Anda di halaman 1dari 118

DEKENGESTAN

DEKONGESTAN

Bagaimana Dekongestan Bertindak?


Dekongestan merupakan agen simpatomimetik yang bertindak pada reseptor dalam mukosa
nasal yang menyebabkan pembuluh darah mengecil.Selain itu juga dapat mengurangi pembengkakan
mukosa hidung dan melegakan pernafasan. Dekongestan apabila dikombinasikan dengan antihistamin
sangat efektif melegakan tanda-tanda rinitis terutama bila hidung sumbat.

Jenis Dekongestan
1. Dekongestan sistemik

Dekongestan sistemik adalah seperti efedrin, fenilpropanolamin dan pseudoefedrin.

Dekongestan sistemik diberikan secara oral(melalui mulut). Meskipun efeknya tidak secepat
topikal tapi kelebihannya tidak mengiritasi hidung.

Perhatian !!!
Jenis dekongestan sistemik dapat menyebabkan tekanan darah tinggi terutamanya efedrin dan
fenilpropanolamin apabila melebihi dosisterapeutik sebanyak 2-3 kali. Untuk melihat dosis-dosis biasa
dekongestan tersebut silahkan lihat jadwal bawah.

Jika anda ada tekanan darah tinggi, hindarkan dari penggunaan dekongestan tersebut ( Dipiro, J. T.,
1999).

2. Dekongestan topikal
Digunakan untuk rinitis akut yang merupakan radang selaput lendir hidung.
Bentuk sediaan dekongestan topikal berupa balsam, inhaler, tetes hidung atau semprot hidung.
Dekongestan topikal (semprot hidung) yang biasa digunakan yaitu oxymetazolin, xylometazolin yang
merupakan derivat imidazolin.Karena efeknya dapat menyebabkan depresi. Susunan saraf pusat bila
banyak terabsorbsi terutama pada bayi dan anak-anak, maka sediaan ini tidak boleh untuk bayi dan
anak-anak.
Perhatian !!!

Agen ini tidak boleh digunakan lebih dari 3-5 hari berturut-turut.Kerana dapat menyebabkan rinitis
medicamentosa. Oleh itu, pengguna dinasihatkan supaya menggunakan dosis yang sesuai dan bila
diperlukan saja contohnya semasa akan tidur ( Dipiro, J. T., 1999).

Di antara beberapa jenis dekongestan, PPA (phenyl propanolamine) merupakan obat yang paling
banyak diributkan setelah Ditjen POM (Sekarang Badan POM) menarik obat-obat flu yang
mengandung PPA lebih dari 15 mg. Di Amerika Serikat, obat ini selain dipakai di dalam obat flu dan
batuk, juga digunakan sebagai obat penekan nafsu makan yang dijual bebas.
Dalam dosis tinggi, PPA bisa meningkatkan tekanan darah. Jika digunakan terus-menerus, dapat
memicu serangan stroke. Untuk mencegah efek buruk inilah, Dirjen POM membuat kebijakan
membatasi PPA di dalam obat flu dan obat batuk, maksimal 15 mg per takaran.
Tabel-1 berikut bisa Anda jadikan sebagai panduan ringkas dalam memilih obat batuk.
Jika batuk Anda

Pilihlah yang
mengandung

Contoh obat

Kering (tanpa disertai


dahak)

Antitusif

Dekstrometorfan, atau noskapin

Disertai dahak

Ekspektoran

Bromheksin, gliseril guajakolat (GG,


atau guaifenesin), ambroksol,
karbosistein, atau ammonium klorida

Akibat alergi dan disertai


dengan hidung meler

Antihistamin

Difenhidramin, klorfeniramin
(CTM), doksilamin, feniramin, atau
tripolidin

Disertai dengan napas yang


tidak lega

Dekongestan

Fenil propanol amin, efedrin,


pseudoefedrin, etilefedrin, atau
fenilefrin

Nah yang dicari adalah merk dagang obat yang fungsinya sebagai antitusif dan ekspektoran, istilahnya
ya kayak obat sapu jagat gitu jadi satu obat bisa menyembuhkan berbagai macam penyakity.
Alhamdulillah dapet nih satu sumber dari sini.
Tabel komposisi beberapa obat batuk
Merek obat

Komposisi (golongan)

Actifed DM

Tripolidin (antihistamin)

Pseudoefedrin (dekongestan)
Dekstrometorfan (antitusif)

Benadryl DMP

Difenhidramin (antihistamin, antitusif)


Dektrometorfan (antitusif)
Fenilefrin (dekongestan)
Ammonium klorida (ekspektoran)
Natrium sitrat (ekspektoran)

Bisolvon

Bromheksin (ekspektoran)

Komix

Dekstrometorfan (antitusif)
CTM (antihistamin)
PPA (dekongestan)
Ammonium klorida (ekpektoran)

Kalibex

Dekstrometorfan (antitusif)
Difenhidramin (antihistamin, antitusif)
PPA (dekongestan)

Vicks
formula 44

Dekstrometorfan (antitusif)
Doksilamin (antihistamin, antitusif)

Woods
Antitussive

Dekstrometorfan (antitusif)
Difenhidramin (antihistamin, antitusif)

Woods
Expectorant

Bromhexin (ekspektoran)
Guaifenesin (ekspektoran)

Peran Perawat :
Perawat terampil & tepat saat memberikan obat.
Tidak sekedar memberikan pil untuk diminum atau injeksi obat melalui pembuluh darah, namun juga
mengobservasi respon klien terhadap pemberian obat tersebut.
Pengetahuan tentang manfaat dan efek samping obat sangat penting untuk dimiliki perawat.
Perawat memiliki peran yang utama dalam meningkatkan dan mempertahankan dengan mendorong
klien untuk proaktif jika membutuhkan pengobatan.
Dengan demikian : perawat membantu klien membangun pengertian yang benar dan jelas tentang
pengobatan, mengkonsultasikan setiap obat yang dipesankan, dan turut bertanggung jawab dalam
pengambilan keputusan tentang pengobatan bersama tenaga kesehatan lainnya.
Obat adalah substansi yang berhubungan fungsi fisiologis tubuh dan berpotensi mempengaruhi status
kesehatan. Pengobatan / medikasi adalah obat yang diberikan untuk tujuan terapeutik / menyembuhkan.
Obat dapat diklasifikasikan melalui beberapa cara, antara lain berdasarkan : bahan kimia penyusunnya,
efek yang ditimbulkan baik didalam laboratorium maupun tubuh manusia.

http://purwaisontheway.wordpress.com/2010/02/08/tugas-farmol-macam-macam-obat-sistem-pernafasan/
http://members.fortunecity.com/allertis/dekongestan.htm
http://medicastore.com/apotik_online/obat_saluran_nafas/dekongestan_dan_obat_hidung_lainnya.htm

http://berbagi-sehat.com/article/12254/peran-perawat-dalam-pemberian-obat.html

Diposkan oleh ayusnita di 19.55 Tidak ada komentar:

Mengenal efedrin, obat lama yang kita


perlu waspada.

5102012
Dear kawan,

Beberapa hari lalu, ada sebuah request masuk lewat blog ini, aku tulis sesuai aslinya.
Mohon info lebih lengkap mengenai efedrin, Bu,.. krn saat ini sering kali penyalah
gunaaan efedrin dilakukan oleh masyarakat, trus penggunaan puyer batuk utk anak2 yg
komposisinya mgd efedrin, meskipun sebenarnya indikasi batuknya tdk disertai pilek.
Request ini cukup memancing rasa ingin tahuku, yang membawaku untuk mencari tau
lebih banyak tentang efedrin, untuk kubagikan dalam blog ini. Semoga bermanfaat.
Apa itu efedrin?

Well, sebagian besar pembaca mungkin sudah kenal


dengan senyawa ini.. Efedrin merupakan senyawa alkaloid yang dijumpai pada beberapa
tanaman genus Ephedra. Di Cina, beberapaTraditional Chinese Medicine seperti ma
huangmengandung efedrin dan pseudoefedrin.Produksi efedrin di Cina yang berasal
dari tanaman Ephedra sinica cukup besar, mencapai senilai USD 13 juta, yang berasal
dari 30000 ton efedra per tahunnya. Namun demikian, efedrin yang dipakai saat ini
kebanyakan merupakan senyawa sintetik, karena isolasi dan ekstraksi efedrin
dari Ephedra tidak lagicost-effective karena biaya yang mahal, dan juga
ada concern terhadap ketersediaan tanaman Ephedra jika dieksplorasi terus menerus.
Bagaimana struktur kimia efedrin?
Secara kimia, efedrin menunjukkan isomerisme optikal dan memiliki dua pusat kiral,
sehingga menghasilkan 4 stereoisomer Aduuh, bahasane kimia banget. Pasangan
enantiomer dengan stereokimia (1R, 2S dan 1S,2R) adalah efedrin, sedangkan yang
berstereokimia (1R,2R dan 1S, 2S) adalah pseudoefedrin. Isomer yang dipasarkan
sebagai efedrin adalah ()-(1R,2S)-ephedrine. Yang menarik, dengan perbedaan
stereokimia ini, efek dari efedrin dan pseudoefedrin berbeda, di mana efedrin memiliki
efek yang lebih poten, termasuk juga efek samping yang lebih besar daripada
pseudoefedrin. Efedrin dan pseudoefedrin keduanya masih banyak dijumpai dalam
komponen obat selesma/obat flu yang ada di pasaran.

Dari struktur kimianya, efedrin


merupakan suatu senyawa amina yang memiliki struktur kimia mirip dengan
turunanmetamfetamin dan amfetamin. Dapat dikatakan, efedrin adalah suatu

amfetamin yang tersubstitusi dan merupakan analog struktural metamfetamin.


Perbedaannya dengan metamfetamin hanyalah adanya struktur hidroksil (OH). Kalian
tau amfetamin kan? Amfetamin adalah sejenis stimulan sistem syaraf. Turunannya
yaitu metilen dioksi metamfetamin (MDMA) yang sangat ngetop sebagai ecstasy,
dan metamfetamin HCl atau shabu-shabu, merupakan obat yang sering
disalahgunakan untuk nge-fly
Karena itu, efedrin bahkan bisa menjadi bahan baku pembuatan ecstasy dengan
mereaksikannya dengn suatu reduktor.

Bagaimana mekanisme aksi efedrin?


Ephedrine adalah amina simpatomimetik yang beraksi sebagai agonis
reseptor adrenergik. Aksi utamanya adalah pada beta-adrenergik reseptor, yang
merupakan bagian dari sistem saraf simpatik. Efedrin memiliki dua mekanisme aksi
utama. Pertama, efedrin mengaktifkan -reseptor dan -reseptor pasca-sinaptik
terhadap noradrenalin secara tidak selektif. Kedua, efedrin juga dapat meningkatkan
pelepasan dopamin dan serotonin dari ujung saraf.
Dengan mekanisme tersebut, efedrin digunakan untuk beberapa
indikasi. Pertama,efedrin dapat digunakan untuk obat
asma, sebagai bronkodilator (pelega saluran nafas) karena ia bisa
mengaktifkan reseptor beta adrenergik yang ada di saluran nafas. Pengobatan asma
tradisional atau jaman dulu masih banyak menggunakan efedrin dalam racikannya,
namun obat ini mulai banyak ditinggalkan karena efek sampingnya yang cukup besar.
Sifatnya yang tidak selektif di mana dapat mengaktifkan reseptor alfa adrenergik pada
pembuluh darah perifer dapat menyebabkan efek vasokonstriksi atau penciutan
pembuluh darah, yang bisa berakibat naiknya tekanan darah.
Namun di sisi lain, efeknya sebagai vasokonstriktor ini juga digunakan sebagai
mekanisme obat dekongestan (melegakan hidung tersumbat). Diketahui, ketika hidung
tersumbat, terjadi pelebaran pembuluh darah pada pembuluh2 kapiler sekitar hidung.
Karena itu, efedrin yang bersifat menciutkan pembuluh darah bisa berefek melegakan
hidung tersumbat. Hal yang sama terjadi pada pseudo-efedrin. Namun karena
pertimbangan keamanan, efedrin sudah jarang dipakai dalam komponen obat flu sebagai
pelega hidung tersumbat. Sebaliknya, yang banyak digunakan adalah pseudoefedrin.
Mekanisme aksi pseudoefedrin mirip efedrin, tapi aktivitasnya pada beta-adrenergik lebih
lemah. Pseudoefedrin menunjukkan selektivitas yang lebih besar untuk reseptor
adrenergik alfa yang terdapat pada mukosa hidung dan afinitas rendah pada reseptor
adrenergik yang ada di sistem saraf pusat ketimbang efedrin.
Mengapa efedrin sering disalahgunakan?
Seperti yang disampaikan dalam request tentang tulisan ini di atas, efedrin berisiko untuk
disalah gunakan. Mengapa? Hal ini nampaknya terkait dengan mekanisme kedua, yaitu
meningkatkan pelepasan dopamin dan serotonin. Dopamin diketahui merupakan
neurotransmitter yang terlibat dalam system reward di otak yang menyebabkan rasa
senang dan ingin mengulang berkali-kali sehingga menjadi efek ketagihan. Sedangkan
serotonin juga termasuk neurotransmiter yang terlibat dalam mood seseorang dan bisa
membantu meningkatkan suasana hati. Dengan strukturnya yang mirip amfetamin dan
metamfetamin, mudah diduga ia memiliki efek yang mirip juga sebagai stimulan
walaupun berbeda kekuatannya. Efedrin banyak digunakan untuk pesta napza karena
ia lebih murah dan dapat diperoleh dengan mudah di apotek. Seperti halnya amfetamin,
efedrin juga bisa digunakan sebagai doping bagi atlet atau mereka yang memerlukan
kerja fisik yang berat dan butuh kewaspadaan. Jika dipakai terus menerus, efedrin bisa
menyebabkan efek ketergantungan.

Penggunaan efedrin yang lain?


Ternyata efedrin sering juga digunakan sebagai obat pelangsing. Kalian bisa dengan
mudah mendapatkan iklan efedrin di internet sebagai obat pelangsing atau untuk body
builder. Hal ini karena ia juga memiliki efek termogenik. Beberapa efek yang
mendukung efedrin sebagai pelangsing adalah bahwa ia bisa meningkatkan kecepatan
yang terkait dengan lipolisis (pemecahan lemak). Kedua, efedrin merupakan penekan
nafsu makan, sehingga ideal untuk seseorang yang sedang diet. Ketiga, efek stimulan
sarafnya menyebabkan orang merasa memiliki lebih banyak energi, sehingga walaupun
asupan kalori kurang maupun banyak olahraga, mereka tidak merasa lelah. Sebagai
termogenik, efedrin digunakan dalam dosis 25-50 mg sehari, jauh lebih besar daripada
yang digunakan sebagai dekongestan (di Canada, efedrin tersedia sebagai dekongestan
dg kemasan tablet 8 mg). Perlu diingat, bahwa hal ini bisa meningkatkan risiko efek
samping, terutama peningkatan tekanan darah.
Apa kemungkinan Efek Sampingnya?
Di samping manfaatnya, tentu saja efedrin tidak bebas dari efek samping. Karena itulah
obat ini sudah tidak terlalu banyak digunakan lagi, kecuali oleh dokter-dokter yang masih
mendasarkan peresepannya pada pengetahuannya di masa lalu. Beberapa kemungkinan
efek sampingnya antara lain adalah: kecemasan, gemetar, pusing, Sakit kepala ringan,
gastrointestinal distress (misalnya kram perut), insomnia, denyut jantung tidak teratur,
jantung berdebar-debar, peningkatan tekanan darah, stroke, kejang, psikosis, lekas
marah dan agresi.
Dengan demikian, efedrin tidak boleh digunakan oleh siapa saja dengan penyakit
jantung, tekanan darah tinggi, riwayat penyakit jantung dari setiap jenis, penyakit
kardiovaskular stroke atau lainnya, depresi, kecemasan, bipolar, asidosis metabolik,
diabetes mellitus atau jika salah satu efek samping tercantum di atas terjadi secara
berulang.
Penutup
Begitulah kawan, sekilas ulasan tentang efedrin, memenuhi request tulisan dari seorang
kawan pembaca setia blog ini. Pengetahuan ini tentunya bukan digunakan untuk
menyalahgunakan efedrin, tapi sebaliknya menjaga agar tidak terjadi
penyalahgunaannya. Untuk resep-resep bagi anak-anak yang mengandung efedrin, aku
pribadi tidak mendukungnya, jika ada sediaan yang lebih aman yaitu pseudoefedrin.
Aku mohon maaf ya, kalau masih banyak request yang belum sempat mendapatkan
kesempatan ditindak-lanjuti. Mudah-mudahan masih selalu diberi kesehatan, kekuatan,
dan kemauan untuk menulis.. Sampai jumpa di next posting yaa

Komentar : 6 Comments
Tag: dekongestan, Efedrin, ephedra sinica, ephedrine, ma huang, pseudoefedrin, simpatomimetik
Kategori : Obat

Rhinitis alergi

2122010
Dear kawan,

Paparan alergen dapat memicu rhinitis alergi

Pernah ngga kalian bersin-bersin dengan hidung meler ketika menghirup sesuatu
misalnya debu, serbuk sari, atau bulu binatang? Kemudian mungkin hidung dan mata

terasa gatal? Hidung buntet? Mata berair? Kalau iya, mungkin Anda menderitarhinitis
alergi. Apa itu rhinitis alergi? Tulisan di bawah ini membahas tentang rhinitis alergi.
Apa itu rhinitis alergi?
Rhinitis berasal dari kata rhino yang artinya hidung, dan itis yang artinya
peradangan. Jadi rhinitis adalah gangguan peradangan pada selaput mukosa/lendir
hidung.Sedangkan alergi adalah penyebabnya. Jadi rhinitis alergi adalah peradangan
selaput lendir hidung karena alergi. Istilah lainnya dalam bahasa Inggris adalah hay
fever. Apa ada rhinitis yang bukan karena alergi? Ya, ada. Rhinitis bisa juga disebabkan
karena hipersensitivitas saraf-saraf di sekitar hidung, misalnya terhadap perubahan
cuaca, perubahan kelembaban udara, dll. Rhinitis jenis ini disebut rhinitis
vasomotor. Rhinitis jenis ini tidak mempan diobati dengan obat anti alergi.
Apa yang terjadi pada rhinitis alergi?
Rhinitis alergi diawali dengan proses alergi, di mana ketika seseorang secara tidak
sengaja menghirup suatu alergen (misalnya serbuk sari bunga, debu, jamur, bulu, dll),
maka tubuh akan berespon menghasilkan senyawa kimia yang disebut histamin dari sel
mast. Histamin akan beraksi pada reseptornya yang berada di saluran nafas (hidung)
dan sekitarnya, menyebabkan gejala-gejala seperti tersebut di atas.
Apakah rhinitis alergi bersifat menurun? Hm. sifat alergi sendiri bersifat menurun.
Tetapi jenis alergi yang diturunkan bisa bervariasi. Seorang dengan rhinitis alergi
mungkin akan memiliki anak dengan alergi kulit (eksim), atau asma, atau alergi yang
lain.
Bagaimana mengetahui apakah kita alergi atau tidak?

Seorang dengan riwayat alergi mungkin bisa


mengidentifikasi kapan atau pada kondisi apa ia mengalami reaksi alergi. Umumnya
ketika diperiksakan ke dokter, dokter akan menanyakan apakah ada riwayat alergi
keluarga, macam alergi yang dialami, dan macam alergen yang diketahui. Selain itu,
untuk memastikan apakah seseorang benar menderita alergi, akan disarankan
pemeriksaan denganskin test. Skin test adalah suatu uji dengan menyuntikkan di bawah
kulit atau menggoreskan beberapa jenis alergen pada kulit. Biasanya dilakukan pada
kulit lengan bawah atau punggung (untuk anak-anak). Kemudian diperiksa apakah pasien
memberikan respon positif terhadap alergen tertentu. Dari test itu, sekaligus bisa
dipastikan macam alergen yang sensitif bagi pasien. Jika dokter menentukan bahwa Anda
tidak dapat menjalani tes kulit, tes darah tertentu juga dapat membantu diagnosis. Tes ini
mengukur tingkat zat tertentu yang terkait dengan alergi, yang disebut imunoglobulin E
(IgE). Hitung darah lengkap (Complete Blood Count), khususnya jumlah eosinofil, juga
dapat membantu mengungkapkan ada-tidaknya alergi.
Apa pengobatannya?
Pengobatan terbaik adalah untuk menghindari alergen. Mungkin tidak bisa untuk
sepenuhnya menghindari semua alergen yang memicu, tapi setidaknya kita dapat
mengambil langkah-langkah untuk mengurangi paparan alergen. Selain menghindari
alergen, ada berbagai obat tersedia untuk mengobati rhinitis alergi. Obat mana yang
diresepkan dokter tergantung pada jenis dan beratnya gejala, usia, dan apakah ada
kondisi medis lain (seperti asma). Obat-obat untuk rhinitis alergi antara lain adalah:
Antihistamin
Antihistamin bekerja dengan baik untuk mengobati gejala alergi, terutama bila gejala
tidak sering terjadi atau tidak berlangsung lama. Antihistamin terdapat dalam berbagai
jenis dan merk, dan dapat digolongkan menjadi antihistamin

generasi pertama dankedua. Antihistamin generasi pertama contohnya CTM,


prometazin, difenhidramin, mepiramin, yang bersifat sedatif (menyebabkan
kantuk). Obat-obat ini bisa dibeli tanpa resep, dan dapat digunakan untuk gejala ringan
sampai sedang. Pemberian obat golongan ini perlu dipertimbangkan jika pasien harus
berada dalam keadaan waspada/terjaga, misalnya anak-anak yang harus belajar di
sekolah, atau orang yang bekerja sebagai sopir atau menjalankan mesin, karena obatobat ini bisa mengganggu pekerjaannya dengan sifatnya yang membuat kantuk.
Antihistamin yang lebih baru, yang digolongkan generasi kedua, relatif tidak
menyebabkan kantuk, atau sedikit menyebabkan kantuk. Beberapa ada yang bisa dibeli
bebas, sebagian ada yang harus dibeli dengan resep dokter. Contoh obat-obat golongan
ini antara lain fexofenadine, terfenadin, setirizin, loratadin, desloratadin, dll,
dengan berbagai nama paten. Ada pula antihistamin dalam bentuk semprot hidung, yang
berisi azelastin.
Kortikosteroid

Untuk rhinitis alergi yang berat, kadang


diperlukan lebih dari antihistamin, yaitu obat golongan kortikosteroid. Kortikosteroid
dalam bentuk semprotan hidung merupakan pengobatan yang paling efektif untuk
rhinitis alergi. Obat ini digunakan dalam jangka panjang untuk mencegah kekambuhan,
tetapi juga dapat digunakan untuk jangka waktu yang lebih singkat. Banyak merek yang
tersedia, dan cukup aman untuk anak-anak dan orang dewasa.
Dekongestan
Dekongestan adalah golongan obat untuk mengatasi gejala-gejala seperti hidung
tersumbat. Obat ini terdapat dalam bentuk semprotan hidung, misalnya
adalahnafazolin, tetrahidrozolin, oksimetazolin, dll, tetapi sebaiknya tidak
digunakan lebih dari 3 hari. Hati-hati dengan semprotan hidung yang mengandung
pengawetbenzalkonium klorida, karena dapat memperburuk gejala. Dekongestan oral
yang bersifat sistemik juga bisa digunakan, seperti fenilefrin, pseudoefedrin,
ataufenilpropanolamin.
Imunoterapi
Jika obat-obat tadi sifatnya hanya mengurangi gejala (tidak bisa menghilangkan sama
sekali sifat alerginya), maka imunoterapi adalah pengobatan yang bersifat
menghilangkan sifat sensitivitas tubuh terhadap alergen. Caranya, tubuh disuntik dengan
larutan alergen secara teratur dengan dosis yang makin meningkat, sampai tubuh bisa
beradaptasi terhadap alergen dan tidak lagi memberikan respon alergi. Namun terapi
semacam ini membutuhkan komitmen yang tinggi, karena memerlukan waktu yang
panjang, ketekunan menjalani terapi, dan biaya yang cukup besar.
Gitu dulu ya, kawan. sekedar pencerahan tentang rhinitis alergi.

Komentar : 93 Comments
Tag: anti alergi, antihistamin, Curcuma xanthorrhiza, dekongestan,

Makalah SO.......

