Oleh:
Gisca Kurnia Putri A (D77218052)
Dosen Pengampu:
Fanny Adibah, M.Pd
Bismillahirrahmanirrahim
Puja dan puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt, yang telah
memperkenankan kami untuk dapat menyelasaikan makalah ini untuk tugas mata
kuliah Kapita Selekta Matematika.
Penulis sangat menyadari bahwa keberhasilan dalam menyelesaikan
makalah ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan informasi dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan hingga
terselesainya makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwa dalam menyelesaikan makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, ini semua dikarenakan keterbatasan yang dimiliki oleh
penulis. Oleh karena itu, penulis sangat memerlukan kritik dan saran dari para
pembaca. Sebagai penutup, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
BAB I...........................................................................................................................................
PENDAHULUAN.......................................................................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................
C. Tujuan...............................................................................................................................
BAB II.........................................................................................................................................
PEMBAHASAN.........................................................................................................................
A. Konsep Bilangan Prima, FPB dan KPK............................................................................
1. Bilangan Prima.............................................................................................................
2. FPB (Faktor Persekutuan Besar)..................................................................................
3. KPK (Kelipatan Persekutuan Kecil).............................................................................
B. Permasalahan yang Dialami Siswa Pada Materi KPK dan FPB.......................................
C. Penyelesaian Masalah Tentang KPK dan FPB Menggunakan Metode
PMRI.................................................................................................................................
BAB III......................................................................................................................................
PENUTUP.................................................................................................................................
A. Kesimpulan.....................................................................................................................
B. Saran................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2. Mengetahui Permasalahan Peserta Didik Dalam Mempelajari Bilangan
Prima, FPB dan KPK
3. Mengetahui Solusi Untuk Mengatasi Bilangan Prima, FPB dan KPK
2
BAB II
PEMBAHASAN
Bilangan prima adalah bilangan yang lebih besar dari angka 1, yang
faktor pembaginya adalah angka 1 dan bilangan itu sendiri. contoh bilangan
prima adalah (2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, dst). Angka 4 bukan bilangan
prima, karena angka 4 bisa dibagi dua. angka 6 juga bukan bilangan prima,
karena angka 6 bisa dibagi menjadi dua dan bisa dibagi menjadi tiga.
Sedangkan bilangan prima pembaginya hanya angka 1 dan bilangan itu
sendiri. Contoh lain dari bilangan prima tiga digit pertama yaitu 101, 103,
107, 109, 113, 127, 131, 137, 139, 149,
151, 157, 163, 167, 173, 179, 181, 191, 193, 197, 199, 211, 223, 227,
Dalam bilangan prima terdapat faktor prima. Faktor adalah satu bilangan
atau lebih yang bilangan itu telah habis dibagi dengan bilangan yang lain.
Faktor prima dalam suatu bilangan yaitu adanya bilangan prima dalam faktor
bilangan tersebut. Contoh faktor dari 24 adalah 2, 3, 4, 6, 8, 12, 24. Faktor
prima dari angka 24 adalah angka 2 dan 3. Hal ini dikarenakan faktor
3
bilangan prima yang terdapat pada
4
angka 24 adalah angka 2 dan 3 saja. Angka 4, 6, 8, 12, dan 24 bukan
bilangan prima.1
Contoh soal penyelesaian faktorisasi bilangan prima
1
Tri Wandawati R, Buku Saku Super Pintar Matematika (Jakarta: Grasindo, 2010), hlm. 15.
5
Faktor prima dari 20 adaah 2 x 2 x 5
2. FPB (Faktor Persekutuan Besar)
FPB adalah singkatan dari faktor persekutuan besar. FPB adalah nilai
pembagi bilangan terbesar dari dua bilangan atau lebih. FPB dapat digunakan
sebagai salah satu cara untuk menyederhanakan hitungan.2 Kegunaan FPB
dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk
a. Membuat skala denah rumah atau bangunan.
b. Membuat skala peta atau hitungan.
c. Membuat jumlah perbandingan antara penduduk laki-laki dan perempuan.
d. Menyederhanakan pecahan
24= 2 x 2 x 2 x 3 atau 23 x 3
36= 2 x 2 x 3 x 3 atau 22 x 32
= 4 x 3 = 12
2
Siswo Wiratno, Etty Sisdaina Vijaya, Bunda Jagoan Matematika (Jakarta: Grasindo, 2011), hlm. 35
6
Jadi, FPB dari 24 dan 36 adalah 12
3. KPK (Kelipatan Persekutuan Kecil)
24= 2 x 2 x 2 x 3 atau 23 x 3
36= 2 x 2 x 3 x 3 atau 22 x 32
= 8 x 9 = 72
3
Nikenasih Binatari, Super Genius Olimpade Matematika (Yogyakarta: Pustaka Widyatama, 2009). hlm.
09.
7
1. Tentukan KPK dan FPB dari
Jawab:
Pembahasan
Materi FPB dan KPK ini merupakan materi yang diajarkan dari tingkat
SD sampai SMP dan banyak digunakan untuk memahami konsep matematika
SMA. Yakni Konsep faktor dan kelipatan. Banyak macam model yang
digunakan untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran FPB dan KPK.
Beberapa model yang masih banyak ditemui dalam proses pembelajaran FPB
dan KPK di Sekolah Dasar adalah model pohon faktor dan model tabel. Namun,
pemahaman dari para peserta didik bervariasi tergantung dari model yang
digunakan. Dalam pembahasan kali ini, penulis akan menganalisis pemahaman
peserta didik dalam memahami FPB dan KPK dalam menggunakan model
pohon factor dan model tabel.
8
Seperti yang sudah diketahui bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi
siswa dalam proses pembelajaran yaitu faktor internal dan eksternal.
1. Faktor internal merupakan faktor yang muncul dari dalam diri (gen) atau
pribadi manusia itu sendiri. Seperti misalnya kecerdasan atau kemampuan
siswa dalam menangkap dan mencerna informasi. Mereka memilih model
yang berbeda karena kemampuan mereka dalam mengolah informasi pun
berbeda. Ada yang lebih memilih model pohon fakor ada juga yang memilih
tabel. Hal ini didukung oleh guru S yang mengatakan bahwa memang
sebagian anak memilih cara yang berbeda dalam model pohon faktor atau
model tabel dalam memecahkan masalah FPB dan KPK.
2. Faktor kedua yaitu faktor eksternal. Yaitu faktor yang muncul dari luar
pribadi/keturunan. Faktor eksternal yang terjadi adalah kebiasaan. Banyak
siswa yang memilih model pohon faktor karena mereka terbiasa
menggunakan model tersebut dalam belajar baik di rumah maupun di
sekolah. Dalam pemaparannya pohon faktor memiliki cara yang sederhana
dan tdak rumit. Sehingga siswa lebih mudah untuk menyelesaikan problem
KPK dan FPB.4
Sesuai hasil penelitian Suhartini (2018)5, karakteristik kesulitan
belajar materi KPK dan FPB pada rendahnya kemampuan bahasa dan
membaca, dengan 50% siswa sulit mengubah soal cerita ke bentuk
matematis. Sementara hasil penelitian Waskitonintyas (2016) bawa faktor
kesulitan belajar matematika dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal.
Faktor internal terdiri dari kurang minat belajar dari diri siswa, tidak tertarik
belajar kelompok, serta banyaknya rumus yang harus dihafal dan dicatat.
Faktor eksternal diantaranya guru belum menggunakan alat peraga, buku
rujukan materi yang kurang lengkap, metode yang kurang menarik, serta
siswa yang bermain sendiri ketika diberi tugas maupun penjelasan.6
C. Penyelesaian Masalah Tentang KPK dan FPB Menggunakan Metode PMRI
4
Een Unaenah, Rangga Saleh, “Analisis Pembelajaran FPB Dan KPK Dengan Model Pohon Factor Dan
Table Kelas IV Sekolah Dasar” Volume 2 Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial, Nomor 1(2020), hlm. 8.
5
Suhartini, Skripsi, “Analisis Kesulitan Belajar Matematika Pada Materi Soal Cerita KPK dan FPB Siswa Kelas 5 SDN
Lirboyo 4 Kediri Tahun Ajaran 2016-2017”, (Kediri: Universitas Nusantara PGRI Mandiri, 2018), hlm. 12.
6
Waskitonintyas, “Analisis Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas V Sekolah Dasar Kota Balikpapan Pada Materi
Satuan Waktu Tahun Ajaran 2015/2016” Volume 5 Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Nomor 1 (2016), hlm. 24
9
menemukan konsep KPK dan FPB. Karena konsep KPK dan FPB adalah
konsep yang sulit dipahami siswa jika mereka diharuskan menghafal
pengertian KPK dan FPB. Dengan menggunakan menggunakan metode
PMRI siswa lebih mudah memahami konsep KPK dan FPB karena dalam
metode ini siswa melakukan kegiatan yang berhubungan langsung dengan
kehidupan sehari-hari. Bermula dari masalah situasional yang nyata lalu
menuju kepada formal matematika.
