Anda di halaman 1dari 33

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Latar Belakang Etude House


Etude House merupakan salah satu nama brand di bawah naungan Amore
Pasific (perusahaan komestik Korea). Etude menawarkan beragam produk
perawatan kulit dan make-up. Nama brand Etude terinspirasi dari nama komposer
Polandia bernama Chopin’s “Etude”, kata Perancis yang berarti belajar, practice.
Etude memiliki misi untuk mempercantik kaum wanita muda melalui produk yang
indah dan sesuai dengan kebutuhan para wanita. Dengan slogan 'Wannabe Sweet?
Play Etude', Etude menawarkan produk untuk membuat penampilan tiap gadis
muda menjadi cantik dan manis. Etude juga menjadi sponsor beragam kegiatan
seperti, kegiatan sosial, konser dan acara lainnya. Hal ini membuat nama Etude
semakin dikenal oleh masyarakat Korea dan dunia.
Sudah lebih dari 40 tahun Etude berkonsentrasi di bidang bisnis kosmetik.
Menghadirkan kosmetika yang unik dan berkualitas terbabeik. Selama ini Etude
telah dikenal banyak orang di seluruh penjuru dunia, dan memegang posisi yang
cukup tinggi di kalangan kosmetika-kosmetika terkenal lainnya. Kini Etude telah
melebarkan sayap dan memiliki retail kosmetik yang diberi nama Etude House.
Produk Etude sendiri menspesialisasikan diri pada produk make-up yang membantu
wanita menemukan kepercayaan diri dan selalu berekspresi.
Produk ini juga nyaman dikenakan, ringan serta memiliki banyak varian.
Misi utama Etude adalah menghadirkan produk yang mudah diperoleh dan
digunakan terutama untuk para pemula yang ingin belajar make-up. Bagi Etude,
sudah seharusnya para pemula dikenalkan pengalaman make-up yang mudah dan
menyenangkan. Etude juga fokus pada produk-produk yang manis dengan desain
yang menarik. Etude selalu menawarkan pengalaman yang berbeda di setiap
pembelian produknya. Saat pemula tak tahu tentang produk kosmetika, Etude akan
menghadirkan seluruh informasi yang detail agar setiap wanita dapat menemukan
pengalaman kecantikan baru dengan produk Etude House.

38
Lebih dari 270 store retail tersebar di seluruh dunia. Hingga hari ini Etude
House telah berada di 11 negara antara lain: Indonesia, Singapore, Jepang,
Thailand, Filipina, Taiwan, Myanmar, Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam dan
Hong Kong.
Etude House bekerja sama dengan PT Interkos Jaya Bhakti sebagai solo
distributor dan membuka store pertama di Indonesia tahun 2008 di Jakarta. Hingga
saat ini terdapat 32 store Etude House di seluruh Indonesia (antara lain Jakarta,
Bekasi, Surabaya, Bandung, Medan, Palembang, Semarang, Menado, Bali,
Kalimantan). (www.etudehouse.co.id)

4.2 Analisis Deskriptif

4.2.1 Karakteristik Responden

Pada penelitian ini dilakukan analisis desktiptif terhadap karakteristik


responden yaitu followers akun Instagram Gorgeous.me.id yang telah menonton
video beauty vlogger yang membahas tentang produk Etude House, seperti me-
review, tutorial make-up ataupun impression melalui Youtube. Pada penelitian ini
diperoleh sebanyak 100 responden. Analisis deskriptif karakteristik responden
terdiri dari tabel yang berisi tentang jenis kelamin, jenis pekerjaan, umur,
pendapatan dan tempat tinggal. Karakteristik data diolah berdasarkan data-data
kuesioner, secara lengkap dapat dilihat sebagai berikut:

1. Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Deskripsi Karakteristik Jenis Kelamin Responden
No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)
1 Laki-Laki 5 5%
2 Perempuan 95 95%
Jumlah 100 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan Tabel 4.1 diatas, karakteristik responden ditinjau dari jenis


kelamin atau gender yang tediri dari 100 orang. Jumlah responden terbanyak adalah

39
berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 95 orang atau 95% dan responden
berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 5 orang atau 5%.

Dari data yang diperoleh mayoritas adalah perempuan. Ini dapat terjadi
karena produk yang dipasarkan oleh Etude House secara umum adalah produk
kecantikan atau make-up yang dimana dalam penggunaannya lebih banyak
digunakan oleh perempuan dibandingkan laki-laki.

2. Jenis Pekerjaan
Tabel 4.2

Deskripsi Karakteristik Jenis Pekerjaan Responden

No Jenis Pekerjaan Frekuensi Presentase (%)


1. Pelajar/Mahasiswa 78 78%
2. Pegawai Negeri 9 9%
3. Karyawan Swasta 13 13%
4. Lainnya 0 0%
Jumlah 100 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.2 diatas merupakan karakteristik responden dari jenis pekerjaan


yang terdiri atas 100 responden. Jumlah responden terbanyak adalah
Pelajar/Mahasiswa sebanyak 78 orang (78%), Pegawai Negeri sebanyak 9 orang
(9%), Karyawan Swasta sebanyak 13 orang (13%) dan lainnya sebanyak 0 orang
(0%).

Dari data yang diperoleh, mayoritas pekerjaan adalah pelajar atau


mahasiswa. Ini dapat terjadi karena pelajar dan mahasiswa memiliki ketertarikan
untuk mencoba-coba produk kecantikan.

3. Umur
Tabel 4.3
Deksripsi Karakteristik Umur Responden
No Umur Frekuensi Presentase (%)
1 Dibawah 17 tahun 36 36%
2 17 tahun – 25 tahun 45 45%

40
Lanjutan Tabel 4.3
3 Diatas 25 tahun 19 19%
Jumlah 100 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan Tabel 4.3 diatas, karakteristik responden ditinjau dari umur


yang terdiri atas 100 responden. Jumlah responden terbanyak adalah umur 17-25
tahun sebanyak 45 orang (45%), umur dibawah 17 tahun sebanyak 36 orang (36%)
dan diatas 25 tahun sebanyak 19 orang (19%).

Dari data yang diperoleh mayoritas adalah umur 17 sampai 25 tahun. Ini
dapat terjadi karena pekerjaan pada umur tersebut adalah pelajar atau mahasiswa.
Dimana responden tersebut memiliki ketertarikan untuk mencoba produk
kecantikan atau make-up.

