0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
133 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan konsep kewirausahaan secara historis, perkembangannya di Indonesia, pengertian kewirausahaan menurut penulis, dan pandangan Schumpeter bahwa kewirausahaan merupakan fenomena yang hadir dari berbagai aspek kepemimpinan.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan konsep kewirausahaan secara historis, perkembangannya di Indonesia, pengertian kewirausahaan menurut penulis, dan pandangan Schumpeter bahwa kewirausahaan merupakan fenomena yang hadir dari berbagai aspek kepemimpinan.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan konsep kewirausahaan secara historis, perkembangannya di Indonesia, pengertian kewirausahaan menurut penulis, dan pandangan Schumpeter bahwa kewirausahaan merupakan fenomena yang hadir dari berbagai aspek kepemimpinan.
NIM : 21129468 Jurusan : Pendidikqn Guru Sekolah Dasar Fakultas : Ilmu Pendidikan HP/WA : 083181120994
TUGAS 2 PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
1) Jelaskan secara singkat perkembangan sejarah konsep entrepreneurship! Istilah entrepreneurship diperkenalkan kali pertama oleh Richard Cantillon, seorang ekonom Irlandia yang berdiam di Perancis pada abad ke-18. Dia mendefinisikan entrepreneurship sebagai, “The agent who buys means of production at cerium prices in order to combine them into a new product”. Dia menyatakan bahwa entrepreneur adalah seorang pengambil resiko. Tidak lama kemudian J.B Say dan Perancis menyempurnakan definisi Cantillon menjadi, “One who brings other people together in order to build a single productive organism”. Artinya entrepreneur menempati fungsi yang lebih luas. yaitu seorang yang mengorganisasikan orang lain untuk kegiatan produktif. Baru satu abad berikutnya ekonom Inggris seperti Adam Smith dan John Stuart Mill membahas tentang konsep ini dan menyatakan bahwa entrepreneurship merupakan keterampilan yang tidak biasa, tetapi tidak menemukan istilah yang tepat di dalam bahasa Inggris. Smith dan Mill menyebutnya, business management. John Stuart Mill memisahkan fungsi entrepreneur antara yang menerima laba dan yang menerima bunga. Diperluas lagi oleh Schumpeter yang menempatkan manusia sebagai faktor sentral proses perkembangan ekonomi. Dalam proses itu entrepreneur melakukan inovasi dalam bentuk cara atau produk. dan eksploitasi sumber- sumber baru. 2) Jelaskan bagaimana perkembangan konsep entrepreneurship itu sendiri di Indonesia! Perkembangan konsep entrepreneurship di Indonesia semakin membaik dengan semakin meningkatnya minat generasi muda memiliki usaha sendiri / menjadi pengusaha. Perkembangan konsep entrepreneurship di Indonesia ialah secara data jumlah wirausaha di Indonesia pada saat ini masih menunjukan presentase yang lebih kecil dibanding negara tetangga, namun trendnya meningkat. Berdasarkan data BPS, jumlah wirausaha BPS meningkat 3,10 persen. Sebelumnya 1,67 persen dari 225 juta penduduk. Hal ini disebabkan karena pembahasan mengenai kewirausahaan makin marak karena banyak wirausaha- wirausaha sukses berusaha berpartisipasi dalam bentuk pendidikan maupun mentoring usaha. 3) Jelaskan dengan kata-kata Anda sendiri apa yang dimaksud dengan kewirausahaan! Pengertian kewirausahaan menurut saya adalah suatu keberanian untuk melakukan berbagai upaya dalam memenuhi kebutuhan hidup yang dilakukan seseorang. Upaya berdasarkan kemampuan dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki, sehingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. 4) Menurut Schumpeter kewirausahaan pada dasarnya merupakan fenomena atau kejadian yang hadir dari sekian banyak aspek yang terkait dengan kepemimpinan. Jelaskan! Joseph Alois Schumpeter (8 Februari 1883 -8 Januari 1950) adalah seorang ilmuwan ekonomi Amerika kelahiran Austria. Dia sempat sebagai Menteri Keuangan Austria pada tahun 1919. Pada tahun 1932 ia menjadli profese Ekonomi di Universitas Harvard. Schumpeter adalah salah satu ekonom paling berpengaruh abad ke-20. Schumpeter mempopulerkan istilah "penghancuran kreatif" di bidang ekonomi. Schumpeter juga dikenal dengan buku analisa ekonomi dan politiknya yang berjudul "Ekonomi, Sosialisme dan Demokrasi" Schumpeter membedakan antara wirausahawan “replikatif” dan wirausahawan “inovatif” (yang menciptakan cara baru dalam melakukan sesuatu). Wirausahawan inovatif ini akan mernjadi penggerak pertumbuhan ekonomi. Schumpeter memiliki pandangan yang sangat positif terhadap wirausahawan. Dia menciptakan kata “Unternehmergeist”, bahasa Jerman untuk “semangat wirausaha”, dan mendefinisikan wirausahawan sebagai orang yang “melakukan hal-hal baru atau melakukan hal-hal yang sudah dilakukan dengan cara baru” Schumpeter berpendapat bahwa perkembangan ekonomi berjalan tidak menimbulkan- angsur, namun demikian dengan melakukan dan melalui proses yang keras. Perubahan akan terjadi ketika ada seorang wirausahawan dengan inovasi baru mengubah pola industri yang ada. Perubahan ini kemungkinan akan membuat pekerja, bisnis, atau bahkan seluruh sektor tertenti merngalami kerugian akibat kekalahan pengembangan dengan inovasi baru ini. Proses inilah yang disebut “penghancuran kreatif”. 5) Seorang pedagang, pengusaha, karyawan, prajurit, petani, ilmuwan, dapat dikatakan sebagai seorang wirausaha jika memiliki karakteristik kewirausahaan. Apa komentar Anda tentang pernyataan tersebut? Pada dasarnya semua manusia memiliki sifat wirausaha, terapi tergantung bagaimana mereka menjalankan kesehariannya. Jika seorang ilmuan berdagang biasanya dia menjual ilmu pengetahuan dalam tes analisis yang sudah dikerjakan. Jika prajurit dan karyawan menjual jasa pada dirinya sehingga menghasilkan hasil seperti gaji dan komisi jika pekerjaan dalam bidang pemasaran.