Anda di halaman 1dari 20

MATEMATIKA FPB DAN KPK, BILANGAN BERPANGKAT, BENTUK AKAR, HITUNG ESTIMASI DAN HITUNG

UANG

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Dalam suatu pendidikan , matematika pasti menjadi bagian penting dalam proses belajar setiap murid
atau bahkan setiap orang yang hidup membutuhkan ilmu matematika. Karena dalam kita hidup didunia
ini pasti membutuhkan matematika, contoh: setiap kita belanja pasti membutuhkan uang untuk
membayar apa yang telah kita beli kepada penjual, dan untuk membayar kita membutuhkan
pengetahuan matematika untuk bisa menghitung berapak uang yang akan kita keluarkan dan berapa
kembaliaan uang kita setelah membayar.

Jika kita tidak mempunyai kemampuan dasar matematika, seperti menghitung baik itu penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian, maka kita akan kesulitan sendiri dalam bertransaksi, bahkan
kita akan sering ditipu karena kita tidak tahu pasti berapa uang yang harus dikeluarkan sebenarnya.
Maka
dari itu belajar ilmu matematika itu sangat penting untuk kehidupan kita.

Oleh karena itu, matematika pasti ada disetiap jenjang pendidikan, untuk bekal anak didik dan untuk
pengetahuan anak didik. Dalam makalah ini akan membahas materi matematika yaitu: bilangan
berpangkat, bentuk akar, FPB dan KPK, hitung estimasi dan hitung uang.

B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaimana bilangan berpangkat dan bentuk akar?

2.      Bagaimana FPB dan KPK?

3.      Bagaimana Hitung estimasi dan hitung uang?

PEMBAHASAN

A.    Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar

1.      Bilangan berpangkat

Bilangan berpangkat adalah suatu bilangan yang memiliki pangkat apakah pangkat dua, pangkat tiga,
pangkat empat, pangkat lima, dan seterusnya. Pangkat pada suatu bilangan ditulis dengan angka ukuran
kecil dan diletakkan lebih tinggi dari posisi bilangan tersebut.

Misalnya :   2 x 2 x 2                                                                      5 x 5 x 5

                     3 x 3 x 3                                                                      4 x 4 x 4


Dan seterusnya.

Contoh :

2 x 2 dapat ditulis 2², dibaca  “ dua pangkat dua”

3 x 3 dapat ditulis 3², dibaca “ tiga pangkat dua”

4 x 4 x4 dapat ditulis 4³, dibaca “ empat pangkat tiga”

5 x 5 x 5 dapat ditulis 5³, dibaca “ lima pangkat tiga”

Pangkat dua juga dapat dibaca “ kuadrat”. Bilangan yang diperoleh dari hasil pangkat dua atau kuadrat
disebut bilangan kuadrat. Dan bilangan yang diperoleh dari hasil pangkat tiga disebut bilangan kubik.

2.      Bentuk akar

Untuk bisa menyelesaikan pertanyaan, bila kita ditanya, bilangan berapakah yang kuadratnya bernilai
sekian ?  missal, bilangan itu angka 9. Maka pertanyaan itu dapat dijawab dengan penarikan akar dari
suatu bialngan.

a.       Penarikan Akar Pangkat Dua dari Bilangan Kuadrat

Sebelum mengetahui penarikan akar pangkat dua dari suatu bilangan. Kita mengenal dahulu arti Akar
Pangkat Dua dari Suatu Bilangan. Akar pangkat dua suatu bilangan adalah bilangan yang jika di
pangkatkan dua (dikuadratkan) hasilnya sama dengan bilangan yang dicari akarnya. Akar pangkat dua

(akar kuadrat) dilambangkan dengan tanda 

Contoh :

1.      √4 = 2, karena 22  = 2 x 2 = 4

2.      √9 = 3, karena 32 = 3 x 3 = 9

3.      √25 = 5, karena 5² = 5 x 5 = 25

Ingat :  √4  dibaca akar pangkat dua dari 4, atau akar kuadrat dari 4 atau akar dari 4.

b.      Mencari Hasil Penarikan Akar Pangkat Dua dari Bilangan Kuadrat

Misalkan kita akan mencari dari  √3.136

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :


1)      Pisahkan dua bilangan disbelah kanan dengan memberi titik.

