Anda di halaman 1dari 9

TIU - Numerik ( Teori Bilangan )

Dalam mempelajari TIU lebih lanjut, kita harus memahami dengan baik teori bilangan. Hampir dalam setiap
bab kita akan menggunakan teori bilangan, baik dalam hitungan maupun non-hitungan.

A. Jenis-Jenis Bilangan

No Bilangan Pengertian Contoh


1 Bulat terdiri dari 3 jenis: positif, nol, negatif -3,-2,-1,0,1,2,3
2 Asli bulat positif tanpa nol 1,2,3,4
3 Cacah bulat positif dengan nol 0,1,2,3,4
bilangan asli yang hanya memiliki 2 faktor, yaitu 1 dan dirinya
4 Prima 2,3,5,7,11
sendiri
bilangan yang dapat dinyatakan sebagai pembagian 2 bilangan
5 Rasional 1/2, -2/5, 5,7,8,-5
bulat (gabungan dari bilangan bulat dan pecahan)
6 Irasional kebalikan dari rasional ?2 ,?3
Bilangan rasional yang dapat di bentuk sebagai a/b , a dan b
7 Pecahan 1/2 ,2/3 ,7/8
adalah bilangan bulat. Dimana b ?0

B. Operasi Hitung

1. Penjumlahan dan pengurangan

2. Perkalian atau Pembagian


Berikut ini adalah tabel perkalian dan pembagian tanda atribut negatif dan positif.

Perpindahan ruas

Jika terjadi perpindahan ruas, maka bilangan yang memilik tanda positif akan menjadi negatif, dan
sebaliknya.
Contoh :
10 + x = 25
Maka, pindahkan +10 ke ruas kanan menjadi x=25-10, sehingga x=15.

Begitu juga dengan tanda ÷ dan ×, jika pindah ruas akan menjadi tanda yang sebaliknya.
Contoh :
a × 8 = 16
Maka, pindahkan 8 ke ruas kanan, menjadi a = 16/8, sehingga a = 2.

Trik Bilangan khusus

Bilangan habis dibagi 3 jika jumlah semua digitnya habis dibagi 3


Bilangan habis dibagi 9 jika jumlah semua digitnya habis dibagi 9
Bilangan habis dibagi 2 jika digit terakhirnya habis dibagi 2
Bilangan habis dibagi 4 jika 2 digit terakhirnya habis dibagi 4
Bilangan habis dibagi 8 jika 3 digit terakhirnya habis dibagi 8
Bilangan habis dibagi 5 jika digit terakhirnya 0 atau 5
Bilangan habis dibagi 10 jika digit terakhirnya adalah 0
Bila bagian satuannya dikalikan, dan menjadi pengurang dari bilangan tersisa. Jika hasilnya habis
dibagi, maka bilangan itu habis dibagi.
TIU - Numerik ( Operasi Bilangan Pecahan )

A. Jenis-jenis bilangan pecahan

Pecahan biasa
Contoh : 1/2, 2/3
Pecahan Desimal
Contoh : 0,5 3,4 5,25
Pecahan persen
Contoh :
15% = 15/100 = 0,15
50% = 50/100 = 0,5
100% = 100/100 = 1
Pecahan Campuran
Contoh :

B. Transformasi pecahan

1. Pecahan biasa ke decimal

Ada dua cara untuk mengubah pecahan biasa ke desimal :

Pembagian biasa
Cara ini di pakai untuk peyebut yang tidak memiliki kelipatan 10,100,1000 dst.
Contoh : 5/6= ...?
Dengan membagi 50 dengan 6, menjadi 8,3333, lalu dibagi lagi dengan 10 (karena sudah mengalikan
dengan angka 5).

Mengubah penyebut menjadi 10,100,100 dst


Cara ini sebaliknya, yaitu digunakan untuk penyebut yang memiliki keipatan 10,100,100 dst.
Contoh :
6/5 = 12/10 = 1,2
14/25 = 56/100 = 0,56

2. Pecahan desimal ke biasa

Pada pecahan desimal, 1 digit di belakang koma adalah persepuluh, 2 digit adalah perseratus, dst.

Contoh :
0,7 = 7/10
0,85 = 85/100 = 17/20

Bagaimana dengan :
0,33333333…?
0,21212121…?
Nah, untuk bilangan desimal yang berulang, kita bisa pakai cara berikut :

a. Untuk yang berulangnya cuman 1 bilangan.

1. x = 0,33333333
2. Ruas kiri dan kanan sama-sama kalikan 10.
10x = 3,3333333
3. Kurangkan nomor (2) dengan nomor (1).
10x = 3,333333
x = 0,333333 (-)
9x = 3
4. Sehingga x = 3/9 = 1/3

b. Untuk yang berulang 2 bilangan ruas kiri dan kanan sama-sama dikalikan dengan 100, berulang 3
bilangan kalikan 1000, dst. Caranya tetap sama.

Selain itu, kita pakai cara manual. Tapi TKD/SKD sangat jarang memberikan soal yang memerlukan hitung
manual, semua ada trik cepatnya. Maka itu, berikut ini merupakan tabel pecahan ”istimewa”. Konnversi ini
bisa dihapal untuk keperluan kecepatan menyelesaikan pecahan.

3. Pecahan biasa ke campuran

Dengan syarat, pembilang lebih besar dari penyebut.


Contoh :

C. Operasi Pecahan

1. Penjumlahan dan pengurangan

Untuk pecahan biasa adalah harus menyamakan peyebut dahulu dengan sistem KPK.
Untuk desimal, urutkan komanya, kemudian jumlahkan atau kurangkan seperti biasa.
Untuk persen sama saja dengan penjumlahan dana pengurangan biasa.
Untuk pecahan campuran,jumlahkan atau kurangkan terlebih dahulu bilangan bulatnya, setelah itu
pecahannya.

Contoh :
2. Perkalian dan pembagian

Untuk perkalian pecahan biasa berlaku pembilang di kali pembilang, penyebut dikali penyebut. Sendangkan
pembagian, trik cepatnya, dengan cara yg terbalik dari perkalian, yaitu pembilang di kali penyebut dan
penyebut di kali pembilang.

Contoh :
Untuk perkalian desimal, kalikan biasa angap tanpa ada koma, setelah itu hitung total digit di belakang koma
pengali dan yg di kali. Untuk pembagian desimal, sebaiknya tiap bilangan desimal di bulatkan terlebih
dahulu dengan mengalikan 10,100,100 dst setelah itu di bagikan seperti biasa.

Contoh :

Contoh :

Untuk perkalian dan pembagian pecahan campuran hampir sama dengan pecahan biasa, hanya untuk
pecahan campuran diserdahakan dahulu kedalam bentuk pecahan biasa.
Contoh :

Untuk persen, perkalian dan pembagian sama saja dengan pecahan biasa.

Contoh :

Dapat disimpulkan, untuk perkalian antar persen, anggap saja 20%×15=3, nah %-nya kita simpan, lalu
tambahkan dengan hasilnya, sehingga menjadi 3%.
Jadi jika ada soal perkalian antar persen, sederhanakan dahulu menjadi pecahan biasa.

Jika opsi dari soal meminta hasil dalam bentuk persen, cara termudahnya adalah dengan meninggalkan 1
bilangan yang memiliki atribut persen.

Anda mungkin juga menyukai