“Obat Kortiksteroid”
Disusun oleh :
Nama : Fathiyyatusholihah
NPM : F0H020031
Tingkat : IA
Semester : II (Dua)
Dosen pengampuh :
Nurlaili, S.Sos.,M.Kes
1. Glukokortikoid
Glukokortikoid mempengaruhi metabolism karbohidrat, protein dan lemak serta
aktivitas sel darah dan otot. Kortisol, glukokortikoid utama, memiliki efek
antiinflamasi, antialegi dan anti stress. Glukokortikoid dipakai untuk mengobati
banyak penyakit dan masalah kesehatan.
Efek samping glukokortikoid antara lain diabetes dan osteoporosis, yang berbahaya,
terutama pada lanjut usia, dapat terjadi fraktur osteoporotik pada tulang pinggul dan
tulang belakang. Selain itu, pemberian dosis tinggi dapat mengakibatkan nekrosis
avaskular pada kepala femur.
Obat Kortikosteroid
a. Prednisone
Obat Prednisone adalah obat yang digunakan untuk mengatasi peradangan akibat
kondisi gangguan kesehatan tertentu, misalnya seperti kondisi gangguan darah,
kondisi gangguan sistem kekebalan tubuh, penyakit arthritis, bahkan untuk
penderita kaker
Fungsi Prednisone :
untuk mengurangi terjadinya peradangan atau pembengkakan yang disebabkan
karena berbagai gangguan kesehatan seperti yang telah disebutkan. Dengan
adanya pengurangan radang atau pembengkakan, diharapkan penderita tidak
mengalami rasa sakit yang berlebihan akibat adanya kondisi gangguan kesehatan
yang diderita
contoh obat:
Eltazone, Etacortin, Ifison, Inflason, Lexacort, Pehacort, Prednison, Remacort,
Trifacort
dosis :
a) Kondisi:Alergi
Tablet
Dewasa: 30 mg pada hari ke-1 pengobatan, lalu dilanjutkan pemberian dosis 5
mg pada hari seterusnya sampai tablet ke-21.
b) Kondisi: Rheumatoid arthritis
Tablet
Dewasa: Hingga 10 mg per hari tergantung beranya penyakit.
c) Kondisi: Asma
Tablet
Dewasa: 40-60 mg per hari, dibagi menjadi 1-2 kali pemberian selama tiga
hari atau lebih.
Bayi baru lahir sampai anak usia 11 tahun: 1-2 mg/kgBB per hari selama 3
hari atau lebih. Dosis maksimal adalah 60 mg per hari.
Pertimbangan pemakaian :
Antiinflamasi atau imunosupresif. Glukokortikoid oral, merupakan obat pilihan.
Perhatian khusus pada kondisi : Tukak lambung, hipertensi aktif,, gangguan
neurologic, gangguan hati & ginjal, DM..
b. Dexamethasone
contoh obat:
Carbidu, Bufacaryl, Dexamethasone, Dextamine, Molacort.
Dosis :
a) Kondisi: Peradangan
Tablet dan Sirop
Dewasa: 0,75-9 mg per hari dibagi menjadi 2-4 kali pemberian.
Anak-anak (mulai usia 1 bulan): 10-100 mcg/kgBB per hari dibagi menjadi 1-
2 kali pemberian tergantung dari respons pasien terhadap obat. Dosis
maksimal 300 mcg/kgBB per hari.
b) Kondisi: Peradangan mata
Tetes mata, salep mata
Dewasa: Larutan 0,1% teteskan 1-2 kali pada mata yang meradang sebanyak
4-6 kali per hari atau per jam jika kondisi tergolong parah. Untuk salep mata
0,05%, ambil salep secukupnya seukuran ujung jari dan oleskan pada lipatan
bawah mata maksimal empat kali sehari. Dosis bisa dikurangi jika kondisi
telah membaik.
c) Kondisi: Peradangan sendi
Cairan suntik
Dewasa: 0,8-4 mg tergantung dari ukuran daerah sendi yang meradang.
Kemudian, untuk suntik jaringan lunak sebanyak 2-6 mg dan bisa diulang tiap
3 hari - 3 minggu.
Pertimbangan pemakaian :
antiinflamasi yang kuat. Untuk gangguan alergi akut, serangan asma, udema
serebral, shock dan chusing syndrome.
Efek samping : Retensi cairan & elektrolit, meningkatkan kemungkinan infeksi
c. Metilprednisolon
Methylprednisolone adalah obat yang cukup sering diresepkan oleh dokter untuk
mengatasi berbagai macam penyakit, mulai dari radang tenggorokan hingga
rematik. Sebab, methylprednisolone adalah obat golongan kortikosteroid yang
memang dianggap efektif untuk mengatasi kondisi peradangan
contoh obat:
Dosis :
a) Kondisi: Alergi
Tablet
Dewasa: 24 mg pada hari ke-1, 20 mg pada hari ke-2, 16 mg pada hari ke-3,
12 mg pada hari ke-4, 8 mg pada hari ke-5, dan 4 mg pada hari ke-6.
b) Kondisi: Mengatasi peradangan atau sebagai obat imunosupresif
Suntik
Dewasa: 2-60 mg per hari dibagi 1-4 kali dosis tergantung dari penyakit yang
sedang diobati.
Anak-anak: 0,5-1,7 mg/kgBB per hari.
Serbuk suntik
Dewasa: 10-500 mg per hari melalui suntik pembuluh darah.
Anak-anak: 0,5-1,7 mg/kgBB per hari melalui suntik pembuluh darah.
c) Kondisi: Peradangan kulit
Krim
Dewasa: Dosis krim methylprednisolone 0,1% adalah ambil secukupnya
dengan ujung jari lalu oleskan 1 kali pada kulit yang ingin diobati, maksimal
selama 12 minggu.
Anak-anak: Dosis krim methylprednisolone 0,1% adalah ambil krim
secukupnya dengan ujung jari lalu oleskan 1 kali pada kulit yang ingin diobati,
maksimal selama 4 minggu.
d. Triamsinolon
Triamcinolone adalah obat untuk meredakan peradangan. Obat ini juga bisa
digunakan untuk mengurangi keluhan akibat alergi. Triamcinolone memiliki
berbagai bentuk sediaan yang bisa digunakan untuk meredakan peradangan pada
hidung, kulit, sendi, atau pun rongga mulut
.
contoh obat:
Cincort, Flamicort, Kenalog In Orabase, Sinocort, Triamcinolone, Tremacort,
Triacilon, Trilac
Dosis:
a) Kondisi: Luka di mulut
Pasta
Dosis: Untuk luka yang tidak terlalu luas, gunakan pasta kurang dari 1 cm ke
daerah yang luka tanpa menggosoknya, hingga membentuk lapisan tipis.
Gunakan secukupnya setelah makan dan sebelum tidur malam. Temui dokter
jika luka tidak kunjung sembuh setelah 7 hari pemakaian.
b) Kondisi: Radang kulit
Krim dan salep
Dosis: Ambil krim secukupnya dengan ujung jari, lalu oleskan 2-4 kali sehari
pada daerah yang meradang.
Cairan suntik
Dosis: 1-3 mg langsung pada kulit yang meradang, maksimal 30 mg untuk
sejumlah area suntik
c) Kondisi: Rinitis alergi
Semprot hidung
Dewasa: 2 kali semprot per hari (110 mikrogram) untuk masing-masing
lubang hidung. Dosis dikurangi menjadi 1 kali semprot per hari (55
mikrogram) untuk masing-masing lubang hidung.
Anak-anak usia 2-12 tahun: Sekali semprot per hari untuk masing-masing
lubang hidung. Dosis bisa ditingkatkan menjadi 2 kali semprot per hari untuk
masing-masing hidung jika gejala makin parah.
e. Prednisolone
Prednisolone adalah obat untuk mengatasi berbagai kondisi peradangan, termasuk
radang sendi, radang pada konjungtiva (konjungtivitis), atau asma. Obat ini tidak
boleh digunakan sembarangan dan harus sesuai resep dokter
Contoh obat :
Contoh obat :
Betason-N, Fobancort, Celestamine, Cortamine, Zestam.
Beberapa glukokortikoid juga digunakan sebagai anti radang, memiliki sifat penahan
garam tetapi kebanyakan digunakan untuk efek anti-inflamasi. Fludrocortisone
(Florinef), mineralokortikoid sintetis memiliki efek penahan garam yang kuat dengan
efek anti-radang yang signifikan, dan digunakan sebagian besar untuk menjaga
keseimbangan garam dan air di dalam tubuh.
2. Minerallokortikoid
Mineralokortikoid merupakan type kedua kortikosteroid, mensekresi aldosteron.
Hormon ini mempertahankan keseimbangan cairan dengan meningkatkan penyerapan
natrium dari tubulus ginjal. Natrium menarik air , menyebabkan retensi air. Jika
terjadi hipovolemia, sekresi aldosteron akan ditingkatkan. Dengan reabsorbsi natrium,
kalium akan dikeluarkan dan mengakibatkan terjadinya hipokalemia. Defisiensi
minerallo kortikoid biasanya terjadi dengan defisiensi glukokortikoid, seringkali
disebut defisiensi kortikosteroid. Fludokortison merupakan suatu minerallokortikoid
oral yang dapat diberikan bersamaan dengan glukokortikoid. Obat ini dapat
menyebabkan suatu keseimbangan negative nitrogen, sehingga biasanya diperlukan
diet tinggi protein. Karena pemakaian minerallo dan glukokortikoid terjadi ekskresi
kalium, maka kadar kalium harus dipantau
C. Manfaat kortikosteroid