sumber – sumber yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Heldin
Manurung dan Trizno Tarmoezi (2002 :13) mengatakan bahwa manajemen ialah
sumber lainnya untuk mencapai suatu hasil usaha yang maksimal dalam suatu
bidang usaha tertentu. Oleh karena itu dalam mengelola sumber – sumber
praktek efektif serta seni untuk menjalankan bisnis hotel, restoran dan bisnis
lainnya yang berhubungan dengan bidang perjalanan supaya lebih lancar, nyaman
tersebut. Pemasaran jasa hotel itu selalu terdiri dari beberapa aktivitas yang
bertujuan untuk menarik calon pelanggan dengan memberi motivasi agar tertarik
untuk membeli produk dan jasa pelayanan hotel. Pada dasarnya produk dan jasa
11
pelayanan hotel mulai dinikmati tamu pada saat melakukan check-in dan
registrasi. Selanjutnya ketika tamu tinggal dan menginap di kamar, makan dan
produk hotel. Pemasaran merupakan hal yang mendasar dalam menetukan profit
sebuah perusahaan yang dalam pasar itu terdiri dari semua pelanggan pontesial
yang memiliki kebutuhan dan keinginan tertentu yang menciptakan suatu proses
transaksi. Adapun besar pasar tergantung pada jumlah orang yang meliki
kebutuhan, sumber daya yang diminati dan mampu menawarkan sumber daya
sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan
yang bernilai satu sama lain. Dengan demikian manajemen pemasaran adalah
Pemasaran jasa hotel itu selalu terdiri dari beberapa aktivitas yang bertujuan
membeli produk dan jasa pelayanan hotel. Denney G. Ritherford dari Washington
“pemasaran hotel adalah aktivitas yang menggunakan strategi dan taktik, yang
yang dapat diberikan suatu hotel dengan, memberikan rangsangan yang bergairah
pada tamu untuk mau memilih pesan yang disampaikan hotel untuk dibandingkan
12
dengan pilihan yang lain dari hotel pesaing. Menurut Agus Sulastiyono (2001:
faktor eksternal, yang paling sedikit terdapat enam faktor eksternal seperti
Sosial-budaya.
promosi, dan harga. Strategi pemasaran sangat diperlukan agar perencanaan dapat
permasalahan.
masyarakat.
2. Faktor makro, yaitu ekonomi, politik, hukum, teknologi dan sosial budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran menurut
perhotelan yang menjadi target utama adalah mendapatkan tingkat hunian kamar
tersebut. Tingkat hunian kamar tidak terlepas dari kepuasan pengunjung oleh
karena itu untuk menjaga kepuasan pengunjung dan kemajuan dari industri
perhotelan maka perlu adanya manajemen yang baik. Sehingga terdapat Faktor –
sampai sejauh mana jumlah kamar yang terjual jika dibandingkan dengan seluruh
jumlah kamar yang mampu untuk dijual. Dengan tingkat hunian kamar yang
tinggi sebuah hotel maka akan di ikuti pendapatan hotel dari produk-produk
lainnya seperti Bar, restaurant, room service, bar dan lainnya. Kamar merupakan
produk utama yang dapat memberikan profit margin yang paling tinggi dalam
yang terisi/ terjual dengan jumlah kamar yang tersedia pada periode tertentu,
tidak hanya tergantung pada tamu yang datang dan menginap di hotel tersebut,
tetapi juga dapat dicapai melalui sistem pelayanan yang mengusahakan kepuasan
menghabiskan malamnya lebih lama di hotel tersebut. Dari tingkat hunian kamar
ini, dapat dilihat perkembangan usaha hotel tersebut dalam bulan – bulan apa saja
hotel berada dalam keadaan low season dan high season. Di dalam penelitian ini,
tingkat hunian kamar yang di gunakan adalah tahunan. Adapun yang menjadi
hunian kamar hotel yaitu perbandingan antara jumlah kamar yang terjual (room
sold) dengan jumlah kamar yang tersedia (Room available) pada suatu periode
tertentu. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan tingginya tingkat hunian kamar
