DOSEN PENGAMPU :
Made Sri Astika Dewi, S.Pd.,M.Pd
Nama Kelompok:
Ni Putu Ayu Vania Candra Ulandari (2386206013)
Halvi Sukmawati (2386206014)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang
berarti dan sesuai dengan harapan. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Made Sri
Astika Dewi, S.Pd., M.Pd sebagai dosen pengampu mata Konsep Dasar Matematika yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini. Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Maasalah ............................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................. 1
1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................ 2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelipatan suatu bilangan merupakan hasil kali suatu bilangan tersebut dengan bilangan asli.
Yang dimaksud bilangan asli adalah 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya. Faktor suatu bilangan adalah
suatu bilangan yang membagi bilangan lain yang menghasilkan bilangan asli. Bilangan
prima adalah suatu bilangan yang hanya memiliki dua faktor perkalian, yaitu bilangan 1 dan
bilangan itu sendiri. Faktorisasi prima merupakan langkah-langkah yang digunakan dalam
menentukan faktor perkalian bilangan prima dari suatu bilangan. Cara menentukan
faktorisasi prima dari suatu bilangan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu; dengan
menggunakan pohon faktor dan menggunakan tabel pembagian. Dalam menentukan faktor
persekutuan terbesar (FPB) dari suatu bilangan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu;
Dengan menentukan atau mencari semua faktor perkalian dari bilangan-bilangan tersebut
kemudian menentukan faktor terbesar yang bersekutu dari bilangan itu. dan menentukan atau
mencari faktorisasi prima dari bilangan-bilangan tersebut kemudian menentukan FPB nya.
Kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dalam operasi hitung matematika merupakan
persekutuan (kumpulan) bilangan yang sama dan terkecil yang merupakan kelipatan
dari dua buah bilangan atau lebih.
1.2 Rumusan Masalah
1
1.4 Manfaat Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
0 … 1 … 2 … 3 … 4 … 5 … 6 … 7… 8 … 9 … 10 … 11 … 12 …
Kita melompat tiga-tiga sebanyak empat kali dari 0 sampai 12, dengan masing-masing
lompatan sejauh tiga satuan. Ini berarti 12 = 4 x 3 , oleh karena itu dikatakan bahwa 12 adalah
kelipatan dari 3.
Demikian juga dari 0 kita dapat melompat tiga-tiga sbanyak 5 kali untuk dapat sampai
ke-15. Jadi, 15 = 3 x 5, yang berarti 15 adalah kelipatan dari 3.
Tetapi, 6 jua kelipatan tiga , sebab dari 0 kita dapat melompat tiga-tiga sebanyak dua
kali untuk sampai di 6, yang berarti 6 = 2 x 3
Ini berarti kelipatan 3 itu tidak tunggal, melainkan sangat banyak dan tak terbatas.
Definisi 1.1
Misal a bilangan asli.
Bilangan asli c disebut kelipatan dari a, jika terdapat terdapat bilangan asli k sedemikian
hingga c =ka
Contoh:
12 adalah kelipatan dari 3, sebab 12 = 4 x 3
12 adalah kelipatan dari 6, sebab 12 = 2 x 6
15 adalah kelipatan dari 5, sebab 15 = 3 x 5
15 adalah kelipatan dari 3, sebab 15 = 5 x 3
Definisi diatas dapat juga dirumuskan dalam bentuk lain, yaitu :
Definisi 1.2
Bilangan asli c disebut kelipatan dari bilangan asli a, jika a membagi habis c.
Contoh:
12 adalah kelipatan 3 sebab 12 : 3 = 4 ( jadi 12 habis dibagi 3 )
18 adalah kelipatan dari 9 sebab 18 : 9 = 2 ( jadi habis dibagi 9 )
Contoh soal:
a. Buatlah daftar bilangan kelipataan dari 3.
3
Jawab:
Bilangan kelipatan dari 3 = 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30, 33, dan seterusnya……
b. Buatlah daftar bilangan kelipatan dari 7.
Jawab:
Bilangan kelipatan 7 = 7, 14, 21, 28, 35, 42, dan 49.
Catatan :
Yang dimaksud dengan habis dibagi disini adalah jiaka suatu bilangan dibagi dengan
bilangan lain hasilnya adalah bilangan asli dan sisanya nol , misalnya 12 : 6 = 2. Hal ini berarti
12 habis dibagi 6, atau 6 habis membagi 12.
Sebaliknya jika kita akan mencari kelipatan suatu bilangan maka kita cukup
mengalikan bilangan tersebut dengan suatu bilangan asli.
