Anda di halaman 1dari 4

Nama :Nida Inva Tassya

NIM :052011133027
Kelas :A
1.  Sejak 28 Oktober 1928, bangsa Indonesia sudah mempunyai bahasa nasional, yaitu bahasa
Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu. Berdasarkan UUD 19145, bangsa Indonesia juga
telah memiliki Bahasa resmi atau Bahasa negara.
a.     Jelaskanlah korelasi Sumpah Pemuda 1928 dan UUD 1945 dengan  bahasa
Indonesia!
b.     Jelaskan pula fungsi bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa
negara!
(Nilai 20).
Jawab:
a) korelasi Sumpah Pemuda 1928 dan UUD 1945 dengan  bahasa Indonesia! Adalah
Bahasa Indonesia lahir pada peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Paada saat
itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam rapat Pemuda dan
berikrar
1. Kami putra-putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu,tanah Indonesia
2. Kami putra-putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
3. Kami putra-putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia
Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Pada ikrar yang ketiga dari
Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa
persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan
kedudukannya sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai
bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar
1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-
Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal
36).
b) Fungsi Bahasa Indonesia dalam Kedudukannya sebagal Bahasa Negara/ Resmi.
Sebagai Bahasa Negara Bahasa Indonesia berfungsi sebagai berikut:
1. Bahasa resmi kenegaraan
Pemakaian pertama yang membuktikan bahwa bahasa Indonesia sebagai
bahasa resmi kenegaraan ialah dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah
proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam
segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun
tulisan.Keputusan-keputusan,dokumen-dokumen, dan surat-surat resmi yang
dikeluarkan pemerintah dan lembaga-lembaganya dituliskan di dalam bahasa
Indonesia. Pidato pidato atas nama pemerintahan atau dalam rangka menunaikan
tugas pemerintahan diucapkan dan dituliskan dalam bahasa Indonesia.
2. Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan
Sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di
lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan
perguruan tinggi. Hanya saja untuk kepraktisan, beberapa lembaga pendidikan rendah
yang anak didiknya hanya menguasai bahasa ibu (bahasa daerah) menggunakan
bahasa pengantar bahasa daerah anak didik yang bersangkutan. Hal itu dilakukan
sampai kelas tiga Sekolah Dasar.
Konsekuensi pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di
lembaga pendidikan tersebut adalah materi pelajaran yang berbentuk media cetak
hendaknya juga berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan
menerjemahkan dari buku-buku yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri.
Apabila ini dilakukan sangatlah membentu peningkatan perkembangan bahasa
Indonesia sebagai bahasa ilmu. Mungkin, pada saat mendatang bahasa Indonesia
berkembang sebagai bahasa ilmu yang sejajar dengan bahasa Inggris.
3. Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan
artinya bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antarbadan pemerintah dan
penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya
diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa.
Tujuan penyeragaman dan peningkatan mutu tersebut agar isi atau pesan yang
disampaikan dapat dengan cepat.
4. bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan Ilmu
pengetahuan serta teknologi modern.
2. Dari paparan Dr. Yudi Latif pada kuliah tamu di MKWU UNAIR (14 September 2014),
tulislah 10 kata ilmiah dan 5 kata nonformal! (Nilai 15).
Jawab:
Kata ilmiah :inklusifitas, restorasi, konektivitas, integralistik, transformasi, progresif,
relevansi, korelatif, simplisitas, kompleksitas, paradoks, partikular,kolektif,esensi
Kata non formal:udah ,enggak, Cuma,mana,mengkonekkan,terhuyung-huyung,luas
banget, dichannelkan
3. Perhatikan kalimat berikut!
(a)      Karakter Bangsa merupakan sistem nilai yang memberikan dorongan bagi
peradaban sebuah bangsa menjadi maju atau mundur.
(b)      Karakter bangsa merupakan identitas yang melekat dalam diri pribadi sebuah
bangsa, yang terimplementasikan ke dalam praktek kehidupan sehari-hari warga
bangsanya.
(c)      Setiap bangsa pada dasarnya memiliki volkgeist (jiwa bangsa) yang membedakan
antara bangsa yang satu dengan bangsa lainnya. Yang membedakan antara in group dengan
out group.
(d)     Karakter bangsa dengan demikian harus bersumberkan dari suasana kebatinan
masyarakat itu sendiri yang bermakna positif dan mengarahkan pada sebuah kemajuan
peradaban bangsa.
 
