Anda di halaman 1dari 18

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Bilangan Pecahan dan Operasi Bilangan Pecahan

Nama Kelompok: Petunjuk:


 Isilah titik-titik pada LKPD ini.
1.  Diskusikan dengan kelompokmu
untuk mengerjakan LKPD ini.
2. Tanyakan kepada guru jika kesulitan.

3.

4.

1
Bilangan Pecahan

A. Bentuk Bilangan Pecahan

Bilangan pecahan dapat disimbolkan dengan


a
{a} over {b} . Bilangan bisa dibaca dengan “a per
b
….”. Bilangan a sebagai ……………… dan bilangan b sebagai penyebut.

Contoh:

1
, maka 1 disebut sebagai ……………… dan 3 disebut ………………
3

3
, maka …… disebut sebagai penyebut dan …… disebut pembilang.
4

2
, maka ………
10

4
, maka ………
2

3
, maka ………
7

7
, maka ………
3

1
, maka ………
5

B. Bilangan Pecahan Bentuk Lingkaran

2
Amatilah lingkaran berikut.
Pada lingkaran tersebut dibagi sama besar sebanyak … bagian.

Kemudian amatilah lingkaran di samping memiliki bagian sama, namun ada yang
berwarna sebanyak …. Jadi dapat disimpulkan

lingkaran tersebut memiliki bagian.

Untuk menentukan bilangan pecahan dalam bentuk


bagian lingkaran atau sejenisnya. Maka memiliki
a
bentuk umum. , dengan a adalah jumlah yang
b
berwarna/diarsir dan b adalah total bagian lingkaran yang dibagi sama besar.

Kerjakan soal lainnya

1.


3
2.


=

3.


=

4.


=

5.

=

4
6.


=

C. Jenis-Jenis Bilangan Pecahan

Bilangan pecahan terbagi menjadi 4 jenis, yaitu :

Bilangan
Pecahan

...... ...... ...... ......

1. Pecahan Biasa

Pecahan biasa terbagi menjadi dua macam, yaitu

a. Pecahan sejati merupakan bilangan pecahan yang pembilangnya lebih


kecil daripada penyebutnya.
b. pecahan tidak sejati merupakan bilangan pecahan yang pembilangnya lebih besar daripada pe
Contoh:
disebut pecahan sejati, alasannnya

3
4

pembilangya lebih kecil daripada penyebutnya.

5
9
disebut pecahan ……, alasannnya ……
5
9
disebut pecahan ……, alasannnya ……
3
14
disebut pecahan ……, alasannnya ……
5
4
disebut pecahan ……, alasannnya ……
5
9
disebut pecahan ……, alasannnya ……
7

2. Pecahan Campuran

Pecahan campuran terdiri dari bilangan bulat dan bilangan pecahan biasa.
Pecahan campuran dapat disimbolkan sebagai berikut:

a
c
b
Dengan:
c = bilangan bulat
a = …… dan b = ………..
 Cara Mengubah Pecahan Biasa (Tidak Murni) ke Pecahan Campuran

Pembilang dibentuk menjadi kelipatan penyebut, dan ditambahkan


sisanya.

16 15+1 15 1 1 1
Contoh: 3 = 3
= 3
+ 3
= 5+ =5
3 3

12 10+2 … 2 … 2
= = + =2+ =2
5 5 5 5 5 5
23 …+… 21 … 2 2
= = + =3+ =…
7 7 7 7 7 7
11
= ……
2

6
16
4
= ……

19
= ……
5

atau, bisa juga dengan cara pembagian bersusun, seperti ini:

 Cara Mengubah Pecahan Campuran ke Pecahan Biasa (Tidak Murni)

Pembilang dibentuk dari bilangan bulat pada pecahan campuran yang


dikalikan dengan penyebut, lalu ditambahkan pembilang pada pecahan
campuran.

Contoh:

3 (2 ×5)+3 10+3 13
2
5
= 5
= 5
= 5

2 ( 5× 3 ) +… …+2 17
5
3
= 3
= 3
= 3

4 ( 4 × … ) +… …+… ….
4
6
= 6
= 6
= 6

7
2
2
2
= ……

1
2
3
= ……

5
5
7
= ……

3. Pecahan Desimal

Pecahan desimal merupakan bilangan pecahan yang penyebutnya bilangan


kelipatan 10, yaitu 10, 100, 100, dan seterusnya.

Cara penulisan bentuk desimal menggunakan tanda koma sebagai pemisah


antara bilangan bulat dengan pecahan. 

15,75
“15” sebagai ……
“75” sebagai ……

Pada bentuk desimal, kita mengenal aturan pembulatan.

Untuk angka > 5, dibulatkan ke atas. Contohnya:

0,436 dibulatkan menjadi 0,440;

0,315 dibulatkan menjadi ……;

0,396 dibulatkan menjadi …….;

0,899 dibulatkan menjadi …….;

0,999 dibulatkan menjadi ……..