Contoh : √31.36

2)      Lihat angka paling kiri yaitu 31.

Carilah bilangan yang kuadratnya mendekati 31. Bilangan yang memenuhi adalah 5, bilangan 5 ini
sebagai hasil pertama.

3)      5² = 25 ditulis dibawah 31 kemudian dikurangkan, yaitu 31 – 25 = 6. Angka 36 diturunkan, letaknya


disebelah angka 6 menjadi 636.

4)      5  ditambah dengan  5,  hasilnya menjadi bilangan penentu untuk mendapatkan hasil berikutnya .
bilangan 10 diletakkan di sebelah kiri angka  636

5)      10 . . . .  x  . . . .  =  636. Titik-titik diisi dengan bilangan yang sama, sehingga apabila dikalikan
menghasilkan  636.  Bilangan yang tepat adalah  6, karena   106 X 6  = 636.  Jika hasil pengurangannya
belum nol maka dilakukan penurunan bilangan berikutbya seperti pada langkah 3  dan  4.

6)      Lakukan langkah-langkah tersebut samapi memperoleh hasil pengurangan akhir  =  0,  berarti
sudah memperoleh akar kuadrat.

B.     KPK dan FPB

1.      FPB

Sebelum kita lebih jauh mempelajari tentang FPB (faktor persekutuan terbesar), alangkah baiknya kita
mengenal faktor dari suatu bilangan. Misal, bilangan 20 berasal dari: 1x20; 2x10; dan 4x5. Dapat dilihat
bahwa faktor dari 20 adalah 1,2,4,5,10,dan 20 atau juga dibuat tabel sebagai berikut.

20

1 20

2 10

4 5

Mencari faktor persekutuan dari dua bilangan dua angka. Persekutuan dapat diartikan bersekutu atau
sama. Faktor persekutuan dua bilangan adalah faktor-faktor dari kedua bilangan yang sama.

Contoh, faktor dari 36 adalah 1,2,3,4,6,9,12,18, dan 36. Faktor dari 54 adalah 1,2,3,6,9,18,27, dan 54.
Jadi persekutuan dari 36 dan 54 adalah 1,2,3,6,9, dan 18.

Untuk menentukan FPB dua bilangan, ikutilah langkah-langkah berikut:

1.      Tentukan dulu faktor persekutuan dua bilangan.


2.      Carilah bilangan terbesar dari faktor persekutuan tersebut.

Contoh, tentukan FPB dari 63 dan 72

Faktor dari 63 adalah 1,3,7,9,21,63

Faktor dari 72 adalah 1,2,3,4,6,8,9,12,18,24,36,72

Faktor persekutuan : 1,3,9

Perhatikan faktor yang ditebalkan, yaitu faktor 9. Pada kedua bilangan, ditemukan faktor yang sama dan
terbesar, yaitu 9. Dengan demikian, diperoleh faktor persekutuan terbesar (FPB) dari 63 dan 72, yaitu 9

2.      KPK

Sebelum lebih jauh mempelajari KPK dua bilangan, sebaiknya kita mempelajari kelipatan suatu bilangan
terlebih dahulu. Kelipatan suatu bilangan adalah hasil kali bilangan itu dengan bilangan lain.

Contoh, tuliskan bilangan-bilangan kelipatan 3.

Bilangan-bilangan kelipatan 3 dapat dicari dengan cara berikut: 3x1=3; 3x2=6; 3x3=9; 3x4=12, dan
seterusnya .