Dari data tersebut,
a.       Tuliskanlah  kembali kalimat-kalimat tersebut sehingga menjadi
sebuah paragraf  yang mempunyai kesatuan  dan kepaduan, sekaligus betulkan kesalahan
bidang ejaan dan kalimat efektif.
b.      Berdasarkan letak kalimat utama, termasuk paragraf apa?
(Nilai 20).
Jawab:
a. Karakter bangsa merupakan identitas dari suatu bangsa yang melekat dan dapat
diimplementasikan ke dalam praktek kehidupan sehari-hari. Karakter Bangsa
juga menjadi sistem nilai yang memberikan dorongan bagi peradaban suatu
bangsa.Setiap bangsa pada dasarnya memiliki volkgeist (jiwa bangsa) yang
membedakan antara bangsa yang satu dengan bangsa lainnya, yaitu in group
dengan out group. Dengan demikian karakter bangsa harus bersumberkan dari
suasana kebatinan masyarakat yang bermakna positif dan mengarahkan pada
sebuah kemajuan peradaban bangsa.
b. Campuran
4. Dari paragraf berikut ini,
       Pancasila sebagai hasil manivestasi atas kajian historis dan pengalaman bangsa
Indonesia  yang dicerminkan dalam bentuk perpaduan nasionalisme dan agama
telah mengakar kuat dalam kesadaran bangsa ini dengan menegaskan bahwa negara
bangsa mengakui dan melindungi beragam keyakinan, budaya dan tradisi bangsa
Indonesia. Inilah formulasi falsafah yang tidak hanya tepat tetapi manivestasi
pengalaman lahir dan batin bangsa Indonesia. Pancasila tidak hanya menjadi
kesadaran filosifis, ideologis, dan spiritulis bangsa Indonesia, tetapi cerminan
pengalaman sosiologis, dan antrpologis masyarakat Nusantara.
a.       Saudara perbaiki ejaan yang tidak sesuai!
b.      Saudara perbaiki kalimat yang tidak efektif!
c.       Sebutkan gagasan utama!
(Nilai 20)
Jawab:
a. Manivestasi = manifestasi
Spiritulis = spiritualitas
Antrpologis= antropologis
b. Pancasila sebagai hasil manifestasi atas kajian historis dan pengalaman
bangsa Indonesia.Hal ini tercermin dalam bentuk perpaduan nasionalisme
dan agama yang telah mengakar kuat dalam kesadaran bangsa dengan
menegaskan bahwa negara mengakui dan melindungi beragam keyakinan,
budaya dan tradisi bangsa Indonesia. Selain itu,pancasila dapat menjadi
formulasi falsafah yang tidak hanya tepat , namun juga sebagai manifestasi
pengalaman lahir dan batin bangsa Indonesia. Pancasila tidak hanya menjadi
kesadaran filosifis, ideologis, dan spiritulitas bangsa Indonesia, tetapi juga
menjadi cerminan pengalaman sosiologis, dan antropologis masyarakat
Nusantara.
c. Pancasila sebagai hasil manifestasi atas kajian historis dan pengalaman
bangsa Indonesia.
5. Buatlah dua paragraf karangan (pilih salah satu: Narasi, Deskripsi, Eksposisi,
Argumentasi, Persuasi) dengan ciri-ciri paragraf yang baik yaitu kesatuan, kepaduan
(pengulangan kata, pemakaian kata ganti, kata/frasa transisi), dan kelengkapan.
Garis bawahi yang menunjukkan kalimat utama dan aspek kepaduan (pengulangan kata,
pemakaian kata ganti, kata/frasa transisi), serta jangan lupa judul karangan!
Tema karangan: ”Menangkal Hoax dan Ujaran Kebencian di Indonesia”
(Nilai 25).
Jawab:
Minat Baca Rendah Sebabkan Suburnya Hoax di Indonesia

Hoax bisa dengan cepatnya menyebar salah satunya karena minat baca masyarakat
Indonesia yang sangat rendah. Bahkan menurut data Unesco, minat baca masyarakat
Indonesia ada di peringkat 60 dari 61 negara. Minat baca yang rendah ini menyebabkan
kemampuan berfikir kritis juga rendah sehingga saat menerima informasi sulit membedakan
mana yang berita yang benar dan mana berita yang palsu.Platform media sosial seperti
Facebook, Twiter, atau Instagram jadi tempat yang efektif bagi orang-orang yang tidak
bertanggung jawab untuk menyebarkan kabar bohong atau hoax. Apalagi 6 dari 10
masyarakat Indonesia tergolong aktif di media sosial, sehingga tidak mengherankan kalau
media sosial kita banyak diisi berita-berita hoax.
Salah satu penyebab hoax banyak membanjiri media sosial lantaran kebiasaan
pengguna media sosial yang tidak melakukan verifikasi informasi. Apalagi pola komunikasi
di dunia maya 10 persen pengguna memproduksi konten, sementara 90 persen tanpa diminta
menyebarkan konten tersebut, termasuk konten-konten yang negatif.Untuk itu,agara tidak
jadi korban berita hoax, kita harus selalu melakukan verifikasi atau cek fakta, menerapkan
budaya literasi dengan melihat sumber lain yang dianggap valid sebelum menyebarkan
informasi tersebut.Selain itu,kita dituntut untuk bijak dalam bermedia sosial untuk menangkal
hoax dan ujaran kebencian di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai