Anda di halaman 1dari 8

TUGAS BAHASA INDONESIA

PARAGRAF PERSUASI

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

KELOMPOK 2
1. AZMAN TAUFIK
2. WINDA KARTIKA SARI
3. NINIK AMELIA
4. DEDI KURNIAWAN
5. EKA NURLITA
6. ELSA ARDINA RESTI

KELAS

SMA NEGERI 1 NANGA PINOH


TAHUN AJARAN 2016 / 2017
Persuasi
Karangan yang berisi ajakan kepada pembaca dengan menyampaikan alasan, contoh,
dan bukti yang meyakinkan sehingga pembaca membenarkannya dan bersedia melaksanakan
ajakan hal-hal yang baik demi kepentingan masyarakat banyak. Lazimnya berbentuk prosa.
1. Pengertian
Persuasi (menurut Gorys Keraf) suatu seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan
seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki ileh pembicara (bentuk lisan, misalnya
pidato) atau oelh penulis (bentuk tulisan, cetakan,elektronik) pada waktu ini atau pada waktu
yang akan datang.

2. Syarat-syarat
a. Watak dan kredibilitas pembicara harus percaya diri dan mampu meyakinkan
pendapatnya itu kepada orang lain.
b. Kemampuan pembicara mengendalikan emosi. Hal ini akan mendukung keputusan
yang diambilnya.
c. Diperlukan bukti-bukti yang meyakinkan untuk mendukung kebenarannya.

3. Ciri-ciri persuasi
a. Harus menimbulkan kepercayaan pendengar/pembacanya.
b. Bertolak atas pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
c. Harus menciptakan persesuaian melalui kepercayaan antara. pembicara/penulis dan
yang diajak berbicara/pembaca.
d. Harus menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan tujuan tercapai.
e. Harus ada fakta dan data secukupnya.

4. Yang tergolong kedalam persuasi


a. Bentuk pidato, misalnya propaganda, kampanye lisan, dan penjual jamu ditempat-
tempat terbuka.
b. Bentuk tulisan berupa iklan dan selebaran.
c. Bentuk elektronik, misalnya iklan di televisi, bioskop, dan internet
Contoh :
Sehat Karna Air Putih
Buah hati kami, Ananda Dany Rifky Firdaus (2,5 tahun), bisa dipanggil rifky. Ia lahir
melalui proses cesar. Sejak usia dua minggu, ia sering sakit-sakitan. Bilirubinnya tinggi,
mencapai 24,0, sehingga harus dirawat inap dirumah sakit. Untuk mengisi kekurangan cairan
tubuhnya, selama diopname itu, ia mesti minum susu formula.” Saya sendiri hanya mampu
memberi ASI sampai usianya 5 bulan. Setelah satu minggu dirumah sakit dan satu bulan
berobat jalan, bilirubinnya normal kembali hingga 0,1,” kata ibunya.
Di usia 9 bulan ia sakit lagi. Dokter mendiaknosis ia terkena infeksi saluran kencing.
Berulang-ulang ia harus menjalani tes urin. Untunglah dua bulan kemudian hasil tes itu
negatif , yang berarti kondisinya membaik.
Ketika usia enam belas bulan ia kembali terkena infeksi saluran kencing, setiap kali
hasil tes urin positif, ia harus minum obat antibiotika, hingga lima kali tes urin. Pada tes ke-6,
syukurlah hasilnya sudah negatif. Saat tiga bulan kemudian ia dites ulang hasilnya benar-
benar negatif.
Selain itu, Rifky juga pernah diopname selama satu minggu,karena pneumonia. Panas
badannya meninggkat dan daya tahan tubuhnya pun melemah. Menurut dokter ia
kemungkinan tertular virus itu deirumah sakit.
“Jangan pernah membawa anak kerumah sakit, kecuali dalam keadaan sakit, karena
disana terdapat berjuta-juta virus dan kuman,” begitu pesan dokter. Pesan itu selalu saya
ingat, tapi tentu sulit menghindari Rifky dari rumah sakit karena ia juga bolak-balik sakit.
Walaupun sering sakit, tubuh Rifky tetap gemuk dan perkembangannya normal.”Kami tentu
tak ingin ia terus-menerus berurusan dengan obat, apalagi antibiotika. Karena itu kami
berusaha keras menjaga kesehatannya, salah satunya dengan memberinya banyak minuman
air putih dalam kemasan,” kata ibunya.
“Sudah hampir satu tahun ia terbiasa minum air putih. Sekali minum ia bisa menghabiskan
sebotol air berukuran 600 mililiter. Kalau malam-malam ia terbangun dari tidur, yang
dimintai juga air putih. Sejak doyan minum air putih, ia jarang sekali sakit. Mungkin air itu
telah mencuci racun tubuhnya. Ia sekarang makin aktif dan suka berenang. Kami berharap ia
selalu tumbuh sehat,” kata ibunya lagi.
(Widya Shinta W.S,31 tahun, ibu rumah tangga, ibu satu anak , tinggal di Tangkerang)
Dalam uraian dibawah ini disajikan macam-macam persuasi ditinjau dari medan
pemakaiannya. Dari segi ini, karangan persuasi dibagi menjadi empat macam, yaitu :
1. Persuasi politik
2. Persuasi pendidikan
3. Persuasi advertensi
4. Persuasi propaganda