BAB II
PEMBAHASAN
OBAT MATA
Antiinfeksi
Obat mata golongan antiseptik dan antiinfeksi digunakan pada
gangguan mata karena adanya infeksi oleh mikroba, masuknya benda
asing ke dalam kornea mata atau kornea mata luka/ulkus. Kebanyakan
infeksi mata superfisial akut dapat diobati secara topikal. Blefaritis dan
konjungtivitis sering disebabkan oleh stafilokokus; sedangkan keratitis dan
endoftamitis mungkin bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
Blefaritis bakterial dapat diobati dengan pemberian salep mata antibakteri
di kantung konjungtiva atau di pelupuk mata.
Hampir semua kasus infeksi konjungtiva akut dapat sembuh dengan
sendirinya. Antibakteri tetes mata atau salep mata digunakan bila
diperlukan tindakan pengobatan. Respons yang kurang baik terhadap
pemberian obat menunjukan konjungtivitis kemungkinan disebabkan oleh
virus atau alergi. Konjungtivitis gonokokus diobati dengan antimikroba
sistemik dan topikal. Sementara itu, ulkus kornea dan keratitis perlu
penanganan oleh dokter spesialis dan mungkin membutuhkan penggunaan
antimikroba subkonjungtival atau sistemik. Endoftalmitis adalah
kedaruratan medik yang juga membutuhkan penatalaksanaan oleh dokter
spesialis dan sering membutuhkan pengobatan menggunakan antibiotik
parenteral, sub-konjungtival atau sistemik.
Kandungan obat antiseptik dan antiinfeksi mata selain pembawa yang
harus steril dan inert (tidak menimbulkan efek pada mata atau tidak
bereaksi dengan zat aktifnya/obat) dalam bentuk tetes atau salep, juga zat
aktifnya merupakan antibiotik/antiseptik atau antivirus dengan berbagai
golongan.
Obat antiinfeksi untuk mata dibagi lagi dalam beberapa bagian yakni
antibakteri, antijamur, dan antivirus, yang masing-masing golongan
tersebut ada spesialisasi tersendiri khusus untuk obat-obatnya. Golongan
senyawa obat khusus untuk antibakteri dan antijamur yakni: asam fusidat,
firamisetin sulfat, gentamisin, kloramfenikol, levofloksasin, neomisin sulfat,
polimiksin B sulfat, ciprofloxacin, tobramisin, dibekasin, oxitetrasiklin,
sulfasetamid, dan tetrasiklin. Sementara golongan senyawa obat yang
termasuk antivirus yakni: asiklovir dan idoksuridin untuk infeksi herpes
simpleks seperti ulcer kornea.
Golongan Obat

Indikasi

Kontraindik
asi

Efek
Samping

Dosis

Mekanisme
Kerja

Sediaan
Beredar

Gentamisin

Ciprofloxacin

Konjungtivitis,
keratitis,
keratokunjungtivit
is, tukak kornea,
blefaritis, dan
sakit mata lainnya
yang rentan
terhadap
gentamisin.

Hipersensitif
terhadap
golongan
obatgentamisi
n

Pandangan
kabur, iritasi
sementara.Le
bih jarang
terjadi: mata
kering, nyeri
okular.

1 tetes pada
mata yang
sakit 3 kali
sehari.
Gunakan
berselang
minimal 10
menit.

golongan
aminoglikosi
da yang
efektif untuk
menghambat
bakteri
penyebab
infeksi pada
mata.

Danigen(Dankos)
Tetes mata (K);
Garexin (Global M
Pharmalab) Salep m
3mg/ml; tetes mata
3mg/ml (K);
Genoint (Erela) sa
mata 0.3%; tetes m
Isotict
timact(Fahrenheit)
tetes mata 0.3%, 0.
(K);
Sagestam(Sanbe
Farma) tetes mata d
tetes telinga 3mg/m
(K);
Ximex
konigen(Konimex)
tetes mata 0.3% (K

Ulkus kornea yang


disebabkan oleh
bakteri/ virus. Dan
juga untuk
Konjungtivitis
(radang selaput
ikat mata) yang
disebabkan oleh
strain bakteri yang
rentan terhadap
ciprofloxacin atau
golongan kuinolon
lainnya.

Hipersensitif
terhadap
Siprofloksasi
n atau
golongan
kuinolon
lainnya.

Rasa terbakar
atau rasa tidak
enak
setempat,
gatal-gatal,
edema
kelopak mata,
mata berair.

Ulkus
kornea: 2
tetes tiap 15
menit selama
6 jam
pertama, lalu
2 tetes tiap 30
menit selama
sisa hari
pertama. Hari
kedua : 2
tetes tiap jam.
Hari ke-3
sampai hari
ke-14 : 2
tetes tiap 4
jam.
Konjungtivit
is: 1-2 tetes
tiap 2 jam
selama 2 hari
& 1-2 tetes
tiap 4 jam
selama 5 hari
berikutnya.

Ciprofloxacin
bekerja
dengan cara
menghambat
subunit A
pada DNAgyrase
(topoisomera
se) yang
merupakan
bagian
esensial
dalam proses
sintesa DNA
bakteri.
Siprofloksasi
n efektif
terhadap
bakteri gramnegatif dan
gram-positif.

Baquinor(Sanbe
Farma) Tetes mata
3mg/ml (K);
Isotic
Renator(Fahrenhe
tetes mata 3mg/ml
Ximex
Cylowam(Konime
Tetes mata 0.3% (K

Kloramfenikol

Blepharitis,
catarrhae,
conjunctivitis,
traumatic keratitis,
trachoma,
ulcerative keratitis

Penderita
yang
hipersensitif
terhadap
Kloramfeniko
l

Rasa pedas
sementara,
laporan yang
jarang
mengenai
anemia
aplastik;
pasien yag
hipersensitif
terhadap
golongan obat
ini.

1 tetes pada
mata yang
sakit 3 kali
sehari
gunakan
berselang
minimal 10
menit dari
penggunaan
obat penurun
tekanan
okular yang
lain.

Kloramfeniko
l memiliki
spektrum
yang luas
sebagai
antibakteri
sehingga
dapat
mengatasi
infeksi akibat
mikroba/bakt
eri patogen.

Cendofenicol(Cen
salep mata 1%; tete
mata 0.25%, 0.5%,
(K);
Cloramidina
(Armoxindo) salep
mata 1% (K);
Colme
(Interbat) tetes mat
0.5% (K);
Erlamycetin(Erela
Salep mata 1%; tet
mata 5mg/ml (K);
Isotic
Salmicol(Fahrenhe
tetes mata 0.5% (K
Kemicetine(Danko
Salep mata 1%; Tet
mata 10mg/ml (K);
Reco (GMP) tetes
0.5% salep mata 1%
(K);
Spersanicol(Novar
salep mata 1%, tete
mata 5mg/ml (K);

*Albucetine(Cend
salep mata, tetes m
(K);
*Kloramixin(Arm
do) tetes mata (K)

Golongan Obat
Tobramisin

Indikasi
Terapi infeksi
bagian luar mata
dan adneksanya
disebabkan bakteri
yang peka.

Kontraindik
asi
Hipersensitif
terhadap
tobramisin

Efek
Samping
Hipersensitif,
gatal dan
bengkak pada
kelopak mata,
eritema
konjungtiva,
toksisitas
okular lokal

Dosis
Ringan atau
sedang: 1-2
tetes setiap 4
jam;
Berat: 2 tetes
per jam
hingga
sembuh

Mekanisme
Kerja
Antibiotika
kelompok
aminoglikosi
da yang larut
dalam air dan
spektrum luas
yang aktif
terhadap
bakteri
patogen
Gram-negatif
dan Grampositif pada
mata.

Sediaan
beredar
Bralifex (Sanbe
Farma) tetes mata (
Isotic
Tobryne(Fahrenhe
tetes mata (K);
Tobrex (Alcon) tet
mata 0.3%, salep m
0.3% (K)
*Bralifex Plus(San
tetes mata 3mg/ml
*Tobradex(Alcon)
tetes mata, salep m
(K)

Dibekasin/ Dibekasin
Sulfat

Ulkus kornea,
infeksi glandula
tarsal, kordeolum,
blefaritis,
dakriosistitis,
konjungtivitis,
keratitis,
episkleritis.

Hipersensitif
terhadap
golongan
dibekasin

Iritasi atau
sensitisasi

Sehari 4 x 2
tetes

Antimikrobaantibakteri

Dibekacin Meiji(M
) tetes mata 3mg/m
(K)

Oksitetrasiklin/Oksitetrasi
klin HCl

Infeksi okular
superfisial yang
mengenai
konjungtiva dan/
kornea

Hipersensitif

Reaksi Alergi

Oleskan
dalam sehari
4-6 kali ke
kantong
konjungtiva

Oxytetracycli
ne bersifat
bakteriostatik
dengan cara
menghambat
sintesis
protein
bakteri

Terramycin(Pfizer
salep mata 1% (K);
*Terracortril(Pfiz
Salep mata (K)

Sulfasetamid/
Sulfasetamid Natrium

Tukak kornea,
blefaritis,
blefarokonjungtivi
tis, konjungtivitis
kronik,
dakriosistitis,
trakom,
pencegahan
infeksi pada abrasi
kornea, laserasi
atau terbakar,
pengeluaran benda
asing dari mata

Hipersensitif
terhadap
golongan
sulfasetamid/
sulfasetamid
natrium

Reaksi alergi
dan infeksi

1-2 tetes dam


diulangi
paling sedikit
4 kali sehari
selama
beberapa hari

aktivitas
antimikroba
dengan
spektrum
luas, dapat
mencegah
pertumbuhan
dan
perkembanga
n berbagai
jenis bakteri,
baik gram
positif
maupun gram
negatif

Albucid(Nicholas)
tetes mata (T)
Albuvit (Cendo) te
mata 10% (T);
Bleph-10
Allergan (Darya V
tetes mata (K);
Cendocetamide(C
o) salep mata 100m
tetes mata 10%, 15
(T);
Dansemid(Dankos
tetes mata 15% (K)
*Cendocetapred(C
o) tetes mata, salep
mata (K);
*Albucetine(Cend
salep mata, tetes m
(K);

Tetrasiklin/ Tetrasiklin
HCL

Infeksi superfisial
oleh bakteri gram
positif dan negatif,
protozoa, virus
dan ricketsia.

Hipersensitif

Pada individu
tertentu dapat
menimbulkan
reaksi alergi
seperti
urtikaria,
edema
palpebra serta
menjadi peka
terhadap
cahaya
(fotosensitasi
kulit)

Sehari 3-4
kali,
dioleskan
pada bagian
mata yang
sakit

Menghambat
sintesis
protein
bakteri dan
bersifat
bakteriostatik
, bersifat
menghambat
baik untuk
bakteri gram
positif
maupun
bakteri gram
negatif

Enkacyclin(Kimia
Farma) Salep mata
Erlacyclin(Erela)
Salep mata (K)

Asiklovir

Keratitis Herpes
Simpleks

Hipersensitif

Rasa pedih
ringan
sementara
keratopati,
blefaritis,
konjungtivitis.

Sehari 5 kali
dengan
interval 4 jam
1 cm salep
ditempatkan
pada kantung
konjungtiva
bawah,
dilanjutkan 3
hari setelah
sembuh.

Di dalam sel,
asiklovir
mengalami
fosforilasi
menjadi
bentuk aktif
acyclovir
trifosfat yang
bekerja
menghambat
virus herpes
simplex DNA
polymerase
dan replikasi
DNA virus,
sehingga
mencegah
sintesa DNA

Termiral(Sanbe) S
mata (K)

virus tanpa
mempengaru
hi proses sel
yang normal.

Kortikosteroid dan Antiinflamasi


Kortikosteroid yang digunakan secara lokal (seperti tetes mata, salep mata, atau injeksi
subkonjungtival) atau secara oral dan sistemik memiliki peranan penting dalam pengobatan inflamasi
segmen anterior, termasuk yang disebabkan oleh pembedahan. Tiga risiko yang berhubungan dengan
penggunaan kortikosteroid yakni: mata merah, glaukoma steroid dan katarak steroid.
Peradangan pada mata sering juga disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur dan alergi.
Gejala yang dirasakan pasien misalnya mata berair dan gatal, tampak kemerahan, adanya secret/kotoran
mata, silau, buram atau kelopak mata bengkak. Pengobatan bergantung kepada penyebabnya dapat
berupa antibiotika,anti inflamasi, anti alergi, anti jamur dan antivirus.
Sediaan lain yang digunakan untuk pengobatan topikal inflamasi dan konjungtivitis alergi
meliputi antihistamin, lodoksamid dan natrium kromoglikat. Sediaan topikal antihistamin seperti tetes
mata yang mengandung antazolin sulfat, ketotifen, levokasbatin, dan olopatadin dapat digunakan untuk
konjungtivitis alergi. Tetes mata natrium kromoglikat mungkin berguna untuk keratokonjungtivitis
vernal dan konjungtivitis alergi lainnya. Tetes mata lodoksamid digunakan untuk konjungtivitis alergi
termasuk yang musiman. Tetes mata diklofenak juga digunakan untuk konjungtivitis alergi musiman.
Golongan Obat

Indikasi

Betametason

Alergi kronik dan


akut berat,
inflamasi pada
mata yang
responsif terhadap
steroid, atau alergi
pada mata.

Golongan Obat

Indikasi

Kontraindikasi
Hipersensitif,
kondisi-kondisi
bakteri, virus,
jamur,
tuberkulosa, atau
purulen pada
mata, glaukoma
atau herpetik
keratitis.

Kontraindikasi

Efek
Samping
Reaksi
Hipersensif,
tekanan intra
okuler naik,
penglihatan
kabur,
katarak

Efek
Samping

Dosis

Mekanisme
Kerja

Dosis
awal,
teteskan
1-2 tetes
pada mata
yang sakit
setiap jam
pada siang
hari dan
setiap 2
jam pada
malam
hari, bila
mulai
membaik,
gunakan 1
tts setiap
4 jam,
selanjutny
a sehari 34 kali 1
tetes.

Betametason
adalah
glukokortikoid
sintetik yang
mempunyai
efek sebagai
antiinflamasi
dan
imunosupresan.
Betametason
menstabilkan
leukosit
lisosomal,
mencegah
pelepasan
hidrolase
perusak asam
dari leukosit,
menghambat
akumulasi
makrofag pada
daerah radang.

Dosis

Mekanisme
Kerja

Sediaan
beredar

Betam-opthal(Sa
Farma) tetes mata
0.1% (K);
*Garasone(Scher
Plough) tetes mata
(K)

Sediaan
beredar

Deksametason

Keadaan mata yang


responsif terhadap
terapi dengan
deksametason,
radang mata
disertai dengan
infeksi bakteri,
luka pada kornea.

Hipersensitif,
infeksi herpes
simpleks akut dan
penyakit virus
lainnya pada
kornea dan
konjungtiva,
tuberkulosis pada
mata, jamur pada
mata, trakoma,
infeksi purulen
akut pada mata.

Sensitasi
alergi,
peningkatan
tekanan
intraokular,
potensi
terjadinya
glaukoma,
pembentukan
katarak
subkapsular
posterior

Untuk
mata 1-2
tetes pada
mata yang
sakit
hingga 6
kali sehari
atau lebih
sering jika
diperluka
n.

Fluorometolon

Pengobatan lokal
inflamasi (jangka
pendek)

Erosi kornea,
ulkus kornea,
keratokonjungtivit
is karena virus,
tuberkulosis mata,
penyakit mata
karena jamur atau
penyakit mata
supuratif.

Peningkatan
tekan
intraokular
dan
glaukoma,
herpes
kornea,
keratomikosi
s, perforasi
kornea.

Gunakan
tetes mata
2-4
kali/hari
(mulamula tiap
jam untuk
1-2 hari,
kemudian
frekuensi
dikurangi.

Hidrokortison Asetat
(Kombinasi)

Blefaritis,
konjungtivitas akut
dan menahun,
keratokonjungtivita
s, keratitis, skleritis
episkleritis dan
gangguan pada
mata yang
cenderung
mengalami infeksi
dan membutuhkan
pengobatan dengan
steroid.
Pengobatan lokal
inflamasi.

Hipersensitif

tukak kornea,
peningkatan
tekanan
intraokular,
gangguan
daya
penglihatan

Salep
mata:
oleskan 24 kali
sehari.

Tetrahidrozolin/Tetrizoli
n

Meredakan mata
merah karena iritasi
mata ringan

Pasien dengan
glaukoma, atau
yang hipersensitif
dengan
tetrahidrozolin.

Rasa seperti
tersengat,
terbakar pada
mata &
hiperemia
reaktif (jika
digunakan
dengan
berlebihan)

2-3 kali
sehari 1-2
tetes ke
dalam
mata yang
sakit

merupakan
kortikosteroid
sintetik yang
berkhasiat
sebagai anti
inflamasi (anti
radang) yang
ditimbulkan
oleh
mikroorganism
e, zat kimia,
iritasi termis,
trauma,
maupun
allergen.
Peradangan
dapat ditekan
dengan cara
menghambat
kerja zat-zat
seperti
prostaglandin
yang
merupakan
mediator
inflamasi.
Menekan
radang, sama
dengan
golongan
kortikosteroid
lainnya.

Alletrol (Erela) te
mata 0.1% (K);
Cendometason(C
o) tetes mata 1mg
(K);
Isopto-Dex(Alcon
tetes mata 0.1%, s
mata 0.1% (K);
*Tobradex(Alcon
tetes mata, salep m
(K);
*Danigen
Plus(Dankos) tete
mata (K)

Hidrokortison
adalah suatu
hormon
glukokortikoid
yang dihasilkan
oleh korteks
adrenal,
hidrokortison
memiliki
khasiat
farmakologi
sebagai anti
radang,
misalnya akibat
trauma, alergi
dan infeksi.
Hidrokortison
juga memiliki
daya
immunosupresi
dan anti alergi.
Tetrahidrozolin
HCl
memberikan
efek secara
lokal sehingga
memberikan
efek sebagai
antialergi dan
anti iritasi
secara cepat
dengan
konsentrasi
tertentu.

Kombinasi dengan
kloramfenikol
Cendomycos(Cen
Tetes mata (K);
Kemicort(Kalbe
Farma) Salep mat
tetes mata dan teli
(K);
Kombinasi dengan
tetrasiklin:
Enpicortyn(Nich
salep mata (K);
Terra-Cortril
Opth (Pfizer) sale
mata (K)

Flumetholon(Fer
tetes mata 0.02%,
0.1% (K)

Braito
Original(Konime
Tetes mata 0.05%
Ailin (Erela) Tete
mata 0.5% (T);
Isotic
Clearin(Fahrenhe
Tetes mata 0.5mg/
(T);
Santo (Sanbe) tete
mata 0.5 mg/ml (T
Visine (Pfizer) tet
mata 0.05% (T);
Visolin (Darya Va
Tetes Mata (T);
Visto (GMP) tetes
mata 5mg/ml (T)

Midriatik dan Siklopegik


Digunakan untuk memperlebar pupil mata, biasanya digunakan bila akan dilakukan
pemeriksaan pada mata untuk melihat detail mata. Tetes mata midriatik secara temporer akan
menstimulasi pelebaran otot iris pada mata.
Midriatik biasa digunakan untuk alasan berikut ini:

1. Relaksasi otot lensa mata dalam melakukan fokus mata.


2. Dalam operasi mata untuk menghindari luka gores dengan memperlebar pupil mata (misal:
operasi katarak).

3. Untuk menghindari operasi katarak pada penderita katarak kecil yang masih kecil.
4. Post operatif Glaukoma.
5. Pada anak-anak penderita amblyopia (mata malas), midriatik digunakan sebagai terapi untuk
memburamkan pandangan mata agar otak anak terstimulasi.
Antimuskarinik melebarkan pupil dan melumpuhkan otot siliaris; keduanya berbeda dalam
potensi dan lama kerja. Midriatik yang relatif lebih lemah, kerja singkat, seperti tropikamid 0.5%,
digunakan untuk funduskopi. Penggunaan Midriatik menyebabkan pelebaran pupil mata sehingga lebih
sensitif terhadap cahaya. Oleh sebab itu selain obat penggunaan kacamata UV juga dapat membantu.
Berikut beberapa golongan senyawa obat yang termasuk obat mata midriatik dan sikloplegik:
antimuskarinik (atropin sulfat, siklopentolat HCL, homatropin HBr, Tropikamid), simpatomimetik
(fenilefrin HCL).
Golongan
Obat

Indikasi

Kontraindikasi

Efek
Samping

Dosis

Mekanisme
Kerja

Sediaan
beredar

Atropin
Sulfat

Sebagai
midriatikum dan
sikloplegikum,
pengobatan uveitis
anterior terutama
mencegahposterio
r synechiae,
glaukoma
malignant,
midriatik pra
operasi, midriatik
pasca operasi.

Pasien glaukoma
atau
berkecenderunga
n menjadi
glaukoma,
hipersensitif

Iritasi lokal,
konjungtivitis
foliculas,
penyumbatan
vaskular,
edema,
eksudat,
dermatitis
kontak,
penglihatan
kabur dan
bertambahny
a sensitivitas
mata terhadap
cahaya

Untuk
memecahkan posterio
r synechiae 1 tts
bergantian dengan 1 tts
larutan Fenilefrin 2.5%
atau 10% setiap 5
menit, masing-masing
3 kali.
Medriatik
praoperasi:1 tts + 1 tts
larutan Fenilefrin 2.5%
atau 10% sebelum
pembedahan.
Midriatik pasca
operasi: 1-3kali 1 tts
Glaukoma malignant:
awal 1 tts bersamaan
dengan pemberian 1 tts
larutan Fenilefrin 2.5%
atau 10%, 3 atau 4 kali
sehari.

Atropin sulfat
menghambat
M. constrictor
pupillae dan
M. ciliaris
lensa mata,
sehingga
menyebabkan
midriasis dan
siklopegia
(paralisis
mekanisme
akomodasi)

Cendotropin(Ce
tetes mata 0.5%,
(K)
Isotic
Cycloma(Fahren
tetes mata 0.1% (

Tropikamida

Siklopegia dan
midriatikum
diagnostik pada
semua umur,
operasi katarak,
melumpuhkan
akomodasi/
siklopegik dan
midriatik untuk
perosedur
diagnosa.

Hipersensitif
terhadap
komponen obat
khususnya
golongan
tropikamida.
Penderita
glaukoma primer
atau cenderung
glaukoma.
Penderita
pemakai lensa
kontak

Peningkatan
tekanan intra
okular, reaksi
psikotik,
pedih
sementara,
pandangan
kabur,
fotofobia,
takikardia,
sakit kepala,
atau reaksi
alergi

Dewasa: 2 tetes
interval 5 menit jika
perlu berikan 1-2 tetes
setelah 30 menit.

Menghambat
respon otot
sfinger iris
dan otot
akomodasi
badan ciliar
terhadap
perangsangan
kolinergik,
menghasilkan
dilatasi pupil
(midriasis)
dan paralisis
akomodasi
(sikoplegia).

Cendo
Mydriatil(Cendo
Tetes mata 0.5%,
(K)
Midric(Sanbe
Farma) tetes mata
0.5%

Miotik dan Anti Glaukoma

Glaukoma adalah kelainan yang ditandai dengan kehilangan pandangan


penglihatan yang berhubungan dengan kerusakan pada optic disc dan saraf mata.
Walaupun umumnya glaukoma dikaitkan dengan peningkatan intraokular tapi juga
dapat terjadi pada tekanan intraokular normal.
Glaukoma yang paling umum terjadi adalah glaukoma sudut terbuka primer
(glaukoma simplek kronik; glaukoma sudut lebar) dimana sumbatannya terjadi
pada trabecular meshwork. Kondisi ini sering tanpa gejala dan pederita
kehilangan penglihatan secara bermakna. Glaukoma sudut tertutup primer
(glaukoma sudut tertutup akut; glaukoma sudut sempit) disebabkan tertutupnya
aliran aqueous humour ke bilik anterior dan secara medis merupakan keadaan
gawat darurat.

