Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Biology Science & Education 2014 La adu

ABSTRAK

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PERSPEKTIF ISLAM

La Adu, Dosen Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon


0852424806583, E-mail: laadu345@yahoo.com

Membangun karakter adalah kebutuhan yang sangat penting di Indonesia,


secara khusus dalam meningkatkan karakter anak muda sebagai penerus
bangsa. Pendidikan karakter dalam perspektif islam memiliki kesamaan
dengan pendidikan moral. Sebagai kitab suci qur 'an menjadi dasar islam
di semua bidang kehidupan termasuk pada masalah moral; Allah
berfirman, yang berarti “dan sesungguhnya engkau (muhammad )
memiliki karakter yang mulia“. Karena hal itu, dapat disimpulkan bahwa
nabi muhammad, dikirim ke bumi tidak lain untuk memperbaiki karakter
semua manusia. Dengan demikian, karakter pendidikan menurut sudut
pandang islam diperlukan, terutama di lembaga pendidikan islam. Maka,
dari berbagai masalah-masalah yang berkaitan dengan moralitas, lembaga
pendidikan islam yang idealnya mampu mewujudkan pendidikan karakter
dalam perspektif islam dalam bentuk kejujuran, rasa tanggung jawab,
peningkatan intelijen dengan memperhatikan kesehatan dan kebersihan,
serta kesadaran dan kreativitas.

Kata kunci: pendidikan karakter, sudut pandang islam

CHARACTER EDUCATION IN AN ISLAMIC PERSPECTIVE

Character building is an urgent need for Indonesia, specifically in


improving the characters of current youth. Character education in the
Islamic perspective equate as moral. As Holy Qur'an being the
foundation of Islam in all areas of life including on the question of
morality; God in His Word, which means "And truly you are
(Muhammad) of noble character”. Therefore it may also be concluded that
Prophet Muhammad, was sent to earth no other but to meliorate the human
kind. Thus, the character education in the Islamic perspective is necessary,
especially in Islamic educational institutions. Hence, from a variety of
issues related to morality, the Islamic educational institutions are ideally
capable of implementing the character education within perspective of
Islam in the form of honesty, a sense of responsibility, intelligence
improvement, with attention to health and hygiene, as well as awareness
and creativity.

Keywords: character education, islamic perspective

BIOLOGI SEL (vol 3 no 1 edisi jan-jun 2014 issn 2252-858x) Page 68


Jurnal Biology Science & Education 2014 La adu

Mengamati perkembangan dunia sekolah. Dengan hasil analisa tersebut,


pendidikan saat ini sangat maka jelas bahwa dalam pelaksanaan
memprihatinkan, utamanya dalam segi pendidikan terdapat sebuah ketimpangan
moral atau nilai yang dimiliki oleh para yaitu hanya mementingkan hasil dari pada
peserta didik pada lembaga pendidikan proses. Sehingga hal inilah yang menjadi
baik tingkat SD/MI, SMP/MTs dan permasalahan yang harus diselasaikan dan
SMA/MA, bahkan sampai ke Perguruan ditemukannya solusinya dalam
Tinggi nampak di media televisi dan permasalahan tersebut, terutama yang
media cetak lainnya, mengalami beberapa berkaitan dengan karakter yang terjadi di
kasus pelecehan seksual sampai tauran kalangan para peserta didik. Seperti para
pelajar dan tauran antar mahasiswa sangat peserta didik melakukan tawuran antar
tidak mencerminkan pada tujuan teman ataupun antar sekolah, mencorat-
pendidikan Nasional. Padahal tujuan coret bajunya padawaktu pengumuman
pendidikan untuk mengantarkan peserta lulusan Ujian Nasional (UN), minum-
didik pada porsinya yaitu “memanusiakan minum beralkohol dan contoh yang
manusia”, sehingga dengan demikian jelas lainnya.
bahwa pendidikan sangatlah mulya. Pembentukan karakter seharusnya
Namun dalam prakteknya, ketika dilakukan secara sistematis dan
dilakukan oleh praktisi pendidikan berkesinambungan yang melibatkan aspek
dilapangan masih jauh dari harapan, kognitif, afektif dan psikomotorik.
sehingga hal inilah yang perlu diadakan Pembentukan karakter dapat diibaratkan
sebuah evaluasi secara menyeluruh atas sebagai pembentukan seseorang menjadi
segala aspek yang berkaitan dengan binaragawan yang memerlukan “latihan
pelaksanaan pendidikan di sekolah. otot-otot” secara terus-menerus agar
Dengan demikian, apa yang salah menjadi kokoh dan kuat. Sebab pada
dalam penerapan pendidikandi sekolah. dasarnya, anak yang berkarakter rendah
Apakah gurunya tidak profesional, adalah anak yang tingkat perkembangan
Apakah manajemen sekolah tidak jelas? emosi-sosialnya rendah sehingga anak
Olehnya itu, perlu ada sebuah analisa berisiko atau berpotensi besar mengalami
terhadap pelaksanaan pendidikan di

