Anda di halaman 1dari 26

TUGAS RUTIN

MK. PEMBELAJARAN
MATEMATIKA SD
PRODI S1 PGSD- FIP

Skor Nilai :

PEMBELAJARAN PECAHAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Oleh Kelompok 5

Kelas E Reguler 2021

1. Evi Junita (1212411001)


2. Frengki Sipahutar (1213111052)
3. Irma Nurmalita Nababan (1212411009)
4. Viona Aulia Siregar (1213111089)
Dosen Pengampu : Elvi Mailani, S. Si., M. Pd.
Mata Kuliah : Pembelajaran Matematika SD
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MARET 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul
“Pembelajaran Pecahan Berbasis Kearifan Lokal ” dapat diselesaikan dengan tepat
waktu. Penulis berterima kasih kepada Ibu Dosen Elvi Mailani, S. Si., M. Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran Matematika SD yang telah
membimbing penulis hingga terselesaikannya makalah ini. Pada kesempatan kali
ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sengaja
maupun tidak disengaja turut serta membantu penyusunan makalah ini.
Penulis telah berupaya menyajikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Di
samping itu, apabila dalam makalah didapati kekurangan dan kesalahan, baik dalam
pengetikan maupun isinya, maka penulis dengan senang hati menerima saran dan
kritik yang membangun dari pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah
berikutnya. Semoga makalah yang sederhana ini dapat menambah khasanah
keilmuan dan bermanfaat untuk kita semua.

Medan, 11 Maret 2023

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...............................................................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..................................................................................................................5
A. Pengertian dan Notasi Bilangan Pecahan..................................................................5
B. Jenis-jenis Bilangan Pecahan (Bilangan Pecahan Senilai, Bilangan Pecahan Murni,
Senama, dan Campuran, Bilangan Pecahan Desimal)......................................................8
C. Pecahan Bentuk Persen...........................................................................................12
1. Cara Mengubah Pecahan Biasa ke Persen dan Permil.........................................12
2. Cara Mengubah Persen dan Permil ke Pecahan Biasa.........................................13
D. Operasi Hitung Pecahan dan Sifat-sifatnya.............................................................13
E. Penggunaan Pecahan Dalam Masalah Kehidupan Sehari-hari................................19
1. Pekerjaan konstruksi...............................................................................................19
2. Dapur & Resep........................................................................................................19
3. Sains & Teknologi..................................................................................................20
F. Merancang Pembelajaran Materi Pecahan..............................................................20
BAB III..............................................................................................................................23
PENUTUP.........................................................................................................................23
A. Kesimpulan..............................................................................................................23
B. Saran........................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................24
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pecahan merupakan salah satu kajian inti dari materi matematika
yangdipelajari peserta didik di Sekolah Dasar (SD). Pembahasan
materinyamenitikberatkan pada pengerjaan (operasi) hitung dasar yaitu
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, baik untuk pecahan
biasamaupun campuran .

Pada pembelajaran matematika di Sekolah Dasar, konsep pecahan


danoperasi merupakan konsep yang penting untuk dikuasai oleh siswa. Akan
tetapi banyak siswa mengalami kesulitan memahami pecahan dan operasinya, dan
banyak guru Sekolah Dasar menyatakan mengalami kesulitan untukmengajarkan
pecahan. Oleh karena itu makalah berjudul “Pembelajaran Pecahan Berbasis
Kearifan Lokal” ini untuk membantu guru dalam proses pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definsi dari bilangan pecahan dan bagaimana noatasinya?
2. Apa saja jenis jenis bilangan pecahan?
3. Apa yang dimaksud dengan bilangan pecahan bentuk persen dan bagaimana
notasinya?
4. Bagaimana operasi hitung pecahan dan sifat-sifatnya?
5. Bagaimana contoh penggunaan pecahan dalam masalah kehidupan sehari-
hari?
6. Bagaimana cara merancang pembelajaran materi pecahan?

C. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui apa definsi dari bilangan pecahan dan
bagaimana notasinya
2. Agar mahasiswa mengetahui apa saja jenis jenis bilangan pecahan
3. Agar mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan bilangan pecahan
bentuk persen dan bagaimana notasinya
4. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana operasi hitung pecahan dan sifat-
sifatnya
5. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana contoh penggunaan pecahan dalam
masalah kehidupan sehari-hari
6. Agar mahasiswa mengetahui gaimana cara merancang pembelajaran materi
pecahan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Notasi Bilangan Pecahan


1. Pengertian Pecahan
Beberapa ahli memberikan pengertian pecahan yang berbeda. Berikut
dikemukakan beberapa pengertian pecahan oleh beberapa ahli: Bartle (1982:
24) mengatakan bahwa bilangan rasional adalah pecahan m/n, dengan m, n
bilangan bulat dan n 0. James W. Heddens (dalam Ruseffendi, 1979: 28)
mengatakan: A fraction is a numeral of the form a/b (where b ≠ 0). A fraction
number is a number that can be a/b in which a represents a whole number and
b represents a counting number. Secara bebas dapat diartikan bahwa pecahan
adalah bilangan berbentuk a/b (dengan b ≠ 0). Pecahan adalah bilangan yang
ditulis dalam bentuk a/b dengan a bilangan bulat, b bilangan asli.
John F. Le Blanc (dalam Ruseffendi, 1979: 30) mengatakan bahwa
pecahan adalah simbol untuk bilangan rasional dalam bentuk a/b, dengan a, b
bilangan bulat (b ≠ 0). Brueckner (1961: 179) mengartikan pecahan sebagai
berikut: a) Pecahan menunjukkan bagian dari keseluruhan; b) Pecahan
merupakan identifikasi bagian dari suatu kelompok; c) Pecahan dapat
memperlihatkan perbandingan dari kuantitas; d) Pecahan merupakan indikasi
pembagian.
Pandoyo, dkk (1993: 53) mengatakan bahwa pecahan adalah bilangan
yang dinyatakan sebagai a/b, dengan a, b bilangan bulat (b ≠ 0) dan b bukan
faktor dari a. Underhill (1972: 286) mendefinisikan bahwa A rational number
is defined as a number which can be represented by the quotient of two
integers a/b where the denominator b is not zero. The common name for a
rational number is “fraction”. Fraction generally refers to a rational number
which is not negative since negative rationals are not usually included in
elementary school mathematics.Maksud dari kutipan tersebut adalah bilangan
rasional didefinisikan sebagai suatu bilangan yang dapat dinyatakan sebagai
pembagian dua bilangan bulat a/b, b ≠ 0. Secara umum, nama untuk suatu
bilangan rasional adalah pecahan. Pecahan dikaitkan dengan suatu bilangan
rasional yang tidak negatif, karena bilangan rasional positif tidak disertakan
dalam matematika SD.
Dari beberapa pengertian pecahan yang dikemukakan di atas, hanya
tiga pengertian pecahan yang seringkali ditemukan dalam instruksional
matematika baik di SD maupun di SMP, yaitu: bagian dari sesuatu yang utuh
(part-whole), hasil bagi (quotient), dan rasio (ratio). Kebanyakan penyelesaian
pecahan didasarkan pada pengertian “bagian dari sesuatu yang utuh (part-
whole)”, dan hanya sedikit pengembangan tentang dua pengertian lainnya. Ini
boleh jadi merupakan satu sumber kesulitan para siswa.

Bagian dari Sesuatu yang Utuh (Part-Whole)

Interpretasi “bagian dari sesuatu yang utuh” dari suatu pecahan

seperti menunjukkan bahwa sesuatu yang utuh dipartisi menjadi 5 bagian


yang sama, kemudian 3 dari bagian-bagian tersebut diperhatikan. Bagian
yang diperhatikan inilah yang dinamakan pembilang. Adapun bagian yang
utuh adalah bagian yang dianggap sebagai satuan, dan dinamakan penyebut.
Sketsa berikut menunjukkan suatu model daerah .

Keseluruhan

adalah bagian yang diarsir

Selanjutnya, kita menyajikan cara lain dari itu dapat dimodelkan


sebagai bagian dari sesuatu yang utuh.

Hasil Bagi (Quotient)

Pecahan juga dapat dianggap sebagai suatu hasil bagi, 3 5.


Interpretasi ini juga berasal dari suatu situasi pempartisian. Misalkan, Anda
memiliki bebera- pa kue besar untuk diberikan kepada 5 orang.
Bagaimana Anda melakukannya? Jika Anda memiliki 20 kue, maka Anda

dapat merepre- sentasikan proses ini secara matematis dengan 20 5;


dimana setiap orang akan memperoleh 4 kue. Sekarang, misalkan Anda

memiliki 3 kue besar untuk 5 orang, atau 3 5. Berapa banyakkah yang


tiap orang akan peroleh?. Suatu cara untuk memecahkan soal dengan
menggunakan gambar kue adalah seperti pada gambar berikut.
Mulailah dengan 3 kue

Potonglah tiap kue menjadi 5 bagian yang sama

Tiap orang mendapat dari masing-masing kue. Dengan demikian

tiap orang mendapat + + = atau 3 : 5 = Ini adalah interpretasi pecahan

yang digunakan ketika sebuah sisa dalam suatu soal pembagian


dinyatakan sebagai suatu pecahan. Gambar untuk interpretasi ter- sebut, juga
diutuhkan untuk mengubah suatu pecahan ke dalam notasi decimal.
Pecahan dalam matematika adalah bilangan rasional yang dapat di tulis
dalam bentuk “ 𝑎/𝑏 “ dengan a dan b adalah bilangan bulat, b ≠ 0, dan b bukan
faktor dari a disebut bilangan pecahan. Bilangan “a” disebut pembilang, dan “b”
disebut penyebut.Untuk menjelaskan pengertian bilangan pecahan sebagai bagian
dari sesuatu yang utuh dapat menggunakan gambar ilustrasi, dimana bagian yang
dimaksud adalah bagian yang diperhatikan (ditandai dengan arsiran). Bagian yang
diarsir dinamakan pembilang dan yang utuh dianggap sebagai satuan dan
dinamakan penyebut.

Gambar Pengertian Pecahan

Pembilang

1
=
4
Penyebut

B. Jenis-jenis Bilangan Pecahan (Bilangan Pecahan Senilai, Bilangan Pecahan


Murni, Senama, dan Campuran, Bilangan Pecahan Desimal)
Dalam materi bilangan pecahan terdapat jenis jenis pecahan. Jenis pecahan dapat
dibagi menjadi, antara lain:

a. Pecahan Biasa
Pecahan biasa adalah jenis bilangan pecahan yang paling sederhana dan hanya
terdiri dari penyebut dan pembilang yang berupa bilangan bulat. Pecahan biasa
dibagi lagi menjadi dua, yaitu pecahan murni dan pecahan tidak murni (Kompas,
2022).
Pecahan murni adalah pecahan yang nilai penyebutnya selalu lebih besar dari
pembilangnya (a< b). Suatu bilangan pecahan yang mempunyai ciri-ciri seperti ini
dinamakan bilangan pecahan murni atau bilangan pecahan sejati atau bilangan
pecahan paling sederhana (tidak dapat disederhanakan lagi).
1 2 3 7
Contoh pecahan murni adalah: , , ,
2 3 4 8
Pecahan tidak murni adalah kebalikan dari pecahan murni. Dilansir dari
Cuemath, pecahan tidak murni memiliki pembilang yang lebih besar daripada
penyebutnya (a> b).
3 4 10 17
Contoh pecahan tidak murni adalah: , , ,
2 3 7 9
b. Pecahan Campuran
Pecahan campuran adalah pecahan yang terdiri dari bilangan bulat dan bilangan
b
pecahan. Bilangan pecahan campuran adalah bilangan dalam bentuk a . Dalam
c
b
hal ini, a adalah bilangan bulat dan merupakan bilangan pecahan murni.
c
Pecahan campuran dapat diubah menjadi pecahan biasa dengan membagi
pembilang dan penyebutnya. begitupun sebaliknya pecahan biasa dapat diubah
menjadi pecahan senilai jika bilangan pembilang lebih besar dari bilangan
penyebutnya.
1 3 3 7
Contoh pecahan campuran adalah: 2 , 8 , 7 , 1
2 5 4 8
Cara Mengubah Pecahan Biasa Menjadi Pecahan Campuran
Pecahan biasa yang memungkinkan untuk diubah menjadi pecahan murni yakni
pecahan tak murni, dan cara untuk mengubahnya, yaitu:
 Membagi bilangan penyebut, kemudian hasilnya dijadikan bilangan bulat
 Sisa dari pembagian dijadikan sebagai pembilang
 Untuk penyebutnya masih tetap seperti penyebutnya yang semula (tidak
12
diubah. Sebagai contoh: diubah menjadi pecahan campuran 12 :5=¿2,
5
12 2
sisa 2. Jadi, =2
5 5
Cara Mengubah Pecahan Campuran Menjadi Pecahan Biasa
Cara untuk mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa yakni dengan
mengikuti langkah sebagai berikut:
 Mengalikan bilangan bulat dengan penyebutnya
 Menjumlahkan hasilnya dengan pembilang, kemudian dijadikan sebagai
pembilang
 Untuk penyebutnya masih tetap seperti penyebutnya yang semula (tidak
diubah)
3
Sebagai contoh: 5 diubah menjadi pecahan biasa 5 × 4 = 20 20 + 3 =
4
3 23
23. Jadi, 5 =
4 4
c. Pecahan Desimal
Pecahan decimal adalah pecahan yang diperoleh dari hasil pembagian suatu
bilangan terdiri atas dua angka atau lebih dan disertai tanda koma dengan bilangan
pecahan per sepuluhan, per seratusan, per seribuan, dan seterusnya. Secara
sederhana, pecahan decimal adalah nilai desimal yang mengandung nilai pecahan
dibelakang koma.
1 1 1
Sebagai contoh: ditulis 0,1 ; ditulis 0,01 ; ditulis 0,001
10 100 1000
Cara Mengubah Pecahan Menjadi Bentuk Desimal
Cara untuk mengubah pecahan kedalam bentuk desimal yakni dengan mengikuti
langkah sebagai berikut:
 Mengubah pecahan dengan penyebut puluhan, ratusan, ribuan dan
seterusnya.
 Jika menjadikan 10 sebagai penyebut, maka komanya diletakkan satu
angka dari belakang.
 Jika menjadikan 100 sebagai penyebut, maka komanya diletakkan dua
angka dari belakang.
 Jika menjadikan 1000 sebagai penyebut, maka komanya diletakkan tiga
angka dari belakang.
2
Sebagai contoh: diubah menjadi bentuk decimal
4
Karena 4 tidak bisa dibagi dengan 10, maka penyebutnya kita ubah menjadi 100
2 (2 x 25) 50 2
= = = 0,5. Jadi, =0,5
4 (4 x 25) 100 4
Cara Mengubah Bentuk Desimal Menjadi Pecahan
Cara untuk mengubah bentuk desimal kedalam bentuk pecahan yakni dengan
mengikuti langkah sebagai berikut:
 Perhatikan tanda koma pada pecahan decimal
 Apabil tanda komanya diikuti satu angka di belakang, maka diubah
menjadi pecahan berpenyebut 10
 Apabila tanda komanya diikuti dua angka di belakang, maka diubah
menjadi pecahan berpenyebut 100
 Apabila tanda komanya diikuti tiga angka di belakang, maka diubah
menjadi pecahan berpenyebut 1000
 Menyederhanakan pecahan apabila masih bisa disederhanakan
Sebagai contoh: 0,75 diubah menjadi pecahan
Karena ada dua angka dibelakang koma, maka diubah menjadi berpenyebut 100