Hanya obat yang dapat menurunkan tekanan intraokular yang dapat


digunakan dalam pengobatan glaukoma; obat tersebut bekerja melalui
mekanisme berbeda. Beta-blocker topikal atau analog prostaglandin umumnya
merupakan obat pilihan pertama. Obat ini perlu dikombinasikan dengan obat lain
seperti miotik, simpatomimetik, dan inhibitor anhidrase karbonik untuk
mengontrol tekanan intraokular.
Miotik digunakan dengan tujuan konstriksi/memperkecil pupil mata. Obat
jenis ini bertolak belakang dengan penggunaan tetes mata midriatik. Sedangkan
antiglaukoma digunakan untuk mencegah peningkatan Tekanan Intra Okular yang
berakibat pada perubahan patologis optik mata yang dapat menyebabkan
kebutaan.
Golongan
Obat

Efek
Samping

Indikasi

Kontraindikasi

Dosis

Timolol Maleat

Untuk
pengobatan
peningkatan
tekanan intra
okular pada
pasien dengan
hipertensi
okular atau
glaukoma sudut
lebar.

Gagal jantung,
bradikardi, syok
kardiogenik,
asma bronkial,
obstruksi saluran
napas kronis
dengan
kecenderungan
spasmus bronkus
atau riwayat
spasmus
bronkus,
hipersensitif
terhadap timolol
maleat dan
benzalkonium
klorida.

Iritasi ringan,
hiperaremia ringan,
sensasi asing pada
tubuh, rasa
menyengat dan panas
setelah pemberian,
pandangan kabur,
mual, pusing,
hipoglikemia,
asthenia.

Dewasa: 1
tetes pada
mata yang
sakit, 1 kali
sehari; jika
menggunakan
sediaan tetes
mata lain,
harus pada
interval 5
menit; periksa
tenakan intra
okular 34
minggu
setelah awal
pengobatan
dan selama
pengobatan
periksa
tekanan intra
okular secara
teratur karena
respon pasien
dapat
berubah-ubah.

Betaksolol

Menurunkan
tekanan intra
okular pada
penderita
glaukoma sudut
terbuka kronis
dan hipertensi
okuler.

Hipersensitif,
penderita dengan
sinus bradikardia
yang lebih berat
dari blok
antrioventrikular
tingkat I, syok
kardiogenik atau
penderita gagal
jantung.

Mata kering
sementara,
blefarokonjungtivitis
alergis.

Gunakan tetes
mata 2 kali
sehari

Latanopros

Peningkatan
tekanan intraokular pada
glaukoma sudut
lebar dan
hipertensi
okular yang
tidak
mentoleransi
obat lain atau
respon yang
kurang baik

Hipersensitif
terhadap
komponen obat,.

Konjungtiva
hiperemis ringan s/d
sedang, erosi epitel
pungtata sementara,
edema dan erosi
kornea.

Gunakan 1
tetes pada
mata yang
sakit, sehari 1
kali, pada
malam hari.

Mekanisme
Kerja

Sediaan
beredar

Timolol
merupakan
penghambat non
selektif terhadap
beta 1 dan beta 2
adrenergik.
Mekanisme
yang pasti dari
aksi penurunan
tekanan
intraocular
timolol belum
diketahui,
namun studi
tonografi dan
fluorofotometri
pada manusia
menunjukkan
bahwa timolol
menurunkan
tekanan
intraocular
dengan cara
mengurangi
produksi cairan
mata
Terutama
memblok
reseptor
adrenergik 1/
Penyekat beta-1
reseptor yang
selektifsehingga
menurunkan
frekuensi
jantung dan
curah jantung
dan penurunan
pelepasan
rennin.

Isotic
Adretor(Fahrenh
Tetes mata 0.25%
0.5% (K);
Kentimol
ED (Darya-Varia
Tetes mata 0.5%
Nyolol(Novartis)
Tetes mata 0.25%
0.5%, gel mata 1m
(K);
Opthil(GMP) Tet
mata 0.25%, 0.5%
(K);
Timolol
Maleat(Cendo) T
mata 0.25%, 0.5%
(K);
Tim-Ophtal(San
Tetes mata 0.25%
0.5% (K);
Ximex
Opticom(Konime
Tetes mata 0.5%

Analog
prostaglandin
dan menaikan
aliran keluar
uveosklera
kerjanya
merelaksasikan
M. Siliaris dan
mengganggu
metabolisme
matriks
ekstraseluler
otot siliaris.

Xalacom(Pfizer)
Tetes mata (K);
Xalatan(Pfizer) T
mata 0.005% (K)

Betoptima(Alcon
Tetes mata 0.25%
0.5% (K);
Optibet(Sanbe) T
mata 5mg/ml

Golongan
Obat
Pilokarpin

Indikasi

Kontraindikasi

Untuk
menciutkan
pupil,
mengendalikan
tekanan
intraokular,
glaukoma
terbuka.

Hipersensitif
terhadap
komponen obat,
radang iris akut,
anterior uveitis
dan papillary
block glaukoma,
penderita
pemakai lensa
kontak.

Efek
Samping
Rasa terbakar, gatal,
sakit, penglihatan
kabur, miopi,
sensitisasi kelopak
mata dan
konjungtiva, katarak,
kerusakan retina dan
sakit kepala.

Dosis
Gunakan tetes
mata 3-6 kali
sehari

Mekanisme
Kerja
merangsang
saraf
parasimpatik,
sehingga terjadi
kontraksi M.
longitudinalis
ciliaris yang
menarik tali
sclera, akibatnya
membuka
trabekulum
meshwork. Juga
menyebabkan
kontraksi M.
sfingter pupil
sehingga pada
glaucoma sudut
tertutup akan
terjadi miosis
dan sudut
menjadi terbuka.

Sediaan
beredar

Cendo
Carpine(Cendo)
Tetes mata 1%, 2
3%, 4%, 5%, 6%
Miokar(Sanbe) T
mata 10 mg/ml (K
Epicarpine(Cend
Tetes mata (K)

Anestetik Lokal
Tetrakain (ametokain) mungkin merupakan anestetika lokal topikal yang
paling sering digunakan. Proksimetakain menyebabkan lebih sedikit sengatan
awal pada mata dan bermanfaat untuk anak. Sediaan kombinasi lignokain dan
fluoresein digunakan untuk tonometri. Tetrakain memberikan efek anestesi yang
lebih nyata dan sesuai untuk penggunaan sebelum prosedur bedah minor, seperti
pengambilan jahitan kornea. Efek sementara terhadap epitel kornea. Lignokain
dengan atau tanpa adrenalin (epinefrin), diinjeksikan ke dalam pelupuk mata
untuk pembedahan minor, sedangkan injeksi retrobulbar atau peribulbar
digunakan pada pembedahan bola mata itu sendiri. Anestetika lokal tidak boleh
digunakan untuk mengatasi gejala-gejala sakit mata.
Anastetik lokal mata biasa digunakan untuk menimbulkan kekebalan atau
mati rasa. Biasanya digunakan sebelum mengukur tekanan pada mata,
menghilangkan objek asing dari mata dan sebelum melakukan beberapa
pemeriksaan mata. Efek dari tetes mata anastetik biasanya selama 20 menit.
Contoh obat: Pantocain (Cendo).

Sediaan Optalmik lain


a.

Sediaan untuk defisiensi air mata, lubrikan okuler, dan astringen


Mata pedih kronis berkaitan dengan sekresi air mata yang berkurang atau abnormal, biasanya
dijumpai pada kasus sindrom Sjogren. Kondisi pasien dan pilihan pasien sering merupakan acuan
dalam pemilihan sediaan. Hipromelose merupakan obat pilihan untuk defisiensi air mata. Frekuensi
penggunaan dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan (misalnya: setiap jam) untuk memberikan efek yang
memadai. Permukaan mucin okuler kadang abnormal pada defisiensi air mata dan kombinasi
hipromelosa dan mukolitik seperti asetilsistein dapat membantu.
Astringen okuler dan lubrikan. Seng sulfat adalah astringen tradisional yang telah digunakan
dalam tetes mata untuk pengobatan lakrimasi yang berlebihan. Salep mata adalah sediaan steril yang
netral yang dapat melunakkan krusta pada blefaritis atau lubrikan netral pada malam hari; juga
digunakan untuk melindungi permukaan okuler.
Berikut beberapa golongan senyawa obat yang termasuk dalam obat mata sediaan optalmik
untuk mengatasi defisiensi air mata, lubrikan okuler, dan astringen: Dekstran 70, Hipromelose, Natrium
Klorida, Polivinil Alkohol, Seng Sulfat, dan Vitamin A Palmitat.

b. Sediaan diagnostik dan perioperatif okuler

Sediaan diagnostik okuler. Fluoresein natrium digunakan pada prosedur diagnostik dan untuk
menetapkan letak kerusakan kornea akibat luka atau penyakit.
Obat peri-operatif okuler. Merupakan sediaan obat mata yang digunakan untuk persiapan
operasi mata dan obat yang disuntikkan ke dalam chamber anterior pada saat operasi mata. Natrium
hilauronat digunakan selama operasi mata, Apraklonidin suatu stimulan megurangi tekanan intra okular
melalui pengurangan jumlah cairan mata (aqueous humour). Hanya digunakan untuk pengobatan
jangka pendek. Ada juga larutan garam fisiologis yang rutin digunakan pada saat operasi mata.

Golongan Obat

Indikasi

Kontraindikasi

Efek
Samping

Polivinil Alkohol

Defisiensi air
mata,
melembabkan
mata yang kering
akibat iritasi,
menyejukkan
dan
menyegarkan
mata.

Vitamin A
Palmitat

Menggantikan
cairan air mata
untuk mengatur
kondisi mata
kering dan untuk
ketidakstabilan
lapisan air mata
atau kurangnya
kelembaban
kornea.

Hipersensitivitas
terhadap
komponen yang
ada pada sediaan.

Natrium
Diklofenak

Inhibisi miosis
intraoperatif
selama
pembedahan
katarak;
inflamasi pasca
bedah pada
pembedahan
katarak, rasa
sakit pada epitel
kornea yang
rusak setelah
keratektomi
fotorefrakti

Hindari
penggunaan
bersama lensa
kontak lunak.
Asma, urtikaria,
rinitis akut.

Dosis

Mekanisme
Kerja

Sediaan
beredar

Beberapa
tetes pada
mata

Lubrikan dan
meniru fungsi air
mata/pengganti
air mata.

Liquifilm(Allergan
Darya-Varia) Tetes m
1.4%
Optifresh(Konimex
Tetes mata 1.4% (T)

Kadangkadang terjadi
seperti rasa
terbakar
sementara,
kelopak mata
lengket,
pandangan
kabur.

Dewasa dan
anak: 3-4
kali/hari 1
tetes.

Lebih stabil
dibanding
alkohol, kerja
spesifik langsung
pada mata, karena
adanya senyawa
retinol yang
sangat berperan
penting dalam
proses
penglihatan

Oculotect(Novartis
Gel 10mg/g (T)

Rasa panas
terbakar dan
tersengat
untuk
sementara,
peningkatan
TIO.

Sehari 3 x 1
tetes segera
sesudah
operasi, 3-5
kali 1 tetes
selama
periode yang
diperlukan

Diklofenak adalah
golongan obat
non steroid
dengan aktivitas
anti inflamasi,
analgesik dan
antipiretik.
Aktivitas
diklofenak
dengan jalan
menghambat
enzim siklooksigenase
sehingga
pembentukan
prostaglandin
terhambat.

Nadifen(GMP) Tete
mata 1mg/ml (K)

OBAT KULIT

Kulit merupakan bagian yang penting dari penampilan, sehingga bila ada masalah pada kulit
akan menimbulkan ketidaknyamanan. Gangguan dari luar, infeksi, ketidakseimbangan hormon, proses
menua, dan stres emosional dapat mempengaruhi kulit dengan banyak cara.
Berikut ini pembagian obat kulit berdasarkan jenisnya:

Obat kulit golongan Antiinfeksi

Obat kulit golongan Antiinfeksi dengan kortikosteroid (untuk dermatitis)

Obat kulit golongan Kortikosteroid (untuk eksim)

Obat Jerawat

Obat kulit golongan antijamur & antiparasit topikal

Obat kulit untuk Psoriasis, seboroik & iktiosis

Obat kulit golongan Antivirus topikal

Obat kulit golongan Analgesik & antiinflamasi topikal (untuk terkilir)

Obat kulit golongan Antiinfeksi (antibakteri)


Suatu antibiotik diberikan secara topikal (melalui kulit) untuk mencegah terjadinya infeksi oleh
bakteri-bakteri. Umumnya berupa antibiotik yang absorpsinya baik melalui kulit, seperti golongan
penisilin, eritromisin dan sefalosporin.
Golongan antibakteri juga terbagi lagi menjadi:
a. Antibakteri yang hanya digunakan topikal (Framisetin Sulfat, Mupirosin, Neomisin Sulfat, Perak
Sulfadiazin, Polimiksin)
b. Antibakteri yang juga digunakan sistemik (Asam Fusidat, Gentamisin, Metronidazol, Tetrasiklin HCL)

Golongan
Obat

Indikasi

Kontraindikasi

Efek
Samping

Dosis

Mekanisme
Kerja

Sedia
Be

Asam
Fusidat

Pengobatan
infeksi kulit
yang disebabkan
Staphylococcus,
Streptococcus
atau organisme
lain yang peka
terhadap Fusidin
seperti impetigo,
bisul,
karbunkel/bisul
batu, paronikia
(radang jaringan
sekitar kuku),
luka yang
terinfeksi,
folikulitis,
sikosis barbae
(penyakit kulit di
tempat janggut
karena jamur),
eritrasma
hidradenitis,
jerawat.

Golongan
Obat
Mupirosin

Indikasi
Infeksi bakteri
pada kulit

Hipersensitif
terhadap asam
fusidat.

Hipersensitifitas(jarang)

Efek
Samping

Kontraindikasi
Sensitif terhadap
komponen senyawa
seperti polietilen
glikol

Kemerahan, panas, gatal,


urtikaria, pruritus

Gunakan 2x sehari,
umumnya 7 hari.

Dosis
Oleskan 3 kali
sehari selama 10
hari; tidak
direkomendasikan
untuk bayi di
bawah 1 tahun

Menghambat
sntesa protein
bakteri.

Fucidin
2% (LE
Pharma

Mekanisme
Kerja
Efektif untuk
infeksi kulit
khususnya
menghambat
produksi bakteri
gram positif.

Sed
Be

Bactod
(Ikapha
Krim 2
2% (K)

Obat kulit golongan Antiinfeksi dengan kortikosteroid


Obat kulit antibiotik yang diberikan bersama kortikosteroid memberikan efek yang optimal. Di
satu sisi, antibiotik membunuh bakteri yang menginfeksi, sedangkan di sisi lain kortikosteroid
memulihkan radang dan infeksi pada kulit yang terganggu.
Obat kulit golongan ini dapat digunakan untuk mengobati dermatitis. Pemakaian sediaan yang
mengandung kortikosteroid harus sesuai anjuran dokter meskipun penggunaan secara topikal relatif
lebih aman.
Golongan Obat

Indikasi

Betametasone
dan Gentamisin

Dermatosis yang
responsif
terhadap
kortikosteroid
yang
terkomplikasi
oleh infeksi
sekunder.

Kontraindikasi
Hipersensitif,
vaksinia, varisela,
TBC kulit.

Efek
Samping
Rasa terbakar,
gatal-gatal, iritasi,
kulit kekeringan,
folikulitis,
hipertrikosis,
dermatitis perioral,
erupsi akneiforme,
hipopigmentasi,
kulit terkelupas,

Dosis
Gunakan 2x
sehari

Mekanisme
Kerja
Gabungan daru
gentamisin yang
merupakan golongan
aminoglikosida yang
efektif untuk
menghambat bakteri
penyebab infeksi dan
betametasonyang
adalah glukokortikoid

D
5g
Pl
Si
(G

atrofi kulit, infeksi


sekunder, stria, &
biang keringat.

sintetik yang
mempunyai efek
sebagai antiinflamasi
dan imunosupresan.

Obat kulit golongan Kortikosteroid


Obat kulit yang mengandung kortikosteroid diberikan untuk membantu sintesis protein kulit
yang terganggu, misal pada eksim. Eksim merupakan suatu kondisi peradangan pada kulit yang dapat
menyebar.
Golongan
Obat
Ester
Betametason

Indikasi
Kelainan
radang kulit
yang berat
seperti eksim
yang tidak
menunjukkan
respon pada
kortikosteroid
yang kurang
kuat.

Hidrokortison

Efek
Mekanisme
Dosis
Samping
Kerja
Rasa
terbakar,gatal,iritasi,kulit
Dioleskan
tipis
Betamethason
Be
TBC kulit
kering,folikutilis,hipertrikhosis,
pada
bagian
valerat
merupakan
0,1
Tidak untuk penyakit kulit yang disebabkan oleh virus seperti: cacar, herpes zoster dan sete
erupsi
menyerupai
akne,
yang
sakit
2-3
suatu
Fir
Tidak untuk infeksi yang disebabkan jamur.
hipopigmentasis,
dermatitis
kali
sehari.
kortikosteroid
Me
Rosacea, acne vulgaris
perioral,
dermatitis
kontak
topikal
yang
Be
Dermatitis perioral, genital pruritus
alergik, infeksi sekunder, atropi
mempunyai sifat
(K
kulit, strie, miliaria.
anti inflamasi, anti
pruritik dan
vasokonstriktif.

Kontraindikasi

Radang kulit
ringan seperti
eksim, ruam
popok.

Luka/radang kulit
akibat
bakteri,jamur
atau virus yang
tak diobati.

Rasa terbakar,gatal,iritasi,kulit
kering,folikutilis,hipertrikhosis,
erupsi menyerupai akne,
hipopigmentasis, dermatitis
perioral, dermatitis kontak
alergik, infeksi sekunder, atropi
kulit, strie, miliaria

Dioleskan tipis
pada bagian
yang sakit 2-3
kali sehari.

Mempengaruhi
kecepatan sintesa
protein dan karena
efek
vasokonstriksinya

Be
(B
Fa
Hy
cre
(G

Obat Jerawat
Jerawat (akne vulgaris) umum dialami oleh remaja bahkan dewasa dan disebabkan oleh
berbagai faktor. Jerawat adalah pembengkakan folikel sebaseous yang berada pada wajah, punggung,
dada dan lengan atas.
Terapi umum untuk jerawat meliputi salep yang mengandung antibakteri yang kuat, benzoyl
peroxide, retin-A. Selain itu, sediaan anti jerawat yang mengandung resorsinol atau asam salisilat dapat
membantu mengeringkan kelebihan minyak dan mempercepat pengelupasan
Golongan
Obat
Benzoil
Peroksida

Indikasi
Akne
vulgaris

Kontraindikasi
Hipersensitif
terhadap

Efek
Samping
Iritasi kulit

Dosis
Oleskan
tipis dan

Mekanisme
Kerja
Sebagai
bakteriostatik

Sediaan Be

Benzolac G
2,5%, 5% (S

Asam
salisilat

Golongan
Obat
Eritromisin

papula
pustule ang
berat, tidak
dibenarkan
untuk
digunakan
pada akne
vulgaris
ringan.

komponen obat.

Akne
vulgaris

Hipersensitif

Indikasi
Infeksi kulit
dan jaringan
lunak

Iritasi local( hampir tidak ada)

Efek
Samping

Kontraindikasi
Hipersensitivitas

Gangguan saluran
pencernaan(mual,muntah,nyeri
perut,diare)

merata 1-2
kali sehari
pada tempat
akne, lebin
baik setelah
cuci muka
dengan
sabun dan
air, awali
penggunaan
dengan
kekuatan
yang lebih
rendah.

terhadap P. acnes.
Benzoil peroksida
diuraikan pada
kulit oleh sistein
sehingga
membebaskan
radikal bebas
oksigen yang akan
mengoksidasi
protein bakteri.
Senyawa tersebut
meningkatkan laju
pengelupasan sel
epitel dan
melepaskan
struktur gumpalan
pada folikel
sehingga
berdampak pada
aktivitas
komedolitik.

Dermato
Medika),
Pimplex kri
10% (Konim

Oleskan 2x
sehari pada
kulit
berjerawat
yang telah
dibersihkan.

Menghambat
sintesis
Prostaglan-din
dengan menghambat
kerja enzim
siklooksigenase
pada pusat
termoregulator
dihipothalamus
dan perifer

Acne-feldin
cairan obat
6,6%(Galen

Dosis
Dewasa : 12 gram/hari
dalam 4
dosis terbagi
Anak : 3050 mg/kg
berat
badan/hari
dalam 4
dosis
terbagi.

Mekanisme
Kerja
Menghambat
sistem protein
bakteri dan terikat
pada sub unit
ribosom 50s
mikroorganisme
yang sensitive.
Ikaten antara
eritromisin dan
ribosom bakteri
bersifat reversibel
dan hanya terjadi
jika sub unit 50s
bebas dari molekul
t-RNA.

Sediaan Be

Erysanbe C
500mg (San

Obat kulit golongan Antijamur & antiparasit topikal


Indonesia yang memiliki iklim tropis berakibat suhu udara yang panas dan lembab. Fungi dapat
tumbuh di daerah kulit manusia yang lembab misalnya ketiak, selangkangan, bahkan payudara. Obat
jamur mengandung griseofulvin, golongan imidazol (mikonazol, klotrimazol), tolnaftat, nistatin.
Umumnya, fungisida ini bekerja menghambat jamur dengan mengganggu aktivitas sel jamur
sehingga menjadi rusak. Antijamur ini diberikan berupa krim atau salep yang dapat dioleskan langsung
pada daerah yng terinfeksi jamur. Namun, suatu anti jamur dapat diberikan secara sistemik sebagai
tambahan bila infeksi sudah meluas.
Golongan Obat

Indikasi

Kontraindik
asi

Efek
Samping

Dosis

Mekanisme
Kerja

S
B

Imidazol(mikonazol,klotrima
zol)

Kulit dan kuku infeksi yang


disebabkan oleh
dermatophytes, yeastsnand
berbagai jamur lain,
misalnya. tinea capitis, tinea
corporis, tinea manum, tinea
pedis.
Untuk pengobatan topikal
dari candidiasi, yang
disebabkan oleh candida
albicans, pityriasis versicolor
yang disebabkan oleh
tricophyton
rubrum,trycophyton
mentagrophytes,Epidermoph
yton floccosom dan
microsporum
canis.Digunakan untuk ruam
popok.

Tidak boleh
digunakan
pada pasien
yang alergi
terhadap
Mikonazol

Biasanya
krim
Mikonazol
Nitrat dapat
ditoleransi
dengan baik.
Pada orang
yang terlalu
sensitif
(sangat jarang
terjadi) dapat
timbul iritasi
dan
hipersensitivit
as kulit.

Dewasa
dan anak
di oleskan
secukupny
a, 1-2 kali
sehari

Miconazole
memiliki
aktivitas
antifungi
terhadap
dermatofita dan
ragi, serta
memiliki
aktivitas
antibakteri
terhadap basil
dan kokus gram
positif. Aktivitas
ini
menghambbat
biosintesa
ergosterol di
dalam jamur dan
mengubah
komposisi
komponenkomponen
lemak di dalam
membran, yang
menyebabkan
nekrosis sel
jamur.
Klotrimazole
adalah senyawa
antifungaldenga
n spektrum yang
luas,digunakan
untuk
pengobatan
infeksi dermal
yang disebabkan
oleh spesies
patogen dari
dermatophytes,r
agi dan
Malassezia
furfur.Mekanism
e kerjanya
adalah melawan
pembelahan dan
pertumbuhan
organisme.

Obat kulit untuk Psoriasis, Seboroik dan Iktiosis


Psoriasis adalah penyakit kulit kronis yang dapat kambuh bila lapisan kulit luar tumbuh secara
abnormal. Pada kulit berbentuk bercak merah dan dilindungi oleh sisik tebal, kering, keperak-perakan.
Seboroik adalah bintik-bintik kecil berwarna coklat kehitaman yang muncul pada mereka yang usianya
lanjut, sedangkan iktiosis adalah penyakit kulit kering dan bersisik.

M
le
2%
Fa

Ca
kr
(P
)

Krim dan salep steroid dapat digunakan untuk mengontrol psoriasis. Selain itu, salep yang
mengandung calcipotriene atau turunannya yang merupakan vitamin D3 analog merupakan agen
topikal yang dapat digunakan untuk mengobati psoriasis.
Golongan
Obat
Anthralin

Selenium
Sulfida

Indikasi

Kontraindikasi

Pengobatan topikal
untuk psoriasis
subakut dan
menahun, termasuk
psoriasis dikulit
kepala.

