Anda di halaman 1dari 33

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

DAIHATSU Motor Co., Ltd. adalah perusahaan mobil Jepang tertua

yang dikenal dengan produk mobilnya yang berukuran kecil atau compact.

Daihatsu berkantor pusat di Ikeda, Prefektur, Osaka. Dengan slogan barunya,

"We Do Compact", produksi tipe lamanya yang terkenal antara lain Taft,

dihentikan mulai tahun 2002. Daihatsu dibentuk ulang pada 1951 sebagai

perusahaan penerus dari Hatsudoki. Pada 1960-an, mereka mulai

mengekspor mobil ke Eropa meskipun penjualannya tidak begitu bagus.

Januari 2011, Daihatsu mengumumkan bahwa mereka akan keluar dari pasar

Eropa tahun 2013. Hal itu terjadi karena terus menguatnya mata uang yen

yang menyebabkan kerugian bagi Daihatsu.

Penjualan Daihatsu di Eropa semakin melorot dari sebelumnya 58.000

unit pada 2007 menjadi hanya 19.000 unit tahun 2010. Pada Agustus 2016,

Toyota Motor Corporation mengumumkan bahwa mereka telah membeli

seluruh saham Daihatsu 100% yang menjadikan Daihatsu sebagai anak

perusahaan penuh dari Toyota. PT Astra Daihatsu Motor (ADM) adalah Agen

Tunggal Pemegang Merek mobil Daihatsu di Indonesia yang berhak

mengimpor, merakit, dan membuat kendaraan bermerk Daihatsu atau Toyota,

dan komponen serta bisnis terkait di Indonesia. ADM merupakan perusahaan

joint venture antara Daihatsu Motor Company dengan Astra International

yang ada sejak tahun 1978. Pada 1973 yang menjadi tonggak berdirinya,
43

perusahaan ini mendapatkan hak untuk mengimpor kendaraan Daihatsu ke

Indonesia.

Tiga tahun kemudian, Astra ditunjuk menjadi agen tunggal , importer,

dan distributor tunggal kendaraan Daihatsu di Indonesia. PT Astra

International, Daihatsu Motor Co., Ltd. dan Nichimen Corporation bersama-

sama mendirikan pabrik pengepresan plat baja, PT Daihatsu Indonesia pada

tahun 1978. Kemudian pada 1983, pabrik mesin PT Daihatsu Engine

Manufacturing Indonesia (DEMI) didirikan. Pada tahun 1987, PT Nasional

Astra Motor didirikan sebagai agen tunggal dan pengimpor kendaraan

Daihatsu menggantikan posisi PT Astra International. Kemudian pada tahun

1992, PT Astra Daihatsu Motor didirikan melalui penggabungan 3

perusahaan yaitu PT Daihatsu Indonesia, PT Daihatsu Engine Manufacturing

Indonesia, dan PT National Astra Motor.

Dengan slogan barunya, "Innovation for Tommorow", Astra

International berkomitmen mewujudkan inovasi dengan menghasilkan

produk-produk berkualitas tinggi yang dapat memberikan manfaat bagi

masyarakat luas dan ramah lingkungan. Astra International memiliki visi

yaitu menjadi momor 1 di pasar mobil compact di Indonesia dan sebagai

basis produksi global utama untuk Grup Daihatsu/Toyota yang sama dengan

standar kualitas pabrik Jepang yang menggerakkan mereka untuk

memproduksi mobil compact bernilai terbaik dan menyediakan layanan

terkait yang penting bagi peningkatan nilai stakeholder dan ramah lingkungan
44

dan mengembangkan dan memberikan inspirasi kepada karyawan mereka

untuk mencapai kinerja tingkat dunia.

Ajang yang digelar Daihatsu Indonesia dan Pikiran Rakyat itu

mengusung tema Sabilulungan Peduli Citarum itu akan dihadiri ribuan

pengguna Daihatsu se-Indonesia. Selain menggalang kepedulian terhadap

kondisi Sungai Citarum, acara yang bertempat di Stadion Si Jalak Harupat,

Kutawaringin, Kabupaten Bandung itu akan dimeriahkan berbagai kegiatan.

Ada temu komunitas, classic car museum, festival food truck, bazar, youth

zone game area, family zone merchandise, berbagai kompetisi, serta

pengundian grand prize berupa sepeda motor. Bagi yang berminat hadir,

silakan mendaftar di sini secara gratis. Bagi 5.000 pendaftar pertama, tersedia

goodie bag, T-shirt, topi, pin, stiker, car sign board, voucher makan, voucher

doorprize, dan voucher grandprize.

4.2. Penyajian Data Penelitian

Sebelum membahas lebih jauh mengenai hasil, terlebih dahulu akan

dibahas mengenai demografi responden yang berisi tentang jenis

kelamin,usia,pekerjaan serta tingkat Pendidikan terakhir yang berpartisipasi

dalam penelitian ini. Semua informasi mengenai hasil penelitian dan

informasi responden tersebut diperoleh dari hasil distribusi kuesioner.

