Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BILANGAN PECAHAN, PECAHAN SENILAI, MURNI, SENAMA DAN CAMPURAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Numerasi

Dosen Pengampu : Djuita Hidayati, M.Pd.

Disusun oleh: Kelompok 3

Adriyani Maemun 210106002

Sindi Rahmawati 210106010

Astiana Aini 210106017

Muhammad Irwan Adzani 210106029

Risa Febrianti 210106031

Miftahul Hasanah 190106135

Kelas : 5A

PENDIDIAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MATARAM

TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Makalah Bilangan Pecahan, Pecahan Senilai,
Murni, Senama Dan Campuran”dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Numerasi. Selain itu, makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan tentang konsep dasar Numerasi di sekolah dasar agar
bermanfaat bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Djuita Hidayati,M.Pd. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 17 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ iv

A. Latar Belakang .......................................................................................... iv


B. Rumusan Masalah ..................................................................................... iv
C. Tujuan ....................................................................................................... iv

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 1

A. Pengertian Bilangan Pecahan .................................................................... 1


B. Pecahan Senilai ......................................................................................... 2
C. Pecahan Murni .......................................................................................... 3
D. Pecahan Senama........................................................................................ 4
E. Pecahan Campuran.................................................................................... 4

BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 6

A. Kesimpulan .............................................................................................. 6
B. Saran ......................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pecahan merupakan salah satu kajian inti dari materi matematika sekolah dasar,materi ini
mempelajari dasar dari pecahan agar peserta didik mudah untuk memahami materi pecahan
untuk tingkat lanjut. Pembahasan pada materi pecahan menitik beratkan pada pengajaran
hitung dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian baik untuk pecahan
sederhana maupun campuran.
Pada materi pecahan di sekolah dasar, konsep pecahan merupakan konsep yang penting
untuk dipahami dan dikuasai peserta didik. Pembelajaran secara singkat berdampak pada
peserta didik karena sulit untuk memahami dan menguasai materi pecahan. Dan pembelajaran
secara mekanistik berdampak pada ketidakbermaknaan proses belajar pesertadidik karena
matematika disajikan terpisah dari konteks yang bisa dipahami peserta didik pada awal
pembelajaran. Sehingga konsep matematika akan mudah dilupakan dan sulit untuk
menerapkan materi pecahan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bilangan pecahan?
2. Apa yang dimaksud dengan pecahan senilai?
3. Apa yang dimaksud dengan pecahan murni?
4. Apa yang dimaksud dengan pecahan senama?
5. Apa yang dimaksud dengan pecahan campuran?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian bilangan pecahan
2. Untuk mengetahui pengertian pecahan senilai
3. Untuk mengetahui pengertian pecahan murni
4. Untuk mengetahui pengertian pecahan senama
5. Untuk mengetahui pengertian pecahan campuran

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bilangan Pecahan


Kata pecahan berarti bagian dari keseluruhan yang berukuran sama, berasal dari bahasa
ltin fractio yang berarti memecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Sebuah pecahan
mempunyai 2 bagian yaiyu pembilang dan penyebut yang penulisannya dipisahkan oleh

garis lurus dan bukan miring (/). Contoh , dan seterusnya.

Pecahan biasa dapat digunakan untuk menyatakan makna dari setiap bagian dari yang
utuh. Contoh Apabila kakak mempunyai sebuah apel yang akan dimakan berempat dengan
temnnya, maka apel tersebut hraus dipotong-potong menjadi 4 bagian yang sama. Sehingga

masing-masing anak akan memperoleh bagian dari apel tersebut. Pecahan biasa mewakili

ukuran dari masing-masing potongan apel. Dalam lambing bilangan 9dibaca seperempat
atau satu perempat). “4” menunjukkan banyaknya bagian-bagian yang sama dari suatu
keseluruhan atau utuh dan disebut “penyebut”. Sedangkan “1” menunjukkan banyaknya
bagian yang menjadi perhatian atau digunakan untuk diambil dari keseluruhan pada saat
tertentu da disebut pembilang.1 Coba perhatikan gambar dibawah ini.

Pada gambar di sebelah kiri menunjukan apel yang dipotong menjadi seperempat

“ ” sedangkan pda gambar yang dikanan menunjukan apel yang dipotong menjadi . Pada

1
Sukajati, Pembelajaran Operasi Penjumlahan pecahan di SD menggunakan Berbagai Media, (Yogyakarta :
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
MATEMATIKA, 2008), hlm. 6
potong apel menunjukan bahwa angka 1 menyatakan pembilanga dan angka 4 menyatakan

penyebut dan sama halnya pad potongan apel yang menunjukan angka satu sebagai
pembilanga dan angka 2 sebagai penyebut.

B. Pecahan Senilai
Pecahan senilai adalah pecahan yang mempunyai nilai sama dengan pecahan lainnya,
untuk mengetahui pecahan senilai. 2 coba perhatikan contoh berikut,
Ibu membeli pizza berbentuk lingkaran. Kemudia ibu memotongnya seperti digambar.

untuk Ahmad untuk Fatimah untuk ayah

Sebanyak bagian diberikan kepada ahmad dan bagian untuk Fatimah, dan untuk ayah ,
sekarang bandingkan potongan pizza yang diberikan kepada ayah dan pizza yang diberikan
kepada ahmad dan Fatimah.

Tampak bahwa potongan pizza yang diperoleh ayah, yaitu sama dengan yang diperoleh

ahmad dan Fatimah yaitu + = , adapun pecahan-pecahan dan ini disebut pecahan-
pecahan senilai.

Perhatikan juga contoh berikut, = = dan = = . Pada operasi pecahan

disamping menunjukan cara memperoleh pecahan senilai dari suatu pecahan yang diketahui.
Dari pemaparan diatas dapat kita pahami bahwa pecahan senilai dapat diperoleh dengan

2
Budi Yuwono, Pintar Matematika untuk Sekolah Dasar, ( Jakarta: Puspa Swara, 2005), hlm.29

2
mengalikan dan membagi pembilang dan penyebut dari pecahan yang diketahui itu dengan
bilangan yang sama. 3 adapun cara mencari pecahan senilai sebagai berikut.

a. Mengkalikan dengan bilangan yang sama


Contoh:

Carilah bilangan yang senilai dengan !


Jawab:

= =

Jadi bilangan pechan yang senilai dengan adalah

b. Membagi dengan bilangan yang sama


Contoh
Carilah bilangan yang senilai dengan !

Jawab:

= =

Jadi, bilangan pecahan yang senilai denga adalah

Dari contoh diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa dalam menyederhanakan suatu
pecahan dapat dilakuakan dengan membagi pembilang dan penyebut pecahan tersebut
dengan factor persekutuannya. Jika pembilang dan penyebut pecahan tersebut dibagi dengan
factor persekutuan terbesarnya, akan diperoleh pecahan dalam bentuk paling sederhana.

C. Pecahan Murni
Pecahan murni adalah bilangan yang menggambarkan bagian dari keseluruhan yang
dilambangkan dengan , a dan b merupakan bilngan bulat dengan 0 .4

Dapat kita pahami bahwa pecahan murni adalah pecahan yang pembilang dan
penyebutnya merupakan bilangan bulat dan berlaku pembilang kurang atau lebih kecil dari

3
Siti Rodiyah, Matematika untuk kelas VII, (Jakarta : PT Setia Purna Inves, 2005), hlm.27
4
Wahyudin Djumanta, Mari Memahami Konsep Matematika, (Bandung : Grafindo Media Pratama, 2005), hlm. 36

3
penyebut. Pecahan murni dapat dikatakan sebagai pecahan biasa. Namun, pecahan biasa

belum tentu dapat dikatakan sebagai pecahan murni. 5 Contoh : , , , dll

Disamping terdapat pecahan murni ada juga pecahan tidak murni, dimana pecahan tidak
murni kebaliakan dari pecahan murni dimana pecahan tidak murni adalah pecahan dengan

a, b bilngan bulat, dengan 0 dan b bukan factor dari a. Dimana dengan ketentuan

tersebut pembilangnya selalu lebih dari penyebutnya. Contoh : , , dll.

D. Pecahan Senama
Bilangan-bilangan pecahan yang mempunyai penyebut sama adalah bilangan yang
dinamakan dengan bilangan-bilangan pecahan senama. Contoh bilangan pecahan senama

antara lain: , , dan seterusnya. Bilangan pecahan Senama juga dapat disebut sebagai
bilangan pecahan yang mempunyai penyebut sama. 6
Beberapa pecahan dikatakan sebagai pecahan senama jika pecahan-pecahan tersebut
mempunyai penyebut sama seperti contoh berikut.

1) , , , merupakan pecahan senama, karena semua penyebutnya adalah 6.

2) , , , bukan merupakan pecahan senama, karena meskipun pembilangnya sama,

akan tetapi semua penyebutnya berbeda.

E. Pecahan Campuran
Pecahan yang memiliki campuran nama bilangan bulat dan pecahan biasa disebut

pecahan campuran. Misalnya, merupakan pecahan campuran karena memiliki nama

bilangan bulat dan nama pecahan biasa yaitu . Pecahan campuran dengan c
( )
dapat dinyatakan pula dengan pecahan biasa . Oleh karena itu, pecahan campuran

5
Muhammad Amien dan Anggita Linggar Pratami, Best Score 100 : Bank Soal Matematika SD/ MI 4,5,6 ,
(Surakarta : Genta Smart, 2020), hlm. 20
6
Erna Yayuk dan Suko Prasetyo, Kajian Matematika SD, (Malang : Universitas Muhammadiyah Malang, 2019),
hlm. 16

4
adalah pecahan yang nilai pembilangnya lebih besar dari penyebutnya, sehingga jika
disederhanakan akan menghasilkan bentuk bulat dan pecahan.7
Contoh:

a. = b. = c.

7
Maulana, Konsep Dasar dan Pedagogi Matematika Sequel 2, (Sumedang : UPI Sumedang Press, 2016), hlm. 113

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat kita simpulkan bahwa bilangan pecahan adalah bilangan yang menggambarkan
bagian dari keseluruhan yang dilambangkan dengan . Dalam hal ini, a disebut sebagai

pembilang dan b disebut sebagai penyebut dengan b 0. Adapun jenis-jenis bilangan


pecahan sebgai berikut.
 Pecahan senilai adalah pecahan yang mempunyai nilai sama dengan pecahan lainnya,
 Pecahan murni adalah bilangan yang menggambarkan bagian dari keseluruhan yang
dilambangkan dengan , a dan b merupakan bilngan bulat dengan 0 .

 Pecahan Senama adalah pecahan yang memiliki penyebut sama


 Pecahan yang memiliki campuran nama bilangan bulat dan pecahan biasa disebut

pecahan campuran. Misalnya, merupakan pecahan campuran karena memiliki nama

bilangan bulat dan nama pecahan biasa yaitu

B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun apabila ada kekurangan baik dalam penulisan
dan materi kami berharap akan mendapatkan kritik dan saran yang membangun demi
mengembangkan makalah yang akan datang.

6
DAFTAR PUTAKA

Amien, Muhammad dan Anggita Linggar Pratami, 2020, Best Score 100 : Bank Soal Matematika
SD/ MI 4,5,6 Surakarta : Genta Smart
Djumanta, Wahyudin, 2005, Mari Memahami Konsep Matematika, Bandung : Grafindo Media
Pratama
Maulana, 2016, Konsep Dasar dan Pedagogi Matematika Sequel 2, Sumedang : UPI Sumedang
Press
Rodiyah, Siti, 2005, Matematika untuk kelas VII, Jakarta : PT Setia Purna Inves
Sukajati, 2008, Pembelajaran Operasi Penjumlahan pecahan di SD menggunakan Berbagai
Media, Yogyakarta : PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MATEMATIKA
Yuwono, Budi, 2005, Pintar Matematika untuk Sekolah Dasar, Jakarta: Puspa Swara
Yayuk, Erna dan Suko Prasetyo, 2019, Kajian Matematika SD, Malang : Universitas
Muhammadiyah Malang

7
Contoh soal Bilangan Pecahan

1. Seorang pedagang baru saja membeli minyak goreng dalam dua wadah dengan masing-
masing volumenya adalah 3 ⅘ liter dan 1 ⅖ liter. Untuk keperluan penjualan, dia
memasukkan semua minyak ke dalam botol sehingga masing-masing botol berisi 13/20
liter. Hitunglah berapa banyak botol yang diisi oleh pedagang tersebut!
2. Ana memiliki 1 buah kue ulang tahun yang akan dibagikan kepada 3 orang temannya.
Teman pertama mendapatkan ⅓ bagian, Teman kedua mendapatkan ⅖ bagian, dan
sisanya diberikan kepada teman ketiga. Hitunglah :
a. Bagian kue untuk teman ke-3
b. Siapakah yang mendapatkan kue yang paling banyak?
3. Rika membeli 50kg beras yang akan disumbangkan dalam bungkus plastik. Setiap
bungkus plastik akan diisi 2/5kg beras. Berapa bungkus plastik yang Rika butuhkan?
4. Rudi membawa baskom yang berisi air sebanyak 1 liter. Karena terkena hujan, air di
baskom tersebut bertambah sebanayk 2/3 liter. Jika Rudi menggunakan 3/4 liter untuk
menyiram lantai maka sisa dari air di baskom adalah ... liter
5. Pak Nengah memiliki tanah seluas 1 1⁄2 hektare yang ditanami padi, jagung dan
singkong. Jika luas lahan yang ditanami padi 8⁄10 hektare dan ditanami jagung 1⁄4
hektare, maka luas lahan yang ditanami singkong adalah ….

Anda mungkin juga menyukai