tubuh, sama seperti steroid yang dihasilkan oleh tubuh secara alami.
Golongan Kortikosteroid
Kategori Obat resep
Manfaat Mengatasi peradangan, reaksi alergi, dan penyakit autoimun.
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak.
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya
efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada
Dexamethasone untuk wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang
ibu hamil dan menyusui diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.Dexamethasone
dapat terserap ke dalam ASI, jadi tidak boleh digunakan selama
menyusui kecuali atas anjuran dokter.
Bentuk obat Tablet, sirup, salep mata, tetes mata, injeksi (suntik).
Jangan menggunakan dexamethasone jika Anda memiliki riwayat alergi dengan obat ini
atau obat golongan kortikosteroid lain.
Beri tahu dokter tentang riwayat penyakit yang Anda miliki. Obat ini perlu diberikan
secara hati-hati pada pasien yang pernah menderita TBC, herpes, infeksi jamur, penyakit
ginjal, diabetes, hipertensi, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit hati, penyakit
tiroid, penyakit mata, osteoporosis, gangguan pembekuan darah, atau gangguan pada
sistem pencernaan.
Beri tahu dokter bila Anda akan menjalani vaksinasi. Kondisi tersebut dapat memicu efek
interaksi bila dilakukan selama menggunakan dexamethasone.
Pasien lanjut usia harus lebih hati-hati dalam menggunakan dexamethasone karena lebih
berisiko mengalami efek samping, terutama osteoporosis.
Selama menggunakan dexamethasone, jangan mengonsumsi minuman beralkohol atau
obat pereda nyeri tanpa pengawasan dokter, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya
perdarahan lambung.
Dexamethasone yang digunakan dalam jangka panjang dapat mempengaruhi tumbuh
kembang anak. Periksakan anak secara berkala ke dokter anak untuk memantau tumbuh
dan kembangnya.
Mengonsumsi dexamethasone dapat menyebabkan pusing. Hindari melakukan aktivitas
yang membutuhkan kewaspadaan, seperti berkendara, setelah mengonsumsi obat ini.
Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau overdosis setelah
menggunakan obat ini.
Dosis dexamethasone tergantung pada kondisi yang diderita pasien. Berikut ini adalah takaran
penggunaan dexamethasone:
Dexamethasone hanya diberikan oleh dokter. Dosis dexamethasone akan disesuaikan dengan
kondisi pasien. Berikut ini adalah dosis penggunaan dexamethasone:
Dosis dexamethasone dalam bentuk injeksi atau suntik ditentukan oleh dokter. Dexamethasone
dapat diberikan melalui suntikan ke dalam pembuluh darah. Khusus untuk radang sendi,
dexamethasone dapat disuntikan langsung ke sendi yang sedang meradang.
Dexamethasone adalah obat antiperadangan yang digunakan pada penyakit dan kondisi tertentu,
seperti radang mata, alergi, penyakit autoimun, atau sebagai tes penyaring untuk sindrom
Cushing. Dexamethason bukan obat bebas, melainkan obat yang hanya boleh digunakan sesuai
resep dokter.
COVID-19 adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus SARS CoV-2. COVID-19 bisa
menimbulkan beragam keluhan dan gejala mulai dari batuk, pilek, demam, hingga sesak napas.
Pada beberapa keadaan, COVID-19 juga bisa menyebabkan pneumonia hingga ARDS (acute
respiratory distress syndrome). Pada beberapa kasus, pasien akan membutuhkan alat bantu
napas, seperti ventilator.
Sampai saat ini, obat dan vaksin untuk COVID-19 masih dalam tahap penelitian. Belum ada satu
obat pun yang benar-benar dianggap efektif untuk kondisi ini, termasuk dexamethasone.
Dexamethasone bukan merupakan antivirus, sehingga tidak bisa mengatasi infeksi akibat virus,
seperti COVID-19. Namun, dexamethasone sedang diteliti pada pasien COVID-19 berat yang
menggunakan ventilator.
Berikut ini merupakan cara menggunakan dexamethasone dengan benar berdasarkan bentuk
obat:
Obat ini sebaiknya dikonsumsi sesudah makan, untuk mencegah sakit maag. Dosis dan lama
penggunaan dexamethasone diberikan berdasarkan usia, kondisi, dan respons pasien terhadap
obat. Pastikan untuk mengikuti saran dokter dalam mengonsumsi dexamethasone.
Ketika mengonsumsi dexamethasone sirup, gunakan sendok yang terdapat dalam kemasan agar
dosisnya tepat, dan jangan menggunakan sendok makan.
Konsumsilah dexamethasone di waktu yang sama setiap harinya agar pengobatan efektif. Agar
tidak lupa, konsumsi di jam yang sama setiap harinya. Penderita yang telah mengonsumsi
dexamethasone untuk jangka panjang tidak boleh menghentikan konsumsi obat secara tiba-tiba
tanpa sepengetahuan dokter.
Sebelum menggunakan dexamethasone bentuk tetes mata atau salep mata, dongakkan kepala dan
tarik kelopak mata bawah. Kemudian, tekan botol kemasan sampai obat menetes ke mata. Jangan
berkedip dan tutup mata beberapa saat agar obat bereaksi. Hindari kontak langsung antara ujung
botol dengan mata.
Bila Anda sedang menjalani pengobatan dengan obat mata lain, gunakan obat mata tersebut 5–10
menit setelah menggunakan tetes mata dexamethasone. Jangan menggunakan salep mata atau
tetes mata dexamethasone lebih lama dari durasi yang dianjurkan dokter.
Jangan memakai lensa kontak selama menggunakan tetes mata dexamethasone, kecuali atas
persetujuan dokter. Bila dokter mengizinkan penggunaan lensa kontak, lepas lensa kontak
sebelum menggunakan obat ini. Setelah meneteskan obat ini, tunggu 15 menit sebelum memakai
lensa kontak lagi.
Dexamethasone injeksi (suntikan) diberikan oleh dokter melalui suntikan ke pembuluh darah,
sendi, atau ke otot.
Interaksi Dexamethasone dengan Obat Lain
Penggunaan dexamethasone dengan obat lain berisiko menimbulkan interaksi antarobat sehingga
dapat menimbulkan efek samping atau menurunkan efektivitas obat. Berikut ini adalah beberapa
obat yang dapat menimbulkan efek interaksi obat bila dikonsumsi dengan dexamethasone:
Meskipun jarang terjadi, dexamethasone juga bisa menimbulkan efek samping yang lebih serius.
Segera ke dokter bila muncul gejala di bawah ini:
Demam
Perubahan emosi
Tubuh mudah lelah
Nyeri di tulang, sendi, atau otot
Pembengkakan di tungkai
Gangguan penglihatan
Tinja berwarna hitam
Jantung berdebar
Kejang