PEMBAHASAN
38
Lebih dari 270 store retail tersebar di seluruh dunia. Hingga hari ini Etude
House telah berada di 11 negara antara lain: Indonesia, Singapore, Jepang,
Thailand, Filipina, Taiwan, Myanmar, Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam dan
Hong Kong.
Etude House bekerja sama dengan PT Interkos Jaya Bhakti sebagai solo
distributor dan membuka store pertama di Indonesia tahun 2008 di Jakarta. Hingga
saat ini terdapat 32 store Etude House di seluruh Indonesia (antara lain Jakarta,
Bekasi, Surabaya, Bandung, Medan, Palembang, Semarang, Menado, Bali,
Kalimantan). (www.etudehouse.co.id)
1. Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Deskripsi Karakteristik Jenis Kelamin Responden
No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)
1 Laki-Laki 5 5%
2 Perempuan 95 95%
Jumlah 100 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
39
berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 95 orang atau 95% dan responden
berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 5 orang atau 5%.
Dari data yang diperoleh mayoritas adalah perempuan. Ini dapat terjadi
karena produk yang dipasarkan oleh Etude House secara umum adalah produk
kecantikan atau make-up yang dimana dalam penggunaannya lebih banyak
digunakan oleh perempuan dibandingkan laki-laki.
2. Jenis Pekerjaan
Tabel 4.2
3. Umur
Tabel 4.3
Deksripsi Karakteristik Umur Responden
No Umur Frekuensi Presentase (%)
1 Dibawah 17 tahun 36 36%
2 17 tahun – 25 tahun 45 45%
40
Lanjutan Tabel 4.3
3 Diatas 25 tahun 19 19%
Jumlah 100 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari data yang diperoleh mayoritas adalah umur 17 sampai 25 tahun. Ini
dapat terjadi karena pekerjaan pada umur tersebut adalah pelajar atau mahasiswa.
Dimana responden tersebut memiliki ketertarikan untuk mencoba produk
kecantikan atau make-up.
4. Pendapatan
Tabel 4.4
Deksripsi Karakteristik Pendapatan Responden
No Pendapatan Frekuensi Presentase (%)
1 < Rp 999.999,- 13 13%
2 Rp 1.000.000 s/d 55 55%
Rp 2.999.999,-
3 Rp 3.000.000,- s/d 13 13%
Rp 4.999.999,-
4 > Rp 5.000.000,- 19 19%
Jumlah 100 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan Tabel 4.4 diatas, karakteristik reponden ditinjau dari
pendapatan perbulan yang terdiri dari 100 responden. Jumlah responden terbanyak
adalah yang memiliki pendapatan perbulan yaitu sebesar Rp 1.000.000,- sampai
dengan Rp 2.999.999,- sebanyak 55 orang (55%), selanjutnya jumlah responden
yang memiliki pendapatan diatas Rp 5.000.000,- perbulan yaitu sebesar 19 orang
(19%). Untuk pendapatan dibawah Rp 999.999,- dan Rp 3.000.000,- sampai dengan
Rp 4.999.999,- memiliki jumlah reponden yang sama yaitu sebesar 13 orang (13%).
41
Dari data yang diperoleh mayoritas pendapatan adalah Rp 1.000.000,-
sampai dengan Rp 2.999.999,-. Ini dapat terjadi karena dari karakteristik umur dan
pekerjaan yang sudah dibahas, pelajar dan mahasiswa memiliki uang perbulan rata-
rata sebesar nominal tersebut.
5. Tempat Tinggal
Tabel 4.5
Deskripsi Karakteristik Tempat Tinggal Responden
No Tempat Tinggal Frekuensi Presentase (%)
1 Pulau Sumatera 6 6%
2 Pulau Jawa 92 92%
3 Pulau Kalimantan 2 2%
4 Pulau Sulawesi 0 0
5 Pulau Papua 0 0
Jumlah 100 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan Tabel 4.5 diatas, karakteristik responden ditinjau dari tempat
tinggal yang terdiri atas 100 responden. Jumlah responden terbanyak bertempat
tinggal di Pulau Jawa yaitu sebanyak 92 orang (92%), selanjutnya di Pulau
Sumatera sebanyak 6 orang (6%), Pulau Kalimantan sebanyak 2 orang (2%),
sedangkan Pulau Sulawesi dan Pulau Papua sebanyak 0 (0%).