75
0,75=
100

75 3 3
= . Jadi, 0,75=
100 4 4
d. Pecahan Senama
Bilangan-bilangan pecahan yang mempunyai penyebut sama dinamakan bilangan-
1 3 4
bilangan pecahan senama. Contohnya: , ,
6 6 6
e. Pecahan Senilai
Pecahan senilai adalah pecahan yang nilainya tetap sama ketika pembilang dan
penyebutnya dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama, kecuali 0. Pecahan
senilai adalah dua atau lebih pecahan yang bernilai sama walaupun pembilang dan
penyebutnya berbeda.
1 2
Contoh: dan adalah pecahan senilai
2 4
1 2
Bukti: →×2→
2 4
2 1
→:2→
4 2
C. Pecahan Bentuk Persen

Jenis bilangan pecahan selanjutnya adalah pecahan bentuk persen. Pecahan


bentuk persen memiliki penyebut 100 dan dinyatakan dalam bentuk persen.Pecahan
0
dengan penyebut 100 disebut dengan persen ( disimbolkan dalam ) sedangkan
0
0
jika penyebutnya 1000 disebut permil (disimbolkan dalam Contoh pecahan
00
bentuk persen adalah:

1 0
 = 50
2 00
1 0
 = 25
4 00
3 0
 = 75
4 00

1. Cara Mengubah Pecahan Biasa ke Persen dan Permil

Cara yang dilakukan untuk mengubah pecahan biasa ke bentuk


pecahan persen ataupun permil yaitu dengan mengubah penyebutnya
0
menjadi 100/1000 atau mengalikan pecahan tersebut dengan 100 / 1000
0
0
.
00

Contoh soal:

7
1. ubahlah pecahan kepecahan bentuk
25

a. persen

b. permil
Penyelesaian

7 4 28 0
a. × = = 28
25 4 100 0

7 40 28 0
b. × = = 280
25 40 100 0

2. Cara Mengubah Persen dan Permil ke Pecahan Biasa

Mengubah penyebutnya menjadi 100/1000 lalu disederhanakan:

0 45 9
 45 = =
0 100 20

0 35 7
35 = =
00 1000 200

D. Operasi Hitung Pecahan dan Sifat-sifatnya


Sama seperti bilangan cacah, pecahan juga bisa dioperasikan dalam
perhitungan, seperti pertambahan dan pengurangan, serta perkalian dan pembagian.
Namun, tentunya cara mengerjakan operasi hitung pada pecahan berbeda dengan
bilangan cacah.Terdapat beberapa aturan atau urutan pengerjaan pecahan. Operasi
hitung pecahan mesti dimulai dari pangkat/akar, tanda kurung, perkalian/pembagian,
kemudian barulah penjumlahan/pengurangan. Selain itu, berikut langkah-langkah
mengerjakan operasi hitung pecahan:

1. Penjumlahan dan Pengurangan

Cara mengerjakan operasi hitung yang satu ini cukup mudah. Pertama,
samakan terlebih dahulu jenis pecahan, baik itu pecahan biasa, pecahan campuran,
persen atau pecahan desimal.Kedua, jika pecahan diubah ke dalam pecahan biasa,
dan pecahan tersebut berbeda penyebutnya, maka perlu disamakan terlebih dahulu
penyebutnya.Ketiga, karena penjumlahan dan pengurangan kedudukannya sama,
maka lakukan operasi penjumlahan dan pengurangan secara berurutan dari kiri ke
kanan, kemudian sederhanakan.
Contoh soal 1