Penderita yang telah


diketahui peka
terhadap Anthralin.
Jangan dipakai pada
penderita psoriasis
akut atau dengan
gangguan fungsi
ginjal.

Menghilangkan
ketombe &
mengurangi gatalgatal karena
ketombe. Untuk
pemakaian &
perawatan seharihari agar rambut
sehat, subur &
indah

Penderita yang telah


diketahui peka
terhadap Anthralin.
Jangan dipakai pada
penderita psoriasis
akut atau dengan
gangguan fungsi
ginjal.

Efek
Samping
Sebagian kecil
penderita peka
terhadap
pengobatan
Anthralin. Bila
pada awal
pengobatan
timbul rasa sakit
berlebihan atau
lesi-lesi
menyebar
(terutama apabila
baru memakai
steroida topikal
yang kuat)
kurangi
pemakaian dan
pada kasus-kasus
yang berat
hentikan
pemakaian dan
hubungi dokter.

Sebagian kecil
penderita peka
terhadap
pengobatan
Anthralin. Bila
pada awal
pengobatan
timbul rasa sakit
berlebihan atau
lesi-lesi
menyebar
(terutama apabila
baru memakai
steroida topikal
yang kuat)
kurangi
pemakaian dan
pada kasus-kasus
yang berat
hentikan
pemakaian dan
hubungi dokter.

Dosis
dipakai sehari
sekali, lesi-lesi
psoriatik, gosokan
dengan perlahanlahan dan hati-hati
pada kulit sampai
meresap. Pada pagi
harinya bersaihkan
untuk
menghilangkan
sisa-sisa krem yang
bila dibiarkan akan
berwarna
merah/coklat.
Lanjutkan
pengobatan sampai
kulit menjqadi
lembut dan halus.
Untuk lesi-lesi pada
kulit kepala,
sebelum
menggunakan krem
pergunakan
pencuci rambut
untuk
menghilangkan
sisik-sisik kulit
kepala. Keringkan
rambut dan setelah
rambut dibelah,
gosokan krem
dengan baik pada
lesi-lesi.
Keramaskan selsun
blue 5 pada rambut
dan kulit kepala
secara merata.
Biarkan 2-3 menit
untuk mendapatkan
hasil maksimal.
Dapat digunakan
setiap hari.
Kocok dahulu
sebelum dipakai

Mekanisme
Kerja
Anthralin
mengurangi laju
mitosis. Berdasarkan
studi in vitro,
aktivitas tersebut
berasal dari inhibisi
terhadap sintesis
DNA. Selain itu,
Anthralin mampu
menghentikan proses
oksidasi metabolic
sehingga
memperlambat
mitosis epidermal.

Selenium sulfida
mempunyai efek
antimikotik, juga
merupakan antiiritan
lokal, antibakteri dan
antijamur yang lemah
yang dapat menunjang
penyembuhan
ketombe.

Se

An
CR
(Su
De

SE
5S
ML

Obat kulit golongan antivirus topikal


Virus juga dapat menyebabkan penyakit kulit seperti cacar dan herpes. Antivirus yang
pemakaiannya langsung pada kulit yang sakit seperti acyclovir pada penyakit cacar sangat membantu
penyembuhan.
Golongan
Obat
Asiklovir

Indikasi

Kontraindikasi

Pengobatan
infeksi yang
disebabkan oleh
herpes simpleks
pada kulit dan
membran
mukosa,
termasuk herpes
genital awal dan
kambuhan,
pencegahan
infeksi herpes
simpleks pada
pasien immunocompromised.
Pengobatan
infeksi herpes
zoster.

Pasien yang
hipersensitif terhadap
Acyclovir.

Efek
Samping
Gatal-gatal / ruam
kulit, Eritema atau
pengenngan yang
ringan dan
pengelupasan kulit
pada sebagian kecil
penderita.

Dosis
Oleskan 5 kali
sehari dengan
selang waktu 4
jam. Pengobatan
harus dilakukan
sedini mungkin,
setelah
timbulnya lesi
yang merupakan
gejala awal
infeksi.
Pengobatan
diberikan selama
5 hari, tetapi bila
penyembuhan
belum tercapai
pengobatan
boleh dilanjutkan
sampai 10 hari.

Mekanisme
Kerja
Aktivitas inhibisi
acyclovir tarhadap
virus herpes bersifat
sangat selektit. Pada
sel normal yang tidak
terinteksi virus
tersebut, enzim
Timidin Kinasb (TK)
tidak dapat
menggunakan
acyclovir sebagai
substrat, sehingga
acyclovir mempunyai
toksisitas yang rendah
terhadap sel hospes
mamalia. Sedangkan
TK yang disandikan
oleh HSV, VZV dan
EBV, secara
berkesinambungan
akan mengubah
acyclovir difosfat dan
akhirnya menjadi
acyclovir trifosfat.
Acyclovir trifosfat
yang masuk ke
dalam DNA virus
akan mengganggu
polimerase DNA virus
dan menghambat
replikasi DNA
virus.Sehingga rantai
reaksi akan berakhir.

S
B
.Clino
5gram
Dano
(Dank

Obat kulit golongan Analgesik & antiinflamasi topical golongan Antivirus topikal
Ada obat kulit yang memiliki 2 fungsi sekaligus yaitu sebagai Analgesik (meredakan nyeri), dan
Antiinflamasi (meredakan radang). Obat-obatan ini mengandung ketoprofen, metil salisilat, mentol. dll.
Obat tersebut dapat digunakan untuk artritis ruematoid, osteoartritis, kaki terkilir, dll.
Untuk pemilihan obat kulit yang tepat atau ada baiknya harus periksakan diri dan konsultasi ke
dokter spesialis kulit.
Golongan
Obat

Indikasi

Kontraindikasi

Efek
Samping

Dosis

Mekanisme
Kerja

Sediaa

Diclofenac /
Diklofenak
dietilammon

Peradangan pada
tendon, ligamen,
otot, dan sendi
akibat trauma
(terpukul,
terbentur, terkilir,
dll).
Bentuk
reumatisme
jaringan setempat
dan penyakit
rematik,
periartropati
(penyakit sekitar
sendi).

Hipersensitivitas

Kadangkadang terjadi
ruam kulit,
gatal-gatal,
kemerahan
pada kulit.

Gunakan 3-4
kali sehari

menghambat sintesis
prostaglandin,
mediator yang
berperan penting
dalam proses
terjadinya inflamasi,
nyeri dan demam.

Voltad
20gr(D
Medic

THT
(Telinga, Hidung, Tenggorokan)
Obat Tetes Telinga
Obat telinga dapat terbagi menjadi obat telinga sebagai antiseptik dan anti infeksi.
Biasanya merupakan antibiotik seperti chlorampenikol, gentamisin, atau ofloxacin dengan tambahan
penghilang sakit lokal (lidokain/benzokain).
Obat

Komposisi

Indikasi

Kontraindikasi

Efek
Samping

Dosis

Mekanisme
Kerja

Kloramfenikol3%

1%
Chloramphenlcol
base didalam
larutan tetes
telinga.

Infeksi superfisial
pada telinga luar
oleh kuman gram
positif atau gram
negatif yang peka
terhadap
Chloramphenicol.

Penderita yang
hipersensitif atau
mengalami reaksi
toksik dengan
kloramfenikol.
Jangan digunakan
untuk mengobati
influenza, batukpilek, infeksi
tenggorokan, atau
untuk mencegah
infeksi ringan.
Perforasi
membran timpani
(tetes telinga).

Diskrasia darah
terutama
aplastik anemia
yang dapat
menjadi serius
dan fatal, reaksi
hipersensitif
lainnya seperti
anafilaktik dan
urtikaria,
syndroma gray
pada bayi
prematur atau
bayi yang baru
lahir dan
gangguan
gastrointestinal
seperti misalnya
mual, muntah
dan diare.

Teteskan
kedalam
lubang
telinga 2
3 tetes, 3
kali sehari.

Kloramfenikol ad
antibiotik yang
mempunyai
aktifitasbakteriost
dan pada dosis tin
bersifat bakterisid
Aktivitas
antibakterinya den
menghambat sinte
protein dengan jal
mengikat ribosom
subunit 50S, yang
merupakan langka
penting dalam
pembentukan ikat
peptida.
Kloramfenikol efe
terhadap bakteri a
gram-positif, term
Streptococcus
pneumoniae, dan
beberapa bakteri a
gram-negatif,
termasuk
Haemophilus
influenzae,

ERLAMYCETIN
Tetes
Telinga(Erela)

1%
Chloramphenicol
base di dalam
larutan tetes
telinga.

Infeksi superfisial
pada telinga luar
oleh kuman gram
positif atau gram
negatif yang peka
terhadap
Chloramphenicol.

- Bagi penderita
yang sensitif
terhadap
Chloramphinicol.
- Perforasi
membran
timpani.

Iritasi lokal,
seperti gatal,
rasa panas,
dermatitis
vesikuler dan
mukolopapular.

Teteskan ke
dalam
lubang
telinga 2 - 3
tetes, 3 kali
sehari.
Atau
menurut
petunjuk
dokter.

Sebagai broad
spektrum antibiot
bekerjanya sebaga
bakteriostatik terh
beberapa spesies d
pada keadaan tert
bekerjanya sebaga
bakterisid.

Obat pada Hidung


Obat

Komposisi

Indikasi

Kontraindikasi

Afrin Nassal
Spray

Setiap 1 mL
mengandung 0,5 mg
oksimetazolin
hidroklorid.

Afrin jangan diberikan


kepada penderita yang
hipersensitif atau alergi
terhadap salah
satukomponen obat

AFRIN
PERIATIK
TETES

Oksimetazolin
HCl

Pengobatan
simtomatik kongesti
(kesembaban) hidung
dan nasofaring
yangdisebabkan oleh
flu, sinusitis, hay
fever,atau alergi
saluran napas bagian
ataslainnya
Pengobatan
tambahan pada
infeksi telinga bagian
tengah.
Dapat digunakan
pada tampon hidung
untuk mempermudah
pemeriksaan
intranasal atau
sebelum operasi
hidung.
- Hidung
tersumbat.
- Pengobatan dan
pencegahan
infeksi telinga
tengah.

Idiosinkrasi
terhadap
simpatomimetik,
hipertiroidisme,
hipertensi, penyakit
koroner.

Efek
Samping
Afrin umumnya dapat
ditoleransi tubuh
dengan baik. Efek
samping biasanya
ringan dansementara
dan berupa rasa
terbakar, tersengat,
bersin atau
bertambahnya ingus.

- Adakalanya
timbul rasa panas
di hidung atau
tenggorokan, iritasi
lokal, mual, sakit
kepala, mukosa

Dosis
dewasa dan anakanak umur6 tahun
atau lebih, 2 3
semprotan ke
dalam tiap lubang
hidung, 2 kali
sehari, pagi dan
sore hari.

2 kali sehari 23 tetes pada


masing-masing
lubang hidung.

Mekan
Ker
Afrin semprot/te
mengandung ba
simpatomimetik
oksimetazolinhi
(oxymetazoline
hydrochloride) y
efek dekongesta
lama.

- Memudahkan
pemeriksaan
intranasal.
- Persiapan
operasi.

hidung kering.
- Hidung tersumbat
kembali
terjadi/kambuh
(pada penggunaan
jangka panjang).
- Kesulitan
bernapas, kolaps
pada bayi.

Obat Selesma/pilek
Salesma dan influenza merupakan kondisi alat pernapasan yang terinfeksi
oleh virus. Umumnya menyebabkan batuk, pilek, sakit leher, terkadang
panas atau sakit pada persendian. Pada anak kecil biasanya diiringi gejala
mencret ringan.
Hindari menggunakan penicillin, tetracycline atau antibiotika lainnya karena
jenis obat ini tidak menyembuhkan Salesma dan Influenza, bahkan dapat
menimbulkan bahaya. Penyakit ini hampir selalu sembuh sendiri tanpa
obat. Anda hanya perlu melakukan beberapa hal ini jika terkena Salesma
dan Influenza:
Hindari minum air dingin, dan selalu konsumsi air hangat.
Istirahat yang cukup.
Jika mengalami panas dan sakit kepala, cukup konsomsu aspirin atau
acetaminiphen.
Tetap makan seperti biasa karena tidak ada pantangan dalam
mengonsumsi sesuatu. Namun dianjurkan mengonsumsi makanan
mengandung vitamin C.
Jika mengalami sakit tenggorokan atau sakit leher, berkumurlah dengan air
hangat.
Jika Salesma atau influensa berlangsung lebih dari satu minggu atau
menimbulkan panas, batuk, lendir, sampai sakit dada, maka penderita
mengalami radang cabang tenggorokan (bronchitis) atau radang paru-paru
(pneumonia).
Obat

Komposisi

Actif
ed
Plus
DM
120
ml(gl
akso
welc
ome)

Per 5 ml sir.
Pseudoephe
drin HCL 30
mg
Triprolidin
HCL 1,25
mg

Indikasi
Rinitis alergi,flu & selesma

Kontraindikasi
Penderita yang peka terhadap
obat simpatomimetik
lain(misalnya
efedrin,fenilpropanolamin,fe
nilefrin),hipertensi
berat.Sedang sedang
mendapat terapi MAOI
dalam 2 minggu terakhir.

Efek
Samping

Dosi
s

Mengantuk, gangguan
pencernaan,sakit
kepala,insomnia,eksitasi,tremor,ta
kikardi,aritmia,mulut
kering,palpitasi,sulit berkemih.

Dew
asa
&
anak
>12
tahu
n5
ml.
Anak
6-12
tahu
n 2,5
ml.
2-6
tahu
n
1,25
ml.
Dibe
rikan
3x1.
<2
tahu
n
men
urut
anjur
an
dokt
er.

T
m
m
g
p
s
k
m
s
t
p
p
h
S
g
p
i
s
a
k
u
r
h
H
m
m
t
p
s
m
k

P
i
m
a
t
l
m
l
m
d
s
p
b
Anad
ex
(inter
bat)

Paracetamol
500 mg
dextrometor
phan HBr 15
mg,
chlorphenira
mine HCL
maleate 1
mg,
phenylpropa
nolamine
HCl 15 mg.

Flu,selesma,batuk,demam &
nyeri

Hipertiroid,hipertensi,penyak
it jantung
koroner,MAOI,netropati.

Mengantuk,pusing,mulut
kering,serangan seperti epilepsi
(dosis tinggi),ruam kulit.

Asve
x
(Tan
abe
indo
nesia
)

Tipepidine
hibenzate

Selesma (common cold) &


gangguan pada saluran
pernapasan atas
lainnya(faringitis,laringitis,nas
alcatarch),bronkitis akut &
kronik, pneumonia, TB
paru,bronkiektatis.

Pasien dengan riwayat


hipersensitif terhadap salah
satu bahan produk

Mengantuk,insomnia,pusing,anore
ksia,konstipasi,nyeri
lambung,haus gatal.

Obat yang bekerja pada Hidung


Obat untuk alergi nasal

Dew
asa 2
send
ok
teh.
anak
6-12
tahu
n2
send
ok
teh.
diber
ikan
34xse
hari.
Dew
asa:
1
table
t tiga
kali
sehar
i
setel
ah
maka
n,
dan
pada
kasu
s
yang
berat
,
selai
n itu
1
table
t
sebel
um
tidur.
Anak
anak
(lebi
h
dari
6
tahu
n):
Sete
ngah
dari
dosis
dewa
sa.

Dekongestan Nasal Topikal


Sediaan untuk infeksi nasal
Peradangan hidung akibat alergi nasal (Rhintis Allergica)
Rinitis sering bersifat self-limiting dan sinusitis yang disebabkan oleh
bakteri memerlukan terapi dengan antibakteri. Indikasi untu obat semprot
dan obat tetes hanya sedikit, kecuali pada rinitis alergi dan rinitis
perenmial.
Rhintis Allergica bisa disebabkan reaksi alergi pada hidung karena
masuknya substansi asing dalam saluran tenggorokan. Anda bisa
menggunakanantihistamin seperti chlorpheniramine, dimenhydrinate. Pada
rinitis alergi, sediaan topikal kortikosteroid dan kromoglikat memiliki peran
yang sudah jelas. Walaupun kromoglikat kurang efektif dibandingkan
dengan kortikosteroid topikal, namun kromoglikat sering jadi pilihan
pertama untuk anak-anak.
Obat

Komposisi

Indikasi

Kontraindikasi

Efek
Samping
Iritasi mukosa nasal;
gangguan indera
pengecapan

Dosis

Azep Nasal
(Transfarma
Medika)

Azelastin
hidroklorida

Rinitis alergi baik


yang bersifat
musiman maupun
menahun.

Penderita yang
baru saja
melakukan
operasi nasal
(harus tunggu
sampai sembuh);
Tuberkulosis
Paru

Sehari 2 kali
pada lubang
hidung kiri
dan kanan

Pulmicort
(Astra
Zeneca)

Budesonid

Profilaksis dan
pengobatan rinitis
alergi dan rinitis
vasomotor; polip
nasal.

Hipersensitif
terhadap
komponen yang
terkandung

Bersin setelah penggunaan,


iritasi hidung dan
tenggorokan, kadang
hidung kering, epistaksis,
bronkospasme

Rinitis.
Dewasa dan
anak >12thn
beri 2
semprotan ke
dalam tiap
lubang hidung
1 kali sehari
di pagi hari
atau 1
semprotan ke
dalam lubang
hidung 2 kali
sehari.
Polip Hidung:
1 semprotan
ke dalam
lubang hidung
2 kali/hari
selama 3
bulan.

Bronchitin
Syrup
(nufarindo)

Per 5 mL
mengandung
:Efedrin HCl. 8
mg Gliseril
guaiakolat 50
mgParasetamol
200
mg Klorfenamin
maleat 2,5 mg

Demam dan
gejala-gejala batuk
dan pilek yang
muncul selama
influenza.

Pasien yang
menderita
hipertensi,
glaukoma,
diabetik,
penyakit jantung
dan goiter.
Kerusakan hati
dan ginjal.

Mengantuk, mual dan


pusing.

Dewasa : 3-4
kali sehari 1-2
sendok
teh. Anak
berusia 9
tahun atau
lebih : 3 kali
sehari 1
sendok
teh. Anak
berusia 2-8
tahun : 3 kali
sehari
sendok teh

Meka
Ke
Selain seba
antihistami
dapat meng
pelepasan m
histamin da
dan sel rad
dengan jala
influks kals
pelepasan k
intraseluler

kortikoster
yang memi
aktivitas
glukokortik
potensial d
mineral ko
lemah. Bud
diperkiraka
mengatasi
rhinitis atau
melalui akt
hambatann
serangkaian
(yakni sel m
eusinofil, n
makrofag,
limfosit) da
(histamine,
eicosanoid,
leukotrien,
sitokin) yan
dalam infla
dimediator
alergen.

Dramasine
(Soho)

Dimenhydrynate
50 mg, vit B6 50
mg.

Mencegah dan
meredakan mual &
muntah
sehubungan
mabuk
perjalanan.anastesi
dan pembedahan,
serta sakit akibat
radiasi

Porfiria
akut,serangan
asma akut,bayi
prematur

Mengantuk,gangguan
penglihatan,pusing,mulut
kering,hipotensi,kelemahan
otot,sakit kepala

Dewasa 1 tab.
3x1
Anak 8-12
tahun 11
tab. 23xsehari.

Obat sakit tenggorokan

Pada umumnya obat yang bekerja terhadap tenggorokan dibagi dalam beberapa golongan
sebagai berikut:
Obat untuk ulserasi dan inflamasi mulut (Benzidamin Hidroklorida, Karbenoksolon Natrium,
Kortikosteroid, Anestetik Lokal, Salisilat, Tetrasiklin)
Antiinfeksi tenggorokan (Mikonazol dan Nistatin untuk infeksi jamur oral; Benzidamin untuk infeksi
virus)
Lozenges dan spray
Cairan kumur (Heksetidin, Klorheksidin Glukonat, Povidone-Iodine, Timol)
Pengobatan mulut kering.
Obat

Komposisi

FG
TROCHES
MEIJI
(meiji)

Fradiomisin
Sulfat 2,5 mg,
Gramisidin-S
HCl 1 mg.

Candistin

Nistatin

Indikasi

Konrtraindikasi

Gingivitis (radang
gusi), stomatitis
(radang rongga
mulut), faringitis
(radang
faring/tekak),
bronkhitis (radang
bronkhus/cabangcabang tenggorok),
tonsilitis (radang
tonsil/amandel),
angina Vincent
(radang selaput
lendir mulut dengan
tukak-tukak
berselaput), difteria
faringeal,
periodontitis
geraham bungsu.
Terapi kandidiasis
pada rongga mulut

jangan diberikan
kepada pasien yang
mempunyai riwayat
reaksi
hipersensitivitas
pada komponen
obat. Atau pasien
yang mempunyai
riwayat reaksi
hipersensitivitas
terhadap
aminoglikosida
seperti streptomsin,
kanamisin,
gentamisin,
fradiomisin dan
basitrasin.
Hipersensitif

Efek
Samping
Anoreksia
(kehilangan
nafsu makan),
mual, dan
gangguan
saluran
pencernaan.

Iritasi lokal dan


sensitisasi,
dilaporkan
terjadinya rasa
mual

Dosis
Dewasa : 4-5 kali
sehari 1 atau 2
tablet. Anak-anak :
4-5 kali sehari 1
tablet.

Bayi: Sehari 4x1-2


ml/hari
Anak dan dewasa:
4x1-6 ml
diteteskan ke
dalam mulut dam
ditahan beberapa
waktu sebelum
ditelan; bayi dan
anak: dosis
diteteskan pada
masing-masing sisi
mulut

Mekanis
Kerja
Fradiomisin d
gramisidin ad
antibiotik yan
berakasi seba
bakterisida
(membunuh
bakteri), aktif
terhadap
Staphylococc

antibiotika
antifungal ya
berasal dari
Sfreptomyces
noursei. Aktif
anti fuhgalny
diperoleh den
cara mengika
diri pada ster
membran sel
sehingga
permeabilitas
membran sel
tersebut akan
terganggu da
komponen
intraselular d
hilang.

Degirol
(Darya-varia)

Dequalinium
Klorida.

Sakit tenggorokan,
infeksi pada rongga
mulut dan faring,
setelah pencabutan
gigi untuk mencegah
infeksi pada
membran mukosa
mulut dan
pencegahan batuk
dan pilek, terutama
untuk perokok.

penderita yang
hipersenstif terhadap
dequalinium klorida.
Juga, hindari
pemakaian jangka
panjang dan
berulang-ulang.

Hisap 1 lozenges.
Ulangi tiap 3-4
jam.
Maksimal 8 tablet
sehari.

Bahan aktif in
merupakan su
bahan antibak
dan antijamu
efektif untuk
membunuh b
bakteri gram
dan negatif, B
vincenti,Cand
albicans dan
yang resisten
terhadap anti
Tablet hisap
DEGIROL un
sakit tenggor
serta menceg
infeksi pada s
lendir mulut

Obat Tetes Telinga


Obat telinga dapat terbagi menjadi Obat telinga sebagai antiseptik dan anti infeksi.
Biasanya merupakan antibiotik seperti chlorampenikol, gentamisin, atau ofloxacin dengan tambahan
penghilang sakit lokal (lidokain/benzokain).
Obat

Komposisi

Indikasi

Konrtraindikasi

Kloramfenikol3%

1%
Chloramphenlcol
base didalam
larutan tetes
telinga.

Infeksi superfisial
pada telinga luar
oleh kuman gram
positif atau gram
negatif yang peka
terhadap
Chloramphenicol.

Penderita yang
hipersensitif atau
mengalami reaksi
toksik dengan
kloramfenikol.
Jangan digunakan
untuk mengobati
influenza, batukpilek, infeksi
tenggorokan, atau
untuk mencegah
infeksi ringan.
Perforasi membran
timpani (tetes
telinga).

ERLAMYCETIN
Tetes
Telinga(Erela)

1%
Chloramphenicol
base di dalam
larutan tetes
telinga.

Infeksi superfisial
pada telinga luar
oleh kuman gram
positif atau gram
negatif yang peka
terhadap
Chloramphenicol.

- Bagi penderita
yang sensitif
terhadap
Chloramphinicol.
- Perforasi
membran timpani.

Efek
Samping
Diskrasia darah
terutama aplastik
anemia yang
dapat menjadi
serius dan fatal,
reaksi
hipersensitif
lainnya seperti
anafilaktik dan
urtikaria,
syndroma gray
pada bayi
prematur atau
bayi yang baru
lahir dan
gangguan
gastrointestinal
seperti misalnya
mual, muntah
dan diare.

Iritasi lokal,
seperti gatal, rasa
panas, dermatitis
vesikuler dan
mukolopapular.

Dosis
Teteskan
kedalam
lubang telinga
2 3 tetes, 3
kali sehari.

Teteskan ke
dalam lubang
telinga 2 - 3
tetes, 3 kali
sehari.
Atau menurut
petunjuk
dokter.

Obat pada Hidung


Peradangan pada mata sering disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur dan alergi. Gejala yang
dirasakan pasien misalnya mata berair dan gatal, tampak kemerahan, adanya secret/kotoran mata,

Mek
K
Kloramfen
antibiotik y
mempunya
aktifitasba
dan pada d
bersifat ba
Aktivitas a
dengan me
sintesa pro
jalan meng
subunit 50
merupakan
penting da
pembentuk
peptida. K
efektif terh
aerob gram
termasuk S
pneumonia
beberapa b
gram-nega
Haemophi
influenzae
Sebagai br
antibiotika
sebagai ba
terhadap b
spesies dan
keadaan te
bekerjanya
bakterisid.

silau, buram atau kelopak mata bengkak seperti pada penyakit Blefaritis yakni penyakit yang
menyebabkan peradangan/iritasi terutama pada kelopak mata. Pengobatan bergantung kepada
penyebabnya dapat berupa antibiotika,anti inflamasi, anti alergi, anti jamur dan antivirus.
Obat

Komposisi

Indikasi

Konrtraindikasi

Afrin Nassal
Spray

Setiap 1 mL
mengandung 0,5 mg
oksimetazolin
hidroklorid.

Pengobatan
simtomatik
kongesti
(kesembaban)
hidung dan
nasofaring
yangdisebabkan
oleh flu, sinusitis,
hay fever,atau alergi
saluran napas
bagian ataslainnya
Pengobatan
tambahan pada
infeksi telinga
bagian tengah.
Dapat digunakan
pada tampon
hidung untuk
mempermudah
pemeriksaan
intranasal atau
sebelum operasi
hidung.

Afrin jangan diberikan


kepada penderita yang
hipersensitif atau alergi
terhadap salah
satukomponen obat

AFRIN
PERIATIK
TETES

Oksimetazolin
HCl

- Hidung
tersumbat.
- Pengobatan
dan pencegahan
infeksi telinga
tengah.
- Memudahkan
pemeriksaan
intranasal.
- Persiapan
operasi.

Idiosinkrasi terhadap
simpatomimetik,
hipertiroidisme,
hipertensi, penyakit
koroner.

Efek
Samping
Afrin umumnya dapat
ditoleransi tubuh
dengan baik. Efek
samping biasanya
ringan dansementara
dan berupa rasa
terbakar, tersengat,
bersin atau
bertambahnya ingus.

- Adakalanya
timbul rasa panas
di hidung atau
tenggorokan, iritasi
lokal, mual, sakit
kepala, mukosa
hidung kering.
- Hidung tersumbat
kembali
terjadi/kambuh
(pada penggunaan
jangka panjang).
- Kesulitan
bernapas, kolaps
pada bayi.

Dosis
dewasa dan anakanak umur6 tahun
atau lebih, 2 3
semprotan ke dalam
tiap lubang hidung,
2 kali sehari, pagi
dan sore hari.

2 kali sehari 2-3


tetes pada
masing-masing
lubang hidung.

Obat Selesma/pilek

Salesma dan influenza merupakan kondisi alat pernapasan yang terinfeksi


oleh virus. Umumnya menyebabkan batuk, pilek, sakit leher, terkadang
panas atau sakit pada persendian. Pada anak kecil biasanya diiringi gejala
mencret ringan.
Hindari menggunakan penicillin, tetracycline atau antibiotika lainnya karena
jenis obat ini tidak menyembuhkan Salesma dan Influenza, bahkan dapat
menimbulkan bahaya. Penyakit ini hampir selalu sembuh sendiri tanpa
obat. Anda hanya perlu melakukan beberapa hal ini jika terkena Salesma
dan Influenza:
Hindari minum air dingin, dan selalu konsumsi air hangat.
Istirahat yang cukup.
Jika mengalami panas dan sakit kepala, cukup konsomsu aspirin atau
acetaminiphen.
Tetap makan seperti biasa karena tidak ada pantangan dalam
mengonsumsi sesuatu. Namun dianjurkan mengonsumsi makanan
mengandung vitamin C.
Jika mengalami sakit tenggorokan atau sakit leher, berkumurlah dengan air
hangat.
Jika Salesma atau influensa berlangsung lebih dari satu minggu atau
menimbulkan panas, batuk, lendir, sampai sakit dada, maka penderita

Mekan
Ker
Afrin semprot/t
mengandung ba
simpatomimetik
oksimetazolinh
(oxymetazoline
hydrochloride)
efek dekongesta
lama.

mengalami radang cabang tenggorokan (bronchitis) atau radang paru-paru


(pneumonia).

Indikasi

Konrtraindikasi

Efek
Samping

Obat

Komposisi

Actife
d
Plus
DM
120
ml(gl
akso
welco
me)

Per 5 ml sir.
Pseudoephedr
in HCL 30
mg
Triprolidin
HCL 1,25 mg

Rinitis alergi,flu & selesma

Penderita yang peka terhadap


obat simpatomimetik
lain(misalnya
efedrin,fenilpropanolamin,fenil
efrin),hipertensi berat.Sedang
sedang mendapat terapi MAOI
dalam 2 minggu terakhir.

Mengantuk, gangguan
pencernaan,sakit
kepala,insomnia,eksitasi,tremor,takik
ardi,aritmia,mulut
kering,palpitasi,sulit berkemih.

D
s
a
>
t
5
A
6
t
2
m
6
t
1
m
D
i
3
<
t
m
r
a
a
d
r

Anad
ex
(inter
bat)

Paracetamol
500 mg
dextrometorp
han HBr 15
mg,
chlorphenira
mine HCL
maleate 1 mg,
phenylpropan
olamine HCl
15 mg.

Flu,selesma,batuk,demam &
nyeri

Hipertiroid,hipertensi,penyakit
jantung
koroner,MAOI,netropati.

Mengantuk,pusing,mulut
kering,serangan seperti epilepsi
(dosis tinggi),ruam kulit.

D
s
s
k
a
6
t
2
s
k
d
k
3
4
a

Asvex
(Tana
be
indon
esia)

Tipepidine
hibenzate

Selesma (common cold) &


gangguan pada saluran
pernapasan atas
lainnya(faringitis,laringitis,nasalc
atarch),bronkitis akut & kronik,
pneumonia, TB
paru,bronkiektatis.

Pasien dengan riwayat


hipersensitif terhadap salah
satu bahan produk

Mengantuk,insomnia,pusing,anoreks
ia,konstipasi,nyeri lambung,haus
gatal.

D
s
t
t
k
s
s
h
m
n
d
p
k
y
b
s
i
t
s
u
t
A
(
d
t
)
S
g
d
d
d
s

Peradangan hidung akibat alergi (Rhintis Allergica)


Rhintis Allergica bisa disebabkan reaksi alergi pada hidung karena
masuknya substansi asing dalam saluran tenggorokan. Anda bisa
menggunakanantihistamin seperti chlorpheniramine, dimenhydrinate.
Sebagai pencegahan, ketahuilah penyebab terjadinya alergi, apakah debu,
bulu ayam, jamur, tepung sari bunga dan lainnya? Lalu hindari bendabenda pemicu alergi tersebut.
Obat

Komposisi

Indikasi

Konrtraindikasi

Bronchitin
Syrup
(nufarindo)

Per 5 mL
mengandung
:Efedrin HCl. 8
mg Gliseril
guaiakolat 50
mgParasetamol
200
mg Klorfenamin
maleat 2,5 mg

Demam dan gejalagejala batuk dan


pilek yang muncul
selama influenza.

Pasien yang
menderita
hipertensi,
glaukoma,
diabetik, penyakit
jantung dan
goiter.
Kerusakan hati
dan ginjal.

Efek
Samping
Mengantuk, mual dan
pusing.

Dosis
Dewasa : 3-4
kali sehari 1-2
sendok teh.Anak
berusia 9 tahun
atau lebih : 3 kali
sehari 1 sendok
teh.Anak berusia
2-8 tahun : 3 kali
sehari sendok
teh

Dramasine
( Soho)

Dimenhydrynate
50 mg, vit B6 50
mg.

Mencegah dan
meredakan mual &
muntah sehubungan
mabuk
perjalanan.anastesi
dan pembedahan,
serta sakit akibat
radiasi

Porfiria
akut,serangan
asma akut,bayi
prematur

Mengantuk,gangguan
penglihatan,pusing,mulut
kering,hipotensi,kelemahan
otot,sakit kepala

Dewasa 1 tab.
3x1
Anak 8-12 tahun
11 tab. 23xsehari.

Obat sakit tenggorokan


Obat

Komposisi

FG
TROCHES
MEIJI
(meiji)

Fradiomisin
Sulfat 2,5 mg,
Gramisidin-S
HCl 1 mg.

Degirol
(Daryavaria)

Dequalinium
Klorida.

Indikasi

Konrtraindikasi

Gingivitis (radang
gusi), stomatitis
(radang rongga
mulut), faringitis
(radang
faring/tekak),
bronkhitis (radang
bronkhus/cabangcabang tenggorok),
tonsilitis (radang
tonsil/amandel),
angina Vincent
(radang selaput
lendir mulut dengan
tukak-tukak
berselaput), difteria
faringeal,
periodontitis
geraham bungsu.
Sakit tenggorokan,
infeksi pada rongga
mulut dan faring,
setelah pencabutan
gigi untuk mencegah
infeksi pada
membran mukosa
mulut dan
pencegahan batuk
dan pilek, terutama
untuk perokok.

jangan diberikan
kepada pasien yang
mempunyai riwayat
reaksi
hipersensitivitas
pada komponen
obat. Atau pasien
yang mempunyai
riwayat reaksi
hipersensitivitas
terhadap
aminoglikosida
seperti streptomsin,
kanamisin,
gentamisin,
fradiomisin dan
basitrasin.

Diposkan oleh triiztanti di 4:34:00 AM

Reaksi:

penderita yang
hipersenstif terhadap
dequalinium klorida.
Juga, hindari
pemakaian jangka
panjang dan
berulang-ulang.

Efek
Samping
Anoreksia
(kehilangan nafsu
makan), mual,
dan gangguan
saluran
pencernaan.

Dosis
Dewasa : 45 kali
sehari 1
atau 2
tablet.
Anakanak : 4-5
kali sehari
1 tablet.

Hisap 1
lozenges.
Ulangi tiap
3-4 jam.
Maksimal 8
tablet
sehari.

Mekanis
Kerja
Fradiomisin dan g
adalah antibiotik y
berakasi sebagai b
(membunuh bakte
pada terhadap
Staphylococci.

Bahan aktif ini m


suatu bahan antib
antijamur yang ef
membunuh berbag
gram positif dan
negatif, Borelia
vincenti,Candida
albicans dan bakt
resisten terhadap
Tablet hisap DEG
untuk sakit tenggo
mencegah infeksi
selaput lendir mul

Kelas Tulisan : dunia


farmasi, farmakodinamika, farmakokinetika, farmakologi, farmakoterapi, info
farmasi, makalah, spesialis obat

0 komentar:
:a:

:b:

:h:

:i:

:c:

:d:

:e:

:f:

:g

:o:

:j:

:k:

:l:

:m:

:p:

Poskan Komentar
Teman-teman yang baik hati,,
Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir diblog sederhana ini.
Blog ini saya buat untuk memudahkan sobat sekalian dalam mencari tugas.
Data yang dikumpulkan dari tugas-tugas kampus yang saya miliki juga meminta ijin
men"COPAS" tulisan milik oranglain tentu dengan menyertakan sumbernya.
Saya harap kalian dapat meninggalkan pesan, komentar, kritik, saran atau beberapa
patah kata guna menghargai blog ini.
Jangan lupa di follow yahh... ^^
Terimakasih ^^

:n

Makalah SO... ^^
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Asal kata hormon dari bahasa Yunani yakni hormaen yang berarti
menggerakkan. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung
disekresikan ke dalam darah karena tidak memiliki saluran sendiri. Sistem
kerja hormon berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya, kekurangan
atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi hormon
yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang berarti seimbang.
Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang
penting, yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal,
pankreas, dan kelenjar gonad (ovarium atau testis).
Mekanismenya yang bertanggung jawab bagi mulai kerja fungsi testis
pada masa puberitas dianggap bsrasal dari saraf, karena gonad yang tidak
matang dapaat dirangsang oleh gonadotropin yang sudah ada didalam
hipotalamus dan karena hipofise berespon terhadap hormon penglepas
gonadotropin hipotalamus, pusat maturasi seperti amgadala, didalam otak,
melepaskan penghambat sel eminensia mendiana hipotalamus, yang
memungkinkan untuk menghasilkan hormon penglepas gonadotropin
(gonadotropin releasing hormone, GnRH) Pada pulsasi dengan frekuensi
dan amplitudo yang tepat, yang merangsang pelepasan hormon
penglepasan hormon perangsang folikel (follicle-stimulating hormone, FSH)
dan luteinizing hormone (LH).
Sintesis dan sekresi hormon hipofisis anterior selain dikontrol
olehhipotalamus,dipengaruhi oleh banyak faktor obat yaitu hormon
alamiah,analog dan disekantagonis hormon.hubungan antara hipofisis
anterior dengan jaringan ferifer yang dipengaruhi merupakan contoh
sempurnah mekanisme umpan balik.hormon hipofisis antrior mengatur
sintesis dan sekresi hormon dan zat-zat kimia di sel target;sebaliknya
hormon yang disekresi tersebut mengatur juga sekresi hipotalamus dan
/atau hipofisis.konsep ini mendasari penggunaan hormon untuk diagnosi

dan terapi kelainan endokrin diklinik.interaksi berbagai hormon ini


menjelaskan mekanisme terjadinya efek samping beberapa jenis obat.
Hormon hippofisis anterior sangat esensial untuk pengaturan
pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, metabolisme dan respon
terhadap stress.
Hormon-hormon yang di hasilkan oleh hipofisis anterior dapat di
klasifikasikan menjadi 3 kelompok. Kelopmpok pertama berupa hormon
somatropika yang meliputi hormon pertumbuhan (GH= Samatotoprin),
prolaktin (PRL),Laktogen plasenta (PL). Kelompok ke dua berbentuk
glikoprotein yaitu pirotropin (TSH): Lutinizing Hormon (LH,) hormon folikel
(FSH, Gonadotropin) berperan dalam pertumbuhan.
Hormon akan dikeluarkan oleh kelenjar endokrin bila ada rangsangan
(stimulus). Hormon tersebut akan diangkut oleh darah menuju kelenjar
yang sesuai. Akibatnya, bagian tubuh tertentu yang sesuai akan
meresponnya. Sebagai contoh, hormone insulin disekresikan pankreas saat
ada rangsangan gula darah yang tinggi, hormon adrenalin disekresikan
medula adrenal oleh stimulasi saraf simpatik, dan lain-lain.
1.2 Tujuan
Makalah ini berisi tulisan mengenai beberapa jenis hormon pada manusia
dengan berbagai penyakit beserta jenis obat-obatnya. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas Spesialis Obat.

v
v
v
v
v
v

1.3 Rumusan Masalah


Klasifikasi dan penggolongan jenis hormon pada manusia
Hormon hipotalamus dan hipofisis
Hormon tiroid dan antitiroid
Antidiabetik dan insulin
Hormon kortikosteroid
Hormon reproduksi
Kontrasepsi hormonal
Jenis-jenis sediaan yang beredar dan banyak dipilih/digunakan
1.4 Manfaat
Untuk mendapatkan informasi tentang pengobatan yang menyangkut
permasalahan penyakit hormonal.

BAB II
ISI
2.1 Jenis-jenis hormon
2.1.1 Hormon hipotalamus dan hipofisis
Hipotalamus adalah pemimpin umum sistem hormon, dikatakan
pemimpin karena semua perintah dan kendali berawal dari kelenjar
hipotalamus ini, kemudian perintah dan informasi akan disampaikan ke
seluruh tubuh dengan bantuan kelenjar Hipofisis yang berfungsi sebagai
pembantu hipotalamus. Letak Hipotalamus terletak langsung di bawah
otak, Ukuran Hipotalamus sebesar biji kenari.
Selain itu hipotalamus juga bertugas memastikan kemantapan dalam
tubuh manusia. Dengan cara mengkaji semua pesan-pesan yang datang
dari otak dan dari dalam tubuh.
Fungsi Hipotalamus :
1. menjaga kemantapan suhu tubuh,
2. mengendalikan tekanan darah,
3. memastikan keseimbangan cairan, dan
4. bahkan pola tidur yang tepat.
Hipotalamus melepaskan empat hormon,dimana hormon pelepas
tersebut setelah dihasilkan akan disimpan di hipofisis dan saat dibutuhkan
akan disekresi oleh hipofisis, Adalah :
1. Hormon pelepas hormon pertumbuhan (GRH)
2. Hormon pelepas tirotropin (TRH)
3. Hormon pelepas kortikotropin (CRH)
4. Hormon pelepas gonadotropin (GnRH)
Selain itu Hipotalamus mensekresi dua hormon yang dihasilkannya sendiri
tanpa disimpan di hipofisis, yaitu ADH (Vasopresin=hormon penahan air)
dan Oksitosin.

Pembantu Hipotalamus adalah hipofisis, hipofisis menyampaikan


informasi tentang keadaan tubuh ke hipotalamus. Kemudian hipofisis juga
menyampaikan keputusan yang telah diambil hipotalamus kepada seluruh
tubuh.Misalnya, ketika terjadi penurunan tiba-tiba tekanan darah, informasi
dikirimkan, dan mengabari hipotalamus tentang perubahan tekanan ini, lalu
hipotalamus memutuskan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk
menaikkannya dan menyampaikan keputusannya kepada pembantupembantunya.
Kelenjar Hipofisis merupakan sekerat daging kecil berwarna merah jambu,
dengan ukuran sebesar buncis, berat setengah gram dan dihubungkan ke
hipotalamus dalam otak oleh sebuah batang.Berkat hubungan inilah,
hipofisis menerima perintah dari hipotalamus untuk menghasilkan hormon
yang diperlukan.
Fungsi Hipofisis :
mempengaruhi sel-sel jaringan tertentu, tetapi juga
mengatur kerja kelenjar-kelenjar hormon lain yang jauh letaknya
Kelenjar pituitari juga memberikan perintah pada kelenjar-kelenjar
untuk meneruskan perintah itu ke sel-sel lain dalam tubuh.
Kelenjar Hipofisis dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu : Hipofisis Anterior
dan Hipofisis Posterior
a. Hormon yang dihasilkan anterior hipofisis
NO
1

Hormon
Hormon Somatrotof

Prinsip kerja
Pertumbuhan sel dan anabolisme
protein

Hormon Tiroid (TSH)

Mengontrol sekresi hormone oleh


kelenjar tiroid

Hormon Adrenokortikotropik
(ACTH)

Mengontrol sekresi beberapa


hormone oleh korteks adrenal

Follicle Stimulating Hormon


(FSH)

a. Pada wanita : merangsang


perkembangan folikel pada ovarium
dan sekresi estrogen
b. Pada testis : menstimulasi testis
untuk mengstimulasi sperma

Luteinizing hormone (LH)

a. Pada Wanita : bersama dengan


estrogen menstimulasi ovulasi dan
pembentukan progesterone oleh
korpus luteum
b. Pada pria : menstimulasi sel sel
interstitial pada testis untuk
berkembang dan menghasilkan
testoteron

Prolaktin

Membantu kelahiran dan


memelihara sekresi susu oleh
kelenjar susu

Sel sel neurosekresi dalam hipotalamus mensintesis hormone ADH


dan oksitosin. Neurohipofisis membebaskan hormone itu ke dalam darah,
dimana hormone itu bersirkulasi. ADH berikatan dengan sel target di ginjal,
oksitosin berikatan dengan sel target di kelenjar susu dan uterus.
b. Hormon yang dihasilkan posterior hipofisis
No
1.

Hormon
Oksitosin

2.

Hormon ADH

Prinsip kerja
Menstimulasi kontraksi otot polos
pada rahim wanita selama proses
melahirkan
Menurunkan volume urine dan
meningkatkan tekanan darah
dengan cara menyempitkan
pembuluh darah

c. Hormon yang dihasilkan intermediet hipofisis


No
1.

Hormon
Melanocyte stimulating
hormon (MSH)

Prinsip kerja
Mempengaruhi warna kulit individu

2.1.2 Hormon Tiroid dan antitiroid

Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang terletak pada leher, tepatnya


pada laring. Kelenjar ini terdiri atas dua lobus yakni sebelah kanan dan kiri
laring. Beratnya sekitar 25 g dan kaya akan darah. Hormon terpenting yang

disekresikan kelenjar tiroid adalah tiroksin. Hormon tiroksin terbentuk dari


asam amino yang mengandung yodium. Bagi tubuh, hormon ini
berpengaruh dalam proses metabolisme sel. Selain itu, hormon tersebut
juga memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan diferensiasi jaringan
tubuh.
Kelenjar tiroid menghasilkan dua macam hormon yaitu tiroksin (T4)
dan Triiodontironin(T3). Hormon ini dibuat di folikel jaringan tiroid dari asam
amino (tiroksin) yang mengandung yodium. Yodium secara aktif di
akumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah. Oleh sebab itu kekurangan
yodium dalam makanan dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan
pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali.
Hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid, diantaranya :
No.
1

Hormone
Tiroksin

Triiodontironin

Kalsitonin

Prinsip kerja
Mengatur metabolisme, pertumbuhan,
perkembangan, dan kegiatan system
saraf
Mengatur metabolisme, pertumbuhan,
perkembangan dan kegiatan sistem sara
Menurunkan kadar kalsium dalam darah
dengan cara mempercepat absorpsi
kalsium oleh tulang.

