Disusun Oleh:
Kelompok 7
Semester 6
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami ucapkan
syukur dan terima kasih atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Konsep Dasar Matematika Kelas 5 SD”.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi isi, susunan
kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
menambah pengetahuan terhadap para pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB 1.....................................................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................................3
BAB 2.....................................................................................................................................................4
D. Skala........................................................................................................................................14
G. Data……………………………………………………………………………………………….………..……………………………...31
H. Diagram Tabel…………………………………………………………………………………..........................................32
BAB 3.....................................................................................................................................................2
A. Kesimpulan................................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................3
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang turut memberikan sumbangan signifikan
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan sekaligus pembangunan sumber daya manusia1. Matematika
juga memiliki peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan praktis dan memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari misalnya mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menafsirkan data, menghitung isi
dan berat.
Matematika mempunyai dua arah pengembangan yaitu untuk memenuhi kebutuhan masa kini dan
kebutuhan masa depan. Salah satu visi pembelajaran matematika yaitu mengarahkan pada peningkatan hasil
belajar terhadap matematika yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah matematika dan masalah ilmu
pengetahuan yang lainnya serta memberikan kemampuan pemahaman terhadap siswa.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pecahan dengan penyebut berbeda?
2. Bagimana perkalian dan pembagian pecahan dan desimal?
3. Bagaimana perbandingan dua besaran?
4. Apa itu skala?
5. Apa itu volume bangun ruang?
6. Apa itu data?
7. Bagaimana daftar tabel diagram?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pecahan dengan penyebut berbeda
2. Untuk mengetahui perkalian dan pembagian pecahan dan desimal
3. Untuk mengetahui perbandingan dua besaran
4. Untuk mengetahui skala
5. Untuk mengetahui volume bangun ruang
6. Untuk mengetahui data
7. Untuk mengetahui daftar tabel diagram
3
BAB 2
PEMBAHASAN
KI KD
3.4 menjelaskan skala melalui denah 4.4 menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan skala pada denah
3.5 menjelaskan dan menentukan volume 4.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan
bangun ruang dengan menggunakan dengan volume bangun ruang dengan
satuan volume (seperti kubus satuan) menggunakan satuan volume (seperti kubus
serta hubungan pangkat tiga dengan akar satuan) melibatkan pangkat tiga dan akar pangkat
pangkat tiga tiga
4
3.6 menjelaskan dan menemukan jaring- 4.6 membuat jaring- jaring bangun ruang
jaring bangun ruang sederhana (kubus sederhana (kubus dan balok)
dan balok)
3.7 menjelaskan data yang berkaitan 4.7 menganalisis data yang berkaitan dengan diri
dengan diri peserta didik atau lingkungan peserta didik atau lingkungan sekitar serta cara
sekitar serta cara pengumpulannya pengumpulannya
3.8 menjelaskan penyajian data yang 4.8 mengorganisasikan dan menyajikan data yang
berkaitan dengan diri peserta didik dan berkaitan dengan diri peserta didik dan
membandingkan dengan data dari membandingkan dengan data diri lingkungan
lingkungan sekitar dalam bentuk daftar, sekitar dalam bentuk daftar, tabel, diagram
tabel, diagram, gambar, diagram batang, gambar, diagram batang atau diagram garis
atau diagram garis
5
A. Penjumlahan dan Pengurangan Dua Pecahan dengan Penyebut Berbeda
Pecahan dapat digunakan untuk menyebutkan bagian dari keseluruhan atau sekelompok benda. Pecahan
a
merupakan bagian dari keseluruhan. Pecahan dapat dituliskan dengan lambang: , dimana a adalah
b
pembilang dan b adalah penyebut. Pada pecahan juga berlaku operasi hitung matematika yaitu: penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian.1
Operasi hitung yang berlaku pada pecahan tersebut memiliki aturannya tersendiri. Pada kelas 5 SD ini,
siswa akan diberikan materi tentang penjumlahan dan pengurangan dua pecahan dengan penyebut berbeda.
1. Penjumlahan dua pecahan dengan penyebut berbeda
Penjumlahan pecahan dengan penyebut berbeda dapat dilakukan dengan cara menyamakan penyebutnya
terlebih dahulu. Menyamakan penyebut dapat dilakukan dengan mencari KPK dari penyebut dua bilangan
pecahan yang akan dijumlahkan. Jika penyebutnya sudah sama, maka jumlahkan pembilangnya,
sedangkan penyebutnya tetap.2
a. Menjumlahkan pecahan biasa dengan pecahan biasa
3 7 6 7
+ = + KPK dari 4 dan 8 adalah 8
4 8 8 8
6+7 3 3 x2 6
= = =
8 4 4x2 8
13
=
8
5
=1
8
b. Menjumlahkan pecahan biasa dengan pecahan campuran
Cara I:
1 1 1 1
+2 = +2
5 3 5 3
1 1
=2+ + KPK 5 dan 3 adalah 15
5 3
3 5 1 1x 3 3
=2+ + = =
15 15 5 5 x 3 15
3+5 1 1x 5 5
=2+ = =
15 3 3 x 5 15
8
=2+
15
8
=2
15
1
Tumijan P, Hafal Mahir Teori dan Rumus Matematika, (Jakarta: Grasindo, 2018), hlm. 2
2
Tim Tunas Karya Guru, Pasti Bisa Matematika: Untuk SD/MI Kelas V, (Jakarta: Penerbit Duta, 2016), hlm. 2
6
Cara II
Ubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa
1 1 1 7
+2 = + KPK dari 5 dan 3 adalah 15
5 3 5 3
3 35 1 1x 3 3
= + = =
15 15 5 5 x 3 15
3+35 7 7 x 5 35
= = =
15 3 3 x 5 15
38
=
15
8
=2
15
c. Menjumlahkan pecahan campuran dengan pecahan campuran
Cara I
1 1 1 1
1 +2 =1+ +2+
4 2 4 2
1 1
=1+2+ + KPK 4 dan 2 adalah 4
4 2
1 2 1 1x 2 2
=3+ + = =
4 4 2 2x 2 4
1+ 2
=3+
4
3
=3+
4
3
=3
4
Cara II
Ubah menjadi pecahan biasa
1 1 5 5
1 +2 = + KPK 4 dan 2 adalah 4
4 2 4 2
5 10 5 5 x 2 10
= + = =
4 4 2 2x 2 4
5+10
=
4
15
=
4
3
=3
4
2. Pengurangan dua pecahan dengan penyebut berbeda
7
Pengurangan pecahan dengan penyebut berbeda juga dapat dilakukan dengan cara sama dengan
penjumlahan. Penyebut dua pecahan yang akan dikurangkan disamakan terlebih dahulu dengan cara
mencari KPK dari penyebut-penyebut tersebut.3
a. Mengurangkan pecahan biasa dengan pecahan biasa
1 1 5 4
- = - KPK dari 4 dan 5 adalah 20
4 5 20 20
5−4 1 1 x5 5
= = =
20 4 4 x 5 20
1 1 1x 4 4
= = =
20 5 5 x 4 20
b. Mengurangkan pecahan biasa dengan pecahan campuran
Cara I:
1 1 1 1
1 - =1+ -
3 5 3 5
5 3
=1+ - KPK dari 5 dan 3 adalah 15
15 15
5−3 1 1x 5 5
=1+ = =
15 3 3 x 5 15
2 1 1x 3 3
=1+ = =
15 5 5 x 3 15
2
=1
15
Cara II:
Ubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa
1 1 4 1
1 - = -
3 5 3 5
20 3
= - KPK dari 5 dan 3 adalah 15
15 15
20−3 4 4 x 5 20
= = =
15 3 3 x 5 15
17 1 1x 3 3
= = =
15 5 5 x 3 15
2
=1
15
c. Mengurangkan pecahan campuran dengan pecahan campuran
Cara I:
1 1 1 1
2 -1 = (2 – 1) + ( - ¿ KPK 2 dan 4 adalah 4
2 4 2 4
3
Ibid., hlm. 4-5
8
2 1 1 1x 2 2
=1+( - ¿ = =
4 4 2 2x 2 4
1
=1+
4
1
=1
4
Cara II:
Ubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa
1 1 5 5
2 -1 = - KPK 2 dan 4 adalah 4
2 4 2 4
10 5 5 5 x 2 10
= - = =
4 4 2 2x 2 4
10−5
=
4
5
=
4
1
=1
4
.
9
Membagi sebuah pecahan dengan pecahan lain sama dengan mengalikan pecahan tersebut dengan
kebalikan dari pecahan yang lain.
a c a d a xd
: = x =
b d b c bxc
1) Pembagian pecahan biasa
8 2 8 3 24 4 1
: = x = = =1
9 3 9 2 18 3 3
2) Pembagian pecahan campuran
Pembagian pecahan campuran dapat dilakukan dengan mengubah bentuk pecahan campuran
menjadi pecahan biasa terlebih dahulu.4
1 1 9 4 9 3 27 11
2 :1 = : = x = =1
4 3 4 3 4 4 16 16
2. Perkalian dan Pembagian Desimal
a. Perkalian Desimal
Penyelesaian perkalian desimal dapat dilakukan dengan cara: mengubah bentuk desimal menjadi
pecahan biasa, atau mengalikan langsung dengan cara bersusun.
1) Perkalian desimal dengan cara mengubah menjadi bentuk pecahan
Bentuk desimal dapat diubah menjadi bentuk pecahan, kemudian pecahan tersebut dikalikan.
5 25
0,5 x 0,25 = x
10 100
125
=
1000
= 0,125
2) Perkalian desimal dengan cara susun
b. Pembagian Desimal
Penyelesaian pembagian desimal dapat dilakukan dengan cara: mengubah bentuk desimal menjadi
pecahan biasa, atau langsung dengan cara bersusun.5
4
Faturochman, Rumus Lengkap Matematika, (Jakarta: Wahyu Media, 2018), hlm 68-69
5
Purnomosidi, dkk, Senang Belajar Matematika, (Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud, 2018), hlm. 35-37
10
1) Pembagian desimal dengan mengubah menjadi pecahan biasa
4 25
0,4 : 0,25 = :
10 100
4 100
= x
10 25
400
=
250
150
=1
250
600
=1
1000
6
=1
10
= 1,6
2) Pembagian desimal dengan cara susun
1. Kecepatan
Kecepatan adalah perbandingan antara jarak dengan waktu. Kecepatan dari suatu tempat menuju tempat
tertentu dinamakan kecepatan rata-rata. Satuan internasional untuk kecepatan adalah m/s.
a. Menentukan kecepatan rata-rata
jarak
Kecepatan rata-rata =
waktu
Secara simbolis dapat dituliskan:
S
v= keterangan: v = kecepatan rata-rata
t
S = jarak yang ditempuh
11
t = waktu tempuh
Contoh 1:
km m
30 = ….
jam menit
Jawab:
km 1000
30 = 30 x
jam 60
= 500 m/menit
Contoh 2:
Pak Ali mengendarai sepeda motor selama 2 jam dan menempuh jarak 90 km. tentukan kecepatan sepeda
motor Pak Ali!
Diketahui: t = 2 jam
S = 90 km
Ditanya: kecepatan…
S
Jawab: v=
t
90 km
v=
2 jam
v = 45 km/jam
Contoh 3:
Edo adalah seorang pelari. Ia mampu berlari sejauh 100 meter dalam 10 detik. Berapakah kecepatan
larinya?
Diketahui: S = 100 m
S = 10 s
Ditanya: kecepatan…
S
Jawab: v=
t
100 m
v=
10 s
v = 10 m/s
b. Menentukan jarak tempuh
Jarak adalah ukuran panjang dari satu tempat ke tempat lain. Jarak tempuh, kecepatan, dan waktu
memiliki hubungan sebagai berikut:
S=vxt
S = jarak yang ditempuh
v = kecepatan
t = waktu tempuh
12
Contoh:
Sebuah kendaraan melaju dari kota A menuju kota B selama 2 jam. Kendaraan tersebut melaju denfan
kecepatan 60 kilometer per jam. Berapa kilometer jarak antara kota A dengan kota B?
Diketahui: v = 60 km/jam
t = 2 jam
Ditanya: jarak?