Misalnya :
Kelipatan dari 7 adalah :
7 x 2 =14
7 x 3 = 21
7 x 4 = 28
7 x 11 = 77
Dan sebagainya
Jadi, 14,21,28,77 adalah kelipatan 7.
Untuk menanamkan konsep bilangan ini, anda dapat menggunakan garis bilangan seperti
contoh diatas, tetapi anda juga dapat menggunakan lidi atau kelereng atau benda laian yang
mudah didapat.
Misalnya, siswa ditugasi mengambil kelereng sebanyak 14 butir. Kemudian mereka
diminta untuk mengelompokan kelerengnya, misalnya menjadi kelompok dua-dua. Ternyata
14 kelereng tersebut dapat dibuat menjadi 7 kelompok dua-dua. Ini berarti 14 merupakan
kelipatan 2. Dengan cara seperti itu anda dapat menguasai siswa sehingga siswa dapat
menemukan bahwa suatu bilangan yang ditentukan merupakan kelipatan dari bilangan yang
lain.
Setelah itu ajak siswa anda untuk berpikir secara abstrak, yaitu tanpa menggunakan alat
peraga siswa diminta mencari suatu bilangan yang kelipatannya merupakanbilangan yang telah
diketahui , yaitu menggunakan sifat perkalian dasar bilangan. Misalnya, siswa diminta
4
menuliskan perkalian dua bilangan yang hasil kalinya 24 untuk menyelesaikan soal seperti : 24
merupakan kelipatan dari …
Kemudian kalimat perkalian dua bilangan yang terjadi dikaitakan dengan pengertia
kelipatan suatu bilangan yang sedang dipelajari siswa dan dinyatakan sebagai berikut.
24= 4 x 6, jadi 24 adalah kelipatan dari 6
24= 6 x 4, jadi 24 adalah kelipatan dari 4
24= 3 x 8, jadi 24 adalah kelipatan dari 8
Dan seterusnya
Jangan lupa bahwa suatu bilangan merupakan kelipatan dari dirinya sendiri , misalnya :
8 adalah kelipatan dari 8 , sebab 8 = 1 x 8
7 adalah kelipatan dari 7 , sebab 7 = 1 x 7
B. Kelipatan Persekutuan Dua Bilangan
Pada kegiatan belajar 1 anda telah mengenal konsep kelipatan dari suatu bilangan. Pada
kegiatan belajar 2 ini anda diminta mengidentifikasikan menentukan kelipatan persekutuan
dari dua bilangan. Langkah yang dapat dilakukan adalah :
a. Tentukan kelipatan bilangan yang pertama secara berurutan mulai dari kelipatan
yang paling kecil.
b. Tentukan kelipatan bilangan yang kedua juga secara berurutan, dan mulai dari
paling kecil.
c. Pilih bilangan yang sama dari kedua kelompok kelipatan tadi, dan urytkan dari yang
paling kecil
Contoh
a.Tentukan kelipatan persekutuan dari bilangan 3 dan 4
Penyelesaian:
Kelipatan dari 3 adalah : 3,6,9,12,15,18,21,24,27, …
Kelipatan dari 4 adalah : 4,8,12,16,20,24,28,32,36, …
Jadi, kelipatan persekutuan dari 3 dan 4 adalah:
12,24, …
Karena banyaknya kelipatan dari suatu bilangan itu banyak sekali maka sebaiknya anda
menentukan berapa banyak kelipatan suatu bilangan yang harus dicari sehingga dapat
menjawab pertanyaan yang diajukan.
5
b.Tentukan kelipatan persekutuan dar 4 dan 6 dengan lebih dahulu menentukan kelipatan dari
4 dan 6 masing-masing sebanyak 10 buah.
Penyelesaian :
Kelipatan dari 4 adalah : 4,8,12,16,20,24,28,32,36,40
Kelipatan dari 6 adalah :6,12,18,24,30,36,42,48,54,60
Jadi kelipatan persekutuan dari 4 dan 6 adalah 12,24,36, …
Setelah melakukan hal serupa untuk beberapa pasang bilangan , anda dappat
memperhatikan pola urutan bilangan kelipatan persekutuan yang didapat sehingga anda dapat
menentukan bilangan urutan berikutnya.
Misal dari pola kelipatan persekutuan bilangan 4 dan 6 yang didapat diatas, yaitu
12,24,36, …
Coba perhatikan selisih antara dua bilangan yang berdekatan. Selisihnya adalah 12
sehingga urutan berikutnya adalah 48, 60 dan seterusnya bertambah 12.
Dengan demikian kelipatan persekutuan 4 dan 6 adalah 12,24,36,48,60,72, …
c. tentukan kelipatan persekutuan dari 3 dan 5 sebanyak 5 buah.