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel atau responden adalah

Pelanggan Daihatsu di Kota Sangatta, sampel dalam penelitian ini berjumlah

60 orang yang berkunjung ke Daihatsu di Kota Sangatta dengan identifikasi

sebagai berikut.
45

a. Jenis Kelamin

Tabel 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persen

Laki laki 45 75%

Perempuan 15 25%

Total 120 100&

Sumber: Data Primer Diolah, 2020

Berdasarkan pada tabel diatas diketahui bahwa jumlah laki-laki

yang menjadi responden penelitian ini adalah 45 orang atau sebesar 75%

sedangkan responden perempuan adalah sebanyak 15 orang atau sebesar

25%. Ini menunjukkan bahwa yang menjadi responden pada penelitian

ini yang paling banyak adalah laki-laki.

b. Usia

Tabel 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persen

17-25 3 5%

26-30 16 27%

31-35 27 45%

> 35 14 23

Total 60 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2020


46

Berdasarkan pada tabel diatas diketahui bahwa dari 60 responden

paling banyak di usia 31-35 sebanyak 45% atau sebanyak 27 orang

paling banayak berikutnya yaitu di usia 26-30 tahun sebnyak 27% atau

sebanyak 16 orang berikutnya yaitu di usia >35 tahun sebanyak 23% atau

14 orang dan yang terakhir di usia 17-25 tahun sebanyak 5% atau 3 orang

responden.

c. Pekerjaan

Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Persen

Pelajar / Mahasiswa 5 8%

Wirausaha 13 22%

Pegawai Pemerintahan 19 32%

Pegawai Swasta 23 38%

Total 60 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2020

Berdasarkan pada tabel diatas diketahui bahwa 60 responden

sebanyak 38% atau 23 orang responden pegawai swasta, 32% atau 19

orang responden bekerja sebagai pegawai pemerintahan, kemudian 22%

atau 13 orang responden bekerja sebagai wirausaha, dan sisanya 8% atau

5 responden bekerja sebagai pelajar / mahasiswa.


47

d. Pendidikan Terakhir

Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir Jumlah Persen

SMP 0 0%

SMA 29 48%

Diploma 12 20%

>S1 19 32%

Total 60 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2020

Berdasarkan pada tabel diatas diketahui bahwa 60 responden

sebanyak 48% atau 29 orang responden pendidikan terakhir SMA, 32%

atau 19 orang responden pendidikan terakh >S1, 20% atau 12 orang

responden pendidikan terakh Diploma, dan untuk responden pendidikan

terakh SMP tidak ada.

4.3. Analisis Data

4.3.1. Uji Instrumen Penelitian

Uji Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila

dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi

rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang

terkumpul tidak menyimpan dari gambaran validitas yang dimaksud.


48

Uji Reliabel artinya dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Ungkapan

yang dinyatakan bahwa instrumen harus sebenarnya mengandung arti

bahwa instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkapkan

data yang bisa dipercaya. Reliabilitas adalah mengukur hasil suatu

pengukuran yang dapat dipercaya, hasil pengukuran dapat dipercaya apabila

dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok atau

subyek yang sama diperoleh hasil yang relative sama, selama aspek dalam

diri kelompok atau subyek yang diukur belum berubah.

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dengan melihat nilai alpha

crobach, apabila alpha crobach (a) lebih dari 0,60 maka data penelitian

dianggap cukup baik dan reliabel untuk digunakan sebagai input dalam

proses penganalisaan data guna menguji hipotesis penelitian.

a. Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur ketepatan atau kecermatan

suatu instrument penelitian, dalam penentuan layak atau tidaknya suatu

item yang digunakan biasanya dilakukan uji signifikan, artinya dianggap

valid jika berkorelasi signifikan terhadap total, atau jika melakukan

penilaian lagsung jika batas minimal korelasi 0,30. (Dwi : 2009:90).

Pengujian validitas dilakukan dengan membandingka tabel dimana

hasil diterima bila r hitung lebih besar dari r tabel n r hitung dengan r. r

tabel pada penelitian ini sesuai jumlah responden 60 maka r tabelnya :

0.2500.
49

1) Uji Validitas Dimensi Empati

Pada dimensi emphaty yang menggunakan 4 butir pertanyaan,

pada pengujian pendahuluan yang dilakukan kepada 60 orang

responden. Hasil pengolahan data pada uji validitas pada masing-

masing butir pertanyaan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Daftar Hasil Uji Validitas Dimenesi Empati


No Sig. (2-
r hitung r tabel Keterangan
Butir tailed)
Butir_1 ,767** 0.250 ,000 Valid
Butir_2 ,776** 0.250 ,000 Valid
Butir_3 ,602** 0.250 ,000 Valid
Butir_4 ,606** 0.250 ,000 Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2020

2) Uji Validitas Dimensi Persuasi

Pada dimensi Persuasi yang menggunakan 4 butir pertanyaan,

pada pengujian pendahuluan yang dilakukan kepada 60 orang

responden. Hasil pengolahan data pada uji validitas pada masing-

masing butir pertanyaan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6 Daftar Hasil Uji Validitas Dimenesi Persuasi


