PENYUSUN :
M.MULIAWAN RAMDAN
M.FAUZIL AKBAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmatserta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat
padawaktunya yang berjudul“Bilangan Bulat”.
Makalah ini berisikan informasi tentang apa yang disebut sebagai bilangan bulat, sifat-sifat
bilangan bulat, serta cara pengoperasikan bilangan bulat secara mendasar. Dan diharapkan
makalah inidapat memberikan informasi tentang bilangan bulat dan mempermudah para
mahasiswa untuk lebihmudah dalam melakukan pengoperasian bilangan bulat. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangunselalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. .Akhir
kata, kami sampaikan terima kasihkepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir.Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
memberikan kelancaran dan meridhoi segala usaha kita..
PENYUSUN:
KELOMPOK 1
21MEI20023
ii
DAFTAR ISI
BAB II RPP...........................................................................................................12
BAB III MATERI ................................................................................................16
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………….
A. KESIMPULAN .................................................................................................16
B. SARAN .............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................17
iii
BAB 1
SEJARAH BILANGAN
Pada awalnya di zaman purbakala banyak bangsa-bangsa yang bermukim sepanjang sungai-
sungai besar. Bangsa Mesir sepanjang sungai Nil di Afrika, bangsa Babilonia sepanjang sungai
Tigris dan Efrat, bangsa Hindu sepanjang sungai Indus dan Gangga, bangsa Cina sepanjang
sungai Huang Ho dan Yang Tze. Bangsa-bangsa itu memerlukan keterampilan untuk
mengendalikan banjir, mengeringkan rawa-rawa, membuat irigasi untuk mengolah tanah di
sepanjang sungai menjadi daerah pertanian untuk itu diperlukan pengetahuan praktis, yaitu
pengetahuan teknik dan matematika bersama-sama.
Sejarah menunjukkan bahwa permulaan matematika berasal dari bangsa yang bermukim
sepanjang aliran sungai tersebut. Mereka memerlukan perhitungan, penanggalan yang bisa dipakai
sesuai dengan perubahan musim. Diperlukan alat-alat pengukur untuk mengukur persil-persil
tanah yang dimiliki. Peningkatan peradaban memerlukan cara menilai kegiatan perdagangan,
keuangan dan pemungutan pajak. Untuk keperluan praktis itu diperlukan bilangan-bilangan.
Bilangan pada awalnya hanya digunakan untuk mengingat jumlah, namun dalam
perkembangannya setelah para ahli matematika menambahkan perbendaharaan simbol dan kata-
kata yang tepat untuk mendefenisikan bilangan maka matematika menjadi hal yang sangat penting
bagi kehidupan dan tak bisa kita pungkiri bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita akan selalu
bertemu dengan yang namanya bilangan, karena bilangan selalu dibutuhkan baik dalam teknologi,
sains, ekonomi ataupun dalam dunia musik, filosofi dan hiburan serta banyak aspek kehidupan
lainnya.
Bilangan dahulunya digunakan sebagai simbol untuk menggantikan suatu benda misalnya
kerikil, mengomel yang masing-masing suku atau bangsa memiliki cara tersendiri untuk
menggambarkan bilangan dalam bentuk simbol
iv
BAB 2
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 3.2.1 Menjelaskan operasi
penjumlahan dan pengurangan pecahan (C2) 3.2.2 Menjelaskan operasi hitung perkalian dan
pembagian pecahan (C2)
3.2.3 Menentukan hasil dari operasi hitung perkalian dan pembagian pecahan (C3)
v
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran Problem Based Learning (PBL) peserta didik
dapat:
1. Menjelaskan operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan pecahan dengan tepat
2. Menentukan hasil dari operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan pecahan dengan benar
3. Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan operasi hitung perkalian dan pembagian
bilangan pecahan dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Operasi hitung :
- Penjumlahan (𝑥)
- Pengurangan ( : )
2. Konsep :
- Pecahan merupakan bilangan yang terdiri dari pembilang dan penyebut.
- Suatu pecahan yang memiliki penyebut berbeda dapat dikalikan tanpa harus menyamakan penyebut
terlebih dahulu.
- Syarat suatu bentuk pecahan dapat dibagi adalah dengan mengubah tanda bagi menjadi tanda kali
terlebih dahulu dan mengganti posisi pembilang dan penyebut.
3. Prinsip :
Perkalian pada bilangan pecahan juga memiliki sifat-sifat yang sama dengan perkalian pada bilangan
bulat, yaitu komutatif, asosiatif, dan distributif.
4. Prosedur :
vi
G.Langkah-langkah Pembelajaran
Pendahuluan Deskripsi Alokasi waktu
Orientasi 10 menit
1. Guru mengucapkan salam ke peserta
didik (Religius)
2. Guru meminta ketua kelas untuk
memimpin membaca doa sebelum
memulai kegiatan pembelajaran
(religius)
3. Guru memeriksa kehadiran peserta
didik/absensi (disiplin)
4. Guru menayangkan instrumen dan
Peserta didik menyanyikan lagu “Maju
Tak Gentar” (Nasionalisme)
Apersepsi
5. Guru bertanya ke peserta didik
tentang materi sebelumnya yang telah
dipelajari yaitu Bilangan Bulat
Motivasi
6. Guru menyampaikan materi pelajaran
yang akan dibahas pada pertemuan ini
yaitu Operasi Perkalian dan
Pembagian Bilangan Pecahan
7. Guru menyampaikan manfaat materi
pembelajaran hari ini
8. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dengan
tampilan slide PowerPoint (PPT)
9. Guru menjelaskan mekanisme
pelaksanaan
vii
Inti Fase 1 (Orientasi siswa pada 50 menit
masalah)
viii
,
DESKRIPSI ALOKASI WAKTU
Fase 3 (Membimbing penyelidikan
individu dan kelompok)
17. Guru memfasilitasi siswa untuk
menanyakan hal-hal yang belum dipahami
dan memamtau keaktifan peserta didik
dalam berdiskusi dan bekerja sama
melakukan penyelidikan, pengumpulan
data, dan penyelesaian setiap masalah yang
disajikan dalam LKPD
ix
H.. PENILAIAN
1.Instrumen Penilaian Hasil Belajar
o LKPD (Lampiran 2)
o Lembar penilaian (Lampiran 3)
Sikap : Teknik non tes, bentuk pengamatan sikap dalam pembelajaran
Pengetahuan : Teknik tes tertulis,bentuk uraian
Keterampilan : Teknik tes tertulis, bentuk uraian
2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
• Remedial
Remedial bukan mengulang tes (ulangan harian) dengan materi yang sama, guru memberikan
perbaikan pembelajaran yang belum dikuasai oleh peserta didik melalui upaya tertentu. Pelaksanaan
pembelajaran remedial dapat dilakukan secara individual dan klasikal.
• Pengayaan
Tugas Mandiri mengenai materi dengan tingkat kompleksitas kebih tinggi. Pengayaan diberikan
setelah siswa diketahui telah mencapai KKM dan memperoleh nilai ≥ 90 berdasarkan hasil PH.
Pembelajaran pengayaan tidak diakhiri dengan penilaian.
x
BAB 3 MATERI
A. LATAR BELAKANG
Bilangan bulat merupakan salah satu pokok bahasan di dalam pelajaran
Matematika jenjang SMP/M.Ts. kelas VII. Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat
positif, bilangan nol dan bilangan bulat negatif. Bilangan bulat positif merupakan
bilangan asli yang digunakan dalam menghitung anggota sebuah himpunan. Bilangan-
bilangan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, … juga disebut bilangan yang dibilang atau bilangan-bilangan
bulat positif. Dengan kata lain, bilangan asli itu bilangan yang dimulai dari bilangan 1, 2,
3 dan seterusnya.
Himpunan bilangan bulat positif, bilangan nol dan bilangan bulat negatif
dinamakan himpunan bilangan bulat. Selanjutnya tidak hanya sekedar mengetahui
himpunan bilangan bulat saja, tetapi juga dikaitkan dengan operasi hitung pada bilangan
bulat. Operasi hitung bilangan bulat jenjang SMP/M.Ts. kelas VII meliputi penjumlahan,
pengurangan, perkalian, pembagian dan perpangkatan.
Sebagai contoh bilangan bulat positif dikalikan bilangan bulat negatif. Bilangan
bulat negatif dikalikan bilangan bulat negatif. Terkadang peserta didik kurang ingat atau
kurang paham tentang hasil operasi hitung perkalian dua bilangan bulat baik bilangan
positif maupun bilangan negatif. Itu baru operasi hitung perkalian dua bilangan bulat.
Belum lagi operasi hitung perkalian lebih dari dua bilangan bulat. Ini tentunya perlu
dipahami secara mendalam agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan bulat.
Paling tidak dimulai dari dasar operasi hitung bilangan dan berturut-turut sampai
operasi hitung bilangan bulat. Operasi hitung bilangan sudah diajarkan sejak SD dan
diharapkan dapat memahami tentang operasi hitung bilangan beserta penyelesaiannya.
Sehingga setelah peserta didik masuk ke sekolah lanjutan yakni SMP/M.Ts. dapat
menyelesaikan masalah operasi hitung bilangan bulat dengan lancar dan baik. Ini sangat
mendukung pada materi-materi selanjutnya yaitu operasi hitung pecahan dan aljabar.
Berdasarkan uraian di atas, penulis membuat makalah dengan judul “Bilangan Bulat”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka penyusun menyusun
rumusan-rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian bilangan bulat?
2. Apa sifat-sifat bilangan bulat?
3. Apa macam-macam operasi bilangan bulat?
4. Apa pengertian pangkat beserta sifat-sifatnya?
C. TUJUAN MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah yanng telah disusun, maka penyusun menjelaska
tujuan-tujuan masalahnya sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian bilangan bulat
2. Untuk memahami sifat-sifat bilangan bulat
3. Untuk mengetahui operasi-operasi bilangan bulat
4. Untuk mengetahui pengertian beserta sifat-sifat pangkat.
11
PEMBAHASAN
2. Sifat komutatif
Untuk setiap berlaku:
a. (komutatif penjumlahan)
b. (komutatif perkalian)
3. Sifat asosiatif
Untuk setiap berlaku:
a. (asosiatif penjumlahan)
b. (asosiatif perkalian)
4. Sifat distributif
Untuk setiap berlaku:
a.
b.
12
Sifat Asosiatif
(a+b)+c=a+(b+c)
Contoh :
(5 + 3 ) + 4 = 5 + ( 3 + 4 ) = 12
Sifat Komutatif
a+b=b+a
Contoh :
7+2=2+7=9
Bilangan Nol (0) disebut unsur identitas atau netral terhadap penjumlahan
a+0=0+a
Contoh :
6+0=0+6
Bersifat tertutup
Apabila dua buah bilangan bulat ditambahkan maka hasilnya adalah bilangan
bulat juga.
a dan b bilangan bulat maka a + b = c ; c bilangan bulat
contoh :
4 + 5 = 9 ; 4,5,9 bilangan bulat
a x –b = -ab hasil pekalian bilangan bulat positif dan negatif hasilnya adalah
bilangan bulat negatif
Contoh : 3 x -4 = -12
Sifat Asosiatif
(a x b) x c = a x (b x c)
Contoh: (2 x 3) x 4 = 2 x (3x4) = 24
Sifat komutatif
axb=bxa
Contoh : 5 x 4 = 4 x 5 = 20
Sifat distributif
a x (b+c) = (a x b ) + (a x c)
Contoh : 3 x ( 2 +6) = (3 x 2) + (3 x 6) = 24
13
D. PENGERTIAN PANGKAT dan SIFAT-SIFATNYA
1. Pengertian Bilangan Berpangkat
Apabila sebuah bilangan real dilambangkan dengan huruf a kemudian bilangan
bulat dilambangkan dengan huruf n, maka bilangan berpangkat dapat kita tuliskan
menjadi an (a pangkat n) yang mana merupakan perkalian bilangan a secara berulang
sebanyak n faktor. Bilangan berpangkat dapat dinyatakan dengan rumus di bawah
ini:
Contohnya:
a7 = a x a x a x a x a x a x a
57 = 5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5 = 78125
14
3) (a b) n a n b n
contoh :
(4 2)3 (4 2) (4 2) (4 2)
(4 4 4) (2 2 2)
43 23
15
BAB 4 PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil diskusi kami, kami mengambil kesimpulan:
1. Bilangan bulat adalah bilangan bukan pecahan yang terdiri dari bilangan:
• Bulat positif (1, 2, 3, 4, 5, …)
• Nol : 0
• Bulat Negatif ( …,-5,-4,-3,-2,-1)
2. Sifat-sifat bilangan bulat, yaitu:
Sifat tertutup
Sifat komutatif
Sifat asosiatif
Sifat distributif
3. Operasi-operasi bilangan bulat yaitu: penjumlahan dan perkalian
4. Bilangan berpangkat dapat dinyatakan dengan rumus:
3. a b a n b n
n
B. SARAN
1. Sebagai calon guru diharapkan dapat memahami tentang konsep bilangan bulat, sifat,
dan operasinya agar dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada peserta
didiknya.
2. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan mungkin banyak
kekurangan untuk itu penulis memohon kritik dan saran dari pembaca. Kritik
pembaca yang yang diberikan untuk penulis sangat berguna bagi penulis.
16
DAFTAR PUSTAKA
Online. (2015). Rumus matematika SD, SMP, dan SMA. Sukino., dan Wilson Simangunsong.
(2006). Matematika untuk SMP kelas VII. Jakarta: Erlangga.
Yahya, Yusuf., D. Suryadi H.S., serta Agus S. (2010). Matematika Dasar untuk Perguruan
Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia
17