BIOLOGI SEL (vol 3 no 1 edisi jan-jun 2014 issn 2252-858x) Page 69


Jurnal Biology Science & Education 2014 La adu

kesulitan dalam belajar, berinteraksi belum maksimal, sehingga dengan tulisan


sosial, dan tidak mampu mengontrol diri. salah satu solusi yang akan membantu
Hal itulah peran pendidikan dalam pengembangan lembaga
karakter dalam menangani dan pendidikanIslam kedepan.
menyelesaikan persoalan-persoalan yang
PEMBAHASAN
dihadapi oleh peserta didik. Pendidikan
Konsepsi PendidikanKarakter
karakter dilembaga pendidikan Islam,
1. PengertianPendidikan Karakter
mungkin lebih baik dari pada penerapan
Dalam konteks pendidikan
pendidikan karakter di lembaga
karakter, maka dapat dijelaskan bahwa
pendidikan lainnya, hanya saja apakah hal
istilah karakter secara harfiah berasal dari
tersebut sesuai dengan pandangan
bahasa Latin “charakter”, yang memiliki
masyarakat, karena mereka merupakan
makna antara lain: watak, tabiat, sifat-sifat
sekelompok orang yang merasakan
kejiwaan, budipekerti, kepribadian atau
tentang bagaimana pendidikan karakter
akhlak. Sedangkan secara istilah, karakter
diterapkan di lembaga pendidikan Islam.
diartikan sebagai sifat manusia pada
Dengan penjelasan tersebut, maka
umumnya dimana manusia mempunyai
penulisan tentang pendidikan karakter
banyaksifat yang tergantung dari faktor
dalam pandangan Islan sangatlah urgen,
kehidupannya sendiri. Karakter adalah
melihat kajian ini sesuai dengan
sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti
kebutuhan pendidikan yang ada pada saat
yang menjadi ciri khas seseorang atau
ini. Bagaimana konsepsi tentang
sekelompok orang. Karakter merupakan
pendidikan karakter? Bagaimana konsep
nilai-nilai perilaku manusia yang
tentang pendidikan karakter dalam
berhubungan dengan Tuhan Yang Maha
perspektif Islam?. Dengan beberapa
Esa, diri sendiri, sesama manusia,
permasalahan ini, maka penulis akan
lingkungan, dan kebangsaan yang
menyajikan yang berkaitandengan
terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,
problematika yang terjadi dilembaga
perkataan, dan perbuatan berdasarkan
pendidikan Islam. Karena kadangkala
norma-norma agama, hukum, tata krama,
lembaga pendidikan Islam dalam
budaya, dan adat istiadat. Karakter dapat
pendidikan karakter yang diajarkan masih

BIOLOGI SEL (vol 3 no 1 edisi jan-jun 2014 issn 2252-858x) Page 70


Jurnal Biology Science & Education 2014 La adu

juga diartikan sama dengan akhlak dan dengan beragam jenis, jenjang, sifat dan
budi pekerti, sehingga karakter bangsa bentuknya. Pendidikan manusia Indonesia
identik dengan akhlak bangsa atau seutuhnya diidealisasikan menjadi titik
budipekerti bangsa. Bangsa yang puncak tercapainya pendidikan yang saat
berkarakter adalah bangsa yang berakhlak ini menjadi dambaan bangsa Indonesia.
dan berbudi pekerti, sebaliknya bangsa Sosok yang diidolakan belum juga
yang tidak berkarakter adalah bangsa yang dihasilkan, maka lembaga pendidikan
tidak atau kurang berakhlak atau tidak dijadikan ekspektasi alternatif sebagai
memiliki standar normadan perilaku yang instrumen utama proses kemanusiaan dan
baik. pemanusiaan, yaitu menghargai dan
Merujuk penjelasan di atas, dapat memberi kebebasan untuk berpendapat
diambil kesimpulan bahwa pengertian dan berekspresi.
pendidikan karakter adalah suatu sistem Penghargaan yang demikian adalah
penanaman nilai-nilai moral kepada warga benih yang mulai tumbuh, dan sebagai
sekolah yang meliputi komponen sebuah proses kebebasan terus-menerus
pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan diperjuangkan. Pendidikan sebagai upaya
tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai pembentukan karakter adalah bagian
tersebut. integral dari orientasi pendidikan
2. Tujuan Pendidikan Karakter Islam.Tujuannya adalah membentuk
Tujuan pendidikan karakter kepribadian seseorang agar berperilaku
merupakan arah dalam pelaksanaan jujur, baik dan bertanggungjawab,
pendidikan di sebuah lembaga. Pada era menghormati dan menghargai orang lain,
sekarang ini, pendidikan karakter adil, tidak diskriminatif, egaliter, pekerja
sangatlah penting untuk membantu dalam keras dan karakter- karakter unggul
menghadapi krisis moral yang melanda lainnya. Pendidikan sebagai pembentuk
bangsa Indonesia. Dengan demikian, karakter semacam ini tidak bisa dilakukan
maka trend pendidikan mengalami dengan cara mengenali atau menghafal
pergeseran orientasi yang menempatkan jenis-jenis karakter manusia yang
pembangunan manusia Indonesia dianggap baik saja, melainkan harus lewat
seutuhnya melalui pendidikan dan latihan