Penyelesaian:
Kelipatan dari 3 adalah : 3,6,9,12,15,18,21,24,27,30,33,36
Kelipatan dari 5 adalah :5,10,15,20,25,30,35
Kelipatan persekutuan dari 5 dan 3 adalah 15,30,45,60,75
Penjelasan
Karena pada mulanya sudah didapat kelipatan persekutuannya 15 dan 30, sedang yang
diminta sebanyak 5 buah maka tinggal melengkapinya dengan memperhatikan selisih dua
bilangan yang telah didapat itu.
Langkah serupa dapat dilakukan jika kita diminta untuk menentukan kelipatan
persekutuan dari tiga bilangan atau lebih.
d. tentukan kelipatan persekutuan dari 3,4, dan 6.
Kelipatan dari 3 adalah : 3,6,9,12,15,18,21,24,27, …
Kelipatan dari 4 adalah : 4,8,12,16,20,24,28, …
Kelipatan dari 6 adalah :6,12,18,24,30,36, …
Jadi , kelipatan persekutuan dari 3,4 , dan 6 adalah :12,24,36,48,60, …
Penjelasan
Karena kelipatan persekutuan yang didapat adalah 12 dan 24 yang mempunyai selisih
12, maka pastilah urutan berikutnya adalah 36,48 dan seterusnya.
6
e. Tentukan keliptan persekutuan dari 6,8,12.
Penyelesaian
Kelipatan dari 6 adalah :6,12,18,24,30,36,42,48,…
Kelipatan dari 8 adalah 8,16,24,32,40,48, …
Kelipatan 12 adalah 12,24,48,60, …
Jadi kelipatan persekutuan dari 6,8, dan 12 adalah 24,48,72,96,120, …
Dari beberapa contoh diatas terlihat bahwa jika dua bilangan yang akan dicari kelipatan
persekutuannya , yang satu merupakan kelipatan dari yang lain, ternyata bilangan kelipatan
dari bilangan yang lebih besar juga merupakan kelipatan dari bilangan yang lebih kecil. Yaitu
jika a,c dan k bilangan asli dan c = ka maka keliptan dari c juga merupakan kelipatan dari a
Misalnya:
Kelipatan dari 6 juga merupakan kelipatan dari 3
Kelipatan dari 8 juga merupakan kelipatan dari 4
Kelipatan dari 12 juga merupakan kelipatan dari 6
Tetapi tidak berlaku sebaliknya
Kelipatan dari 6 belum tentu merupakn kelipatan dari 12
Kelipatan dari 4 belum tentu merupakan kelipatan dari 8
Misalnya:
18 merupakan kelipatan dari 6 , tetapi bukan kelipatan dari 12
28 merupakan kelipatan dari 4 , tetapi bukan kelipata dari 8.
C. Faktor Suatu Bilangan
Selain kelipatan, setiap bilangan juga mempunyai faktor. Apakah yang disebut faktor?
Bagaimana cara menentukannya? Mari kita pelajari bersama.
1. Menentukan Suatu Faktor Bilangan
Bila suatu bilangan asli A habis dibagi bilangan asli B dan hasilnya adalah C, maka B
disebut faktor dari A, sebab A = C x B. Karena perkalian memenuhi sifat komutatif, maka A =
B x C atau A : C = B. Dengan demikian C juga merupakan faktor dari A. Jadi jika A = B x C,
maka B dan C adalah faktor dari A.
Mari kita perhatikan pembagian di bawah ini.
6:1=6
6:2=3
6:3=2
6:6=1
7
Ternyata bilangan 6 habis dibagi oleh bilangan-bilangan 1, 2, 3, dan 6.
Dengan cara lain dapat dituliskan sebagai berikut.
6=1×6
6=2×3
6=3×2
6=6×1
Karena 6 diperoleh dari hasil kali 1x6, 2x3, 3x2, dan 6x1, maka faktor dari 6 adalah
1,2,3, dan 6. Bila ditulis dalam bentuk himpunan, maka himpunan faktor dari 6 adalah {1,2,3,
6}.
Menentukan faktor dari suatu bilangan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Cara
berikut adalah dengan menggunakan kotak perkalian/ petak perkalian. Sepasang bilangan pada
petak-petak yang berpasangan hasil kalinya adalah bilangan yang akan ditentukan faktornya.
Berikut di bawah ini.
Berdasarkan contoh diatas, bahwa 8, merupakan kelipatan dari 1, 2, 4, dan 8. Hal ini
berarti1, 2, 4, dan 8 adalah faktor dari 8.
