Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

OPERASI BILANGAN BULAT


(Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika Kelas
Rendah )

Dosen Pengampu :
Berta Apriza, M.Pd

Diajukan Oleh :
Ahmad Nudiyansah 2086206004
Defri Ahmad Muhklis 2086206014
Endang Ameliya 2086206019
Harum Dama Yanti 2086206021
Nidya Sri Ruwiyani 2086206038
Nindi Fhatonah 2086206039
Nur Fadhilah 2086206079

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KOTABUMI
LAMPUNG UTARA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah tidak lupa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, sehingga


penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pendidikan Matematika
Kelas Rendah dengan tepat waktu.Sholawat serta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepadanya baginda nabi Muhammad SAW, yang kita nantikan
syafaatnya di yaumul akhir.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Matematika
Kelas Rendah mengenai Bilangan Bulat. Semoga dengan makalah yang penulis
buat ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman kita tentang Bilangan
Bulat serta Sifat-sifat dari operasi hitung tersebut. Penulis sadar dalam penulisan
makalah ini banyak terdapat beberapa kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran
sangat dibutuhkan untuk kesempurnaan makalah ini nantinya.

Kotabumi, 23 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................1


1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN................................................................................3


2.1 Pengertian Bilangan Bulat................................................................3
2.2 Bentuk Panjang Dari Suatu Bilangan.........................................................4
2.3 Operasi Penjumlahan ........................................................................4
2.4 Operasi Pengurangan.........................................................................5
2.5 Operasi Perkalian .............................................................................6
2.6 Operasi Pembagian... ........................................................................8
2.7 Hubungan Operasi Perkalian Dan Pembagian............................................8
2.8 Operasi Hitung Campuran.................................................................9
2.9 Sifat-Sifat Operasi Hitung.................................................................11

BAB III. PENUTUP........................................................................................13


3.1 Kesimpulan........................................................................................13
3.2 Saran..................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Bilangan pada awalnya dipergunakan untuk mengingat jumlah. Bilangan
dahulunya digunakan sebagai simbol untuk menggantikan suatu benda misalnya
kerikil, ranting yang masing-masing suku atau bangsa memiliki cara tersendiri
untuk menggambarkan bilangan dalam bentuk simbol.

Orang yang mahir matematika bukan berarti karena kebetulan. Untuk


menguasai materi matematika disyaratkan mengetahui dan menguasai kajian
dasarnya. Selanjutnya dia sering berlatih dengan soal-soal yang berkaitan dengan
apa yang sedang diperlajarinya salah satu disiplin ilmu ini. Oleh karena itu untuk
memenuhi tuntutan tersebut, dalam makalah singkat ini dicantumkan uraian
singkat tentang bilangan bulat. Bilangan bulat banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari, contohnya untuk menentukan kedalaman laut, jika kita mengatakkan
20 m dibawah permukaan laut maka kita tulis -20 m.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan bilangan bulat ?
2. Bagaimana menuliskan bentuk panjang dari suatu bilangan?
3. Bagaimana menggunakan operasi hitung penjumlahan pada bilangan bulat?
4. Bagaimana menggunakan operasi hitung pengurangan pada bilangan bulat?
5. Bagaimana menggunakan operasi hitung perkalian pada bilangan bulat?
6. Bagaimana menggunakan operasi hitung pembagian pada bilangan bulat?
7. Apa hubungan operasi perkalian dan pembagian?
8. Bagaimana menggunakan operasi hitung campuran?
9. Apa saja sifat-sifat operasi hitung?

1
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan operasi bilangan bulat.
2. Untuk mengetahui cara menuliskan bentuk panjang dari suatu bilangan.
3. Untuk mengetahui cara menghitung menggunakan operasi penjumlahan pada
bilangan bulat.
4. Untukmengetahui cara menghitung menggunakan operasi pengurangan pada
bilangan bulat.
5. Untuk mengetahui cara menghitung menggunakan operasi perkalian pada
bilangan bulat.
6. Untuk mengetahui cara menghitung menggunakan operasi pembagian pada
bilangan bulat.
7. Untuk mengetahui hubungan operasi perkalian dan pembagian.
8. Untuk mengetahui menggunakan operasi hitung campuran.
9. Untuk mengetahui apa saja sifat-sifat operasi hitung.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bilangan Bulat


Bilangan bulat merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan cacah dan
negatifnya. Yang termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4… sehingga
negative dari bilangan cacah yaitu -1,-2,-3,-4…. Dalam hal ini -0 = 0 maka tidak
dimasukkan lagi secara terpisah
Himpunan semua bilangan bulat terdiri atas:
1. Bilangan bulat positif atau bilangan asli, yaitu (1,2,3,4,5,…)
2. Bilangan bulat nol, yaitu 0
3. Bilangan bulat negative, yaitu (-1,-2,-3,-4,-5,…)

Bilangan Bulat adalah himpunan dari bilangan yang merupakan perluasan


dari bilangan cacah yang terdiri bilangan bulat positif, bilangan bulat negatif dan
bilangan nol.
Berikut ini garis bilangan bulat :

-3 -2 -1 0 1 2 3

Bilangan bulat negatif Nol Bilangan bulat positif

Berikut ini simbol-simbol untuk membandingkan dua bilangan bulat diantaranya :


1. Simbol lebih dari ( > )
2. Simbol kurang dari ( < )
3. Simbol sama dengan ( = )
Catatan :
Semakin kanan posisinya dalam garis bilangan, maka semakin besar. Apabila
posisinya dalam garis bilangan semakin ke kiri, maka bilangannya semakin kecil.
a. Bilangan bulat positif lebih besar dari bilangan bulat negatif
Contoh :
5 > -8
53 > -32
100 > -99

3
2.2 Bentuk Panjang dari Suatu Bilangan
Bentuk panjang dari bilangan adalah suatu bilangan yang di uraian menjadi
beberapa bagian menurut nilai bilangannya. Perhatikan contoh dibawah ini:

Dari gambar di atas, kita akan peroleh: 


 Nilai tempat 1 adalah ratusan maka nilai bilangan 1 adalah 100
 Nilai tempat 2 adalah puluhan maka nilai bilangan 2 adalah 20
 Nilai tempat 7 adalah satuan maka nilai bilangan 7 adalah 7
 Maka, bentuk panjang: 127 = 100 + 20 + 7.

2.3 Operasi Penjumlahan


Penambahan (disebut juga penjumlahan, sering ditandai dengan tanda
plus "+") adalah salah satu dari empat operasi aritmetika dasar. Penjumlahan
merupakan penambahan sekelompok bilangan atau lebih menjadi suatu bilangan
yang disebut jumlah. Menambahkan 0 tidak mengubah bilangan yang ditambah.

Terdapat dua jenis operasi penjumlahan diantaranya sebagai berikut :


a. Penjumlahan dua bilangan bulat bertanda sama
Apabila terdapat bilangan positif dan bilangan negatif yang memiliki tanda
yang sama. Berikut ini rumus sebagai berikut :
Jika bilangan bulat positif ditambah bilangan bulat positif, maka hasilnya
bilangan bulat positif.
Contoh : 1.810 + 810 = 2.620

Jika bilangan bulat negatif ditambah bilangan bulat negatif, maka hasilnya
negatif.

4
Contoh : -2.805 + ( - 2.201 ) = - 5.006

b. Penjumlahan dua bilangan bulat tanda berlawanan


Apabila kedua bilangan berbeda tandanya antara positif dan yang lainnya
negatif.
Rumusnya: -a + b = b – a

Berikut ini sifat-sifat operasi hitung penjumlahan yaitu:


a. Sifat asosiatif : ( a + b) + c = a + (b + c)
Contoh : (5+3) + 4 = 5 + (3 + 4) = 12
b. Sifat komutatif : a + b = b + a
Contoh : 7 + 2 = 2 + 7 = 9
c. Unsur identitas terhadap penjumlahan
Bilangan nol (0) disebut usur identitas atau netra terhadap penjumlahan
a+0=0+a
Contoh : 6 + 0 = 0 + 6
d. Unsur invers terhadap penjumlahan
Invers jumlah (lawan) dari a adalah –a
Invers jumlah (lawan) dari –a adalah a
a + (-a) = (-a) + a
contoh : 5 + (-5) = (-5) + 5 = 0
e. Bersifat tertutup
Apabila dua buah bilangan bulat ditambahakan maka hasilnya adalah
bilangan bulat juga. a dan b bilangan bulat maka a + b = c ; c bilangan
bulat.
Contoh : 4 + 5 =9 ; 4,5,9 bilangan bulat.

