Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat positif, nol dan bilangan bulat negatif.
Istilah
lain dari bilangan bulat positif adalah bilangan asli sedangkan gabungan dari
bilangan
bulat positif dan nol disebut bilangan cacah. Bilangan bulat negatif adalah
lawan dari
bilangan asli.
(Sumber : Buku Siswa Matematika SMP/MTs Kelas VII Semester 1 edisi revisi
2017,
Kemdikbud)
Pada garis bilangan, bilangan positif berada di sebelah kanan nol sedangkan
bilangan
negatif berada di sebelah kiri nol. Artinya, semakin ke kanan letak suatu bilangan
maka
nilainya akan semakin besar. Sebaliknya, semakin ke kiri letak suatu bilangan
maka
a. Membandingkan dua bilangan bulat yang mendekati nol, cukup melihat posisi
kedua
bilangan tersebut pada garis
bilangan.
penyusunnya.
membandingkannya yaitu :
2) Jika sama, maka dilanjutkan hingga angka yang berbeda pada nilai
tempat
yang sama,
3) Jika berbeda, maka angka yang lebih besar berada pada bilangan yang
lebih
besar pula.
akan diurutkan kedalam dua bagian, yaitu bilangan bulat positif atau bilangan
bulat
yang diminta, yaitu dari yang terbesar atau dari yang terkecil. Bilangan bulat
positif
Kelipatan suatu bilangan a pada sistem bilangan asli diperoleh dengan cara
mengalikan a
Bilangan asli dapat dinyatakan sebagai hasil kali dua bilangan atau lebih,
misalnya:
5=1×5
6=1×2×3
24 = 1 × 2 × 3 × 4
a. 12 = 1 × 12
=2×6
=3×4
b. 70 = 1 × 70
= 2 × 35
= 5 × 14
= 7 × 10
Menentukan KPK maupun FPB dengan cara mencari faktor persekutuan merupakan
Kesimpulan :
KPK diperoleh dari hasil kali faktor-faktor prima yang berbeda dan mengambil
pangkat
tertinggi untuk faktor yang sama. FPB diperoleh dari hasil kali faktor-faktor
prima
Contoh :
Penyelesaian :
9 15 42
2 9 15 21
3357
3157
5117
7111
Untuk mencari KPK maka memilih pembagi yang bisa membagi semua bilangan.
(yang
dibulati)
a = pembilang
b = penyebut
1) Pecahan murni
< 1 , ditandai dengan penyebut lebih besar dari pada
Dimana 0< ab
pembilang , , ,.... )
Contoh : ( 12 14 45 2) Pecahan tidak murni
, , ,.... )
Contoh : ( 72 94 59 b.
Pecahan campuran
,6 ,11 4 ,.... )
Contoh : ( 2 12 14 5 c.
Pecahan desimal
d. Pecahan persen
atau bisa dilambangkan
Pecahan dengan benuk 100 a
dengan %
Contoh : ( 50% ), ( 46%), (2%)
e. Pecahan permil
f. Pecahan negatif
),(−2
Merupakan pecahan dalam bentuk negatif. Contoh : (− 12
1 )
2
MEMBANDINGKAN PECAHAN
Beberapa cara membandingkan bilangan pecahan
1. Penyebut dari pecahan sudah memiliki nilai yang sama
a >b a <b
Jika a > b maka c c Jika a < b maka c c Contoh 1
a =cxa
positif dan c bilangan bulat. Bisa diubah menjadi pecahan c b b
1 dan 11
Contoh 4 Bandingkan pecahan campuran antara 1 4 2
Penyelesaian
Akan kita ubah terlebih dahulu ke dalam bentuk pecahan biasa
1 = (1 x 4)+1
1 4
=5
4 4
1 = (1 x 2)+1
1 2
=3
2 2
5 dengan 3
Sekarang kita bandingkan antara 4 2
Karena penyebut kedua pecahan berbeda maka kita cari KPK dari 4 dan 2 yaitu 4
Akibatnya,
... 3 x 2 6 (Karena pembilang 5 < 6)
5x14x1 2 x 2 54 < 4 Jadi dapat kita simpulkan
1 < 11
bahwa 1 4 2
5. Membandingkan dua pecahan berbentuk persen
Persen adalah seperseratus. Jadi penyebutnya adalah 100. Jika terdapat dua bilangan
pecahan persen maka untuk menentukan perbandingannya cukup melihat pada besar
kecilnya pembilang dari kedua pecahan persen tersebut.
Contoh 5
Bandingkan antara 21 % dengan 19 % !
Penyelesaian
21% ... 19%
> 19
21 100
= 25
4 x 25
= 0,25
100
1
Jadi 0,25 0,65 < sehingga 0,65 4 <
dengan pecahan biasa, maupun antar pecahan biasa, campuran, desimal, dan
persen.
pecahan.
Suatu hari Pak Hamzah membawa martabak manis yang akan dibagikan kepada 5
orang
anaknya yaitu Umar, Fatimah, Aisyah, Zainal dan Hasan sesuai dengan porsi yang
ideal untuk
usia dan tubuh mereka. Ketentuan urutan dari yang paling menyukai sampai tidak
terlalu suka
adalah Zainal, Fatimah, Umar, Hasan, dan Aisyah. Setelah dibagi, Umar mendapatkan
bagian
Bantu Pak
Hamzah untuk mengecek, apakah urutan bagian yang didapatkan sudah
sesuai ketentuan atau
tidak?
Pembahasan:
Permasalahan yang ada adalah apakah pembagian martabak manis itu sudah terurut
sesuai
Karena bentuk bilangan pada pembagian martabak manis tersebut berupa bilangan
pecahan,
maka kita dapat menggunkan konsep bilangan pecahan untuk menentukan urutan
tersebut.
1 ;1 ;3 ;1 .
316 ; 4 16 8 8
Bagaimana
mengurutkannya?
Salah satu cara yang dapat dipakai adalah dengan menyamakan penyebut
bilangan-bilangan :
1 ;1 ;3 ;1
316 ; 4 16 8 8 Dikarenakan KPK dari 4, 8, dan 16 adalah 16, maka penyebutnya
kita samakan menjadi 16.
=2
16
Jawab:
Kita akan mengubah bilangan-bilangan pecahan tersebut kedalam satu bentuk yang
sama
yaitu bilangan pecahan desimal.
58 = 0,63 30% = 30
= 0,3
100 0,75
= 21 = 4,2
4 15 5 Jadi, urutan bilangan-bilangan tersebut dari terbesar ke terkecil adalah 4
1 ; 0,75 ; 5 ; 30%.
5 8
Jawab:
Kita akan mengubah bilangan-bilangan pecahan tersebut kedalam satu bentuk yang
sama
yaitu bilangan pecahan desimal.
74 = 1,75 180% = 180
= 1,8 1 = 2,5
100 2 2 0,89
1,05
; 180% ; 7 ;
Jadi, urutan bilangan-bilangan tersebut dari terbesar ke terkecil adalah 2 12 4
1,05
; 0,89.
Jadi, kita dapat mengurutkan antar pecahan biasa dengan menyamakan penyebutnya
dan antar
bilangan pecahan biasa, campuran, desimal dan persen dengan cara mengubah
bilangan-