4. Pendapatan
Tabel 4.4
Deksripsi Karakteristik Pendapatan Responden
No Pendapatan Frekuensi Presentase (%)
1 < Rp 999.999,- 13 13%
2 Rp 1.000.000 s/d 55 55%
Rp 2.999.999,-
3 Rp 3.000.000,- s/d 13 13%
Rp 4.999.999,-
4 > Rp 5.000.000,- 19 19%
Jumlah 100 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan Tabel 4.4 diatas, karakteristik reponden ditinjau dari
pendapatan perbulan yang terdiri dari 100 responden. Jumlah responden terbanyak
adalah yang memiliki pendapatan perbulan yaitu sebesar Rp 1.000.000,- sampai
dengan Rp 2.999.999,- sebanyak 55 orang (55%), selanjutnya jumlah responden
yang memiliki pendapatan diatas Rp 5.000.000,- perbulan yaitu sebesar 19 orang
(19%). Untuk pendapatan dibawah Rp 999.999,- dan Rp 3.000.000,- sampai dengan
Rp 4.999.999,- memiliki jumlah reponden yang sama yaitu sebesar 13 orang (13%).

41
Dari data yang diperoleh mayoritas pendapatan adalah Rp 1.000.000,-
sampai dengan Rp 2.999.999,-. Ini dapat terjadi karena dari karakteristik umur dan
pekerjaan yang sudah dibahas, pelajar dan mahasiswa memiliki uang perbulan rata-
rata sebesar nominal tersebut.
5. Tempat Tinggal
Tabel 4.5
Deskripsi Karakteristik Tempat Tinggal Responden
No Tempat Tinggal Frekuensi Presentase (%)
1 Pulau Sumatera 6 6%
2 Pulau Jawa 92 92%
3 Pulau Kalimantan 2 2%
4 Pulau Sulawesi 0 0
5 Pulau Papua 0 0
Jumlah 100 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan Tabel 4.5 diatas, karakteristik responden ditinjau dari tempat
tinggal yang terdiri atas 100 responden. Jumlah responden terbanyak bertempat
tinggal di Pulau Jawa yaitu sebanyak 92 orang (92%), selanjutnya di Pulau
Sumatera sebanyak 6 orang (6%), Pulau Kalimantan sebanyak 2 orang (2%),
sedangkan Pulau Sulawesi dan Pulau Papua sebanyak 0 (0%).
Dari data yang diperoleh mayoritas bertempat tinggal di Pulau Jawa. Ini
dapat terjadi karena banyak penduduk Indonesia berada di Pulau Jawa.

4.2.2 Pembahasan Analisis Deskriptif

Setelah dilakukan penelitian dengan menyebarkan kuesioner kepada 100


responden, maka didapat hasil jawaban responden yaitu sebagai berikut:

1. Beauty Vlogger
Dalam penelitian ini, variabel beauty vlogger (X1) digunakan 4 butir
pertanyaan, yaitu:

42
Tabel 4.6
Frekuensi Hasil Jawaban (X1.1)
Beauty vlogger melakukan review secara jujur (tanpa ada unsur paksaan karena
iklan ataupun dibayar oleh Etude House)

Penilaian SS S N TS STS Jumlah


Bobot 5 4 3 2 1
Frekuensi 27 43 28 1 1 100
Presentase(%) 27% 43% 28% 1% 1% 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, terlihat dari 100 responden yang menjawab
pernyataan tersebut, ada 43 orang yang menjawab setuju dengan presentase 43%,
28 orang menjawab netral dengan presentase 28%, ada 27 orang yang menjawab
sangat setuju dengan presentase 27% sedangkan yang menjawab tidak setuju dan
sangat tidak setuju masing-masing berjumlah 1 orang (1%). Dengan frekuensi
tertinggi sebanyak 43 orang menyatakan bahwa beauty vlogger melakukan review
secara jujur (tanpa ada unsur paksaan karena iklan ataupun dibayar oleh Etude
House).
Mayoritas responden memilih setuju dalam pernyataan ini didasarkan
karena salah satu dimensi dari variabel beauty vlogger adalah trustworthiness.
Kejujuran, konsistensi dan kepercayaan diri dapat dilihat dari video, description
box (kotak deskripsi yang disediakan Youtube untuk menjelaskan konten video)
ataupun update keseharian seorang beauty vlogger mengenai produk Etude House.
Tabel 4.7
Frekuensi Hasil Jawaban (X1.2)
Saya yakin bahwa beauty vlogger dapat diandalkan untuk melakukan review
produk Etude House

Penilaian SS S N TS STS Jumlah


Bobot 5 4 3 2 1
Frekuensi 28 40 29 3 0 100
Presentase(%) 28% 40% 29% 3% 0% 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

43
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, terlihat dari 100 responden yang menjawab
pernyataan tersebut, ada 40 orang yang menjawab setuju dengan presentase 40%,
29 orang menjawab netral dengan presentase 29%, ada 28 orang yang menjawab
sangat setuju dengan presentase 28%, ada 3 orang yang menjawab tidak setuju
dengan presentase 3% dan 0 orang yang menjawab sangat tidak setuju dengan
presentase 0%. Dengan frekuensi tertinggi sebanyak 40 orang menyatakan bahwa
responden yakin bahwa beauty vlogger dapat diandalkan untuk melakukan review
produk Etude House.
Mayoritas responden memilih setuju dalam pernyataan ini didasarkan
karena salah satu dimensi dari variabel beauty vlogger adalah expertise.
Pengetahuan, pengalaman dan keahlian dalam brand tertentu membuat responden
mengandalkan beauty vlogger untuk melakukan review.
Tabel 4.8
Frekuensi Hasil Jawaban (X1.3)
Saya menjadikan review beauty vlogger sebagai sumber yang dapat dipercaya

Penilaian SS S N TS STS Jumlah


Bobot 5 4 3 2 1
Frekuensi 27 46 21 5 1 100
Presentase(%) 27% 46% 21% 5% 1% 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan Tabel 4.8 di atas, terlihat dari 100 responden yang menjawab
pernyataan tersebut, ada 46 orang yang menjawab setuju dengan presentase 46%,
27 orang menjawab sangat setuju dengan presentase 27%, ada 21 orang yang
menjawab netral dengan presentase 21%, ada 5 orang yang menjawab tidak setuju
dengan presentase 5% dan 1 orang yang menjawab sangat tidak setuju dengan
presentase 1%. Dengan frekuensi tertinggi sebanyak 46 orang menyatakan bahwa
responden menjadikan review beauty vlogger sebagai sumber yang dapat dipercaya.
Mayoritas responden memilih setuju dalam pernyataan ini didasarkan
karena salah satu sumber informasi adalah sebuah review. Adapun salah satu
indikator beauty vlogger yaitu sebuah pesan yang meaningful dan believable. Maka

44
responden setuju apabila review yang diberikan itu menampilkan manfaat yang
sesuai dan dapat dipercaya.
Tabel 4.9
Frekuensi Hasil Jawaban (X1.4)
Review yang diberikan beauty vlogger berkualitas (menjelaskan produk secara
rinci dan jelas)

