Kelompok III
F Reguler 2017
PROGRAM STUDI S1
MARET 2018
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat
menyelesaikan tugas rutin ini pada tepat waktunya. Makalah ini membahas mengenai “
Pertidaksamaan Linear” . Adapun tugas ini untuk memenuhi salah satu tugas wajib yang
diberikan oleh Dosen Pengampu Ibu Elvi Mailani S. si. M. Pd, pada mata kuliah “Konsep
Dasar Matematika”.
Pertidaksamaan merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam
matematika. Karena sangat berhubungan dengan bilangan. Kami sangat berharap makalah
ini dapat berguna bagi pembacanya dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
mengenai Matematika khususnya pada materi “pertidaksmaan”. Dalam penyusunan
makalah ini, kami menyadari sepenuhnya atas segala kekurangan dan ketidaksempurnaan
sehingga dibutuhkan masukan dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah
selanjutnya.
Akhirnya kami selaku penyusun makalah ini mengucapkan terima kasih atas saran
dan masukan dari rekan – rekan serta Dosen yang bersangkutan, dan untuk selanjutnya
kami bersenang hati menerima segala kritikan maupun saran dari para pembaca yang
sifatnya membangun dalam rangka penyempurnaan makalah ini, semoga makalah ini
dapat dipergunakan dengan semestinya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
COVER.........................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 3
3.1 Kesimpulan.................................................................................14
3.2 Saran............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
Bagi siswa yang menyukai balapan mobil Formula 1 (F1) tentulah asyik melihat
adanya persaingan antar pembalap dengan mengasyikkan aksi dan maneuver - manuver
yang mengundang decak kagum. Terkesan bahwa, mereka (pembalap) dengan asyiknya
mengendarai mobilnya secepat mungkin.Padahal tidak. Dalam perlombaan tersebut, telah
ditentukan peraturan-peraturan. Sebagai contoh, peraruran tentang batas kecepatan mobil
yang diperkenankan. Misalnya batas kecepatan pada lintasan menikung, seorang pembalap
diperkenankan mengendarai mobilnya dengan kecepatan antara 50 sampai dengan 70
km/jam.
Dalam matematika, keterbatasan di atas dapat dipandang sebagai interval atau selam
dalam konsep pertidaksamaan. Selang atau interval ini merupakan hal mendasar untuk
dapat menyelesaikan permasalahan pertidaksamaan.
4
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian pertidaksamaan linear.
2. Untuk mengetahui sifat – sifat pertidaksamaan linear.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara penyelesaian pertidaksamaan linear satu
variabel.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara penyelesaian pertidaksamaan linear dalam
bentuk pecahan.
5. Untuk mengetahui bagaimana cara penyelesaian pertidaksamaan linear dua
variabel.
6. Untuk mengetahui bagaimana cara penyelesaian pertidaksamaan kuadrat.
7. Untuk mengetahui bagaimana cara penyelesaian pertidaksamaan dalam bentuk
soal cerita.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dalam pembuatan makalah ini, yaitu :
1. Memahami pengertian pertidaksamaan.
2. Memahami sifat – sifat pertidaksamaan.
3. Memahami bagaimana cara penyelesain pertidaksamaan linear satu variabel.
4. Memahami bagaimana cara penyelesaian pertidaksaan linear dalam bentuk
pecahan.
5. Memahami bagaimana cara penyelesaian pertidaksamaan linear dua variabel.
6. Memahami bagaimana cara penyelesaian pertidaksamaan kuadrat.
7. Memahami bagaimana cara penyelesaian pertidaksamaan dalam bentuk soal
cerita.
5
BAB II
PEMBAHASAN
PERTIDAKSAMAAN
Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka yang menyatakan hubungan dua hal tidak
mempunyai kesamaan atau tidak sama dengan. Hubungan tidak sama dengan dapat
dinotasikan dengan tanda :
Jika ada pertidaksamaan x < a maka nilai x yang memenuhi adalah lebih kecil dari
a dan dalam garis bilangan dilukiskan seperti :
x<a
a
Jika ada persamaan matematika x ≥ amaka nilai x yang memenuhi adalah lebih
besar dar a dan dalam garis bilangan dilukiskan
x ≥a
Ada 8 macam kemungkinan selang atau interval yang sering dijumpai dalam
menyelesaikan suatu pertidaksamaan, yaitu:
6
Selang 1-4 dinamakan selang hingga, sedangkan selang 5-8 dinamakan selang tak
hingga.