Jawab: S=vxt
S = 60 km/jam x 2 jam
S = 120 km
Jadi, jarak kota A ke kota B adalah 120 km
c. Menentukan waktu tempuh
Waktu tempuh atau lama perjalanan adalah lama waktu yang terpakai dalam perjalanan untuk
menempuh suatu jaraj tertentu. Waktu tempuh dapat dihitung dengan menggunakan rumus:6
S
t=
v
t = waktu tempuh
S = jarak yang ditempuh
v = kecepatan
Contoh:
Anggi berangkat sekolah dengan sepeda berkecepatan 20 km/jam. Jarak rumah Anggi ke sekolah
adalah 5 km. Berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh Anggi untuk sampai ke sekolah?
Diketahui: S = 5 km
v = 20 km/jam
Ditanya: t?
S
Jawab: t=
v
5 km
t=
20 km/ jam
1
t= jam
4
t = 15 menit
2. Debit
Debit adalah perbandingan antara volume dan waktu.
a. Menentukan debit
Debit dapat dirumuskan sebagai berikut:
6
Ibid., hlm. 56-63
13
V
D= Keterangan:
t
D = Debit
V = Volume
t = waktu
Contoh 1:
90 liter/menit = …. liter/detik
1
Jawab: 90 liter/menit = 90 x = 1,5 liter/detik
60
Contoh 2:
Pak Gatot mengisi gallon air minum dengan volume 18 liter selama 1 menit. Tentukan debit kran air
minum dalam liter/detik!
Diketahui: V = 18 liter
t = 1 menit = 60 detik
Ditanya: D = …. liter/detik
V
Jawab: D=
t
18 liter
D=
60 detik
3
D= = 0,3 liter/detik
10
b. Menentukan Volume
Debit dapat diartikan sebagai perbandingan antara satuan volume dengan waktu. Volume dapat
diperoleh dari perkalian antara debit dengan waktu yang diperlukan. Jika dirumuskan, maka:
V=Dxt V = Volume
D = Debit
t = waktu
Contoh:
Lulu mengisi ember dengan air melalui selang selama 40 detik. Debit selang air adalah 300 mL/detik.
Berapa liter volume air dalam ember tersebut?
Diketahui: t = 40 detik
D = 300 mL/detik
Ditanya: V=…L
Jawab: V=Dxt
V = 300 mL/detik x 40 detik
V = 12.000 mL
V = 12 L
14
Jadi, volume air dalam ember adalah 12 L
c. Menentukan Waktu
Waktu yang dimaksud adalah waktu yang diperlukan ketika zat cair dengan volume tertentu mengalir.
Waktu dapat diperoleh dari perbandingan antara volume dengan debit.7
V
t= t = waktu
D
V = Volume
D = Debit
Contoh:
Lani ingin mengisi sebuah ember besar dengan air melalui sebuah kran. Debit kran adalah 54
liter/menit. Apabila volume ember 18 liter, berapa detik waktu yang diperlukan agar ember terisi
penuh?
Diketahui: V = 18 liter
D = 54 liter/menit
Ditanya: t = … detik
V
Jawab: t=
D
18liter
t=
54 liter/menit
1
t= menit
3
t = 20 detik
D. Skala
Skala adalah perbandingan antara jarak pada peta disbanding dengan jarak sebenarnya.8
Sebuah peta dibuat dengan menggunakan skala 1 : 1.000, artinya setiap jarak 1 cm pada peta mewakili 1.000
cm pada jarak sebenarnya.Satuan jarak untuk skala pada peta biasanya menggunakan centi meter
(cm)Mengingat satuan ukur jarak.9
7
Ibid., hlm. 73-79
8
Hartanti dan Lisa Esti Puji, Pintar Matematika Untuk SD (Yogyakarta: Indonesia Cerdas,2009).hlm.82
9
N Arianto, Lampiran Diakses dari http://eprints.umpo.ac.id/1929/8/LAMPIRAN.pdf pada Minggu, 23 Mei 2019 pukul 03.50 WIB.
15
Contoh Soal :
a. 1Km = .......... m
b. 2 m = ..........Cm
c. 1Km = .......... Cm
d. 1000 mm = .......... m
e. 1000 m = .......... dm
Jawaban yang Diharapkan
a. 1Km = 1000 m
b. 2 m = 200 Cm
c. 1Km = 100000 Cm
d. 1000 mm =1 m
1. Rumus Skala
Keterangan :
JP = Jarak Pada Peta
JS = Jarak Sebenarnya
S = Skala pada Peta
Contoh soal :
1. Skala yang terdapat pada peta adalah 1 : 60.000 dan jarak kota A dan B adalah 7 cm, berapakah jarak
sebenarnya dalam Km ?
