Dosen Pengampu :
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat Rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga makalah Pembelajaran Matematika SD yang berjudul
“Menelaah Hasil Kajian Kurikulum 2013 Pada Kelas 6 SD” ini dapat disusun dengan
baik.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pembelajaran Matematika SD. Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat dan menambah wawasan kita semua.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………..……………………….…………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..…………………………....……ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………......…….……..1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………….......…..….2
C. Tujuan……………………………………………………………………………......…………..…………….2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan……………………………………………….………………......…………………….……..
B. Saran…………………………………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum 2013 atau yang biasa disebut kurtilas adalah kurikulum yang berlaku
dalam Sistem Pendidikan Indonesia sekarang ini. Kurikulum ini merupakan
kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-2006
yang sering disebut dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang
telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. K13 sendiri bertujuan untuk menjadikan
siswa Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif dan efektif serta mampu berkontribusi dengan baik.
Matematika merupakan salah satu ilmu yang memiliki peran penting dalam
kehidupan manusia, seperti pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK), perdagangan, industri dan lain sebagainya (Fatmasuci, 2017). Dalam k13
tentunya memiliki sistem pembelajaran serta tujuan pembelajaran yang berbeda dari
kurikulum sebelumnya. Salah satunya pada pembelajaran matematika yang menjadi
topik bahasan pada makalah ini.
Tujuan pembelajaran matematika yang tercantum dalam k13 yaitu agar peserta
didik dapat: 1) memahami konsep matematik; 2) menggunakan pola sebagai dugaan
dalam penyelesaian masalah, dan mampu membuat generalisasi berdasarkan
fenomena atau data yang ada; 3) menggunakan penalaran pada sifat, melakukan
manipulasi matematika baik dalam penyederhanaan, maupun menganalisa
komponen yang ada dalam pemecahan masalah dalam konteks matematika maupun
di luar matematika; 4) mengkomunikasikan gagasan, penalaran serta mampu
menyusun bukti matematika dengan menggunakan kalimat lengkap, simbol, tabel,
diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; 5) memiliki
sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan; 6) memiliki sikap dan
perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dalam matematika dan pembelajarannya; 7)
melakukan kegiatan-kegiatan motorik yang menggunakan pengetahuan matematika;
8) menggunakan alat peraga sederhana maupun hasil teknologi untuk melakukan
kegiatan-kegiatan matematik (Kemendikbud, 2014).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemetaan KI, KD, dan indikator matematika kelas 6 sd?
2.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kompetensi dasar beserta indikator yang hendak dicapai
dalam pembelajaran matematika kelas 6 sd.
2.
BAB II
PEMBAHASAN
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Semester 1
dengan rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran,
bersikap jujur, santun, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap
responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan
bekerjasama dengan baik.
dengan rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran,
bersikap jujur, santun, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap
responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan
bekerjasama dengan baik.
Fokus nilai-nilai sikap
Kejujuran,
Kedisiplinan
Kepedulian dan
Tanggung jawab
Semester 2
dengan rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran,
bersikap jujur, santun, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap
responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan
bekerjasama dengan baik.
b. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning
yang menuntun peserta didik untuk mengamati (membaca) permasalahan,
menuliskan penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas, Selama
dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat
Menyelesaikan masalah berkaitan dengan mean, median, dan modus dari data
tunggal.
dengan rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran,
bersikap jujur, santun, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap
responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan
bekerjasama dengan baik.
