PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan oleh :
20.61.201.4.099
UNIVERSITAS SAMAWA
SUMBAWA BESAR
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
Dahulu fungsi hotel hanya sebagai tempat bermalam bagi konsumen yang
melakukan perjalanan bisnis atau wisata dan tidak memiliki relasi di tempat
tujuan. Namun seiring berjalannya waktu, fungsi hotel mengalami peningkatan.
Seperti adanya tempat makan dan tempat untuk menongkrong anak-anak muda
dan orang dewasa yang hanya sekedar mampir dan mencoba menu yang ada pada
hotel tersebut. Menurut Grolier Elektronik Publishing Inc. (1995) yang dikutip
oleh Agus Sulastiyono (2006), hotel adalah usaha komersial yang menyediakan
tempat menginap, makanan, dan pelayanan-pelayanan lain untuk umum. Tak
jarang pula hotel digunakan sebagai sarana untuk berakhir pekan bagi kalangan
masyarakat menengah. Pengusaha perhotelan diharapkan tanggap dan memiliki
raspon yang cepat terhadap perubahan-perubahan ini.
Ada dua factor yang mempengaruhi kulitas jasa yaitu expected service dan
perceived service. Kualitas harus dimulai dari kebutuhan pelanggan da berakhir
pada persepsi pelanggan. Hal ini berarti citra kualitas yang baik bukanlah
berdasarkan sudut pandang atau persepsi pelanggan. Pernyataan ini juga diperkuat
oleh (Zeithaml, 1996) yaitu “a customer’s judgment of the overall excellence or
superiority of a service”. Seringkali kita mendengar peribahasa yang mengatakan
bahwa pelaggan adalah raja yang harus dilayani dengan sebaik mungkin.
Umumnya kualitas layanan diharapkan mampu menarik konsumen untuk kembali
memiliki kecendrungan melakukan pembelian ulang terhadap produk yang
ditawarkan.
Disamping kualitas pelayanan yang baik, fasilitas juga turut berperan dalam
menjaring konsumen. Fasilitas adalah sarana yang fasilitasnya mempengruhi
konsumen untuk melakukan suatu aktivitas. Konsumen pada jaman sekarang
adalah konsumen yang kritis yang sangat berhati-hati dalam membelanjakan uang.
Mereka mempertimbangkan banyak faktor untuk memilih sebuah produk atau jasa
termasuk perhotelan. Fasilitas menjadi salah satu pertimbangan konsumen dalam
menentukan pilihan. Pada tingkat harga yang hamper sama, semakin lengkap
fasilitas yang disediakan oleh hotel, maka akan semakin puas pelanggan dan
pelanggan tersebut akan terus memilih hotel tersebut sebagai pilihan prioritas
berdasarkan persepi yang di peroleh terhadap fasilitas yang tersedia. Menurut
Tjiptono (2006) persepsi yang diperoleh dari interaksi pelanggan dengan fasilitas
berpengaruh terhadap kualitas jasa tersebut dimata pelanggan.
Pengaruh desain interior dan lokasi bisnis terhadap minat konsumen yaitu
dengan desain interior yang modern, memiliki ciri khas dan karakteristik
tersendiri dari hotel yang lain. Karakteristik inilah yang nantinya akan
memberikan suasana tersendiri pada konsumen/tamu yang berada pada hotel
tersebut. Dengan lokasi yang mudah dijangkau dan dekat dengan sarana dan
prasarana lainnya dapat menambah nilai tersendiri dari hotel tersebut. Lokasi yang
nyaman, bersih, ramai dan mudah dijangkau, merupakan beberapa kriteria yang
diminati oleh banyak konsumen/tamu.
Kaloka Airport Hotel adalah salah satu hotel keluarga berbintang tiga yang
berlokasi di Jalan Garuda no.44, Lempeh, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat.
Kaloka Airport Hotel adalah tempat inap dengan nuansa modern yang berjarak
0.30 kilometer dari bandara udara Sultan Muhammad Kaharuddin III, Sumbawa.
Kaloka Airport Hotel memiliki beberapa jenis kamar yaitu: Superior Double,
Superior Twin, Deluxe Double, Deluxe Twin, Junior Suite. Pada kamar-kamar
tersebut dilengkapi dengan pengaturan suhu, fasilitas pembuat kopi/the, LED
Televisi dan lain-lain, banyak kamar menawarkan pemandangan kota yang indah.
Kenyaman ekstra mencakup pengering rambut, topi mandi dan sandal mandi.
Memliki beberapa fasilitas yang ditawarkan seperti: Spa, Restaurant 24 jam,
Rooftop Bar, Meeting Room, Coffe Shop, dan dilengkapi dengan beberapa fasilitas
kenyaman lainnya seperti: Area merokok, Brankas, Mesin ATM, Wifi, 24 Hours
Receptionist, Room Service, 24 Hours Security, CCTV, dan Parkiran Gratis.
1. Apakah ada pengaruh pemilihan lokasi terhadap jumlah tamu pada Kaloka
Airport Hotel?
2. Apakah ada pengaruh desain interior terhadap jumlah tamu pada Kaloka
Airport Hotel?