Hasil dari 1/2 + 3/4 adalah…

Pembahasan:

Karena kedua pecahan tersebut memiliki penyebut yang berbeda, maka


samakan dulu penyebutnya dengan cara mencari KPK. Dalam soal ini, KPK dari
penyebut 2 dan 4 adalah 8.Kemudian, jumlahkan pembilangnya, sehingga:

1/2 + 3/4 = (1+3)/8 = 4/8

Contoh soal 2

Hasil dari 4/2 - 1/2 adalah…

Pembahasan:Kedua pecahan itu memiliki penyebut yang sama, sehingga

dapat langsung dikurangkan pembilangnya:

4/2 - 1/2=  (4-1)/2 = 3/2

2. Perkalian
Pada perkalian pecahan, penyebutnya tidak perlu disamakan terlebih dahulu. Perkalian
pecahan dilakukan antarpembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut.
Contoh soal
3/5 × 3/4 = (3×3)/(5×4) = 9/20
3. Pembagian
Posisi bilangan pecahan pada akhir operasi pembagian harus dibalik, di mana pembilang
menjadi penyebut dan penyebut menjadi pembilang. Setelah itu, tanda bagi diubah
menjadi tanda kali.
Kemudian, cara menghitungnya sama dengan operasi perhitungan. Kalikan pembilang
pecahan pertama dengan penyebut pecahan kedua, serta penyebut pertama dengan
pembilang kedua.
Contoh soal
Tentukan hasil dari 4/5 : 4/3 =...
Pembahasan:
Pertama, ubah posisi pecahan 4/3 menjadi 3/4 . Kemudian, ubah tanda bagi menjadi kali,
sehingga perhitungannya menjadi:
4/5 × 3/4 = 12/20

Sifat-Sifat Operasi Bilangan Pecahan Dan Contohnya

A. Sifat Penjumlahan Pecahan

1. Komutatif
Sifat komutatif adalah sifat pertukaran. Sifat komutatif penjumlahan pada
bilangan pecahan dituliskan sebagai berikut:
a/b + c/d = c/d + a/b
Contoh:
1/2 + 1/3 = 1/3 + ½
1/4 + 1/5 = 1/5 + 1/4
2. Asosiatif
Sifat asosiatif adalah sifat pengelompokan. Sifat asosiatif penjumlahan pada
bilangan pecahan dituliskan sebagai berikut:
(a/b + c/d) + e/f = a/b + (c/d + e/f)
Contoh:
(1/2 + 1/3) + 1/4 = 1/2 + (1/3 + 1/4)
(1/5 + 1/6) + 1/7 = 1/5 + (1/6 + 1/7)
3. Unsur Identitas
Unsur identitas penjumlahan pada bilangan pecahan adalah bilangan 0 (nol).
Artinya, semua bilangan pecahan apabila dijumlahkan dengan 0 (nol), maka
hasilnya adalah bilangan pecahan itu sendiri. Sifat identitas penjumlahan bilangan
pecahan dituliskan sebagai berikut:
a/b + 0 = 0 + a/b = a/b
Contoh:
1/2 + 0 = 0 + 1/2 = ½
3/4 + 0 = 0 + 3/4 = 3/4
4. Invers
Invers suatu bilangan pecahan artinya lawan dari bilangan pecahan itu sendiri.
Suatu bilangan pecahan dikatakan memiliki invers jumlah, jika hasil penjumlahan
bilangan pecahan tersebut dengan inversnya (lawannya) hasilnya 0 (nol).
Invers dari bilangan pecahan a/b adalah bilangan pecahan -a/b, sedangkan invers
dari bilangan pecahan -a/b adalah bilangan pecahan a/b. Hal ini dapat dituliskan
bahwa untuk semua bilangan pecahan a/b, selalu berlaku:
a/b + (-a/b) = (-a/b) + a/b = 0
Contoh:
1/2 + (-1/2) = (-1/2) + 1/2 = 0
3/4 + (-3/4) = (-3/4) + 3/4 = 0

B. Sifat Pengurangan Pecahan

Pengurangan merupakan lawan dari penjumlahan, sehingga berlaku sifat berikut:

a/c – b/c = a/c + (-b/c)

Contoh:

3/4 – 1/4 = 3/4 + (-1/4)

4/5 – 2/5 = 4/5 + (-2/5)

