Anda di halaman 1dari 7

NAMA : NASRAWATI

NIM : 192521595

KELAS : FARMASI B

TUGAS FARMAKOTERAPI II

PENATALAKSANAAN TERAPI FARMAKOLOGI GOUT DAN HIPERURISEMIA

A. Jenis obat antiinfalamsi nonsteroid (NSAID) untuk mengobati serangan atau gejala
mendadak
1. Celecoxib
a. Definisi :
Celecoxib adalah obat antiradang yang bisa digunakan untuk meredakan
nyeri dan bengkak pada kondisi, seperti rheumatoid arthritis, osteoarthritis,
ankylosing spondylitis, atau nyeri saat menstruasi.
b. Mekanisme :
Celecoxib termasuk dalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid
(OAINS) jenis COX-2 inhibitor. Obat ini bekerja dengan menghambat enzim
cyclooxygenase-2 (COX-2) yang bertugas memproduksi prostaglandin.
Penurunan kadar prostaglandin akan berdampak pada berkurangnya rasa nyeri dan
bengkak akibat peradangan.

c. Dosis dan Aturan Pakai Celecoxib


Dosis dan jangka waktu penggunaan celecoxib akan ditentukan oleh
dokter sesuai dengan usia dan kondisi kesehatan pasien. Berikut ini rincian dosis
umum celecoxib :
Kondisi osteoarthritis
 Dewasa: 200 mg per hari, yang dapat dibagi ke dalam 1–2 jadwal konsumsi.
Jika diperlukan, dosis bisa ditingkatkan hingga 400 mg, 2 kali sehari.
Kondisi nyeri akut dan nyeri haid (dismenore)
 Dewasa: dosis awal 400 mg, bila perlu bisa diberikan dosis lanjutan 200 mg.
Dosis perawatan 200 mg, 2 kali sehari.
Kondisi rheumatoid arthritis
 Dewasa: 100 atau 200 mg, 2 kali sehari.
Kondisi: Radang sendi pada anak-anak dan remaja (juvenile idiopathic arthritis)
 Anak-anak usia ≥2 tahun dengan berat badan 10–25 kg: 50 mg, 2 kali sehari.
 Anak-anak usia ≥2 tahun dengan berat badan >25 kg: 100 mg, 2 kali sehari.
Kondisi ankylosing Spondylitis
 Dewasa: 200 mg per hari, yang dapat dibagi ke dalam 1–2 jadwal konsumsi.
Dosis bisa ditingkatkan hingga 400 mg per hari setelah 6 minggu.

2. Naproxen
a. Definisi :
Naproxen adalah obat untuk mengurangi nyeri, bengkak, dan kemerahan
akibat peradangan yang disebabkan oleh sejumlah kondisi, seperti penyakit asam
urat, rheumatoid arthritis, juvenile arthritis, atau ankylosing spondylitis.
b. Mekanisme ;
Naproxen bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin.
Prostaglandin akan diproduksi saat tubuh mengalami luka atau cedera serta
menyebabkan munculnya tanda dan gejala peradangan, termasuk nyeri dan
bengkak. Ketika produksi prostaglandin dihambat, maka keluhan yang muncul
akibat peradangan dapat mereda.

c. Dosis dan Aturan Pakai Naproxen


Dosis naproxen yang diresepkan dokter dapat berbeda pada tiap pasien.
Berikut ini adalah dosis umum naproxen berdasarkan tujuan penggunaan dan usia
pasien:
 Tujuan: Mengatasi juvenile rheumatoid arthritisAnak-anak usia >5 tahun: 10
mg/kgBB per hari, dibagi menjadi 2 jadwal konsumsi.
 Tujuan: Mengatasi rheumatoid arthritis, osteoarthritis, atau ankylosing
spondylitis Dewasa: 500–1.000 mg per hari, yang bisa dibagi dalam 1 atau 2
jadwal konsumsi.
 Tujuan: Mengatasi penyakit asam uratDewasa: Dosis awal 750 mg, lalu
dilanjutkan dengan 250 mg tiap 8 jam, hingga nyeri reda.
 Tujuan: Mengatasi nyeri otot, nyeri sendi, atau nyeri haidDewasa: Dosis awal
500 mg, lalu dilanjutkan dengan 250 mg tiap 6–8 jam selama dibutuhkan.
Dosis maksimal adalah 1.250 mg per hari.