Jadi, kelipatan 3 adalah 3,6,9,12,...

                           Sekarang kita aka menggunakan dua bilangan berbeda. Misalnya, 2 dan 6. Terlebih
dahulu kita cari kelipatan masing-masing bilangan.

Bilangan kelipatan 2 adalah 2,4,6,8,10,12,14,16,18,20,22,24,26,28,30,....

Bilangan kelipatan 6 adalah 6,12,18,24,30,36,42,.....

Demikian, dapat diketentukan kelipatan persekutuan dari 2 dan 6 yaitu 6,12,18,24,...

                           Sekarang kita gunakan materi itu untuk memepelajari kelipatan persekutuan terkecil
(KPK)

Contoh, tentukan KPK dari 2 dan 6

Bilangan kelipatan 2 adalah 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24, 26, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42,....

Bilangan kelipatan 6 adalah 6,12,18,24,30,36,42,...

Kelipatan persekutuan dari 2 dan 6 adalah 6,12,18,24,...

KPK dari 2 dan 6 adalah 6

3.      Menentukan FPB dan KPK dengan Faktorisasi Prima


a.       Faktor Prima

Faktor Prima adalah faktor dari suatu bilangan yang berupa bilangan prima.

Contoh, faktor bilangan 36 dan 40.

36 = 1 x 36 ; 36 = 2 x 18 ; 36 = 3 x 12 ; 36 = 4 x 9 ; 36 = 6 x 6. Jadi faktor-faktor dari 36 adalah 1, 2, 3, 4, 6,


9, 12, 18, 36

40 = 1 x 40 ; 40 = 2 x 20 ; 40 = 4 x 10 ; 40 = 5 x 8. Jadi faktor dari 40 adalah 1, 2, 4, 5, 8, 10, 20, 40

Oleh karena itu dapat disimpulkan sebagai berikut:

Faktor dari 36 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 9, 12, 18, 36. Jadi, faktor prima dari 36 adalah 2 dan 3.

Faktor dari 40 adalah 1, 2, 4, 5, 8, 10, 20, 40. Jadi, faktor prima dari 40 adalah 2 dan 5.

b.      Faktorisasi Prima

Istilah faktor prima tidak sama dengan faktorisasi prima. Mencari faktorisasi prima dari suatu bilangan,
dapat dilakukan dengan pohon faktor.

Dengan melihat pohon faktor diatas, dapat dituliskan bahwa

40 = 2 x 2 x 2 x 5

     = 23 x 5

23 x 5merupakan faktorisasi prima dari 36.

Setelah kita memahami faktorisasi prima, sekarang kita lanjut membahas FPB dan KPK dengan
faktorisasi prima.

·  Menentukan FPB dengan faktorisasi prima

Untuk menentukan FPB dari dua bilangan adalah sebagai berikut:

1)      Tentukan faktorisasi prima dari kedua bilangan tersebut.

2)      Kalikan faktor-faktor prima yang sama dari kedua bilangan itu. Jika faktor bilangan yang sama itu
pangkatnya berbeda, ambil pangkat terkecil.
Contoh, tentukan FPB dari 12 dan 16.

12 = 2 x 2 x 3 = 22 x 3                                  16 = 2 x 2 x 2 x 2 = 24

Dari faktorisasi kedua bilangan itu, diperoleh faktor prima yang sama adalah 2. Pangkat terkecil faktor
yang sama adalah 2. Jadi FPB dari 12 dan 16 adalah

22 = 4.

·  Menentukan KPK dengan faktorisasi prima

Untuk menentukan KPK dari dua bilangan adalah sebagai berikut:

1.      Tentukan faktorisasi prima dari kedua bilangan tersebut.

2.      Kalikan semua faktor prima dari kedua bilangan itu. Jika ada faktor yang sama dengan pangkat
berbeda, ambil faktor prima dengan pangkat terbesar.

