Anda di halaman 1dari 14

BILANGAN RASIONAL

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Matematika di MI
Dosen Pengampu: Irsan Apriandinata, M. Pd

Disusun Oleh:
Mauzah Rizky Abdillah 3.2021.1.0009
Qushaeri Januar 3.2021.1.0011

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


INSTITUT MADANI NUSANTARA
2023
JL.Lio Balandongan Sirnagalih Jalan Begeg No.74 Kel.Cikondang,
Kec.Citamiang, Kota Sukabumi, Jawa Barat 43161
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat allah swt yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Matematika di MI
“Pecahan, perbandingan, dan skala”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan dari banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik
sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna


dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan yang dapat
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua terutama penulis dan para pembaca.

Sukabumi, Mei 2023

penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................I

DAFTAR ISI..........................................................................................................II

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan...........................................................................................................1

BAB II.....................................................................................................................3

PEMBAHASAN.....................................................................................................3

A. Pengertian Bilangan Rasional.......................................................................3

B. Operasi Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian, dan Pembagian bilangan


rasional.................................................................................................................4

C. Bilangan Real................................................................................................5

D. Akar kuadrat dan penarikan akar kuadrat.....................................................8

BAB III..................................................................................................................10

PENUTUP.............................................................................................................10

A. Kesimpulan.................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peran Matematika sangatlah penting bagi manusia, karena telah
banyak berperan dalam kegiatan sehari-hari. Seperti dalam berdagang,
membangun rumah, memasak, bahkan dalam bidang olahraga, semuanya
membutuhkan matematika. Maka dari itu, matematika merupakan hal yang
harus dipelajari karena urgensinya banyak berperan bagi kehidupan sehari-
hari. Matematika pun telah diajarkan dari tingkat dasar, menengah pertama,
menengah atas, bahkan jenjang perguruan tinggi.
Matematika merupakan ilmu yang abstrak karena tidak semua
orang mampu memahaminya dengan baik. Hal tersebutlah, yang
menyebabkan matematika menjadi hal yang menakutkan bagi mereka. Oleh
karena itu, Matematika hanyalah ilmu yang di anggap sebagai ilmu yang
dipenuhi angka, hitung-hitungan yang menjenuhkan, soal-soal sulit dan lain-
lain. Padahal, Matematika dapat menjadi pembelajaran yang seru dan menarik
apabila dikemas dalam pembelajaran yang menyenangkan. Salah satu
pembelajaran yang menyenangkan yaitu penggunaan media pembelajaran
yang tentunya memberikan kemudahan bagi pengguna nya. Dengan adanya
fasilitas, siswa dapat mengeksplorasi potensi dan keterampilan angka
sehingga dapat memahami nya dengan mudah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian bilangan rasional?
2. Bagaimana operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian
bilangan rasional?
3. Bagaimana bilangan real?
4. Bagaimana Akar kuadrat dan penarikan akar kuadrat?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian bilangan rasional.

1
2. Untuk mengetahui operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian bilangan rasional.
3. Untuk mengetahui bilangan real.
4. Untuk mengetahui Akar kuadrat dan penarikan akar kuadrat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bilangan Rasional


Secara etimologi, Kata 'rasional' berasal dari kata 'rasio'.
Maksudnya, bilangan rasional berkaitan erat dengan konsep pecahan yang
merepresentasikan rasio. Dengan kata lain, Jika suatu bilangan dapat
dinyatakan sebagai pecahan yang pembilang dan penyebutnya adalah
bilangan bulat, maka bilangan tersebut adalah bilangan rasional.
Secara tertimologi, Bilangan rasional adalah bilangan yang
berbentuk p/q dimana p dan q adalah bilangan bulat dan q tidak sama dengan
0. Bilangan rasional meliputi bilangan asli, bilangan bulat, bilangan cacah,
dan desimal. Himpunan bilangan rasional, dinotasikan dengan ℚ, adalah
himpunan semua bilangan dalam bentuk dengan 𝑎 dan 𝑏 adalah bilangan
bulat dan 𝑏 ≠ 0.
Pada aritmetika jika suatu bilangan dituliskan dalam bentuk a/b
berarti 𝑎 ÷ 𝑏, dengan 𝑎 dinamakan pembilang (numerator) dan 𝑏 dinamakan
penyebut (denominator). Apabila 𝑎 dan 𝑏 keduanya bilangan bulat, maka
dinamakan sebagai:
1. pecahan biasa (proper fraction) jika 𝑎 < 𝑏
2. pecahan tak biasa (improper fraction) jika 𝑎 > 𝑏
3. bilangan cacah (whole numbers) jika 𝑏 membagi habis 𝑎

Adapun persyaratan bilangan rasional adalah sebagai berikut:


(1) q berbeda dari nol. Persyaratan ini, dinyatakan secara matematis sebagai q
tidak sama dengan 0, diperlukan karena pada dasarnya ini adalah
pembagi.
(2) Perhatikan bahwa meskipun istilah bilangan rasional dan pecahan rasional
adalah sinonim, kata pecahan saja digunakan untuk menyatakan ekspresi
aljabar apa pun dengan pembilang dan penyebut.
(3) Pengertian bilangan rasional mencakup kata- kata "bilangan yang dapat
dinyatakan dalam bentuk a/ d, di mana a dan d adalah bilangan bulat, dan

3
d tidak sama dengan 0." Mengapa tidak cukup mengatakan "bilangan
dalam bentuk a/ d, di mana a dan d adalah bilangan bulat, d 0"?
Alasannya adalah ada banyak cara untuk menyatakan pecahan tertentu
(misalnya, 2/3 juga dapat ditulis sebagai 4/6, 6/9, ..., atau 2/3, atau 2√3/3√
3, atau -10/-15, hanya untuk menyebutkan beberapa) dan kita tidak ingin
definisi bilangan rasional kita bergantung pada cara tertentu yang dipilih
seseorang untuk menuliskannya. Pecahan didefinisikan sedemikian rupa
sehingga nilainya tidak berubah jika pembilang dan penyebutnya
dikalikan dengan besaran yang sama; tetapi kita tidak selalu dapat
mengetahui, hanya dengan melihat pecahan tertentu, apakah itu rasional
atau tidak.
Adapun tipe-tipe bilangan Rasional adalah sebagai berikut:
1) Bilangan bulat seperti -2, 0, 3, dst., adalah bilangan rasional. Pecahan
yang pembilang dan penyebutnya bilangan bulat seperti 3/7, -6/5, dst.,
merupakan bilangan rasional.
2) Desimal terbatas, contohnya ½ = 0,5 = 0,499999.
3) Desimal tak terbatas atatu tak hingga, Namun memiliki pola berulang
(setelah titik desimal) seperti 0,333..., 0,141414..., dll., adalah
bilangan rasional.

B. Operasi Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian, dan Pembagian


bilangan rasional.
Jika dan adalah bilangan-bilangan rasional, maka berlaku :
1) Operasi penjumlahan dan pengurangan
Contoh: Selesaikan 1/2 - (-2/3)
Langkah 1: Saat kita menyederhanakan 1/2 - (-2/3), kita akan
mengikuti aturan penjumlahan dan pengurangan angka yang
mengatakan bahwa fakta pengurangan dapat berubah menjadi fakta
penjumlahan dan tanda pengurangan dibalik. Ini akan membuatnya
menjadi 1/2 + 2/3
Langkah 2: Sekarang, kita perlu menjumlahkan pecahan ini 1/2 + 2/3

4
Langkah 3: Dengan menggunakan aturan penjumlahan pecahan, kita
akan mengubah pecahan yang diberikan menjadi pecahan sejenis untuk
mendapatkan penyebut yang sama sehingga lebih mudah untuk
menjumlahkannya. Untuk ini, kita perlu mencari KPK dari penyebut 2
dan 3 yaitu 6. Kemudian kita akan mengubah pecahan tersebut
menjadi pecahan setara masing-masing sehingga menjadi 3/6 + 4/6. Ini
akan memberikan hasil penjumlahan sebagai 7/6 yang dapat ditulis
dalam bentuk pecahan campuran 1 1/6
2) Operasi perkalian dan operasi pembagian
Perkalian dan pembagian bilangan rasional dapat
dilakukan dengan cara yang sama seperti pecahan. Untuk mengalikan
dua bilangan rasional, kita mengalikan pembilang dan penyebutnya
secara terpisah dan menyederhanakan pecahan yang dihasilkan.
Contoh: Kalikan 3/5 × -2/7
Langkah 1: Untuk mengalikan 3/5 × (-2)/7, pertama-tama kita akan
mengalikan pembilangnya, lalu mengalikan penyebutnya.
Langkah 2: Dalam hal ini, saat kita mengalikan pembilangnya,
hasilnya adalah 3 × (-2) = -6.
Langkah 3: Saat kita mengalikan penyebutnya, hasilnya adalah 5 × 7 =
35. Oleh karena itu, hasilnya adalah -6/35.
Ketika kita perlu membagi dua pecahan, kita mengalikan pecahan
pertama (yang merupakan pembagi) dengan kebalikan dari pecahan
kedua.
Contoh: Membagi 3/5 ÷ 2/7
Langkah 1: Untuk membagi 3/5 ÷ 2/7, pertama-tama kita akan menulis
kebalikan dari pecahan kedua. Ini akan menjadi 3/5 × 7/2
Langkah 2: Sekarang, kita akan mengalikan pembilangnya menjadi 3 ×
7 = 21.
Langkah 3: Kemudian, kita akan mengalikan penyebutnya, menjadi
5 × 2 = 10. Jadi, hasilnya adalah 21/10 atau 2 1/10.
C. Bilangan Real

5
Bilangan Real Himpunan bilangan real merupakan gabungan dari
himpunan bilangan rasional dan himpunan bilangan irrasional dan
dinotasikan dengan ℝ.
1. Representasi desimal
Perhatikan representasi desimal dari sebuah bilangan real. Jika
bilangan tersebut adalah bilangan rasional, maka representasi desimalnya
adalah berhenti (terminating) atau berulang (repeating). Contoh: Dengan
menggunakan kalkulator, tentukan jenis representasi desimal dari
bilangan-bilangan rasional berikut.
a. ¼ = 0,25 merupakan desimal berhenti (terminating decimal)
b. 2/3 = 0,666 merupakan desimal berulang (repeating decimal),
c. 1/6 = 0,166… merupakan desimal berulang (repeating decimal)
d. 1/7 = tampilan layar kalkulator menunjukkan 0,1428571429
2. Bilangan real yang merupakan bilangan irrasional mempunyai
representasi desimal yang tidak berhenti (nonterminating) atau tidak
berulang (nonrepeating), Sebagai contoh:
a. √2 = 1,414213 …
b. 𝜋 = 3,141592 …
c. 𝑒 = 2,71828
Pada bilangan-bilangan tersebut tidak terdapat pola perulangan sehingga
merupakan bilangan irrasional.
Adapun Beberapa cara untuk mengklasifikasikan bilangan real, sebagai
berikut:
1) Bilangan positif, bilangan negatif, atau nol
2) Bilangan rasional atau bilangan irrasional
 Jika representasi desimalnya berhenti, maka merupakan bilangan
rasional.
 Jika representasi desimalnya berulang, maka merupakan bilangan
rasional.
 Jika bilangan tersebut tidak mempunyai representasi desimal yang
berhenti atau berulang, maka merupakan bilangan irrasional.
3. Elemen identitas

6
 terhadap operasi penjumlahan yaitu terdapat 0 Є ℝ sehingga untuk
setiap 𝑎 Є ℝ berlaku 0 + 𝑎 = 𝑎 + 0 = 𝑎. Bilangan 0 tersebut
dinamakan elemen identitas pada penjumlahan (identity for
addition). Elemen identitas penjumlahan adalah 0, karena ketika
menjumlahkan 0 (nol) pada suatu bilangan tidak mengubah
apapun.
 Terhadap operasi penjumlahan yaitu terdapat bilangan 1Єℝ
sehingga untuk setiap 𝑎 Є ℝ berlaku 1 × 𝑎 = 𝑎 × 1 = 𝑎. Bilangan
1 tersebut dinamakan elemen identitas pada perkalian (identity for
multiplication). Elemen identitas perkalian adalah 0, karena ketika
menjumlahkan 1 (satu) pada suatu bilangan tidak mengubah
apapun.

4. Sifat Invers
 terhadap operasi penjumlahan yaitu untuk setiap bilangan 𝑎 ϵ ℝ,
terdapat dengan tunggal bilangan (−𝑎) ϵ ℝ, dinamakan lawan atau
invers penjumlahan (additive inverse) dari 𝑎, sehingga 𝑎 + (−𝑎) =
(−𝑎) + 𝑎 = 0.
Contohnya, Berapa invers penjumlahan dari -2, yang akan
menghasilkan 0?
-2 + x = 0
X= 2
Jadi, x adalah 2, jika di subtitusikan -2+2=0.

 terhadap operasi perkalian yaitu untuk setiap bilangan 𝑎 ϵ ℝ, 𝑎 ≠


0, terdapat dengan tunggal bilangan 𝑎 ϵ ℝ, dinamakan lawan atau
invers perkalian (multiplication inverse) dari 𝑎, sehingga 𝑎 × a^(-
1) = a−1 × 𝑎 = 1.
Perhatikan contoh berikut. 5 × … = …× 5 = 1
Akan dicari bilangan yang jika dikalikan dengan 5 hasilnya 1.
1 1
5 × = ×5=1
5 5

7
Karena 1/5 ϵ ℝ, maka 1/5 merupakan invers dari 5 pada
perkalian.
D. Akar kuadrat dan penarikan akar kuadrat
Akar pangkat dua atau kuadrat merupakan operasi kebalikan dari
pangkat dua. Akar kuadarat yaitu bilangan nilai pangkat dari bilangan
tersebut. Maksudnya, akar pangkat dua adalah angka yang jika dikalikan
dengan dirinya sendiri, akan menghasilkan angka aslinya. Akar pangkat
dua disebut sebagai akar kuadrat yang disimbolkan dengan √ .
Contohnya,
4 × 4 = 16, maka √ 16 = 4.
5 × 5 = 25, maka √ 25 = 5
Adapun beberapa cara dalam melakukan penarikan akar pangkat
dua (kuadrat) suatu bilangan, yaitu:
1. Faktorisasi Prima

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.


a. Tentukan faktor-faktor primanya.
144 = 2 × 2 × 2 × 2 × 3 × 3
b. Kelompokkan dalam dua faktor yang sama.
144 = (2 × 2 × 3)(2 × 2 × 3) = (2 × 2 × 3)²
c. Hasilnya adalah: √ 144 = √ (2 × 2 × 3)² = 12
2. Perkiraan

8
Melakukan penarikan akar kuadrat dengan cara perkiraan
diperlukan keterampilan menghitung bilangan kuadrat sempurna dari 1
sampai dengan 10.
Contoh :
144 = ....
Bilangan √ 144 terletak antara √ 100 dan √ 400 atau 10 <√ 144 < 20,
berarti angka puluhannya adalah 1. Angka terakhir dari 144 adalah 4,
maka hasil akar pangkat satuannya dapat 2 atau 8. Namun karena lebih
dekat dengan 10, maka hasil akar satuannya adalah 2. Sehingga, 144 =
12.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara etimologi, Kata 'rasional' berasal dari kata 'rasio'. Maksudnya,
bilangan rasional berkaitan erat dengan konsep pecahan yang merepresentasikan
rasio. Secara tertimologi, Bilangan rasional adalah bilangan yang berbentuk p/q
dimana p dan q adalah bilangan bulat dan q tidak sama dengan 0.
Bilangan Real Himpunan bilangan real merupakan gabungan dari
himpunan bilangan rasional dan himpunan bilangan irrasional dan dinotasikan
dengan ℝ.
Akar pangkat dua atau kuadrat merupakan operasi kebalikan dari pangkat
dua. Akar kuadarat yaitu bilangan nilai pangkat dari bilangan tersebut.
Maksudnya, akar pangkat dua adalah angka yang jika dikalikan dengan dirinya
sendiri, akan menghasilkan angka aslinya. Akar pangkat dua disebut sebagai akar
kuadrat yang disimbolkan dengan √.

10
DAFTAR PUSTAKA

Cuemath. (n.d.). Retrieved Mei 24, 2023, from Rational Numbers:


https://www.cuemath.com/numbers/rational-numbers/

Dharmawati, P. d. (2010). Modul Matematika SD Program Bermutu:


Pembelajaran Perpangkatan dan penarikan akar bilangan di SD.
Yogyakarta: Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan .

Mathopolis. (n.d.). Retrieved Mei 24, 2023, from Rational Numbers:


https://www.mathopolos.com

Modul Belajar Mandiri: Pembelajaran Bilangan. (n.d.).

Niven, I. (1964). Number: Rational and Irrational. California: Random House


and The L. W. Singer Company.

Spashlearn. (n.d.). Retrieved Mei 24, 2023, from Math Vocabulary: Rational
Numbers: https://www.spashlearn.com/math-vocabulary/rational-numbers

11

Anda mungkin juga menyukai