(SEMESTER II)
( Semester II)
Bab I: bangun ruang
Hasil analisis:
Butir Waktu
No Teknik Bentuk Instrumen Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
Pertanyaan (lisan) Penilaian untuk
Saat
dengan jawaban pembelajaran
1 Lisan Terlampir pembelajaran
terbuka (assessment for
berlangsung
learning)
Pertanyaan dan/atau Penilaian untuk
tugas tertulis pembelajaran
berbentuk esei, (assessment for
Saat
pilihan ganda, benar- learning) dan
2 Penugasan Terlampir pembelajaran
salah, menjodohkan, sebagai
berlangsung
isian, dan/atau pembelajaran
lainnya (assessment as
learning)
3 Tertulis Pertanyaan dan/atau Terlampir Setelah Penilaian
tugas tertulis
berbentuk esai, pencapaian
pilihan ganda, benar- pembelajaran pembelajaran
salah, menjodohkan, usai (assessment of
isian, dan/atau learning)
lainnya
Sampel pekerjaan Data untuk
terbaik hasil dari penulisan
penugasan atau tes Saat deskripsi
4 Portofolio tertulis Terlampir pembelajaran pencapaian
usai pengetahuan
(assessment of
learning)
Hasil analisis:
(Semester II)
Butir Waktu
No Teknik Bentuk Instrumen Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
Pertanyaan (lisan) Penilaian untuk
dengan jawaban terbuka Saat pembelajaran pembelajaran
1 Lisan Terlampir
berlangsung (assessment for
learning)
Pertanyaan dan/atau Penilaian untuk
tugas tertulis berbentuk pembelajaran
esei, pilihan ganda, (assessment for
benar- salah, Saat pembelajaran learning) dan
2 Penugasan Terlampir
menjodohkan, isian, berlangsung sebagai
dan/atau lainnya pembelajaran
(assessment as
learning)
Pertanyaan dan/atau
Penilaian
tugas tertulis berbentuk
pencapaian
esai, pilihan ganda, Setelah
3 Tertulis Terlampir pembelajaran
benar- salah, pembelajaran usai
(assessment of
menjodohkan, isian,
learning)
dan/atau lainnya
Sampel pekerjaan Data untuk
terbaik hasil dari penulisan deskripsi
Saat
penugasan atau tes pencapaian
4 Portofolio Terlampir pembelajaran
tertulis pengetahuan
usai
(assessment of
learning)
Butir Waktu
No Teknik Bentuk Instrumen Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
Saat Penilaian untuk,
pembelajaran sebagai, dan/atau
1 Praktik Tugas (keterampilan) Terlampir berlangsung pencapaian
dan/atau setelah
usai
Saat pembelajaran
pembelajaran (assessment for,
2 Produk Tugas (keterampilan) Terlampir berlangsung as, and of
dan/atau setelah learning)
usai
3 Proyek Tugas besar Terlampir Selama atau Penilaian untuk,
usai sebagai, dan/atau
pembelajaran pencapaian
berlangsung
Saat pembelajaran
Sampel produk terbaik pembelajaran (assessment for,
4 Portofolio Terlampir
dari tugas atau proyek usai as, and of
learning)
Hasil analisis:
Berdasarkan gambar diatas, dapat kita lihat bahwa ada bilangan yang
terletak disebelah kiri dan kanan bilangan nol. Bilangan yang terletak
disebelah kiri bilangan nol ini dinamakan bilangan bulat negatif, sedangkan
bilangan yang terletak disebelah kanan bilangan nol dinamakan bilangan
bulat positif (bilangan asli).
Bilangan bulat negatif ini ditulis dengan lambang / simbol minus (-)
sebelum penulisan angka. Sementara untuk lambang bilangan bulat positif
(+) tidak perlu ditulis. Begitupun dengan cara membacanya, untuk cara
membaca bilangan bulat negatif diawali dengan kata negatif / min didepan
nilai bilangan tersebut. Sedangkan pada bilangan bulat positif dibaca dengan
cara langsung membaca nilai bilangan tersebut.
Membandingkan bilangan bulat dapat ditentukan dengan garis bilangan.
Pada garis bilangan, berlaku aturan bahwa semakin ke kanan, nilai bilangan
akan semakin besar. Sebaliknya, semakin ke kiri, nilai bilangan akan
semakin kecil. Ini berarti bilangan positif memiliki nilai lebih besar dari
bilangan negatif. Pada bilangan bulat positif, semakin besar angkanya maka
semakin besar pula nilainya. Namun pada bilangan bulat negatif, semakin
besar angkanya maka semakin kecil nilainya.
Selain itu, membandingkan bilangan juga dapat langsung ditentukan
dengan cara melihat angka penyusun yang lebih banyak dan nilai angka yang
lebih besar. Adapun cara membandingkan bilangan yaitu dengan
menggunakan tanda “<” yang berarti lebih kecil, dan “>” yang berarti lebih
besar. Untuk mengurutkan bilangan ini dapat diurutkan dari bilangan yang
terbesar ke terkecil, atau dari bilangan yang terkecil ke yang terbesar.
2. Operasi Hitung Bilangan Bulat
a. Penjumlahan ( + )
Penjumlahan dari bilangan yang sejenis (positif atau negatif)
akan menghasilkan bilangan yang sejenis juga. Sedangkan pada
penjumlahan bilangan bulat dengan dua jenis yang berbeda hasilnya
merupakan pengurangan, dan jenisnya ditentukan dengan jenis bilangan
yang terbesar. Sifat-sifat operasi penjumlahan bilangan bulat, yaitu :
Sifat tertutup, yaitu “a + b = c”.
Contoh;
15 + (-10) = 5.
Sifat komutatif (pertukaran), yaitu “a + b = b + a”.
Contoh;
24 + 41 = 65
41 + 24 = 65
Sifat asosiatif (pengelompokkan), yaitu “(a + b) + c = a + (b + c)”.
Contoh;
-15 + (33 + 22) = -15 + 55 = 40
(-15 + 33) + 22 = 18 + 22 = 40
Bilangan nol, yaitu “a + 0 = 0 + a = a”.
Contoh;
-16 + 0 = 0 + (-16) = -16
9+0=0+9=9
Jika hasil penjumlahan suatu bilangan dengan inversnya (lawannya)
merupakan unsur identitas (bilangan nol), dikatakan bahwa bilangan
tersebut mempunyai invers jumlah.
Akibatnya, berlaku “a + (-a) = (-a) + a = 0.
Contoh;
Invers dari 4 adalah -4
Invers dari -11 adalah 11
b. Pengurangan ( - )
Pengurangan dua bilangan bulat positif
Pada pengurangan dua bilangan bulat positif, cara pengerjaannya
langsung saja dikurang. Contoh;
35 – 15 = 20
Pengurangan dua bilangan bulat negative dan dua bilangan bulat yang
berbeda tanda
Apabila bilangan positif dikurangi dengan bilangan negatif atau
bilangan negatif dikurang dengan bilangan negatif juga, maka
operasinya akan berubah menjadi penjumlahan.
Dengan demikian, untuk operasi pengurangan dengan sesama
bilangan bulat negatif dapat dituliskan menjadi “-a – (-b) = -a + b”.
Contohnya;
-42 – (-70) = -42 + 70 = 28
-88 – (-45) = -88 + 45 = -43
Dan, operasi pengurangan bilangan positif dengan bilangan negatif
dapat dituliskan menjadi “-a – b = -(a + b) dan a – (-b) = a + b”.
Contohnya;
-25 – 51 = -(25 + 51) = -76
36 – (-89) = 36 + 89 = 125
c. Perkalian ( x )
Perkalian merupakan penjumlahan berulang dari bilangan yang
sama. Hal yang bperlu diprhatikan dalam perkalian bilangan bulat adalah
tanda hasil perkalian.
Perkalian dua bilangan bulat yang bertanda sama akan menghasilkan
bilangan bulat positif. Contohnya;
11 x 23 = 253
-26 x (-15) = 390
Dan perkalian dua bilangan bulat yang bertanda tidak sama akan
menghasilkan bilngan bulat negatif.
-32 x 8 = -256
16 x (-10) = -160
Sifat-sifat operasi perkalian bilangan bulat, yaitu :
Sifat tertutup, yaitu “a x b = c”.
Contoh;
12 x (-15) = -180
Sifat komulatif (pertukaran), yaitu “a x b = b x a”.
Contoh;
-17 x 9 = -153
9 x (-17) = -153
Sifat asosiatif (pengelompokkan), yaitu “(a x b) x c = a x (b x c)”.
Contoh;
-6 x (20 x 15) = -6 x 300 = -1.800
(-6 x 20) x 15 = -120 x 15 = -1.800
Sifat distributif (penyebaran)
Distributif terhadap penjumlahan, yaitu
“(a + b) x c = (a x c) + (b x c) atau a x (b + c) = (a x b) + (a x c)”
Contoh;
(-16 + 6) x 12 = -10 x 12 = -120
(-16 x 12) + (6 x 12) = -192 + 72 = -120
Distributif terhadap pengurangan, yaitu
“(a - b) x c = (a x c) - (b x c) atau a x (b - c) = (a x b) - (a x c)”
Contoh;
50 x (22 – 8) = 50 x 14 = 700
(50 x 22) – (50 x 8) = 1.100 – 400 = 700
Perkalian suatu bilangan dengan 1, hasilnya adalah bilangan itu sendiri,
ditulis “a x 1 = 1 x a = 1”.
Contoh;
13 x 1 = 1 x 13 = 13
-37 x 1 = 1 x (-37) = -37
Jika bilangan bulat a dikalikan dengan 0 maka hasilnya tetap 0, ditulis “a
x 0 = 0 x a = 0”.
Contoh;
8x0=0
0 x (-12) = 0
d. Pembagian ( : )
Hasil pembagian akan berupa bilangan bulat jika bilangan yang
dibagi adalah kelipatan bilangan pembagi. Jika bilangan yang dibagi
bukan kelipatan bilangan pembagi, maka hasilnya akan berupa bilangan
pecahan atau desimal.
Pembagian dua bilangan bulat yang bertanda sama akan menghasilkan
bilangan bulat positif. Contohnya;
90 : 6 = 15
(-135) : (-9) = 15
Dan pembagiian dua bilangan bulat yang bertanda tidak sama akan
menghasilkan bilngan bulat negatif.
(-100) : 4 = -25
119 : (-17) = -7
3. Operasi Hitung Campuran
Operasi hitung campuran adalah operasi yang melibatkan dua atau lebih
operasi hitung. Operasi hitung campuran dapat dilakukan terhadap bilangan
cacah, bilangan bulat, serta pecahan. Adapun aturan pengerjaan operasi
hitung campuran yaitu sebagai berikut :
Jika ada operasi dalam tanda kurung, maka yang dikerjakan terlebih
dahulu adalah operasi yang berada didalam tanda kurung tersebut.
Contoh;
(308 + 117) : 17 x (-42 + 55) = 425 : 17 x 13
= 25 x 13
= 32.
Penjumlahan dan pengurangan sama kuat atau setara sehingga yang
berada disebelah kiri ditulis / dikerjakan terlebih dahulu.
Contoh;
42 + (-16) – 22 + 54 – (-10) = 42 – 16 - 22 + 54 + 10
= 26 – 22 + 54 + 10
= 4 + 54 + 10
= 58 + 10
= 68
Perkalian dan pembagian sama kuat atau setara sehingga yang ditulis
lebih dahulu atau yang berada disebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu.
Contoh;
-32 x 15 : (-8) = -480 : (-8)
= 60
Perkalian dan pembagian lebih kuat daripada penjumlahan dan
pengurangan, sehingga yang dikerjakan terlebih dahulu adalah perkalian
atau pembagian walaupun berada disebelah kanan.
Contoh;
255 : (-5) + (-14) x 9 – 132 = -51 + (-126) – 132
= -177 – 132
= -309
Bab 2 “Lingkaran”
1. Mengenal Lingkaran
Contoh soal :
Sedangkan;
r = √L / π
d = √4 x L / π
Contoh soal :
Rumus :
Contoh soal;
Keliling alas = 30 + 17 + 17 = 64 cm
= 2.480 cm2
= 120 x 35
= 4.200 cm3
Macam-macam prisma :
Prisma Segitiga
Yaitu prisma yang sisi alas dan atapnya berbentuk segitiga.
Rumus :
= 2 x π x r 2 + (2 x π x r x t)
= 2 π r (r + t)
= π x r2 x t
Contoh soal;
Luas permukaan = 2 π r (r + t)
= 2 x 22/7 x 21 (21 + 50)
= 132 x 71
= 9.372 cm π x r 2
Volume = π x r 2 x t
= 22/7 x 21 2 x 50
= 69.300 cm3
Sifat-sifat tabung :
Memiliki sisi aals dan sisi atas berbentuk lingkaran
Memiliki dua buah rusuk
Memiliki selimut tabung yang berbentuk persegi panjang
Tidak memiliki titik sudut
c. Limas
Limas adalah bangun ruang yang dibatasi oleh aals berbentuk bangun
datar serta sisi tegak berbentuk segitiga yang berpotongan disatu titik
puncak.
Rumus :
Conroh soal;
Suatu gedung memiliki atap berbentuk limas persegi panjang
dengan panjang 25 m dan lebar 15 m. Jika tinggi limas adalah 4 m,
berapakah volume atap gedung tersebut?
Macam-macam limas :
Limas Segitiga
d. Kerucut
Kerucut adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sisi alas
berbentuk lingkaran dan sebuah daerah selimut yang berbentuk juring
lingkaran.
Rumus :
Luas permukaan = luas alas + luas selimut
= luas lingkaran + π x r x s
= π x r2 + π x r x s
= π x r x (r + s)
= 1/3 x π x r 2 x t
Contoh soal;
Luas permukaan = π x r x (r + s)
= 3,14 x 15 x (15 + 39)
= 47,1 x 54
= 2.543,4 cm2
Sifat-sifat kerucut :
Memiliki dua sisi’
Memiliki satu sudut
Memiliki satu rusuk lengkung
e. Bola
Bola adalah bangun ruang yang dibaatsi oleh sebuah sisi
lengkung.
Rumus :
Luas permukaan = 4 x π x r 2
Volume = 4/3 x π x r3
Contoh soal;
Luas permukaan = 4 x π x r 2
= 4 x 3,14 x 12 2
= 4 x 3,14 x 144
= 1.808,64 cm 2
Volume = 4/3 x π x r3
= 7.234,56 cm3
Sifat-sifat bola :
Memiliki satu sisi
Tidak memiliki titik sudut
2. Menjelaskan volume dan luas permukaan gabungan beberapa bangun ruang
Contoh soal :
Tentukan volume dan luas permukaan bangun berikut!
Jawab :
Diketahui bangun I adalah kerucut dengan panjang jari-jari 6 cm,
tinggi 8 cm dan kemiringan 10 cm.
Volume I = 1/3 x 𝜋 x r x r x t
= 1/3 x 3,14 x 6 x 6 x 8
= 301,44 cm³
Volume II = 𝜋 x r x r x t
= 3,14 x 6 x 6 x 15
= 1.695,6 cm³
Sehingga,
= 301,44 + 1.695,6
= 1.997,04 cm³
= 866,64 cm²
2. Median
Median adalah nilai tengah dari suatu data yang telat diurutkan.
Rumus median data tunggal :
Misalkan banyaknya data n, jika n ganjil maka median ditentukan
dengan;
Med = xn/2
Me : median
tb : tepi bawah kelas median
n : banyaknya data
Fkum : frekuensi kumulatif sebelum kelas median
fi : frekuensi kelas median
K : panjang kelas
3. Modus
Modus adalah nilai yang paling banyak muncul dari suatu data. Untuk
menentukan modus pada data tunggal dibuat tabel frekuensi data tunggal
agar memudahkan dalam menentukan frekuensi tiap data, lalu temukan data
dengan frekuensi terbesar. Sedangkan untuk mencari modus data
berkelompok dapat ditentukan dengan rumus :
Mo = tb + (d1 / (d1 + d2)) k
Mo : modus data kelompok
tb : tepi bawah kelas modus
d1 : frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelumnya
d2 : frekuensi kelas modus dikurangn frekuensi kelas sesudahnya
k : panjang kelas
Contoh soal
Data kepemilikan kelereng yang dikumpulkan oleh Andi adalah 35, 37,
35, 33, 36, 35, 36, 35, 34, 34. Tentukan :
a. Mean
b. Median
c. Modusnya
Pembahasan:
a. Diketahui jumlah data
37 + 36 + 36 + 35 + 35 + 35 + 35 + 34 + 34 + 33 = 350
Banyak data = 10
Jadi, X = Jumlah data : Banyak data
= 350 : 10
= 35
b. urutkan data dari terkecil = 33, 34, 34, 35, 35, 35, 35, 36, 36, 37
Jadi, Me = (35 + 35) : 2
= 35
c. Modusnya adalah 35, karena data 35 yang paling banyak muncul.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikian makalah ini kami susun dengan harapan agar bisa bermanfaat bagi
kita semua. Kami berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang dapat
membangun bagi penyusunan untuk pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/didaktika/article/view/1644/1188
Arnenda, Tezar. 2018. Matematika : untuk SD/MI kelas VI. Surakarta: Putra Nugraha.