1. PENDAHULUAN
PERAN PENDIDIKAN
Karakter siswa terbentuk melalui
AGAMA ISLAM DALAM interaksi mereka dengan lingkungannya,
MEMBENTUK KARAKTER seperti keluarga, dimana mereka
RELIGIUS SISWA menghabiskan diri untuk belajar dan
berbaur. Oleh karena itu, dapat diartikan
bahwa kualitas pendidikan bisa
SUSI SUSANTI (221018013)
menentukan kualitas suatu bangsa.
mata kuliah pendidikan agama islam, Kualitas pendidikan yang unggul
dipastikan mampu mencetak orang-orang
fakultas ekonomi dan bisnis
cerdas dan kompeten di bidangnya. Dari
pendidikan, individu dibentuk berkarakter,
namun dampak globalisasi adalah
membuat masyarakat melupakan
pendidikan karakter sedangkan pendidikan
Abstract karakter dan nilai moral merupakan
pondasi bangsa yang sangat urgen, maka
Islamic Religious Education is a penting adanya pendidikan karakter sejak
subject that is considered effective in shaping dini. Penanaman pendidikan karakter sejak
the character of students, specifically religious dini dalam kehidupan menyadarkan
character. Where this religious character has
seseorang bahwa segala sesuatu atau
a big influence in the lives of students both in
the world and in the hereafter. The results
tindakan disutradarai Tuhan.
showed that Islamic religious education has Pendidikan karakter diharapkan
an important role in character building, more
mampu membentuk karakter peserta didik
specifically, the religious character which is
rooted in the learning of faith. kearah yang lebih baik. Salah satu usaha
yang dilakukan adalah dengan menerapkan
Keywords: Islamic Religious Education, materi pelajaran yang didapatkan di
Character building, Religious sekolah. Mata pelajaran yang diberikan
kepada siswa seharusnya dapat mereka
terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Abstrak Maka sama halnya dengan materi
pendidikan agama Islam yang seharusnya
Pendidikan Agama Islam merupakan dapat diterapkan dalam kehidupan
mata pelajaran yang dinilai efektif dalam sehingga siswa dapat berkarakter religius.
membentuk karakter peserta didik, dalam Pendidikan Agama Islam diharapkan
spesifiknya adalah karakter religius. Dimana mampu menghasilkan manusia yang selalu
karakter religius ini memiliki pengaruh besar berupaya menyempurnakan iman, takwa,
dalam kehidupan siswa baik dunia maupun di dan berakhlak mulia, akhlak mulia
akhirat kelak. Hasil penelitian menunjukkan mencakup etika, budi pekerti, atau moral
bahwa pendidikan agama Islam memiliki sebagai perwujudan dari pendidikan.
peran penting dalam pembentukan karakter,
(Permendiknas No 22 Tahun 2006)
lebih spesifiknya adalah karakter religius yang
berakar dari pembelajaran akidah. Istilah karakter dihubungkan dan
Kata kunci: Pendidikan Agama Islam, dipertukarkan dengan istilah etika, ahlak,
atau nilai dan berkaitan dengan kekuatan
Pembentukan karakter, Religius moral, berkonotasi “positif” bukan netral.
(Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendiknas,
2010). Oleh karena itu, secara luas
28
DIALEKTIKA : Jurnal Pendidikan Agama Islam VOLUME 1 NOMOR 1 2022
29
DIALEKTIKA : Jurnal Pendidikan Agama Islam VOLUME 1 NOMOR 1 2022
(Afiyah, 2018). Peran guru terkadang Parahnya lagi, materi PAI yang tidak
hanya terjebak pada fungsi mengajar, menjadi standar kelulusan membuat
sedangkan pada fungsi mendidik tidak. paradigma bahwa materi PAI tidak begitu
padahal fungsi mengajar ada dalam salah penting. Jatah mata pelajaran PAI hanya
satu fungsi mendidik. Fungsi mendidik dua jam dalam seminggu, dianggap
meliputi transfer pengetahuan, sekaligus sebagai pelengkap mata pelajaran yang
transfer nilai-nilai ke dalam diri peserta lain serta ujiannya yang sebatas tes tertulis.
