = 5 cm
Luas ½ lingkaran = ½ πr²
                          = ½ x 3,14 x 5²
                          = 39,25 cm²
Luas segitiga = ½ x a x t
          =½x8x6
                    = 24 cm²
Sehingga,
Luas gabungan = Luas ½ lingkaran + Luas segitiga
                       = 39,25 + 24
                       = 63,25 cm²
Jadi luas bangun tersebut ialah 63,25 cm².

8 Bilangan pangkat 2 7 PG

Bilangan pangkat dua disebut dengan bilangan kuadrat yang secara umum ditulis dengan a2

a2 berarti mengalikan a sebanyak dua kali. Nah, a2 dapat disebut dengan a pangkat dua atau
a kuadrat.

Supaya tidak bingung, perhatikan contoh berikut.


62 (dibaca 6 kuadrat) = 6 x 6= 36.
42 (dibaca 4 kuadrat) = 4 x 4 = 16.

Aturan dalam operasi hitung ini sebagai berikut:


1. jika terdapat tanda kurung, maka selesaikan dulu yang ada dalam tanda kurung.
2. jika terdapat operasi perkalian dan pembagian, maka diurutkan dari depan. Bisa saja
yang didepan perkalian atau pembagian dulu.
3. jika terdapat operasi penjumlahan dan pengurangan, maka diurutkan dari depan. Bisa
saja penjumlahan atau pengurangan dulu.
4. jika melibatkan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Maka
urutan pengerjaannya adalah perkalian dan pembagian dulu baru penjumlahan dan
pengurangan.

Contoh soal
Penjumlahan
Menyelesaikan operasi hitung kuadrat berkaitan dengan penjumlahan
1. 32+42 = (3×3)+(4×4)
= 9+16
= 25
2. (7+2)2+42 = 92+(4×4)
= (9×9)+16
= 81+16
= 97
Pengurangan
Menyelesaikan operasi hitung kuadrat berkaitan dengan pengurangan
1. 42−32 = (4×4)-(3×3)
= 16-9
= 15
2. (7−2)2−32 = 52−(3×3)
= (5×5)-9
= 25-9
= 16
Perkalian
Menyelesaikan operasi hitung kuadrat berkaitan dengan perkalian
1. 32×42 = (3×3)x(4×4)
= 9×16
= 144
2. (3×2)2×32 = 62x(3×3)
= (6×6)x9
= 36×9
= 324
Pembagian
Menyelesaikan operasi hitung kuadrat berkaitan dengan pembagian
1. 62:22 = (6×6):(2×2)
= 36:4
= 9
2. (12:2)2:32 = 62:(3×3)
= (6×6):9
= 36:9
= 4
Campuran
Menyelesaikan operasi hitung kuadrat berkaitan dengan operasi hitung campuran perkalian,
pembagian, penjumlahan, dan pengurangan.
1. 102−42×22+52=
=100−(16×4)+25
=(100−64)+25
=36+25
=61
2. 102:52+22×42=
=(100:25)+(4×16)
=4+64
=68

9 Garis bilangan 8 PG

Garis bilangan adalah garis yang digunakan untuk menunjukkan dimana letak bilangan
negatif, bilangan nol dan letak bilangan positif. Penulisan bilangan bulat yang meliputi
bilangan bulat positif, nol dan negatif.
Gambar di bawah ini merupakan contoh aplikasi garis bilangan yang menunjukkan bilangan
bulat positif, bilangan nol dan bilangan bulat negatif. 

Penulisan bilangan bulat positif ada di sisi kanan dari bilangan nol yang diletakkan di
tengah-tengah dan dimulai dari angka 1. Sementara bilangan bulat bernilai negatif ada di
sisi kiri dari angka nol yang dimulai dari angka -1.
10 Mengurutkan Bilangan Bulat Negatif 9 PG
Bilangan bulat negatif dimulai dari angka -1, -2, -3, dan seterusnya.
Semakin kecil angka pada bilangan bulat negatif, maka semakin besar nilai bilangan
bulat negatif tersebut.
Misalnya bilangan bulat -1 memiliki nilai lebih besar dibandingkan bilangan -2 dan
begitupun sebaliknya.
Contoh
1. -2, -4, -6, -8, -3, -6, -7, -1, -9, -5.
Jika diurutkan bilangan bulat negatif dari yang tekecil ke terbesar adalah -9, -8, -7, -6, -
5, -4, -3, -2, -1.
2. -15, -17, -14, -19, -18, -16, -20
Jika diurutkan bilangan bulat negatif dari yang tekecil ke terbesar adalah -20, -19, -18,
-17, -16, -15, -14
Sehingga dapat disimpulkan semakin kecil angka bilangan bulat negatif, maka semakin
besar nilai bilangan bulat negatif tersebut, dan begitupun sebaliknya.

11 Contoh soal cerita bilangan bulat tentang suhu 10


PG
1. Pada musim panas, suhu di sebuah negara adalah 25° celcius. Pada musim dingin, suhu
turun sebesar 29° celcius. Suhu negara tersebut pada musim dingin adalah..

Pembahasan

Suhu pada musim panas = 25° C


suhu turun = -29° C
Suhu musim dingin = 25 - 29 = -4

Jadi, suhu negara tersebut pada musim dingin -4° celcius

2. Suhu sebuah kota dua bulan lalu adalah -5° celcius. Kini suhunya naik 26° celcius. Suhu
kota tersebut saat ini adalah..

Pembahasan soal cerita bilangan bulat di atas

Suhu kota dua bulan lalu = -5° C


Suhu kota naik = +26°C
Suhu kota saat ini = -5+26
= 26 + (-5)
=26-5
=21

Jadi, suhu kota saat ini adalah 21° C

3. Menurut perkiraan cuaca, suhu di kota Bandung adalah 29° C. Sedangkan, suhu di kota
London -8° C. Selisih suhu dari kedua kota tersebut adalah

Pembahasan:

Suhu kota Bandung = 29°C


Suhu kota Londong = -8°C
Selisih suhu = suhu tertinggi - suhu terendah
=29° C - (-8°C)
=29° C + 8°C
=37° C

Jadi, selisih suhu kedua kota tersebut adalah 37° C

1 Contoh Soal 11
2 PG
1. Ayu membeli 5 kotak bolpoin. Setiap kotak berisi 12 bolpoin. Bolpoin itu diberikan
kepada adiknya 5 buah. Sisanya akan dibagikan kepada 5 temannya. Berapa bolpoin yang
diterima masing-masing teman Ayu?