Pembahasan:
Diketahui : Jarak Pada Peta (JP) 7 cm
Skala (S) 1 : 60.000
16
Ditanyakan : Jarak Sebenarnya (Km) ?
JP
Jawaban : JS=
S
7
JS=
1 :60.000
JS=7 ×60.000
JS=42.000 cm 4,2 km
1. Kubus
Bagian kubus
Volume kubus
Contoh:
17
2. Balok
Bagian Balok
Volume balok
Contoh:
18
F. Jaring- jaring Bangun Ruang
Rumus kubus
V = s x s x s = s³
P rusuk = 12 x s = 12s
L = 6 x s² = 6s²
Pengertian Kubus
Kubus adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah sisi berbentuk persegi yang
kongruen(sama besar). Kubus sering disebut bidang enam beraturan atau helisaeder karena dibatasi oleh enam
bidang datar yang masing-masing berbentuk persegi yang sama dan sebangun (kongruen).
19
Gambar Jaring Jaring Kubus
Gambar diatas merupakan gambar sebuah kubus yang akan kita cari jaring-jaringnya, Warna hijau
merupakan tutup sedangkan warna biru merupakan alasnya.
20
Contoh Soal Kubus
Sebuah kubus mempunyai panjang sisi 6 cm. Tentukan volume kubus tersebut.
Jawab
21
S=6
V=sxsxs
V=6x6x6
V = 216 cm3.
Ani membawa kado ulang tahun untuk Winda. Kado tersebut berbentuk kubus. Panjang rusuk kado tersebut
adalah 22 cm. Hitunglah volume kado tersebut.
Jawab
S = 22
V=sxsxs
V = 22 x 22 x 22
V = 10.648 cm3.
Bak mandi Arman berbentuk kubus. Bak tersebut berisi air sampai penuh. Air yang dimasukkan 216 liter.
Tentukanlah panjang sisi bak mandi Arman tersebut.
Jawab
V = 216
V=sxsxs
22
216 = s3
S3 = 216
S = 6 dm
Jaring-jaring balok lebih banyak dan variatif jika kita bandingkan dengan jaring-jaring pada kubus, Hal ini
dikarenakan balok sisi-sisinya terdiri atas bangun datar persegi panjang.
Sama seperti pada jaring-jaring kubus jaring-jaring balok juga didapat dengan membuka bangun ruang balok
sehingga diperoleh seluruh permukaan balok.
Berikuti ini adalah contoh gambar jaring-jaring balok, silahkan anda perhatikan.
23
24
G. Data
Contoh angket:
Nama : feri
Kelas : VIIA
25
1 Berat badan saya adalah...... 40kg
Data diperoleh dengan cara mengamati langsung objek yang akan diteliti.
Pengolahan data
Setelah terkumpul data hasil pengamatan, tahap selanjutnya adalah mengolah dan menyajikan data.
Pengolahan data bisa bermacam-macam jenis. Ada diagram garis, diagram batang dan diagram
lingkaran. Penyajian data dalam bentuk diagram garis dan penyajian data ke dalam diagram batang
dengan cara mengumpulkan data terlebih dahulu kemudian di masukan kedalam tabel.Untuk
menyajikan data dalam diagram lingkaran , kita harus menentukan luas daerah pada lingkaran yang
sesuai dengan frekwensi masing-masing.
H. Diagram Tabel
1. Mengumpulkan Data
Data adalah keterangan yang diperoleh berdasarkan fakta. Contoh data misalnya, data
kehadiran siswa, data jumlah siswa di suatu sekolah, dan data sensus penduduk. Pengumpulan data
dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain sebagai berikut :
Pencatatan langsung
Data dari hasil pencatatan langsung dapat diperoleh melalui wawancara, penelitian,
atau pengukuran. Contoh pengumpulan data dengan cara pencatatan langsung, misalnya
data hasil perolehan suara pemilihan ketua kelas, data hasil wawancara nomor sepatu
teman di kelas, atau data hasil pengukuran tinggi badan siswa di kelas
Data dapat lebih mudah dibaca dan dipahami jika telah disajikan dalam bentuk daftar, tabel,
atau diagram. Membaca data berarti menyebutkan informasi yang ada pada data. Menafsirkan
data berarti mencari informasi lain yang tidak tertulis pada data, misalnya data tertinggi, data
terendah, jumlah data, dan selisih data.
1. Siswa dengan berat badan 31 kg ada 1 orang, 32 kg ada 2 orang, 33 kg ada 2 orang, 34
kg ada 2 orang, 35 kg ada 2 orang, dan 37 kg ada 1 orang.
1. Kota A memproduksi sampah sebanyak 400 ton, kota B 250 ton, kota C 100 ton, dan kota D
300 ton.
Pegawai swasta
Wirausaha
Informasi yang dapat kita peroleh dari diagram gambar di atas adalah sebagai berikut :
1. Orang tua siswa yang bekerja sebagai PNS ada 4 x 2 = 8 orang, pegawai swasta ada 6 x 2 = 12
orang, dan wirausaha ada 5 x 2 = 10 orang.
28
Pada diagram batang, tinggi batang-batang persegi panjang menunjukkan banyaknya data.
Perhatikan contoh berikut!
Nilai
Informasi yang dapat kita peroleh dari diagram batang di atas adalah sebagai berikut :
1. Banyak siswa yang memperoleh nilai 60 ada 4 siswa, 70 ada 7 siswa, 80 ada 9 siswa, dan 90
ada 10 siswa
2. Siswa paling banyak mendapat nilai 90 dan paling sedikit mendapat nilai 60
29
Membaca dan menafsirkan data dalam bentuk diagram garis
Pada diagram garis, banyaknya data ditunjukkan dengan titik-titik yang dihubungkan menjadi garis.
Diagram garis biasanya menunjukkan data perkembangan atau pertumbuhan suatu hal secara
berkelanjutan..Perhatikan contoh berikut!
Informasi yang dapat kita peroleh dari diagram garis di atas adalah sebagai berikut :
1. Hasil panen jagung Desa makmur tahun 2014 sebanyak 20 ton, 2015 sebanyak 25 ton, 2016
sebanyak 30 ton, dan 2017 sebanyak 25 ton
2. Hasil panen jagung tertinggi terjadi pada tahun 2016, yaitu sebanyak 30 ton
3. Hasil panen jagung selama 4 tahun sebanyak 20 + 25 + 30 + 25 = 100 ton
30
Olahraga Kegemaran 25 Siswa Kelas 5
Bulu tangkis 32
28%
10
0
Futsal : 24
x 25 6 siswa
10
0
Berenang : 16
x 25 4 siswa
10
0
31
x 25 7 siswa
32
A. MENYAJIKAN DATA
Data dapat disajikan dalam bentuk tabel, diagram batang, diagram garis, diagram gambar, atau
diagram lingkaran. Penyajian data bisa disesuaikan dengan jenis datanya.
10
33
Gambar dipilih untuk mewakili
34
Perhatikan contoh diagram batang berikut!
Batang-batang persegi
panjang tingginya sesuai
dengan banyaknya data
Nilai
Sumbu tegak menyatakan banyak data. Sumbu mendatar menyatakan kategori data
Jarak setiap bilangan sama Jarak setiap kategori sama
35
Akan tetapi, pada diagram garis, banyaknya data ditandai dengan titik. Setelah itu, titik-titik
tersebut dihubungkan dengan garis. Perhatikan contoh berikut!
Pukul
36
Menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran
Berikut langkah-langkah menyajikan data dalam diagram lingkaran.
1. Tentukan jumlah seluruh data
2. Tentukan besar sudut atau persentase dari setiap kategori data dengan cara
berikut :
1
Data Warna Kesukaaan 25 Siswa Kelas 5
Lainnya
57,60
Biru
1440 Merah Data disajikan dalam satuan derajat
57,60
Ungu
28,80
Hijau Kuning
43,20 28,80
2
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
3
DAFTAR PUSTAKA
P. Tumijan. 2018. Hafal Mahir Teori dan Rumus Matematika. Jakarta: Grasindo
Purnomosidi, dkk. 2018. Senang Belajar Matematika. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan Kemendikbud
Tim Tunas Karya Guru. 2016. Pasti Bisa Matematika: Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta:
Penerbit Duta