Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENDIDIKAN MATEMATIKA DASAR SD


“Konsep Pecahan dan Operasi Perhitungan Pecahan”
Dosen Pengampu : Dyah Anungrat Herzamzam, M.Pd

Disusun Oleh :

Zahra Tri Marcella 20218600057


Qomaroh Adillah Azra 20218600082
Zahra Rahma Oktavia 20218600084
Eries Riski Wijayanti 20218600038

KELAS 4 SDAR
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
KUSUMA NEGARA
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjat ke hadirat Allah SWT, karena dengan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Meskipun banyak hambatan yang penulis alami dalam proses
pengerjaannya, tapi penulis berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Tidak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada dosen mata kuliah konsep dasar matematika sd
yang telah membantu dan membimbing penulis dalam mengerjakan makalah ini. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada orang tua penulis yang juga sudah memberi kontribusi baik
langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.

Tentunya ada hal-hal yang ingin penulis berikan kepada semuanya dari hasil makalah ini. Karena
itu penulis berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya
makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya.

Jakarta, 16 Oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………..2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………………..4
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………….4
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pecahan…………………………………………………………….5
B. Jenis – Jenis Pecahan…………………………………………………………..5
C. Mengurutkan Pecahan…………………………………………………………6
D. Operasi Pada Pecahan………………………………………………………….7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………10
B. Saran…………………………………………………………………………..10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..11

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang perlu diperhatikan dalam
pembelajaran, karena matematika merupakan dasar dari ilmu pengetahuan dan teknologi.
Oleh sebab itu, matematika perlu dipelajari, dipahami, dan dikuasai oleh peserta didik
dengan baik. Matematika juga merupakan salah satu pengetahuan yang mempunyai
peranan penting dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Matematika
diberikan pada peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik
dalam kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan
bekerja sama karena dengan belajar matematika, anak akan belajar bernalar secara kritis,
kreatif dan aktif
Pecahan merupakan salah satu kajian inti dari materi matematika yang dipelajari
peserta didik di Sekolah Dasar (SD). Pembahasan materinya menitikberatkan
pada pengerjaan (operasi) hitung dasar yaitu
penjumlahan,  pengurangan, perkalian, dan pembagian, baik untuk pecahan biasa maupun 
campuran . Pada pembelajaran matematika di Sekolah Dasar, konsep pecahan dan operasi
merupakan konsep yang penting untuk dikuasai oleh siswa. Akan
tetapi  banyak siswa mengalami kesulitan memahami pecahan dan operasinya,dan
banyak guru Sekolah Dasar menyatakan mengalami kesulitan untuk mengajarkan
pecahan.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah adalah kumpulan beberapa pokok bahasan dalam sebuah makalah.
Adapun masalah yang akan dibahas yaitu: 
1. Apa pengertian pecahan? 
2. Apa saja jenis - jenis pecahan? 
3. Bagaimana cara mengurutkan pecahan? 
4. Apa saja operasi pada pecahan?

C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui tentang pengertian pecahan.
2. Mengetahui tentang jenis-jenis pecahan.
3. Mengetahui cara mengurutkan pecahan.
4. Memahami operasi pada pecahan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pecahan

4
Kata pecahan berarti bagian dari keseluruhan yang berukuran sama
berasal dari bahasa Latin fractio yang berarti memecah menjadi bagian
bagian yang lebih kecil. Sebuah pecahan mempunyai 2 bagian yaitu pembilang
dan  penyebut yang penulisannya dipisahkan oleh garis lurus dan bukan miring
(/). Pecahan biasa dapat digunakan untuk menyatakan makna dari setiap
bagian dari yang utuh. Apabila kakak mempunyai sebuah apel yang akan
dimakan  berempat dengan temannya, maka apel tersebut harus dipotong
potong menjadi 4 bagian yang sama. Sehingga masing- masing anak akan
memperoleh bagian dari apel tersebut. Pecahan biasa mewakili ukuran
dari masing-masing  potongan apel.
Dalam lambang bilangan (dibaca seperempat atau satu perempat),
”4” menunjukkan banyaknya bagian‐bagian yang sama dari suatu
keseluruhan atau utuh dan disebut ”penyebut”. Sedangkan ”1” menunjukkan
banyaknya bagian yang menjadi perhatian atau digunakan atau diambil dari
keseluruhan pada saat tertentu dan disebut pembilang.Pecahan merupakan hasil
bagi antara bilangan bulat dan bilangan asli. Bilangn yang dibagi disebut
pembilangan, bilangan pembagi disebut penyebut, nilai pembilang lebih kecil
dari penyebut (Pecahan Biasa).

B. Jenis-Jenis Pecahan
a) Pecahan Biasa 
Pecahan biasa adalah pecahan yang pembilang dan penyebutnya
1 2 3
berupa  bilangan bulat. Contohnya:  , , , dan sebagainya.
3 7 4
b) Pecahan Murni
suatu pecahan bisa disebut sebagai pecahan murni apabila pembilang dan
penyebutnya berupa bilangan bulat dan nilai pembilangnya lebih kecil dari
1 2 3
penyebut. Contoh : , , , dan sebagainya.
8 10 16
c) Pecahan Senama
pecahan yang mempunyai penyebut yang sama. Perhatikan contoh berikut
1 2 3
Ini : , , , dan sebagainya.
8 8 8
d) Pecahan Sederhana
Pecahan yang pembilang dan penyebutnya hanya mempunyai factor
1 2 5
persekutuan satu. Contohnya : , , , dan sebagainya.
3 5 8
e) Pecahan Campuran
Pecahan ini merupakan pecahan yang pembilangnya lebih besar dari pada
penyebutnya, sehingga jika disederhanakan menghasilkan bentuk bulat dan
pecahan. Contohnya :

9 1
 =2 ,
4 4
2 2
 =4
5 5

5
9 3
 =3 , dan sebagainya.
6 6
f) Pecahan Ekuivalen
Pecahan ini disebut juga dengan pecahan seharga, senilai atau pecahan yang
sama, perhatikan contoh berikut :
1 2 3 4
 = = =
2 4 6 8
1 2 3 4
 = = =
3 6 9 12
g) Pecahan Desimal
Pecahan yang penyebutnya adalah 10, 100, 1000 dan seterusnya. Yang
kemudian dinyatakan dengan tanda koma. Contohnya:
4
 =0,4
10
56
 =5,6
10
3500
 =3,5
1000
h) Persen atau Perseratus
pecahan yang penyebutnya adalah 100 dan dinyatakan dengan lambing (%).
Comtohnya:
 7% = 7/100
 20% = 20/100
 75% = 75/100
i) Permil atau Perseribu
Pecahan yang penyebutnya adalah 1000 dan dinyatakan lambang.
Contohnya :
 5‰ = 5/1000
 14‰ = 14/1000
 102‰ = 102/1000

C. Mengurutkan Pecahan
Pecahan yang penyebutnya sama udah untuk dibandingkan atau diurutkan,
tetapi untuk pecahan yang penyebutnya tidak sama menggurutkannya
sedikit sulit. Untuk itu dapat dilakukan beberapa cara sebagai berikut :
a. Menyamakan penyebutnya dengan menggunakan pecahan senama
1 4
Suapaya dapat melihat mana diantara atau yang lebih besar,
5 20
maka dicari terlebih dahulu pecahan-pecahan yang ekuivalen hingga
diperoleh pecahan senama yang penyebutnya sama.
Perhatikan contoh berikut ini :
1 4
 =
5 20
2 4 8 10
 = = =
4 8 16 20

6
Berdasarkan hal tersebut diperoleh pecahan yang penyebutnya
2 10 1 4
sama yaitu ekuivalen dengan sedangkan ekuivalen dengan ,
4 20 5 20
4 10 1 2
maka dapat disimpulkan bahwa < sehingga < .
20 20 5 4
b. Menggunakan titik-titik pada garis bilangan mewakili pecahan tersebut.
1 2
Buatlah garis bilangan, kemudia gambarlah titik dan titik pada
5 4
garis bilangan tersebut.

1 2 3
0
4 4 4
1

1 2 3 4
0 1
5 5 5 5

1 2
Pada garis bilangan tersebut terlihat bahwa < .
5 4

D. Operasi pada Pecahan


1. Pembelajaran Penjumlahan Pecahan
Penjumlahan pada pecahan dapat diperagakan dengan benda konkret seperti
menggunakan buah-buahan, kue, kertas, karton dan sebagainya.
a. Penjumlahan Pecahan yang Penyebutnya sama.
1 1
Contoh : +
5 5
Dapat dipergunakan dengan cara berikut.

+ =

7
1 1 2
+ =
5 5 5

b. Penjumlahan Pecahan yang Penyebutnya tidak sama.


2 1
Contoh: +
3 4
4 4 x2 8
= =
3 3x 2 6
1 1 x3 3
= =
2 2 x3 6

4 1 8 3 11 5
Sehingga diperoleh + = + = =1
3 2 6 6 6 6

2. Pembelajaran Pengurangan pada pecahan


Pengurangan Pecahan yang Penyebutnya sama kita dapat mengurangi
pecahan yang penyebutnya sama dengan bangun datar dari karton garis
bilangan.
3 1
 −
4 4
Contoh peragaan diperluas sehingga anak mempunyai pengalaman-
pengalaman yang banyak. Dari peragaan-peragan yang sama dapat
dilakukan dengan menggunakan pembilangnya sederhana sedangkan
penebutnya tetap.

3. Pembelajaran pada Perkalian Pecahan


Perkalian bilangan asli dengan pecahan.
Contoh :
1
Bila masing-masing anak makan dari kue, maka untuk 3 anak
5
makan…… bagian dari kue.

Dengan menggunakan konsep penjumlahan berulang akan didapat konsep


perkalian sebagai berikut.

1 1 1 1+ 1+1 3
+ + = =
4 4 4 4 4

8
1 1 1 1 3X1 3
+ + =3 X = =
4 4 4 4 4 4

Dalam kalimat sederhana dapat dinyatakan bahwa: "Bilangan asli dikalikan


pecahan hasilnya adalah bilangan asli dkalikan pembilangnya. sedangkan
penyebutnya tetap atau dalam bentuk umum sebagai berikut"

b axb
aX =
c c

4. Pembelajaran Pembagian pada Pecahan

Pembagian Bilangan Asli dengan Pecahan Biasa


Contoh :
Kakak mempunyai 2 m pita dan akan dibuat bunga. Masing-masing bunga
1
memerlukan Berapa bunga yang dapat dibuat?
2
Penyelesaian:
Untuk menjawab permasalahan di atas, kita pergunakan media gambar dari
pita. Ada 2 m pita yang dibuat bunga. Setiap kali membuat bunga berarti
1
mengurangi dari 2 m yang ada sampai pita habis dibuat bunga. Perhatikan
4
uraian berikut :
1 1 1 1
2− − − −
2 2 2 2

Dalam kalimat pembagian dapat ditulis sebagai berikut :


1
2:
2

1 2 x2 2
2 : =4= =2 x
2 1 1
Pola hubungan yang terbentuk tersebut dalam kalimat matematika dapat
dinyatakan sebagai berikut :
“apabila bilangan asli dibagi dengan pecahan biasa mka pembagian
berubah menjadi perkalian tetapi jika hanya dibalik (penyebut menjadi
pembilang dan pembilang menjadi penyebut ) atau dalam bentuk umum
sebgai berikut
b c
a : =a x
c b

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
sebuah pecahan mempunyai 2 bagian yaitu pembilang dan penyebut yang penulisannya
dipisahkan oleh garis lurus (-) dan bukan miring (/). Pecahan merupakan hasil bagi antara
bilangan bulat dan bilangan asli. Bilangan yang dibagi disebut pembilangan. Bilangan
pembagi disebut penyebut. Adapun jenis-jenis pecahan yaitu pecahan biasa, pecahan
murni, pecahan senama. pecahan sederhana, pecahan campuran, pecahan ekuivalen,
pecahan desimal, pecahan seratus dan pecahan seribu. Pecahan yang dipelajari di sekolah
dasar yang pertama yaitu mengurutkan pecahan. Operasi pecahan yang dipelajari di
sekolah dasar yaitu Penjumlahan pada Pecahan. Pengurangan pada Pecahan, Perkalian
pada Pecahan dan Pembagian pada Pecahan.
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami sajikan, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi
pembaca. Mohon kritik dan saran yang membangun untuk kami dalam penyempurnaan
penyusunan makalah selanjutnya. Jika ada kesalahan atau kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, kami mohon maaf sebesar-besarnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ramadani.Sri Risky. "Makalah Operasi Pecahan" 22 September 2018

http://stirisky.blogspot.com/2014/09/makalah-operasi-pecahan.html

Nurfitriani,Rafika. "Makalah Pecahan Desimal, Pecahan Riasa, dan Pecahan

Campuran serta Kesalahan Konsepnya" 22 September 2018

https://ratikaterritory.wordpress.com/2017/03/01/makalah-pecahan-desimal-

pecahan-biasa-dan-pecahan-campuran-serta-kesalahan-konsepnya

DataInfoGuru. "Jenis-jenis Bilangan Pecahan dan Contohnya".22 September

2018

http://datainfoguru.blogspot.com/2016/12/jenis-jenis-bilangan-pecahan-

Unaenah, Een dan Candra Puspita Rini 2017. Bahan Ajar Pembelajaran

Matematika Kelas Rendah Tangerang FKIP UMT Press.

11

Anda mungkin juga menyukai