C. Sifat Perkalian Pecahan

1. Komutatif
Sifat komutatif adalah sifat pertukaran. Sifat komutatif perkalian pada bilangan
pecahan dituliskan sebagai berikut:
a/b x c/d = c/d x a/b
Contoh:
1/2 x 1/3 = 1/3 x ½
1/4 x 1/5 = 1/5 x 1/4
2. Asosiatif
Sifat asosiatif adalah sifat pengelompokan. Sifat asosiatif perkalian pada bilangan
pecahan dituliskan sebagai berikut:
(a/b x c/d) x e/f = a/b x (c/d x e/f)
Contoh:
(1/2 x 1/3) x 1/4 = 1/2 x (1/3 x 1/4)
(1/5 x 1/6) x 1/7 = 1/5 x (1/6 x 1/7)
3. Distributif
Sifat distributif adalah sifat penyebaran. Sifat distributif pada bilangan pecahan
terdiri dari:
b. Distributif Perkalian Terhadap Penjumlahan
Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan pada bilangan pecahan dituliskan
sebagai berikut:
a/b x (c/d + e/f) = (a/b x c/d) + (a/b x e/f)
Contoh:
1/2 x (2/3 + 4/5) = (1/2 x 2/3) + (1/2 x 4/5)
1/6 x (1/7 + 1/8) = (1/6 x 1/7) + (1/6 x 1/8)
c. Distributif Perkalian Terhadap Pengurangan
Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan pada bilangan pecahan dituliskan
sebagai berikut:
a/b x (c/d – e/f) = (a/b x c/d) – (a/b x e/f)
Contoh:
1/2 x (2/3 – 4/5) = (1/2 x 2/3) – (1/2 x 4/5)
1/6 x (1/7 – 1/8) = (1/6 x 1/7) – (1/6 x 1/8)
4. Unsur Identitas Perkalian Pecahan
Unsur identitas perkalian pada bilangan pecahan adalah bilangan 1 (satu). Artinya,
semua bilangan pecahan apabila dikalikan dengan 1 (satu), maka hasilnya adalah
bilangan pecahan itu sendiri. Sifat identitas perkalian bilangan pecahan dituliskan
sebagai berikut:
a/b x 1 = 1 x a/b = a/b
Contoh:
2/3 x 1 = 1 x 2/3 = 2/3
4/5 x 1 = 1 x 4/5 = 4/5

D. Sifat Pembagian Pecahan


Pembagian merupakan kebalikan dari perkalian, sehingga berlaku:

a/b : c/d = a/b x d/c

Contoh:
1/2 : 3/4 = 1/2 x 4/3

1/5 : 6/7 = 1/5 x 7/6

E. Penggunaan Pecahan Dalam Masalah Kehidupan Sehari-hari


Belajar pecahan itu mudah dan lugas, yang harus Anda lakukan hanyalah
berpegang pada fundamental. Selain itu, persiapan penting untuk menghindari
kesalahan. Karena pecahan adalah konsep fundamental dalam matematika, ia
memiliki banyak penerapan di dunia nyata.Representasi kehidupan nyata membuat
pecahan mudah dipahami karena konsepnya dapat dilihat secara langsung dan Anda
dapat melihat tujuan di balik teori matematikanya. Pecahan banyak digunakan di
beberapa bidang dalam kehidupan sehari-hari seperti:

1. Pekerjaan konstruksi
Untuk menimbang apa pun, biasanya orang menggunakan satuan seperti
inci dan kaki. Sebagai contoh, misal Anda ingin tukang kayu membangunkan
pintu dan Anda melakukan pengukuran hasilnya adalah delapan kaki, tiga
setengah inci. Maka tukang kayu akan menggunakan prinsip pecahan untuk
menguraikan ukuran dan memotong kayu lapis sesuai spesifikasi tersebut.
Pengukuran seperti itu tidak akan mungkin dilakukan tanpa gagasan tentang
pecahan. Pecahan memudahkan kita untuk mengerjakan bagian demi bagian.

2. Dapur & Resep


Terdengar sedikit mengejutkan, tetapi memang faktanya seperti itu.
Pernahkah Anda melihat lomba memasak di televisi? Ambil seperempat sendok
teh bahan ini dan tiga perempat tepung ini ke dalam cangkir. Anda mungkin juga
pernah menemukan kata-kata ini saat membaca buku masak. Tanpa gagasan
pecahan, akan sulit untuk mengungkapkan jumlah tersebut saat memasak. Selain
itu, juru masak paling berpengalaman menggunakan konsep ini untuk menimbang
dan menempatkan bahan dalam resep.
3. Sains & Teknologi
Penggunaan pecahan sangat luas dalam bidang sains dan teknologi. Saat
mengukur jumlah yang sangat kecil atau besar, kebanyakan ilmuwan
menggunakan gagasan pecahan. Asumsikan Anda memilih untuk menghitung
jumlah sel dalam suatu masalah, karena Anda memiliki berbagai jenis masalah.
Kami mewakili jumlah sel dari materi tertentu dalam satu kata menggunakan
pecahan. Mari kita asumsikan jika dua perempat materi X ada di pelat dan
seperempat materi Y juga ada di pelat itu. Pecahan menyederhanakan tantangan
dengan memungkinkan seseorang membedakan jenis sel berdasarkan setiap
materi.