2. Seorang turis menyelam hingga 68 meter di bawah permukaan laut. Kemudian turis itu
naik setinggi 25 meter. Berada pada posisi berapakah turis itu dari permukaan laut

3. Seorang pilot pesawat tempur mula-mula diperintahkan membawa pesawatnya 450 km


ke arah barat dari kota Jakarta kemudian diperintah membalik ke timur 428 km jauh dari
kota Jakarta. Ke mana arah pesawat itu sekarang? Berapa jauh dari kota
4. Di sebuah pasar daging, dijual kaki hewan yaitu 120 kaki kambing dan 200 kaki ayam.
Berapa ekor kambing dan ayam yang dipotong di pasar itu?

Pembahasan
1. 5 x 12 - 5 : 5  = (60 - 5) : 5 = 11
Jadi, bolpoin yang diterima masing-masing teman Ayu sebanyak 11 buah

2. -68 + 25 = -43
Jadi, posisi turis saat ini 43 meter di bawah permukaan laut

3. 450 - 428 = 22
Jadi, pesawat itu ke arah timur sejauh 22 km dari kota Jakarta

4. Kaki kambing = 120


Jumlah kambing = 120 : 4 = 30
Kaki ayam = 200
Jumlah ayam = 200 : 2 = 100
Jadi, jumlah kambing ada 30 ekor dan jumlah ayam ada 100 ekor

13 Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat Negatif 12


PG
Aturan Operasi Hitung Campuran
Urutan pengerjaan operasi hitung mengacu pada 3 aturan berikut :
1. Operasi hitung yang ada didalam kurung dikerjakan terlebih dahulu
2. Operasi hitung perkalian dan pembagian dikerjakan dari depan
3. Operasi hitung penjumlahan dan pengurangan dikerjakan dari depan

Apabila dalam operasi hitung campuran bilangan bulat terdapat tanda kurung, maka
pengerjaan yang berada dalam tanda kurung harus dikerjakan terlebih dahulu.

Apabila tidak terdapat tanda kurung pada operasi campuran bilangan bulat, pengerjaannya
berdasarkan sifat-sifat operasi hitung.
1. Operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (–) sama kuat.
Artinya operasi yang terletak di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu.
2. Operasi perkalian (x) dan pembagian (:) sama kuat, artinya operasi yang terletak di
sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu

Operasi penjumlahan bilangan positif x positit, positif x negatif, negatif x positif, dan
negatif x negatif

(+) + (+) = (+)


(+) + (-) = (+) / (-)
(-) + (+) = (+) / (-)
(-) + (-) = (-)

Operasi pengurangan bilangan positif x positit, positif x negatif, negatif x positif, dan
negatif x negatif

(+) - (+) = (+) / (-)


(+) - (-) = (+)
(-) - (+) = (-)
(-) - (-) = (+) / (-)
Operasi perkalian bilangan positif x positit, positif x negatif, negatif x positif, dan negatif x
negatif

(+) x (+) = (+)


(+) x (-) = (-)
(-) x (+) = (-)
(-) x (-) = (+)

Contoh : 
3 x 4 = 12
3 x (-4) = (-12)
(-3) x 4 = (-12)
(-3) x (-4) = 12

Operasi pembagian bilangan positif : positif, positif : negatif, negatif : positif, dan negatif :
negatif 

(+) : (+) = (+)


(+) : (-) = (-)
(-) : (+) = (-)
(-) : (-) = (+)

Contoh : 
12 : 4 = 3
12 : (-4) = (-3)
(-12) : 4 = (-3)
-12 : (-4) = 3

Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif dan bilangan bulat positif tergantung
dari tanda dan bilangannya.

Contoh penjumlahan:
* 5 + 8 = 13
* (-5) + 8 = 3
* 5 + (-8) = -3

Contoh pengurangan:
* 5 - 8 = (-3)
* 5 - (-8) = 13 
Kok bisa? Iya karena - ketemu - jadinya +
5 - (-8) = 5 + 8 = 13
* -5 - 8 = (-13) 
Bagaimana caranya?
Kalau ada bilangan bulat negatif dikurangi bilangan bulat positif itu anggap saja sebagai
penjumlahan bilangan bulat negatif.
-5 - 8 =  (-5) + (-8) = (-13)

Soal Matematika Operasi Hitung Campuran


Nah, setelah agak paham tentang operasi hitung campuran, berikut ini contoh latihan soal
operasi hitung campuran untuk memantapkan materi yang sudah dipelajari tadi.

Contoh soal 1
38 × (-26) – (-1.120) : 32 + 125 = ....

Pembahasan :
38 × (-26) – (-1.120) : 32 + 125 = ....
38 × (-26) – {(-1.120) : 32} + 125 = (-988) - (-35) + 125
                                                        = (-988) + 35 + 125
                                                        = -953 + 125
                                                        = -828

Contoh soal 2
896 : (-28) × 26 + (-213) – 372 = ....

Pembahasan :
896 : (-28) × 26 + (-213) – 372 = ....
{896 : (-28)) × 26 + {(-213) – 372} = (-32) x 26 + (-585)
                                                          = (-832) + (-585)
                                                          = (-1.417)

Contoh soal 3
138 + (-38) × 45 : (-15) – 258 = ....

Pembahasan :
138 + (-38) × 45 : (-15) – 258 = ....
138 + ((-38) × 45} : (-15) – 258 =  138 + {(-1.710) : (-15)} - 258
                                                    = 138 + 114 - 258
                                                    = (-6)
Contoh soal 4                                   
625 – (-1.768) : 34 × 17 + (-180) = ....

Pembahasan :
625 – (-1.768) : 34 × 17 + (-180) = ....
625 – {(-1.768) : 34} × 17 + (-180) = 625 - {(-52) x 17} + (-180)
                                                         = 625 - (-884) + (-180)
                                                         = 625 + 884 + (-180)
                                                         = 1.509 + (-180)
                                                         = 1.329

Contoh soal 5
(-68) × 35 + 624 : (-13) – (-732) = ....

Pembahasan :
(-68) × 35 + 624 : (-13) – (-732) = ....
{(-68) × 35} + {624 : (-13)} – (-732) = (-2.380) + (-48) – (-732)
                                                            = (-2.428) + 732
                                                            = (-1.696)

14 Contoh soal 13
1. Gentong air di rumah Budi dapat menampung air sebanyak 50 liter. Gentong tersebut PG

hanya terisi air 28,5 liter. Budi kemudian mengisi gentong air tersebut sebanyak 
liter. Berapa liter air yang harus ditambahkan ke dalam gentong supaya penuh?
Jawab:

2. Deri membeli 4,5 kg apel dan  kg anggur, sedangkan Wiwin mempeli apel 1,25

kg dan anggur  kg. Tentukan:


a. Berat keseluruhan apel Deri dan Wiwin.
b. Berat keseluruhan anggur Deri dan Wiwin.
Jawab:
a. 4,5 + 1,25 = 5,75 kg
Jadi, Berat keseluruhan apel Deri dan Wiwin adalah 5,75 kg.

b.

Jadi, Berat keseluruhan anggur Deri dan Wiwin adalah  kg.

3. Indah memiliki 3 kantong gula pasir yang isinya masing-masing 1 kg, 0,5 kg, dan 2
kg. Sebanyak 4/5 kg gula pasir digunakan untuk membuat kue dan 0,2 kg digunakan
membuat agar-agar. Berapa kg sisa gula pasir Indah sekarang?
Jawab:
(1 + 0,5 + 2) – (4/5 + 0,2) = 3,5 – (0,8 + 0,2)
                                 = 3,5 – 1
                                 = 2,5
Jadi, sisa gula pasir Indah sekarang adalah 2,5 kg.

15 Contoh Soal 1 14
8 1/3 : 4 = 25/3 : 4/1 PG
= 25/3 x 1/4
= 25/12
 = 2 1/12

Contoh Soal 2
2 x 6 3/4 : (7,5 : 5 ) = ….
= 2/1 x 27/4 : ( 1,5 )
54/4 disederhanakan menjadi = 27/2 : 1,5
= 27/2 : 1 1/2
= 27/2 x 2/3 = 54/6 = 9/1 = 9

Contoh Soal 3
(3 x 1 1/5 ) : 1/5 = 3 3/5 : 1/5
= 18/5 x 5/1 = 95/5 = 18

Contoh Soal 4
( 4 x 20 5/6 ) : 1/3
= 80 20/6 : 1/3
= 500/6 x 3/1
= 1500/6
= 250

Contoh Soal 5
( 2 x 0,75 ) – ( 3 x 1/4 )
= 1,5 - 3 x 1/4 = 1,5 – 3/4
= 1,5 – 0,75
= 0,75

16 Mengurutkan berbagai bentuk pecahan maksudnya adalah dalam suatu soal terdapat 15
beberapa bentuk pecahan, baik itu pecahan biasa atau pecahan campuran, pecahan desimal, PG
atau dalam bentuk persen. Cara paling mudah untuk mengerjakannya adalah ubahlah
terlebih dahulu setiap pecahan ke dalam bentuk yang sama. Pilih ke bentuk yang paling
mudah, misalnya dijadikan pecahan semuanya, bentuk desimal atau bentuk persen. Setelah
urut dalam bentuk yang sama maka urutkan kembali sesuai dengan soal semula. 
Contoh:
Urutkan pecahan berikut dari yang terkecil! 
0,4; 11/2; 25%; 4/5; 1,75
Penyelesaian:
Cara 1:
Semua pecahan diubah menjadi bentuk desimal
0,4 = 0,4
11/2  = 1,5

25% = 0,25
4
/5 = 4x2/5x2 = 8/10 = 0,8

1,75 = 1,75
Jadi, urutan dari yang terkecil adalah
0,25; 0,4; 0,8; 1,5; 1,75 atau 25%; 0,4; 4/5; 11/2; 1,75

Cara 2: 
Semua pecahan diubah menjadi bentuk persen
0,4 = 40%
11/2  = 150%
25% = 25%
4
/5 = 4/5 x 100% = 400/5 = 80%

1,75 = 1,75 x 100% = 150%


Jadi, urutan dari yang terkecil adalah
25%; 40%; 80%, 150%, 175% atau 25%; 0,4; 4/5; 11/2; 1,75

Contoh Soal

I. Urutkan pecahan di bawah ini dari yang terkecil!


1. 65%; 0,48; 13/8; 12/5; 4/5  = ......

2. 1/2; 0,58; 3/5; 2,25; 75% = ......

3. 35%; 4/5; 0,79; 11/2 = ......

4.  9%; 11/40; 0,45; 7/8 = ......

II. Urutkan pecahan di bawah ini dari yang terbesar!


5.  32%; 4/25; 13/4; 0,53 = ......

6.  5/8; 0,75; 17/10; 65% = .....

7.  2,45; 215%; 23/4; 2,2 = .......

8.  3/8; 83%; 2,45; 26/7 = ......

