Anda di halaman 1dari 5

PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK SISWA SD

DALAM SUDUT PANDANG ISLAM

Nindi Fhatonah1

PGSD Kelas IIB Universitas Muhammadiyah Kotabumi


Jl. Hasan Kepala Ratu No. 1052, Sindang Sari
Email: nindifhatonah0518@gmail.com

Abstrak: Pendidikan karakter merupakan suatu proses bagi peserta didik untuk
dapat belajar dari ilmu-ilmu pengetahuan kemudian menerapkan ilmu tersebut
kedalam nilai-nilai moral dan agama. Selanjutnya, penerapan ilmu tersebut dapat
diterapkan baik untuk diri sendiri, keluarga, teman, serta lingkungan sekitar
maupun terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan karakter di SD merupakan
suatu upaya untuk dapat membangun karakter siswa Sekolah Dasar. Pendidikan
karakter pada anak SD bertujuan untuk dapat membentuk perilaku, akhlak yang
baik dan tidak keluar dari konteks tuntunan Al-Qur’an dan Al-Sunnah sehingga
dapat berjalan sesuai dengan pendidikan karakter antara lain pembentukan sifat-
sifat yang baik pada setiap anak didik.

Kata kunci: pendidikan karakter, nilai, pendidikan islam

PENDAHULUAN ~ Pendidikan keseimbangan antara pendidikan


karakter menjadi topik hangat setelah orang tua dirumah dengan
diberlakukan secara nasional di pendidikan di Sekolah.
semua jenjang pendidikan yang Sementara dalam Islam
dimulai dari tingkat sekolah dasar. pendidikan karakter bukan suatu
Pembentukan karakter pada anak perkara hal yang baru. Dalam ranah
dibutuhkan kesabaran serta pendidikan Islam, pendidikan
ketekunan para pendidiknya yang karakter memiliki istilah tersendiri
harus didukung dengan yaitu pendidikan akhlak. Pendidikan
karakter sangat erat kaitannya oleh Samani & Hariyanto (2013)
dengan pendidikan Islam yang pada bahwa karakter dapat dimaknai
intinya mengajarkan tentang moral sebagai nilai dasar yang membangun
serta akhlak yang kemudian pribadi seseorang, terbentuk baik
dijadikan suatu konsep pendidikan karena pengaruh hereditas maupun
karakter. pengaruh lingkungan, yang
PENGERTIAN KARAKTER membedakannya dengan orang lain,
DAN PENDIDIKAN KARAKTER serta diwujudkan dengan sikap dan
Sebelum membahas pendidikan perilakunya dalam kehidupan sehari-
karakter, terlebih dahulu dijelaskan hari.
pengertian karakter. Kata karakter Sementara untuk pengertian
diambil dari bahasa Yunani pendidikan karakater Lickona (1992)
“Charassian” yang berarti “tanda” menyebutkan “character education is
atau mark. Ini berfokus pada the deliberate effort to help people
bagaimana menerapkan nilai understand, care about, and act upon
kebaikan ke dalam bentuk perilaku, core ethical values”, hal ini berarti
sehingga orang yang memiliki bahwa pendidikan karakter adalah
perilaku buruk seperti upaya yang disengaja untuk
ketidakjujuran, kekejaman, dan membantu orang memahami, peduli,
keserakahan dikatakan memiliki dan bertindak berdasarkan nilai-nilai
karakter buruk. Di sisi lain, orang etika inti.
yang perilakunya sesuai dengan Pendidikan Karakter adalah
aturan etika disebut akhlak mulia. pendidikan yang mendukung
Menurut Pusat Bahasa Depdiknas perkembangan sosial, emosional, dan
karakter adalah bawaan harti, jiwa, etis siswa. Dirjen Dikti (dalam
kepribadian, budi pekerti, perilaku, Barnawi & Arifin, 2013)
personalitas, sifat, tabiat, menyebutkan bahwa pendidikan
temperamen, watak. Adapun karakter dapat dimaknai sebagai
berkarakter adalah kepribadian, pendidikan nilai, pendidikan budi
berperilaku, bersifat, dan berwatak. pekerti, pendidikan moral,
Karakter dipengaruhi oleh pendidikan watak, yang bertujuan
hereditas, sebagaimana dinyatakan mengembangkan kemampuan
peserta didik untuk memberikan POSISI PENDIDIKAN
keputusan baik-buruk, memelihara KARAKTER DALAM
apa yang baik, mewujudkan, dan PENDIDIKAN NASIONAL
menebar kebaikan itu dalam Menurut UU No 20 Tahun 2003
kehidupan seharihari dengan sepenuh Tentang Sistem Pendidikan Nasional
hati. Semantara secara sederhana secara Eksplisit menegaskan bahwa.
pendidikan karakter dapat dimaknai Pendidikan nasional berfungsi
sebagai hal postif apa saja yang mengembankan kemampuan dan
dilakukan guru dan berpengaruh membentuk watak serta peradaban
kepada karakter siswa yang diajarnya bangsa yang bermartabat dalam
(Samani & Hariyanto, 2013). rangka mencerdaskan kehidupan
Pendidikan karakter merupakan bangsa, bertujuan untuk
sebuah upaya untuk membangun berkembangnya potensi peserta didik
karakter (character building). agar menjadi manusia yang beriman