No Sig. (2-
r hitung r tabel Keterangan
Butir tailed)
Butir_5 ,816** 0.250 ,000 Valid
Butir_6 ,810** 0.250 ,000 Valid
Butir_7 ,683** 0.250 ,000 Valid
Butir_8 ,442** 0.250 ,000 Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2020
50

3) Uji Validitas Dimensi Dampak

Pada dimensi Dampak yang menggunakan 4 butir pertanyaan,

pada pengujian pendahuluan yang dilakukan kepada 60 orang

responden. Hasil pengolahan data pada uji validitas pada masing-

masing butir pertanyaan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7 Daftar Hasil Uji Validitas Dimenesi Dampak


No Sig. (2-
r hitung r tabel Keterangan
Butir tailed)
Butir_9 ,817** 0.250 ,000 Valid
Butir_10 ,753** 0.250 ,000 Valid
Butir_11 ,776** 0.250 ,000 Valid
Butir_12 ,748** 0.250 ,000 Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2020

4) Uji Validitas Dimensi Komunikasi

Pada dimensi Komunikasi yang menggunakan 4 butir

pertanyaan, pada pengujian pendahuluan yang dilakukan kepada 60

orang responden. Hasil pengolahan data pada uji validitas pada

masing-masing butir pertanyaan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8 Daftar Hasil Uji Validitas Dimenesi Komunikasi


No Sig. (2-
r hitung r tabel Keterangan
Butir tailed)
Butir_13 ,742** 0.250 ,000 Valid
Butir_14 ,659** 0.250 ,000 Valid
Butir_15 ,829** 0.250 ,000 Valid
Butir_16 ,780** 0.250 ,000 Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2020
51

b. Uji Reliabelitas

Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur,

apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten

jika pengukuran tersebut diulang. Menurut Dwi (2009 : 98) bahwa

reliabilitas kurang dari 0,60 kurang baik, sedangkan 0,70 dapat diterima

dan 0,80 adalah baik. Oleh karena itulah akan disajikan hasil uji

realibilitas yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach Batas
Dimensi Jumlah Item
No ‘s Alpha Cronbach Status
Penelitian Pertanyaan
(ᵅ) ’s Alpha

1. Empati 4 ,626 0,60 Reliabel

2. Persusi 4 ,635 0,60 Reliabel

3. Dampak 4 ,773 0,60 Reliabel

4. Komunikasi 4 ,749 0,60 Reliabel


Sumber : Data Primer di olah 2020

Berdasarkan tabel yakni hasil uji realibilitas dengan 4 dimensi dan

16 item pertanyaan ternyata memiliki cronbach’s alpha

antaranya ,626,635,773 dan ,749. Hal ini dapat dikatakan bahwa dari 16

item pertanyaan yang akan digunakan semua item pertanyaan dapat

dikategorikan realiable sebab memiliki tingkat keandalan yang tinggi

dalam proses pengujian hipotesis.


52

4.3.2. Hasil Uji Dimensi EPIC

Dari hasil pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner terhadap

60 responden selanjutnya dalam sub bab ini dijabarkan hasil analisa dan

penghitungan terhadap 4 (empat) dimensi EPIC Model yang menjadi

parameter efektifitas penjualan melalui media sosial dan media cetak Brosur

yaitu Empathy (Empati), Persuasion (Persuasi), Impact (Dampak), dan

Communication (Komunikasi).

Adapun dalam penelitian ini dimensi-dimensi EPIC yang ingin

diketahui dan diukur adalah diwakili dalam 16 pernyataan dalam kuesioner

untuk kemudian responden memilih dari 5 (lima) pilihan jawaban dalam

skala Likert 1 s/d 5. Berikut ini akan dijabarkan secara lebih jelas variabel-

variabel penelitian tersebut serta hasil penghitungannya. Dari 16 butir

pernyataan tersebut 8 butir pernyataan mewakili efektifitas penjualan

melalui media sosial dan sisanya yaitu sebanyak 8 butir pernyataan

mewakili efektifitas penjualan melalui media cetak Brosur.

a. Dimensi EPIC Penjualan Menggunakan Media Sosial.

1) Dimensi Empathy (Empati)

Dimensi Empathy (Empati) menginformasikan tentang baik

(menarik) atau tidaknya penjualan menurut responden dan tingkat

kesukaan responden terhadap penjualan tersebut.

Untuk penelitian ini dimensi empati diwakili oleh 2 pernyataan

sebagai berikut:
53

a) Anda Setuju Bahwa Penjualan Mobil Daihatsu Menggunakan

Media Sosial Di Sangatta Baik

b) Anda Setuju Bahwa Anda Menyukai Penjualan Mobil Daihatsu

Menggunakan Media Sosial Di Sangatta.

Berikut ini terdapat tabel yang menunjukkan hasil perolehan

data dari survey terhadap 60 responden tentang 2 pernyataan dimensi

empati.

Tabel 4.10 Dimensi Empati Responden Terhadap Penjualan

Menggunakan Media Sosial

Jumlah Responden
Atribut Bobot
Empati 1 Empati 3

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

Tidak Setuju 2 0 0

Cukup Setuju 3 10 11

Setuju 4 34 35

Sangat Setuju 5 16 14

Total 60 60
Sumber : Data Primer di olah 2020

Selanjutnya data yang diperoleh dihitung nilai rata-ratanya

untuk mengetahui tingkat efektifiktas dimensi empati.

Nila/skor rata-rata dimensi Empathy (Empati)


54

Dari tabel 4.10 diperoleh rata-rata respon dimensi empathy, sebagai

berikut:

( 1 x 0 ) + ( 2 x 0 )+ ( 3 x 10 )+ ( 4 x 34 ) + ( 5 x 16 ) 246
x ( E 1) = =
60 60

= 4,1

( 1 x 0 ) + ( 2 x 0 )+ (3 x 11 )+ ( 4 x 35 )+ ( 5 x 14 ) 243
x ( E 3) = =
60 60

= 4,05

4,1+ 4,05 8,15


x Empati = = =4,07
2 2

Sehingga :

STE TE CE E SE

1,00 1,8 2,6 3,4 4,2 5,00

X Emati

Hasil analisis penelitian pengukuran efektifitas penjualan

melalui media sosial berdasarkan EPIC Model diketahui dimensi

empathy penjualan melalui media sosial tersebut masuk dalam rentang

skala efektif (4,07). Hal ini menginformasikan bahwa responden

menganggap penjualan menggunakan media sosial adalah baik

(menarik) dan responden menyukai penjualan melalui media sosial

tersebut.
55

2) Dimensi Persuasion (Persuasi)

Dimensi persuasi menginformasikan mengenai apa yang dapat

diberikan oleh suatu penjualan menggunakan media sosial ataupun

media cetak Brosur untuk menjadi pilihan konsumen.

Untuk penelitian ini dimensi persuasi diwakili oleh 2 pernyataan

sebagai berikut:

a) Anda Setuju Bahwa anda tertarik dengan Penjualan Mobil Daihatsu

Menggunakan Media Sosial Di Sangatta

b) Setelah Melihat Anda Setuju Bahwa anda Berkeingan Membeli

Mobil Daihatsu Menggunakan Media Sosial Di Sangatta.

Berikut ini terdapat tabel yang menunjukkan hasil perolehan

data dari survey terhadap 60 responden tentang 2 pernyataan dimensi

persuasi.

Tabel 4.11 Dimensi Persuasi Responden Terhadap Penjualan

Menggunakan Media Sosial

Jumlah Responden
Atribut Bobot
Persuasi 5 Persuasi 7

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

Tidak Setuju 2 1 0

Cukup Setuju 3 13 12

Setuju 4 24 28

Sangat Setuju 5 22 20
56

Total 60 60
Sumber : Data Primer di olah 2020

Selanjutnya data yang diperoleh dihitung nilai rata-ratanya

untuk mengetahui tingkat efektifiktas dimensi persuasi.

Nila/skor rata-rata dimensi Persuasion (Persuasi)

Dari tabel 4.11 diperoleh rata-rata respon dimensi persuasi, sebagai

berikut:

( 1 x 0 ) + ( 2 x 1 ) + ( 3 x 13 ) + ( 4 x 24 )+ ( 5 x 22 ) 247
x ( P 5) = =
60 60

= 4,11

( 1 x 0 ) + ( 2 x 0 )+ ( 3 x 12 )+ ( 4 x 28 )+ ( 5 x 20 ) 248
x ( P 7) = =
60 60

= 4,13

4,11+ 4,16 8,27


x Persuasi = = =4,13
2 2

Sehingga :

STE TE CE E SE

1,00 1,8 2,6 3,4 4,2 5,00

X Persuasi

Dimensi persuasi penjualan menggunakan media sosial masuk

dalam rentang skala efektif (4,13), yang menunjukkan bahwa

penjualan melalui media sosial tersebut cukup dapat memberikan


57

peningkatan. Penjualan melalui media sosial tersebut cukup

memberikan dampak terhadap ketertarikan responden akan produk

Daihatsu dan keinginan konsumen untuk membeli kendaraan

Daihatsu.

3) Dimensi Impact (Dampak)

Dimensi Dampak digunakan sebagai parameter tentang apakah

suatu Penjualan menggunakan media sosial dapat lebih kreatif dan

menonjol dibandingkan Penjualan melalui media cetak Brosur atau

sejenis serta mampu tidaknya keterlibatan konsumen berpengaruh

terhadap tingkat pengetahuan produk Daihatsu.

Untuk penelitian ini dimensi persuasi diwakili oleh 2 pernyataan

sebagai berikut:

a) Anda Setuju Bahwa anda Tahu betul Mengenai detail Produk

Mobil Daihatsu Menggunakan Media Sosial Di Sangatta.

b) Anda Setuju Kreatifitas Penjualan Mobil Daihatsu Menggunakan

Media Online Lebih Kreatif Di Sangatta.

Berikut ini terdapat tabel yang menunjukkan hasil perolehan

data dari survey terhadap 60 responden tentang 2 pernyataan dimensi

dampak.
58

Tabel 4.12 Dimensi Dampak Responden Terhadap Penjualan

Menggunakan Media Sosial

Jumlah Responden
Atribut Bobot
Dampak 9 Dampak 11

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

Tidak Setuju 2 0 0

Cukup Setuju 3 11 16

Setuju 4 29 29

Sangat Setuju 5 20 15

Total 60 60
Sumber : Data Primer di olah 2020

Selanjutnya data yang diperoleh dihitung nilai rata-ratanya

untuk mengetahui tingkat efektifiktas dimensi dampak.

Nila/skor rata-rata dimensi Impact (Dampak)

Dari tabel 4.12 diperoleh rata-rata respon dimensi persuasi, sebagai

berikut:

( 1 x 0 )+ ( 2 x 0 )+ ( 3 x 11 )+ ( 4 x 29 ) + ( 5 x 20 ) 249
x ( D 9) = =
60 60

= 4,15

( 1 x 0 ) + ( 2 x 0 ) + ( 3 x 16 )+ ( 4 x 29 ) + ( 5 x 15 ) 239
x ( D 11)= =
60 60

= 3,98

4,15+3,98 8,13
x Dampak = = =4,06
2 2
59

Sehingga :

STE TE CE E SE

1,00 1,8 2,6 3,4 4,2 5,00

X Dampak

Dimensi dampak penjualan menggunakan media sosial termasuk

dalam rentang skala efektif (4,06). Hal ini berarti bahwa konsumen

dan responden cukup memiliki ketertarikan atas produk Daihatsu dan

responden beranggapan bahwa penjualan melalui media sosial cukup

kreatif bila dibandingkan penjualan melalui media cetak Brosur.

4) Dimensi Communication (Komunikasi)

Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan

konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan,

pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan

tersebut (Durianto,2003:89).

Untuk penelitian ini dimensi persuasi diwakili oleh 2 pernyataan

sebagai berikut:

a) Anda Setuju Bahwa Penjualan Mobil Daihatsu Menggunakan

Media Online Lebih Jelas Di Sangatta.

b) Anda Setuju Bahwa Penjualan Mobil Daihatsu Menggunakan

Media Cetak Brosur Lebih Jelas Di Sangatta.


60

Berikut ini terdapat tabel yang menunjukkan hasil perolehan

data dari survey terhadap 60 responden tentang 2 pernyataan dimensi

komunikasi.

Tabel 4.13 Dimensi Komunikasi Responden Terhadap Penjualan

Menggunakan Media Sosial

Jumlah Responden
Atribut Bobot
Komunikas 13 Komunikas 15

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

Tidak Setuju 2 0 0

Cukup Setuju 3 13 14

Setuju 4 33 29

Sangat Setuju 5 14 17

Total 60 60
Sumber : Data Primer di olah 2020

Selanjutnya data yang diperoleh dihitung nilai rata-ratanya

untuk mengetahui tingkat efektifiktas dimensi komunikasi.

Nila/skor rata-rata dimensi Communication (Komunikasi)

Dari tabel 4.13 diperoleh rata-rata respon dimensi persuasi, sebagai

berikut:

( 1 x 0 ) + ( 2 x 0 )+ ( 3 x 13 )+ ( 4 x 33 ) + ( 5 x 14 ) 241
x ( K 13)= =
60 60

= 4,01
61

( 1 x 0 )+ ( 2 x 0 ) + ( 3 x 14 )+ ( 4 x 29 )+ (5 x 17 ) 243
x K 15= =
60 60

= 4,05

4,01+ 4,05 8,06


x Komunikasi = = =4,03
2 2

Sehingga :

STE TE CE E SE

1,00 1,8 2,6 3,4 4,2 5,00

X Komunikasi

Dimensi komunikasi penjualan melalui media sosial masuk

dalam rentang skala efektif (4,03), yang menginformasikan bahwa

konsumen dan audiences menganggap penjualan menggunakan media

sosial sudah cukup jelas, dan mampu menyampaikan pesan utamanya

dalam media sosial serta responden cukup mengerti pesan yang ingin

disampaikan.

EPIC rate secara keseluruhan memiliki rara-rata 4,07 + 4,13 + 3,98

+ 4,01 = 16,19 : 4 = 4,047 dan dibulatkan menjadi 4,04 yang berarti

bahwa penjualan menggunakan media sosial adalah berada dalam skala

efektif .
62

b. Dimensi EPIC Penjualan Menggunakan Media Cetak Brosur

a) Dimensi Empathy (Empati)

Dimensi Empathy (Empati) menginformasikan tentang baik

(menarik) atau tidaknya iklan menurut audiences dan tingkat kesukaan

responden terhadap penjualan menggunakan media cetak Brosur

tersebut.

a) Anda Setuju Bahwa Penjualan Mobil Daihatsu Menggunakan

Media Cetak (Brosur) Di Sangatta Baik

b) Anda Setuju Bahwa Anda Menyukai Penjualan Mobil Daihatsu

Menggunakan Media Cetak (Brosur) Di Sangatta.

Berikut ini terdapat tabel yang menunjukkan hasil perolehan

data dari survey terhadap 60 responden tentang 2 pernyataan dimensi

empati.

Tabel 4.14 Dimensi Empati Responden Terhadap Penjualan

Menggunakan Media Cetak Brosur

Jumlah Responden
Atribut Bobot
Empati 2 Empati 4

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

Tidak Setuju 2 0 0

Cukup Setuju 3 7 10

Setuju 4 36 34

Sangat Setuju 5 17 16
63

Total 60 60
Sumber : Data Primer di olah 2020

Selanjutnya data yang diperoleh dihitung nilai rata-ratanya

untuk mengetahui tingkat efektifiktas dimensi empati.

Nila/skor rata-rata dimensi Empathy (Empati)

Dari tabel 4.14 diperoleh rata-rata respon dimensi empathy, sebagai

berikut:

( 1 x 0 ) + ( 2 x 0 )+ ( 3 x 7 ) + ( 4 x 36 ) + ( 5 x 17 ) 250
x ( E 2) = =
60 60

= 4,16

(1 x 0 ) + ( 2 x 0 ) + ( 3 x 10 ) + ( 4 x 34 ) + ( 5 x 17 ) 251
x ( E 4 )= =
60 60

= 4,18

4,16+4,18 8,34
x Empati = = =4,17
2 2

Sehingga :

STE TE CE E SE

1,00 1,8 2,6 3,4 4,2 5,00

X Emati
Hasil analisis penelitian pengukuran efektifitas penjualan

menggunakan media cetak Brosur tersebut berdasarkan EPIC Model

diketahui dimensi empati tersebut masuk dalam rentang skala efektif

(4,17). Hal ini menginformasikan bahwa responden menganggap


64

penjualan menggunakan media cetak Brosur adalah baik (menarik)

dan responden menyukai penjualan melalui media cetak Brosur

tersebut.

b) Dimensi Persuasion (Persuasi)

Dimensi persuasi menginformasikan mengenai apa yang dapat

diberikan oleh suatu penjualan melalui media sosial ataupun media

cetak Brosur untuk menjadi pilihan konsumen.

Untuk penelitian ini dimensi persuasi diwakili oleh 2 pernyataan

sebagai berikut:

a) Anda Setuju Bahwa anda tertarik dengan Penjualan Mobil Daihatsu

Menggunakan Media Cetak (Brosur) Di Sangatta

b) Setelah Melihat Anda Setuju Bahwa anda Berkeingan Membeli

Mobil Daihatsu Menggunakan Media Cetak (Brosur) Di

Sangatta.

Berikut ini terdapat tabel yang menunjukkan hasil perolehan

data dari survey terhadap 60 responden tentang 2 pernyataan dimensi

persuasi.
65

Tabel 4.15 Dimensi Persuasi Responden Terhadap Penjualan

Menggunakan Media Cetak Brosur

Jumlah Responden
Atribut Bobot
Persuasi 6 Persuasi 8

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

Tidak Setuju 2 0 0

Cukup Setuju 3 9 15

Setuju 4 25 30

Sangat Setuju 5 26 15

Total 60 60
Sumber : Data Primer di olah 2020

Selanjutnya data yang diperoleh dihitung nilai rata-ratanya

untuk mengetahui tingkat efektifiktas dimensi persuasi.

Nila/skor rata-rata dimensi Persuasion (Persuasi)

Dari tabel 4.15 diperoleh rata-rata respon dimensi persuasi, sebagai

berikut:

( 1 x 0 ) + ( 2 x 0 )+ ( 3 x 9 ) + ( 4 x 25 ) + ( 5 x 26 ) 257
x ( P 6) = =
60 60

= 4,28

( 1 x 0 ) + ( 2 x 0 )+ ( 3 x 15 )+ ( 4 x 30 ) + ( 5 x 15 ) 240
x ( P 8) = =
60 60

=4

4,28+ 4 8,28
x Persuasi = = =4,14
2 2
66

Sehingga :

STE TE CE E SE

1,00 1,8 2,6 3,4 4,2 5,00

X Persuasi
Dimensi persuasi penjualan melalui media cetak Brosur masuk

dalam rentang skala efektif (4,14), yang menunjukkan bahwa

penjualan menggunakan media cetak Brosur tersebut cukup dapat

memberikan peningkatan atau penguatan produk Daihatsu. Penjualan

melalui media cetak Brosur tersebut cukup memberikan dampak

terhadap ketertarikan responden akan produk dan keinginan konsumen

untuk membeli kendaraan Daihatsu.

c) Dimensi Impact (Dampak)

Dimensi Dampak digunakan sebagai parameter tentang apakah

suatu penjualan melalui media cetak Brosur dapat lebih kreatif dan

menonjol dibandingkan Penjualan menggunakan media sosial atau

sejenis serta mampu tidaknya keterlibatan konsumen berpengaruh

terhadap tingkat pengetahuan produk Daihatsu.