Dari data yang diperoleh mayoritas bertempat tinggal di Pulau Jawa. Ini
dapat terjadi karena banyak penduduk Indonesia berada di Pulau Jawa.
1. Beauty Vlogger
Dalam penelitian ini, variabel beauty vlogger (X1) digunakan 4 butir
pertanyaan, yaitu:
42
Tabel 4.6
Frekuensi Hasil Jawaban (X1.1)
Beauty vlogger melakukan review secara jujur (tanpa ada unsur paksaan karena
iklan ataupun dibayar oleh Etude House)
43
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, terlihat dari 100 responden yang menjawab
pernyataan tersebut, ada 40 orang yang menjawab setuju dengan presentase 40%,
29 orang menjawab netral dengan presentase 29%, ada 28 orang yang menjawab
sangat setuju dengan presentase 28%, ada 3 orang yang menjawab tidak setuju
dengan presentase 3% dan 0 orang yang menjawab sangat tidak setuju dengan
presentase 0%. Dengan frekuensi tertinggi sebanyak 40 orang menyatakan bahwa
responden yakin bahwa beauty vlogger dapat diandalkan untuk melakukan review
produk Etude House.
Mayoritas responden memilih setuju dalam pernyataan ini didasarkan
karena salah satu dimensi dari variabel beauty vlogger adalah expertise.
Pengetahuan, pengalaman dan keahlian dalam brand tertentu membuat responden
mengandalkan beauty vlogger untuk melakukan review.
Tabel 4.8
Frekuensi Hasil Jawaban (X1.3)
Saya menjadikan review beauty vlogger sebagai sumber yang dapat dipercaya
44
responden setuju apabila review yang diberikan itu menampilkan manfaat yang
sesuai dan dapat dipercaya.
Tabel 4.9
Frekuensi Hasil Jawaban (X1.4)
Review yang diberikan beauty vlogger berkualitas (menjelaskan produk secara
rinci dan jelas)
45
2. Word of Mouth
Dalam penelitian ini, variabel word of mouth (X2) digunakan 3 butir
pertanyaan, yaitu:
Tabel 4.10
Frekuensi Hasil Jawaban (X2.1)
Saya membicarakan produk Etude House kepada orang lain (seperti teman,
keluarga ataupun orang lain yang sedang meminta rekomendasi produk)
46
Tabel 4.11
Frekuensi Hasil Jawaban (X2.2)
Saya pernah mendapat rekomendasi untuk menggunakan produk Etude House dari
orang lain
47
Lanjutan Tabel 4.12
Presentase(%) 41% 42% 14% 1% 1% 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan Tabel 4.12 di atas, terlihat dari 100 responden yang
menjawab pernyataan tersebut, masing-masing ada 42 orang yang menjawab sangat
setuju dan setuju dengan presentase 44%, 14 orang menjawab netral dengan
presentase 14%, dan masing-masing 1 orang yang menjawab tidak setuju dan
sangat tidak setuju dengan presentase 1%. Dengan frekuensi tertinggi sebanyak 42
orang menyatakan sangat setuju dan setuju bahwa responden pernah mencari tahu
informasi mengenai produk Etude House (googling, membaca review orang lain
ataupun menanyakan pada orang yang sudah memakai produk).
Mayoritas responden memilih setuju dalam pernyataan ini didasarkan
karena adanya indikator word of mouth menurut Permana (2015) adalah mendapat
dorongan. Dorongan disini berupa keinginan untuk mencari tahu lebih rinci produk
Etude House dari berbagai sumber.
3. Country Image
Dalam penelitian ini, variabel country image (X3) digunakan 6 butir
pertanyaan, yaitu:
Tabel 4.13
Frekuensi Hasil Jawaban (X3.1)
Korea Selatan adalah negara yang inovatif di bidang industri kosmetik
48
presentase sebesar 1%. Dengan frekuensi tertinggi sebanyak 55 orang menyatakan
sangat setuju bahwa Korea Selatan adalah negara yang inovatif di bidang industri
kosmetik.