BIOLOGI SEL (vol 3 no 1 edisi jan-jun 2014 issn 2252-858x) Page 71


Jurnal Biology Science & Education 2014 La adu

pembiasaan dan praktik nyata dalam karakter seseorang ditentukan oleh apa
kehidupan sehari-hari. yang dilakukan berdasarkan pilihan
Seorang guru bertugas merawat dirinya.
dan menjaga agar karakter kebaikan Dengan paparan tersebut, maka
tersebut muncul serta mendorongnya agar jelas bahwa pendidikan karakter sangat
menjadi aktual dalam kehidupan sehari- penting dalam kehidupan manusia
hari, prinsip- prinsip dalam pendidikan khususnya kader-kader muda yang
yang tujuan utamanya adalah membentuk sebagai penerus bangsa Indonesia yang
karakter peserta didik, antara lain: sekarang ini ditempuh dengan dekadensi
Pertama, manusia adalah makhluk yang moral diberbagai lembaga, termasuk
dipengaruhi oleh dua aspek, yakni; dalam dunia pendidikan. Karena salah
kebenaran yang ada dalam dirinya dan satu yang bisa memperbaiki bangsa
dorongan atau kondisi eksternal yang Indonesia ini adalah dengan memperbaiki
mempengaruhi kesadarannya. Kedua, karakter mereka, utamanya di lingkungan
konsep pendidikan dalam rangka keluarga dan lingkungan sekolah,
membangun karakter peserta didik sangat khususnya di lembaga pendidikan Islam.
menekankan pentingnya kesatuan antara 3. Pendekatan dalam Pendidikan
keyakinan, perkataan dan perbuatan. Karakter
Ketiga, pendidikan karakter Pendekatan dalam pendidikan
mengutamakan munculnya kesadaran karakter merupakan hal penting dalam
pribadi peserta didik untuk secara ikhlas menerapkannya dilembaga pendidikan.
mengutamakan karakter positif dalam Sebagaimana menurut Hersh, setidaknya
dirinya. Keempat, pendidikan karakter ada lima pendekatan yang sering
mengarahkan peserta didik untuk menjadi digunakan oleh para pakar pendidikan
manusia ulul albab yang tidak hanya yaitu; (1) pendekatan pengembangan
memiliki kesadaran untuk terus rasional, (2) pendekatan pertimbangan, (3)
mengembangkan dirinya, memperhatikan pendekatan klarifikasi nilai, (4)
masalah, lingkungannya dan memperbaiki pendekatan pengembangan moral kognitif,
kehidupan sesuai dengan pengetahuan dan(5) pendekatan perilaku sosial. Terkait
dankarakter yang dimilikinya. Kelima, dengan itu, Elias mengklarifikasikan

BIOLOGI SEL (vol 3 no 1 edisi jan-jun 2014 issn 2252-858x) Page 72


Jurnal Biology Science & Education 2014 La adu

berbagai teori yang berkembang menjadi dalam bahasa Indonesia, biasanya


tiga yaitu (1) pendekatan kognitif, (2) diterjemahkan dengan budipekerti atau
pendekatan afektif, dan (3) pendekatan sopan santun atau kesusilaan. Dalam
perilaku. Selanjutnya, berdasarkan hasil bahasa Inggris, kata akhlak disamakan
pembahasan dengan para pendidik dan dengan “moral” atau ethic, yang sama-
alasan-alasan praktis dalam sama berasal dari bahasa Yunani, mores
penggunaannya dilapangan, berbagai dan ethicos yang berarti kebiasaan.
pendekatan tersebut telah diringkas Secara etimologi akhlak
menjadi lima tipologi pendekatan, yaitu mempunyai beberapa pengertian,
(1) pendekatan penanaman nilai (2) sebagaimana yang disebutkan oleh
pendekatan perkembangan moral kognitif beberapa tokoh diantaranya adalah:
(3) pendekatan analisis nilai (4) Pertama, Ibn Maskawaih bahwa khuluq
pendekatan klarifikasi nilai, dan (5) atau akhlak adalah keadaan gerak jiwa
pendekatan pembelajaran berbuat. Dengan yang mendorong untuk melakukan
beberapa pendekatan tersebut, maka perbuatan-perbuatan dengan tanpa
mempermudah penerapan pendidikan memerlukan pemikiran. Kedua, al-Ghazali
karakter. mengatakan bahwa khuluk atau akhlak
Pendidikan Karakter dalam Islam adalah keadaan jiwa yang menumbuhkan
1. Karakter Perspektif Islam perbuatan dengan mudah tanpa perlu
Setelah mengetahui tentang konsep berfikir terlebih dahulu. Ketiga, Ahmad
pendidikan karakter yang telah dijelaskan Amin bahwa akhlak adalah kehendak
di atas, maka dalam pandangan Islam yang dibiasakan. Maksudnya, jika
terhadap pendidikan karakter seperti apa, kehendak tersebut membiasakan sesuatu,
Apakah sama dengan akhlak? Ataukah maka kebiasaan tersebu takhlak. Keempat,
sebaliknya?. Sebagaimana yang diungkap Rahmad Djatnika bahwa akhlak, adat atau
oleh Ahmad Tafsir bahwa karakter adalah kebiasaan adalah perbuatan yang diulang-
sama dengan akhlak. Sehingga dengan ulang. Dengan penjelasan tersebut dapat
demikian, bahwa pendidikan karakter disimpulkan bahwa pengertian akhlak
adalah pendidikan akhlak. Sebagaimana adalah kehendak yang dibiasakan,
penulis identifikasi bahwa kata akhlak sehingga mampu menimbulkan perbuatan