Elmubarok (2008, p. 102) dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
menyebutkan bahwa carakter Maha Esa, berakhlak mulia,
building merupakan proses mengukir mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif,
atau memahat jiwa sedemikian rupa, mendiri dan menjadi warga negara
sehingga berbentuk unik, menarik, yang demokratis serta bertanggung
dan berbeda atau dapat dibedakan jawab.
dengan orang lain, ibarat sebauh LANDASAN PENDIDIKAN
huruf dalam alfabeta yang tak pernah KARAKTER DALAM ISLAM
sama antara yang satu dengan yang Dalam islam terdapat landasan
lain, demikianlah orang-orang yang pendidikan karakter yaitu
berkarakter dapat dibedakan satu berlandaskan pada Al-Qur’an dan
dengan yang lainnya. Hadits.
Pendidikan karakter dapat disebut Munculnya pendidikan karakter
juga sebagai pendidikan moral, dalam dunia pendidikan di Indonesia,
pendidikan nilai, pendidikan dunia memberikan suatu warna tersendiri
afektif, pendidikan akhlak, atau apalagi dalam islam sendiri,
pendidikan budi pekerti. pendidikan karakter merupakan ruh
daripada pendidikan islam itu membentuk karakter anak didik agar
sendiri. dapat menjadi manusia yang
Menurut Uhbiyati (2005:14-15) memiliki karakter atau nilai, akhlak
ruang lingkup pendidikan islam yaitu yang mulia serta dapat menjadi
sebagai berikut: perbuatan mendidik manusia yang diridhoi oleh Allah
itu sendiri, anak didik, dasar tujuan SWT.
pendidikan islam, pendidik, materi KONSEP PENDIDIKAN
pendidikan islam, metode pendidikan KARAKTER MENURUT PARA
islam, evaluasi pendidikan, alat-alat FILOSOF MUSLIM
pendidikan, dan lingkungan sekitar Para filosof muslim telah
atau millieu pendidikan islam. berbicara mengenai hal ini, seperti
Secara garis besar kegiatan yang dinyatakan Al-Farabi bahwa
pendidikan dapat dibagi menjadi akhlak yang baik hanyalah terwujud
tiga: (1) Kegiatan pendidikan oleh dengan pengawasan diri terus
sendiri, (2) kegiatan pendidikan menerus, pendidikan seharusnya
lingkungan, dan (3) kegiatan diarahkan pada pembinaan akhlak,
pendidikan oleh orang lain (Tafsir, pemberian pelajaran yang mungkin
2013: 36). Menurut Fadhil al-Jamali dipergunakan untuk tujuan yang
sebagaimana yang dikutip oleh buruk hendaklah dicegah sedapat
Mujib dan Mudzakkir (2006:26) mungkin.
mendefinisikan pendidikan islam Pernyataan itu dikuatkan pula
yaitu “upaya mengembangkan, oleh Imam Al-Ghazali bahwa
mendorong, serta mengajak manusia pendidikan iru menghilangkan
untuk lebih maju dengan akhlak yang baik, bahkan Al-Ghazali
berlandaskan nilai-nilai yang tinggi menegaskan pula bahwa tujuan yang
dan kehidupan yang mulia, sehingga paling penting dari pendidikan itu
terbentuk pribadi yang lebih adalah taqarrub ilallah. Sementara
sempurna, baik yang berkaitan menurut Syeikh Az-Zarnuji
dengan akal, perasaan maupun menggariskna bahwa selain
perbuatan”. pengabdian kepada Tuhan tujuan
Pada hakikatnya pendidikan islam pendidikan diarahkan untuk
yaitu kegiatan untuk dapat pembentukan moral, pribadi,
intelektual dan kesehatan jasmani Pendidikan karakter dalam islam
serta pembentukan sikap mental berlandaskan oleh Al-Qur’an dan
kemasyarakatan amar makruf nahyi Hadist. Sementara itu dalam islam
munkar dengan rasa tanggungjawab pendidikan karakter dikenal dengan
terhadap kesejahteraan masyarakat, pendidikan akhlak. Para filosof
bersih dari pamrih pribadi. muslim merumuskan bahwa tujuan
Pernyataan yang sama dinyatakan dari pendidikan karakter berpusat
pula oleh Ibnu Maskaiwaihi dalam pada akhlak. Pendidikan karakter
(Madjidi, 1997, hlm 33) bahwa cita- dangat penting didapatkan oleh siswa
cita pendidikan adalah terwujudnya SD, karena pada usia ini siswa harus
pribadi susila, berwatak yang lahir siap dalam sikap tanggungjawab,
dari perilaku-perilaku luhur atau kepedulian dan kemandirian sesuai
berbudi pekerti (perilaku) mulia. dengan tahap perkembangan moral
Disisi lain pula ada Ibnu Sina mereka.
mengatakan bahwa alat pendidikan
budi pekerti itu berupa hadiah dan
hukuman, kelembutan dan
kekerasan. Ibnu Sina sangat
menekankan agar para pendidik
menjauhkan anak didiknya dari
akhlak yang buruk, kebiasaan yang
jelek dengan jalan targhub wa tarhib
dengan lunak atau kasar, dengan
jalan memperdulikan atau
membiarkan, sesekali memberikan
pujian atau celaan, cara ini
digunakan jika dipandang sudah
cukup.

SIMPULAN
Pendidikan karakter tertuang
dalam UU No 20 Tahun 2003.

Anda mungkin juga menyukai