Mayoritas responden memilih sangat setuju dalam pernyataan ini
didasarkan karena banyaknya kosmetik baru yang diciptakan di korea. Contohnya
adalah cushion. Cushion adalah sejenis produk coverage dalam bentuk compact.
Biasanya, kita mengenal produk coverage untuk menyamarkan noda hitam ataupun
jerawat dalam bentuk liquid. Lalu inovasi baru seperti BB Cream yang menyatukan
kosmetik dan skincare menjadi satu produk. Sedangkan produk Barat baru
mengikutinya sekitar 4 sampai 5 tahun kemudian. (www.beauty.popbela.com)
Tabel 4.14
Frekuensi Hasil Jawaban (X3.2)
Etude House memiliki penampilan produk yang menarik (packaging yang inovatif
dalam segi bentuk)
49
cream. Adapun satu paket full make-up yang terinspirasi dari buah strawberry diberi
tema “Berrylicious” dan “My Little Nut” yang terinspirasi dari Nutracker.
Tabel 4.15
Frekuensi Hasil Jawaban (X3.3)
Etude House memiliki warna yang menarik (eye-cathing dan menarik perhatian
dalam segi warna)
50
Tabel 4.16
Frekuensi Hasil Jawaban (X3.4)
Produk yang ditawarkan Etude House variatif (memproduksi banyak produk dari
riasan wajah, mata, bibir bahkan skincare dari rambut sampai kaki)
51
Tabel 4.17
Frekuensi Hasil Jawaban (X3.5)
Etude House adalah merk terkenal
52
presentase 49%, lalu 28 orang menjawab sangat setuju dengan presentase 28%, 23
orang menjawab netral dengan presentase 23%, dan masing-masing 0 orang
menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan presentase sebesar 0%.
Dengan frekuensi tertinggi sebanyak 49 orang menyatakan setuju bahwa produk
Etude House dapat dipercaya (dari segi bahan baku dan proses pengolahan yang
sesuai standar).
Mayoritas responden memilih setuju pada pernyataan ini didasarkan
karena setiap kali Etude House mengeluarkan produk baru akan melewati Research
& Development Center AmorePacific yang terletak di Yongin-si, Gyeonggi-do,
Korea Selatan.
4. Minat Beli
Dalam penelitian ini, variabel terikat yaitu minat beli (Y) digunakan 6 butir
pertanyaan, yaitu:
Tabel 4.19
Frekuensi Hasil Jawaban (Y.1)
Saya sadar akan adanya brand Etude House
53
adalah melakukan promosi, baik melalui drama yang dibintangi aktris terkenal atau
media sosial. Selain itu, Etude House bekerja sama dengan PT Interkos Jaya Bhakti
sebagai solo distributor dan membuka store pertama di Indonesia tahun 2008 di
Jakarta. Hingga saat ini terdapat 32 store Etude House di seluruh Indonesia (antara
lain Jakarta, Bekasi, Surabaya, Bandung, Medan, Palembang, Semarang, Menado,
Bali, Kalimantan). (www.etudehouse.co.id).
Tabel 4.20
Frekuensi Hasil Jawaban (Y.2)
Saya tertarik terhadap produk dari Etude House
54
Tabel 4.21
Frekuensi Hasil Jawaban (Y.3)
Saya ingin memiliki produk Etude House
55
Dengan frekuensi tertinggi sebanyak 38 orang menyatakan setuju bahwa responden
melakukan transaksi (pembelian) produk Etude House.
Mayoritas responden memilih setuju dalam pertanyaan ini dikarenakan
adanya keinginan dan kemampuan untuk melakukan transaksi (pembelian)
terhadap produk.
Dari hasil nilai yang didapat, maka penelitian terhadap 100 responden
maka dapat dikelompokkan dengan cara berikut:
Nilai Tertinggi = Total Responden x Bobot Terbesar
= 100 x 5
= 500
Nilai Terendah = Total Responden x Bobot Terkecil
= 100 x 1
= 100
Jarak = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
= 500 – 100
= 400
Interval =
= 80
Nilai terendah dimasukkan pada interval terakhir yaitu sangat tidak setuju
sebesar 100 responden dengan interval 80 yang diambil dari jarak dibagi dengan
banyaknya kelas menjadi 100 + 80 = 180, sampai pada nilai tertinggi yang didapat
sebesar 500 dengan penilaian sangat setuju. Maka dapat ditentukan
pengelompokkan penilaian sebagai berikut:
56
Tabel 4.23
Kategori Interval
Sangat Tidak Setuju (STS) 100 - 180
Tidak Setuju (TS) 181 - 260
Netral (N) 261 - 340
Setuju (S) 341- 420
Sangat Setuju (SS) 421 - 500
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Tabel 4.24
57
Lanjutan Tabel 4.24
Tabel 4.25
58
Tabel 4.26
59
Tabel 4.27
Unstandardized
Residual
N 100
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1,70745683
Absolute ,057
Most Extreme Differences Positive ,057
Negative -,048
Kolmogorov-Smirnov Z ,575
Asymp. Sig. (2-tailed) ,896
Grafik 4.1
Hasil Uji Normalitas
60
4.3.3.2 Uji Multikolinearitas
Tabel 4.28
Hasil Uji Multikolinearitas
Tolera VIF
nce
(Constant)
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel beauty vlogger review
memiliki nilai VIF sebesar 1,718 < 10 dan memiliki nilai tolerance 0,570 > 0,01,
variabel word of mouth memiliki nilai VIF sebesar 1,685 < 10 dan memiliki nilai
tolerance 0.593 > 0,01 dan country image memiliki nilai VIF sebesar 1,500 < 10
dan memiliki nilai tolerance sebesar 0,667 > 0,01 sehingga dapat dikatakan regresi
interaksi yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari multikolinieritas.
61
masalah ini seringkali ditemukan apabila kita menggunakan data runtut waktu.
Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi digunakan uji Durbin Watson (DW
Test). Pengujian ini dilakukan untuk mencari ada tidaknya autokorelasi dengan
melakukan uji Durbin Watson (DW). Secara umum nilai Durbin Watson bisa
diambil patokan menurut Santoso (2002) adalah:
Model Summaryb
Nilai d pada tabel adalah 1,783 maka nilai d jatuh pada daerah tidak ada
autokorelasi, sehingga dapat dikatakan Tidak Ada Autokorelasi.
a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas
62
b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Dari output SPSS diperoleh chart sebagai berikut:
Grafik 4.1
Grafik Scatterplot
63
Tabel 4.30
Dari hasil diatas, persamaan regresi berganda yang diperoleh adalah sebagai
berikut:
Y = 2,030α + 0,344X1 + 0,310X2 + 0,211X3
Dimana:
Y = Minat Beli
α = Konstanta
X1 = Beauty Vlogger Review
X2 = Word of Mouth
X3 = Country Image
Berdasarkan hasil persamaan reegresi berganda dapat diketahui bahwa:
1. Nilai konstanta (α) sebesar 2,030 yang berati bahwa konstanta bernilai
positif serta menunjukan bahwa apabila X1 (Beauty Vlogger Review), X2
(Word of Mouth) dan X3 Country Image) bernilai 0 maka diperkirakan Y
(Minat Beli) terhadap produk Etude House akan naik sebesar 2,030.
2. Koefisien regresi Beauty Vlogger Review (X1) sebesar 0,344. Hal ini berarti
bahwa setiap kenaikan variabel beauty vlogger review satu satuan maka
variabel minat beli (Y) mengalami kenaikan yaitu sebesar 0,344 dengan
asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.
Koefisien bernilai positif artinya ada hubungan searah antara beauty vlogger
review dengan minat beli. Apabila upaya beauty vlogger untuk me-review
lebih ditingkatkan baik dalam penjelasan, manfaat informasi dan
64
penyampaian yang lebih baik bisa jadi minat beli masyarakat terhadap
produk Etude House meningkat.
3. Koefisien regresi Word of Mouth (X2) sebesar 0,310. Hal ini berarti bahwa
setiap kenaikan variabel word of mouth satu satuan maka variabel minat beli
(Y) mengalami kenaikan yaitu sebesar 0,310 dengan asumsi bahwa variabel
bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. Koefisien bernilai positif
artinya ada hubungan searah antara word of mouth dengan minat beli.
Apabila Etude House melakukan promosi langsung terhadap masyarakat,
misalnya menyebar pamflet atau mengadakan sebuah beauty class dapat
meningkatan word of mouth yang berbanding lurus dengan minat beli.
4. Koefisien regresi Country Image (X3) sebesar 0,211. Hal ini berarti bahwa
setiap kenaikan variabel country image satu satuan maka variabel minat beli
(Y) mengalami kenaikan yaitu sebesar 0,211 dengan asumsi bahwa variabel
bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. Koefisien bernilai positif
artinya ada hubungan searah antara country image dengan minat beli.
Semakin baik Country Image Korea dalam produk make-up khususnya
brand Etude House, maka akan semakin meningkat juga minat beli terhadap
produk.
4.3.5 Uji Hipotesis
4.3.5.1 Pengujian Secara Simultan (Uji F)
Dalam penelitian ini menunjukkan apakah variabel indipenden yang terdiri
dari variabel beauty vlogger review, word of mouth dan country image untuk
menjelaskan variabel terikat yaitu minat beli. Adapun kriteria uji F adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.31
Tabel Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
65
Hipotesis:
H01: Beauty vlogger review, word of mouth dan country image tidak berpengaruh
terhadap minat beli produk kosmetik Etude House.
Ha1: Beauty vlogger review, word of mouth dan country image berpengaruh
terhadap minat beli produk kosmetik Etude House.
Dari tabel Anova 4.31 diatas, pengambilan keputusan juga dapat dilakukan
dengan melihat probabilitasnya dimana nilai sig 0,000 < 0,05 sehinga H01 ditolak
dan Ha1 diterima. Hal tersebut dapat dikatakan beauty vlogger review, word of
mouth dan country image berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli
produk kosmetik Etude House.
4.3.5.2 Pengujian Secara Parsial (Uji t)
Tabel 4.32
66
country image terhadap minat beli produk kosmetik Etude House secara parsial
adalah signifikan. Penjelasan selengkapnya berikut ini:
1. Uji Hipotesis Parsial Variabel Beauty Vlogger Review Terhadap Minat
Beli
Dari hasil perhitungan tabel 4.32 variabel beauty vlogger mempunyai nilai
sig. 0 < 0,05. Maka variabel beauty vlogger review berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat beli, sehingga dapat dikatakan hasil hipotesis
penelitian ini terdukung.
Hal tersebut dapat dikatakan apabila beauty vlogger memberi review dengan
baik maka konsumen akan merasa diberikan kemudahan dalam menilai
produk. Sehingga akan meningkatkan minat beli pada konsumen.
Hasil ini dapat dijelaskan karena beauty vlogger review merupakan variabel
yang mampu membuat konsumen menjadi percaya, mengetahui manfaat
dan keunggulan serta mengerti fungsi produk tanpa konsumen membeli atau
mencoba secara langsung produk tersebut.
2. Uji Hipotesis Parsial Variabel Word of Mouth Terhadap Minat Beli
Dari hasil perhitungan tabel 4.32 variabel word of mouth mempunyai nilai
sig. 0,002 < 0,05. Maka variabel word of mouth berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat beli, sehingga dapat dikatakan hasil hipotesis
penelitian ini terdukung.
Hal tersebut dapat dikatakan apabila word of mouth tercipta dengan baik
dan berisikan pembicaraan yang positif di lingkungan konsumen. Sehingga
akan meningkatkan minat beli pada konsumen.
67
Hasil ini dapat dijelaskan karena word of mouth merupakan variabel yang
mampu memberikan daya tarik bahkan dorongan untuk melakukan
pembelian atau transaksi terhadap suatu produk.
3. Uji Hipotesis Parsial Variabel Country Image Terhadap Minat Beli
Dari hasil perhitungan tabel 4.32 variabel country image mempunyai nilai
sig. 0,001 < 0,05. Maka variabel country image berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian, sehingga dapat dikatakan hasil
hipotesis penelitian ini terdukung.
Hal tersebut dapat dikatakan apabila country image memberikan gambaran
terhadap suatu produk dengan baik. Sehingga akan meningkatkan minat beli
pada konsumen.
