Anda di halaman 1dari 18

“PERTIDAKSAMAAN LINEAR”

Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Konsep Dasar Matematika

Dosen Pengampu : Elvi Maliani. S. Si, M. Pd

Kelompok III

Ribka Lubis ( 1173111081 )

Veronika Karolina Simamora ( 1173111103 )

Tri Widya Ningsih ( 1173111101 )

Wydya Lusi Togi Waty Pakpahan ( 1173111107 )

F Reguler 2017

PROGRAM STUDI S1

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MARET 2018

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat
menyelesaikan tugas rutin ini pada tepat waktunya. Makalah ini membahas mengenai “
Pertidaksamaan Linear” . Adapun tugas ini untuk memenuhi salah satu tugas wajib yang
diberikan oleh Dosen Pengampu Ibu Elvi Mailani S. si. M. Pd, pada mata kuliah “Konsep
Dasar Matematika”.

Pertidaksamaan merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam
matematika. Karena sangat berhubungan dengan bilangan. Kami sangat berharap makalah
ini dapat berguna bagi pembacanya dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
mengenai Matematika khususnya pada materi “pertidaksmaan”. Dalam penyusunan
makalah ini, kami menyadari sepenuhnya atas segala kekurangan dan ketidaksempurnaan
sehingga dibutuhkan masukan dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah
selanjutnya.

Akhirnya kami selaku penyusun makalah ini mengucapkan terima kasih atas saran
dan masukan dari rekan – rekan serta Dosen yang bersangkutan, dan untuk selanjutnya
kami bersenang hati menerima segala kritikan maupun saran dari para pembaca yang
sifatnya membangun dalam rangka penyempurnaan makalah ini, semoga makalah ini
dapat dipergunakan dengan semestinya.

Medan, Maret 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER.........................................................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................. ii

PETA KONSEP............................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang............................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 1
1.3 Tujuan ......................................................................................... 2
1.4 Manfaat........................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 3

2.1 Pengertian Pertidaksamaan......................................................... 3


2.2 Selang atau Interval..................................................................... 3
2.3 Sifat – sifat Pertidaksamaan........................................................ 4
2.4 Pertidaksamaan Linear Satu Variabel......................................... 5
2.5 Pertidaksamaan Linear Bentuk Pecahan..................................... 6
2.6 Pertidaksamaan Linear Dua Variabel.......................................... 8
2.7 Pertidaksamaan Kuadrat.............................................................. 9
2.8 Pertidaksamaan Linear Dalam Bentuk Cerita............................. 11

BAB III PENUTUP................................................................................... 14

3.1 Kesimpulan.................................................................................14
3.2 Saran............................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sangat penting
dalam kehidupan sehari – hari. Manusia dalam melakukan kegiatan sehari – hari tentunya
tidak lepas dari apa yang ada dalam matematika. Akan tetapi kebanyakan orang tidak
menyadari bahwa apa yang dilakukannya tersebut merupakan bagian dari matematika.
Kegiatan – kegiatan seperti menghitung bilangan, menjumlahkan dan lain sebagainya
merupaka bagian dari cabang ilmu matematika yang paling dasar.

Bagi siswa yang menyukai balapan mobil Formula 1 (F1) tentulah asyik melihat
adanya persaingan antar pembalap dengan mengasyikkan aksi dan maneuver - manuver
yang mengundang decak kagum. Terkesan bahwa, mereka (pembalap) dengan asyiknya
mengendarai mobilnya secepat mungkin.Padahal tidak. Dalam perlombaan tersebut, telah
ditentukan peraturan-peraturan. Sebagai contoh, peraruran tentang batas kecepatan mobil
yang diperkenankan. Misalnya batas kecepatan pada lintasan menikung, seorang pembalap
diperkenankan mengendarai mobilnya dengan kecepatan antara 50 sampai dengan 70
km/jam.

Dalam matematika, keterbatasan di atas dapat dipandang sebagai interval atau selam
dalam konsep pertidaksamaan. Selang atau interval ini merupakan hal mendasar untuk
dapat menyelesaikan permasalahan pertidaksamaan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini, yaitu :
1. Apa pengertian pertidaksamaan linear ?
2. Apa saja sifat – sifat pertidaksamaan linear ?
3. Bagaimana cara penyelesaian pertidaksamaan linear satu variabel ?
4. Bagaimana cara penyelesaian pertidaksamaan linear dalam bentuk pecahan ?
5. Bagaimana cara penyelesaian pertidaksamaan linear dua variabel ?
6. Bagaimana cara penyelesaian pertidaksamaan kuadrat ?
7. Bagaimana menyelesaikan pertidaksamaan dalam bentuk soal cerita ?

4
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian pertidaksamaan linear.
2. Untuk mengetahui sifat – sifat pertidaksamaan linear.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara penyelesaian pertidaksamaan linear satu
variabel.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara penyelesaian pertidaksamaan linear dalam
bentuk pecahan.
5. Untuk mengetahui bagaimana cara penyelesaian pertidaksamaan linear dua
variabel.
6. Untuk mengetahui bagaimana cara penyelesaian pertidaksamaan kuadrat.
7. Untuk mengetahui bagaimana cara penyelesaian pertidaksamaan dalam bentuk
soal cerita.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dalam pembuatan makalah ini, yaitu :
1. Memahami pengertian pertidaksamaan.
2. Memahami sifat – sifat pertidaksamaan.
3. Memahami bagaimana cara penyelesain pertidaksamaan linear satu variabel.
4. Memahami bagaimana cara penyelesaian pertidaksaan linear dalam bentuk
pecahan.
5. Memahami bagaimana cara penyelesaian pertidaksamaan linear dua variabel.
6. Memahami bagaimana cara penyelesaian pertidaksamaan kuadrat.
7. Memahami bagaimana cara penyelesaian pertidaksamaan dalam bentuk soal
cerita.

5
BAB II

PEMBAHASAN

PERTIDAKSAMAAN

2.1 Pengertian Pertidaksamaan

Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka yang menyatakan hubungan dua hal tidak
mempunyai kesamaan atau tidak sama dengan. Hubungan tidak sama dengan dapat
dinotasikan dengan tanda :

 < = (kurang dari)


 ≤ = (kurang dari atau sama dengan
 > = (lebih dari)
 ≥ = (lebih dari atau sama dengan )

Contoh : x > 3 maka nilai yang memenuhi nilai x ialah : { x=4 , 5 ,6 .. . .. }


x > 3 maka nilai yang memenuhi nilai x ialah = { x=3 , 4 ,5 , 6 . . .. . . }

Jika ada pertidaksamaan x < a maka nilai x yang memenuhi adalah lebih kecil dari
a dan dalam garis bilangan dilukiskan seperti :

x<a
a
Jika ada persamaan matematika x ≥ amaka nilai x yang memenuhi adalah lebih
besar dar a dan dalam garis bilangan dilukiskan

x ≥a

2.2 Selang atau Interval

Ada 8 macam kemungkinan selang atau interval yang sering dijumpai dalam
menyelesaikan suatu pertidaksamaan, yaitu:

6
Selang 1-4 dinamakan selang hingga, sedangkan selang 5-8 dinamakan selang tak
hingga.

2.3 Sifat – Sifat Pertidaksamaan

1. Tanda pertidaksamaan tidak akan berubah jika kita menambahkan atau 


mengurangkan suatu pertidaksamaan dengan bilangan atau suatu ekspresi matematika
tertentu

Contoh soal:

Tentukan penyelesaiaan dari pertidaksamaan berikut!


1) x – 2 < 5
Jawab:
x–2<5
x–2+2<5+2
x<7

7
2. Tanda pertidaksamaan tidak akan berubah jika kita mengalikan atau membaginya
dengan bilangan positif.

Contoh soal:
Tentukan penyelesaiaan dari pertidaksamaan berikut!
1) 2x > 14

7
Jawab :

2x > 14
14
x>
2
x>7

3. Tanda pertidaksamaan akan berbalik jika dikali atau dibagi dengan sebuah bilangan
negatif.

Contoh soal:
Tentukan penyelesaiaan dari pertidaksamaan berikut!
-4x > -20
Jawab :
-4x > -20
-4x < -20x
(-4) (-4)
X <5

2.4 Pertidaksamaan Linear Satu Variabel

Pertidaksamaan linear adalah pertidaksamaan yang memuat variabel (peubah)


dengan pangkat tertinggi dari variabel tersebut adalah 1(satu).