Untuk penelitian ini dimensi persuasi diwakili oleh 2 pernyataan

sebagai berikut:

a) Anda Setuju Bahwa anda Tahu betul Mengenai detail Produk

Mobil Daihatsu Menggunakan Media Cetak Brosur Di Sangatta.


67

b) Anda Setuju Kreatifitas Penjualan Mobil Daihatsu Menggunakan

Media Cetak Brosur Lebih Kreatif Di Sangatta.

Berikut ini terdapat tabel yang menunjukkan hasil perolehan

data dari survey terhadap 60 responden tentang 2 pernyataan dimensi

dampak.

Tabel 4.16 Dimensi Dampak Responden Terhadap Penjualan

Menggunakan Media Sosial

Jumlah Responden
Atribut Bobot
Dampak 10 Dampak 12

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

Tidak Setuju 2 0 1

Cukup Setuju 3 10 17

Setuju 4 38 28

Sangat Setuju 5 12 14

Total 60 60
Sumber : Data Primer di olah 2020

Selanjutnya data yang diperoleh dihitung nilai rata-ratanya

untuk mengetahui tingkat efektifiktas dimensi dampak.

Nila/skor rata-rata dimensi Impact (Dampak)

Dari tabel 4.16 diperoleh rata-rata respon dimensi persuasi, sebagai

berikut:

( 1 x 0 ) + ( 2 x 0 ) + ( 3 x 10 )+ ( 4 x 38 ) + ( 5 x 12 ) 242
x ( D 10)= =
60 60
68

= 4,03

( 1 x 0 ) + ( 2 x 1 ) + ( 3 x 17 ) + ( 4 x 28 ) + ( 5 x 14 ) 235
x ( D 12)= =
60 60

= 3,91

4,03+3,91 7,91
x Dampak = = =3,97
2 2

Sehingga :

STE TE CE E SE

1,00 1,8 2,6 3,4 4,2 5,00

X Dampak

Dimensi dampak penjualan menggunakan media cetak Brosur

termasuk dalam rentang skala efektif (3,97). Hal ini berarti bahwa

konsumen dan responden memiliki ketertarikan atas produk Daihatsu

dan responden beranggapan bahwa penjualan melalui media cetak

Brosur cukup kreatif bila dibandingkan penjualan melalui media sosial

motor lainnya.

d) Dimensi Communication (Komunikasi)

Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan

konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan,

pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan

tersebut (Durianto,2003:89).
69

Untuk penelitian ini dimensi persuasi diwakili oleh 2 pernyataan

sebagai berikut:

a) Anda Setuju Bahwa Penjualan Mobil Daihatsu Menggunakan

Media Cetak Brosur Lebih Jelas Di Sangatta.

b) Anda Setuju Bahwa Penjualan Mobil Daihatsu Menggunakan

Media Cetak Brosur Di Sangatta Mampu Mengkomunikasikan

Pesan yang di Sampaikan.

Berikut ini terdapat tabel yang menunjukkan hasil perolehan

data dari survey terhadap 60 responden tentang 2 pernyataan dimensi

komunikasi.

Tabel 4.17 Dimensi Komunikasi Responden Terhadap Penjualan

Menggunakan Media Cetak Brosur

Jumlah Responden
Atribut Bobot
Komunikas 14 Komunikas 16

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

Tidak Setuju 2 0 1

Cukup Setuju 3 10 13

Setuju 4 37 34

Sangat Setuju 5 13 12

Total 60 60
Sumber : Data Primer di olah 2020
70

Selanjutnya data yang diperoleh dihitung nilai rata-ratanya

untuk mengetahui tingkat efektifiktas dimensi komunikasi.

Nila/skor rata-rata dimensi Communication (Komunikasi)

Dari tabel 4.17 diperoleh rata-rata respon dimensi persuasi, sebagai

berikut:

( 1 x 0 ) + ( 2 x 0 )+ ( 3 x 10 )+ ( 4 x 37 ) + ( 5 x 13 ) 243
x ( K 13)= =
60 60

= 4,01

( 1 x 0 )+ ( 2 x 1 ) + ( 3 x 13 )+ ( 4 x 34 ) + ( 5 x 12 ) 237
x K 15= =
60 60

= 3,95

4,01+ 3,95 7,96


x Komunikasi = = =3,98
2 2

Sehingga :

STE TE CE E SE

1,00 1,8 2,6 3,4 4,2 5,00

X Komunikasi
Dimensi komunikasi penjualan menggunakan media cetak

Brosur masuk dalam rentang skala efektif (3,247), yang

menginformasikan bahwa konsumen dan responden menganggap

iklan penjualan menggunakan media cetak Brosur cukup jelas, dan

mampu menyampaikan pesan utamanya kepada konsumen.


71

EPIC rate secara keseluruhan memiliki rara-rata 4,17 + 4,14 +

3,97 + 3,98 = 16,26 : 4 = 4,06 dibulatkan menjadi 4,06 yang berarti

bahwa penjualan melalui media cetak brosur adalah berada dalam

skala cukup efektif .

4.3.3. Hasil Uji Perbedaan Efektifitas

Untuk menguji hipotesis yang diutarakan sebelumnya yaitu :

H0 : Tidak adanya perbedaan efektifitas penjualan menggunakan media

sosial dan penjualan melalui media cetak Brosur (μ1 = μ2)

Ha : Adanya perbedaan efektifitas penjualan menggunakan media sosial dan

penjualan melalui media cetak Brosur yang signifikan (μ1 ≠ μ2)

Dengan menggunakan bantuan SPSS versi 25, maka diperoleh hasil

uji-t sampel independen (uji beda dua rata-rata) sebagai berikut :

Tabel 4.18 Data Statistik Rata-rata Efektivitas Penjualan

Group Statistics

Std. Std. Error


Daihatsu N Mean Deviation Mean
Efektifitas Media Sosial 60 20,333 1,82883 ,23610
Penjualan 3
Media Cetak 60 16,250 1,17351 ,15150
Brosur 0

Sumber : Data Olah SPSS V25 di olah 2020

Berdasarkan tabel di atas, terlihat dari hasil perhitungan SPSS, bahwa

rata-rata efektifitas penjualan melalui media sosial adalah 20,3333

dibulatkan menjadi 20,3. Sementara rata-rata efektifitas penjualan


72

menggunakan media cetak brosur adalah sebesar 16,2500 dibulatkan

menjadi 16,2. Angka rata-rata efektivitas penjualan dari dua cara penjualan

yang berbeda tersebut tidak terlalu jauh. Selisih nilai rata-rata efektifitas

penjualan menggunakan media sosial dan penjualan menggunakan media

cetak brosur sebesar 4,0833. Walaupun selisihnya tidak terlalu banyak,

namun nilai rata-rata efektivitas penjualan melalui media sosial lebih besar

dari pada penjualan melalui media cetak brosur. Untuk menjawab hipotesis

sebelumnya, maka hasil analisa uji-t sampel independen adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.19 Hasil Uji-t Sampel Independen

Independent Samples Test


Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95%
Std. Confidence
Sig. Mean Error Interval of the
(2- Differ Differ Difference
F Sig. T df tailed) ence ence Lower Upper
Efektifita Equal 10,485 ,002 14,5 118 ,000 4,0833 ,28053 3,5278 4,6388
s variances 56 3 1 5
Penjualan assumed
Equal 14,5 100, ,000 4,0833 ,28053 3,5268 4,6398
variances 56 543 3 1 6
not assumed
Sumber : Data Olah SPSS V25 di olah 2020

Pada tabel di atas, terlihat bahwa nilai t hitung adalah sebesar 14,556

dengan nilai sig. (2-tailed) adalah sebesar 0,00, dimana nilai signifikansi
73

tersebut lebih kecil dari nilai α yaitu sebesar 0,05, maka Ho : μ1 = μ2 ditolak.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata efektivitas penjualan

menggunakan media sosial dan penjualan menggunakan media cetak brosur

adalah berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis Ho ditolak dan Ha

diterima yang menyatakan ada kesamaan nilai rata-rata efektivitas penjualan

melalui media sosial dan penjualan melalui media cetak brosur secara

signifikan.

4.4. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah diuraiakan pada uji-uji yang

telah dilakukan dan hasilnya sebagai berikut sebagai berikut :

4.4.1. Berdasarkan hasil jawaban responden yang merupakan konsumen

Daihatsu Mobil mengenai efektivitas penjualan menggunakan media

sosial, maka terlihat dari setiap dimensi yang merupakan indikator

efektifitas memiliki rata-rata nilai skor dalam skala 4,04 yang artinya

efektif. Sehingga penjualan melalui media sosial adalah efektif.

4.4.2. Berdasarkan hasil jawaban responden yang merupakan konsumen

Daihatsu Mobil mengenai efektifitas penjualan menggunakan media

cetak brosur, maka terlihat dari setiap dimensi yang merupakan

indikator efektifitas memiliki rata-rata nilai skor dalam skala 4,06 yang

artinya efektif. Sehingga penjualan melalui media cetak brosur adalah

efektif.

4.4.3. Berdasarkan hasil Uji-t sampel independen (uji beda rata-rata), maka

perbedaan nilai rata-rata efektivitas penjualan melalui media sosial dan


74

penjualan melalui media cetak brosur adalah signifikan, dilihat dari

nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai α sebesar 0,05.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata efektivitas penjualan

melalui media sosial dan penjualan melalui media cetak brosur adalah

berbeda Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis Ho ditolak dan Ha

diterima yang menyatakan ada berbedaan nilai rata-rata efektivitas

penjualan melalui media sosial dan penjualan melalui media cetak

brosur secara signifikan.

Anda mungkin juga menyukai