keuntungan hotel tersebut. Untuk mencari persentase tingkat hunian kamar dapat
meningkatkan tingkat hunian kamar antara lain adalah lokasi hotel, fasilitas hotel,
pelayanan kamar, harga kamar dan promosi. Berikut ini penjelasan tentang faktor
1. Lokasi Hotel
keuntungan bagi pihak hotel karena pada umumnya tamu mencari tempat
pusat kota, pusat hiburan, dan memiliki aksesbilitas yang tinggi dengan
tinggal. Hal ini dapat memberikan kontribusi yang besar bagi tingkat
2. Pelayanan Hotel
menyiapkan, dan mengurus baik itu berupa barang atau jasa dari satu
3. Harga Kamar
kamar adalah satuan harga sewa sebuah kamar untuk satu malam. Pada
4. Promosi
orang bahwa ada produk yang ditawarkan untuk dijual. Pernyataan ini
promosi agar calon tamu dapat melihat kelebihan dan kekurangan dari
2.1.6. Hotel
yang dapat digunakan oleh para wisatawan sebagai tempat beristirahat. Selain
makanan dan pelayanan yang bersangkutan dengan menginap serta makan itu bagi
menyajikan hidangan serta fasilitas lainnya dalam hotel untuk umum, yang
pelanggan dan ciri atau sifat khas yang di miliki wisatawan. Lokasi dimana Hotel
dibangun juga sangat menentukan hunian dari hotel tersebut. Adapun tipe hotel
1. City Hotel
berupa building block, bertingkat tinggi dengan lahan yang relatif sempit.
2. Residential Hotel
3. Resort Hotel
Kebanyakan jauh dari kota dan dekat dengan tempat-tempat rekreasi atau
Pada umumnya tamu yang datang ke resort hotel bertujuan untuk rekreasi
atau berwisata.
pinggiran jalan rasa dekat pintu gerbang atau batas kota besar. Hotel ini
mobil sendiri.
dibedakan atas :
1. Single room: kamar untuk satu orang yang dilengkapi dengan satu buah
2. Twin room: kamar untuk dua orang yang dilengkapi dengan dua buah
3. Double room: kamar yang dilengkapi dengan satu buah tempat tidur
kamar tamu dan dengan tempat tidur berukuran double (untuk dua orang).
Terdapat pula jenis - jenis kamar yang dibedakan menurut fasilitas yang
tersedia dari satu hotel dengan hotel lainnya, hal tersebut dikarenakan harga
kamar selalu dikaitkan dengan fasilitas kamar. Makin lengkap fasilitas kamarnya,
makin mahal pula harganya. Contoh jenis kamar menurut fasilitas adalah standard
room, superior room, moderate, suite room, executve suite room, dan penthouse.
Klasifikasi atau kategori hotel dibagi beberapa jenis berdasarkan lokasi hotel
beberapa aspek mulai dari jumlah kamar, model sistem pengelolaan, bermotto
pelayanan, fasilitas dan peralatan yang disediakan. Dari kelas yang terendah diberi
bintang satu, sampai kelas tertinggi adalah hotel bintang lima. Sedangkan hotel-
hotel yang tidak memenuhi standar kelima kelas tersebut atau yang berada
Adapun kategori hotel dibagi menjadi Hotel Bintang dan Non Bintang sebagai
berikut:
22
minimal 48 m2.
Berdasarkan klasifikasi hotel diatas maka Q Hotel termasuk city hotel karena
terletak di tengah kota yang banyak digunakan bagi tamu untuk keperluan bisnis,
23
pertemuan dan sebagainnnya, yaitu yang loksinya terletak di Kota Sangatta dan
termasuk dalam tipe Transient Hotel di mana tamu yang menginap di Q Hotel
23
tidak terlalu singkat tetapi tidak terlalu lama. Rata-rata 2 (dua) hari sampai 1
(satu) minggu.
Sejalan dengan tujuan penelitian dan kajian teori yang sudah dibahas bahwa
tingkat hunian kamar merupakan tolak ukur dari industri perhotelan dalam
bertambah dengan semangkin tinggi tingkat hunian kamar dan akhirnya menaikan
adalah suatu keadaan sampai sejauh mana jumlah kamar yang terjual jika
dibandingkan dengan seluruh jumlah kamar yang mampu untuk dijual. Tingkat
24
hunian kamar yang tinggi sebuah hotel maka akan dapat memberikan keuntungan
sehingga hal itu berdampak pada jumlah pengujung dan banyaknya tingkat hunian