Penilaian SS S N TS STS Jumlah


Bobot 5 4 3 2 1
Frekuensi 35 43 19 3 0 100
Presentase(%) 35% 43% 19% 3% 0% 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, terlihat dari 100 responden yang menjawab
pernyataan tersebut, ada 43 orang yang menjawab setuju dengan presentase 43%,
35 orang menjawab sangat setuju dengan presentase 35%, ada 19 orang yang
menjawab netral dengan presentase 19%, ada 3 orang yang menjawab tidak setuju
dengan presentase 3% dan 0 orang yang menjawab sangat tidak setuju dengan
presentase 0%. Dengan frekuensi tertinggi sebanyak 43 orang menyatakan bahwa
review yang diberikan beauty vlogger berkualitas (menjelaskan produk secara rinci
dan jelas).
Mayoritas responden memilih setuju dalam pernyataan ini didasarkan
karena salah satu sumber informasi adalah sebuah review. Adapun salah satu
indikator beauty vlogger yaitu sebuah pesan yang distinctive. Maka responden
setuju apabila review yang diberikan itu menjelaskan kelebihan dan kekurangan
produk Etude House dari pesaing.

45
2. Word of Mouth
Dalam penelitian ini, variabel word of mouth (X2) digunakan 3 butir
pertanyaan, yaitu:
Tabel 4.10
Frekuensi Hasil Jawaban (X2.1)
Saya membicarakan produk Etude House kepada orang lain (seperti teman,
keluarga ataupun orang lain yang sedang meminta rekomendasi produk)

Penilaian SS S N TS STS Jumlah


Bobot 5 4 3 2 1
Frekuensi 29 40 20 8 3 100
Presentase(%) 35% 43% 19% 3% 0% 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, terlihat dari 100 responden yang
menjawab pernyataan tersebut, ada 40 orang yang menjawab setuju dengan
presentase 40%, 29 orang menjawab sangat setuju dengan presentase 29%, ada 20
orang yang menjawab netral dengan presentase 20%, ada 8 orang yang menjawab
tidak setuju dengan presentase 8% dan 3 orang yang menjawab sangat tidak setuju
dengan presentase 3%. Dengan frekuensi tertinggi sebanyak 40 orang menyatakan
bahwa responden membicarakan produk Etude House kepada orang lain (seperti
teman, keluarga ataupun orang lain yang sedang meminta rekomendasi produk).
Mayoritas responden memilih setuju dalam pernyataan ini didasarkan
karena adanya tingkatan word of mouth menurut Dikdik Harjadi (2008) yang
pertama adalah talking. Pada level ini responden menyukai produk Etude House
baik dari segi produk ataupun pelayanan yang didapatkan sehingga responden
membicarakan produk kepada orang lain (seperti teman, keluarga ataupun orang
lain).

46
Tabel 4.11
Frekuensi Hasil Jawaban (X2.2)
Saya pernah mendapat rekomendasi untuk menggunakan produk Etude House dari
orang lain

Penilaian SS S N TS STS Jumlah


Bobot 5 4 3 2 1
Frekuensi 28 44 19 7 2 100
Presentase(%) 28% 44% 19% 7% 2% 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan Tabel 4.11 di atas, terlihat dari 100 responden yang
menjawab pernyataan tersebut, ada 44 orang yang menjawab setuju dengan
presentase 44%, 28 orang menjawab sangat setuju dengan presentase 28%, ada 19
orang yang menjawab netral dengan presentase 19%, ada 7 orang yang menjawab
tidak setuju dengan presentase 7% dan 2 orang yang menjawab sangat tidak setuju
dengan presentase 2%. Dengan frekuensi tertinggi sebanyak 44 orang menyatakan
bahwa responden setuju pada pernyataan pernah mendapat rekomendasi untuk
menggunakan produk Etude House dari orang lain.
Mayoritas responden memilih setuju dalam pernyataan ini didasarkan
karena adanya indikator word of mouth menurut Permana (2015) adalah mendapat
rekomendasi dari orang lain. Disini lingkungan responden memberikan informasi
secara langsung mengenai produk Etude House. Ini dapat terjadi karena produk
tersebut memang baik untuk dicoba atau digunakan sehingga lingkungan terdekat
responden merekomendasikannya.
Tabel 4.12
Frekuensi Hasil Jawaban (X2.3)
Saya pernah mencari tahu informasi mengenai produk Etude House (googling,
membaca review orang lain ataupun menanyakan pada orang yang sudah memakai
produk)

Penilaian SS S N TS STS Jumlah


Bobot 5 4 3 2 1
Frekuensi 42 42 14 1 1 100

47
Lanjutan Tabel 4.12
Presentase(%) 41% 42% 14% 1% 1% 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan Tabel 4.12 di atas, terlihat dari 100 responden yang
menjawab pernyataan tersebut, masing-masing ada 42 orang yang menjawab sangat
setuju dan setuju dengan presentase 44%, 14 orang menjawab netral dengan
presentase 14%, dan masing-masing 1 orang yang menjawab tidak setuju dan
sangat tidak setuju dengan presentase 1%. Dengan frekuensi tertinggi sebanyak 42
orang menyatakan sangat setuju dan setuju bahwa responden pernah mencari tahu
informasi mengenai produk Etude House (googling, membaca review orang lain
ataupun menanyakan pada orang yang sudah memakai produk).
Mayoritas responden memilih setuju dalam pernyataan ini didasarkan
karena adanya indikator word of mouth menurut Permana (2015) adalah mendapat
dorongan. Dorongan disini berupa keinginan untuk mencari tahu lebih rinci produk
Etude House dari berbagai sumber.
3. Country Image
Dalam penelitian ini, variabel country image (X3) digunakan 6 butir
pertanyaan, yaitu:
Tabel 4.13
Frekuensi Hasil Jawaban (X3.1)
Korea Selatan adalah negara yang inovatif di bidang industri kosmetik

Penilaian SS S N TS STS Jumlah


Bobot 5 4 3 2 1
Frekuensi 55 28 12 4 1 100
Presentase(%) 55% 28% 12% 4% 1% 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan Tabel 4.13 di atas, terlihat dari 100 responden yang
menjawab pernyataan tersebut, ada 55 orang yang menjawab sangat setuju dengan
presentase 55%, lalu 28 orang menjawab setuju dengan presentase 28%, 12 orang
menjawab netral dengan presentase 12%, selanjutnya 4 orang menjawab tidak
setuju dengan presentase 4% dan 1 orang menjawab sangat tidak setuju dengan

48
presentase sebesar 1%. Dengan frekuensi tertinggi sebanyak 55 orang menyatakan
sangat setuju bahwa Korea Selatan adalah negara yang inovatif di bidang industri
kosmetik.
Mayoritas responden memilih sangat setuju dalam pernyataan ini
didasarkan karena banyaknya kosmetik baru yang diciptakan di korea. Contohnya
adalah cushion. Cushion adalah sejenis produk coverage dalam bentuk compact.
Biasanya, kita mengenal produk coverage untuk menyamarkan noda hitam ataupun
jerawat dalam bentuk liquid. Lalu inovasi baru seperti BB Cream yang menyatukan
kosmetik dan skincare menjadi satu produk. Sedangkan produk Barat baru
mengikutinya sekitar 4 sampai 5 tahun kemudian. (www.beauty.popbela.com)
Tabel 4.14
Frekuensi Hasil Jawaban (X3.2)
Etude House memiliki penampilan produk yang menarik (packaging yang inovatif
dalam segi bentuk)

Penilaian SS S N TS STS Jumlah


Bobot 5 4 3 2 1
Frekuensi 45 43 11 1 0 100
Presentase(%) 45% 43% 11% 1% 0% 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan Tabel 4.14 di atas, terlihat dari 100 responden yang
menjawab pernyataan tersebut, ada 45 orang yang menjawab sangat setuju dengan
presentase 45%, lalu 43 orang menjawab setuju dengan presentase 43%, 11 orang
menjawab netral dengan presentase 11%, selanjutnya 1 orang menjawab tidak
setuju dengan presentase 1% dan 0 orang menjawab sangat tidak setuju dengan
presentase sebesar 0%. Dengan frekuensi tertinggi sebanyak 45 orang menyatakan
sangat setuju bahwa Etude House memiliki penampilan produk yang menarik
(packaging yang inovatif dalam segi bentuk).
Mayoritas responden memilih sangat setuju pada pernyataan ini
didasarkan karena produk Etude House selalu membuat packaging produk yang
menarik. Contohnya adalah produk bibir yang diberi nama “Dear Darling Tint Ice
Cream”. Liptint ini dikemas dengan bahan kaca dan plastik yang menyerupai ice

49
cream. Adapun satu paket full make-up yang terinspirasi dari buah strawberry diberi
tema “Berrylicious” dan “My Little Nut” yang terinspirasi dari Nutracker.
Tabel 4.15
Frekuensi Hasil Jawaban (X3.3)
Etude House memiliki warna yang menarik (eye-cathing dan menarik perhatian
dalam segi warna)

Penilaian SS S N TS STS Jumlah


Bobot 5 4 3 2 1
Frekuensi 41 46 11 2 0 100
Presentase(%) 41% 46% 11% 2% 0% 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan Tabel 4.15 di atas, terlihat dari 100 responden yang
menjawab pernyataan tersebut, ada 46 orang yang menjawab setuju dengan
presentase 46%, lalu 41 orang menjawab sangat setuju dengan presentase 41%, 11
orang menjawab netral dengan presentase 11%, selanjutnya 2 orang menjawab
tidak setuju dengan presentase 2% dan 0 orang menjawab sangat tidak setuju
dengan presentase sebesar 0%. Dengan frekuensi tertinggi sebanyak 45 orang
menyatakan setuju bahwa Etude House memiliki warna yang menarik (eye-cathing
dan menarik perhatian dalam segi warna).
Mayoritas responden memilih setuju pada pernyataan ini didasarkan
karena Etude House memiliki warna khas pada setiap produknya. Sesuai dengan
misinya menghadirkan produk yang mudah diperoleh dan digunakan terutama
untuk para pemula yang ingin belajar make-up, maka Etude, memperkenalkan
make-up yang mudah dan menyenangkan. Salah satunya dengan menerapkan warna
yang cerah dan bernuansa pastel, tidak mencolok dan natural.

50
Tabel 4.16
Frekuensi Hasil Jawaban (X3.4)
Produk yang ditawarkan Etude House variatif (memproduksi banyak produk dari
riasan wajah, mata, bibir bahkan skincare dari rambut sampai kaki)

Penilaian SS S N TS STS Jumlah


Bobot 5 4 3 2 1
Frekuensi 47 41 11 1 0 100
Presentase(%) 47% 41% 11% 1% 0% 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan Tabel 4.16 di atas, terlihat dari 100 responden yang
menjawab pernyataan tersebut, ada 47 orang yang menjawab sangat setuju dengan
presentase 47%, lalu 41 orang menjawab setuju dengan presentase 41%, 11 orang
menjawab netral dengan presentase 11%, selanjutnya 1 orang menjawab tidak
setuju dengan presentase 1% dan 0 orang menjawab sangat tidak setuju dengan
presentase sebesar 0%. Dengan frekuensi tertinggi sebanyak 47 orang menyatakan
sangat setuju bahwa produk yang ditawarkan Etude House variatif (memproduksi
banyak produk dari riasan wajah, mata, bibir bahkan skincare dari rambut sampai
kaki).
Mayoritas responden memilih setuju pada pernyataan ini didasarkan
karena Etude House memproduksi kosmetik dan perawatan tubuh (skincare).
Contoh dari skincare yang diproduksi adalah Moistfull Collagen, Honey Cera,
Wonder Pore, Berry AHA, Toning White C, eye patch dan sheet mask. Setiap set
terdiri dari facial wash, toner, day cream, night cream, serum dan ampoule. Adapun
untuk perawatan rambut Etude House memproduksi shampoo, conditioner, hair
mask, hair serum dan hair mist. Sedangkan untuk produk kosmetik Etude House
sangat lengkap dari foundation, eye shadow, eye liner, mascara hingga lipstick.

51
Tabel 4.17
Frekuensi Hasil Jawaban (X3.5)
Etude House adalah merk terkenal

Penilaian SS S N TS STS Jumlah


Bobot 5 4 3 2 1
Frekuensi 49 36 11 4 0 100
Presentase(%) 47% 41% 11% 1% 0% 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan Tabel 4.17 di atas, terlihat dari 100 responden yang
menjawab pernyataan tersebut, ada 49 orang yang menjawab sangat setuju dengan
presentase 49%, lalu 36 orang menjawab setuju dengan presentase 36%, 11 orang
menjawab netral dengan presentase 11%, selanjutnya 4 orang menjawab tidak
setuju dengan presentase 4% dan 0 orang menjawab sangat tidak setuju dengan
presentase sebesar 0%. Dengan frekuensi tertinggi sebanyak 49 orang menyatakan
sangat setuju bahwa produk yang ditawarkan Etude House adalah merk terkenal.
Mayoritas responden memilih setuju pada pernyataan ini didasarkan
karena brand Etude House yang familiar. Etude House bekerja sama dengan PT
Interkos Jaya Bhakti sebagai solo distributor dan membuka store pertama di
Indonesia tahun 2008 di Jakarta. Hingga saat ini terdapat 32 store Etude House di
seluruh Indonesia (antara lain Jakarta, Bekasi, Surabaya, Bandung, Medan,
Palembang, Semarang, Menado, Bali, Kalimantan).(www.etudehouse.co.id)
Tabel 4.18
Frekuensi Hasil Jawaban (X3.6)
Etude House dapat dipercaya (dari segi bahan baku dan proses pengolahan yang
sesuai standar)

Penilaian SS S N TS STS Jumlah


Bobot 5 4 3 2 1
Frekuensi 28 49 23 0 0 100
Presentase(%) 28% 49% 23% 1% 0% 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan Tabel 4.18 di atas, terlihat dari 100 responden yang
menjawab pernyataan tersebut, ada 49 orang yang menjawab setuju dengan

52
presentase 49%, lalu 28 orang menjawab sangat setuju dengan presentase 28%, 23
orang menjawab netral dengan presentase 23%, dan masing-masing 0 orang
menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan presentase sebesar 0%.
Dengan frekuensi tertinggi sebanyak 49 orang menyatakan setuju bahwa produk
Etude House dapat dipercaya (dari segi bahan baku dan proses pengolahan yang
sesuai standar).
Mayoritas responden memilih setuju pada pernyataan ini didasarkan
karena setiap kali Etude House mengeluarkan produk baru akan melewati Research
& Development Center AmorePacific yang terletak di Yongin-si, Gyeonggi-do,
Korea Selatan.
4. Minat Beli
Dalam penelitian ini, variabel terikat yaitu minat beli (Y) digunakan 6 butir
pertanyaan, yaitu:
Tabel 4.19
Frekuensi Hasil Jawaban (Y.1)
Saya sadar akan adanya brand Etude House

Penilaian SS S N TS STS Jumlah


Bobot 5 4 3 2 1
Frekuensi 45 43 11 1 0 100
Presentase(%) 45% 43% 11% 1% 0% 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan Tabel 4.19 di atas, terlihat dari 100 responden yang
menjawab pernyataan tersebut, ada 45 orang yang menjawab sangat setuju dengan
presentase 45%, lalu 43 orang menjawab setuju dengan presentase 43%, 11 orang
menjawab netral dengan presentase 11%, selanjutnya 1 orang menjawab tidak
setuju dengan presentase 1% dan 0 orang menjawab sangat tidak setuju dengan
presentase sebesar 0%. Dengan frekuensi tertinggi sebanyak 45 orang menyatakan
sangat setuju bahwa responden sadar akan adanya brand Etude House.
Mayoritas responden memilih sangat setuju pada pernyataan ini
didasarkan karena brand Etude House yang familiar. Salah satu indikator minat beli
adalah awareness. Cara Etude House untuk dapat dilihat masyarakat salah satunya

53
adalah melakukan promosi, baik melalui drama yang dibintangi aktris terkenal atau
media sosial. Selain itu, Etude House bekerja sama dengan PT Interkos Jaya Bhakti
sebagai solo distributor dan membuka store pertama di Indonesia tahun 2008 di
Jakarta. Hingga saat ini terdapat 32 store Etude House di seluruh Indonesia (antara
lain Jakarta, Bekasi, Surabaya, Bandung, Medan, Palembang, Semarang, Menado,
Bali, Kalimantan). (www.etudehouse.co.id).
Tabel 4.20
Frekuensi Hasil Jawaban (Y.2)
Saya tertarik terhadap produk dari Etude House

Penilaian SS S N TS STS Jumlah


Bobot 5 4 3 2 1
Frekuensi 36 43 20 1 0 100
Presentase(%) 45% 43% 11% 1% 0% 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan Tabel 4.20 di atas, terlihat dari 100 responden yang
menjawab pernyataan tersebut, ada 43 orang yang menjawab setuju dengan
presentase 43%, lalu 36 orang menjawab sangat setuju setuju dengan presentase
36%, 20 orang menjawab netral dengan presentase 20%, selanjutnya 1 orang
menjawab tidak setuju dengan presentase 1% dan 0 orang menjawab sangat tidak
setuju dengan presentase sebesar 0%. Dengan frekuensi tertinggi sebanyak 43 orang
menyatakan setuju bahwa responden tertarik terhadap produk Etude House.
Mayoritas responden memilih sangat setuju pada pernyataan ini
didasarkan karena produk Etude House yang selalu mengikuti jaman bahkan
menjadi pioneer bagi perusahaan lain dalam memproduksi make-up. Kemasan
produk yang menarik dan kualitas yang baik dapat memicu interest para responden.

54
Tabel 4.21
Frekuensi Hasil Jawaban (Y.3)
Saya ingin memiliki produk Etude House

Penilaian SS S N TS STS Jumlah


Bobot 5 4 3 2 1
Frekuensi 40 40 18 2 0 100
Presentase(%) 40% 40% 18% 2% 0% 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan Tabel 4.21 di atas, terlihat dari 100 responden yang
menjawab pernyataan tersebut, masing-masing ada 40 orang yang menjawab sangat
setuju dan setuju dengan presentase 40%, 18 orang menjawab netral dengan
presentase 18%, selanjutnya 2 orang menjawab tidak setuju dengan presentase 2%
dan 0 orang menjawab sangat tidak setuju dengan presentase sebesar 0%. Dengan
frekuensi tertinggi sebanyak 40 orang menyatakan sangat setuju dan setuju bahwa
responden ingin memiliki produk Etude House.
Mayoritas responden memilih sangat setuju dan setuju pada pernyataan ini
didasarkan karena tingkatan setelah awareness dan interest adalah desire. Dimana
responden sudah tertarik ingin mencoba dan memiliki produk.
Tabel 4.22
Frekuensi Hasil Jawaban (Y.4)
Saya melakukan transaksi (pembelian) produk Etude House

Penilaian SS S N TS STS Jumlah


Bobot 5 4 3 2 1
Frekuensi 31 38 29 1 1 100
Presentase(%) 40% 40% 18% 2% 0% 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan Tabel 4.22 di atas, terlihat dari 100 responden yang
menjawab pernyataan tersebut, ada 38 orang yang menjawab setuju dengan
presentase 38%, lalu 31 orang menjawab sangat setuju setuju dengan presentase
31%, 29 orang menjawab netral dengan presentase 29% dan masing-masing 1 orang
menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan presentase sebesar 1%.

55
Dengan frekuensi tertinggi sebanyak 38 orang menyatakan setuju bahwa responden
melakukan transaksi (pembelian) produk Etude House.
Mayoritas responden memilih setuju dalam pertanyaan ini dikarenakan
adanya keinginan dan kemampuan untuk melakukan transaksi (pembelian)
terhadap produk.

4.3 Analisis Kuantitatif

4.3.1 Skala Likert

Dari hasil nilai yang didapat, maka penelitian terhadap 100 responden
maka dapat dikelompokkan dengan cara berikut:
 Nilai Tertinggi = Total Responden x Bobot Terbesar
= 100 x 5
= 500
 Nilai Terendah = Total Responden x Bobot Terkecil
= 100 x 1
= 100
 Jarak = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
= 500 – 100
= 400

 Interval =

= 80

Kelas interval yang didapat dengan cara berikut:

Nilai terendah dimasukkan pada interval terakhir yaitu sangat tidak setuju
sebesar 100 responden dengan interval 80 yang diambil dari jarak dibagi dengan
banyaknya kelas menjadi 100 + 80 = 180, sampai pada nilai tertinggi yang didapat
sebesar 500 dengan penilaian sangat setuju. Maka dapat ditentukan
pengelompokkan penilaian sebagai berikut:

56
Tabel 4.23

Penilaian dan Kelas Interval

Kategori Interval
Sangat Tidak Setuju (STS) 100 - 180
Tidak Setuju (TS) 181 - 260
Netral (N) 261 - 340
Setuju (S) 341- 420
Sangat Setuju (SS) 421 - 500
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

4.3.2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Dalam pengujian validitas dan reliabilitas ini, sebelumnya sudah dilakukan


pengecekan dengan skala kecil yaitu dengan n=30. Karena hasil skala kecil tersebut
valid, maka saya melanjutkan penelitian ini dengan skala besar yaitu n=100.

4.3.2.1 Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi product moment dari


Pearson, pengujian dilakukan dengan melihat angka koefisien korelasi (rxy) yang
menyatakan hubungan antara skor pernyataan dengan skor total (item-total
correlation). Hasilnya kita bandingkan dengan r tabel dimana dengan taraf
signifikan sebesar 5%, dengan n sebesar 100. Jika r tabel < r hitung maka valid
sebaliknya bila r hitung < r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut
dinyatakan tidak valid.

Tabel 4.24

Hasil Uji Validitas X1, X2 dan X3

Item Corrected Item – R- Tabel Keterangan


Total Corelation
Beauty Vlogger Review
(X1)
BV1. 0,401 0,195 VALID
BV2. 0,655 0,195 VALID
BV3. 0,470 0,195 VALID

57
Lanjutan Tabel 4.24

BV4. 0,629 0,195 VALID


Word of Mouth (X2)
WoM1 0,702 0,195 VALID
WoM2 0,647 0,195 VALID
WoM3 0,602 0,195 VALID
Country Image (X3)
CI1 0,519 0,195 VALID
CI2 0,628 0,195 VALID
CI3 0,687 0,195 VALID
CI4 0,710 0,195 VALID
CI5 0,673 0,195 VALID
CI6 0,532 0,195 VALID
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 20.0

Tabel 4.25

Hasil Uji Validitas Y

Item Corrected Item – R- Tabel Keterangan


Total Corelation
Minat Beli (Y)
MB1 0,646 0,195 VALID
MB2 0,769 0,195 VALID
MB3 0,743 0,195 VALID
MB4 0,565 0,195 VALID
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 20.00

4.3.2.2 Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik Cronbach’s Alpha dengan


jumlah n sebanyak 100 responden. Suatu instrument penelitian dinyatakan reliabel
apabila nilai alpha > 0,60. Perhitungan nilai koefisien reliabilitas untuk instrument
penelitian yang digunakan diperoleh hasil sebagai berikut:

58
Tabel 4.26

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Koefisien Alpha Keterangan


Beauty Vlogger Review 0,741 Reliabel
Word of Mouth 0,798 Reliabel
Country Image 0,842 Reliabel
Minat Beli 0,841 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 20.00

4.3.3 Pengujian Asumsi Klasik

Model regresi yang digunakan akan benar-benar menunjukkan hubungan


yang signifikan dan representatif atau disebut BLUE (Best Linier Unbiased
Estimator), maka model regresi tersebut memenuhi asumsi klasik regresi. Asumsi
dasar tersebut adalah apabila tidak terjadi gejala autokorelasi, heterokedastisitas,
dan multikolinearitas di antara variabel bebas dalam regresi tersebut. Setelah model
yang akan diuji bersifat BLUE.

4.3.3.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi


variabel terikat dan variabel bebas keduanya berdistribusi normal atau tidak. Hasil
uji SPSS menunjukkan bahwa variabel bebas memiliki distirbusi normal karena
Unstandardized residual Asymp Sig (2 tailed) bernilai 0,896 lebih besar dari 0,05
dan titik-titik pada Normal P-Plot of Regression Standardized Residual dari
variabel terikat menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal.
Dari output SPSS diperoleh chart sebagai berikut:

59
Tabel 4.27

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 100
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1,70745683
Absolute ,057
Most Extreme Differences Positive ,057
Negative -,048
Kolmogorov-Smirnov Z ,575
Asymp. Sig. (2-tailed) ,896

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

Grafik 4.1
Hasil Uji Normalitas

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 20.00

60
4.3.3.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi


ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Jika variabel bebas saling
berkorelasi, maka variabel ini tidak orthogonal dalam penelitian ini, teknik untuk
mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari
nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF), nilai tolerance yang besarnya
diatas 0,1 dan nilai VIF dibawah 10 menunjukkan bahwa tidak adanya
multikolinearitas diantara variabel bebasnya.

Tabel 4.28
Hasil Uji Multikolinearitas

Model Collinearity Statistics

Tolera VIF
nce

(Constant)

Beauty Vlogger Review ,582 1,718


1
Word of Mouth ,593 1,685

Country Image ,667 1,500


Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 20.00

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel beauty vlogger review
memiliki nilai VIF sebesar 1,718 < 10 dan memiliki nilai tolerance 0,570 > 0,01,
variabel word of mouth memiliki nilai VIF sebesar 1,685 < 10 dan memiliki nilai
tolerance 0.593 > 0,01 dan country image memiliki nilai VIF sebesar 1,500 < 10
dan memiliki nilai tolerance sebesar 0,667 > 0,01 sehingga dapat dikatakan regresi
interaksi yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari multikolinieritas.

4.3.3.3 Uji Autokorelasi

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu


berkaitan satu dengan yang lainnya (Kuncoro, 2000). Masalah ini timbul karena
residual tidak bebas dari suatu observasi ke observasi lainnya. Dengan kata lain

61
masalah ini seringkali ditemukan apabila kita menggunakan data runtut waktu.
Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi digunakan uji Durbin Watson (DW
Test). Pengujian ini dilakukan untuk mencari ada tidaknya autokorelasi dengan
melakukan uji Durbin Watson (DW). Secara umum nilai Durbin Watson bisa
diambil patokan menurut Santoso (2002) adalah:

1. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi.

2. Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi

3. Angka D-W diatas +2 berarti autokorelasi negatif.

Statistik d (Durbin Watson) dalam perhitungan dengan SPSS diperoleh nilai


sebagai berikut:
Tabel 4.29

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate

1 ,750a ,563 ,549 1,734 1,783

a. Predictors: (Constant), CI, WM, BV


b. Dependent Variable: MB
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 20.00

Nilai d pada tabel adalah 1,783 maka nilai d jatuh pada daerah tidak ada
autokorelasi, sehingga dapat dikatakan Tidak Ada Autokorelasi.

4.3.3.4 Uji Heterokedastisitas


Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendeteksi adanya
heteroskedastisitas adalah dengan metode chart (diagram scartterplot), dengan
dasar pemikiran bahwa:

a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas

62
b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Dari output SPSS diperoleh chart sebagai berikut:

Grafik 4.1
Grafik Scatterplot

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 20.00


Berdasarkan chart di atas tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar
di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi
heteroskedastisitas.

4.3.4 Pengujian Regresi Linier Berganda

Dalam penelitia ini analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui


arah hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Hal ini dinyatakan
dalam persamaan rumus:

63
Tabel 4.30

Tabel Uji Regresi Linier Berganda

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 2,030 1,409 1,441 ,153

Beauty Vlogger ,344 ,091 ,335 3,782 ,000


1
Word of Mouth ,310 ,095 ,285 3,252 ,002

Country Image ,211 ,063 ,279 3,374 ,001


Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 20.00

Dari hasil diatas, persamaan regresi berganda yang diperoleh adalah sebagai
berikut:
Y = 2,030α + 0,344X1 + 0,310X2 + 0,211X3
Dimana:
Y = Minat Beli
α = Konstanta
X1 = Beauty Vlogger Review
X2 = Word of Mouth
X3 = Country Image
Berdasarkan hasil persamaan reegresi berganda dapat diketahui bahwa:
1. Nilai konstanta (α) sebesar 2,030 yang berati bahwa konstanta bernilai
positif serta menunjukan bahwa apabila X1 (Beauty Vlogger Review), X2
(Word of Mouth) dan X3 Country Image) bernilai 0 maka diperkirakan Y
(Minat Beli) terhadap produk Etude House akan naik sebesar 2,030.
2. Koefisien regresi Beauty Vlogger Review (X1) sebesar 0,344. Hal ini berarti
bahwa setiap kenaikan variabel beauty vlogger review satu satuan maka
variabel minat beli (Y) mengalami kenaikan yaitu sebesar 0,344 dengan
asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.
Koefisien bernilai positif artinya ada hubungan searah antara beauty vlogger
review dengan minat beli. Apabila upaya beauty vlogger untuk me-review
lebih ditingkatkan baik dalam penjelasan, manfaat informasi dan

64
penyampaian yang lebih baik bisa jadi minat beli masyarakat terhadap
produk Etude House meningkat.
3. Koefisien regresi Word of Mouth (X2) sebesar 0,310. Hal ini berarti bahwa
setiap kenaikan variabel word of mouth satu satuan maka variabel minat beli
(Y) mengalami kenaikan yaitu sebesar 0,310 dengan asumsi bahwa variabel
bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. Koefisien bernilai positif
artinya ada hubungan searah antara word of mouth dengan minat beli.
Apabila Etude House melakukan promosi langsung terhadap masyarakat,
misalnya menyebar pamflet atau mengadakan sebuah beauty class dapat
meningkatan word of mouth yang berbanding lurus dengan minat beli.
4. Koefisien regresi Country Image (X3) sebesar 0,211. Hal ini berarti bahwa
setiap kenaikan variabel country image satu satuan maka variabel minat beli
(Y) mengalami kenaikan yaitu sebesar 0,211 dengan asumsi bahwa variabel
bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. Koefisien bernilai positif
artinya ada hubungan searah antara country image dengan minat beli.
Semakin baik Country Image Korea dalam produk make-up khususnya
brand Etude House, maka akan semakin meningkat juga minat beli terhadap
produk.
4.3.5 Uji Hipotesis
4.3.5.1 Pengujian Secara Simultan (Uji F)
Dalam penelitian ini menunjukkan apakah variabel indipenden yang terdiri
dari variabel beauty vlogger review, word of mouth dan country image untuk
menjelaskan variabel terikat yaitu minat beli. Adapun kriteria uji F adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.31
Tabel Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 371,165 3 123,722 41,151 ,000b


1 Residual 288,625 96 3,007
Total 659,790 99
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 20.00

65
Hipotesis:

H01: Beauty vlogger review, word of mouth dan country image tidak berpengaruh
terhadap minat beli produk kosmetik Etude House.

Ha1: Beauty vlogger review, word of mouth dan country image berpengaruh
terhadap minat beli produk kosmetik Etude House.

Dari tabel Anova 4.31 diatas, pengambilan keputusan juga dapat dilakukan
dengan melihat probabilitasnya dimana nilai sig 0,000 < 0,05 sehinga H01 ditolak
dan Ha1 diterima. Hal tersebut dapat dikatakan beauty vlogger review, word of
mouth dan country image berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli
produk kosmetik Etude House.
4.3.5.2 Pengujian Secara Parsial (Uji t)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh masing-masing


variabel beauty vlogger review, word of mouth dan country image dalam
menerangkan variabel minat beli.

Tabel 4.32

Tabel Uji Parsial (Uji t)

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 2,030 1,409 1,441 ,153
Beauty Vlogger ,344 ,091 ,335 3,782 ,000
1
Word of Mouth ,310 ,095 ,285 3,252 ,002
Country Image ,211 ,063 ,279 3,374 ,001
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 20.00
Pengambilan keputusan juga dapat dilakukan dengan melihat nilai
signifikan dimana jika nilai signifikan < 0.05 maka H0 ditolak, Ha diterima
sedangkan jika nilai signifikan > 0.05 maka H0 diterima, Ha ditolak. Dari hasil
pengujian pada tabel 4.32 diperoleh tingkat signifikan untuk variabel beauty
vlogger review, word of mouth dan country image sebesar < 0,05 (level of
signifikan), menunjukkan pengaruh beauty vlogger review, word of mouth dan

66
country image terhadap minat beli produk kosmetik Etude House secara parsial
adalah signifikan. Penjelasan selengkapnya berikut ini:
1. Uji Hipotesis Parsial Variabel Beauty Vlogger Review Terhadap Minat
Beli

Ha2: Beauty vlogger review berpengaruh terhadap minat beli produk


kosmetik Etude House.