F. Merancang Pembelajaran Materi Pecahan Berbasis Kearifan Lokal


Pada level sekolah dasar, pelajaran matematika merupakan salah satu mata
pelajaran yang perlu mendapat perhatian khusus. Selain karena dianggap sulit oleh
siswa, pelajaran matematika adalah tonggak awal pengetahuan matematika untuk
jenjang berikutnya. Dengan demikian, keberhasilan pada jenjang sekolah dasar akan
berpengaruh pada keberhasilan pembelajaran matematika pada jenjang berikutnya.
Wijaya (2012:24) menyatakan tentang pentingnya belajar matematika secara
bermakna. Dengan belajar bermakna, siswa akan memiliki banyak kesempatan untuk
mengkontruksi pengetahuannya sendiri tanpa peran guru yang dominan. Tugas guru
berikutnya adalah memfasilitasi siswa agar siswa dapat mengambil peran dalam
belajar bermakna melalui proses doing math. Proses doing math tersebut dapat
ditempuh bila siswa dihadapkan pada situasi yang berhubungan dengan kehidupan
nyata, tugas guru adalah membuat suatu desain didaktis pembelajaran yang bisa
memberikan antisipasi didaktis pedagogis sehingga topik pembelajaranbisa
disampaikan sesuai dengan karakteristik serta tujuan yang ingin dicapai. Sementara
itu, Muslich dalam Warsito,dkk (2019:27) mengemukakan lima prinsip pembelajaran
yang berorientasi pada potensi yang dimiliki siswa, yaitu: (1) Kegiatan yang berpusat
paca siswa, (2) belajar melalui berbuat, (3) mengembangkan kecerdasan intelektual,
emosional, spiritual, dan sosial, (4) belajar sepanjang hayat, dan (5) belajar mandiri
dan belajar bekerja sama. Kelima prinsip pembelajaran serta ciri-ciri cari
pembelajaran yang berpusat pada siswa tersebut salah satunya tercermin pada
pembelajaran dengan Pendekatan Matematika Realistik (PMR). PMR adalah
pendekatan pembelajaran yang menempatkan matematika sebagai aktivitas manusia
dan bersumber dunia nyata atau dunia yang dekat dengan siswa. Gagasan utama
pembelajaran realistik adalah matematika sebagai aktivitas manusia (human activity)
yang bermula dari situasi realistic (Afriansyah, 2017).

Rancangan langkah kegiatan pembelajaran pecahan dengan pendekatan


realistik matematika yakni:

Kegiatan 1: Guru menyajikan kue bika ambon yakni makanan khas medan (sebagai
media berbasis kearifan lokal). Kegiatan 1 yang dilakukan siswa dalam pembelajaran
adalah memotong kue bika ambon menjadi beberapa bagian melalui bentuk dan
besarnya yang sebelumnya dengan ukuran sama besar. Kegiatan 1 dilakukan untuk
mengeksplorasi pengetahuan siswa dalam memahami tentang pecahan. Pada tahap
ini, siswa dibagi dalam 4 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari
beberapa siswa yang memiliki kemampuan matematika yang heterogen. Setiap
kelompok akan mendapat satu potong bika ambon yang masih utuh, kemudian
masing-masing kelompok dibantu oleh guru kelas untuk memotong bika ambon
menjadi beberapa bagian yang sama besar. Sambil guru memberikan beberapa
pertanyaan pada peserta didik. “Jika satu kue kita bagi menjadi 2, maka hasil
bilangan pecahan menjadi berapa?” peserta didik diharapkan menjawab : “Seperdua
ibu guru.” Lalu tanya lagi, “Kalau satu per dua ibu tambah satu per dua hasilnya
berapa?” Mereka menjawab: “Dua seperdua ibu guru” Lanjut saya bertanya, “Kalau
dua per dua itu sama dengan berapa?” Mereka menjawab: “Sama dengan satu ibu
guru.” Setelah mengerti konsep terkait bilangan pecahan dan mempraktikkan
langsung dengan media kue bika ambon yang dipotong, siswa menggambarkan hasil
potongan pada buku kerjanya. Selanjutnya, siswa menentukan pecahan berdasarkan
hasil simulasi yang telah dilakukan kelompok dengan potongan bika ambon.
Beberapa permasalahan cara membagi potongan kepada kelompok belajar menjadi
diskusi yang menarik.

Kegiatan 2 : Pada kegiatan 2, aktifitas yang diberikan siswa yaitu menggunakan


pecahan senilai dengan mencocokan bentuk kue yang telah potong sebelumnya
dengan bentuk kue saat penuh.