Secara umum dapat dkatakan bila x merupakan kelipatan dari A, B, C, dan D, maka
himpunan faktor dari x adalah {A, B, C, D}.
8
D. Faktor Persekutuan Dua Bilangan
Seperti yang telah kita ketahui Faktor suatu bilangan adalah sebuah bilangan yang dapat
membagi habis bilangan tersebut. Jadi, Faktor persekutuan dari dua bilangan adalah bilangan-
bilangan yang merupakan faktor dari kedua bilangan tersebut atau dengan kata lain Faktor
persekutuan merupakan faktor yang sama dari 2 bilangan atau lebih.
sebagai contoh :
1) Tentukan faktor persekutuan dari 5 dan 10 !
Jawab :
Faktor dari 5 adalah 1, 5.
Faktor dari 10 adalah 1, 2, 5, 10.
Terdapat bilangan-bilangan yang sama di antara faktor-faktor dari 5 dan 10, yaitu 5.
Dikatakan bahwa 5 adalah faktor persekutuan dari 5 dan 10.
Jadi, faktor persekutuan dari 5 dan 10 adalah 5.
2) Tentukan faktor persekutan dari 6 dan 15 !
Jawab :
Faktor dari 6 adalah 1, 2, 3, 6.
Faktor dari 15 adalah 1, 3, 5, 15.
Terdapat bilangan-bilangan yang sama di antara faktor-faktor dari 6 dan 15, yaitu 1 dan
3.
Dikatakan bahwa 1 dan 3 adalah faktor persekutuan dari 6 dan 15.
Jadi, faktor persekutuan dari 6 dan 15 adalah 1 dan 3.
3) Tentukan faktor persekutuan dari 12 dan 20 !
Jawab :
Faktor dari 12 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 12.
Faktor dari 20 adalah 1, 2, 4, 5, 10, 20.
Terdapat bilangan-bilangan yang sama di antara faktor-faktor dari 12 dan 20, yaitu 1, 2
dan 4.
Dikatakan bahwa 1, 2 dan 4 adalah faktor persekutuan dari 12 dan 20.
Jadi, faktor persekutuan dari 12 dan 20 adalah 1, 2, dan 4.
E. Faktorisasi prima
Faktorisasi prima merupakan langkah-langkah yang digunakan dalam menentukan
faktor perkalian bilangan prima dari suatu bilangan.
9
Apakah suatu bilangan dapat dinyatakan sebagai hasil perkalian bilangan prima?
Perhatikan contoh berikut.
12 3×4 3 dan 4
3×2×2 3 dan 2
Bilangan 3 adalah faktor prima, tetapi 4 bukan. Namun, 4 = 2 × 2, dan 2 merupakan faktor
prima. Sehingga kita dapat menuliskan 12 = 2 × 2 × 3 dengan faktor-faktor tersebut
berurutan dari kiri ke kanan. Dapat dikatakan bahwa 12 diekspresikan dalam faktor-faktor
prima dan disebut sebagai faktorisasi prima.
Cara menentukan faktorisasi prima dari suatu bilangan dapat dilakukan dengan dua
cara. Misalkan: carilah faktorisasi prima dari 72.
2 36
2 36
6 6
10
Langkah 3: berhenti jika pada baris terakhir menunjukkan faktor-faktor prima
72
2 36
6 6
2 32 3
Untuk bilangan yang sama, suatu pohon faktor mungkin bias dilakukan dengan cara yang
berbeda. Namun, tiap cara harus menunjukkan faktorisasi prima yang sama. Jadi 72=2 × 2 ×
2 × 3 ×3.
72
2 36
2 18
2 9
3 3
11
b. Dengan pembagian
Langkah-langkah adalah sebagai berikut:
a. Bagilah 72 dengan faktor prima terkecil
b. Lakukan terus pembagian dengan faktor prima terkecil sampai anda tidak dapat membaginya.
c. Bagilah dengan faktor prima berikutnya
d. Ulangi terus langkah-langkah di atas sampai diperoleh 1
2 72
2 36
2 18
3 9
3 3
1
Contoh:
Jawab:
Kelipatan dari 5 = 10, 15, 20, 25, 30, 35 , 40 , 45, 50, 55, 60, 65, 70, …
Kelipatan dari 7 = 14, 28, 35 , 42 , 49, 56, 63, 70 , …
Dari kelipatan angka-angka di atas apakah telah nampak adanya persekutuan bilangan?
12
Bilangan mana yang bersekutu? Bilangan yang bersekutu adalah 35 dan 70. Bilangan mana
yang terkecil dari bilangan yang bersekutu? Bilangan terkecil dari bilangan yang bersekutu
adalah 35. Dengan demikian, jelas nampak bahwa KPK dari bilangan 5 dan 7 adalah 35.