Hipotalamus mensekresi TRH (hormon pembebas TRH) yang


merangsang pituitari anterior untuk mensekresi TSH (hormon perangsang
tiroid). Ketika TSH berikatan dengan reseptor spesifik di kelenjar tiroid
terjadi pembebasan T3 dan T4. Kadar T3 dan T4 yang tinggi, dan TSH
dalam darah akan menghambat sekresi TRH oleh hipotalamus. Kadar
hormon tiroid yang tinggi bisa menghambat sekresi TSH oleh pituitari
anterior. Sistem umpan balik hipotalamus-pituitari anterior-kelenjar tiroid
menjelaskan mengapa defisiensi iodin menyebabkan penyakit gondok.
Apabila iodin tidak mencukupi, kelenjar tiroid tidak dapat mensintesis T3
atau T4 dalam jumlah mencukupi. Dengan demikian pituitari akan terus
mensekresi TSH, dan menyebabkan pembesaran tiroid.
Salah satu keadaan yang diakibatkan kerusakan kelenjar tiroid adalah
penyakit Grave.
Beberapa penyakit manusia ada yang disebabkan oleh kelenjar tiroid.
Kondisi kelebihan hormon tiroid (hipertiroid) dapat menimbulkan
gejalahipermetabolisme (morbus basedowi), dengan tanda-tanda
meningkatnya detak jantung sehingga muncul gugup, napas cepat dan
tidak teratur, mulut menganga, dan mata melebar. Sementara itu, apabila
seseorang sebelum dewasa kekurangan hormon tiroid (hipotiroid),
tubuhnya dapat mengalami kretinisme (kerdil). Kretenisme ditandai
dengan fi sik dan mental penderita yang tumbuh tidak normal.
Pada orang dewasa, kondisi hipotiroid dapat menyebabkan miksedema.
Gejala penyakit ini, adalah laju metabolisme rendah, berat badan
bertambah, bentuk badan menjadi besar, kulit kasar, dan rambutmudah
rontok. Selain penyakit-penyakit tersebut, seseorang juga dapat mengalami
pembengkakan kelenjar tiroid karena kekurangan makanan yang
mengandung yodium. Penyakit pembengkakan demikian dinamakan
gondok.
Jenis penyakit tiroid yang utama:
Hipertiroidisme / Tirotoksikosis
Hipotiroidisme
Hyperthyroidism / thyrotoxicosis, hormon tiroid T3 dan T4 didapati
lebih tinggi daripada orang biasa. Antara penyebab penyakit ini ialah :

Grave's disease. Antibodi di dalam badan menyebabkan tiroid membesar


dan mengeluarkan lebih hormon. orang yang menghidapi penyakit ini
mengeluarkan hormon berlebihan
Thyroiditis (tiroid bengkak).
Toxic nodule goitre. Terlalu banyak iodin di dalam makanan

Tanda-tanda orang yang menghidap hipertiroidisme:


Bengkak di leher
Degupan jantung bertambah, sentiasa berdebar-debar
Gementar dan gelisah,
Haid tidak teratur, kurang atau tidak datang
Kesuburan turun
Mata menjadi besar (bulging)
Kejang otot
Oesteoporosis
Pengeluaran keringat banyak,
Suhu badan naik,
Rambut rontok
Sulit bernafas
Susah tidur
Tekanan darah naik
Turun berat badan walaupun selera naik
Lemah
2.1.3 Hormon Insulin dan Antidiabetika
a. Hormon Insulin
Hormon insulin diproduksi oleh kalenjar pankreas. Dalam kalenjar
pankreas mengandung kurang lebih 100.000 pulau Langerhans dan setiap
pulau mengandung 100 sel beta. Oleh sel beta-lah hormon insulin
diproduksi, dimana sel beta dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang
dapat membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel. Untuk kemudian di
dalam sel, glukosa tersebut dimetabolisasikan menjadi tenaga energi. Jika
hormon insulin tidak ada, maka glukosa tak dapat masuk ke sel dengan
akibat glukosa akan tetap berada di dalam pembuluh darah yang artinya
kadar glukosa di dalam darah meningkat. Insulin endogen adalah insulin
yang dihasilkan oleh pancreas, sedangkan insulin eksogen adalah insulin
yang disuntikkan dan merupakan suatu produk farmasi.
Insulin erat kaitannya dengan salah satu pengobatan diabetes yang
merupakan kondisi di mana tubuh seseorang (terutama bagian ginjal) tidak
mampu mencerna dan memproses zat gula dengan baik. Diabetes, pada
tahap awal, mungkin tidak seberbahaya sakit jantung. Namun pada tahap
lanjut, penyakit ini bisa menyebabkan masalah kesehatan yang fatal, dan
gagal ginjal adalah salah satunya.

Berdasarkan lama kerjanya, insulin dibagi dalam 4 macam, yaitu :


1. Insulin kerja singkat
Yang termasuk disini adalah insulin regular (Crystal Zinc Insulin/CZI). Saat
ini dikenal 2 macam insulin CZI, yaitu dalam bentuk asam dan netral.
Preparat yang ada antara lain : Actrapid, Velosulin, Semilente. Insulin jenis
ini, diberikan 30 menit sebelum makan, mencapai puncak setelah 1-3
macam dan efeknya dapat bertahan sampai 8 jam.
2.

Insulin kerja menengah


Yang dipakai saar ini adalah Netral Protamine Hegedorn (NPH), Monotardo,
Insulatardo. Jenis ini awal kerjanya adalah 1,5-2,5 jam. Puncaknya tercapai
dalam 4-15 jam dan efeknya dapat bertahan sampai dengan 24 jam.
3. Insulin kerja panjang

Merupakan campuran dari insulin dan protamine diabsorbsi dengan lambat


dari tempat penyuntikan sehingga efek yang dirasakan cukup lama, yaitu
sekitar 24-36 jam. Preparat : Protamine Zinc Insulin (PZI), Ultratard.
4. Insulin infasik (campuran)
Merupakan kombinasi insulin jenis singkat dan menengah. Preparatnya :
Mixtard 30/40
Antidiabetika Oral
Diabetes atau diabetes mellitus adalah suatu kondisi dimana terjadi
gangguan jumlah atau fungsi insulin didalam tubuh. Insulin, hormone yang
diproduksi oleh pancreas, diperlukan untuk memecah gula darah dan
mengubahnya menjadi energi. Pada keadaan dimana tubuh tidak mampu
menghasilkan cukup insulin, maka kadar gula darah akan mengalami
peningkatan karena tidak dapat dikendalikan oleh insulin.
Gambaran utama Diabetes Mellitus adalah ketidakmampuan
menggunakan dan over produksi glukosa (hiperglikemia), sintesis protein
berkurang, lipolisis yang menyebabkan hiperlipidemia, karena itu terjadi
pembuangan secara cepat dan berat badan turun.
Penggolongan Diabetes Mellitus
1) Berdasarkan klinis
a) Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM/Diabetes melitus tipe I).
Insulin Dependent Diabetes Mellitus terjadi karena adanya kerusakan
pada sel pankreas yang parah, sehingga pankreas kehilangan
kemampuannya untuk menghasilkan insulin, akibatnya jaringan-jaringan itu
bisa bertahan untuk sementara waktu dengan membakar otot dan lemak,
akan tetapi proses akan menghasilkan prodak sampingan berupa senyawasenyawa keton dan asam-asam yang dapat mencapai kadar toksik dan
membahayakan bagi tubuh.
Penyakit ini dahulu disebut dengan Juvenil Onset Diabetes, karena
hampir selalu di bawah 30 tahun dan terjadi pada masa pubertas.
PengobatanInsilin Dependent Diabetes Mellitus dapat dilakukan dengan
cara diet dan pemberian insulin dari luar. DM tipe I ini biasanya terjadi pada
usia muda dan perlu diatasi dengan pemberian injeksi insulin.
b) Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM/Diabetes melitus Tipe
II).
Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus lebih sering ditemukan
namun keadaannya tidak seburuk Diabetes Mellitus Tipe I. Penyakit
Diabetes Mellitus biasanya baru muncul pada orang-orang yang berusia di
atas 30 tahun, dan pada orang-orang yang terlalu gemuk. Penyakit ini lebih
disebut dengan Maturity Onset Diabetes. Pankreas mungkin menghasilkan
insulin dengan cukup, tetapi tubuh kehilangan sebagian kemampuan untuk
memanfaatkan insulin tersebut secara efektif karena adanya kerusakan
reseptor insulin. Penyakit ini dapat diatasi dengan cara mengurangi berat
badan, berolahraga, diet dan pengobatan dengan ADO (Anti Diabetik Oral).
2) Berdasarkan risiko statistik
Termasuk golongan ini adalah penderita-penderita dengan toleransi
glukosa normal, tetapi ada risiko peningkatan kadar gula dalam darah.
Cirinya: Pernah abnormal dalam toleransi glukosa, potensial abnormal
dalam toleransi glukosa (kedua orang tua penderita Diabetes Mellitus),
melahirkan dengan berat badan lebih besar dari 4 kg.
Mekanisme Terjadinya Diabetes
Penyakit Diabetes mellitus ditandai dengan tingginya kadar glukosa
dalam darah atau hiperglikemia. Gejala awal penyakit Diabetes Mellitus
biasanya akan terjadi poliuria sebagai akibat meningkatnya diuresis yang
ditentukan oleh osmosis, gejala selanjutnya yang timbul adalah glikosuria

bila kondisi hiperglikemia melebihi 180 mg/dl (kadar gula darah normal 80100 mg/dl).
Hiperlipidemia terjadi kemudian yang disebabkan oleh mobilisasi
cadangan lemak, khususnya karena konsentrasi asam lemak bebas yang
meningkat akan menyebabkan ketouria dan asidosis yang parah dan
menimbulkan koma diabetik.
Hiperglikemia timbul karena penyerapan glukosa ke dalam sel
terhambat serta metabolismenya terganggu. Pada keadaan normal kira-kira
50% glukosa yang masuk kedalam tubuh mengalami metabolisme
sempurna manjadi CO2 dan H2O pada jaringan adiposa melalui proses
glikolisis, 15% menjadi glukagon pada jaringan hepar melalui proses
glikogenesis dan kira-kira 30-40% diubah menjadi lemak pada jaringan
adiposa.
Antidiabetik Oral
Antidiabetik oral dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :
1. Sulfonilurea
Golongan ini dapat menurunkan kadar glukosa darah yang tinggi
dengan cara merangsang keluarnya insulin dari sel b Pankreas. Dengan
demikian bila pankreas sudah rusak dan tidak dapat memproduksi insulin
lagi dan dapatdiberikan pada pasien diabetes millitus tipe II yang
mempunyai berat badan normal.Penggunaan obat golongan sulfonilurea
pada yang gemuk dan obesitas harus hati-hati. Karena kadar insulin dalam
darah sudah tinggi (hiperinsulinemia). Hanya saja insulin yang ada tidak
dapat bekerja secara efektif. Pada penderita diabetes mellitus dengan
obesitas, pemberian obat golongan ini akan memacu pankreas
mengeluarkan insulin lebih banyak lagi. Akibatnya keadaan
hiperinsulmnemia menjadi lebih tinggi. Ini berbahaya karena dapat
menimbulkan berbagai macam penyakit.
2. Biguanid
Obat golongan biguanid bekerja dengan cara meningkatkan kepekaan
tubuh terhadap insulin yang diproduksi oleh tubuh sendiri. Obat ini tidak
merangsang peningkatan produksi insulin sehingga pemakaian tunggal
tidak menyebabkan hipoglikemia. Obat golongan biguanid dianjurkan
sebagai obat tunggal pada penderita diabetes mellitus dengan obesitas
(BBR> 120%). Untuk penderita diabetes mellitus yang gemuk (BBR> 110%)
pemakaiannya dapat dikombinasikan dengan obat golongan
sulfonilunea.Efek samping yang sering terjadi dari pemakaian obat
golongan biguanid adalah gangguan saluran cerna pada hari-hari pertama
pengobatan. Untuk menghindarinya, disarankan dengan dosis rendah dan
diminum saat makan atau sesaat sebelum makan. Wanita hamil dan
menyusui tidak dianjurkan memakai obat golongan ini.
3. Acarbose
Acarbose merupakan suatu penghambat enzim alfa glukosidase yang
terletak pada dinding usus. Enszim alfa glukosidase adalah maltaseeeee.
isomaltase, glukomaltase dan sukrose, berfungsi untuk hidrolisis
oligosakarida, trisakarida dan disakarida pada dinding usus halus.
Obat golongan ini bekerja di usus, menghambat enzim di saluran
cerna, sehingga pemecahan karbohidrat menjadi glukosa atau pencernaan
karbohidrat di usus menjadi berkurang. Dengan demikian kadar glukosa
darah setelah makan tidak meningkat tajam. Sisa karbohidrat yang tidak
tercerna akan dimanfaatkan oleh bakteri di usus besar, dan ini
menyebabkan perut menjadi kembung, sering buang angin, diare, dan sakit
perut.Pemakaian obat ini bisa dikombinasi dengan obat golongan
sulfonilurea atau insulin, tetapi bila terjadi efek hipoglikemia hanya dapat
diatasi dengan gula murni yaitu glukosa atau dextrose. Gula pasir tidak
bermanfaat.

Acarbose hanya mempengaruhi kadar gula darah sewaktu makan dan


tidak mempengaruhi setelah itu. Obat ini tidak diberikan pada penderita
dengan usia kurang dan 18 tahun, karena efek samping gangguan
pencernaan kronis, maupun wanita hamil dan menyusui. Acarbose efektif
pada pasien yang banyak makan karbohidrat dan kadar gula darah puasa
lebih dari 180 mg/dl.
2.1.4 Hormon Kortikosteroid
Kortikosteroid adalah suatu kelompok hormon steroid yang dihasilkan
di kulit kelenjar adrenal. Hormon ini berperan pada banyak sistem fisiologis
pada tubuh, misalnya tanggapan terhadap stres, tanggapan sistem
kekebalan tubuh, dan pengaturan inflamasi, metabolisme karbohidrat,
pemecahan protein, kadar elektrolit darah, serta tingkah laku.
Kortikosteroid dibagi menjadi 2 kelompok, yakni glukokortikoid (contohnya
kortisol) yang berperan mengendalikan metabolisme karbohidrat, lemak,
dan protein, juga bersifat anti inflamasi dengan cara menghambat
pelepasan fosfolipid, serta dapat pula menurunkan kinerja eosinofil.
Kelompok lain dari kortikosteroid adalah mineralokortikoid (contohnya
aldosteron), yang berfungsi mengatur kadar elektrolit dan air, dengan cara
penahanan garam di ginjal.
Hormon kortikosteroid dihasilkan dari kolesterol di kulit kelenjar adrenal
yang terletak di atas ginjal. Reaksi pembentukannya dikatalisis oleh enzim
golongan sitokrom P450.
Kerja obat ini sangat rumit dan bergantung pada kondisi hormonal
seseorang. Namun secara umum efeknya dibedakan atas efek resistensi
Na, efek terhadap metabolisme karbohidrat (glukoneogenesis) dan efek
antiinflamasinya.
Umumnya efek antiinflamasi sejalan dengan efek terhadap
metabolisme karbohidrat sehingga pengelompokan kortikosteroid
didasarkan atas potensi untuk menimbulkan retensi Na (efek
mineralokortikoid) dan efek antiinflamasi (efek glukokortikoid). Khasiat
retensi Na diperlihatkan kuat oleh mineralokortikoid, sedangkan khasiat
antiinflamasi dan glukoneogenesis merupakan ciri glukokortikoid.
2.1.5 Hormon Reproduksi

Hormon Reproduksi Pria


Hormon reproduksi pada pria addihasilkan dari sel Leydig testis maupun
dari kelenjar adrenal. Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah
hormon, yaitu testoteron, LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle
Stimulating Hormone), estrogen dan hormon pertumbuhan.
Testoteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus
seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal
untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk
membentuk spermatosit sekunder.

LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi selsel Leydig untuk mensekresi testoteron.

FSH (Follicle Stimulating Hormone)


FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi
menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid
menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.

Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel
sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat
testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada
tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.

Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme
testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan
awal pada spermatogenesis.
Hormon Reproduksi Wanita
Hormon wanita terutama dibentuk di ovarium (hormon pria dibentuk
di testis). Baik pria maupun wanita, pada dasarnya memiliki jenis hormon
yang relatif sama. Hanya kadarnya yang berbeda. Hormon seksual wanita
antara lain progesteron dan estrogen. Hormon seksual pria antara lain
androstenidion dan testosteron (androgen). Pada wanita, hormon seksual
kewanitaannya lebih banyak ketimbang pria. Begitu pula sebaliknya.
Estrogen
Estrogen merupakan bentukan dari androstenidion (hormon seksual
pria yang utama) yang dihasilkan ovarium. Selain androstenidion, ovarium
juga mengeluarkan testosteron dan dehidroepiandrosteron, tapi dalam
jumlah yang sedikit.
Hormon Progesteron
Hormon ini merupakan bentukan dari pregnenolon yang dihasilkan
oleh kelenjar dan berasal dari kolesterol darah.
Testosteron dan Dehidroepiandrosteron
Hormon ini yang juga diproduksi oleh ovarium tetapi dalam jumlah
yang sangat sedikit. Hormon ini dibutuhkan oleh wanita karena
berhubungan dengan daya tahan tubuh dan libido (gairah seksual).
Efek Hormon Terhadap Wanita
Hormon-hormon pada tubuh wanita berperan penting dalam
perjalanan hidupnya termasuk pada keindahan kulit. Berikut ini adalah
peran ketiga hormon utama wanita:
Hormon Estrogen:
- Mempertahankan fungsi otak.
- Mencegah gejala menopause (seperti hot flushes) dan gangguan
mood.
- Meningkatkan pertumbuhan dan elastisitas serta sebagai pelumas sel
jaringan (kulit, saluran kemih, vagina, dan
pembuluh darah).
- Pola distribusi lemah di bawah kulit sehingga membentuk tubuh wanita
yang feminin.
- Produksi sel pigmen kulit.
- Estrogen juga mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit,
mempertahankanstruktur normal kulit agar tetap lentur, menjaga kolagen
kulit agar terpelihara dan kencang serta mampu menahan air.
Hormon Progesteron:
Sebenarnya hormon ini tidak terlalu berhubungan langsung dengan
keadan kulit tetapi sedikit banyak ada pengaruhnya karena merupakan
pengembangan estrogen dan kompetitor androgen. Fungsi utama
hormon progesteron lebih pada sistem reproduksi wanita, yaitu:

- Mengatur siklus haid.


- Mengembangkan jaringan payudara.
- Menyiapkan rahim pada waktu kehamilan.
- Melindungi wanita pasca menopause terhadap kanker endometrium.
Hormon Androgen:
Hormon ini berfungsi untuk:
- Merangsang dorongan seksual.
- Merangsang pembentukan otot, tulang, kulit, organ seksual dan sel
darah merah.
Hormon ini cukup berpengaruh pada penampilan kulit dan
pertumbuhan rambut, yaitu dengan menstimulasi akar rambut dan
kelenjar sebum (kelenjar minyak) yang terletak di bagian atas akar rambut.
Kelenjar sebum menghasilkan sekresi lemak atau minyak yang
berfungsi melumasi rambut dan kulit. Tetapi bila berlebihan minyak ini akan
memicu tumbunya akne atau jerawat, sehingga mengganggu keindahan
penampilan kulit. Gangguan kelenjar sebum juga bisa mengakibatkan
alopesia androgenika (kebotakan), terutama pada pria. Sebaliknya pada
wanita, ketidakseimbangan hormon Androgen (hormonal imbalance) bisa
menyebabkan hirsutisme di mana rambut tumbuh berlebihan di daerahdaerah yang tidak semestinya.
Aktivitas kelenjar sebum sangat dipengaruhi hormon androgen. Kerja
kelenjar ini memuncak pada saat seseorang mencapai masa pubertas.
Semakin tinggi tingkat kerjanya, semakin banyak pula sekresi yang
dihasilkan kelenjar ini. Sekresi kelenjar sebum pada pria lebih tinggi secara
signifikan ketimbang pada wanita. Tak heran kulit wajah pria tampak lebih
berminyak dibanding wanita.Efek kerja kelenjar sebum mulai berkurang
pada wanita sesaat menjelang menopause.
Hiper-androgen pada wanita dengan ciri-ciri aktivitas hormon
androgen melebihi normal ternyata merupakan masalah yang cukup umum
terjadi walaupun belum diketahui penyebabnya dan mempengaruhi 10-20%
wanita usia reproduktif.
2.1.6 Kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang
bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dimana bahan bakunya
mengandung preparat estrogen dan progesterone.
Berdasarkan jenis dan cara pemakaiannya dikenal tiga macam
kontrasepsi hormonal yaitu : Kontrasepsi Suntikan, Kontrasepsi Oral
(Pil), Kontrasepsi Implant.
a. Kontrasepsi Suntikan.
Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntikan :

a) Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan


ovum untuk terjadinya ovulasi dengan jalan menekan pembentukan
releasing faktor dari hipotalamus.
b) Mengentalkan lender serviks sehingga sulit untuk ditembus oleh
spermatozoa.
c) Merubah suasana endometrium sehingga menjadi tidak sempurna untuk
implantasi dari hasil konsepsi.
b. Kontrasepsi Oral
Kontrasepsi oral adalah kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk
tablet, mengandung hormon estrogen dan progestrone yang digunakan
untuk mencegah hamil. Kontrasepsi oral adalah kontrasepsi untuk wanita
yang berbentuk tablet, mengandung hormon estrogen dan progestrone
yang digunakan untuk mencegah hamil. Kontrasepsi oral adalah
kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk tablet, mengandung hormon
estrogen dan progestrone yang digunakan untuk mencegah hamil.
c. Kontrasepsi Implant.
Kontrasepsi implant mekanisme kerjanya adalah menekan ovulasi
membuat getah serviks menjadi kental dan membuat endometrium tidak
sempat menerima hasil konsepsi.

2.2 Jenis Sediaan Obat yang beredar


2.2.1 Obat Hormon hipotalamus dan hipofisis
Obat

Komposisi

Indikasi

Dosis

Kontra

Efek samp

indikasi
Genotropin(Pfizer)

Somatropin

Gangguan

0,5-0,7

Adanya

Reaksi kul

pertumbuhan

iu/kg/BB/minggu

aktivitas

lokal

yang disebabkan

terbagi dlm

dri

krn insufisiensi

injeksi SK

tumor,

sekresi GH

epifisis

endogen,sindrom

yg telah

turner,insufisiensi

menutup

ginjal kronik,berat
badan lahir
rendah

Saizen (Merck)

Somatropin

Kegagalan

Kegagalan

Tumor

Adanya

pertumbuhan

pertumbuhan krn

antibody

pada anak yg

sekresi hormon

yang

disebabkan krn

pertumbuhan

melawan

penurunan atau

endogen yg tdk

hormone

tidak adanya

adekuat : 0,7- 1

pertumbu

sekresi hormone

mg/ m luas

manusia

pertumbuhan

permukaan tubuh

serta nyer

atau 0,025-0,035

pd tempat

mg/kg/BB secara

inj. Sprit

SK atau IM

nyeri dan

kemeraha

2.2.2 Obat Hormon Tiroid dan antitiroid


a. Hormon tiroid
Obat

Komposisi

Indikasi

Dosis

Kontra indikasi

Efek samping

Thyrax

L-thyroxine Na

Hipotiroidisme

Dewasa :

Hipersensitif

Takikardi,cemas,

(Schering-

dgn sebab

awal 0,05-1

terhadap

tremor,sakit kepala,

Plough)

apapun.

mg/hari.

tiroksin,

kemerahan

Supresi kadar

Dosis harian

tiritoksikosis

muka,banayk

TSH pd

ditingkatkan

berkeringat,penurun

pnyakit

tiap 2

n BB

gondok

minggu
0,025-0,05
mg s/d hasil
yg
diinginkan
tercapai.

Euthyrox

Levothyroxine

(Merck)

Na.

Hipotiroid

Awal 25-

Hipotiroidisme

Tremor pada jari

50mcg,

oleh berbagai

tangan,palpitasi,

ditingkatkan

kecuali

aritmia,berkeringat

25-50 mcg

sebagai terapi

secara

pd interval

bersama

berlebihan,diare,

2-4 minggu.

dengan obat

penurunan

antitiroid utk

BB,gangguan tidur,

mngobati

gelisah

hipertiroid stlh
tercapai fungsi
yg normal

b. Antitiroid
Obat
Neo

Komposisi
Carbimazol

mercazole

(Nicholas)

Indikasi
Hipertiroidisme

Dosis
Dewasa :
awal 20-80
mg/hr.
kasus
ringan 510mg/hr,
kasus
sedang
30mg/hr,
kasus
berat 4060mg/hr.
diberikan
dalam
beberapa
dosis
terbagi.
Pemelihara
an 5-15
mg/hr.
Pemberian
Obat :
berikan scr
konsisten,
bersama
atau tanpa

Kontra indikasi
Laktasi

Efek samping
Mual, muntah

Thyrozol

Thiamazole

(Merck)

Dws terapi

makanan
Dws terapi

Granulositope

Reaksi alergi

konservatif

konservatif

nia, koestasis

kulit,mual,munta

hipertiroid

sblum terapi

a tdk nyaman pd

hipertiroid : utk
menghambat

: utk

dmulai,

epigastrium,artra

produksi hormon

menghamb

sblumnya sdh

parestesis,kehilan

tiroid scr komplit,

at produksi

terjadi

daya

persiapan opersai

hormon

kerusakan

pengecapan,alop

utk segala jenis

tiroid scr

sumsum

mialgia,sakit

hipertiroid

komplit 25-

tulang

kepala,pruritus,m

40mg/hr .

ntuk,

dosis

neuritis,edema,v

harian

maks:
40mg dlm
maks
20mg dosis
tunggal

2.2.3 Obat Antidiabetik


a. Golongan sulfonilurea
Obat

Komposisi

Indikasi

Dosis

Kontra indikasi

Efek samp

DAONIL/SEMI-

Glibenklamid

DM tipe 2

Dosis awal

DM tipe 1, koma

Gangguan

DAONIL (Sanofi

(NIDDM),

-1 tablet

diabetikum,

gastrointe

Aventis)

dimana

Daonil atau

dekompensasi

l, reaksi

kadar gula

1-2 tablet

metabolik diabetik,

hipersens

darah tidak

semi-

as, diskra

dapat

Daonil,

darah.

dikendalika

diberikan

n secara

1x sehari.

adekuat
dengan
diet,
latihan fisik
dan
penurunan
berat
badan saja.