Contoh, tentukan KPK dari 12 dan 16

12 = 2 x 2 x 3 = 22 x 3                                16 = 2 x 2 x 2 x 2 = 24

Dari faktorisasi kedua bilangan itu, diperoleh faktor prima yang sama adalah 2. Pangkat terbesar faktor
yang sama adalah 4. Jadi KPK dari 12 dan 16 adalah 24 x 3 = 16 x 3 = 48.

C.    Hitung Estimasi dan Hitung Uang

1.      Hitung Estimasi

Pembulatan dan Penaksiran ( Hitung Estimasi )

1.      Pembulatan Bilangan

Bagaimana aturan pembulatan bilangan ? Mari kita perhatikan contoh-contoh pembulatan bilangan di
bawah ini.

a.     1,8       lebih dekat ke bilangan satuan 2, maka 1,8    dibulatkan ke satuan terdekat menjadi 2
3,4       lebih dekat di bulatkan ke satuan 3, maka 3,4 dibulatkan ke satuan terdekat menjadi 3

Contoh di atas merupakan pembulatan bilangan pada satuan terdekat.

b.    52        lebih dekat ke bilangan puluhan 50, maka 52 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 50

169      lebih dekat ke puluhan 170, maka 169           dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 170 

Contoh di atas merupakan pembulatan bilangan pada puluhan terdekat.

c.                   175      lebih dekat ke bilangan ratusan 200, maka 175          dibulatkan ke ratusan terdekat
menjadi 200

425      lebih dekat ke bilangan ratusan 400, maka 425          dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi 400

Contoh di atas merupakan pembulatan bilangan pada ratusan terdekat.

Apa yang dapat kamu simpulkan dari contoh-contoh pembulatan di atas? Mari kita tuliskan.

a)      Pembulatan Bilangan ke Satuan Terdekat

1)                  Kita perhatikan angka pada persepuluhan (di belakang koma).

2)                  Jika angka tersebut kurang dari 5 (1, 2, 3, 4), maka bilangan dibulatkan ke bawah
(dihilangkan).

Contoh : 2 , 3 

            Angka tiga dibelakang koma kurang dari lima maka dibulatkan ke bawah, jadi, 2,3 dibulatkan
menjadi 2

3)                  Jika angka tersebut paling sedikit 5 (5,6,7,8,9), maka bilangan dibulatkan ke atas (satuan
ditambah 1)

Contoh : 5 , 7

            angka 7 dibelakang koma lebih dari 5 maka dibulatkan ke atas, jadi, 5,7 dibulatkan menjadi 6

b)     Pembulatan ke Puluhan Terdekat

1)                  Kita perhatikan angka pada satuan.

2)                  Jika angka tersebut kurang dari 5 (1, 2, 3, 4), maka bilangan dibulatkan ke bawah
(dihilangkan).

Contoh :14. Angka 4 kurang dari 5 maka dibulatkan kebawah menjadi 10

3)                  Jika angka tersebut  paling sedikit 5 (5, 6, 7, 8, 9), maka bilangan dibultkan ke atas (puluhan
ditambah 1).
Contoh : 76. Angka 6 lebih dari 5 maka dibulatkan ke atas menjadi 80. 

2.      Menaksir Hasil Operasi Hitung Dua Bilangan

Menaksir operasi hitung adalah memperkirakan hasil operasi hitung.

Contoh : taksiran hasil operasi hitung 1.650 + 73.150

Jawab : 1.650 dibulatkan  menjadi 2.000

                        73.150  dibulatkan menjadi 73.000

                        Jadi, taksiran 1.650  +  73.150 adalah 2.000 + 73.000 = 75.000

Ada tiga macam cara menaksir hasil operasi hitung, yaitu taksiran atas, taksiran bawah, dan taksiran
terbaik.

a.      Taksiran Atas

Taksiran atas dilakukan dengan membulatkan ke atas bilangan-bilangan dalam operasi hitung.

