Anda di halaman 1dari 8

A.

Manfaat Pengunaan

Kortikosteroid itu sendiri sebenarnya adalah sekumpulan hormon yang


diproduksi oleh tubuh manusia di kelenjar adrenal yang terletak di atas ginjal.
Hormon ini berfungsi dalam pengaturan metabolisme karbohidrat, lemak dan
protein, regulasi cairan tubuh, sistem pertahanan tubuh, dan pembentukan
tulang.
Berikut ini sejumlah kegunaan kortikosteroid dalam menangani kondisi-
kondisi seperti:
 Asma
 Rheumatoid arthritis
 Bronkitis
 Kolitis ulseratif dan penyakit Crohn
 Reaksi alergi pada kulit, mata, atau hidung.

B. Jenis dan Merek Dagang

1) Dexamethasone

Dexamethasone pertama kali dibuat pada tahun 1957. Ini adalah Daftar
Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia, obat yang paling efektif dan
aman yang dibutuhkan dalam sistem kesehatan. Dexamethasone tidak
mahal. Di Amerika Serikat, sebulan obat biasanya berharga kurang dari
25 USD. Di India, pengobatan untuk persalinan prematur adalah sekitar
0,5 USD. Ini tersedia di sebagian besar wilayah di dunia.

Dexamethasone adalah obat yang berfungsi untuk mengobati kondisi


seperti arthritis, gangguan darah/hormon/sistem kekebalan tubuh, reaksi
alergi, masalah kulit dan mata tertentu, masalah pernapasan, gangguan

1
usus tertentu, dan kanker tertentu. Obat ini juga digunakan sebagai tes
untuk gangguan kelenjar adrenal (sindrom Cushing).

Obat dexamethasone adalah hormon kortikosteroid (glukokortikoid). Obat


ini mengurangi respon defensif alami tubuh dan mengurangi gejala seperti
pembengkakan dan reaksi alergi.
Obat ini juga dapat digunakan untuk mencegah mual dan muntah yang
disebabkan oleh kemoterapi kanker.
Merek dagang dari jenis obat dexametason antara lain, Alletrol
Compositum, Dexamethasone, Dexaharsen, Dextamine, Etadexta,
Kalmethasone, Mexon, Oradexon, Tobroson dan Polydex.

Dexamethasone digunakan untuk mengobati banyak kondisi inflamasi dan


autoimun , seperti rheumatoid arthritis dan bronkospasme. Idiopathic
thrombocytopenic purpura , penurunan jumlah trombosit karena masalah
kekebalan tubuh, merespon 40 mg setiap hari selama empat hari; itu dapat
diberikan dalam siklus 14 hari. Tidak jelas apakah dexamethasone dalam
kondisi ini secara signifikan lebih baik daripada glukokortikoid lainnya.

Juga diberikan dalam jumlah kecil sebelum dan / atau setelah beberapa
bentuk operasi gigi , seperti pencabutan gigi bungsu , operasi yang sering
meninggalkan pasien dengan pipi bengkak yang bengkak.

Deksametason biasanya diberikan sebagai pengobatan untuk croup pada


anak-anak, karena dosis tunggal dapat mengurangi pembengkakan saluran
napas untuk meningkatkan pernapasan dan mengurangi ketidaknyamanan.
Ini disuntikkan ke dalam tumit ketika mengobati plantar fasciitis , kadang-
kadang bersamaan dengan triamcinolone acetonide .Ini berguna untuk
melawan syok anafilaktik alergi , jika diberikan dalam dosis tinggi.

Hal ini hadir dalam tetes mata tertentu - terutama setelah operasi mata -
dan sebagai semprot hidung (nama dagang Dexacort), dan tetes telinga

2
tertentu ( Sofradex , bila dikombinasikan dengan antibiotik dan
antijamur). Dexamethasone intravitreal steroid implants (nama dagang
Ozurdex) telah disetujui oleh FDA untuk mengobati kondisi okular
seperti edema makula diabetik , oklusi vena retina sentral , dan uveitis.
Dexamethasone juga telah digunakan dengan antibiotik untuk mengobati
endophthalmitis akut.

2) Methylprednisolone

Methylprednisolone adalah obat kortikosteroid atau glukokortikoid


sintetis. Obat ini dipasarkan di Amerika Serikat dan Kanada dengan
merek Medrol dan Solu-Medrol. Obat ini tersedia sebagai obat generik.
Obat ini termasuk dalam Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan
Dunia, daftar obat-obatan paling penting yang dibutuhkan dalam sistem
kesehatan dasar.

Methylprednisolone adalah obat jenis kortikosteroid untuk mengurangi


gejala pembengkakan, rasa nyeri, dan reaksi alergi. Methylprednisolone
juga memiliki fungsi untuk mengobati arthritis, kelainan darah, reaksi
alergi yang parah, jenis-jenis kanker tertentu, penyakit mata, penyakit
kulit/ginjal/usus/paru-paru, dan kelainan sistem imun. Obat ini bekerja
dengan menurunkan respon sistem imun terhadap beberapa penyakit.
Methylprednisolone juga bisa digunakan dengan obat-obatan lain untuk
kelainan hormon.

3
Seperti kebanyakan adrenokortikal steroid, methilprednisolon biasanya
digunakan sebagai obat anti-inflamasi. Namun, glukokortikoid memiliki

berbagai efek, termasuk perubahan metabolisme dan respon imun. Obat


ini secara umum digunakan untuk terapi Artritis dan pengobatan jangka
pendek peradangan bronkus peradangan atau bronkitis akut akibat
penyakit pernapasan. Metilprednisolon juga mungkin bermanfaat dalam
pengobatan pasien gagal jantung. Merek dagang dari jenis
Methylprednisolone antara lain, Advantan, Intidrol Medixon, Metilgen 8,
Methylprednisolone, Medrol, Nichomedson, Ometilson 8, Rhemafar,
Solumedrol, Somerol, Stenirol-8.

3) Prednison
Prednison adalah obat yang digunakan untuk kondisi kesehatan seperti
arthritis, gangguan darah, masalah pernapasan, alergi parah, penyakit
kulit, kanker, masalah mata, dan gangguan sistem kekebalan tubuh.
Prednison termasuk dalam kelas obat yang diketahui sebagai
corticosteroid. Obat ini mengurangi respon sistem kekebalan tubuh ke
berbagai penyakit untuk mengurangi gejala seperti reaksi pembengkakan
atau jenis alergi.
Merek dagang dari jenis Prednison Eltazon, Inflason, Lexacort, atau
Pehacort.
Sebagai obat antiinflamasi prednison dapat digunakan pada pengobatan
beberapa penyakit berikut ini:
 Reaksi inflamasi akut,
 Penyakit rematoid artitis,
 Penyakit asma bronkhial
 Penyakit lupus eritematosus
 Penyakit pada kulit karena peradangan atau alergi

4
 Penyakit pada mata karena peradangan atau alergi
 Penyakit keganasan sistem limfatik neoplastis
 Sindroma adrenogenital
 Kontraindikasi

Obat prednison tidak boleh digunakan pada penderita yang memiliki


beberapa kondisi berikut :

 Mempunyai penyakit tuberculosis aktif


 Mempunyai penyakit infeksi akut
 Mempunyai penyakit infeksi jamur
 Mempunyai penyakit herpes simpleks mata
 Mempunyai penyakit ulkus peptikum
 Mempunyai penyakit hipertensi
 Mengalami osteoporosis
 Mengalami psikosis maupun psikoneurosis berat
 Sedang menerima vaksin hidup
 Sedang dalam kehamilan trimester pertama

C. Dosis dan Pemakaian


1) Dexamethason
Dalam bentuk tablet dan sirup (Peradangan)
Dewasa: 0,75-9 mg per hari dibagi menjadi 2-4 kali pemberian.Anak –
anak (mulai usia 1 bulan): 10-100 mcg/kgBB per hari dibagi menjadi 1-2

5
kali pemberian tergantung dari respons pasien terhadap obat. Dosis
maksimal 300 mcg/kgBB per hari.

Dalam bentuk tetes mata (Peradangan mata)


Dewasa: Larutan 0,1% teteskan 1-2 kali pada mata yang meradang
sebanyak 4-6 kali per hari atau per jam jika kondisi tergolong parah.
Untuk salep mata 0,05%, ambil salep secukupnya seukuran ujung jari dan
oleskan pada lipatan bawah mata maksimal empat kali sehari. Dosis bisa
dikurangi jika kondisi telah membaik.

2) Methylprednisolone
Dalam bentuk tablet (Alergi)
Dewasa: 24 mg pada hari ke-1, 20 mg pada hari ke-2, 16 mg pada hari ke-
3, 12 mg pada hari ke-4, 8 mg pada hari ke-5, dan 4 mg pada hari ke-6.
Dalam bentuk tablet (Peradangan atau sebagai obat imunosupresif)
Dewasa: 2-60 mg per hari dibagi 1-4 kali dosis tergantung dari penyakit
yang sedang diobati.Anak-anak: 0,5-1,7 mg/kgBB per hari.

Dalam bentuk krim (Peradangan kulit)


Dewasa: Dosis krim methylprednisolone 0,1% adalah ambil secukupnya
dengan ujung jari lalu oleskan 1 kali pada kulit yang ingin diobati,
maksimal selama 12 minggu.Anak-anak: Dosis krim methylprednisolone
0,1% adalah ambil krim secukupnya dengan ujung jari lalu oleskan 1 kali
pada kulit yang ingin diobati, maksimal selama 4 minggu.

3) Prednison
Dalam bentuk tablet (Alergi, Asam dan Rheumatoid arthritis)
Dewasa: 30 mg pada hari ke-1 pengobatan, lalu dilanjutkan pemberian
dosis 5 mg pada hari seterusnya sampai tablet ke-21.
Dewasa: Hingga 10 mg per hari tergantung beranya penyakit.
Dewasa: 40-60 mg per hari, dibagi menjadi 1-2 kali pemberian selama
tiga hari atau lebih.Bayi baru lahir sampai anak usia 11 tahun: 1-2

6
mg/kgBB per hari selama 3 hari atau lebih. Dosis maksimal adalah 60 mg
per hari.
Efek samping kortikosteroid injeksi
 Nyeri dan pembengkakan pada otot atau sendi yang disuntik
 Kelemahan otot dan tendon
 Infeksi
 Penipisan kulit
 Efek samping kortikosteroid inhalasi
 Sariawan di mulut atau tenggorokan
 Mimisan ringan
 Suara serak atau kesulitan berbicara
 Batuk
 Jamur di rongga mulut
 Peningkatan risiko infeksi pneumonia pada pasien penyakit paru
obstruktif kronik
 Efek samping kortikosteroid salep
 Penipisan kulit
 Warna kulit menjadi lebih pucat
 Peningkatan risiko infeksi kulit
 Menghambat penyembuhan luka

7
8

Anda mungkin juga menyukai