Kunci jawaban!
I. Urutan dari yang terkecil

1. 65%; 0,48; 13/8; 12/5; 4/5  = 

    65% = 65/100 = 0,65


    
    0,48 = 0,48

    13/8  = 1,375
  
    12/5 = 12x2/5x2 =  24/10 = 2,4

    4/5  = 4x2/5x2 = 8/10 = 0,8
  
    Jadi, urutan dari yang terkecil adalah

    0,48, 65%; 0,8; 1,375; 2,4 atau  0,48; 65%;  4/5; 13/8; 12/5

2. 1/2; 0,58; 3/5; 2,25; 75% = 

    1/2 = 0,5

   0,58 = 0,58

   3/5 = 3x2/5x2 = 6/10 = 0,6

   2,25 = 2,25
 
   75% = 75/100 = 0,75
 
    Jadi, urutan dari yang terkecil adalah
  
    2,25; 0,5; 0,58, 0,6; 0,75 atau 2,25; 1/2; 0,58; 3/5; 75%

3. 35%; 4/5; 0,79; 11/2 = 


    35% = 35/100 = 0,35

    4/5 = 4x2/5x2 = 8/10 = 0,8

    0,79 = 0,79
 
    11/2 = 1,5

    Jadi, urutan dari yang terkecil adalah

    0,35; 0,79; 0,8; 1,5 atau 35%; 0,79; 4/5; 11/2

4.  9%; 11/40; 0,45; 7/8 =

     9% = 9/100 = 0,09

     11/40  = 11x25/40x25 = 275/1000 = 0,275

     0,45 = 0,45

    7/8  = 7x125/8x125 = 875/1000 = 0,875

    Jadi, urutan dari yang terkecil adalah

    0,09; 0,275; 0,45; 0,875 atau   9%;  11/40 ; 0,45; 7/8  

II. Urutan dari yang terbesar


5.  32%; 4/25; 13/4; 0,53 =

     32% = 32/100 =  0,32

     4/25 = 4x4/25x4 = 16/100 = 0,16

     13/4 = 7/4  = 7x25/4x25 = 175/100 = 1,75

     0,53 = 0,53

     Jadi, urutan dari yang terbesar adalah

     1,75; 0,53; 0,32; 0,16 atau 13/4; 0,53; 32%; 4/25

6.  5/8; 0,75; 17/10; 65% =

    5/8 = 5x125/8x125 = 625/1000 = 0,625

    0,75 = 0,75

    17/10 = 17/10 = 1,7

    65% = 65/100 =  0,65

   Jadi, urutan dari yang terbesar adalah

   1,7; 0,75; 0,65; 0,625 atau  17/10; 0,75; 65%; 5/8

7.  2,45; 215%; 23/4; 2,2 =

     2,45 = 2,45

     215% = 215/100 =  2,15

     23/4 = 11/4 = 11x25/4x25 = 275/100 =  2,75

    2,2 = 2,2
    Jadi, urutan dari yang terbesar adalah

    2,75; 2,45; 2,2; 2,15 atau 23/4; 2,45; 2,2; 215%

8.  3/8; 83%; 2,45; 26/7 =

     3/8 = 3x125/8x125 = 325/1000 = 0,325

     83% = 83/100 =  0,83

     2,45 = 2,45

     26/7  = 20/7 = 2,85
 
     Jadi, urutan dari yang terbesar adalah

     2,85; 2,45; 0,83; 0,325 atau  26/7; 2,45; 83%; 3/8

17 Contoh soal 1 16
PG
32
URAI
AN

Contoh soal 2

18 Contoh Soal 33
1. Gentong air di rumah Budi dapat menampung air sebanyak 50 liter. Gentong tersebut uraia
n
hanya terisi air 28,5 liter. Budi kemudian mengisi gentong air tersebut sebanyak 
liter. Berapa liter air yang harus ditambahkan ke dalam gentong supaya penuh?
Jawab:

Jadi, air yang harus ditambahkan ke dalam gentong supaya penuh adalah  liter.
2. Deri membeli 4,5 kg apel dan  kg anggur, sedangkan Wiwin mempeli apel 1,25

kg dan anggur  kg. Tentukan:


a. Berat keseluruhan apel Deri dan Wiwin.
b. Berat keseluruhan anggur Deri dan Wiwin.
Jawab:
33. 4,5 + 1,25 = 5,75 kg
Jadi, Berat keseluruhan apel Deri dan Wiwin adalah 5,75 kg.

b.

Jadi, Berat keseluruhan anggur Deri dan Wiwin adalah  kg.

33. Indah memiliki 3 kantong gula pasir yang isinya masing-masing 1 kg, 0,5 kg,
dan 2 kg. Sebanyak 4/5 kg gula pasir digunakan untuk membuat kue dan 0,2 kg
digunakan membuat agar-agar. Berapa kg sisa gula pasir Indah sekarang?
Jawab:
(1 + 0,5 + 2) – (4/5 + 0,2) = 3,5 – (0,8 + 0,2)
                                 = 3,5 – 1
                                 = 2,5
Jadi, sisa gula pasir Indah sekarang adalah 2,5 kg.

19 Unsur-unsur Lingkaran 17
Dan
18
PG

1. Titik Pusat (P)


Titik pusat lingkaran adalah titik yang berada tepat di tengah lingkaran. Jarak titik pusat ke
semua titik pada bangun lingkaran selalu sama. Umumnya titik pusat disimbolkan dengan
huruf kapital seperti P, A, O, dan lainnya.

2. Jari-jari (r)
Jari-jari lingkaran adalah ruas garis yang menghubungkan satu titik pada garis lingkaran ke
titik pusat lingkaran.

3. Diameter (d)
Diameter adalah ruas garis yang menghubungkan satu titik ke titik lain pada lingkaran dan
ruas garis tersebut melewati titik pusat. Pada gambar di atas, garis lurus AB adalah
diameter, maka dapat diketahui d = 2r.

4. Busur (⌒)
Busur lingkaran adalah garis lengkung yang dibatasi dua titik pada lingkaran. Merujuk pada
gambar di bawah, maka pada satu lingkaran terdapat tiga busur yaitu AB, BC, dan AC

5. Tali Busur
Sementara tali busur lingkaran adalah ruas garis yang menghubungkan satu titik ke titik lain
dalam satu lingkaran.

6. Juring
Juring pada lingkaran disebut juga sektor yaitu bangun yang dibatasi oleh dua jari-jari dan
busur.
7. Tembereng
Tembereng adalah bangunan atau ruang yang dibatasi tali busur dan busur.

8. Apotema
Terakhir, apotema adalah garis dari pusat lingkaran tegak lurus ke titik di tali busur.

20 Rumus Luas Lingkaran 19


Lingkaran memiliki bentuk lengkung atau melingkar pada seluruh sisinya. Luas lingkaran PG
dapat dihitung dengan mengetahui nilai Pi (π) dan jari-jari lingkaran (r). Rumus luas
lingkaran adalah L = π × r × r .
L = luas lingkaran.
π = 22/7 atau 3,14.
r = jari-jari

Contoh soal: Sebuah lingkaran memiliki jari-jari 7 cm. Tentukan luas lingkaran tersebut!
Jawaban: r = 7 cm
Maka luas lingkaran adalah:
L=π×r×r
L = 22/7 × 7 × 7
L = 154 cm2
Berapa luas lingkaran dengan jari-jari 10 cm?
Penyelesaian:
L = π x r²
L = 3,14 x 10²
L = 3,14 x 100
L = 314 cm².

Berapa luas lingkaran jika diketahui diameter 14 cm?


Penyelesaian:
L = 1/4 x π x d²
L = 1/4 x 22/7 x 14²
L = 1/4 x 22/7 x 196
L = 154 cm².

21 Sifat-sifat bangun ruang. 20


1. Sifat-Sifat Bangun Ruang Kubus PG
Kubus adalah sebuah bangun ruang yang dibatasi oleh 6 bidang sisi yang saling kongruen
dan berbentuk bujur sangkar.
Sifat-sifat dari kubus adalah:
1. Mempunyai 4 buah diagonal ruang dan 12 buah diagonal bidang
2. Memiliki 6 bidang sisi yang berbentuk bujur sangkar (Persegi)
3. Memiliki 8 titik sudut dan semua sudut tersebut siku – siku
4. Memiliki 12 Buah Rusuk yang sama panjang
5. Jaring – Jaring Bangun Ruang Kubus berupa 6 Persegi yang saling Kongruen

2. Sifat-Sifat Bangun Ruang Balok


Balok akan terbentuk oleh 3 pasang persegi panjang (Persegi) dan paling tidak satu pasang
diantaranya tersebut mempunyai ukuran yang berbeda, serta terdiri juga dari 6 sisi.
Sifat-sifat balok adalah seperti ini:
1. Memiliki 4 buah diagonal ruang dan 12 buah diagonal bidang
2. Memiliki 8 buah titik sudut dan seluruhnya siku – siku
3. Memiliki 12 buah rusuk dan 6 pasang rusuk tersebut berhadapan sama panjang
4. Memiliki 6 Buah Bidang sisi yang berbentuk Persegi Panjang dan 3 pasang sisi yang
saling Kongruen

3. Sifat-Sifat Bangun Ruang Tabung


Tabung terbentuk oleh 2 buah lingkaran identik dan sejajar serta sebuah Bangun persegi
panjang menyelimuti kedua lingkaran tersebut.
Sifat – Sifat Bangun Ruang Tabung adalah:
1. Memiliki Alas dan Tutup yang berbentuk Lingkaran
2. Jarak antara lingkaran tutup dan lingkaran alas disebut dengan tinggi tabung
3. Jaring Tabung berupa 1 buah persegi panjang dan 2 buah lingkaran
4. Bidang Tegak Tabung itu berupa lengkungan yg disebut juga dengan selimut tabung
4. Sifat-Sifat Bangun Ruang Kerucut 
Kerucut adalah sebuah bangun ruang yang beralas lingkaran dan mempunyai 1 buah sisi
tegak berupa bidang miring yg disebut juga dengan selimut kerucut. Sifat-sifat kerucut
antara lain :
1. Mempunyai 1 Buah Titik Sudut
2. Mempunyai 2 Buah Sisi yang terbagi antara 1 sisi merupakan alas yg dibentuk oleh
lingkaran dan 1 buah sisinya lagi merupakan sisi kerucut (Sisi Lengkung)

5. Sifat-Sifat Bangun Ruang Bola


Bola merupakan bangun ruang yang dibentuk oleh suatu lingkaran tak hingga dengan jari-
jari yang sama panjang serta berpusat pada satu titik dengan ukuran yang sama. Sifat-sifat
bangun ruang bola ini adalah:
1. Mempunyai 1 buah sisi
2. Mempunyai 1 buah titik pusat
3. Tidak mempunyai titik sudut
4. Mempunyai jari jari yg tak terhingga dan semuanya itu sama Panjang

6. Prisma
Berikut ini adalah sifat-sifatnya.
1. Nama prisma diambil berdasarkan bentuk alasnya. Misal, prisma dengan alas segitiga
diberi nama prisma segitiga.
2. Pada prisma segi -n, maka:
Jumlah sisi = n + 2
Jumlah rusuk = 2n
Jumlah titik sudut = n + 1

7. Sifat-Sifat Bangun Ruang Limas


Limas adalah sebuah bangun ruang 3 dimensi yang dibatasi dengan alas berbentuk segi-n
dan sisi-sisi tegak yang berbentuk segitiga. Limas juga memiliki beberapa jenis, seperti
limas segiempat, limas segilima, limas segitiga dan limas segienam. Sifat- sifat limas adalah
1. Memiliki titik sudut berjumlah n titik sudut alas + 1 titik sudut puncak
2. Memiliki rusuk berjumlah n rusuk dikali 2 
3. Memiliki bidang sisi yang berbentuk segitiga dan alas berupa n-sisi.

22 21
PG

23 Rumus dan Cara Mencari Volume Bangun Ruang 22


1. Kubus PG
Rumus mencari volume kubus adalah V = r³ atau V = r x r x r
Keterangan:
r = panjang rusuk kubus

Contoh soal mencari volume kubus:


Sebuah kubus diketahui memiliki panjang rusuk 10 cm. Berapakah volume kubus tersebut?
Jawaban:
Diketahui r = 10 cm
V = r³
V = 10³
Volume kubus tersebut yaitu 1000 cm³
 
2. Balok
Rumus volume balok ialah V = P x L x T.
Keterangan:
P = Panjang
L = Lebar
T = Tinggi.

Contoh soal:
Andi menemukan sebuah balok berukuran panjang 8 cm, lebar 6 cm, dan tinggi 5 cm.
Berapa volume balok tersebut?
Jawaban:
Cara mencari volume bangun ruang ini mudah, kita bisa langsung memasukkan angka ke
dalam rumusnya.
V=PxLxT
V=8x6x5
Volume kubus = 240 cm³

3. Tabung
Rumus volume tabung = π × r² × t
Keterangan:
r = ukuran jari-jari lingkaran
t = tinggi

Contoh soal:
Sebuah mainan berbentuk tabung diketahui memiliki ukuran jari-jari 10 cm dan tinggi 30
cm. Berapakah volume tabung itu?
Jawaban:
Cara mencari volume bangun ruang ini sama seperti sebelumnya, langsung masukkan
angka yang diketahui ke dalam rumusnya.
V = π × r² × t
V = 3,14 x 10² x 30
V = 3,14 x 100 x 30
Volume tabung tersebut yaitu 9.420 cm³

24 Luas Permukaan Bangun Ruang 34


URAI
1. Rumus Luas Permukaan Kubus AN

Contoh Soal
Jika kubus memiliki sisi dengan panjang 10 cm. Berapa luas permukaannya?

2. Rumus Luas Permukaan Balok

Contoh Soal
Jika kubus memiliki panjang 12 cm, lebar 6 cm, dan tinggi 9 cm. Berapa luas
permukaannya?

3. Rumus Luas Permukaan Tabung


L = 2 x Luas Alas + Luas Selimut Tabung
 didistribusikan menjadi
Contoh Soal
Jika tabung memiliki jari-jari 14 cm dan tinggi 10 cm berapa luas permukaannya?

25 Contoh soal 23
1. Tentukan volume bangun ruang gabungan di bawah ini? PG

Pembahasan.
Diketahui : sisi kubus = lebar balok = 10 cm, p = 20 cm, t = 13 cm
Ditanyakan : Volume = ?
Jawab.
Contoh soal bangun ruang gabungan di atas dapat diselesaikan dengan cara seperti berikut:
Volume Kubus = s³
= 10³
= 1000 cm³
Volume Balok = p x l x t
= 20 x 10 x 13
= 2600 cm³
Maka cara menghitung volume bangun ruang gabungan ini dapat diselesaikan dengan
langkah seperti berikut:
Volume bangun ruang gabungan = Volume Kubus + Volume Balok
= 1000 cm³ + 2600 cm³
= 3600 cm³
Jadi volume bangun ruang gabungan tersebut adalah 3600 cm³.

2. Tentukan volume bangun ruang gabungan di bawah ini?

Pembahasan.
Diketahui : p balok = 20 cm, l balok = 14 cm, t balok = 8 cm, t tabung = 20 cm, r = ½ x
lebar balok = ½ x 14 = 7 cm
Ditanyakan : Volume = ?
Jawab.
Contoh soal bangun ruang gabungan di atas dapat diselesaikan dengan cara seperti berikut:
Volume balok = p x l x t
= 20 x 14 x 8
= 2240 cm³
Volume ½ tabung = ½ x π x r² x t tabung
= ½ x 22/7 x 7² x 20
= 1540 cm³
Maka cara menghitung volume bangun ruang gabungan ini dapat diselesaikan dengan
langkah seperti berikut:
Volume bangun ruang gabungan = Volume Balok + Volume Tabung
= 2240 cm³ + 1540 cm³
= 3780 cm³
Jadi volume bangun ruang gabungan tersebut adalah 3780 cm³.
26 MODUS 24
Modus adalah data yang paling sering muncul. Modus merupakan ukuran pemusatan untuk PG
menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi. Sekumpulan data yang diperoleh,
memungkinkan untuk memiliki nilai modus yang tidak tunggal atau mungkin juga tidak
memilikinya.

Contoh:
Tentukan modus dari data berikut: 50, 35, 70, 90, 70, 40, 40, 40, 65, 45, 70, 80,

Penyelesaian:
Urutkan data terlebih dahulu, sehingga menjadi:

35, 40, 40, 40, 45, 50, 65, 70, 70, 70, 80, 90

Kita mengetahui bahwa nilai 40 berjumlah 3, dan nilai 70 berjumlah 3, maka modus dari
data tersebut adalah nilai 40, dan 70.

27 MEDIAN 25
Median (Me) atau kuartil adalah nilai tengah dari sekumpulan data setelah diurutkan dari PG
data yang terkecil sampai data terbesar, maupun sebaliknya. Apabila suatu data mempunyai
median, maka mediannya tunggal.

Jika banyak data merupakan bilangan ganjil, maka median terletak pada data ke ½ (n + 1),
dan jika banyak data bilangan genap maka median terletak - n/2 dan data - n/2 + 1.

Contoh 1
Tentukan median dari data berikut: 70, 65, 50, 40, 35, 45, 70, 80, 90. Diketahui bahwa
banyak data yang tersedia merupakan bilangan ganjil.

Setelah diurutkan datanya menjadi: 35, 40 , 45, 50, 65, 70, 70, 80, 90
Jadi mediannya adalah = 65.

Contoh 2
Tentukan median dari data berikut: 3, 2, 5, 2, 4, 6, 6, 7, 9, 6.

Pada contoh ini banyak data yang tersedia merupakan bilangan genap, median akan terletak
di antara dua buah data.

Setelah diurutkan: 2, 2, 3, 4, 5, 6, 6, 6, 7, 9.
Me = (5 + 6): 2= 5,5.

Maka, median yang terletak dari data tersebut adalah 5,5.

28 MEAN/RATA-RATA 26
Mean adalah nilai rata-rata. Mean dapat dikatakan sebagai wakil kumpulan data. PG
Menentukan mean dapat dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh nilai data, kemudian
membaginya dengan banyaknya data.

Jumlah seluruh data: banyak data

atau, dapat dirumuskan dengan:


𝑥̅ = ∑ x / n

Keterangan:
𝑥̅ = rerata atau mean
n = banyaknya data
∑ x = jumlah seluruh data

Contoh:
Hitung rerata atau mean dari data berikut: 6, 5, 9, 7, 8, 8, 7, 6.
Penyelesaian:
𝑥̅ = 5 + 6 + 6 + 7 + 7 + 8 + 8 + 9 : 8
= 56 : 8
= 7, maka mean dari bilangan tersebut adalah 7.

Rumus Mean Data Kelompok


Sedikit berbeda dengan rumus mean (nilai rata-rata) pada data tunggal, rumus mean untuk
data kelompok dirumuskan sebagai berikut.

Rumus Median Data Kelompok


Median data kelompok dapat ditentukan jika kita telah mengetahui kelas mediannya.
Carilah kelas data yang memuat data nilai tengah. Median data kelompok dapat ditentukan
dengan
Med = tb + ((n/2) – Fkum)/fi) k
Keterangan:
 Med : median
 tb : tepi bawah kelas median
 n  : banyaknya data
 Fkum : frekuensi kumulatif sebelum kelas median
 fi   : frekuensi kelas median
 K     : panjang kelas
Selanjutnya akan dibahas mengenai modus atau data yang sering muncul.

Rumus Modus Data Kelompok


Pada data berkelompok, modus dapat ditentukan dengan
Mo = tb + (d1 / (d1 + d2)) k
Keterangan:
 Mo  : modus data kelompok
 tb : tepi bawah kelas modus
 d1 : frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelumnya
 d2 : frekuenso kelas modus dikurangn frekuensi kelas sesudahnya
 k  : panjang kelas

Contoh Soal Mean, Median, dan Modus


Perhatikan data berikut untuk mengerjakan soal nomor 1 – 3.
Nilai Frekuensi

10 – 20 2

21 – 31 8

32 – 42 15

43 – 53 7

54 – 64 10

65 – 75 3
Berdasarkan data tersebut, tentukan
1. Mean dari data tersebut.
2. Median dari data tersebut.
3. Modus data tersebut
Pembahasan
Keterangan tambahan yang diperlukan dengan menghitung informasi yang diperlukan
Nilai Frekuensi Fkum xi fi x xi

10 – 20 2 2 15 30

21 – 31 8 10 26 208

32 – 42 * 15 25 37 555

43 – 53 7 32 48 336

54 – 64 10 42 59 590

65 – 75 3 45 70 210
*) merupakan kelas median dan kelas  modus
Mean

Median
Med = tb + (((n/2) – Fkum)/fi) k
Med = 31,5 + (((45/2) – 10)/15) 11
Med = 31,5 + 9, 17
Med = 40,67
Modus
Mo = tb + (d1 / (d1 + d2)) k
Mo = 31,5 + (7/(7 + 8)) 11
Mo = 31,5 + 5,13
Mo = 36,63

29 DIAGRAM BATANG 27
Pengertian Diagram Batang PG
Diagram batang merupakan jenis grafik yang digunakan untuk menunjukkan dan dan
membandingkan kuantitas data dalam kategori yang berbeda. Selain itu, diagram batang 35
juga bisa dipakai untuk membandingkan perubahan data penelitian dalam periode tertentu. URAI
Diagram batang memiliki bentuk persegi panjang yang vertikal maupun horizontal dengan AN
lebar yang sama. Sumbu vertikal pada diagram batang berfungsi untuk menunjukkan
ukuran atau jumlah angka dari objek data yang disajikan. Sementara sumbu horizontal pada
diagram batang menunjukkan nama objek data yang akan disajikan dalam diagram.
Jenis Diagram Batang
Diagram batang terbagi menjadi 4 jenis, yakni diagram batang vertikal, diagram batang
horizontal, diagram batang majemuk, dan diagram batang bertingkat. Berikut adalah
penjelasan mengenai jenis-jenis diagram batang secara lebih lengkap.
1. Diagram Batang Vertikal

Contoh Diagram
Batang Vertikal / ©edrawmax.com
Diagram batang vertikal merupakan jenis diagram batang yang paling banyak dipakai. Pada
jenis ini, frekuensi data ditampilkan secara vertikal. Sementara nama atau kategori diagram
ditampilkan secara horizontal.
2. Diagram Batang Horizontal

Contoh Diagram Batang Horizontal / ©depictdatastudio.com


Kebalikan dari diagram batang vertikal, pada diagram batang horizontal, frekuensi data
digambarkan secara horizontal. Sementara nama atau kategori diagram ditampilkan secara
vertikal.

3. Diagram Batang Majemuk


Contoh Diagram Batang Majemuk / ©exceljet.net
Diagram batang majemuk merupakan diagram batang yang menyajikan lebih dari satu
pengumpulan data. Pada diagram jenis ini, ada dua jenis data yang ditampilkan dalam satu
kategori. Untuk memudahkan dalam membacanya, diagram jenis ini digambarkan
bersebelahan dengan warna yang berbeda.
4. Diagram Batang Bertingkat

Contoh Diagram Batang Bertingkat


Diagram batang bertingkat menampilkan kegiatan dalam satu batang pada setiap datanya.
Pada diagram jenis ini, ada dua jenis data yang digambarkan dalam satu batang, tetapi
dengan warna yang berbeda, sehingga dapat memuat dua jenis dalam satu batang.
Langkah Membuat Diagram Batang
1. 1. Siapkan data yang dibutuhkan untuk pembuatan diagram batang berupa table distribusi
frekuensi untuk memudahkan dalam pembuatan diagram batang.
2. 2. Buat garis horizontal untuk menempatkan kategori dan buat garis vertikal untuk
menempatkan nilai frekuensi. Pastikan semua jarak setiap kategori sama agar muda dalam
membaca diagram.
3. 3. Tandai puncak frekuensi dalam masing-masing kategori sesuai dengan data yang
dimiliki.
4. 4. Gambar diagram batang masing-masing kategori dengan batasan yang telah ditandai
sebelumnya

Contoh Soal
Soal Menyajikan Data dengan Diagram Batang dan Pembahasan
1. Perhatikan data berikut
Tabel nilai Matematika siswa kelas 6
Nilai 65 70 75 80 85 90 95

Banyak
2 4 6 5 7 3 1
Anak
Sajikanlah data di atas dalam diagram batang!
Pembahasan:
Diagram Batang Nilai Matematika Siswa Kelas 6
2. Perhatikan data berikut
Tabel hobi siswa kelas 6
Hobi Berenang Bersepeda Bernyanyi Membaca Melukis

Putra 5 4 3 9 2

Putri 6 3 2 8 3
Sajikanlah data di atas dalam diagram batang!
Pembahasan:
Diagram Batang Hobi Siswa Kelas 6

30 DIAGRAM LINGKARAN 28
Pengertian Diagram Lingkaran DAN
Diagram lingkaran adalah jenis diagram yang menyajikan sebuah nilai atau data dalam 29
bentuk lingkaran. Diagram lingkaran memudahkan kita untuk mengetahui perbandingan PG
suatu data terhadap keseluruhan data. Untuk membandingkan data satu dengan yang
lainnya, maka sebuah lingkaran akan dibagi menjadi beberapa ruas lingkaran.
Pada umunya, penyajian data pada diagram lingkaran disajikan dalam bentuk derajat (°)
dan persen (%). Jika data yang disajikan dalam bentuk derajat, maka ukuran satu lingkaran
penuh besarnya adalah 360°. Sedangkan jika suatu data disajikan dalam persen, maka satu
lingkaran penuh nilainya adalah 100%.
Contoh Soal Diagram Lingkaran Persentase

Tabel Distribusi frekuensi penyakit


Jenis Jumlah
Penyakit
Penyakit saluran napas 500
Penyakit saluran pencernaan 200
Penyakit kulit 200
Penyakit mata 50
Lain-lain 50
jumlah 1000
Perhitungan :

Penyakit saluran nafas : 500/1.000 x 100 =


50% Penyakit saluran pencernaan : 200/1.000
x 100 = 20% Penyakit kulit : 200/1.000 x 100
= 20%
Penyakit mata : 50/1.000 x
100 = 5% Lain-lain :
50/1.000 x 100 = 5%
Grafik Distribusi frekuensi relative berbagai penyakit

5%
5%
1
20%
50% 2
3
20% 4
5

Jenis Diagram Lingkaran


Berdasarkan penjelasan di atas bisa diketahui bahwa diagram lingkaran terbagi setidaknya
menjadi 3 (tiga) jenis, yakni:
1. Diagram Lingkaran Angka
Jenis diagram lingkaran pertama adalah diagram lingkaran yang menampilkan isi data
menggunakan angka. Dimana soal diagram lingkaran bilangan ini sangat jarang ditemui
karena proses membuatnya cukup sulit dibanding dua jenis lainnya.
2. Diagram Lingkaran Persen
Jenis diagram lingkaran selanjutnya yaitu diagram lingkaran persen. Sesuai namanya,
diagram lingkaran tipe ini mengubah data awal menjadi bentuk persen lalu menyajikannya
ke dalam bentuk diagram lingkaran. Karena memakai sistem %, maka sebuah diagram
lingkaran persentase akan memiliki besar variabel total 100%.
3. Diagram Lingkaran Sudut
Jenis diagram lingkaran terakhir yakni diagram lingkaran sudut. Seperti halnya diagram
lingkaran tipe ke dua, nilai tiap variabel diagram lingkaran sudut harus diubah bentuknya
terlebih dulu. Dan karena lingkaran mempunyai besar sudut total 360°, maka diagram
lingkaran sudut pasti memiliki jumlah sebesar 360°.
Perbandingan Nilai Diagram Lingkaran
Bila dilihat dari penjelasan di atas, maka diagram lingkaran jenis ke dua dan ke tiga
mempunyai hubungan nilai antara keduanya pada beberapa besaran seperti contoh :
 10% = 36°
 20% = 72°
 25% = 90°
 50% = 180°
 75% = 240°
 100% = 360°
Berdasar penjelasan tersebut, artinya ketika mengubah diagram lingkaran persen menjadi
sudut bisa dilakukan serta sebaliknya.
Rumus Diagram Lingkaran
Karena pada umumnya variabel diagram lingkaran perlu diubah, artinya terdapat rumus
soal diagram lingkaran. Rumus diagram lingkaran sendiri diantaranya adalah :
Contoh Soal Diagram Lingkaran
Setelah tahu segala perihal penting terkait proses mengerjakan soal diagram lingkaran maka
kamu bisa menambah pemahaman dengan melihat soalnya. Berikut telah penulis sajikan
beberapa contoh soal diagram lingkaran beserta jawaban dari tiap soal.
Contoh Soal Diagram Lingkaran 1 & 2

Jawaban :

Contoh Soal Diagram Lingkaran 3, 4, 5 & 6


Jawaban :
Contoh Soal 30
1. Penjualan Roti ibu seminggu ini adalah di hari senin banyaknya roti yang terjual adalah PG
100, hari selasa adalah 150 hari rabu adalah 100, hari kamis adalah 80, hari jumat adalah
120, hari sabtu adalah 150, dan hari minggu adalah 200. Sajikan data diatas dengan
menggunakan tabel baris kolom.
Jawaban : 
Pembahasan : 

2. Berapa selisih jumlah banyaknya penjualan roti di hari selasa dan sabtu?
Jawaban : 
Pembahasan : 
Hari selasa hasil penjualan roti adalah 150
Hari sabtu hasil penjualan roti adalah 150
Ditanya : Selisih penjualan hari selasa dan rabu?
Jawab:
150 150 = 0 roti.
3. Banyaknya siswa dari SMP N Banjarnegara yang ditunjukkan pada tingkat kelas dan
jenis kelaminnya adalah kelas VII SMP dengan laki-laki 50 siswa dan wanita 60 siswa.
Kelas VIII SMP dengan jumlah laki-laki 45 siswa dan wanita 60 siswa. Kelas IX SMP
dengan jumlah laki-laki 65 siswa dan wanita 70 siswa. Sajikan data diatas dalam bentuk
tabel kontingensi.
Jawaban : 
Pembahasan : 

4. Jika diketahui data nilai ulangan harian 15 siswa adalah sebagai berikut: 
Susun data tersebut dalam tabel distribusi frekuensi jika diketahui panjang kelas adalah 10!
Jawaban : 
Pembahasan : 
Diketahui :
Yang mendapatkan nilai
65 adalah 1 siswa
70 adalah 3 siswa
75 adalah 2 siswa
80 adalah 3 siswa
85 adalah 3 siswa
90 adalah 3 siswa
Daftar distribusi frekuensinya adalah

Anda mungkin juga menyukai