Dalam mempelajari TIU lebih lanjut, kita harus memahami dengan baik teori bilangan. Hampir dalam setiap
bab kita akan menggunakan teori bilangan, baik dalam hitungan maupun non-hitungan.
A. Jenis-Jenis Bilangan
B. Operasi Hitung
Perpindahan ruas
Jika terjadi perpindahan ruas, maka bilangan yang memilik tanda positif akan menjadi negatif, dan
sebaliknya.
Contoh :
10 + x = 25
Maka, pindahkan +10 ke ruas kanan menjadi x=25-10, sehingga x=15.
Begitu juga dengan tanda ÷ dan ×, jika pindah ruas akan menjadi tanda yang sebaliknya.
Contoh :
a × 8 = 16
Maka, pindahkan 8 ke ruas kanan, menjadi a = 16/8, sehingga a = 2.
Pecahan biasa
Contoh : 1/2, 2/3
Pecahan Desimal
Contoh : 0,5 3,4 5,25
Pecahan persen
Contoh :
15% = 15/100 = 0,15
50% = 50/100 = 0,5
100% = 100/100 = 1
Pecahan Campuran
Contoh :
B. Transformasi pecahan
Pembagian biasa
Cara ini di pakai untuk peyebut yang tidak memiliki kelipatan 10,100,1000 dst.
Contoh : 5/6= ...?
Dengan membagi 50 dengan 6, menjadi 8,3333, lalu dibagi lagi dengan 10 (karena sudah mengalikan
dengan angka 5).
Pada pecahan desimal, 1 digit di belakang koma adalah persepuluh, 2 digit adalah perseratus, dst.
Contoh :
0,7 = 7/10
0,85 = 85/100 = 17/20
Bagaimana dengan :
0,33333333…?
0,21212121…?
Nah, untuk bilangan desimal yang berulang, kita bisa pakai cara berikut :
1. x = 0,33333333
2. Ruas kiri dan kanan sama-sama kalikan 10.
10x = 3,3333333
3. Kurangkan nomor (2) dengan nomor (1).
10x = 3,333333
x = 0,333333 (-)
9x = 3
4. Sehingga x = 3/9 = 1/3
b. Untuk yang berulang 2 bilangan ruas kiri dan kanan sama-sama dikalikan dengan 100, berulang 3
bilangan kalikan 1000, dst. Caranya tetap sama.
Selain itu, kita pakai cara manual. Tapi TKD/SKD sangat jarang memberikan soal yang memerlukan hitung
manual, semua ada trik cepatnya. Maka itu, berikut ini merupakan tabel pecahan ”istimewa”. Konnversi ini
bisa dihapal untuk keperluan kecepatan menyelesaikan pecahan.
C. Operasi Pecahan
Untuk pecahan biasa adalah harus menyamakan peyebut dahulu dengan sistem KPK.
Untuk desimal, urutkan komanya, kemudian jumlahkan atau kurangkan seperti biasa.
Untuk persen sama saja dengan penjumlahan dana pengurangan biasa.
Untuk pecahan campuran,jumlahkan atau kurangkan terlebih dahulu bilangan bulatnya, setelah itu
pecahannya.
Contoh :
2. Perkalian dan pembagian
Untuk perkalian pecahan biasa berlaku pembilang di kali pembilang, penyebut dikali penyebut. Sendangkan
pembagian, trik cepatnya, dengan cara yg terbalik dari perkalian, yaitu pembilang di kali penyebut dan
penyebut di kali pembilang.
Contoh :
Untuk perkalian desimal, kalikan biasa angap tanpa ada koma, setelah itu hitung total digit di belakang koma
pengali dan yg di kali. Untuk pembagian desimal, sebaiknya tiap bilangan desimal di bulatkan terlebih
dahulu dengan mengalikan 10,100,100 dst setelah itu di bagikan seperti biasa.
Contoh :
Contoh :
Untuk perkalian dan pembagian pecahan campuran hampir sama dengan pecahan biasa, hanya untuk
pecahan campuran diserdahakan dahulu kedalam bentuk pecahan biasa.
Contoh :
Untuk persen, perkalian dan pembagian sama saja dengan pecahan biasa.
Contoh :
Dapat disimpulkan, untuk perkalian antar persen, anggap saja 20%×15=3, nah %-nya kita simpan, lalu
tambahkan dengan hasilnya, sehingga menjadi 3%.
Jadi jika ada soal perkalian antar persen, sederhanakan dahulu menjadi pecahan biasa.
Jika opsi dari soal meminta hasil dalam bentuk persen, cara termudahnya adalah dengan meninggalkan 1
bilangan yang memiliki atribut persen.