BIOLOGI SEL (vol 3 no 1 edisi jan-jun 2014 issn 2252-858x) Page 73


Jurnal Biology Science & Education 2014 La adu

dengan mudah, tanpa pertimbangan menyembunyikan atau memaafkan


pemikiran terlebih dahulu. sesuatu kesalahan (orang lain), maka
Akhlak atau karakter sangat sesungguhnya Allah Maha pema'af lagi
penting, karena akhlak adalah kepribadian Maha Kuasa”. Dengan ayat tersebut, maka
yang mempunyai tiga komponen, yaitu akhlak dalam Islam sangat mulya dan
tahu (pengetahuan), sikap, dan perilaku. agung bagi orang yang mampu
Hal tersebut menjadi penanda bahwa melakukannya.
seseorang layak atau tidak layak disebut Dalam hadits Nabi Muhammad
manusia. Karakter adalah watak, sifat, SAW yang artinya bahwa: Dari Nawwas
atau hal-hal yang memang sangat bin Sam‟anal-Anshori ra. Ia berkata: Aku
mendasar yang ada pada diri seseorang. bertanya kepada Rasulullah mengenai arti
Hal-hal yang sangat abstrak yang ada pada kebajikan dan dosa. Beliaupun
diri seseorang. Sering orang menyebutnya bersabda,“Kebaikan itu ialah budi pekerti
dengan tabiat atau perangai. yang indah. Dan dosa ialah perbuatan atau
Dalam pandangan Islam bahwa tindakan yang menyesakkan dada. Padahal
pendidikan karakter dalam Islam yang engkau sendiri malu perbuatan itu nanti
memiliki keunikan dan perbedaan dengan diketahui orang”. Dari hadits tersebut jelas
pendidikan karakter di dunia Barat. bahwa Nabi Muhammad SAW sangatlah
Perbedaan-perbedaan tersebut mencakup memperhatikan hal-hal yang berkaitan
penekanan terhadap prinsip-prinsip agama dengan akhlak, bahkan Nabi Muhammad
yang abadi, aturan dan hukum dalam dalam hadits di atas menyebutkan orang
memperkuat moralitas, perbedaan yang berakhlak adalah orang mampu
pemahaman tentang kebenaran, penolakan melakukan kepada sebuah kebaikan.
terhadap otonomi moral sebagai tujuan Dalam sabdabnya yang lain
pendidikan moral, dan penekanan pahala bahwa:“Sesungguhnya Aku diutus untuk
diakhirat sebagai motivasi perilaku menyempurnakan akhlak manusia.”
bermoral, yang sebagaimana diungkapkan Dengan hadits Nabi Muhammad
oleh Allah dalam firman-Nya surat al- SAW tersebut di atas, sangat jelas bahwa
Baqarah. Yang artinya: “Jika kamu akhlak menjadi persoalan yang sangat
melahirkan sesuatu kebaikan atau penting dalam kehidupan di muka bumi