3. Apakah ada pengaruh pemilihan lokasi dan desain interior secara bersama-
sama terhadap jumlah tamu pada Kaloka Airport Hotel?
a. Manfaat Akademik
Manfaat akademik dalam penelitian ini adalah sebagai media referensi dan
menambah wawasan bagi peneliti selanjutnya yang nantinya menggunakan
konsep dan dasar penelitian yang sama, yaitu “Pengaruh Pemilihan Lokasi
dan Desain Interior Terhadap Jumlah Tamu Pada Kaloka Airport Hotel”.
b. Manfaat Praktisi
Manfaat praktisi dalam penelitian ini adalah diharapkan dapat bermanfaat
bagi pihak Kaloka Airport Hotel, yaitu sebagai masukan dan pertimbangan
dalam mengembangkan dan menyempurnakan kebijakan hotel, terutama
yang berhubungan dengan kualitas pelayanan, desain interior, fasilitas
yang disediakan dan pemilihan lokasi sehingga bias mempertahankan
jumlah pelanggan/tamu dan bila perlu meningkatkan jumlah
pelanggan/tamu tersebut.
1. Lokasi
Menurut (Fandy Tjiptono,2014), “Lokasi adalah tempat perusahaan
beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk
menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya”.
Menurut (Ujang Suwarman, 2011), “Lokasi merupakan tempat usaha yang
sangat mempengaruhi keinginan seseorang konsumen untuk dating dan
berbelanja”. Pemilihan lokasi menurut (Buchari Alma, 2013) memilih
lokasi usaha yang tepat sangat menentukan keberhasilan dan kegagalan
usaha dimasa yang akan dating. Dan selanjutnya menurut (Heizer, 2012)
tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi
perusahaan. Keputusan lokasi sering bergantung kepada tipe bisnis. Pada
analisis lokasi disektor industri strategi yang dilakukan terfokus pada
minimalisasi biaya, hal ini disebabkan karena perusahaan manufaktur
mendapatkan bahwa biaya cenderumg sangat berbeda di lokasi yang
berbeda, sementara pada sektor jasa, fokus ditunjukkan untuk
memaksimalkan pendapatan.
Menurut (Tjiptono, 2007) pemilihan tempat atau lokasi usaha
memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut:
1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana
transportasi umum.
2. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas
dari jarak pandang normal.
3. Lalu lintas (traffic), menyangkut dua pertimbangan utama yaitu
banyaknya orang yang lalu-lalang bias memberikan peluang besar
terhadap terjadinya buying, yaitu keputusan pembelian yang
terjadi spontan, tanpa perencanaan, dan atau tanpa melalui usaha-
usaha khusus, juga kepadatan dan kemacetan lalu lintas bias juga
jadi hambatan.
4. Tempat parkir yang luas, nyaman, dan aman, baik untuk
kendaraan roda dua maupun roda empat.
5. Ekspansi, yaitu tersedianya tempat yang cukup luas apabila ad
perluasan di kemudian hari.
6. Ligkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung produk yang
ditawarkan. Sebagai contoh, hotel yang berdekatan dengan
perumahan masyarakat, tempat makan, hotel lainnya dan lain
sebagainya.
7. Persaingan, yaitu lokasi pesaing. Sebagai contoh, dalam
menentukan lokasi hotel, perlu dipertimbangkan apakah
dijalan/daerah yang sama terdapat hotel lainnya.
Menurut Peter dan Olson (2000) lokasi bisnis adalah aspek penting
dalam saluran distribusi. lokasi bisnis adalah tempat yang sangat
berpengaruh terhadap keberlangsungan hotel dan jumlah pelanggan/tamu
yang akan dating berkunjung untuk menginap ataupun hanya sekedar
menikmati makanan dan minuman.
2. Desain Interior
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, h.348) kata desain
dan interior memiliki arti motif atau corak ruang dalam gedung. Desain
interior merupakan kegiatan merencanakan, menata dan merancang ruang
dalam bangunan. Penataan suatu ruang brtujuan agar pengguna merasa
nyaman, betah dan senang berada diruangan tersebut. Menurut Cohen
(1994, h,547) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi desain interior
suatu gedung yaitu:
1. Tata ruang
Menurut Ching (1996, h.71) kebutuhan luas ruang dibedakan
dalam tugas jenis yaitu: (1) kebutuhan luas ruang terhadap
banyaknya orang yang dilayani, (2) perlengkapan yang dibutuhkan,
dan (3) aktifitas yang dilakukan.
2. Tata Warna
Menurut Pamudji (2003, h.159) pemilihan warna dapat
mempengaruhi kondisi pelanggan/tamu, dimana warna pada
dinding, lantai, atap dan perabotan dapat menciptakan suasana hati
dan kenyamanan seseorang.
3. Pencahayaan
Menurut Pamudji (2006, h.5) kegoatan didalam ruangan termasuk
kegiatan bekerja, membutuhkan system pencahayaan yang efektif.
Sumber penerangan dapat berasal dari cahaya buatan dan cahaya
alami.
4. Sirkulasi Udara
Sirkulasi udara merupakan system pertukaran udara dalam ruang
untuk menjaga kebersihan udara dan kelembaban ruangan.
Menurut Listiani dan novalinda (2007, h.8) serta sebagai antisipasi
kepengapan dapat menggunakan alat bantu AC (Air Conditioner),
sirkulasi udara dapat berupa jendela dan ventilasi.
5. Tata Suara (Akuistik)
Akuistik berhubungan dengan pendengaran seseorang.
Perancangan tata suara bertujuan untuk mengurangi ataupun
menyingkirkan kebisingan pada suatu ruang agar tidak
mengganggu pelanggan/tamu yang lainnya.