Bentuk umum dari pertidaksamaan linear satu variabel

 ax+ b ¿ 0
 ax+ b ≤ 0
 ax+ b ¿ 0
 ax+ b ≥ 0

Contoh soal :

1. Tentukan himpunan penyelesaiaan dari pertidaksamaan berikut pada garis


bilangan!

8
1) 4x + 2 < 10

Jawab:

4x + 2 < 10

4x + 2 – 2 < 10 – 2

4x < 8

x<2

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {x| x < 2, x E R}

-2 -1 0 1 2

2). 3x + 6 ¿ 15

3x + 6 – 6 ¿ 15 – 6

3x ¿9

x ¿3

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah { x∨x >3 x E R }

3). x + 5 ¿ 2 x−4

x – 2x ¿−4−5

-x ¿−9

x¿9 ( berubah tanda dikarenakan setiap bilangan yang dibagi atau dikali
dengan bilangan negatif maka akan berubah tanda )

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah { x∨x >9 , x ∈ R }

2.5 Pertidaksamaan Linear Bentuk Pecahan

Bentuk – bentuk pertidaksamaan dalam pecahan

f ( x)
 ¿0
g(x)
f ( x)
 ≤0
g(x)
f ( x)
 ¿0
g(x)

9
f ( x)
 ≥0
g(x)

Untuk menyelesaikan pertidaksamaan berbentuk pecahan, ada beberapa langkah


yang harus kita ikuti antara lain:

a. Mengubah ruas kanan pertidaksamaan menjadi nol

b. Menyederhanakan ruas kiri dengan memfaktorkan pembilang dan penyebut

c. Menentukan nilai faktor pembuat nol pembilang dan penyebut

d. Letakan nilai faktor pembuat nol pada garis bilangan

e. Menentukan tanda + untuk nilai pertidaksamaan yang > 0 dan tanda – untuk nilai
pertidaksamaan yang < 0

f. Himpunan penyelesaiaanya adalah pada interval yang memenuhi nilai yang sesuai
dengan tanda pertidaksamaan pecahan yang telah disederhanakan setelah diuji

Contoh soal :

Tentukan himpunan penyelesaiaan dari pertidaksamaan berikut!

2 x−1
1) ≥ 1 , x ≠3
x−3

Jawab :

2 x−1
≥1
x−3

2 x−1−1
≥0
x−3

2 x−1 x−3
- ≥0
x−3 x−3

x+ 2
≥0
x−3

Nilai faktor pembuat nol pembilang adalah x= -2 dan nilai faktor pembut nol penyebut
adalah x = 3

Lakukan pengujian nilai x pada garis bilangan, sehinga

+++ +++

-3 -2 -1 0 1 2 3 4
10
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {x| x < -2 atau x > 3, x E R}

Contoh soal:

x−1 x
2) 2 ¿ +2
3 5

x−1
 15. 2 ¿ 15. ¿ + 2 )
3
dikalikan dengan KPK 3 dan 5 yaitu15

 10 ( x -1) ¿ 15 ¿ + 2 )

 10 x – 10 ¿ 3 x+ 30

 10 x – 3x ¿ 30 + 10

 7x ¿ 40

40
x¿
7

40
Jadi, nilai x yang memenuhi x∨x>{ 7 }
2.6 Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
Pertidaksamaan linear dua variabel adalah pasangan berurut ( x, y) yang memenuhi
pertidaksamaan linear tersebut. Himpunan penyelesaian tersebut dinyatakan dengan suatu
daerah pada bidang kartesius yang diarsir.
Bentuk umum dari pertidaksamaan linear dua variabel, yaitu :
 ax + by ¿ c
 ax + by ≤ c
 ax + by ¿ c
 ax + by ≥ c

dengan a = koefisien dari x, a ≠ 0


b = koefisien dari y, b ≠ 0
c = konstanta, a, b, dan c anggota bilangan real.
Contoh soal :
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan linear dibawah ini
1) 2x + 3y ≥ 12
11
Jawab : a. Mula – mula dilukis garis 2x + 3y = 12 dengan menghubungkan titik potong
garis dengan sumbu x dan sumbu y. Titik potong garis dengan sumbu x berarti y = 0,
diperoleh x= 6 maka (6,0)
b. Titik potong garis dengan sumbu y berarti x = 0, diperoleh y = 4 maka ( 0, 4)
c. Garis 2x + 3y = 12 tersebut membagi bidang kartesius menjadi dua bagian. Untuk
menentukan daerah yang merupakan himpunan penyelesaian dilakukan dengan mengambil
salah satu titik uji dari salah satu sisi daerah.misalnya diambil titik (0,0) karena
disubsitusikan ke pertidaksamaan sehingga diperoleh :
2x + 3y ≥ 12
2 (0) + 3 (0) ≥ 12
0 ≥ 12 ( tidak bernilai benar, artinya tidak memenuhi sebagai daerah
penyelesaian )
Jadi daerah penyelesaiannya adalah daerah yang tidak memuat titik (0,0), yaitu
daerah yang diarsir pada gambar dibawah ini
y

0 6 x

2.7 Pertidaksamaan Kuadrat

Pertidaksamaan kuadrat (dalam x ) adalah pertidaksamaan dimana
pangkat  dari  x adalah  bilangan  asli  dan  pangkat  tertingginya adalah 2.

Bentuk umum dari pertidaksamaan kuadrat, yaitu :

 ax 2 +bx + c ¿ 0
 ax 2 +bx + c ≥ 0
 ax 2 +bx + c¿ 0
 ax 2 +bx + c ≤ 0

dimana a, b, c dan x elemen bilangan real dan a ≠ 0


12
Contoh :

1). x2 – 2x – 3 ≤ 0

Adapun langkah – langkah untuk menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat, yaitu :

a. Nyatakan pertidaksamaan kuadrat kebentuk salah satu ruas sama dengan nol dan ruas
yang lain adalah bentuk kuadrat.

b. Tentukan pembuat nol dari bentuk kuadrat itu

c. Letakkan pembuat nol dalam garis bilangan

d. Tentukan tanda dari setiap daerah pada garis bilangan

e. Tentukan penyelesaiannya sesuaiyang dikehendaki pada pertidaksamaan.

1) x2 – 2x – 3 ≤ 0

x2 – 2x – 3 = 0

(x + 1) (x – 3) = 0

x+1=0 x–3=0

x = -1 x =3

Jika, ditulis dalam garis bilangan

+ + + + + + + + - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - + + + + + + + + + + +
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

Maka, { x∨−1 ≤ x ≤3 }

2). x2 - x – 12 ≤ 12

Jawab : x2 - x – 12 ≤ 12

= ( x + 3) (x – 4)

13
x + 3 = 0 atau x – 4 = 0
x = -3 x =4

+++++ ------------- +++++

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

Jadi, himpunan penyelesaiannya ialah { x∨−3 ≤ x ≤ 4 }

2.8 Pertidaksamaan Linear dalam Bentuk Soal Cerita

Untuk menyelesaikan suatu soal cerita, kita harus memastikan bentuk


pertidaksamaan yang sesuai. Jika soal cerita sudah dipastikan berbentuk pertidaksamaan
linear, maka soal tersebut dapat kita selesaikan dengan prinsip penyelesaian
pertidaksamaan linear.

Adapun langkah – langkah menyelesaikan soal cerita yang berbentuk


pertidaksamaan linear, yaitu :

1. Identifikasi besaran yang tidak diketahui dalam soal


2. Nyatakan besaran tersebut sebagai variabel
3. Identifikasi hubungan pertidaksamaan yang digunakan
4. Susun pertidaksamaan linear sesuai soal
5. Tentukan penyelesaian pertidaksamaan nya.

Contoh soal :

1. Jumlah dua bilangan tidak kurang dari 400. Jika bilangan pertama sama dengan
empat kali bilangan kedua, maka tentukanlah batas – batas nilai dari kedua
bilangan tersebut.
Pembahasan :
Langkah pertama, kita identifikasi besaran yang belum diketahui. Besaran
tersebut adalah bilangan pertama dan bilangan kedua. Selanjutnya, kita misalkan bilangan
pertama dan bilangan kedua sebagai berikut :
Misalnya : bilangan pertama = x dan
bilangan kedua = y