Contoh:     tentukan hasil dari operasi hitung 22 x 58.

Jawab :      karena taksiran atas, maka setiap bilangan dibulatkan ke atas.

                  22 dibulatkan ke atas menjadi 30

                  58 dibulatkan ke atas menjadi 60

                  Jadi, taksiran 22 x 58 adalah 30 x 60 = 1.800

b.      Taksiran Bawah

Taksiran bawah dilakukan dengan mebulatkan ke bawah bilangan-bilangan dalam operasi hitung.

 Contoh:    tentukan hasil dari operasi hitung 22 x 58.

Jawab :      karena taksiran bawah, maka setiap bilangan dibulatkan ke bawah.

                  22 dibulatkan ke bawah menjadi 20

                  58 dibulatkan ke bawah menjadi 50

                  Jadi, taksiran 22 x 58 adalah 20 x 50 = 1.000

c.       Taksiran Terbaik

Taksiran terbaik dilakukan dengan membulatkan bilangan-bilangan dalam operasi hitung menurut
aturan pembulatan.
Contoh:     tentukan hasil dari operasi hitung 22 x 58.

Jawab :      22 menurut aturan pembulatan dibulatkan menjadi 20

                  58 menurut aturan pembulatan dibulatkan menjadi 60

                  Jadi, taksiran 22 x 58 adalah 20 x 60 = 1.200

2. Mengenal Berbagai Nilai Mata Uang Rupiah

a.       Nilai mata uang rupiah.

Mata uang rupiah yang beredar, tersedia dalam bentuk logam (koin) dan ada yang tersedia dalam
bentuk kertas. Perhatikan dan amati bentuk mata uang kertasa berikut:

b.      Menghitung kumpulan uang

Kamu telah mengingat bentuk mata uang yang beredar dalam bentuk kertas dan logam. Sekarang
misalnya kamu membeli buku. Harga sebuah buku Rp 1.200,00. Bagaimana cara kamu membayarnya?
Kamu tahu, tidak tersedia uang bentuk pecahan yang bernilai Rp 1.200,00.

PENUTUP

Kesimpulan

1)      Bilangan berpangkat adalah suatu bilangan yang memiliki pangkat apakah pangkat dua, pangkat
tiga, pangkat empat, pangkat lima, dan seterusnya. Pangkat pada suatu bilangan ditulis dengan angka
ukuran kecil dan diletakkan lebih tinggi dari posisi bilangan tersebut. Contoh : 2 x 2 dapat ditulis 2²,
dibaca  “ dua pangkat dua”

2)      Bentuk akar adalah bilangan yang jika di pangkatkan dua (dikuadratkan) atau pangkat tiga hasilnya
sama dengan bilangan yang dicari akarnya.

3)      FPB adalah Faktor Persekutuan Terbesar. Untuk menentukan FPB dua bilangan, ikutilah langkah-
langkah berikut:

1.      Tentukan dulu faktor persekutuan dua bilangan.

2.      Carilah bilangan terbesar dari faktor persekutuan tersebut.


KPK adalah Kelipatan Persekutuan Terkecil. Kelipatan suatu bilangan adalah hasil kali bilangan itu
dengan bilangan lain.

Untuk menentukan FPB dari dua bilangan adalah sebagai berikut:

1.      Tentukan faktorisasi prima dari kedua bilangan tersebut.

2.      Kalikan faktor-faktor prima yang sama dari kedua bilangan itu. Jika faktor bilangan yang sama itu
pangkatnya berbeda, ambil pangkat terkecil.

Untuk menentukan KPK dari dua bilangan adalah sebagai berikut:

1.      Tentukan faktorisasi prima dari kedua bilangan tersebut.

2.      Kalikan semua faktor prima dari kedua bilangan itu. Jika ada faktor yang sama dengan pangkat
berbeda, ambil faktor prima dengan pangkat terbesar.