1. Persuasi Politik
Sesuai dengan namanya, persuasi politik dipakai dalam bidang politik oleh orang-
orang yang berkecimpung dalam bidang politik dan kenegaraan. Para ahli politik dan
kenegaraan sering menggunakan pesuasi jenis ini untuk keperluan politik dan negaranya. Kita
akan bisa memahami persuasi politik lebih baik lagi, bila kutipan berikut ini kita kaji dengan
teliti. Naskah persuasi politik berikut ini berkombinasi dengan eksposisi.
BILA SI MPR HANYA BAGI-BAGI KEKUASAAN RENDRA DAN EEP SERUKAN
PEMBANGKANGAN
Setiap orang indonesia yang sadar hak-haknya haruslah siap melakukan gerakan
pembanggkangan warga negara. Itu perlu, terutama bila agenda nasional berupa Sidang
Istimewa (SI) MPR mendatang ini akhirnya hanya merupakan forum konstitusional bagi para
elit politik untuk berbagi kesuasaan antar mereka hingga melupakan kepentingan umum
masyarakat.
Dramawan W.S. Rendra bersama pengamat politik Eep Saefullah Fatah disertai
sejumlah praktisi ekonomi dan seniman dengan lantang menyerukan itu dalam sebuah
konfrensi pers di Kantor Dewan Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, Jakarta,
Kamis(19/7) siang.
Seruan agar masyarakat melakukan pembanggkangan warga negara ini, kata Eep dan
Rendra, diungkap sebagai wujud keprihatinan mereka sebagai warga negara atas terjadinya
arus utama politik dan ekonomi yang terus menerus menempatkan rakyat sebagai korbannya.
Pembangkangan warga negara diperlukan, demikian argumen Eep terutama bila
proses transisi ke arah demokrasi sudah menjadi makin elitis dan mengarah pada pembajakan
demokrasi oleh kekuatan maupun pikiran yang berpihak pada otoritarianisme.
Menurut Eep, hal inilah yang kini membayangi proses transisi yang tengah bergulir di
negara ini, terutama jika menyaksikan si MPR yang kini telah dipersiapkan tak lebih sebagai
arena pertaruhan politik kanak-kanak. Perhelatan mahal ini dibuat demi upaya bisa
melakukan pergantian kekuaasan. “Sementara agenda mendasar yang perlu dikerjakan bisa
membuat rakyat bisa keluar dari krisis ekonomi yang mencekik dan krisis politik yang
memuakkan, justru diabaikan”, jelas Eep.
Lebih menyedihkan lagi,tambahnya,ketika arus politik dan ekonomi yang telah
menempatkan rakyat sebagai korbannya ini seolah-olah hanya dilawan oleh pembangkangan
militer dan polisi. Citra yang terbangun oleh pemberitaan pers bahkan telah menempatkan
parlemen-parlemen seolah-olah sebagai pahlawan yang ingin melawan arus itu.”Padahal,
sesungguhnya jutru DPR-lah yang telah ikut mengalirkannya,” ujar mahasiswa Ohaio State
University,AS ini.
W.S Rendra menambahkan, gerakan ini jauh dari sikap anarkis. Gerakan ini ibarat
sebuah obat mujarap yang mampu mengobati kelesuan jiwa agar mampu merebut masa depan
yang baik. Karena itu, ia berpendapat perlu dibangun konsolidasi antar sesama warga negara
dan aturan-aturan main yang demokratis. “Dari perspektif kebudayaan, situasi sekarang ini
menjadi tidak menentu akibat tidak adanya aturan-aturan yang benar. Apalagi rakyat sering
dianggap sebagai massa bukan lagi insan manusia yang juga warga negara”, jelas tokoh
pendiri Bengkel Teater ini berapi-api.
Penggiat seni, Edi Haryono, yang membaca naskah “Seruan bagi Gerakan
Pembangkitan Warga Negara”, menyebutkan, proses sosial, ekonomi, dan politik sekarang ini
berjalan ditengah ketiadaan aturan main bernegara yang demokratis telah membiarkan
tatanan hidup bernegara dikelola dipolitika dan ekonomi telah membiarkan tatanan hidup
bernegara dikelola di atas aturan main yang compang-camping, tidak utuh dan belum
demokratis.
(Kompas,26 Juli 2001)