Dari hasil perhitungan tabel 4.32 variabel beauty vlogger mempunyai nilai
sig. 0 < 0,05. Maka variabel beauty vlogger review berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat beli, sehingga dapat dikatakan hasil hipotesis
penelitian ini terdukung.
Hal tersebut dapat dikatakan apabila beauty vlogger memberi review dengan
baik maka konsumen akan merasa diberikan kemudahan dalam menilai
produk. Sehingga akan meningkatkan minat beli pada konsumen.
Hasil ini dapat dijelaskan karena beauty vlogger review merupakan variabel
yang mampu membuat konsumen menjadi percaya, mengetahui manfaat
dan keunggulan serta mengerti fungsi produk tanpa konsumen membeli atau
mencoba secara langsung produk tersebut.
2. Uji Hipotesis Parsial Variabel Word of Mouth Terhadap Minat Beli

Ha3: Word of mouth berpengaruh terhadap minat beli produk kosmetik


Etude House.

Dari hasil perhitungan tabel 4.32 variabel word of mouth mempunyai nilai
sig. 0,002 < 0,05. Maka variabel word of mouth berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat beli, sehingga dapat dikatakan hasil hipotesis
penelitian ini terdukung.
Hal tersebut dapat dikatakan apabila word of mouth tercipta dengan baik
dan berisikan pembicaraan yang positif di lingkungan konsumen. Sehingga
akan meningkatkan minat beli pada konsumen.

67
Hasil ini dapat dijelaskan karena word of mouth merupakan variabel yang
mampu memberikan daya tarik bahkan dorongan untuk melakukan
pembelian atau transaksi terhadap suatu produk.
3. Uji Hipotesis Parsial Variabel Country Image Terhadap Minat Beli

Ha4: Country Image berpengaruh terhadap minat beli produk kosmetik


Etude House.

Dari hasil perhitungan tabel 4.32 variabel country image mempunyai nilai
sig. 0,001 < 0,05. Maka variabel country image berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian, sehingga dapat dikatakan hasil
hipotesis penelitian ini terdukung.
Hal tersebut dapat dikatakan apabila country image memberikan gambaran
terhadap suatu produk dengan baik. Sehingga akan meningkatkan minat beli
pada konsumen.
Hasil ini dapat dijelaskan karena variabel country image merupakan
variabel yang mampu memberikan penilaian lebih terhadap suatu produk,
karena konsumen sudah percaya bahwa produk yang diproduksi negara
tersebut sudah dijamin dengan kualitasnya.
4.3.6 Analisis Koefisien Determinasi (R²)
Pengujian ini untuk mengukur seberapa jauh variabel-variabel bebas dalam
menerangkan variabel terikatnya. Hasil koefisien determinasi ditentukan dengan
nilai adjusted R square yang dapat dilihat dari output SPSS berikut:
Tabel 4.33
Tabel Koefisien Determinasi (R²)
Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate
1 ,750a ,563 ,549 1,734 1,783

a. Predictors: (Constant), CI, WM, BV


b. Dependent Variable: MB
Sumber: Hasil Pengelolaan SPSS 20.00

68
Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa koefisien determinasi yang dihasilkan
sebesar 0,549. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara minat
beli dengan variabel beauty vlogger review, word of mouth dan country image
adalah kuat karena, 0,549 > 0,05.
4.4 Rangkuman Hasil Penelitian
Keseluruhan hasil penelitian mengenai beauty vlogger review, word of
mouth dan country image terhadap minat beli produk kosmetik Etude House dapat
dirangkum seperti ini:
Tabel 4.34
Tabel Rangkuman Hasil Penelitian
Alat Analisis Hasil Keterangan
Uji Validitas Semua pernyataan Data yang didapatkan melalui
memiliki nilai signifikan hasil kuisioner dinyatakan
lebih besar dari nilai r valid.
tabel.
Uji Reliabilitas Dengan hasil semua Data yang didapatkan melalui
variabel memiliki nilai hasil kuisioner dinyatakan
Conbrach’s Alpha > 0,60. reliabel.
Uji Normalitas Berdasarkan Berdasarkan hasil uji
Unstandardized residual normalitas maka dapat
Asymp Sig (2 tailed) diketahui bahwa data
bernilai 0,896 lebih besar terdistribusi normal.
dari 0,05 dan pada grafik
Normal P-Plot of
Regression Standardized
Residual data menyebar
disekitar garis diagonal
dan mengikuti arah garis
diagonal.
Uji Nilai VIF kurang dari 10 Berdasarkan pada hasil
Multikolinearitas dan nilai Tolarance diatas penelitian dapat diketahui
0,1 bahwa model regresi tidak
terjadi multikolinearitas
karena nilai VIF lebih kecil
dari 10 dan nilai Tolarance
diatas 0,1

69
Tabel Lanjutan 4.34
Uji Autokorelasi Nilai Durbin Watson Berdasarkan hasil penelitian,
sebesar 1,783 bernilai maka nilai d jatuh pada daerah
diantara -2 sampai 2. tidak ada autokorelasi.
Uji Berdasarkan pada grafik Dari hasil uji dapat diketahui
Heteroskedastisitas scatterplot dapat bahwa tidak terjadi
diketahui bahwa ada pola Heteroskedastisitas.
yang jelas serta titik-titik
yang menyebar ke atas
dan dibawah 0.
Regresi Linier Berdasarkan pada hasil Hasil ini menunjukkan bahwa
Berganda penelitian diperoleh terdapat pengaruh antara
persamaan variabel beauty vlogger
Y = 2,030α + 0,344X1 + review, word of mouth dan
0,310X2 + 0,211X3 country image terhadap
variabel terikat yaitu minat
beli produk kosmetik Etude
House.
Uji F Nilai F hitung adalah Berdasarkan hasil uji F maka
sebesar 41,151 dan dapat diketahui secara
signifikasi 0,000 < 0,05 simultan bahwa ada pengaruh
beauty vlogger review, word
of mouth dan country image
terhadap minat beli produk
kosmetik Etude House.
Uji t Variabel X1 diperoleh Variabel beauty vlogger
nilai sig <0,05; variabel review, word of mouth dan
X2 diperoleh nilai sig country image berpengaruh
<0,05; variabel X3 secara parsial terhadap
diperoleh nilai sig <0,05 keputusan pembelian karena
nilai signifikan < 0,05.
Analisis Koefisien Dengan nilai positif dari R Pengaruh yang diberikan
Determinasi (R²) (adjusted R-square) variabel indipenden yang
sebesar 0,549 berupa beauty vlogger review,
word of mouth dan country
image terhadap variabel
dependen yaitu minat beli.

70

Anda mungkin juga menyukai