4)      Hitung Estimasi adalah pembulatan dan penaksiran.

Ada tiga macam cara menaksir hasil operasi hitung, yaitu taksiran atas, taksiran bawah, dan taksiran
terbaik.

DAFTAR PUSTAKA

Supardjo. Matematika Gemar Berhitung Kelas 3 SD/MI. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. 2004

Yastuti, Indri. Matematika Kelas 4 SD/MI. : Global.2012

Yastuti, Indri. Matematika Kelas 5 SD/MI. :Global. 2012

Siti Umayyah.Perpangkatan dan akar.http://sitiumayahpgmi.wordpress.com/2012/01/07/mata-


pelajaran-matematika/ diakses tgl 12/10/2014 09:32

2.1Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)


A. Faktor Suatu Bilangan

Faktor adalah bilangan yang membagi habis suatu bilangan.[1]

Sejak anak mempelajari operasi hitung, terutama operasi hitung perkalian

telah dihadapkan dengan perkataan “factor”.

Misalnya :

dan 15 disebut factor dari 15, karena 15 dapat habis dibagi 3, 5, 1, dan 15.

Dengan kata lain bahwa suatu bilangan merupakan hasil dari berbagai bilangan factor.[2]

Factor suatu bilangan adalah bilangan-bilangan yang merupakan bagian atau unsure dari hasil
perkalian.

3 (bilangan yang dikali) dan 4 (bilangan pengali) adalah factor dari 12 (bilangan hasil kali). Jika
masih ada perkalian lain yang hasilnya 12, maka

bilangan yang dikali dan bilangan pengalinya juga termasuk factor bilangan 12.[3]

Contoh :

Pembagian bilangan 8 dengan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8

8 habis dibagi 1, 2, 4, dan 8. Jadi bilangan 1, 2, 4, dan 8 merupakan factor dari 8.

8 tidak habis dibagi 3, 5, 6, dan 7. Jadi bilangan 3, 5, 6, dan 7 bukan merupakan factor dari 8.

B. Faktor Prima

Bilangan Prima adalah bilangan yang hanya mempuyai 2 faktor yang berlainan, yaitu 1 dan
bilangan itu sendiri.[4] Dan dari semua bilangan prima, hanya bilangan 2 yang merupakan bilangan
genap, sisanya adalah bilangan ganjil.[5]

Contoh :

Factor dari 1 = 1 1 bukan bilagan prima karena faktornya

Factor dari 2 = 1, 2 hanya 1.

Factor dari 3 = 1, 3 2, 5, 7 merupakan bilangan prima,


Factor dari 4 = 1, 2, 4 karena mempunyai 2 faktor yaitu 1 dan

Factor dari 5 = 1, 5 bilangan itu sendiri.

Factor dari 6 = 1, 2, 3, 6 2, 4, 6 bukan bilangan prima karena

Faktor dari 7 = 1, 7 mempunya lebih dari 2 faktor.

Bilangan prima antara 1 dan 100 antara lain : 2, 3, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41, 53, 59, 61,
67, 71, 73, 79, 83, 89, dan 97.

Contoh soal :

Berapakah factor prima dari 10?

Jawab :

1, 2, 5, dan 10 adalah factor dari 10.

1 x 10 kita tinggal melihat factor

= 10 yang ada saja. Manakah yang

2 x 5 merupakan bilangan prima?

Maka, factor prima dari 10 adalah 2 dan 5.

C. Faktorisasi Prima

Menguraikan bilangan menjadi perkalian faktor-faktor prima. Untuk melakukan faktorisasi prima
ini diperlukan pohon faktor.