Jawab
12 = 2 x 2 x 3 = 22 x 3
30 = 2 x 3 x 5 =2x3x5
KPK = 22 x 3 x 5
= 4 x 3x5
= 60
Cara ini merupakan cara penentuan KPK yang lebih praktis, namun memerlukan ketelitian.
Yang harus kamu perhatikan dalam hal ini adalah ketika melakukan perkalian angka dan pangkatnya
dari hasil faktorisasi prima.
Caranya:
13
Contoh 2 (tiga bilangan)
2 12
2 6
3 3
2 28
2 14
7 7
1
2 36
2 18
3 9
2 3
3 1
14
Hasil dari faktorisasi prima diperoleh:
12 = 2 x 2 x 3 = 22 x 3
28 = 2 x 2 x 7 = 22 x 7
36 = 2 x 2 x 3 x 3 = 22 x 32
KPK = 22 x 32 x7
=4x9x7
= 252
15
1.3 FPB (Faktor Persekutuan Terbesar)
Dalam menentukan faktor persekutuan terbesar (FPB) dari suatu bilangan dapat dilakukan
dengan dua cara berikut.
a. Dengan menentukan atau mencari semua faktor perkalian dari bilangan- bilangan
tersebut kemudian menentukan faktor terbesar yang bersekutu dari bilangan itu.
Contoh:
Tentukan FPB dari bilangan 12 dan 36!
Jawab:
Dalam hal ini terlebih dahulu tentukan faktor perkalian semua kedua bilangan
tersebut (kamu masih ingatkan pelajaran lalu)
(tabel faktor perkalian bilangan ).
Faktor dari 28 = 1, 2, 4, 7, 14, 28
Faktor dari 36 = 1, 2, 3, 4, 6, 9, 12, 18, 36
Faktor terbesar yang bersekutu dari 28 dan 36 adalah angka 4. Jadi, FPB dari bilangan
28 dan 36 adalah 4.
2 24
2 12
2 6
3 3
2 30
3 15
16
5 5
24 = 2 × 2 × 2 × 3= 23 × 3
30 = 2 × 3 × 5 = 2 × 3 × 5
FPB = 2×3
= 6
Adapun penjelasan lebih rinci dengan beberapa Langkah-langkahnya:
a) Bagi dengan bilangan prima hingga sekecil mungkin.
b) Syaratnya semua bilangan harus habis dibagi.
Pembagian berhenti ketika salah satu dari 3 bilangan tidak habis dibagi (berbeda
dengan langkah menghitung KPK).
Contoh:
Hitung FPB dari 48, 72, dan 96
Caranya:
48 72 96 : 2
24 36 48 : 2
12 18 24 : 2
6 9 12 : 3
2 3 4
FPBnya 2 × 2 × 2 × 3 = 2
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Kelipatan suatu bilangan merupakan hasil kali suatu bilangan tersebut dengan
bilangan asli. Yang dimaksud bilangan asli adalah 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya.
2. Faktor suatu bilangan adalah suatu bilangan yang membagi bilangan lain yang
menghasilkan bilangan asli.
3. Bilangan prima adalah suatu bilangan yang hanya memiliki dua faktor perkalian,
yaitu bilangan 1 dan bilangan itu sendiri. Faktorisasi prima merupakan langkah-
langkah yang digunakan dalam menentukan faktor perkalian bilangan prima dari
suatu bilangan. Cara menentukan faktorisasi prima dari suatu bilangan dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu; dengan menggunakan pohon faktor dan
menggunakan tabel pembagian.
4. Dalam menentukan faktor persekutuan terbesar (FPB) dari suatu bilangan dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu; Dengan menentukan atau mencari semua faktor
perkalian dari bilangan-bilangan tersebut kemudian menentukan faktor terbesar yang
bersekutu dari bilangan itu. dan menentukan atau mencari faktorisasi prima dari
bilangan-bilangan tersebut kemudian menentukan FPB nya.
3.2 Saran
Dalam mempelajari makalah ini, sebaiknya para pembaca juga membaca buku atau
meteri yang bersangkutan dengan makalah ini, karena makalah ini disajikan secara ringkas
untuk memudahkan pembaca, memperoleh inti dari bahasan yang terdapat dalam makalah.
Selain itu untuk dapat lebih memahami apa yang tersaji dalam makalah ini alangkah baiknya
bila di barengi dengan melakukan penelitian sederhana tentang Kelipatan dan Faktor, serta
KPK dan FPB.
19
DAFTAR PUSTAKA
20
21