Penggunaan metode PMRI pada pokok bahasan KPK dan FPB dapat
digunakan dengan cara bermain membagi permen sebagai kondisi nyata
dimana konnsep FPB diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Setelah
siswa melakukan kegiatan bermakna tersebut, siswa diarahkan untuk
memahami konsep menggunakan media batu kerikil sebagai model dari
permen.Dalam permainan ini siswa terlebih dahulu di jelaskan materi tentang
KPK dan FPB. penggunaan metode pembelajaran PMRI ada beberapa tahap
untuk sampai ke tahan formal FPB,yaitu:
1. Real Situation, tahap pertama, dimana siswa diberikan sebuah masalah
yang sangat umum terjadi di sekitar mereka yaitu membagi dua jenis
permen (20 buah permen kopi dan 15 buah permen buah-buahan) kepada
beberapa orang teman agar masing- masing anak mendapatkan jumlah
yang sama.
2. Model of real situation merupakan tahap kedua. Siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4 orang siswa. Disini setiap
kelompok diberikan beberapa buah batu kerikil sebagai model dari kedua
jenis permen. Dengan media yang diberikan, sehingga siswa dapat
menemukan sendiri konsep faktor dari suatu bilangan, yaitu faktor dari
bilangan 20 dan 15. Siswa membagi bilangan 20 dengan bilangan 1, 2, 3,
…, 20 dan membagi bilangan 15 dengan bilangan 1, 2, 3, …, 15. Pada
akhir kegiatan siswa menuliskan apa yang mereka dapat sesuai dengan
format yang kelompok mereka telah diskusikan sebelumnya.7
3. Model for formal mathematics untuk kegiatan ini ialah tabel faktor.
Walaupun beberapa orang siswa mungkin sudah dapat menuliskan faktor
7
Fadhiana Lia, Skripsi “Meningkatkan Pemahaman Konsep Kpk Dan Fpb Menggunakan Pendekatan PMRI”. Program
Studi Tadris Matematika” (Tulungagung: Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, 2019), hlm 40.
10
dari bilangan 20 dan 15 secara langsung tanpa menggunakan tabel faktor,
tabel ini masih sangat dibutuhkan untuk sebagian besar siswa yang belum
mengetahui bahwa faktor dari suatu bilangan adalah bilangan-bilangan
yang habis untuk membagi bilangan itu. Setelah siswa memahami konsep
faktor, dengan mudah siswa menemukan konsep lanjutan yaitu konsep
faktor persekutuan dan faktor persekutuan terbesar (FPB). Sebelum
memasuki materi FPB, siswa sudah memahami konsep KPK. Hal ini
secara tidak langsung membantu siswa memahami KPK dan FPB dengan
cepat.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Siswa terkadang tidak bisa membedakan antara FPB dan KPK, mereka
belum tahu konsep untuk menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru. Untuk
menyelesaikan soal FPB dan KPK bisa menggunakan model / media
pembelajaran berupa pohon factor atau table agar memudahkan siswa untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Tetapi setiap siswa berbeda akan
pemahamannya itu karena disebabkan oleh dua yaitu factor internal dan factor
eksternal. Faktor internal terdiri dari kurang minat belajar dari diri siswa, tidak
tertarik belajar kelompok, serta banyaknya rumus yang harus dihafal dan dicatat.
Faktor eksternal diantaranya guru belum menggunakan alat peraga, buku rujukan
materi yang kurang lengkap, metode yang kurang menarik, serta siswa yang
bermain sendiri ketika diberi tugas maupun penjelasan.
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Suhartini. 2018. Analisis Kesulitan Belajar Matematika Pada Materi Soal Cerita
KPK dan FPB Siswa Kelas 5 SDN Lirboyo 4 Kediri Tahun Ajaran 2016-
2017. Skripsi, Pendidikan Matematika. Kediri: Universitas Nusantara
PGRI Mandiri.
Een, Unaenah, Rangga Saleh. 2020. Analisis Pembelajaran FPB dan KPK
dengan Model Pohon Factor dan Table Kelas IV Sekolah Dasar. PENSA,
2(1), 1-20.
Tri, Wandawati. 2010. Buku Saku Super Pintar Matematika. Jakarta: Grasindo.
Siswo, Wiratno, Etty Sisdaina Vijaya. 2011. Bunda Jagoan Matematika. Jakarta:
Grasindo.
13