2.4 Operasi Pengurangan


a. Sifat-sifat pengurangan Bilangan Bulat   
Bilangan bulat a dikurangi bilangan bulat sama artinya dngan bulat a
ditambahkan dari lawan bilangan bulat, atau dapat ditulis a – b = a + (-b)

5
pengurangan bilangan cacah tiak bersifat tertutup, artinya bila suatu bilangan
cacah dikurangkan dengan bilangan cacah lain, hasilnya belum tentu bilangan
cacah.
Pengurangan bilangan cacah (a-b) menghasilkan bilangan cacah hanya jika a b.
Tetapi, pengurangan bilangan bulat adalah sebagi berikut :
1.  Untuk sembarang bilangan bulat berlaku :
a – b = a + (-b)
a – (-b) = a + b
contoh :
8 – 5 = 8 + (-5) = 3
7 – (-4) = 7 + 4 =11
2.  Sifat komutatif dan asosiatif tidak berlaku
a–b≠b–a
(a – b ) – c ≠ a – ( b – c )
Contoh :
7 – 3 ≠ 3 -7  4 ≠ - 4
(9 – 4) – 3 ≠ 9 – (4-3)  2 ≠ 8
3. Pengurangan bilangan nol mempunyai sifat :
a – 0 = a dan 0 – a = -a
4.  Bersifat tertutup yaitu bila dua buah bilangan bulat dikurangkan hasilnya
adalah bilangan bulat juga : a dan b ∈ bilangan bulat maka a – b = c ;
c ∈ bilangan bulat.
Contoh :
7 - 8 = -1 à 7, 8, -1 ∈ bilangan bulat.

2.5 Operasi Perkalian


1. Sifat-sifat perkalian bilangan bulat
a. Untuk sembarang bilangan bulat berlaku :
a x b = ab à hasil perkalian dua bilangan bulat positif adalah bilangan bulat
positif.
Contoh: 7 x 6 = 6 x 7 = 42

6
a x –b = -ab à hasil pekalian bilangan bulat positif dan negatif hasilnya
adalah bilangan bulat negatif.
Contoh : 3 x -4 = -12
-a x -b = ab à hasil perkalian dua bilangan negatif adalah bilangan bulat
positif.
Contoh : -4 x -5 = 20
2. Sifat Asosiatif : (a x b) x c = a x (b x c)
Contoh : (2 x 3) x 4 = 2 x (3 x 4) = 24
3. Sifat komutatif : a x b = b x a
Contoh : 5 x 4 = 4 x 5 = 20
4. Sifat Distributif : a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
Contoh : 3 x (2 + 6) = ( 3 x 2) + (3 x 6) = 24
5. Unsur Identitas Untuk Perkalian
a) Hasil perkalian bilangan bulat dengan nol hasilnya adalah bilangan nol : a x
0=0
b) Hasil perkalian bilangan bulat dengan 1 hasilnya adalah bilangan bulat itu
juga : a x 1 = 1 x a = a
6. Bersifat Tertutup
Jika dua bilangan bulat dikalikan maka hasilnya adalah bilangan bulat juga a x
b = c ; a, b, c ∈ bilangan bulat.

n X a = a + a + a + a + .... + a( sebanyak jumlah n)


Catatan :
a X b =ab
Contohnya : 3 X 7 = 7 X 3 = 21
a X –b = -ab
Contohnya : 3 X -7 = -21
-a X –b = ab
Contohnya: -3 X -7 = 21

2.6 Operasi Pembagian

7
1.     Sifat-sifat Bilangan Bulat
Jika a,b, dan c bilangan bulat dengan b 0, maka a÷b=c jika dan hanya jika a= b
xc
Hasil bagi bilangan bulat (a ÷ b) merupakan suatu bilangan bulat jika dan
hanya kelipatan dari b, sehingga untuk settiap bilangan bulat a dan b hasil bagi
(a ÷ b) tidak selalu mrupakan bilangan bulat. Karena itu, pembagian bulat tidak
bersifat tertutup. Sifat-sifat pembagian bilangan bulat adalah sebagai berikut:
a. Hasil bagi dua bilangan bulat positif adalah bilangan positif
(+) ÷ (+) = (+)
Contoh: 8÷2=4
b. Hasil bagi dua bilangan bulat negative adalah bilangan positif
(-) ÷ (-) = +
Contoh: (-10) ÷ (-5) = 2
c. Hasil bagi dua bilangan bulat yang berbeda adalah bilangan negative
(+) ÷ (-) = (-)
(-) ÷ (+) = (-)
Contoh: 6 ÷ 2 = 3
d. Hasil bagi bilangan bulat dengan 0 (nol) adalah tidak terdefinisi
a ÷ 0 à tidak terdefinisi (~)
0 ÷ a à 0 (nol)
Contoh: =~ (tidak terdefinisi)
e. Tidak berlaku sifat komutatif dan asosiatif
a ÷ b ≠ b : a
(a÷b) ÷c ≠a÷ (b ÷c)

2.7 Hubungan Operasi Perkalian Dan Pembagian


Tahukah kamu, operasi hitung perkalian dan pembagian juga saling
berlawanan. Bagaimana hubungan antara keduanya?. Hubungan antara perkalian
dan pembagian adalah sebagai berikut.
Jika a × b = c, maka c : a = b dan c : b = a

Contoh:

8
1. 6 × . . . . = 24
Jawab:
Bentuk perkalian tersebut dapat kita ubah menjadi:
24 : 6 = . . . .

24 – 6 – 6 – 6 – 6 = 0
Ada 4 suku, sehingga 24 : 6 = 4
Jadi, 6 × 4 = 24

2. 30 : . . . . = 10
Jawab:
Bentuk pembagian tersebut dapat kita ubah menjadi: 30 : 10 = . . . .
30 – 10 – 10 – 10 = 0
Ada 3 suku, sehingga 30 : 10 = 3
Jadi, 30 : 3 = 10
3. . . . . : 7 = 5
Jawab:
Bentuk pembagian tersebut dapat kita ubah menjadi: 5 × 7 = . . . .
Dengan penjumlahan berulang dapat kita selesaikan. 5 × 7 = 7 + 7 + 7 + 7 + 7
= 35
Jadi, 35 : 7 = 5

2.8 Operasi Hitung Campuran


Menurut Siti Maryam (2010:17), operasi hitung campuran adalah
menyelesaikan perhitungan yang terdiri atas perkalian, pembagian,
penjumlahan dan pengurangan. Aturan pengerjaan operasi hitung campuran
adalah:
1. Pertama, operasi di dalam tanda kurung didahulukan.
2. Kedua, penjumlahan dan pengurangan sama kuat, jadi yang dikerjakan
terlebih       dahulu adalah yang berada di sebelah kiri dengan cara
dikelompokkan. Contoh: 450 – 150 + 100 = (450 – 150) + 100.

9
3. Ketiga, perkalian dan pembagian sama kuat, yang dikerjakan terlebih
dahulu adalah yang berada di sebelah kiri dengan cara dikelompokkan. 
Contoh: 4 x 5 : 2 = (4 x 5) : 2 = 20 : 2 = 10.
4. Keempat, perkalian/pembagian lebih kuat dari penjumlahan/pengurangan,
yang dikerjakan terlebih dahulu adalah operasi perkalian/pembagian
dengan cara dikelompokkan. Contoh: 23 – 8 x 2 = 23 – (8 x 2) = 23 – 16 =
7.

Lebih jelasnya sebagai berikut: Urutan pengerjaan operasi hitung


campuran
a. Operasi hitung dalam tanda kurung dikerjakan lebih dulu.
b. Operasi perkalian dan pembagian setingkat, artinya operasi dikerjakan urut
dari kiri.
c. Operasi penjumlahan dan pengurangan setingkat, artinya operasi
dikerjakan urut dari kiri.
d. Operasi perkalian dan pembagian lebih tinggi tingkatannya dari operasi
penjumlahan dan pengurangan, artinya jika terdapat operasi perkalian atau
pembagian dan penjumlahan atau pengurangan dalam soal, maka yang
dikerjakan lebih dahulu adalah operasi perkalian dan pembagian.
Contoh Soal :
a. 175 + 32 x 6 - 25 = ......
Jawab : Dahulukan kalian dan bagian
175 + 32 x 6 - 25 = 175 + (32 x 6) - 25
                            = 175 + 192 -25
                            = 367 - 25
                            = 342
Jadi, 175 + 32 x 6 -25 = 342

b. 325 - 125 : 5 + 100 x 3 =


Jawab : Dahului mengalikan dan membagikan :
325 - (125 : 5) + (100 x 3) = 325 - 25 + 300
                                           = 300 + 300

10
                                           = 600
Jadi, 325 -125 : 5 + 100 x 3 = 600

2.9 Sifat-Sifat Operasi Hitung


1. Misalkan a, b, dan c adalah bilangan bulat.
Sifat-sifat operasi hitung pada bilangan bulat adalah sebagai berikut.
2. Tertutup terhadap penjumlahan, pengurangan, dan perkalian, artinya:
jika a dan b bilangan bulat, berlaku a + b, a – b, a × b juga bilangan bulat.
3. Komutatif terhadap penjumlahan dan perkalian.
Contoh: –4 + 15 = 15 + (–4)
8 × (–10) = –10 × 8
4. Asosiatif terhadap penjumlahan dan perkalian.
Contoh: 8 + (–5 + 6) = (8 + (–5)) + 6
–4 × (10 × 3) = (–4 × 10) × 3
5. Mempunyai unsur identitas penjumlahan dan perkalian:
Identitas operasi penjumlahan : a + 0 = 0 + a = a
Identitas operasi perkalian : a × 1= 1 × a = a
6. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan dan pengurangan:
a × (b + c) = (a × b) + (a × c)
a × (b − c) = (a × b) − (a × c)
Contoh:
12 × (6 + 14) = 12 × 20 = 240 15 × (30 − 5) = 15 × 25 = 375
(12 × 6) + (12 × 14) = 72 +168 = 240 (15 × 30) − (15 × 5) = 450 – 75 =
375
Jadi, 12 × (6 +14) = (12 × 6) + (12 × 14). Jadi, 15 × (30 − 5) = (15 × 30)
− (15 × 5).
7. Sifat-sifat operasi hitung dapat digunakan untuk mempermudah
perhitungan.
Contoh:
a. 51 × 49 = (50 + 1) × 49
= (50 + 1) × (50 – 1)
= 50(50 – 1) + 1(50 – 1)

11
= 2.500 – 50 + 50 – 1
= 2.499
b. 113 × 71 + 113 × 29 = 113 × (71 + 29)
= 113 × 100
= 11.300

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Himpunan bilangan bulat adalah gabungan dari himpunan bilangan cacah
dan himpunan bilangan bulat negative. Sifat- sofat pada bilangan bulat adalah
sifat tertutup, sifat komutatif, sifat asosiatif, sifat distributive dan adapula unsur
identitas penjumlahan dan perkalian. Operasi-operasi pada bilangan bulat yaitu
operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Definisi relasi “lebih kecil dari” pada bilangan-bilangan cacah, dan telah
membuktikan sifat-sifatnya. Berikut ini, kita akan mempelajari relasi urutan
bilangan-bilangan bulat. Ada beberapa definisi yaitu:
1. Jika a dan b bilangan-bilangan bulat, a lebih kecil dari b (dinyatakan dengan a
˂ b)
2. Jika a dan b bilangan-bilangan bulat, a lebih besar dari b (dinyatakan dengan a
˃ b)

3.2 Saran
Sebagai calon pendidik dibidang Matematika, hendaknya kita dapat
mengetahui tentang teori bilangan terutama mengenai sifat dan operasi bilangan
bulat serta urutan bilangan bulat dalam garis bilangan. Sehingga dengan begitu
sebagai calon pendidik tahu secara umum mengenai teori bilangan

13
DAFTAR PUSTAKA

Astuty, B. (2009). Ayo Belajar Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan


Nasional.
http://articlesgenius.wordpress.com/2013/03/16/macam-macam-bilangan-dalam-
matematika/ www.scribd.com (di akses Rabu,12 November 2014)
https://radarsemarang.jawapos.com/rubrik/untukmu-guruku/2019/12/03/mudah-
pahami-hitung-campuran-dengan-metode-drill/
https://www.belajarmatematikaku.com/2016/08/contoh-soal-dan-pembahasan-
bentuk-pangkat-dan-akar-untuk-sd.html
Darwis, Muhammad. 2016. Analisis Kesalahan Siswa Pada Operasi Hitung
Campuran Bilangan Bulat dan Alternatif  Pemecahannya. Vol 4 (39-40)

14

Anda mungkin juga menyukai