Hasil ini dapat dijelaskan karena variabel country image merupakan
variabel yang mampu memberikan penilaian lebih terhadap suatu produk,
karena konsumen sudah percaya bahwa produk yang diproduksi negara
tersebut sudah dijamin dengan kualitasnya.
4.3.6 Analisis Koefisien Determinasi (R²)
Pengujian ini untuk mengukur seberapa jauh variabel-variabel bebas dalam
menerangkan variabel terikatnya. Hasil koefisien determinasi ditentukan dengan
nilai adjusted R square yang dapat dilihat dari output SPSS berikut:
Tabel 4.33
Tabel Koefisien Determinasi (R²)
Model Summaryb
68
Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa koefisien determinasi yang dihasilkan
sebesar 0,549. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara minat
beli dengan variabel beauty vlogger review, word of mouth dan country image
adalah kuat karena, 0,549 > 0,05.
4.4 Rangkuman Hasil Penelitian
Keseluruhan hasil penelitian mengenai beauty vlogger review, word of
mouth dan country image terhadap minat beli produk kosmetik Etude House dapat
dirangkum seperti ini:
Tabel 4.34
Tabel Rangkuman Hasil Penelitian
Alat Analisis Hasil Keterangan
Uji Validitas Semua pernyataan Data yang didapatkan melalui
memiliki nilai signifikan hasil kuisioner dinyatakan
lebih besar dari nilai r valid.
tabel.
Uji Reliabilitas Dengan hasil semua Data yang didapatkan melalui
variabel memiliki nilai hasil kuisioner dinyatakan
Conbrach’s Alpha > 0,60. reliabel.
Uji Normalitas Berdasarkan Berdasarkan hasil uji
Unstandardized residual normalitas maka dapat
Asymp Sig (2 tailed) diketahui bahwa data
bernilai 0,896 lebih besar terdistribusi normal.
dari 0,05 dan pada grafik
Normal P-Plot of
Regression Standardized
Residual data menyebar
disekitar garis diagonal
dan mengikuti arah garis
diagonal.
Uji Nilai VIF kurang dari 10 Berdasarkan pada hasil
Multikolinearitas dan nilai Tolarance diatas penelitian dapat diketahui
0,1 bahwa model regresi tidak
terjadi multikolinearitas
karena nilai VIF lebih kecil
dari 10 dan nilai Tolarance
diatas 0,1
69
Tabel Lanjutan 4.34
Uji Autokorelasi Nilai Durbin Watson Berdasarkan hasil penelitian,
sebesar 1,783 bernilai maka nilai d jatuh pada daerah
diantara -2 sampai 2. tidak ada autokorelasi.
Uji Berdasarkan pada grafik Dari hasil uji dapat diketahui
Heteroskedastisitas scatterplot dapat bahwa tidak terjadi
diketahui bahwa ada pola Heteroskedastisitas.
yang jelas serta titik-titik
yang menyebar ke atas
dan dibawah 0.
Regresi Linier Berdasarkan pada hasil Hasil ini menunjukkan bahwa
Berganda penelitian diperoleh terdapat pengaruh antara
persamaan variabel beauty vlogger
Y = 2,030α + 0,344X1 + review, word of mouth dan
0,310X2 + 0,211X3 country image terhadap
variabel terikat yaitu minat
beli produk kosmetik Etude
House.
Uji F Nilai F hitung adalah Berdasarkan hasil uji F maka
sebesar 41,151 dan dapat diketahui secara
signifikasi 0,000 < 0,05 simultan bahwa ada pengaruh
beauty vlogger review, word
of mouth dan country image
terhadap minat beli produk
kosmetik Etude House.
Uji t Variabel X1 diperoleh Variabel beauty vlogger
nilai sig <0,05; variabel review, word of mouth dan
X2 diperoleh nilai sig country image berpengaruh
<0,05; variabel X3 secara parsial terhadap
diperoleh nilai sig <0,05 keputusan pembelian karena
nilai signifikan < 0,05.
Analisis Koefisien Dengan nilai positif dari R Pengaruh yang diberikan
Determinasi (R²) (adjusted R-square) variabel indipenden yang
sebesar 0,549 berupa beauty vlogger review,
word of mouth dan country
image terhadap variabel
dependen yaitu minat beli.
70