Anda di halaman 1dari 3

(Hayes et al.

, 2020)
Dapus
Hayes, P. E., Matzke, G. R., & Talbert, R. L. (2020). PAST EDITORS OF
PHARMACOTHERAPY Editions 2-10.

Terapi yang diberikan selama MRS : allopurinol 1x300mg PO, Na Bic 3x1 tab PO,
diklofenak Na 3x50mg dan kolkisin 2x1mg.
a. Allopurinol 1 x 300 mg PO
Tujuan terapi untuk mencegah pembentukan asam urat
Mekanisme kerja allopurinol adalah  menghambat enzim Xanthine Oxidase.
Allopurinol sebagai Xanthine oxidase inhibitor mengurangi asam urat dengan
merusak kemampuan xantin oksidase untuk mengubah hipoksantin menjadi xantin
dan xanthine menjadi asam urat. xanthine oksidase inhibitor adalah agen yang paling
banyak diresepkan untuk jangka panjang pencegahan serangan gout berulang. 
b. Na Bic 3x1 tab PO
Tujuan terapi untuk mencegah terjadinya batu ginjal akibat asam urat
Natrium bikarbonat adalah obat yang umumnya digunakan untuk mengatasi asidosis
metabolik, yaitu suatu kondisi di mana ada terlalu banyak asam dalam cairan tubuh.
Natrium bikarbonat dimanfaatkan untuk alkalinasi urin sehingga dapat memperbaiki
pH urine yang terlalu asam. Kondisi urine yang terlalu asam dapat meningkatkan
risiko terjadinya batu ginjal akibat asam urat. Sehingga natrium bikarbonat digunakan
untuk mencegah hal ini terjadi.
c. Na diklofenak 3x50 mg
Na diklofenak merupakan golongan NSAID sebagai pereda nyeri ringan sampai
sedang dan mengurangi inflamasi yang terjadi karena gout artritis yang dialami pasien
Natrium diklofenak memberikan aksinya melalui penghambatan sintesis
prostaglandin dengan menghambat siklooksigenase-1 (COX-1) dan siklooksigenase-2
(COX-2). Prostaglandin berkontribusi terhadap peradangan dan pensinyalan rasa
nyeri.
d. Kolkisin 2x1 mg
Kolkisisn sebagai obat antimitotik yang sangat efektif untuk meredakan serangan gout
akut.
Mekanisme utama aksi colchicine adalah berikatan dengan tubulin di leukosit.
Kolkisin menghambat pada makrofag termasuk penghambatan NALP3
inflammasome, penghambatan pembentukan pori yang diaktifkan oleh reseptor
purinergik P2X7 dan P2X2, dan stimulasi pematangan sel dendritik dan presentasi
antigen.Kolkiksin juga mencegah polimerisasi dalam mikrotubular sehingga aktivitas
inflamasi, pembentukan leukotrien,sitokin terganggu serta menghambat aktivitas
fagositosis dan migrasi leukosit ke tempat penyimpanan asam urat sehingga respon
nyeri akan turun. Hal ini menyebabkan penurunan regulasi beberapa jalur inflamasi
dan modulasi imunitas bawaan. Mekanisme yang baru dijelaskan meliputi berbagai
efek penghambatan. Disamping itu, Colchicine juga mencegah polimerisasi
mikrotubulus dan dengan demikian mengganggu aktivasi inflamasi, kemotaksis sel
inflamasi berbasis mikrotubulus, pembentukan leukotrien, sitokin, fagositosis serta
menghambat migrasi dari leukosit ke tempat penyimpanan asam urat, sehingga akan
menurunkan respon nyeri. 
SUMBER :
Gan TJ. Diclofenac: an update on its mechanism of action and safety profile. Curr
Med Res Opin. 2010 Jul;26(7):1715-31. doi: 10.1185/03007995.2010.486301.
PMID: 20470236.
Dalbeth N, Lauterio TJ, Wolfe HR. Mechanism of action of colchicine in the
treatment of gout. Clin Ther. 2014 Oct 1;36(10):1465-79. doi:
10.1016/j.clinthera.2014.07.017. Epub 2014 Aug 21. PMID: 25151572.

 Dengan tidak adanya riwayat asam urat, hiperurisemia asimtomatik biasanya tidak
diobati. Artritis gout akut dapat diobati secara efektif dengan pemberian obat
antiinflamasi nonsteroid dosis tinggi (NSAID), kortikosteroid, atau colchicine dalam
jangka pendek.
 Obat urikosurik dikontraindikasikan untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal
(klirens kreatinin kurang dari 45-50 mL/menit). Karena peningkatan risiko cedera
ginjal akut bila digunakan sebagai monoterapi, lesinurad hanya disetujui untuk
dikonsumsi bersamaan dengan inhibitor xantin oksidase.
 Kolkisin dosis rendah, NSAID, atau terapi kortikosteroid harus diberikan selama 6
bulan pertama terapi penurun asam urat (ULT) untuk meminimalkan risiko serangan
asam urat akut yang mungkin terjadi selama periode inisiasi ini. Nefrolitiasis asam
urat harus diobati dengan hidrasi yang memadai (2-3 L/hari), agen alkalinisasi urin
siang hari, dan 60 hingga 80 mEq/hari (mmol/hari) kalium bikarbonat atau kalium
sitrat.
NSAID :
- Obat Antiinflamasi Nonsteroid NSAID adalah terapi andalan untuk serangan akut
artritis gout karena kemanjurannya yang sangat baik dan toksisitas minimal dengan
penggunaan jangka pendek.
- EFEK SAMPING : paling umum terkena termasuk sistem GI (gastritis, perdarahan,
perforasi), ginjal (nekrosis papiler ginjal, penurunan laju filtrasi glomerulus), sistem
kardiovaskular (retensi natrium dan cairan, peningkatan tekanan darah), dan sistem
saraf pusat (SSP) ( gangguan fungsi kognitif, sakit kepala, pusing).
- KONTRAINDIKASI :
untuk individu dengan riwayat penyakit tukak lambung, gagal jantung kongestif,
hipertensi yang tidak terkontrol, gangguan fungsi ginjal, penyakit arteri koroner, atau
yang secara bersamaan menerima antikoagulan atau antiplatelet.
Pasien dengan penyakit ulkus peptikum aktif, gagal jantung kongestif yang tidak
terkompensasi, penyakit ginjal kronis, atau riwayat hipersensitivitas terhadap aspirin
atau NSAID lainnya tidak boleh diresepkan NSAID.
Penghambat siklooksigenase-2 (COX-2) selektif menyajikan alternatif yang berpotensi kurang
berisiko untuk NSAID nonselektif pada pasien dengan masalah GI.

COLCHICINE

- obat antimitotik yang sangat efektif untuk


meredakan serangan gout akut
- farmakokinetik colchicine menunjukkan bahwa
konsentrasi colchicine mulai menurun. 12 jam
setelah pemberian.
- Awalnya 1,2 mg kemudian setelah 1 jam
diberujan dosis tunggal 0,6 mg =dosisi tinggi
- Saran :1) 1,2 mg 2) dianjurkan setelaj 12 jam
pemberian pertama diberikan colchicine lanjutan
yaitu 0,6 mg 1/2x sehari (dapat dimulai 12 jam
setelah dosis awal yaitu 1,2 mg sampai serangan
akut teratasi.
Profilaksis =blm gout tpi sudah hyperurisemia
Ganguan fungsi ginjal Pengobatan gout akut Profilaksis gout
(belum gout tapi sudah
hyperurisemia)
Ringan/sedang (klirens Tidak perlu penyesuaian Tidak perlu penyesuaian
kreatinin 30-80 ml/min atau dosis dosis
0,5-1,33 ml/s)
Berat (klirens kreatinin <30 Perlu penyesuaian dosis. 0,3 mg setiao hari (dosis
ml/min atau <0,5 ml/s) -pengobatan tidak boleh awal)
diulang lebih dari sekali
setiap 2 minggu
Dialisis Single dosis 0,6 0,4 mg diminum 2x dalam
mg.Pengobatan tidak boleh seminggu (dosis awal)
diulang lebih dari sekali
setiap 2 minggu
2.

Anda mungkin juga menyukai