Contoh soal:
7
2. Tanda pertidaksamaan tidak akan berubah jika kita mengalikan atau membaginya
dengan bilangan positif.
Contoh soal:
Tentukan penyelesaiaan dari pertidaksamaan berikut!
1) 2x > 14
7
Jawab :
2x > 14
14
x>
2
x>7
3. Tanda pertidaksamaan akan berbalik jika dikali atau dibagi dengan sebuah bilangan
negatif.
Contoh soal:
Tentukan penyelesaiaan dari pertidaksamaan berikut!
-4x > -20
Jawab :
-4x > -20
-4x < -20x
(-4) (-4)
X <5
ax+ b ¿ 0
ax+ b ≤ 0
ax+ b ¿ 0
ax+ b ≥ 0
Contoh soal :
8
1) 4x + 2 < 10
Jawab:
4x + 2 < 10
4x + 2 – 2 < 10 – 2
4x < 8
x<2
-2 -1 0 1 2
2). 3x + 6 ¿ 15
3x + 6 – 6 ¿ 15 – 6
3x ¿9
x ¿3
3). x + 5 ¿ 2 x−4
x – 2x ¿−4−5
-x ¿−9
x¿9 ( berubah tanda dikarenakan setiap bilangan yang dibagi atau dikali
dengan bilangan negatif maka akan berubah tanda )
f ( x)
¿0
g(x)
f ( x)
≤0
g(x)
f ( x)
¿0
g(x)
9
f ( x)
≥0
g(x)
e. Menentukan tanda + untuk nilai pertidaksamaan yang > 0 dan tanda – untuk nilai
pertidaksamaan yang < 0
f. Himpunan penyelesaiaanya adalah pada interval yang memenuhi nilai yang sesuai
dengan tanda pertidaksamaan pecahan yang telah disederhanakan setelah diuji
Contoh soal :
2 x−1
1) ≥ 1 , x ≠3
x−3
Jawab :
2 x−1
≥1
x−3
2 x−1−1
≥0
x−3
2 x−1 x−3
- ≥0
x−3 x−3
x+ 2
≥0
x−3
Nilai faktor pembuat nol pembilang adalah x= -2 dan nilai faktor pembut nol penyebut
adalah x = 3
+++ +++
-3 -2 -1 0 1 2 3 4
10
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {x| x < -2 atau x > 3, x E R}
Contoh soal:
x−1 x
2) 2 ¿ +2
3 5
x−1
15. 2 ¿ 15. ¿ + 2 )
3
dikalikan dengan KPK 3 dan 5 yaitu15
10 ( x -1) ¿ 15 ¿ + 2 )
10 x – 10 ¿ 3 x+ 30
10 x – 3x ¿ 30 + 10
7x ¿ 40
40
x¿
7
40
Jadi, nilai x yang memenuhi x∨x>{ 7 }
2.6 Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
Pertidaksamaan linear dua variabel adalah pasangan berurut ( x, y) yang memenuhi
pertidaksamaan linear tersebut. Himpunan penyelesaian tersebut dinyatakan dengan suatu
daerah pada bidang kartesius yang diarsir.
Bentuk umum dari pertidaksamaan linear dua variabel, yaitu :
ax + by ¿ c
ax + by ≤ c
ax + by ¿ c
ax + by ≥ c
0 6 x
Pertidaksamaan kuadrat (dalam x ) adalah pertidaksamaan dimana
pangkat dari x adalah bilangan asli dan pangkat tertingginya adalah 2.
ax 2 +bx + c ¿ 0
ax 2 +bx + c ≥ 0
ax 2 +bx + c¿ 0
ax 2 +bx + c ≤ 0
1). x2 – 2x – 3 ≤ 0
a. Nyatakan pertidaksamaan kuadrat kebentuk salah satu ruas sama dengan nol dan ruas
yang lain adalah bentuk kuadrat.
1) x2 – 2x – 3 ≤ 0
x2 – 2x – 3 = 0
(x + 1) (x – 3) = 0
x+1=0 x–3=0
x = -1 x =3
+ + + + + + + + - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - + + + + + + + + + + +
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Maka, { x∨−1 ≤ x ≤3 }
2). x2 - x – 12 ≤ 12
Jawab : x2 - x – 12 ≤ 12
= ( x + 3) (x – 4)
13
x + 3 = 0 atau x – 4 = 0
x = -3 x =4
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Contoh soal :
1. Jumlah dua bilangan tidak kurang dari 400. Jika bilangan pertama sama dengan
empat kali bilangan kedua, maka tentukanlah batas – batas nilai dari kedua
bilangan tersebut.
Pembahasan :
Langkah pertama, kita identifikasi besaran yang belum diketahui. Besaran
tersebut adalah bilangan pertama dan bilangan kedua. Selanjutnya, kita misalkan bilangan
pertama dan bilangan kedua sebagai berikut :
Misalnya : bilangan pertama = x dan
bilangan kedua = y
14
Dari soal diketahui kalau bilangan pertama sama dengan empat kali bilangan
kedua, dengan demikian dapatlah ditulis sebagai berikut :
x = 4y . . . . . (I)
Selanjutnya, diketahui bahwa jumlah kedua bilangan tersebut tidak kurang dari
400. Kata “tidak kurang” dalam soal merupakan indikasi hubungan pertidaksamaan lebih
besar sama dengan (≥ ¿ . itu artinya, model pertidaksamaannya adalah pertidaksamaan lebih
dari sama dengan.
Berdasarkan kondisi yang diketahui dalam soal, maka bentuk pertidaksamaan yang
sesuai dengan soal ialah :
x + y ≥ 400 . . . . . (II)
Karena x = 4y, maka pertidaksamaan nya menjadi
x + y ≥ 400
4y + y ≥400
5y ≥ 400
Selanjutnya, kita selesaikan pertidaksamaan linear tersebut dengan memanipulasi
aljabar, yaitu dengan membagi kedua ruas dengan 5,sehingga diperoleh
5y ≥ 400 . . . . (III)
Maka, 5y ≥ 400
y ≥ 80
Karena kedua ruas sama – sama dibagi 5 (bilangan positif) maka tanda
pertidaksamannya tetap. Nilai y diatas merupakan batas nilai untuk bilangan kedua.
Selanjutnya, kita tentukan batas nilai untuk bilangan pertama
x + y ≥ 400 . . . . (IV)
x + 80 ≥ 400
x + 80 – 80 ≥ 400 – 80
x ≥ 320
Jadi, batas nilai untuk bilangan pertama tidak kurang dari 80 dan batas nilai untuk
bilangan kedua tidak kurang dari 320
2. Pak fredy memiliki sebuah mobil box pengangkut barang dengan daya angkut tidak
lebih dari 500kg. Berat pak Fredy adalah 60kg dan dia akan mengangkut kotak barang
yang setiap kotaknya beratnya 20kg. Tentukan banyak kotak paling banyak yang dapat
diangkut oleh pak Fredy dalam sekali pengangkutan?
Pembahasan :
15
a. Menentukan model matematikanya terlebih dahulu, misalkan x adalah banyaknya
kotak yang diangkut oleh mobil sekali jalan.
b. Setiap kotak beratnya 20kg, sehingga x kotak beratnya 20x.
c. Total berat sekali jalan adalah berat kotak ditambah berat pak Fredy yaitu 20x + 60
d. Daya angkut mobil tidaklebih dari, sehingga tandanya “≤”
e. Maka, dapatlah dibuat dalam bentuk pertidaksamaan 20x + 60 ≤ 500
Menentukan nilai x
20x + 60 ≤ 500
20 x + 60 – 60 ≤ 500 – 60
20 x ≤ 440
x ≤ 22
Jadi, kotak yang dapat diangkut dalam sekali perjalanan paling banyak 22 kotak.
16
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka yang menyatakan hubungan dua hal tidak
mempunyai kesamaan atau tidak sama dengan. Hubungan tidak sama dengan dapat
dinotasikan dengan tanda : < (kurang dari), ≤ (kurang dari atau sama dengan) > (lebih
dari), ≥ (lebih dari atau sama dengan ).
Sifat – Sifat Pertidaksamaan : tanda pertidaksamaan tidak akan berubah jika kita
menambahkan , mengurangkan, mengalikan, dan membagikan dengan bilangan positif dan
tanda pertidaksamaan akan berubah jika dikalikan atau dibagikan dengan bilangan negatif.
4.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari banyak kekeliruan dan masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu kami mengaharapkan dari semua pihak untuk
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun, untuk kelancaran pembuatan
makalah. Diharapkan makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi para pembaca
17
DAFTAR PUSTAKA
Soedayarto, Nugroho dan Maryanto. 2008. Matematika 2 untuk SMA dan MA Kelas
IX Program IPA. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
18