B. Jenis kortikosteroud obat untuk mengurangi peradangan dan raa nyeri


1. Prednisone
a. Definisi :
Prednison adalah obat untuk mengurangi peradangan pada alergi, penyakit
autoimun, penyakit persendian dan otot, serta penyakit kulit. Prednison
merupakan salah satu jenis dari obat kortikosteroid.
b. Mekanisme :
Predison bekerja dengan menekan respon sistem kekebalan tubuh
sehingga mengurangi peradangan. Prednison hanya dapat diperoleh dengan resep
dokter.
c. Dosis dan Aturan Pakai Prednison
Berikut ini adalah dosis prednison yang umumnya diberikan oleh dokter
berdasarkan penyakit yang dialami oleh pasien:
Kondisi: Alergi
 Dewasa: 5–60 mg per hari.
 Dosis pemeliharaan dan durasi pengobatan akan disesuaikan dengan respon
terapi dan kondisi pasien.
Kondisi: Asma akut
 Dewasa: 40–60 mg, 1–2 kali sehari, selama 3–10 hari.
 Anak-anak usia 0–11 tahun: 1–2 mg/kgBB per hari, selama 3–10 hari. Dosis
maksimal 60 mg per hari.
Kondisi: Bursitis
 Dewasa: 5–60 mg per hari. Dosis pemeliharaan dan durasi pengobatan akan
disesuaikan dengan respon terapi dan kondisi pasien.
Kondisi: Rheumatoid Arthritis
 Dewasa: 10 mg/hari. Dosis pemeliharaan dan durasi pengobatan akan
disesuaikan dengan respon terapi dan kondisi pasien.
Kondisi: Multiple sclerosis
 Dewasa: 200 mg per hari, selama seminggu, dilanjutkan dengan 80 mg tiap 2
hari sekali, selama sebulan.
Kondisi: Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP)
 Dewasa: 1–2 mg/kgBB per hari. Dosis pemeliharaan dan durasi pengobatan
akan disesuaikan dengan respon tubuh pasien terhadap terapi dan kondisi
pasien secara umum.
Kondisi: Pneumonia yang disebabkan Pneumocystis (carinii) jirovecii
(sebagai terapi tambahan)
 Dewasa: 40 mg, 2 kali sehari, selama 5 hari pertama; dilanjutkan dengan 40
mg, sekali sehari, selama 5 hari berikutnya. Dosis dapat diturunkan menjadi
20 mg, selama 11 hari berikutnya hingga peradangan mereda.

C. Jenis obat untuk membantu mengurangi peradangan dan rasa nyeri


1. Colchicine
a. Definisi :
Colchicine adalah obat untuk mengatasi nyeri akibat serangan gout yang
terjadi tiba-tiba. Obat ini juga bisa digunakan untuk mencegah kambuhnya
serangan gout (penyakit asam urat) yang ditandai dengan rasa nyeri hebat di sendi,
seperti sendi ibu jari atau lutut, akibat peningkatan kadar asam urat.
b. Mekanisme :
Colchicine bekerja dengan cara menghentikan pembentukan protein
khusus, sehingga bisa mencegah aktivasi dan pergerakan sel darah putih jenis
neutrofil ke area peradangan. Dengan begitu, keluhan bengkak dan nyeri sendi
akibat serangan penyakit asam urat akan mereda. Colchicine hanya digunakan
untuk meredakan nyeri akibat penyakit asam urat, bukan untuk meredakan nyeri
akibat kondisi atau sebab yang lain.
c. Dosis :
 Tujuan: Meredakan serangan penyakit asam urat. Dosis awal 1 mg,
dilanjutkan dengan 0,5 mg 1 jam setelahnya. Pengobatan dapat dilakukan
dalam waktu 12 jam sejak keluhan pertama muncul. Dosis maksimal 0,5 mg
per 8 jam sampai gejala hilang atau setelah mencapai dosis maksimal 6 mg.
Bila sudah mencapai dosis maksimal, colchine baru boleh dikonsumsi 3 hari
kemudian.
 Tujuan: Mencegah terjadinya serangan penyakit asam urat. Dosisnya adalah
0,5 mg, 2 kali sehari.
D. Jenis obat untuk mencegah terjadinya komplikasi :
1. Allopurinol
a. Definisi :
Allopurinol adalah obat untuk menurunkan kadar asam urat akibat
penyakit asam urat (gout) atau terapi kanker yang menyebabkan peningkatan
kadar asam urat (hiperurisemia). Obat ini juga digunakan dalam pengobatan batu
ginjal.
b. Mekanisme :
Allopurinol termasuk ke dalam jenis obat penghambat xanthine-oxidase.
Obat ini menurunkan kadar asam urat dalam darah dengan cara menghambat
xanthine oxidase, yaitu enzim yang berperan dalam pembentukan asam urat. Perlu
diketahui, allopurinol tidak dapat mengatasi nyeri ketika terjadi serangan gout.
c. Dosis :
Kondisi: Asam urat atau gout
 Dewasa: Dosis awal 100 mg per hari. Dosis bisa ditingkatkan secara bertahap
200–300 mg per hari, Untuk kondisi berat, dosis awal 100 mg per hari yang
akan ditingkatkan setiap minggu 400–600 mg per hari
Kondisi: Pengobatan batu ginjal
 Dewasa: 200–300 mg dikonsumsi sebanyak 1–2 kali per hari.
Kondisi: Hiperurisemia yang disebabkan oleh kemoterapi
 Dewasa: 600–800 mg per hari dikonsumsi sebanyak 1–2 kali per hari selama
2–3 hari sebelum menjalani kemoterapi.
 Anak-anak: 150–300 mg per hari selama 2–3 hari sebelum menjalani
kemoterapi. Dosis maksimal 400 mg per hari.
2. Probenecid
a. Definisi :
Probenecid adalah obat untuk menurunkan kadar asam urat. Obat ini juga
digunakan untuk meningkatkan kadar dan efektivitas antibiotik tertentu, seperti
penisilin atau cefoxitin, dalam menangani infeksi bakteri.
b. Mekanisme :
Probenecid termasuk dalam golongan urisocuric. Untuk mengurangi kadar
asam urat, obat ini bekerja dengan cara mencegah ginjal menyerap kembali asam
urat dan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urine. Perlu diketahui,
probenecid tidak boleh digunakan untuk mengobati serangan gout atau penyakit
asam urat berat atau yang terjadi secara tiba-tiba.
c. Dosis dan Aturan Pakai Probenecid
 Dosis probenecid yang diresepkan dokter akan disesuaikan dengan kondisi dan
usia pasien. Dosis umum probenecid untuk mengatasi penyakit asam urat pada
orang dewasa adalah 250 mg, 2 kali sehari, selama 1 minggu.
 Dosis tersebut ditingkatkan menjadi 500 mg, 2 kali sehari. Peningkatan dosis
selanjutnya dilakukan sebanyak 500 mg tiap 4 minggu. Dosis maksimal 2.000
mg per hari.
 Selain untuk pengobatan penyakit asam urat, probenecid juga bisa digunakan
sebagai terapi tambahan untuk meningkatkan kadar dan efektivitas antibiotik.
 Untuk memperpanjang efek penicillin, probenecid bisa diberikan dengan dosis
500 mg, 4 kali sehari. Untuk membantu cefotixin dalam mengobati radang
panggul atau gonore, bisa diberikan probenecid dengan dosis 1 gram sebagai
dosis tunggal.

E. Jenis obat lain untuk mengobati gout dan hiperurisemia


1. Febuxostat
a. Deskripsi :
Feburic merupakan obat dengan kandungan Febuxostat. Obat ini
digunakan untuk penyakit asam urat.
b. Mekanisme :
Febuxostat merupakan inhibitor dari xanthine oxidase, menghambat
xanthine oxidase mengoksidasi xanthine dan hypoxanthine menjadi asam urat.
c. Dosis :
Dosis awal : 40 mg sekali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 80 mg
sekali sehari jika kadar asam urat masih di atas 6 mg/dL setelah 2 minggu.

PENATALAKSANAAN TERAPI NON FARMAKOLOGI GOUT DAN


HIPERURISEMIA (MODIFIKASI GAYA HIDUP)

Terapi non farmakologi atau modifikasi gaya hidup untuk pasien penderita gout
dan hiperurisemia dapat dilakukan dengan cara :
 Menjaga berat badan tetap ideal, dan menurunkan berat badan bila Anda
obesitas.
 Menerapkan pola makan sehat dan mengontrol makanan penyebab kadar uric
acid tinggi, seperti membatasi konsumsi daging merah, jeroan, seafood,
alkohol, dan makanan atau minuman mengandung fruktosa.
 Mengonsumsi air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi
 Membatasi konsumsi alkohol dan minuman atau makanan mengandung
fruktosa.
 Mengonsumsi makanan untuk asam urat yang dapat membantu menurunkan
kadar uric acid, seperti buah ceri.
 Melakukan olahraga dengan rutin dan menurunkan berat badan.
 Menghentikan kebiasaan merokok.
 Istirahat yang cukup
 Angkat anggota tubuh yang terasa nyeri untuk mengurangi pembengkakan.
 Berikan kompres es pada sendi yang meradang selama sekitar 20 menit.
 Ulangi kompres sesering yang diperlukan.
 dianjurkan untuk menghentikan penggunaan obat-obatan diuretik, aspirin,
ciclosporin dan beberapa obat kemoterapi

Anda mungkin juga menyukai