Kegiatan 3 : Pada kegiatan 3, aktifitas siswa yang dilakukan adalah eksplorasi


pecahan senilai dengan menggunakan kertas yang dilipat. Selanjutnya akan
dilakukan operasi penjumlahan dengan menggunakan pecahan senilai Siswa dapat
menentukan penjumlahan yang penyebutnya sama dengan menggunakan bantuan
kertas diarsir.

Memahami konsep pecahan pada pembelajaran matematika realistik (PMR)


dengan menggunakan konteks benda langsung akan memberikan stimulus
pengalaman-pengalaman sebelumnya. Pendekatan PMR yang dilakukan terdiri
serangkaian tahapan kegiatan pembelajaran yang menjadi acuan utama dalam setiap
aktivitas pembelajaran yang dilaksanakan pada setiap langkah. Pendesainan aktivitas
pembelajaran ini berpedoman pada karakteristik PMR yaitu dimulai dengan
penggunaan konteks pada awal pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan
motivasi dan ketertarikan siswa dalam belajar materi pecahan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pecahan adalah istilah dalam matematika yang terdiri dari pembilang dan
penyebut dalam bentuk a/b, dengan a, b bilangan bulat dimana b ≠ 0. Selain itu pecahan
dapat juga dimengerti dengan 3 bagian yaitu sesuatu yang utuh (part-whole), hasil bagi
(quotient), dan rasio (ratio).

Dalam materi bilangan pecahan terdapat jenis jenis pecahan. Jenis pecahan dapat
dibagi menjadi, antara lain pecahan biasa, campuran, desimal, senama, senilai dan
pecahan bentuk persen. Pecahan biasa terdiri dari 2 bagian yaitu pecahan murni dan
pecahan tidak murni.

Jenis bilangan pecahan selanjutnya adalah pecahan bentuk persePecahan bentuk


persen memiliki penyebut 100 dan dinyatakan dalam bentuk persen.Pecahan dengan
0
penyebut 100 disebut dengan persen ( disimbolkan dalam ) sedangkan jika
0
0
penyebutnya 1000 disebut permil (disimbolkan dalam . Cara yang dilakukan untuk
00
mengubah pecahan biasa ke bentuk pecahan persen ataupun permil yaitu dengan
mengubah penyebutnya menjadi 100/1000 atau mengalikan pecahan tersebut dengan
1000⁄0 / 10000⁄00 .

Sama seperti bilangan cacah, pecahan juga bisa dioperasikan dalam perhitungan,
seperti pertambahan dan pengurangan, serta perkalian dan pembagian. Dalam
penjumlahan dan pengurangan jika pecahan diubah ke dalam pecahan biasa, dan pecahan
tersebut berbeda penyebutnya, maka perlu disamakan terlebih dahulu penyebutnya. Pada
perkalian pecahan, penyebutnya tidak perlu disamakan terlebih dahulu. Perkalian pecahan
dilakukan antarpembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut. Posisi
bilangan pecahan pada akhir operasi Pada pembagian harus dibalik, di mana pembilang
menjadi penyebut dan penyebut menjadi pembilang. Setelah itu, tanda bagi diubah
menjadi tanda kali. Lalu dikali pembilang kali pembilang dan penyebut dikali penyebut.
Pecahan adalah konsep fundamental dalam matematika, ia memiliki banyak
penerapan di dunia nyata. Pecahan banyak digunakan di beberapa bidang dalam
kehidupan sehari-hari seperti pekerjaan konstruksi, dapur dan resep, dan sains teknologi.

Rancangan langkah kegiatan pembelajaran pecahan dengan pendekatan realistik


matematika berbasis kearifan local yaitu salah satunya dapat menggunakan kue bika
ambon yakni makanan khas Medan (berbasis kearifan local)Kegiatan yang bisa dilakukan
siswa dalam pembelajaran adalah memotong kue bika ambon menjadi beberapa bagian
melalui bentuk dan besarnya yang sebelumnya dengan ukuran sama besar untuk
mengeksplorasi pengetahuan siswa dalam memahami tentang pecahan.

B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, Tentu masih banyak kekurangan dan kelemahannya karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini dan makalah-makalah di kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Afriansyah, E. A. (2017). Desain Lintasan Pembelajaran Pecahan melalui Pendekatan Realistic


Mathematics Education. Mosharafo: Jurnal Pendidikan Matematika, 6(3), 463-474.
Eka, Tedi. (2023). Apa itu pecahan dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Tedieka.com

Utami, Silmi. (2022). Jenis-jenis Bilangan Pecahan dan Contohnya. Kompas.com

Warsito, dkk. (2019). Desain Pembelajaran Pecahan melalui Pendekatan Realistik di Kelas V.
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 8(1), 25-36.

Wijaya, A. (2012). Pendidikan Matematika Realistik: Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran


Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai