Anda di halaman 1dari 3

Mengenal Penggunaan Dekongestan untuk Hidung Tersumbat

Foto: Usman Yousaf on Unsplash

Kondisi hidung tersumbat sering kali membuat Anda tidak nyaman, bahkan dapat
mengganggu waktu istirahat. Untuk mengatasi hal ini, obat golongan dekongestan biasanya
ampuh untuk meredakan hidung tersumbat. Yuk, kenali lebih jauh manfaat dan cara kerja
obat dekongestan, hingga hal-hal yang perlu diperhatikan saat menggunakannya. 

Apa itu dekongestan?

Dekongestan adalah jenis obat yang dapat meredakan hidung tersumbat. Obat ini biasanya
digunakan untuk meringankan gejala hidung tersumbat akibat:

 Flu dan pilek


 Alergi
 Sinusitis
 Radang selaput lendir hidung

Dekongestan termasuk obat bebas (over the counter/OTC). Artinya, Anda bisa
mendapatkannya dengan mudah di apotek tanpa resep dokter. Namun, Anda tetap harus
memastikan bahwa obat yang Anda beli berlabel hijau. Beberapa jurnal, seperti Annals of
Allergy, Asthma, & Immunology dan American Journal of Rhinology menyebut bahwa
dekongestan mengandung bahan aktif yang telah terbukti secara ilmiah mampu meredakan
kongesti hidung atau hidung tersumbat, di antaranya:

 Fenilefrin 
 Pseudoefedrin
 Oxymetazoline
 Xylometazoline

Mekanisme kerja obat dan penggunaan dekongestan pada hidung tersumbat 

Ketika hidung tersumbat, selaput lendir yang melapisi saluran hidung dapat meradang akibat
iritasi atau infeksi. Peradangan ini menyebabkan pembengkakan pembuluh darah dan
jaringan di hidung. Dekongestan kemudian bekerja dengan cara mengurangi pembengkakan
pembuluh darah di hidung sehingga membuka saluran udara. Terdapat beberapa jenis
dekongestan hidung yang dapat menjadi pilihan obat flu untuk meredakan hidung tersumbat,
antara lain:

 Tablet atau kapsul


 Cairan atau sirup
 Obat tetes
 Semprotan hidung (nasal spray)
 Bubuk untuk dilarutkan dalam air

Penggunaan obat dekongestan secara oral (diminum) biasanya tidak lebih dari 1-4 kali dalam
sehari. Untuk penggunaan dekongestan berupa obat semprot hidung atau tetes hidung tidak
boleh digunakan lebih dari 3 hari. Penggunaan nasal spray lebih lama dapat membuat efek
ketergantungan bahkan dapat menyebabkan penyumbatan hidung yang lebih berat. Bacalah
aturan pakai pada kemasan obat atau tanyakan langsung dengan apoteker dan dokter terkait
penggunaan dekongestan.

Perhatikan hal ini sebelum konsumsi obat dekongestan

Meskipun dapat dibeli tanpa resep dokter, obat yang mengandung dekongestan tidak
sepenuhnya aman dikonsumsi oleh orang dengan kondisi tertentu. Beberapa orang dengan
kondisi tertentu membutuhkan saran dokter bahkan tidak boleh mengonsumsi dekongestan,
seperti.

1. Bayi dan anak-anak 

Bayi dan anak-anak di bawah usia 6 tahun tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat
dekongestan. Dokter mungkin akan meresepkan jenis obat flu untuk bayi lain yang lebih
aman.Selanjutnya, ketika anak memasuki usia 6-12 tahun, dekongestan boleh diberikan tetapi
tidak lebih dari 5 hari.

2. Ibu hamil dan menyusui

Penggunaan dekongestan pada ibu hamil dan menyusui masih menjadi perdebatan di
kalangan ahli. Amannya, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum
menggunakan obat jenis ini. Pada ibu menyusui, biasanya dekongestan hidung berupa
semprotan atau tetes hidung lebih disarankan.

3. Penderita gangguan kesehatan tertentu

Orang dengan gangguan kesehatan tertentu biasanya tidak dianjurkan untuk mengonsumsi
dekongestan. Konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki satu atau lebih kondisi
kesehatan berikut:

 Diabetes 
 Hipertensi (tekanan darah tinggi)
 Hipertiroid
 Pembesaran prostat
 Penyakit hati
 Penyakit ginjal
 Penyakit jantung
 Glaukoma 

4. Konsumsi obat tertentu

Jika sedang mengonsumsi obat lain, seperti antidepresan, obat hipertensi, dan obat asma,
Anda biasanya tidak diizinkan untuk menggunakan obat pereda hidung tersumbat ini dahulu.
Anda tidak boleh menggunakannya berbarengan dengan obat dekongestan lainnya karena
kemungkinan interaksi obat. Interaksi obat membuat kerja obat tidak optimal atau
meningkatkan risiko efek samping. Memeriksakan kondisi kesehatan Anda sebelum
mengonsumsi dekongestan sangat dianjurkan untuk menghindari efek samping
dekongestan. Jika Anda mengalami sakit kepala, mulut kering, gelisah, ruam, tremor, jantung
berdebar, atau iritasi pada lapisan hidung, segera periksakan diri Anda ke dokter.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Dekongestan

Sama seperti obat-obatan lain, penggunaan dekongestan juga bisa menyebabkan efek
samping meskipun tergolong jarang. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah
menggunakan obat ini adalah:

 Iritasi pada lapisan hidung


 Mulut terasa kering
 Mual
 Sakit kepala
 Tremor atau gemetar
 Merasa gelisah
 Sulit buang air kecil (pada pria)
 Sulit tidur
 Ruam (reaksi alergi)
 Jantung berdebar

Efek samping yang lebih serius seperti syok anafilaktik dan halusinasi juga bisa timbul
walaupun kasus demikian sangat jarang terjadi.

Referensi :
Marianti (2018) Dekongestan - Manfaat, dosis dan efek samping. Available at:
https://www.alodokter.com/dekongestan (Accessed: 3 July 2021).
Sari, Y. N. I. (2021) Dekongestan: Mengenal Manfaat dan Mekanisme Kerja Obat Pereda
Hidung Tersumbat. Available at: https://www.sehatq.com/artikel/mengenal-dekongestan-
untuk-hidung-tersumbat (Accessed: 3 July 2021).

Anda mungkin juga menyukai