14
Dari soal diketahui kalau bilangan pertama sama dengan empat kali bilangan
kedua, dengan demikian dapatlah ditulis sebagai berikut :
x = 4y . . . . . (I)
Selanjutnya, diketahui bahwa jumlah kedua bilangan tersebut tidak kurang dari
400. Kata “tidak kurang” dalam soal merupakan indikasi hubungan pertidaksamaan lebih
besar sama dengan (≥ ¿ . itu artinya, model pertidaksamaannya adalah pertidaksamaan lebih
dari sama dengan.
Berdasarkan kondisi yang diketahui dalam soal, maka bentuk pertidaksamaan yang
sesuai dengan soal ialah :
 x + y ≥ 400 . . . . . (II)
Karena x = 4y, maka pertidaksamaan nya menjadi
 x + y ≥ 400
4y + y ≥400
5y ≥ 400
Selanjutnya, kita selesaikan pertidaksamaan linear tersebut dengan memanipulasi
aljabar, yaitu dengan membagi kedua ruas dengan 5,sehingga diperoleh
5y ≥ 400 . . . . (III)
Maka, 5y ≥ 400
y ≥ 80
Karena kedua ruas sama – sama dibagi 5 (bilangan positif) maka tanda
pertidaksamannya tetap. Nilai y diatas merupakan batas nilai untuk bilangan kedua.
Selanjutnya, kita tentukan batas nilai untuk bilangan pertama
 x + y ≥ 400 . . . . (IV)
x + 80 ≥ 400
x + 80 – 80 ≥ 400 – 80
x ≥ 320
Jadi, batas nilai untuk bilangan pertama tidak kurang dari 80 dan batas nilai untuk
bilangan kedua tidak kurang dari 320
2. Pak fredy memiliki sebuah mobil box pengangkut barang dengan daya angkut tidak
lebih dari 500kg. Berat pak Fredy adalah 60kg dan dia akan mengangkut kotak barang
yang setiap kotaknya beratnya 20kg. Tentukan banyak kotak paling banyak yang dapat
diangkut oleh pak Fredy dalam sekali pengangkutan?
Pembahasan :

15
a. Menentukan model matematikanya terlebih dahulu, misalkan x adalah banyaknya
kotak yang diangkut oleh mobil sekali jalan.
b. Setiap kotak beratnya 20kg, sehingga x kotak beratnya 20x.
c. Total berat sekali jalan adalah berat kotak ditambah berat pak Fredy yaitu 20x + 60
d. Daya angkut mobil tidaklebih dari, sehingga tandanya “≤”
e. Maka, dapatlah dibuat dalam bentuk pertidaksamaan 20x + 60 ≤ 500

Menentukan nilai x
20x + 60 ≤ 500
20 x + 60 – 60 ≤ 500 – 60
20 x ≤ 440
x ≤ 22
Jadi, kotak yang dapat diangkut dalam sekali perjalanan paling banyak 22 kotak.

16
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka yang menyatakan hubungan dua hal tidak
mempunyai kesamaan atau tidak sama dengan. Hubungan tidak sama dengan dapat
dinotasikan dengan tanda : < (kurang dari), ≤ (kurang dari atau sama dengan) > (lebih
dari), ≥ (lebih dari atau sama dengan ).

Sifat – Sifat Pertidaksamaan : tanda pertidaksamaan tidak akan berubah jika kita
menambahkan , mengurangkan, mengalikan, dan membagikan dengan bilangan positif dan
tanda pertidaksamaan akan berubah jika dikalikan atau dibagikan dengan bilangan negatif.

Bentuk – bentuk dalam pertidaksamaan dapat disajikan dalam pertidaksamaan


linear satu variabel, pertidaksamaan linear dua variabel, pertidaksamaan kuadrat, dan juga
pertidaksamaan dalam bentuk soal cerita.

4.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari banyak kekeliruan dan masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu kami mengaharapkan dari semua pihak untuk
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun, untuk kelancaran pembuatan
makalah. Diharapkan makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi para pembaca

17
DAFTAR PUSTAKA

Dermanto, Muji. 2007. Matematika SMA untuk Kelas X. Jakarta : Erlangga.

Soedayarto, Nugroho dan Maryanto. 2008. Matematika 2 untuk SMA dan MA Kelas
IX Program IPA. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Wirodikromo, Sartono. 2007. Matematika untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga

18

Anda mungkin juga menyukai