Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH METODE NUMERIK

TENTANG ANGKA BENA

Dosen Pembimbing: Sri Rahmayanti, S.Pd, M.Si

KELAS V B

Disusun Oleh:

 Dewi Fachraini (18051032)

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ASAHAN

T.A 2020 / 2021


KATA PENGANTAR

Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya penyusun  mampu 
menyelesaikan  tugas  makalah ini guna memenuhi tugas  mata kuliah Metode Numerik.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang pendidikan, yang
kami sajikan berdasarkan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini
di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan
dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Asahan. Saya
sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, 
kepada  dosen  pembimbing  saya  meminta  masukannya  demi  perbaikan  pembuatan 
makalah  saya  di  masa  yang  akan  datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.

Kisaran, 22 Oktober 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................i  
DAFTAR ISI .....................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang ..............................................................................................................1
2.      Rumusan Masalah .........................................................................................................1
3.      Tujuan Pembahasan ......................................................................................................1

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Angka Bena ................................................................................................2
B. Aturan Penulisan Nilai Signifikan ................................................................................2

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN .................................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................4

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Angka bena (significant figure) suatu bilangan c adalah sebarang angka yang
diberikan oleh c, kecuali untuk nol-nol di kiri angka tak nol pertama yang hanya bertindak
untuk mencocokan posisi titik (koma) desimal. Jadi angka tak nol dari c adalah angka bena
dari c. Konsep angka bena atau digit telah dikembangkan secara formal untuk menandakan
keandalan suatu nilai numerik. Angka bena adalah angka berarti, angka penting, atau angka
yang dapat digunakan dengan pasti.

Nilai signifikan adalah suatu nilai di mana jumlah angka ditentukan sebagai batas
nilai tersebut diterima atau tidak › Perhatikan nilai pada penggaris berikut: › Nilai yang
ditunjuk tidak tepat pada angka yang ditentukan karena selisih 1 strip. › Bila dalam kejadian
ini dianggap nilai signifikan adalah 1, maka nilainya 59 atau 60. Contoh = 3,14154265. . .
22/7 = 3,1428571 . . .

B. Kajian Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan angka bena ?
2.      Apa yang dimaksud dengan nilai signifikan ?
3.      Bagaimana cara aturan penulisan angka bena ?

C. Tujuan
Tujuan pembahasan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui apa itu sebenarnya
angka, nilai signifikan dan bagaimana caranya aturan penulisan angka bena beserta
contohnya. Dan diharapkan makalah ini dapat membantu dalam pengaplikasian pengetahuan
tentang angka bena dalam metode numerik untuk kita sebagai calon pendidik. Semoga
malakah ini bisa bermanfaat.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Angka Bena

Angka bena (significant figure) suatu bilangan c adalah sebarang angka yang
diberikan oleh c, kecuali untuk nol-nol di kiri angka tak nol pertama yang hanya bertindak
untuk mencocokan posisi titik (koma) desimal. Jadi angka tak nol dari c adalah angka bena
dari c. Konsep angka bena atau digit telah dikembangkan secara formal untuk menandakan
keandalan suatu nilai numerik. Angka bena adalah angka berarti, angka penting, atau angka
yang dapat digunakan dengan pasti.

Nilai signifikan adalah suatu nilai di mana jumlah angka ditentukan sebagai batas
nilai tersebut diterima atau tidak › Perhatikan nilai pada penggaris berikut: › Nilai yang
ditunjuk tidak tepat pada angka yang ditentukan karena selisih 1 strip. › Bila dalam kejadian
ini dianggap nilai signifikan adalah 1, maka nilainya 59 atau 60. Contoh = 3,14154265. . .
22/7 = 3,1428571 . . .

Dikatakan bahwa 22/7 sebagai hampiran terhadap mempunyai 3 angka bena.


Pengabaian angka bena sisanya itulah yang dinamakan galat pembulatan. Kebanyakan
komputer digital mempunyai dua cara untuk menyatakan bilangan, yaitu: 1) Sistem titik
kambang (floating point). Suatu bilangan dinyatakan dengan sejumlah tetap angka bena.
Bilangan titik kambang a ditulis sebagai a = m x b p dimana: m = mantis (riil), b = basis
sistem bilangan yang dipakai (2, 8, 10, 16, dan sebagainya) p = pangkat (berupa bilangan
bulat tak negatif) 2) Sistem titik tetap (fixed point). Suatu bilangan dinyatakan dengan
sejumlah tetap posisi desimal di ujung kanan. Sistem bilangan titik tetap tidak praktis dalam
pekerjaan ilmiah karena keterbatasan rentangnya. Contoh 1.3: 62,358 ; 0,013 ; 1,000.

B. Aturan Penulisan Angka Signifikan

Adapun aturan penulisan angka bena atau angka signifikan, yaitu :


 Setiap angka yang tidak nol merupakan angka signifikan. Contoh: 91 memiliki 2
angka signifikan (9 dan 1) dan 123,45 memiliki 5 angka signifikan (1,2,3,4 dan 5).
 Angka-angka nol yang terletak di antara angka bukan nol merupakan angka
signifikan. Contoh: 2,008 memiliki 4 angka signifikan(2, 0, 0, dan 8).
 Angka nol terakhir di sebelah kanan koma desimal merupakan angka signifikan.
Seperti 10.070 memiliki lima angka signifikan.
 Angka nol di sebelah kiri dari angka pertama bukan nol merupakan angka tak
signifikan. Contoh: 0,00008 memiliki 1 angka signifikan(8).
 Nol yang terdapat di ujung dari deret angka dan disebelah kiri dari koma desimal
dapat atau tidak dapat menjadi angka signifikan.

2
Terdapat aturan lainnya, yaitu :
 Aturan 1 :
Bila angka terkiri dari angka yang harus dihilangkan adalah angka 4 atau kurang maka angka
terkanan dari yang mendahuluinya tetap
Contoh :
2334 dibulatkan sampai puluhan terdekat menghasilkan 2330
 Aturan 2
Bila angka terkiri dari angka yang harus dihilangkan lebih dari 5 atau angka 5 diikuti dengan
angka bukan nol maka angka terkanan yang mendahuluinya bertambah satu.
Contoh :
453 dibulatkan keseratusan terdekat menjadi 500
 Aturan 3
Bila angka terkiri dari angka yang harus dihilangkan hanya angka 5 saja atau angka 5 diikuti
dengan angka nol saja maka angka terkanan yang mendahuluinya bertambah satu jika ganjil
dan tetap jika genap
Contoh :
3500 dibulatkan sampai ribuan terdekat menjadi 4000
Berikut contoh angka-angka bena, yaitu :

43.123 memiliki 5 angka bena (yaitu 4,3,1,2,3)

0.1764 memiliki 4 angka bena (yaitu 1,7,6,4)

0.12 memiliki 2 angka bena ( yaitu 1,2)

278.300 memiliki 6 angka bena (yaitu 2,7,8,3,0,0)

0.001360 memiliki 4 angka bena, di mana tiga buah angka nol pertama tidak berarti,
sedangkan 0 yang terakhir angka berarti karena pengukuran dilakukan sampai
ketelitian 4 digit.

4.3123 x 10 1 memiliki 5 angka bena

1.764 x 10-1 memiliki 4 angka bena

3
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Angka bena (significant figure) suatu bilangan c adalah sebarang angka yang
diberikan oleh c, kecuali untuk nol-nol di kiri angka tak nol pertama yang hanya bertindak
untuk mencocokan posisi titik (koma) desimal. Jadi angka tak nol dari c adalah angka bena
dari c. Konsep angka bena atau digit telah dikembangkan secara formal untuk menandakan
keandalan suatu nilai numerik. Angka bena adalah angka berarti, angka penting, atau angka
yang dapat digunakan dengan pasti.

Adapun aturan penulisan angka bena atau angka signifikan, yaitu :


 Setiap angka yang tidak nol merupakan angka signifikan. Contoh: 91 memiliki 2
angka signifikan (9 dan 1) dan 123,45 memiliki 5 angka signifikan (1,2,3,4 dan 5).
 Angka-angka nol yang terletak di antara angka bukan nol merupakan angka
signifikan. Contoh: 2,008 memiliki 4 angka signifikan(2, 0, 0, dan 8).
 Angka nol terakhir di sebelah kanan koma desimal merupakan angka signifikan.
Seperti 10.070 memiliki lima angka signifikan.
 Angka nol di sebelah kiri dari angka pertama bukan nol merupakan angka tak
signifikan. Contoh: 0,00008 memiliki 1 angka signifikan(8).
 Nol yang terdapat di ujung dari deret angka dan disebelah kiri dari koma desimal
dapat atau tidak dapat menjadi angka signifikan.
B. Saran

Demikian makalah yang dapat kami buat dan kami sampaikan.Mudah-mudahan dapat
bermanfaat bagi kita semua.Apabila ada kesalahan dalam penulisan, ataupun ada refrensi
yang kurang benar dalam pembahasan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan kami
menerima saran dan kritikan dari pembaca demi kebaikan kami untuk selanjutnya.Tiada
kesempurnaan bagi kita, kecuali kesempurnaan itu hanya milik Allah semata.

3
DAFTAR PUSTAKA

Sidiq Muhammad, 12 Metode Numerik. Pdf

Metnum2-Deret_Taylor + Analisis_Galat

Anda mungkin juga menyukai