ABSTRAK
juga diartikan sama dengan akhlak dan dengan beragam jenis, jenjang, sifat dan
budi pekerti, sehingga karakter bangsa bentuknya. Pendidikan manusia Indonesia
identik dengan akhlak bangsa atau seutuhnya diidealisasikan menjadi titik
budipekerti bangsa. Bangsa yang puncak tercapainya pendidikan yang saat
berkarakter adalah bangsa yang berakhlak ini menjadi dambaan bangsa Indonesia.
dan berbudi pekerti, sebaliknya bangsa Sosok yang diidolakan belum juga
yang tidak berkarakter adalah bangsa yang dihasilkan, maka lembaga pendidikan
tidak atau kurang berakhlak atau tidak dijadikan ekspektasi alternatif sebagai
memiliki standar normadan perilaku yang instrumen utama proses kemanusiaan dan
baik. pemanusiaan, yaitu menghargai dan
Merujuk penjelasan di atas, dapat memberi kebebasan untuk berpendapat
diambil kesimpulan bahwa pengertian dan berekspresi.
pendidikan karakter adalah suatu sistem Penghargaan yang demikian adalah
penanaman nilai-nilai moral kepada warga benih yang mulai tumbuh, dan sebagai
sekolah yang meliputi komponen sebuah proses kebebasan terus-menerus
pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan diperjuangkan. Pendidikan sebagai upaya
tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai pembentukan karakter adalah bagian
tersebut. integral dari orientasi pendidikan
2. Tujuan Pendidikan Karakter Islam.Tujuannya adalah membentuk
Tujuan pendidikan karakter kepribadian seseorang agar berperilaku
merupakan arah dalam pelaksanaan jujur, baik dan bertanggungjawab,
pendidikan di sebuah lembaga. Pada era menghormati dan menghargai orang lain,
sekarang ini, pendidikan karakter adil, tidak diskriminatif, egaliter, pekerja
sangatlah penting untuk membantu dalam keras dan karakter- karakter unggul
menghadapi krisis moral yang melanda lainnya. Pendidikan sebagai pembentuk
bangsa Indonesia. Dengan demikian, karakter semacam ini tidak bisa dilakukan
maka trend pendidikan mengalami dengan cara mengenali atau menghafal
pergeseran orientasi yang menempatkan jenis-jenis karakter manusia yang
pembangunan manusia Indonesia dianggap baik saja, melainkan harus lewat
seutuhnya melalui pendidikan dan latihan
pembiasaan dan praktik nyata dalam karakter seseorang ditentukan oleh apa
kehidupan sehari-hari. yang dilakukan berdasarkan pilihan
Seorang guru bertugas merawat dirinya.
dan menjaga agar karakter kebaikan Dengan paparan tersebut, maka
tersebut muncul serta mendorongnya agar jelas bahwa pendidikan karakter sangat
menjadi aktual dalam kehidupan sehari- penting dalam kehidupan manusia
hari, prinsip- prinsip dalam pendidikan khususnya kader-kader muda yang
yang tujuan utamanya adalah membentuk sebagai penerus bangsa Indonesia yang
karakter peserta didik, antara lain: sekarang ini ditempuh dengan dekadensi
Pertama, manusia adalah makhluk yang moral diberbagai lembaga, termasuk
dipengaruhi oleh dua aspek, yakni; dalam dunia pendidikan. Karena salah
kebenaran yang ada dalam dirinya dan satu yang bisa memperbaiki bangsa
dorongan atau kondisi eksternal yang Indonesia ini adalah dengan memperbaiki
mempengaruhi kesadarannya. Kedua, karakter mereka, utamanya di lingkungan
konsep pendidikan dalam rangka keluarga dan lingkungan sekolah,
membangun karakter peserta didik sangat khususnya di lembaga pendidikan Islam.
menekankan pentingnya kesatuan antara 3. Pendekatan dalam Pendidikan
keyakinan, perkataan dan perbuatan. Karakter
Ketiga, pendidikan karakter Pendekatan dalam pendidikan
mengutamakan munculnya kesadaran karakter merupakan hal penting dalam
pribadi peserta didik untuk secara ikhlas menerapkannya dilembaga pendidikan.
mengutamakan karakter positif dalam Sebagaimana menurut Hersh, setidaknya
dirinya. Keempat, pendidikan karakter ada lima pendekatan yang sering
mengarahkan peserta didik untuk menjadi digunakan oleh para pakar pendidikan
manusia ulul albab yang tidak hanya yaitu; (1) pendekatan pengembangan
memiliki kesadaran untuk terus rasional, (2) pendekatan pertimbangan, (3)
mengembangkan dirinya, memperhatikan pendekatan klarifikasi nilai, (4)
masalah, lingkungannya dan memperbaiki pendekatan pengembangan moral kognitif,
kehidupan sesuai dengan pengetahuan dan(5) pendekatan perilaku sosial. Terkait
dankarakter yang dimilikinya. Kelima, dengan itu, Elias mengklarifikasikan
ini. Sebagaimana dalam hadits yang juga manusia”. Bahkan, dikatakan bahwa
disebutkan oleh Rasulullah dalam sabda- definisi agama adalah berakhlak mulia,
Nya yang artinya: dari Abu Hurairahra. sebagaimana Hadits Rasulullah SAW:
Iaberkata: Seorang laki-laki bertanya “Rasulullah ditanya:” Apakah agama itu?
kepada Rasulullah SAW: Ya Rasulullah! Beliau menjawab:“ Agama adalah akhlak
Siapa dari keluargaku yang berhak atas mulia”. Berakhlak mulia adalah bukti
kebaktianku yang terbaik! Beliau kesempurnaan iman, sebagaimana Hadits
menjawab, “Ibumu, kemudian ibumu, Rasulullah SAW: “Sesungguhnya orang
kemudian ibumu, kemudian baru mukmin yang paling mulia adalah yang
bapakmu, kemudian yang terdekat paling baika khlaknya, dan sebaik-baiknya
denganmu, yang terdekat. kalian adalah yang paling baik terhadap
Dengan berbagai penjelasan di istri-istrinya”. Berakhlak mulia menjadi
atas, yang berkaitan dengan pendidikan penyebab masuk surga dan selamat dari
karakter dalam perspektif Islam, maka api neraka, sebagaimana hadits Rasulullah
dapat dijelaskan bahwa pendidikan SAW: “Sesungguhnya Rasulullah SAW.
karakter dalam Islam sama halnya Ditanya tentang (penyebab) banyaknya
dengan“akhlak”. Sehingga pendidikan orang masuk surga, beliau menjawab:
karakter dalam pespektif Islam lebih “Bertaqwalah kepada Allah SWT. Dan
menitikberatkan pada sikap peserta didik, berkhlak mulia”. Dan beliau ditanya
ke arah positif yang dibiasakan, sehingga tentang (penyebab) banyaknya orang
mampu menimbulkan perbuatan dengan masuk nereka, beliau menjawab: “mulut
mudah, tanpa pertimbangan dan kemaluan (akhlak tercela)”.
pemikiranlebih dahulu dalam kehidupan (Fatihuddin dan Abul Yasin: 133). Islam
sehari-hari. menganjurkan agar kita berakhlak mulia
2. KedudukanAkhlak dengan mencontoh perilaku Nabi
Adapun kedudukan akhlak dalam Muhammad SAW., karena dalam diri
Islam amatlah penting, sebagaimana beliau terdapat suritauladan yang baik.
disebutkan dalam Hadits Rasulullah (Q.S. Al-Qalam:4., dan Q.S. Al-
SAW, yang artinya “Sesungguhnya Aku Ahzab:21) Dalam konflik, Islam
diutus untuk menyempurnakan akhlak menempuk tindakan preventif dengan cara
yang selalu terbiasa hidup disiplin, hemat, Hersh, R.H. Miller J.P. dan Fielding, G.D.
berfikir kritis,berperilaku qanaah, toleran, 2000. Model of Moral Education:
An Appraisal. Longman, Inc. New
peduli terhadap lingkungan, sehingga
York.
menjadi anak yang bermanfaat bagi Ibn Maskawaih, Tahdib al-Akhlaq wa
Negara dan bagsa serta agama. Tathir al-‘Araq,Mesir: tp.
Mahmud, Adnan. 2005. Pemikiran Islam
Kontemporer di Indonesia. Pustaka
DAFTARPUSTAKA
Pelajar. Yogyakarta
Al-Ghazali. 2005. Ihya’‘UlumAl-Din III, Majid, Abdul dan Dian Andayan. 2012.
Beirut: Dar Al-Fikr. Amin, Pendidikan Karakter Perspektif
Ahmad. Al-Akhlaq, Al-Amiriyah. Islam. PT Rosda Karya. Bandung
Kairo. Mu‟in, Fatchul. 2011. Pendidikan
Amri, Sofan. dkk. 2011. Karakter Konstruksi Teoritik &
ImplementasiPendidikan Karakter Praktik Urgensi Pendidikan
dalam Pembelajaran: Strategi Pregresif dan Revitalisasi Peran
Analisis dan Pengembangan Guru dan Orang tua. Ar-Ruzz
Karater Peserta didik dalam Media. Yogyakarta
Proses Pembelajaran. PT. Prestasi Munawwir, Ahmad Warson. 2007. Kamus
Pustakaraya. Jakarta al-Munawwir Kamus Arab
Assegaf, Abd. Rachman. 2011. Fislsafat Indonesia. Pustaka Progresip.
Pendidikan Islam: Paradigma Surabaya
Baru Pendidikan Hadhari Muslich, Mansur. 2011. Pendidikan
Berbasis Integratif-Interkonektif. Karakter Menjawab Tantangan
PT. Raja Grafindo Persada. Krisis Multi dimensional. Bumi
Jakarta. Aksara. Jakarta
Burhanudin, Tamyiz. 2001. Akhlak Rest, J.R. 2002. Komponen-Komponen
Pesantren: Solusi bagi Kerusakan Utama Moralitas. Dalam Kurtines,
Akhla. Ittaqa Press. Yogyakarta W. M. & Gerwitz, J.L. (Ed.),
Djatnika, Rahmad. 2002. Sistem Etika Moralitas, Perilaku Moral, dan
Islam Akhlak Mulia. Pustaka Perkembangan Moral, (Terj.)
Soelaeman, M.A. & Dahlan, M.D.
Panjimas. Jakarta
Universitas Indonesia. Jakarta
Fatihuddin dan Abul Yasin. 2007. Thalib, Ismail. 2004. Risalah Akhlak. Bina
Himpunan Hadist Teladan Sohih Usaha. Yogyakarta
Muslim. Terbit Terang. Surabaya
Harahap, Syahrin. 2005. Penegakan
Moral Akademik di Dalam dan
Luar Kampus. PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta: