Faktor Persekutuan Terbesar atau yang familiar disebut sebagai FPB dari dua bilangan merupakan bilangan bulat positif terbesar
yang dapat membagi habis kedua bilangan tersebut. Terdapat beberapa metode untuk mencari FPB, yaitu :
1. Menggunakan Faktor Persekutuan
Faktor persekutuan merupakan faktor yang sama dari dua bilangan atau lebih dan FPB itu sendiri adalah nilai paling besar dari
faktor persekutuan dua bilangan atau lebih itu.
Contoh:
Penyelesaian :
Pada cara ini kita ambil bilangan faktor yang sama, selanjutnya ambil yang terkecil dari 2 atau lebih bilangan.
Contoh:
Penyelesaian :
sehingga faktor dari 4, 8 dan 12 yang sama adalah 2, dan yang terkecil adalah 2² = 4
Maka FPB dari 4, 8 dan 12 adalah 4
b.Tentukan FPB dari bilangan 20 dan 30
2 dan 5 adalah bilangan prima yang sama-sama terdapat faktorisasi prima kedua pohon faktor.
Pangkat terendah dari 2 adalah 1.
Pangkat terendah dari 5 adalah 1.
Maka FPB = 2 X 5 = 10
c.Tentukan FPB dari bilangan 48 dan 60
2 dan 3 merupakan bilangan primayang sama terdapat faktorisasi prima dari kedua pohon faktor, dimana pangkat terendah dari 2
adalah 2 dan pangkat terendah dari 3 adalah 1 sehingga FPB dari kedua bilangan tersebut yaitu 2².3=12
3. Menggunakan Tabel
Cara tabel ini yaitu dengan membagi bilangan yang dicari menggunakan bilangan prima.
contoh :
21 35
3 7 5
5 7 1
7 1 1
FPB = 3
b. Tentukan FPB dari bilangan 36 dan 54
36 54
2 18 27
2 9 27
3 3 9
3 1 3
3 1 1
FPB = 2 X 3 X 3= 2 X 32 = 18
Untuk contoh a karena hanya bilangan 3 saja yang bisa membagi habis 21 dan 35 maka FPB = 3
Untuk contoh b hanya yang diberi huruf tebal yang bisa bagi habis bilangan di atasnya saja
c. Tentukan FPB dari bilangan 75, 105 dan 120
75 105 120
2 75 105 60
2 75 105 30
2 75 105 15
3 25 35 5
5 5 7 1
5 1 7 1
7 1 1 1
FPB = 3 X 5 = 15
Bilangan pecahan merupakan bilangan yang berbentuk dimana a dan b merupakan bilangan bulat, dan b tidak
boleh 0.
Dalam bilangan pecahan , a disebut dengan pembilang, sedangkan b disebut dengan penyebut.
2. Pecahan Campuran
Pecahan ini memiliki bentuk campuran antara bilangan bulat dan bilangan pecahan, contoh
3. Bilangan Desimal
= karena 75 dan 100 dibagi dengan 25 yang merupakan FPB dari kedua bilangan tersebut.
2. Penjumlahan pecahan.
Untuk melakukan operasi penjumlahan pada bilangan pecahan, perlu diperhatikan apakah penyebut dari kedua
bilangan tersebut sama atau tidak, jika sama maka yang dijumlahkan adalah pembilang dari kedua bilangan tersebut,
sedangkan penyebutnya tetap.
contoh:
Tetapi jika penyebutnya tidak sama, maka harus disamakan terlebih dahulu. Dengan cara mencari KPK dari kedua
penyebut tersebut, kemudian bagi dengan penyebut bilangan tersebut, hasil pembagian tersebut kalikan dengan
pembilang dari bilangan tersebut. Hal itu dilakukan pada kedua bilangan tersebut.
contoh :
3. Pengurangan pecahan.
Sama seperti pada penjumalah pecahan untuk melakukan operasi pengurangan pada bilangan pecahan, perlu
diperhatikan apakah penyebut dari kedua bilangan tersebut sama atau tidak, jika sama maka yang dikurangkan
adalah pembilang dari kedua bilangan tersebut, sedangkan penyebutnya tetap.
contoh:
Tetapi jika penyebutnya tidak sama, maka harus disamakan terlebih dahulu. Dengan cara mencari KPK dari kedua
penyebut tersebut, kemudian bagi dengan penyebut bilangan tersebut, hasil pembagian tersebut kalikan dengan
pembilang dari bilangan tersebut. Hal itu dilakukan pada kedua bilangan tersebut.
contoh :
4. Perkalian pecahan
Untuk melakukan operasi perkalian pecahan, kalikan kedua bilangan tersebut seperti biasa, dimana pembilang
dikalikan dengan pembilang, dan penyebut dengan penyebut.
contoh :
5. Pembagian pecahan
Untuk melakukan operasi pembagian pecahan, balik bilangan pecahan kedua, sehingga pembilang menjadi
penyebut dan juga sebaliknya, kemudian kalikan kedua bilangan tersebut dengan cara perkalian pecahan.
contoh :
Kelas 5 semester 2
PECAHAN
1. Persentase
Persen (%) artinya perseratus. 3% dibaca tiga persen. 50% dibaca lima puluh persen. 13% sama
artinya dengan 13/100, atau sebaliknya, 37% sama artinya dengan 37/100, atau sebaliknya.
b. Menentukan banyak (kuantitas) jika persentase dan banyak benda keseluruhan diketahui
Harga tas Rp. 30.000,00. Ternyata tas tersebut mendapat potongan harga (diskon) 20%.
Berapa nilai potongan harga dalam bentuk rupiah?
Berapa harga tas tersebut setelah potongan harga?
Diskon = 20% x 30.000 = 20/100 x 30.000 = 6.000
Jadi, diskon 20 % itu senilai dengan Rp.6.000,00
Harga tas sekarang = Rp.30.000 – Rp.6.000 = Rp.24.000,00
Karena pentebut pecahan (2) ingin jadi 100, maka penyebut harus dikalikan kepada 50 (2 x 50 =
100), sehingga pembilang pun harus dikalikan dengan bilangan yang sama (1 ∞ 50) sehingga 1/2
= 50 %.
Pembagi terbesar dari 75 dan 100 adalah 25, maka kedua bilangan 75 dan 100 (pembilang dan
penyebut) dibagi oleh bilangan 25. Menjadi
75 : 25 = 3 (pembilang)
100 : 25 = 4 (penyebut)
2. Dengan cara mengubah penyebut menjadi 10, 100, atau 1000. Ingat, bahwa bilangan desimal
merupakan
bilangan per sepuluh, per seratus, atau per seribu.
Contoh:
B. Membandingkan Pecahan
C. Menjumlah dan Mengurang Pecahan
1. Menjumlah Pecahan
Perhatikan gambar di bawah ini. Perhatikan daerah yang diarsir pada lingkaran-lingkaran
tersebut. Pada gambar tampak bahwa 2/6 dari keseluruhan lingkaran ditambah dengan 3/6 bagian
daru keseluruhan lingkaran menghasilkan 5/6 dari keseluruhan lingkaran (perhatikan daerah
yang diarsir).
Secara matematis kita dapat menulisnya dengan bentuk 2/6 + 3/6 = 5/6.
Bentuk umum operasi penjumlahan pecahan adalah sebagai berikut.
1. Mengalikan Pecahan
a. Mengalikan pecahan biasa
Perkalian adalah penjumlahan berulang
2x3=3+3=6
3x2=2+2+2=6
Dalam perkalian berlaku sifat komutatif (pertukaran), yaitu 2 x 3 = 3 x 2