didik, baik dalam bentuk kognitif, afektif
maupun psikomotorik. Tujuan utama dari Pembelajaran PAI
adalah pembentukan kepribadian pada diri
siswa yang tercermin dalam tingkah laku
dan pola pikirnya dalam kehidupan sehari-
2. METODE PENELITIAN hari, maka pembelajaran PAI tidak hanya
Metode yang digunakan pada menjadi tanggung jawab guru PAI seorang
penelitian ini adalah study literature atau diri, tetapi dibutuhkan dukungan dari
biasa juga diistilahkan dengan penelitian seluruh komunitas di sekolah, masyarakat,
kepustakaan (library research) yang dan lebih penting lagi adalah orang tua.
secara tekhnis berkenaan dengan metode Sekolah harus mampu mengkoordinir serta
pengumpulan data pustaka, atau penelitian mengkomunikasikan pola pembelajaran
yang objek penelitiannya digali melalui PAI terhadap beberapa pihak yang telah
beragam informasi kepustakaan (buku, disebutkan sebagai sebuah rangkaian
ensikolpedia, dokumen, dan jurnal ilmiah). komunitas yang saling mendukung dan
Penelitian kepustakaan atau kajian menjaga demi terbentuknya siswa
literature (literature review, literature berakhlak dan berbudi pekerti luhur
research) merupakan penelitian yang (Ainiyah, Nur, 2013).
meninjau secara kritis pengetahuan,
Mulai dari proses pembelajaran yang
gagasan, atau temuan didalam literatur
mengedepankan mendidik dibanding
yang berorientasi akademik (academic
mengajar. Dimana mendidik memiliki
oriented literature) serta merumuskan
ranah yang lebih luas yaitu membimbing
kontribusi teoritis dan metidologisnya
dan memberi nasehat sehingga nilai-nilai
untuk topik pembentukan karakter
yang ditanamkan dapat diterapakan dalam
religious dalam pendidikan agama islam.
kehidupan. Selanjutnya melalui
pengaplikasian nilai-nilai ini dapat
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
dijadikan sebagai evaluasi untuk
3.1 Peran Pendidikan Agama Islam perubahan siswa kearah yang lebih baik.
(PAI) dalam Kehidupan Siswa Jangan sampai terlupakan bahwa apresiasi
Pendidikan merupakan agen guru juga diharapkan.
perubahan yang signifikan dalam
pembentukan karakter dan pendidikan Pendidikan agama Islam memalui
agama Islam enjadi bagian dari proses pembelajaran akidah dapat membentuk
tersebut, namun pada kenyataannya, karakter religius pada siswa. Dengan
pendidikan agama Islam hanya menjadi pemahaman yang baik maka siswa
materi di sekolah atau hanya sebatas bahan diharapkan mampu menerapkan
ajar tanpa adanya pengaplikasian dikehidupan mereka sehari-hari yang akan
dikehidupan sehari-hari. Sehingga fungsi menghantarkan terbentuknya siswa yang
pendidikan agama Islam sebagai berkepribadian, agamis dan
pembentuk akhak (religius) tidak berjalan berpengetahuan tinggi. Jelas ini
dengan baik. merupakan dampak yang sangat baik bagi
siswa apabila mampu menerapkan materi
30
DIALEKTIKA : Jurnal Pendidikan Agama Islam VOLUME 1 NOMOR 1 2022
pendidikan agama Islam dalam kehidupan kemudian segala bentuk aturan dapat
mereka. dilaksanakan dan dipatuhi.
3.2 Proses Pembentukan Karakter Menurut Al-Ghazali, ada dua cara
dalam mendidik: yaitu yang pertama
Religius
mujahadah dan membiasakan latihan
dengan amal shaleh. Kedua, perbuatan itu
Pendidikan agama Islam merupakan dikerjakan dengan berulang-ulang. Selain
pilar pendidikan karakter, karena dari itu ditempuh dengan memohon karunia
pendidikan agama Islamlah adanya ilahi
pengetahuan tentang akidah, dimana
akidah merupakan dasar penanaman 3.3 Peran Pendidikan Agama Islam
akhlak. Dari akhlak inilah yang dalam Pembentukan Karakter
mengantarkan siswa menjadi religius. Religius
Namun, proses pembentukan Menurut Asmaun Sahlan, startegi
karakter religius ini jelas tidak mudah dan dalam menumbuhkan budaya religius
bukan dalam waktu sekejap. Selain meliputi: menciptakan suasana religious,
lingkungan, ada pula faktor-faktor yang internalisasi nilai yang meliputi:
mempengaruhi seperti faktor internal memberikan pemahaman dan nasehat,
(insting,adat,kehendak, suara hati, teladan dan pembiasaan serta
keturunan) dan eksternal (pendidikan dan pembudayaan. Sedangkan aspek-aspek
lingkungan) yang menjadi budaya religius diantaranya:
mengucap salam, tawadhu, istighasah,
Untuk menumbuhkan karakter shalat dhuha, tadarrus al-Quran.
religius pada siswa, guru PAI dapat
melaksanakan strateginya dengan efektif Pendidikan Agama Islam merupakan
dan efisien melalui pembelajaran pondasi penting dalam penanaman dan
pendidikan agama Islam yang disesuaikan pembentukan karakter siswa di sekolah,
dengan kurikulum, strategi yang oleh karena itu pelaksanaan strategi
dipergunakan meliputi pembentukan karakter religius siswa
melalui pembelajaran pendidikan agama
1. Pembiasaan: Sesuatu yang Islam menjadi hal yang relevan. Dalam hal
sengaja dilakukan secara berulang-ulang ini, menciptakan suasana kegiatan
agar menjadi kebiasaan. pembelajaran yang efektif dan efisien serta
2. Keteladanan: penerapan di lingkungan luar kelas adalah
Mengedepankan bentuk aspek perilaku salah satu strategi suatu pendidikan dalam
dalam bentuk tindakan nyata, daripada mencapai tujuan pendidikan dan out put
sekedar bicara tanpa aksi. yang berwatak serta berkepribadian baik.
3. Penegakan aturan
Selain menyampaikan pembelajaran
Ki Hajar Dewantara dalam mengenai pendidikan agama Islam secara
memaknai pendidikan adalah sebagai teoritis, dapat pula dilakukan dengan cara
proses pemberian tuntutan untuk melakukan berbagai kegiatan seperti,
mengembangkan potensi siswa, tuntutan shalat berjamaah, yasinan, jumat bersih,
tersebut tergambar bahwa tujuan shalat sunnah berjamaah, kegiatan amal,
pendidikan mengarah pada pendampingan ujian praktek, menerapkan 4S (senyum,
siswa dalam proses penyempurnaan salam, sopan, santun), melaksanakan
ketertiban tingkah lakunya. Penegakan maulid nabi dan sebagainya.
aturan berkesinambungan dari pembiasaan
yang menekankan siswa untuk berproses
terlebih dahulu, sehingga terbiasa yang
31
DIALEKTIKA : Jurnal Pendidikan Agama Islam VOLUME 1 NOMOR 1 2022
4. PENUTUP
32
DIALEKTIKA : Jurnal Pendidikan Agama Islam VOLUME 1 NOMOR 1 2022
Bali, Muhammad Mushfi El Iq, and Nurul Ibu Hermin S. Pd. I( guru smkN 3)
Fadilah. 2019, "Internalisasi
Karakter Religius di Sekolah
Menengah Pertama Nurul Jadid."
Jurnal MUDARRISUNA: Media
Kajian Pendidikan Agama Islam
9.1.