BIOLOGI SEL (vol 3 no 1 edisi jan-jun 2014 issn 2252-858x) Page 74


Jurnal Biology Science & Education 2014 La adu

ini. Sebagaimana dalam hadits yang juga manusia”. Bahkan, dikatakan bahwa
disebutkan oleh Rasulullah dalam sabda- definisi agama adalah berakhlak mulia,
Nya yang artinya: dari Abu Hurairahra. sebagaimana Hadits Rasulullah SAW:
Iaberkata: Seorang laki-laki bertanya “Rasulullah ditanya:” Apakah agama itu?
kepada Rasulullah SAW: Ya Rasulullah! Beliau menjawab:“ Agama adalah akhlak
Siapa dari keluargaku yang berhak atas mulia”. Berakhlak mulia adalah bukti
kebaktianku yang terbaik! Beliau kesempurnaan iman, sebagaimana Hadits
menjawab, “Ibumu, kemudian ibumu, Rasulullah SAW: “Sesungguhnya orang
kemudian ibumu, kemudian baru mukmin yang paling mulia adalah yang
bapakmu, kemudian yang terdekat paling baika khlaknya, dan sebaik-baiknya
denganmu, yang terdekat. kalian adalah yang paling baik terhadap
Dengan berbagai penjelasan di istri-istrinya”. Berakhlak mulia menjadi
atas, yang berkaitan dengan pendidikan penyebab masuk surga dan selamat dari
karakter dalam perspektif Islam, maka api neraka, sebagaimana hadits Rasulullah
dapat dijelaskan bahwa pendidikan SAW: “Sesungguhnya Rasulullah SAW.
karakter dalam Islam sama halnya Ditanya tentang (penyebab) banyaknya
dengan“akhlak”. Sehingga pendidikan orang masuk surga, beliau menjawab:
karakter dalam pespektif Islam lebih “Bertaqwalah kepada Allah SWT. Dan
menitikberatkan pada sikap peserta didik, berkhlak mulia”. Dan beliau ditanya
ke arah positif yang dibiasakan, sehingga tentang (penyebab) banyaknya orang
mampu menimbulkan perbuatan dengan masuk nereka, beliau menjawab: “mulut
mudah, tanpa pertimbangan dan kemaluan (akhlak tercela)”.
pemikiranlebih dahulu dalam kehidupan (Fatihuddin dan Abul Yasin: 133). Islam
sehari-hari. menganjurkan agar kita berakhlak mulia
2. KedudukanAkhlak dengan mencontoh perilaku Nabi
Adapun kedudukan akhlak dalam Muhammad SAW., karena dalam diri
Islam amatlah penting, sebagaimana beliau terdapat suritauladan yang baik.
disebutkan dalam Hadits Rasulullah (Q.S. Al-Qalam:4., dan Q.S. Al-
SAW, yang artinya “Sesungguhnya Aku Ahzab:21) Dalam konflik, Islam
diutus untuk menyempurnakan akhlak menempuk tindakan preventif dengan cara

BIOLOGI SEL (vol 3 no 1 edisi jan-jun 2014 issn 2252-858x) Page 75


Jurnal Biology Science & Education 2014 La adu

menghadapi perbuatan buruk dengan tawuran antar peserta didik, minum-


perbuatan baik, dengan demikian minuman alkohol yang memabukan, dan
permusuhan dapat berubah menjadi bahkan melakukan hubungan seks di luar
persahabatan. (Q.S. Fushilat: 34., dan nikah. Dengan penerapan pendidikan
QS.Al- Mu‟minun:96) Islam juga karakter inilah, diharapkan mampu
mengajak manusia untuk bersegera membantu perkembangan karakter peserta
memohon ampun kepada Allah SWT. didik dan pemuda, khususnya yang masih
seraya menafkahkan hartanya, menahan duduk di bangku sekolah.
amarah dan memaafkan kesalahan orang Berbagai penerapan pendidikan
lain. (Q.S. Ali Imran:133-134). karakter dilembaga pendidikan Islam,baik
Dengan demikian jelas bahwa di Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah
pendidikan karakter dalam perspektif Tsanawiyah (MTs), maupun di Madrasah
Islam memang diidentik dengan kata-kata Aliyah (MA) maupun di perguruan tinggi
“akhlak”, sehingga pendidikan tersebut hendaknya: (1) Terbiasa berperilaku
selalu bermuara pada akhlak. Selain itu bersih, jujur dan kasih sayang, tidak kikir,
pula, akhlak merupakan corak seseorang tidak malas, tidak berbohong, serta
atau penentu bahwa orang tersebut baik terbiasa dengan etika belajar, makan dan
ataupun buruk, sehingga dengan inilah minum yang halal. (2) Berperilaku rendah
akhlak selalu dijadikan penentu paling hati, rajin, sederhana, dan tidak irihati,
terdepan dalam setiap persoalan. pemarah, ingkar janji, serta hormat kepada
Termasuk dalam membangun bangsa orang tua. (3) Tekun, percaya, tidak boros
Indonesia, khususnya dalam pembinaan dan hormat kepada tetangga. (4) Terbiasa
generasi muda. hidup disiplin, hemat, tidak lalai serta
3. PenerapanPendidikan Karakter suka tolong menolong, bertanggungjawab
Penerapan pendidikan karakter dan selalu menjalin silaturrahmi. (5)
dilembaga pendidikan Islam memang Berhati lembut, bekerjakeras, tekun dan
diperlukan, mengingat bangsa Indonesia ulet, sabar dan tawakkal serta loyal,
sekarang ini khususnya yang terjadi pada terbiasa beretika baik dalam perilaku
kalangan muda dan pelajar, yakni terjadi sehari-hari. (6) Terbiasa berfikir kritis,
dekadensi moral, seperti melakukan sederhana, sportif dan bertanggungjawab.

BIOLOGI SEL (vol 3 no 1 edisi jan-jun 2014 issn 2252-858x) Page 76


Jurnal Biology Science & Education 2014 La adu

(7) Terbiasa berperilaku qana‟ah, toleran, KESIMPULAN


peduli terhadap lingkungan dan budaya Dengan beberapa paparan yang
serta tidak sombong, tidak merusak, tidak telah disebutkan di atas, maka jelas bahwa
nifak dan beretika baik dalam pergaulan. pendidikan karakter dalam perspektif
(8) Terbiasa khusnudzan, terbuka, hati- Islama dalah “karakter” sama halnya
hati, gigih, berinisiatif, rela berkorban dan dengan “akhlak”. Sehingga pendidikan
tidak terbiasa su’udzan terhadap Allah karakter dalam perspektif Islam lebih
SWT, tidak tamak dan hasud, tidak riya, menitik beratkan pada sikap peserta didik,
tidak aniaya serta terbiasa berpakaian dan yang hal tersebut pada kehendak positif
berhias yang sopan dan menghormati yang selalu dibiasakan, sehingga mampu
tamu. (9) Terbiasa bertobat, demokratis, menimbulkan perbuatan positif dengan
mengendalikan diri, tidak melanggar mudah, tanpa pertimbangan pemikiran
HAM, dan menghormati hasilkarya orang terlebih dahulu dalam kehidupan sehari-
lain dan kaumlemah. (10) Terbiasa hari.
berperilaku ridha, produktif, obyektif, Kedudukan akhlak sangatlah
rasional dan dapat beriteraksi serta penting dalam kehidupan manusia,
bersosialisasi dalam kehidupan plural sehingga Allah mengutus Nabi
berdasarkan etika Islam. Muhammad SAW. ke bumi ini adalah
Berbagai karakteristik pendidikan untuk memperbaiki akhlak manusia.
karakter yang diterapkan di lembaga Akhlak adalah corak seseorang atau
pendidikan Islam sangatlah komplit, penentu bahwa orang tersebut baik
tidakhanya pada kejujuran saja, akan ataupun buruk, sehingga dengan inilah
tetapi juga terkait dengan bagaimana akhlak selalu dijadikan penentu paling
mereka menjadi anak yang selalu terbiasa terdepan dalam setiap persoalan, termasuk
hidup disiplin, hemat, berfikir kritis, dalam membangun bangsa Indonesia.
berperilaku qana’ah, toleran, peduli Penerapan pendidikan karakter
terhadap lingkungan, tidak sombong, yang diterapkan di lembaga pendidikan
optimis, terbiasa berperilaku ridha, Islam sangatlah baik, tidak hanya pada
produktif, dan obyektif. kejujuran saja,akan tetapi juga terkait
dengan bagaimana mereka manjadi anak

BIOLOGI SEL (vol 3 no 1 edisi jan-jun 2014 issn 2252-858x) Page 77


Jurnal Biology Science & Education 2014 La adu

yang selalu terbiasa hidup disiplin, hemat, Hersh, R.H. Miller J.P. dan Fielding, G.D.
berfikir kritis,berperilaku qanaah, toleran, 2000. Model of Moral Education:
An Appraisal. Longman, Inc. New
peduli terhadap lingkungan, sehingga
York.
menjadi anak yang bermanfaat bagi Ibn Maskawaih, Tahdib al-Akhlaq wa
Negara dan bagsa serta agama. Tathir al-‘Araq,Mesir: tp.
Mahmud, Adnan. 2005. Pemikiran Islam
Kontemporer di Indonesia. Pustaka
DAFTARPUSTAKA
Pelajar. Yogyakarta
Al-Ghazali. 2005. Ihya’‘UlumAl-Din III, Majid, Abdul dan Dian Andayan. 2012.
Beirut: Dar Al-Fikr. Amin, Pendidikan Karakter Perspektif
Ahmad. Al-Akhlaq, Al-Amiriyah. Islam. PT Rosda Karya. Bandung
Kairo. Mu‟in, Fatchul. 2011. Pendidikan
Amri, Sofan. dkk. 2011. Karakter Konstruksi Teoritik &
ImplementasiPendidikan Karakter Praktik Urgensi Pendidikan
dalam Pembelajaran: Strategi Pregresif dan Revitalisasi Peran
Analisis dan Pengembangan Guru dan Orang tua. Ar-Ruzz
Karater Peserta didik dalam Media. Yogyakarta
Proses Pembelajaran. PT. Prestasi Munawwir, Ahmad Warson. 2007. Kamus
Pustakaraya. Jakarta al-Munawwir Kamus Arab
Assegaf, Abd. Rachman. 2011. Fislsafat Indonesia. Pustaka Progresip.
Pendidikan Islam: Paradigma Surabaya
Baru Pendidikan Hadhari Muslich, Mansur. 2011. Pendidikan
Berbasis Integratif-Interkonektif. Karakter Menjawab Tantangan
PT. Raja Grafindo Persada. Krisis Multi dimensional. Bumi
Jakarta. Aksara. Jakarta
Burhanudin, Tamyiz. 2001. Akhlak Rest, J.R. 2002. Komponen-Komponen
Pesantren: Solusi bagi Kerusakan Utama Moralitas. Dalam Kurtines,
Akhla. Ittaqa Press. Yogyakarta W. M. & Gerwitz, J.L. (Ed.),
Djatnika, Rahmad. 2002. Sistem Etika Moralitas, Perilaku Moral, dan
Islam Akhlak Mulia. Pustaka Perkembangan Moral, (Terj.)
Soelaeman, M.A. & Dahlan, M.D.
Panjimas. Jakarta
Universitas Indonesia. Jakarta
Fatihuddin dan Abul Yasin. 2007. Thalib, Ismail. 2004. Risalah Akhlak. Bina
Himpunan Hadist Teladan Sohih Usaha. Yogyakarta
Muslim. Terbit Terang. Surabaya
Harahap, Syahrin. 2005. Penegakan
Moral Akademik di Dalam dan
Luar Kampus. PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta:

BIOLOGI SEL (vol 3 no 1 edisi jan-jun 2014 issn 2252-858x) Page 78

Anda mungkin juga menyukai