Untuk angka <5, dibulatkan tetap pada bilangan itu. Contohnya:

8
0,442 dibulatkan menjadi 0,440;

0,584 dibulatkan menjadi ……;

0,743 dibulatkan menjadi …….;

0,592 dibulatkan menjadi …….;

0,581 dibulatkan menjadi ……..

 Cara Mengubah Pecahan Biasa ke Bentuk Desimal

 Cara Mengubah Bentuk Desimal ke Pecahan Biasa

25 5
2,5 = =
10 2

125 5
1,25 = =
100 4

375 3
0,375 = =
1000 8

4. Pecahan Persen
Pecahan dengan penyebut 100 disebut dengan persen dan disimbolkan dalam
"%".
Contoh:
25
100
= 25 %
50
100
= 50 %

9
23
100
= …%

100
= 15 %
45
….
= 45 %
12
….
= …%
35
….
= …%
100
….
= …%

 Cara Mengubah Pecahan Biasa ke Persen 

Mengubah penyebutnya menjadi 100

Contoh:

3 75
= = 75 %
4 100

1 50
= = 50 %
2 100

4 …
= =…%
2 …

3 …
= =…%
5 …

7 …
= =…%
10 …

3 …
= =…%
20 …

 Cara Mengubah Persen ke Pecahan Biasa

10
Mengubah penyebutnya menjadi 100 lalu disederhanakan

25 1
25 % = 100 = 4

50 1
50 % = 100 = 2

35 …
35 % = 100 = …

… …
20 % = 100 = …

… …
15 % = … = …

Operasi Bilangan

Pecahan Biasa

Ayo Mengamati!!!

11
Penjumlahan

Pengurangan

Perkalian

Pembagian
Dari tabel di atas maka dapat disimpulkan ciri khas dari:

penjumlahan memiliki tanda ……

pengurangan memiliki tanda ……

perkalian memiliki tanda ……

pembagian memiliki tanda ……

12
A. Penjumlahan dan Pengurangan
Jika pecahan yang penyebutnya sama dapat dijumlahkan dan ditambahkan
secara langsung. Sedangka pecahan yang penyebutnya beda harus melalui
cara KPK. Untuk materi KPK akan dijelaskan pada pertemuan selanjutnya.

Kerjakan soal di bawah ini.

1 1
1. +
4 4

+=


= …

3 1
2. −
4 4

−¿ =

13

= …

3.
3 4
+
8 8

+ =


= …

5 3
4. −
8 8

−¿ =


= …

Ayo

berpikir!!!

Dari hasil pengamatan setelah mengerjakan soal di atas, jika kita


memperhatikan dengan teliti, maka dapat disimpulkan

14
Dalam penjumlahan dan pengurangan pecahan senilai yang dijumlahkan dan
dikurangkan adalah (penyebut/pembilang).

Coret salah satu

Kerjakan soal di bawah ini dengan menggunakan hasil kesimpulan di atas.

2 5 …
1. +
2 2
= …
4 1 …
2. −
2 2
= …

8 2 …
3. +
4 4
= …
10 6 …
4. −
4 4
= …

5 6 …
5. +
6 6
= …
8 2 …
6. −
6 6
= …

4 12 …
7. +
8 8
= …

B. Perkalian dan Pembagian


Perhatikan soal di bawah ini!
1 1 …
×
2 4
= …

Ingat pada pertemuan sebelumnya tentang konsep pada perkalian.

2 × 3, artinya tiga sebanyak dua kali, maka hasilnya adalah (3+2) = 6.

15
1 1 1 1 1
× , maksudnya sebanyak kali, dengan kata lain bagian dibagi lagi
2 4 4 2 4
1
menjadi 2 bagian, maka hasilnya
8
.

Kerjakan soal di bawah ini.

1. =
1 1 …
×
2 2 …

1 2 …
2. ÷
2 1
= …

2 1 …
3. ×
4 4
= …
1 8 …
4. ÷
8 2
= …

16
Ayo berpikir!!!

Dari hasil pengamatan setelah mengerjakan soal di atas, jika kita


memperhatikan dengan teliti, maka dapat disimpulkan

Pada perkalian pecahan biasa, penyebut dikalikan dengan penyebut dan


pembilang dikalikan dengan pembilang.
a c a ×… .
Bentuk Umum: ×
b d
= …×d

a c a c a×d
Pada pembagian pecahan biasa, Bentuk umumnya: ÷
b d
= × =
b d b ×c

Kerjakan soal di bawah ini dengan menggunakan hasil kesimpulan di atas.

2 5 …
1. ×
1 2
= …

4 1 …
2. ÷
2 4
= …
8 2 …
3. ×
4 3
= …
10 6 …
4. ÷
4 3
= …
5 6 …
5. ×
6 2
= …

17
8 2 …
6. ÷
6 3
= …
4 12 …
7. ×
4 8
= …

18

Anda mungkin juga menyukai