2. Persuasi Pendidikan
Persuasi pendidikan dipakai oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang
pendidikan dan digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Seorang guru,
misalnya, bisa menggunakan persuasi ini untuk mempengaruhi anak supaya mereka giat
berlajar, senang membaca dan lain-lain. Seorang motivator atau inovator pendidikan bisa
memanfaatkan persuasi pendidikan dengan menampilkan konsep-konsep baru pendidikan
untuk bisa dilaksanakan oleh pelaksana pendidikan. Kutipan artikel berita ini dapat dijadikan
bahan menelaah karangan persuasi pendidikan.
KERAPIAN BERBAHASA BERKOLERASI DENGAN KECERMATAN PENALARAN
Keterampilan berbahasa perlu diposisikan berbanding sejajar dengan kerapian
berbahasa. Artinya, kepiawaian berbahasa seseorang harus didukung bahkan ditentukan oleh
kerapian atau keapikan bahasa yang digunakannya.
“Mengenai hal ini ada pandangan yang menyebutkan bahwa kerapian berbahasa
sangat berkorelasi dengan kecermatan penalaran,” kata Dr. Hasan Alwi, mantan kepala pusat
bahasa, di sela-sela seminar nasional XI Bahasa dan Sastra indonesia, di Denpasar (Bali)
yang berlangsung 10-12 juli 2001.
Menurut Hasan Alwi, pemakaian bahasa yang rapi dan dilandasi oleh penalaran yang
cermat merupakan syarat mutlak dalam keterampilan berbahasa. Dua hal ini sekaligus akan
sangat membantu kemudahan dan kelancaran dalam berkomunikasi. Akan tetapi, kenyataan
menunjukkan perpaduan ideal itu masih jauh dari harapan. Hal ini terlihat dari penggunaan
bahasa indonesia-baik tulis maupun lisan- dikalangan masyarakat indonesia yang masih
terkesan sembrono, serta mengabaikan prinsip-prinsip dasar bahasa indonesia yang baik dan
benar. “Jika ditinjau dari segi kerapian bahasa dan kecermatan bernalar, mutu pemakaian
bahasa indonesia yang dihasilkan itu sering sekali membuat para pakar dan pengamat bahasa
berkecil hati”. Kata Hasan Alwi.
(Kompas, 10 Juli 2001)

3. Persuasi Advertensi/Iklan
Persuasi iklan dimanfaatkan terutama dalam dunia usaha untuk memperkenalkan
suatu barang atau bentuk jasa tertentu. Lewat persuasi iklan ini diharapkan pembaca atau
pendengar menjadi kenal, senang, ingin memiliki, berusaha untuk memiliki barang atau
memakai jasa yang ditawarkan. Karena itu,advertensi diberi predikat jalur komunikasi antara
pabrik dan penyalur, pemilik barang dan publik sebagai konsumen. Iklan itu beraneka ragam,
ada yang sangat pendek, ada pula yang panjang.
Persuasi iklan yang baik adalah persuasi yang mampu dan berhasil merangsang
konsumen membeli barang yang ditawarkan. Sebaliknya, persuasi iklan itu tergolong sebagai
persuasi yang kurang baik apabila tidak berhasil merangsang konsumen untuk membeli
barang yang diiklankan.
Contoh persuasi iklan:
Arnold Palmer dewasa ini menggebrak dunia usaha dengan kehebatan yang sama
dalam permainan golf. Ia penuh keyakinan, gigih dan berani dalam mengambil resiko.
Namun dengan perhitungan yang matang.
Palmer melibatkan diri dalam belasan kegiatan usaha di seluruh dunia, yang
membuatnya seringkali terbang untuk berbagai pertemuan dan mengemudikan sendiri
pesawat jet pribadinya.
Satu dari kegiatan-kegiatan yang paling penting adalah merancang desain dan lanskap
padang-padang golf. The Chun Shan yang menjadi padang golf baru pertama di cina sejak
tahun 1930-an adalah salah satu contoh yang luar biasa. Di samping itu, nama Arnold Palmer
pada pakaian golf, golf clubs, jasa carter angkutan udara, pembangunan real estate, dan
banyak lagi.
Di balik senyum yang telah menjadi tokoh televisi. Palmer merupakan seorang
pengusaha sukses yang selalu memberikan perhatian sampai ke detail.
Palmer tetap merupakan nama yang diperhitungkan di padang golf yang mampu
mempesona penonton maupun pemain handal yang dihadapinya.
Menjaga ketetapan waktu jelas merupakan tugas yang amat penting. Ia
mempercayakan pada jam tangan emas Rolex Oyster Day-date.”Bagi saya golf sudah
merupakan bagian dari jiwa. Perasaan yang sama kuatnya juga saya alami dengan Rolex,
Rolex menjalankan tugasnya dengan sempurna!”
Suatu pujian yang berharga dari orang yang sangat menghargai ketepatan waktu.
(Intisari)

4. Persuasi Propaganda
Objek yang disampaikan dalam persuasi propaganda adalah informasi. Tentunya
tujuan persuasi tidak hanya berhenti pada penyebaran informasi saja. Lebih dari itu, dengan
informasi diharapkan pembaca atau pendengar mau dan sadar untuk berbuat sesuatu.
Persuasi propaganda sering dipakai dalam kegiatan kampanye. Isi kampanye biasanya
berupa informasi dan ajaka. Tujuan akhir dari kampanye adalah agar pembaca atau
pendengar menuruti isi ajakan kampanye tersebut. Pembuatan informasi tentang seseorang
yang mengidap penyakit jantung yang disertai dengan ajakan pengumpulan dana untuk
pengobatannya, atau selebaran yang berisi informasi tentang situasi tertentu yang disertai
ajakan berbuat sesuatu adalah contoh persuasi propaganda. Perhatikan kutipan karangan
persuasi propaganda dibawah ini.
Perilaku menyampah
Di kota-kota besar, setiap orang mencari kemudahan dalam hidup. Kebiasaan makan,
misalnya, di kota besar, restoran fast food cenderung menggunakan kemasan yang terbuat
dari plastik atau stirofoam yang sekali pakai langsung buang. Kemasan kue dahulu
menggunakan daun pisang yang bisa membusuk, sekarang cenderung menggunakan plastik.
Semua itu kebiasaan impor yang bukan budaya indonesia. Budaya indonesia menggunakan
kemasan daun pisang atau daun jati.
Sebenarnya volume sampah bisa dikurangi drastis bukan hanya dengan menangani sampah
plastik dengan sebaik-baikna atau dengan daur ulang tetapi bagaimana menghindari seminim
mungkin perilaku menyampah. Hanya kekuatan konsumen yang bisa menekan produsen
mengurangi bahan-bahan yang makin menambah volume sampah.
Semaksimal mungkin semua orang harus mengurangi penggunaan kemasan-kemasan yang
kemudian akan menjadi sampah yang tidak bisa hancur. Misalnya, menghindari membeli
makanan dan minuman yang menggunakan kemasan plastik, stirofoam, atau kalaupun
terpaksa membeli,ambil saja makanannya, kemasannya dikembalikan lagi kepada penjualnya.
Rasanya tidak menggunakan kemasan plastik tidak akan mengurangi kenyamanan hidup ini.

Anda mungkin juga menyukai