Contoh :

Faktor prima dari 80 adalah

Jawab:

Untuk menentukan faktor prima dari 80, dengan cara:

a. Membuat pohon faktor

b. Didapat: 2 x 2 x 2 x 2 x 5 = 24 x 5

c. Jadi faktor prima dari 80 adalah 2 dan 5

Dan faktorisasi primanya adalah 24.5

D. Faktor Persekutuan dari Dua Bilangan


Faktor persekutuan adalah faktor yang sama dari dua bilangan atau lebih. Factor persekutuan
dari dua bilangan adalah factor-faktor yang sama dari kedua bilangan tersebut.[6]

Contoh soal :

Berapakah factor persekutuan dari 12 dan 20?

Dengan cara petak perkalian :

12

12

12

20

20

10

1
1

10

20

Factor dari 12 adalah 1, 2, 3. 4. 6, dan 12.

Factor dari 20 adalah 1, 2, 4, 5, 10, dan 20.

Factor dari 12 dan 20 yang sama adalah 1, 2, dan 4.

Jadi, factor persekutuan dari 12 dan 20 adalah 1, 2, dan 4.

E. Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)

FPB adalah singkatan dari Faktor Persekutuan Terbesar, yaitu faktor-faktor atau angka-angka
pembagi yang paling besar dari suatu bilangan.[7]

Untuk menentukan factor persekutuan terbesar dari dua bilangan a dan b, tentukan dulu factor-
faktor dari a dan b, kemudian identifikasi dan kumpulkan factor yang sama, selanjutnya pilih yang
terbesar.

Factor persekutuan terbesar dari a dan b ditulis dengan notasi FPB (a,b) atau (a,b).[8]

a. Mencari FPB dengan factor persekutuan

Mencari FPB dengan cara menentukan factor persekutuan, kemudian memilih bilangan yang
paling besar.

Contoh 1 :

FPB dari 4 dan 6 adalah..

Faktor dari 4 adalah = {1, 2, 4 }

Faktor dari 6 adalah = {1, 2, 3, 6}

Faktor persekutuannya adalah 1 dan 2


Nilai yang terbesar adalah 2, sehingga FPBnya adalah 2

Contoh 2 :

FPB dari 20 dan 48 adalah..

Factor dari 20 adalah = {1, 2, 4, 5, 10, 20}

Factor dari 48 adalah = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 12, 48}

Factor persekutuannya adalah 1, 2, dan 4.

Nilai terbesar adalah 4, jadi FPBnya adalah 4.

b. Mencari FPB dengan Faktorisasi Prima

Langkah-langkahnya sebagai berikut:

· Ambil bilangan faktor yang sama

· Ambil yang terkecil dari 2 atau lebih bilangan

Contoh :

FPB dari 12 dan 16 adalah..

Pohon akar:

Jadi, FPB dari 12 dan 16 adalah (FPB diambil dari hasil perkalian factor yang sama dengan
pangkat terkecil)[9]

2.2 Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)

A. Kelipatan Suatu Bilangan

Kelipatan adalah penjumlahan suatu bilangan dengan bilangan itu sendiri secara terus menerus.

Kelipatan suatu bilangan adalah bilangan-bilangan yang merupakan hasil perkalian suatu
bilangan dengan bilangan asli (1, 2, 3, 4, 5, …)

Contoh :

3, 6, 9, 12, 15, 18 merupakan bilangan kelipatan 3

B. Kelipatan Persekutuan dari Dua Bilangan


Kelipatan persekutuan adalah kelipatan yang sama dari dua bilangan atau lebih. Kelipatan
persekutuan dari dua bilangan adalah kelipatan-kelipatan yang sama dari dua bilangan tersebut.

Contoh :

Bilangan kelipatan 3 adalah 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30, 33, 36, 39, 42, 45, 48, 51, 54, 57,
60, ...

Bilangan kelipatan 4 adalah 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40, 44, 48, 52, 56,60, …

Bilangan kelipatan 3 dan 4 yang sama adalah 12, 24, 36, 48, 60.

Bilangan 12, 24, 36, 48, dan 60 disebut kelipatan persekutuan dari 3 dan 4.

C. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)

Kelipatan Persekutuan Terkecil, yaitu kelipatan dari suatu bilangan tapi yang nilainya paling
kecil.[10]

Untuk menentukan kelipatan persekutuan terkecil dari dua bilangan a dan b, yaitu dengan
mencari semua kelipatan dari a dan b, kemudian diidentifikasi dan dikumpulkan semua kelipatan yang
sama. Selanjutnya dari kumpulan itu pilihlah yang terkecil.

KPK dari dua bilangan a dan b ditulis dengan notasi KPK (a, b) atau [a,b].[11]

a. Mencari KPK dengan kelipatan persekutuan

Mencari FPB dengan cara menentukan kelipatan persekutuan, kemudian memilih bilangan yang
paling kecil.

Contoh:

KPK dari 4 dan 8 adalah..

Jawab:

Kelipatan 4 adalah = {4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40, 44, ....}

Kelipatan 8 adalah = {8, 16, 24. 32. 40, 48, 56, ...}

Kelipatan persekutuannya adalah 8, 16, 24, 32, ... ( kelipatan yang sama dari 4 dan 8)

Nilai yang terkecil adalah 8, sehingga KPKnya adalah 8.


b. Mencari KPK dengan Faktorisasi Prima

Langkah-langkahnya sebagai berikut:

· semua bilangan faktor dikalikan.

· apabila ada yang sama ambil yang terbesar, apabila keduanya sama ambil salah satunya.

Contoh:

KPK dari 12 dan 16 adalah..

Jawab:

Pohon akar

Jadi, KPK dari 12 dan 16 adalah (KPK diambil dari hasil perkalian semua factor dan factor yang
sama dengan pangkat terbesar)[12]

2.1 Hubungan FPB dan KPK

Untuk mencari KPK atau FPB dari dua bilangan jika salah satu dari KPK atau FPB sudah diketahui
dapat digunakan rumus sebagai berikut:

Contoh:

1. Tentukan KPK dan FPB dari 16 dan 24!

Penyelesaian:

16 = 24

24 = 23 . 3

FPB (16,24) = 23 = 8
2. Tentukan KPK dan FPB dari 20 dan 48 !

Penyelesaian :

KPK (20, 48)

FPB (20, 48)

Dari contoh 2 ini terlihat bahwa pekerjaan akan lebih sulit bila ditentukan KPK-nya terlebih
dahulu, baru dicari FPB-nya.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

FPB adalah singkatan dari Faktor Persekutuan Terbesar, yaitu faktor-faktor atau angka-angka
pembagi yang paling besar dari suatu bilangan.

Untuk menentukan factor persekutuan terbesar dari dua bilangan a dan b, tentukan dulu factor-
faktor dari a dan b, kemudian identifikasi dan kumpulkan factor yang sama, selanjutnya pilih yang
terbesar.

Factor persekutuan terbesar dari a dan b ditulis dengan notasi FPB (a,b) atau (a,b).

Kelipatan Persekutuan Terkecil, yaitu kelipatan dari suatu bilangan tapi yang

nilainya paling kecil.

Untuk menentukan kelipatan persekutuan terkecil dari dua bilangan a dan b, yaitu dengan
mencari semua kelipatan dari a dan b, kemudian diidentifikasi dan dikumpulkan semua kelipatan yang
sama. Selanjutnya dari kumpulan itu pilihlah yang terkecil.

KPK dari dua bilangan a dan b ditulis dengan notasi KPK (a, b) atau [a,b].
Sedangkan untuk menentukan FPB dan KPK ada dua cara yakni dengan factor persekutuan dan
kelipatan persekutuan serta dengan faktorisasi prima.

3.2 Penutup

Alhamdulillahhirobbilalamin

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, Tentu masih banyak kekurangan dan kelemahannya karena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan makalah-makalah di kesempatan
berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.

Anda mungkin juga menyukai