Glibenklamid

Tiap

Diabetes

Dosis

Hiperglikemia, DM

Kadang-

(Indofarma)

tabletmengandu

militus

tunggal

tipe I, penyakit hati,

kadang te

ng

pada orang

5mg pagi

gagal ginjal berat,

gangguan

glibenklamida 5

dewasa,

hari. Jika

kehamilan/menyusui,

saluran ce

mg.

tanpa

kadar

gangguan fungsi

seperti: m

komplikasi

glukosa

adrenal,hipersensitivi

muntah d

yang tidak

darah tdk

tas terhadap obat,

nyeri

responsif

dpat

operasi.

epigastrik

dengan

dikontrol

Sakit kepa

diet saja.

dosis dapat

demam, r

ditingkatka

alergi pad

n. Dosis

kulit.

total sehari
dapat
diminum
bersama
makan pagi
atau
setengah
jam
sebelumny
a.

Diabinese(Pfiz

Klorpropamid

er)

Aldiab(Merck)

Glipizide

Terapi

Tablet 100

diabetes juveil,

ikterus

tambahan

mg ; tablet

NIDDM berat

kolestatik,

terhadap diet

250 mg dan

atau tidak

reaksi seperti

untuk

pasien paruh

stabil.

disulfiram,

menurunkan

baya 250

Ketoasidosis,

mual, muntah

kadar glukosa

mg/hari, usia

pembedahan,

diare, tidak

darah pada

lebih tua 100-

infeksi berat,

nafsu makan

pasien NIDDM

125 mg/hari.

trauma, ggn

yg mengalami

Aturan pakai 3

fungsi hati,

hiperglikemia

x sehari

ginjal atau

yg tdk dpat

bersama

tiroid. Hamil.

dikendalikan

makanan.

dgn diet saja.


NIDDM yang tidak

Dosis awal

Diabetic

Hipogl

membutuhkan

5mg

ketoasidosis,

ganggu

insulin

sebelum

diabetes pada

reaksi

makan

usia muda,

kulit, re

pagi.

insufisiensi

hemat

Lansia dan

hati, dan ginjal

porphy

pasien dgn

berat.

penyakit

hati :
2,5mg
maksimal
Diamicron MR

Gliclazide

DM tipe 2

(Sevier)

40mg/hari
1-4 tablet

Gagal ginjal

Mual, s

dosis

parah,

kepala

tunggal

kerusakan hati

ganggu

parah,

hipogli

hipokalemia,

vaskul

kecelakaan

pening

kardiovaskuler

enzim

NIDDM yg tidak

Terapi baru

baru
IDDM, koma

Ggn GI

(Boehringer

cukupdikendalikan

: awal

dan pre-koma

kepala

Ingelheim)

dgn diet saja

tablet

diabetic. DM

(15mg).

dgn komplikasi

Dosis lazim

asidosis &

: 45-60

ketosis, alergi

mg/hari,

trhadap

diberikan

sulfonamide

dlm 2-3

porfiria, gagal

dosis

ginjal, penyakit

terbagi.

hati berat,

Glurenorm

Gliquidone

penyakit infeksi
akut. Hamil,
laktasi.

b. Golongan Biguanid
Obat
GLUCOPHAGE

Komposisi
Metformin

Indikasi
Pengobatan awal

Dosis
Tablet 500

Kontra indikasi
DM yang koma,

Efek
Gang

(Merck)

HCl

untuk NIDDM

mg Awal 1

ketoasidosis,

gast

dengan berat badan

tablet 2 kali

kerusakan

asido

lebih atau normal

sehari. Dosis

fungsi ginjal

dan diet gagal.

pemeliharaan

yang serius,

Terapi tunggal pada

1 tablet 3 kali

penyakit hati

kegagalan

sehari, maks

yang kronik,

sulfonilurea primer

1 tablet 3 kali

gagal jantung,

dan sekunder. Terapi

sehari.

infark miokard,

tambahan pada

alkoholisme,

IDDM untuk

penyakit kronik

menurunkan dosis

dan akut yang

insulin yang

berhubungan

dibutuhkan

dengan hipoksia
jaringan,
riwayat
penyakit yang
berhubungan

dengan asidosis
laktat, syok,
hipersensitivitas

Forbetes (Sanbe)

Metformin

Terpai DM onset

Awal 1 tab

Gangguan

Rasa

HCl

dewasa dg obesitas

850mg 2x

fungsi ginjal dgn

loga

atau BB normal &

/hari ata 1

serum kreatinin,

abdo

hiperinsulinemia yg

tab 500mg

kerusakan hati

mun

tdk responsive thdp

3x/ hari

anor

diet saja. NIDDM &

pruri

IDDM

erite

ruam

Sind

Meni

man

alerg

penu

abso

B12.

Diabex/Diabex

Metformin

Diabetes pada orang

Diabex : 1

Koma

Gang

Forte

HCl

dewasa yg kelebihan

tablet 3 kali

diabetikum,

Lacti

BB dan tdk

sehari

ketoasidosis,

terkontrol dgn diet

Diabex

kerusakan

Forte : 1

fungsi ginjal

tablet 2 kali

parah, penyakit

sehari

hati kronis,

maksimal

alkoholisme,

3gr/hari

syok.

(Combiphar)

c. Golongan Acarbose
Obat

Komposisi

Indikasi

Dosis

Kontra indikasi

Efek s

Glucobay

Acarbsoe

Sebagai

Dosis awal 50 mg dan

Pasien <18

Sering

tambahan

dinaikkan secara bertahap

tahun,

angin,

pada terapi

sampai 150-600 mg/hari.

kelainan

bertam

OHO

Dianjurkan untuk

intestinal

bising

sulfonilurea

mengkonsumsinya bersama

kronik dgn ggn

kadan

atau biguanida

segelas penuh air pada

pencernaan

kadan

pada DMyang

suap pertama

dan absobrsi,

dan ny

(Bayer)

tak dapat

sarapan/makan(bersamaan

keadaan yg

dikendalikan

dgn makanan).

dpat

dengan diet

perburukan

dan obat-obat

akibat

tersebut

bertambahnya

perut.

gas, kerusakan
ginjal berat.
Hamil, laktasi.

Insulin
Obat

Komposisi

Indikasi

Dosis

Kontra indikasi

Actrapid Hm/

Larutan netral

Diabetes mellitus

Jika digunakan

Hipoglikemia,

Actrapid Hm Pen

dari

sebagai terapi

insulinoma.

Fill (Ferron/Novo

monokompone

tunggal, biasanya

Penggunaan

Nordisk)

n insulin

diberikan 3 x atau

pada pompa

manusia.

lebih sehari. Penfill

insulin.

Rekombinan

SK, IV,1M. Harus

DNA asli.

digunakan dengan
Novo pen 3 &
jarum Nolvofine 30
G x 8 mm. Tidak
dianjurkan untuk
pompa insulin.
Durasi daya kerja
setelah injeksi SK:
Onset jam,
puncak: 1-3 jam.
Terminasi setelah
8 jam. (berikan 30
menit sebelum

Lantus

Insulin

Untuk

makan)
Dosis bersifat

glargine

dewasa,remaja,

individual. 1x

anak 6 thn

sehari secara

dengan DM yg

injeksi SK,

Hipoglikemia

memerlukan terapi

diberikan pd waktu

insulin

yg sama tiap hari

Humalog/Humal

Per Humalog

Utk pasien DM

Dosis bersifat

Hipoglikemia.

og Mix 25 (Eli

Insulin lispro.

yg memerlukan

individual. Injeksi

Humalog Mix 25

Lilly)

Per Humalog

insulin

SK Aktivitas kerja

tidak untuk

Mix 25 Insulin

utkmemelihara

cepat dari obat ini

pemberian IV.

lispro 25%,

homeostasis

membuat obat ini

insulin lispro

normal glukosa.

dapat diberikan

protamine

Humalog Stabilisasi

mendekati waktu

suspensi 75%.

awal utk DM.

makan (15 menit

dptdignkn brsminsu

sebelum makan).

lin manusia kerja


lama utkpemberian
pra-prandial.

2.2.4 Obat Hormon Kortikosteroid


Obat

Komposisi

Indikasi

Dosis

Kontra indikasi

Efek samping

Prednison

Prednisone

Reumatisme

Dewasa : 1-4

Tukak lambung,

Gangguan

Novarindo

,demam

tab/hari

TBC

keseimbangan

(Novarindo

reumatik,

aktif,hipertensi,

tubuh & elektro

alergi pada

gangguan

gngguan

asma

neurologic,

muskoloskeleta

bronkial

gangguan hati &

uan GI,ganggua

ginjal, DM.

dematologik,ga
n

neurologic,gang
endokrin.

Dexa-M

Dexamethason

Alergi dan

Tab dws 1 tab

Ulkus

Retensi cairan &

(Dexa

peradangan

2-4

peptic,osteoporo

elektrolit,

yang

x/hr.Anak 0,00

sis, infeksi akut,

meningkatkan

berespon

6-0,04

laktasi

kemungkinan in

baik

mg/kg/BB atau

gangguan

terhadap

0,235-1,25

pertumbuhan,

terapi

mg/m 1-2 x/hr

Sindroma

kortikosteroi

(IM/IV)

Cushing,ameno

Medica)

Hiperhidrosis,

Lameson

Metilprednisolo

Kelainan

Awal : 4-48

TBC, infeksi

gangguan men
Retensi Na & ca

(Lapi)

endokrin,

mg/ hari

jamur sistemik,

gangguan

kolagen,

kemudian

pemberian

penyembuhan

asma

diturunkan

vaksinasi,

luka,gangguan

bronchial,

bertahap

menyusui,

metabolisme

rhinitis

sampai dosis

osteoporosis

karbohidrat,

alergi,

efektif

berat.

gangguan otot.

dermatitis

terendah utk

TBC aktif, laten

Fraktur spontan

atau

peptikum, peru

pemeliharaan
Anak : 0,8-1,1
Kenacort

Triamsinolon 4

AR dan

mg/kg bb
Dewasa :

(Bristol-

mg

demam

sehari 4-48 mg

Myers

reumatik,

menyembuh,

cushingoid, pur

Squibb)

asma

psikosis akut

kemerahan pad

bronchial,

muka, berkerin

rhinitis

akne. Striae,

vasomotor,

hirsutisme, vert

leukemia,

sakit kepala,

limfosarkom

tromboemboli,

a, peny.

nekrosis asetik,

Hodenganki

angiitis nekrotik

n, fibrosis

pankreatitik aku

paru,

esofagitis ulser

bursitis akut.

lemah otot,

peningkatan TIK

papil edema, ka
subskapar.

2.2.5 Obat Hormon Reproduksi


a. Hormon Laki-laki
Obat

Komposisi

Indikasi

Kontra

Efek samping

Dosis awal :

indikasi
Diketahui

Priapismus &

Andriol

Testosterone

(organon)

undekanoat 40 pengganti

sehari 2x0-160

atau diduga

gejala lain dari

mg yang

testosterone

mg selama 2-3

adanya

stimulasi seksu

dilarutkan

pada kelainan

minggu; dosis

karsinoma

berlebihan.

dalam asam

hipogonadal

pemeliharaan,

prostat atau

Perkembangan

oleat

pria primer

sehari 40-120

mamma.

seks prekoks pa

atau sekunder

mg; kap andriol

anak lelaki

harus diminum

prapubertas.

setelah makan,

Oligosperma &

bila perlu

penurunan vol

dengan sedikit

ejakulasi. Reten

air dan ditelan

air & garam.

tanpa dikunyah.

Keluhan GI.

Proviron

Mesterolone

Terapi

Dosis

Defisiensi

Awal tab 3-4

Karsinoma

Jika ereksi serin

androgen &

x/hr (75-100

prostat,

terjadi atau

infertilitasi pd

mg/hari) selama

pernah atau

berlangsung

pria

beberapa bulan

sedang

terus-menerus,

pemeliharaan :

mengalami

dosis dikurangi

2-3 tab/hr (50-

tumor hati

atau dihentikan

75 mg/hr)

b. Hormon Perempuan
Obat

Komposisi

Indikasi

Dosis

Kontra indikasi

Efek sa

Anore

Noretisteron

Amenore primer

3x1 tab

Hamil, laktasi,

Perubah

( Kalbe

dan sekunder,

selama 10

tromboemboli, gagal

pola

Farma )

sindrom

hari

hati berat, kanker

pendar

payudara,

vagina,

pendarahan vagina

peningk

yg tak terdiagnosa

ukuran

pramenstruasi

leuomio
uteri,

kandidi
vagina

Lynoral

Ethinylestradiol

Gangguan siklus

0,05 mg/hari

Hamil, penyakit

Ganggu

(schering-

menstruasi,

selama 25

serebrovaskular,

ikterus

plough)

misalnya amenore

hari. Hari ke-

hipertensi berat,

kolesta

primer & sekunder

16 s/d hari

penyakit hati berat,

thromb

terseleksi

ke-25

diketahui atau

peningk

ditambahkan

curiga tumor

TD, mig

progesterone. tegantung estrogen,

perbah

Ulangi

hyperplasia

mood, r

selama 3

endometrial,

cairan,

siklus.

hiperlipoproteinemia

peruba

, herpes gestasional.

peruba

Pendarahan vagina

payuda

tak terdiagnosa.

perdara

interme

, polifer

endome

peningk
ukuran

fibromi

uteri, sa
Norelut

Noretisteron 5

Amenore,

Sblm

Tromboflerbitis,

kepala.
Perdara

(dexa

mg

perdarahan rahim

penggunaan

kanker payudara,

spotting

abnormal

harus

aborsi, perdarahan

amenor

disebabkan

dilakukan

vaginal yang tidak

edema,

ketidakseimbanga

pemeriksaan

dapat didiagnosis,

peruba

n hormonal

kesehatan

gangguan berat

erosi, d

dan

fugsi hati,

sekresi

Medica)

dipastikan

hipersensitif

servika

bahwa pasien

kolesta

tidak hamil.

jaundic

Amenore dan

alergi t

prdarahan

atau dis

rahim, 5-

dengan

sehari 20 mg.

pruritus

endometriosi

melasm

s ; dosis

kloasm

awal, sehari

depresi

10 mg

mental.

selama 2
minggu dan
dosis dapat
ditambahan
sehari 5 mg
setiap
minggu,
terapi dpt
dilanjutkan
selama 6-9
bln, jika
masih terjadi
perdarahan
tetapi hrs
dihentikan
Progynova

Estradiasol

Terapi sulih

valerate

smntra
2 mg/hr

Hamil dan laktasi,

Ganggu

hormone utk

pendarahan vagina,

system

defisiensi estrogen

diketahui atau

reprodu

yg disebabkan

diduga adanya

payuda

menopause

kanker payudara,

ganggu

alamiah atau

keganasan yg

dan jari

kastrasi.

diakibatkan

subkuta

Pencegahan

hormone seks

serta sy

osteoporosis

saraf,

pasca monopause

palpitas
edema

ram oto

2.2.6 Kontrasepsi Hormonal


Obat
Microdiol

Komponen
Norgestel 0,15

(Kimia farma)

Indikasi
Kontrasepsi oral

Dosis
Sehari 1

Kontra indikasi
Hamil, gangguan

mg, ethyl

tablet

fungsi ginjal

estradiol 0,03

sebelum

berat, jaundis

mg

tidur, mulai

atau gatal hebat

pada hari

selama

Efek samp
Mual

pertama

kehamilan, tumor

haid dan

hati, riwayat atau

seterusnya

adanya proses

mengikuti

tromboemboli

nomor dan

pada arteri atau

anak panah

vena dan

pada blister

keadaan yang
merupakan
predisposisi peny
tersebut; anemia
bulan sabit,
kanker payudara
yang telah
ada/yang diterpi,
diabetes berat
dengan
perubahan
vascular,
gangguan
metabolism
lemak, riwaya
herpen pada
kehamilan,,
otosklerosis yang
bertambah buruk
selama

Diane 35

Cyproterone

Kontrasepsi

1 tab/hr

kehamilan
Hamil, laktasi,

(Bayer

acetate 2 mg,

oral. Jerawat

dimulai

gangguan fungsi

payudara,

Schering

ethinyl estrdiol ,

pada pasien

pada hari

hati berat,

nyeri pada

Pharma)

035 mg

yang

ke-1 dari

ada/riwayat

payudara,

menggunakan

siklus

prodromi

sakit kepa

kontrasepsi

menstruasi

thrombosis,

perasaan

s/d hari ke-

riwayat migren

depresi, m

21 diikuti

dengan gejala

nyeri peru

masa

neurologis,

perubahan

istrahat

anemia sel sabit,

BB.

selama 7

pancreatitis,

hari

diketahui atau
diduga adanya
keganasan yang
dipengaruhi
hormone steroid,
tumor hati,
tromboembolik
vena/arteri, DM
berat,

Perlunakan

perdarahan vag
Microgynon

levonorgestrel

Kontrasepsi oral

1 tab/hr

yang abnormal.
Trombosis vena

Perlunakan

sbelum tidur

atau arterial,

nyeri pd

prodromal dari

payudara.

thrombosis.

Sakit kepa

Migrein dgn

perubahan

gejala neurologi

suasana

fokal

hati/depre

perubahan
BB, mual,

nyeri peru

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

v
v
v
v
v
v

Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang


penting, yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal,
pankreas, dan kelenjar gonad (ovarium atau testis).
Pada makalah ini dibahas :
Hormon hipotalamus dan hipofisis
Hormon tiroid dan antitiroid
Antidiabetik dan insulin
Hormon kortikosteroid
Hormon reproduksi
Kontrasepsi hormonal
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung disekresikan
ke dalam darah karena tidak memiliki saluran sendiri. Sistem kerja hormon
berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya, kekurangan atau kelebihan
hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini
disebut homeostasis, yang berarti seimbang.
3.2 Saran
Penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk perbaikan makalah ini di kemudian hari.
Diposkan oleh triiztanti di 4:44:00 AM
Reaks
i:
Kelas Tulisan : apoteker, farmakoterapi, info apoteker, info
farmasi, injeksi, intramuskular, istilah-istilah, spesialis obat
0 komentar:
:a:

:b:

:c:

:d:

:e:

:f:

:g

:h:

:o:

:i:

:j:

:k:

:l:

:m:

:n

:p:

Poskan Komentar
Teman-teman yang baik hati,,
Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir diblog sederhana ini.
Blog ini saya buat untuk memudahkan sobat sekalian dalam mencari tugas.
Data yang dikumpulkan dari tugas-tugas kampus yang saya miliki juga meminta ijin
men"COPAS" tulisan milik oranglain tentu dengan menyertakan sumbernya.
Saya harap kalian dapat meninggalkan pesan, komentar, kritik, saran atau beberapa
patah kata guna menghargai blog ini.
Jangan lupa di follow yahh... ^^
Terimakasih ^^

undefinedundefined

ANTIHISTAMIN, ANTIALERGI DAN ANTIDOTUM

MAKALAH
SPESIALIT OBAT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Antihistamin adalah zat-zat yang dapat mengurangi atau menghalangi efek
histamin terhadap tubuh dengan jalan memblok reseptor histamine.
Alergi dan Penyebabnya Alergi merupakan suatu reaksi abnormal dalam tubuh
yang disebabkan zat-zat yang tidak berbahaya. Alergi timbul bila ada kontak terhadap zat
tertentu yang biasanya, pada orang normal tidak menimbulkan reaksi. Zat penyebab
alergi ini disebut allergen. Allergen bisa berasal dari berbagai jenis dan masuk ke tubuh
dengan berbagai cara. Bisa saja melalui saluran pernapasan, berasal dari makanan,
melalui suntikan atau bisa juga timbul akibat adanya kontak dengan kulit seperti;
kosmetik, logam perhiasan atau jam tangan, dll.
Dalam pembahasan di makalah ini sesuai dengan hal-hal yang sering kali terjadi / dialami
oleh kebanyakan orang dalam menjalankan pengobatan yaitu terjadinya keracunan
dengan pemberian antidotum dan alergi dengan pemberian antihistamin/antialergi.

Sehingga mengenai Terapi pengobatan mengenai antihistamin dan antidotum ini akan
dibahas dalam makalah ini.
Sedangkan sebuah antidot adalah sebuah substansi yang dapat melawan reaksi
peracunan. Secara jauh, kata ini berasal dari bahasa Yunani: atau
antididonai, yang berarti "memberikan perlawanan".
Keracunan adalah masuknya zat ke dalam tubuh yang dapat mengakibatkan
gangguan kesehatan bahkan dapat menyebabkan kematian. Semua zat dapat menjadi
racun bila diberikan dalam dosis yang tidak seharusnya. Berbeda dengan alergi,
keracunan memiliki gejala yang bervariasi dan harus ditindaki dengan cepat dan tepat
karena penanganan yang kurang tepat tidak menutup kemungkinan hanya akan
memperparah keracunan yang dialami penderita.
Saat ini manusia sering terkena zat-zat toksik baik dari makanan, air dan
lingkungan. Di rumah pun bukan berarti tidak berbahaya karena masih ada kemungkinan
keracunan insektisida maupun herbisida. Tergantung dari sifat yang dimiliki oleh zat
toksik tersebut, sehingga bisa terserap melalui lambung, usus, paru-paru dan atau
kulit.Untungnya, hati (liver) memiliki kemampuan mendetoksifikasi zat-zat toksik tersebut
sehingga dapat dikeluarkan melalui urine, empedu dan udara. Namun, apabila kecepatan
penyerapan melebihi kecepatan ekskresinya, zat toksik itu akan menumpuk dalam
konsentrasi kritis dan mengakibatkan munculnya efek toksik dari zat tersebut. Zat-zat
tosik seperti sulfida, arsenik, logam berat dapat masuk ke dalam tubuh dan
menyebabkan efek keracunan. Untuk itu, dibutuhkan zat antitoksik seperti
Desferrioksamin Metansulfonat untuk keracunan besi akut.
1.2 Tujuan
1.

Untuk mengetahui penggolongan-penggolongan obat antihistamin dan antialergi.

2.

Untuk mengetahui penggolongan-penggolongan obat antidotum.

1.3 Manfaat
Meningkatkan wawasan mahasiswa farmasi unsrat mengenai Terapi Pengobatan.
Menambah Pengetahuan Mahasiswa mengenai Pengobatan Anti histamine, anti alergi
dan antidotum

BAB II
PEMBAHASAN
1.

Antihistamin dan Antialergi


1.1 Anti Histamin (AH1)
Antihistamin adalah zat-zat yang dapat mengurangi atau menghalangi efek
histamin terhadap tubuh dengan jalan memblok reseptor histamin (penghambatan
saingan). Pada awalnya hanya dikenal satu tipe antihistaminikum, tetapi setelah
ditemukannya jenis reseptor khusus pada tahun 1972, yang disebut reseptor-H2,maka
secara farmakologi reseptor histamin dapat dibagi dalam dua tipe , yaitu reseptor-H1 da
reseptor-H2. Berdasarkan penemuan ini, antihistamin juga dapat dibagi dalam dua
kelompok, yakni antagonis reseptor-H1 (sH1-blockers atau antihistaminika) dan antagonis
reseptor-H2 ( H2-blockers atau zat penghambat-asam).
Antihistamin yang digunakan sebagai anti alergi adalah golongan antagonis
reseptor H1. Secara farmakodinamik, AH1 dapat menghambat efek histamine pada
pembuluh darah, bronkus dan pemacam otot polos. AH1 bermanfaat untuk mengobati
reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamine endogen
berlebihan. Bronkokonstriksi, peninggian permeabilitas kapiler dan edema akibat
histamine dapat dihambat dengan baik.
Mekanisme aksi dari antihistamin diantaranya adalah:

Mengeblok kerja histamine pada reseptornya.

Berkompetisi dengan histamine untuk mengikat reseptor yang masih kosong. Jika
histamine sudah terikat, antihistamin tidak bisa memindahkan histamine.

Pengikat AH1 mencegah efek merugikan akibat stimulasi histamine seperti vasodilatasi,
peningkatan secret gastrointestinal dan respirasi serta peningkatan permeabilitas kapiler.
Antihistamin juga digunakan untuk mengatasi inflamasi. Invasi virus direspons oleh
sistem kekebalan, yang tersusun secara berlapis, dengan sasaran mempertahankan
keseimbangan antara lingkungan di luar dan didalam. Alat pertahanan itu antara lain
kulit, selaput lender, batuk, flora normal, dan berbagai sel seperti limfosit T (sel T) dan
limfosit B (sel B) dalam jaringan limfoid. Meknisme pertahanan itu disebut sebagai
inflamasi yang dirasakan sebagai kemerahan, sembab, demam, dan nyeri.
Antihistamin disebut sebagai anti-alergi karena alergi juga menimbulkan inflamasi. Ia
adalah reaksi yang berlebihan dari sistem pertahanan tubuh terhadap gangguan dari
luar, baik makanan, obat, maupun udara dingin. Salah satu alat serang yang dilepas
tubuh ke dalam pembuluh darah adalah histamine yang menyebabkan kontraksi atau
menciutnya berbagai alat vital, sperti bronkus dan usus, serta peningkatan sekresi mucus
atau lender dan resistansi saluran napas.

Antihistamin dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:


A. Generasi pertama atau antihistamin tradisional
B.

Generasi kedua atau antihistamin non sedative

A. Obat Generasi Pertama


Obat generasi pertama merupakan obat yang dapat bekerja secara perifer maupun
sentral. Efek antikolinergiknya lebih besar dibandingkan dengan agen non sedative.
Penghambat SSP akibat AH1 dapat bermanifestasi sebagai gejala mengantuk, maupun
kewaspadaan turun.
Contohnya adalah ;
Difenhidramin (Benadryl), Dimenhidrat (Vormex A), Doksilamin (Mereprine), Klemastin
(Tavegyl), Dimentiden (Fenistil), Kloramfeniksamin (Systral), Feniramin (Avil), Bamipin
(Soventol), Meklozin (Bonamine), (Peremesin), Chlorpheniramine Maleate (Orphen),
Ethylenediamines, Piperazin, Phenothiazine, Piperadines.

Difenhidramin (Benadryl, Valdres)

INDIKASI

MAKANISME
KERJA
DOSIS
KONTRAINDIKASI
EFEK SAMPING
INTERAKSI OBAT

Antialergi, Obat Tidur, Antiemetik (seperti Dimenhidrat


pada Vornex), Anestetik Lokal (dalam gel pelumas
Cathejeli).
Imsomnia smentara & jangka pendek. Semua manifestasi
alergi.
Farmakodinamik : seperti AH1 resptor klasik (Etanolamin)
Farmakokinetik : Absorpsi 72%, Ikatan Protein plasma
80%, t1/2 6-9 jam, Eliminasi 50% tak berubah di ginjal,
sisanya dimetabolisme pada pH<6 tidak ada lagi absorpsi
kembali.
1-2 tab sebelum tidur
Laktasi
Angguan GI, reaksi alergi.
Alkohol, MAOI, obat yang menekan fungsi SSP.

Chlorpheniramine Maleate (Orphen)


INDIKASI
DOSIS
KONTRAINDIKASI
EFEK SAMPING
INTERAKSI OBAT

B.

Hay Fever, Urtikaria, Asma Brokial, Rinitis Alrgi & Reaksi


Alergi Lain.
Dws 1 kapl 3-4 x/hr
Anak-anak 6-12thn kapl 3-4 x/hr
2-6 thn kapl 3-4 x/hr.
Infeksi sal. Napas bawah. Bayi premature atau baru lahir.
Sedasi, ggn GI, efek antimuskarinik, hipotensi, kelemahan
otot, tinnitus, euphoria, sakit kepala. Stimulasi SSP, reaksi
alergi, ggn darah.
Alkohol, MAOI, obat yang menekan fungsi SSP depresan,
antikolinergik.

Obat Generasi Kedua


Obat generasi kedua merupakan antihistamin non sedative yang dikembangkan
untuk mengeliminasi efek samping sedasi dari obat generasi pertama. Obat ini berukuran
besar dan tidak bersifat lipofilik sehingga tidak menembus BBB. Dengan begitu, efek ke
sistem saraf pusatnya lebih kecil. Dibandingkan generasi 1, obat ini memiliki durasi kerja

yang lebih lama dan memiliki spesifisitas reseptor H1 dan atau H2 untuk menekan efek
histamin.
Contohnya adalah
Fexofenadine (Telfast), Loratadine (Lisino), Setrizin (Zyrtec), Azelastin (Allergodi).

Fexofenadine (Telfast), Loratadine (Lisino), Setrizin (Zyrtec)


Fexofenadine (Telfast), Loratadine (Lisino) : hay
INDIKASI

fever, penyakit alergi kulit (biduran, alergi matahari).


Setrizin (Zyrtec) : pengobatan simtomatik penyakit
alergi (urtikaria, hey fever).
Farmakodinamik :
Fexofenadine (Telfast), Loratadine (Lisino) : antagonis H 1reseptor nonsedatif, kompetitif dan selektif (Alkilamin),
Loratadine juga menstabilkan membrane sel-sel mast,
Strisin : efek penghambat migrasi eosinofil, menghambat
pembebasan mediator pada reaksi antigen-antibodi,
hambatan aktivasi trombosit yang diperantarai oleh IgE
(antiinflamasi).
Farmakokinetik :
Feksofenadine;

MAKANISME
KERJA

Absorpsi : Cepat, Lengkap.


IPP : 60-70%.
T1/2 : 11-15 jam.
Eliminasi : ginjal.
Loratadine ;
Absorpsi : Cepat, Lengkap.
IPP : 97-99 % (73-76%).
T1/2 : 15 jam (19 jam).
Eliminasi : ginjal 24 jam ( 40% di ginjal).
Setrizin ;
Absorpsi : Cepat, hampir Lengkap.
IPP : 93%.
T1/2 : 8-11 jam.
Eliminasi : tak berubah di ginjal, hanya 10% di feses.
Feksofenadin : nyeri kepala dan kantuk.
Loratadine : hanya pada overdosis menyebabkan sedasi

EFEK SAMPING

lemah, kadang-kadang mulut kering, aritmia.


Setrizin : jarang sekali nyeri kepala, vertigo, mulut kering,
keliuhan gastrointestinal.
Feksofenadin : Kehamilan, masa menyusui.
Loratadin : anak-anak dibawah umur 12 thn.

KONTRAINDIKASI

Setrizin : Penyakit ginjal berat, hipersensitivitas,


Kehamilan, masa menyusui, anak-anak dibawah umur 12

INTERAKSI

thn.
Feksifenadine : pemberian bersama-sama Eritromisin atau
Ketokonazol manaikkan kadar plasma Feksofenadine

sekitar 2-3 kali lipat.


Loratadine ; Simetidine; penundaan awal kerja pada
pemberian bersama makanan.

ALLOHEX
-Tiap tablet mengandung: Loratadine micronized 10 mg
KOMPOSISI

-Tiap 5 ml sirup mengandung: Loratadine micronized 5 mg


-Etilalkohol 2 %
- Mengurangi gejala-gejala yang berkaitan dengan rhinitis alergik, seperti

INDIKASI

KONTRA INDIKASI

bersin-bersin, pilek, rasa gatal pada hidung serta rasa gatal dan terbakar
pada mata.
- Mengurangi gejala-gejala dengan tanda-tanda urtikaria kronik serta
penyakit dermatologik alergi lain.
Pasien yang menunjukkan hipersensitif atau idiosinkrasi terhadap
komponen-komponennya.
- Loratadine tidak memperlihatkan efek sedatif yang secara klinis
bermakna pada pemberian dosis 10 mg sehari.

EFEK SAMPING

- Efek samping yang dilaporkan : lelah, sakit kepala, somnolensi, mulut


kering, gangguan pencernaan, nausea, gastritis dan gejala alergi yang
menyerupai ruam.
- Pernah dilaporkan terjadinya alopesia, anafilaksis, fungsi hati abnormal
dan takiaritmia supra ventrikuler walaupun jarang.
- Pasien deng an gangguan hati berat harus diberi- kan dosis per- mulaan
yang lebih rendah, karena hal ini kemungkinan dapat mengu- rangi
bersihan Loratadine, dianjurkan dosis awal 5 mg sehari/ 10 mg setiap 2
hari.

PERINGATAN DAN
PERHATIAN

- Khasiat dan keamanan penggunaan Loratadine pada anak-anak usia


dibawah 2 tahun belum ditetapkan.
- Keamanan pemakaian Loratadine selama keha- milan belum ditetapkan,
hanya diberi- kan bila poten si manfaat lebih besar dari potensi resiko
terhada p janin.
Hati-hati bila diberikan pada wanita yang sedang menyu sui, karena
Loratadine diekskresikan dalam air susu ibu.
- Bila diberikan bersama-sama dengan alkohol, Loratadine tidak memiliki
efek potensiasi seperti yang diukur dengan penelitian penampilan
psikomotor.
- Pernah dilapor kan peningkata n kadar Loratadi ne dalam plasm a setelah
pema- kaian bersama-sama ketokona- zol, eritromisin atau simetidin pada

INTERAKSI OBAT

penelitian klinik terkendali, tetapi tidak ada perubahan klinis yang


bermakna (termasuk elektrokardiografik).
- Hati-hati pemakaian bersama obat-obat yang meng hambat metabo
lisme hati.
- Pemberian antihistamin harus dihentika n 48 jam sebelu m prosedur uji
kulit, karena obat ini dapat mencegah atau mengurangi reaksi positif
terhadap indika- tor reaktivitas dermal.

DOSIS

- Dewasa, usia lanjut, anak usia 12 tahun atau lebih : 1 tablet/10 mg (2


sendok takar) sehari.

- Anak-anak usia 2 12 tahun : Berat badan > 30 kg : 10 mg (1 tablet atau


2 sendok takar) sehari. Berat badan 30 kg : 5 mg (1/2 tablet atau 1 sendok
takar) sehari.
- Khasiat dan keamanan penggunaan pada anak-anak usia dibawah 2
tahun belum terbukti.
Farmakologi:
MEKANISME KERJA
OBAT

Loratadine merupakan suatu antihistamin trisiklik yang bekerja lama


dengan aktivitas antagonis kompetitif selektif terhadap reseptor H1 perifer
tanpa efek sedasi sentral atau efek antikolinergik

CETIRIZINE10 mg Tablet Salut Selaput


PT. KIMIA FARMA JAKARTA-INDONESIA
KOMPOSISI
Tiap tablet salut selaput mengandung Cetirizine HCl 10 mg
Pengobatan perennial rinitis, alergi rinitis musiman dan kronik idiopatik
INDIKASI
urtikaria
Penderita dengan pengalaman hipersensitif pada Cetirizine. Cetirizine
KONTRA INDIKASI
kontraindikasi pada ibu menyusui karena diekskresikan melalui ASI
Ada beberapa laporan terjadinya efek samping ringan dan sementara,
misalnya sakit kepala, pusing, mengantuk, gelisah, kering mulut dan
EFEK SAMPING
ketidaknyamanan pada pencernaan. Pada beberapa individu terjadi reaksi
hipersensitif, termasuk reaksi kulit dan mungkin terjadi angiodema
- Penelitian dengan ukuran objektif tidak menunjukkan adanya efek
cetirizine pada fungsi kognitif, kinerja motorik atau mengantuk. Walaupun
demikian, adanya efek terhadap system syaraf pusat telah diamati pada
beberapa individu penderita, karenanya hati-hati bila mengendarai mobil
PERINGATAN DAN
atau mengoperasikan mesin.
PERHATIAN
- Penggunaan pada kehamilan Cetirizine hanya boleh diberikan kepada
wanita hamil, bila benar-benar diperhitungkan keuntungan lebih besardari
kerugiannya.
- Hati-hati penggunaan pada penderita epilepsi.
Pada saat ini tidak ada interaksi dengan obat lain. Penelitian Diazepam
INTERAKSI OBAT
dan Cetirizine tidak memperlihatkan interaksi. Seperti pemakaian
antihistamin lainnya, disarankan untuk tidak mengkonsumsi alkohol.
-Dewasa dan anak-anak diatas atau sampai 12tahun: 1 tablet (10 mg)
perhari.
-Pada saat ini tidak cukup data klinik untuk direkomendasikan penggunaan
DOSIS
Cetirizine pada anak-anak di bawah atau sampai 12 tahun.
-Pada saat ini tidak ada data, yang menyarankan penurunan dosis untuk
penderita lansia. 0 Pada penderita kerusakan ginjal, dosis harus dikurangi
menjadi 1/2 tablet perhari

MEKANISME KERJA
OBAT

Farmakologi:
Cetirizine adalah antihistamin, pada dosis farmakologi aktif, mempunyai
efek mengantuk yang lebih kecil, dengan tambahan sifat antialergi.
Cetirizine adalah reseptor H1-antagonis selektif dan pada reseptor lain
efeknya dapat diabaikan, bebas dari efek anticholinergik dan
antiserotonin. Cetirizine menghambat mediator histamin fase awal dari
reaksi alergi, juga menurunkan migrasi sel inflamasi dan melepaskan
mediator yang berhubungan dengan respon alergi yang sudah lama.
Farmakokinetika:
-Puncak level darah untuk 0,3 ug/ml dicapai antara 30- 60 menit setelah
pemberian Cetirizine 10 mg
- Waktu paruh plasma kira-kira 11 jam.
- Absorpsi sangat konsisten pada semua subjek. Pengeluaran melalui ginjal
30 ml/menit dan waktu paruh ekskresi kira-kira 9 jam
- Cetirizine terikat kuat pada protein plasma.

Banyak AH1 yang bersifat mirip atropine. Efek yang muncul pada beberapa pasien
di antaranya adalah mulut kering, kesukaran miksi, dan impotensi. Namun, ada yang
tidak berpengaruh terhadap reseptor muskarinik seperti terfenadin dan astemazol.
Dalam dosis terapi, AH1 tidak menimbulkan efek berarti pada sistem
kardiovaskular. Selain sebagai antihistamin, AH1 dengan dosis yang tinggi juga bisa
berfungsi sebagai anestetik local seperti prometazin dan pirilamin.

Intensitas efek beberapa Antihistamin

Ket :

sd

= sampai dengan

= tidak ada

+sd+++

= menggambarkan tingginya intensitas efek secara

relative

GOLONGA
N
Etanolamin
Etiendamin

DEFINISI
(HOC2H4NH2) adalah cairan kental
dengan bau berupa ammonia yang
digunakan untuk mengeluarkan
hydrogen sulfide dari gas alam.

CONTOH OBAT
Kloramfeniramin Maleat :
Keluarga alkilamin
Generik : (Klemastin)
N.Dagang : ( Tavegil )
Generik : Meklozin
N.Dagang : Bonamin
Generik : Prometazin

Alkilamin

N.Dagang : Atosil
Generik : Deksklorofeniramin
N.Dagang : Polaronil

Farmakokinetik
AH1 dapat diabsorpsi dengan baik secara parenteral maupun oral. Efek timbul
dalam 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jam. Lama kerja
antihistamin generasi I setelah pemberian dosis tunggal umumnya 4-6 jam, sedangkan
beberapa derivat piperazin seperti meklizin dan hidroksizin memiliki masa kerja yang
lebih panjang seperti juga umumnya antihistamin generasi II.

Indikasi
Indikasi pemberian AH1 adalah untuk pengobatan simpatomimatik berbagai alergi
dan mencegah atau mengobati mabuk perjalanan.

1.2 Penyakit alergi


AH1 berguna untuk mengobati alergi tipe eksudatif akut seperti polinosis dan
urtikaria. Efeknya bersifat paliatif, membatasi dan menghambat efek histamin yang
dilepaskan sewaktu reaksi antigen-antibodi terjadi. AH1 tidak berpengaruh terhadap
intensitas reaksi antigen-antibodi yang merupakan penyebab berbagai gangguan alergik.
Keadaan tersebut hanya dapat diatasi dengan menghindari alergen, desensitisasi atau
menekan efek tersebut dengan kortikosteroid.
Untuk asma bronkial terutama yang disebabkan oleh SRS-A(slow reacting
substance of anaphykaxis) atau leukotrien, AH1 saja tidak efektif. AH1 efektif jika
digunakan sebagai profilaksis pada asma bronkial yang ringan. Untuk asma bronkial yang
berat, aminofilin, epinefrin, dan isoproterenol merupakan pemilihan utama. Pada reaksi
anafilaktik, AH1 merupakan tambahan dari epinefrin sebagai pilihan utama.
AH1 dapat menghilangkan bersin, rinore, dan gatal pada mata, hidung dan
tenggorokan pada pasien seasonal hay fever. AH1 efektif terhadap alergi yang
disebabkan oleh debu, tetapi kurang efektif bila jumlah debu banyak dan kontaknya
lama. Pada urtikaria akut, AH1 cukup efektif meskipun pada urtikaria kronis hasilnya
kurang baik. Terkadang, AH1 juga digunakan dalam menangani dermatitis atopik,
dermatitis kontak dan gigitan serangga.
Selain sebagai obat alergi, AH1 juga digunakan untuk mengatasi mabuk
perjalanan. Contoh obat yang digunakan adalah difenhidramin, dimenhidrinat, derivat
piperazin dan prometazin. AH1 dapat memberikan antikolinergik yang kuat. Untuk
mencegah mabuk kendaraan, AH1 diberikan setengah jam sebelum berangkat.
Efek Samping
Efek samping yang disebabkan oleh penggunaan AH1 dapat muncul pada dosis
terapi meskipun jarang yang bersifat serius dan bisa hilang bila pengobatan diteruskan.
Toleransi individu juga bisa berbeda-beda terhadap munculnya efek samping. Efek
tersering adalah sedasi, yang kadang justru berguna supaya pasien dapat beristirahat.
Pengurangan dosis atau penggunaan AH1 jenis lain ternyata dapat mengurangi efek
sedasi ini.

Efek samping yang berhubungan dengan efek sentral AH1 adalah vertigo, tinitus,
lelah, penat, inkordinasi, penglihatan kabur, diplopia, euforia, gelisah, insomnia, dan
tremor. Efek samping lain yang sering muncul adalah nafsu makan berkurang, mual,
muntah, keluhan pada epigastrium, konstipasi atau diare. Efek samping tersebut dapat
berkurang apabila diberikan sewaktu makan. Penggunaan astemizol, suatu antihistamin
non sedatif, lebih dari 2 minggu dapat menyebabkan bertambahnya nafsu makan dan
berat badan.
Efek samping lain yang mungkin muncul oleh AH1 adalah mulut kering, disuria,
palpitasi, hipotensi, sakit kepala, rasa berat, dan lemah pada tangan. Insiden efek
samping karena efek antikolinergik lebih sedikit pada pasien yang mendapatkan
antihistamin nonsedatif.
Pemberian terfenadin atau astemizol dosis terapi bersama ketokonazol, itrakonazol
atau antibiotik golongan makrolid seperti eritromisin dapat mengakibatkan perpanjangan
interval QT dan mencetuskan terjadinya aritmia ventrikel (torsades de pointes). Keadaan
tersebut disebabkan karena antimikroba tersebut menghambat metabolisme terfenadin
atau astemizol oleh enzim CYP3A4 sehingga kadar antihistamin dalam darah naik.
Selain memberikan efek samping, terdapat juga laporan mengenai kasus
keracunan AH1. Efek sentral AH1 pada anak dapat berupa perangsangan dengan
manifestasi halusinasi, eksitasi, ataksia, inkoordinasi, atetosis, dan kejang.
C. Antialergi Lain 1
Zat-Zat Penghambat Degranulasi Sel-Sel Mast (Stabilisator Sel-Sel Mast)
AH1 tidak sepenuhnya efektif untuk pengobatan simptomatik reaksi
hipersensitivitas akut, Hal tersebut disebabkan oleh fungsi histamin yang sebenarnya
merupakan pemacu untuk dibentuk dan dilepaskannya autakoid lain (seperti peptida
endogen, prostaglandin, leukotrien). Selanjutnya, histamin dan autakoid lain ini bersamasama menimbulkan gejala alergi. Pengobatan alergi biasanya lebih terkait dengan
penggunaan antagonis fisiologis tidak tertuju pada penyebabnya. Salah satu terapi
hipersensitivitas lain ialah secara profilaksis yaitu menghambat produksi atau pelepasan
autakoid dari sel mast dan basofil yang telah tersensitisasi oleh antigen spesifik.

a. Natrium Kromolin
Kromolin merupakan obat penghambat histamin dari sel mast paru-paru dan
tempat-tempat tertentu, yang diinduksi oleh antigen. Kromolin tidak merelaksasi bronkus
atau otot polos lain. Kromolin menghambat pelepasan histamin dan autakoid lain
termasuk leukotrien dari paru-paru manusia pada proses alergi yang diperantarai IgE.
Penghambatan leukotrien bermanfaat untuk mengurangi bronkokonstriksi terutama pada
pasien asma bronkial. Kromolin tidak menghambat ikatan IgE dengan sel mast atau
interaksi antara kompleks sel IgE dengan antigen spesifik, tetapi menekan respons
sekresi akibat reaksi tersebut.
Kromolin diberikan secara inhalasi pada pasien asma bronkial. Kromolin jarang
menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan meskipun digunakan bertahun-tahun. Reaksi
tersering berkaitan dengan efek iritasi bubuk halus kromolin pada paru-paru berupa

bronkospasme, batuk, kongesti, hidung, iritasi faring dan wheezing. Kadang timbul
pusing, disuria, bengkak, nyeri sendi, mual sakit kepala, dan kemerahan kulit. Gejala
yang lebih serius dapat berupa edema laring, angioderma, urtikaria dan anafilaksis.
Contoh : Dinatriumkromoglisinat (Intal, Lomupren, Opticrom)

KROMALIN/KROMOLIKAT
KOMPOSISI
INDIKASI
KONTRA INDIKASI

Inhalasi untuk mencegahan asma bronkila berat, mencegah asma yang


diinduksi kerja, pencegahan bronkospasma yang diinduksi oleh polutan
lingkungan dan antigen yang tidak diketahui. Larutan nasa: mencegah
alergi rhinitis.
Hipersensitif terhadap kromoglikat
SSP: pusing, sakit kepala; kulit: ruam, urtikaria, angioedema;
THT: lakrimasi, iritasi, rasa panas pada hidung, bersin, sumbatan pada
hidung, pengeca pan tidak enak, kelenjar parotis bengkak, tenggo rokan

EFEK SAMPING

kering; saluran cerna: mual, rasa pana s uluhati, diare (bentuk oral). Ginjal:
disuria, sering urinasi; mata: berair, panas, perih, gatal, bengkak, saluran
pernafasan: , batuk, bersin, broncos- pasme; lain-lain: sendi nyeri dan
bengkak.

PERINGATAN DAN
PERHATIAN
INTERAKSI OBAT
DOSIS

MEKANISME KERJA
OBAT

RESP: batuk, bersin; broncos- pasme. Ibu hamil: dapat diberikan dengan
hati-hati.
Penggunaan pada ibu menyusui belum diketahui. Anak; keamanan
penggunaan inhalasi dan larutan nasal belum diketahui pada anak <6
tahun. Penggunaan eorosol pada pasien aritmia dan penyakit arteri
koroner harus berhati-hati karena adanya propelan pada sediaan ini. Batuk
dan bronkospasme dapat terjadi setelah penggunaan inhalasi. Dapat
terjadi shok anafilaksi, gangguan fungsi jantung dan ginjal.
Alcohol, depresan SSP, antikolinergik, penghambat MAO
Dewasa dan anak: 10 mg (2 hirupan) 4 kali sehari pada awal pemberian,
dosis dapat ditambah jika penyakit bertambah berat sampai 6-8 kali
sehari. Dosis tambahan dapt diberikan sebelum olahraga; dosis penunjang
5 mg. larutan nasal: semprot pada setiap lubang hidung 1 semprotan (5,2
mg) 3-6 kali sehari dengan interval yang sama.
Menstabilkan sel mast yang melepaskan histamine dan mediator alergi
lainnya

b. Nedokromil
Nedokromil menghambat pelepasan mediator dari sel mast bronkus dan
diindikasikan untuk mencegah serangan asma pada pasien dengan asma bronkial ringan
sampai sedang. Nedokromil hanya diindikasikan pada pasien asma di usia lebih dari 12
tahun dan diberikan secara inhalasi/semprotan.
Contoh : Nedokromil-Natrium (Tilade).
c. Ketotifen
Ketotifen bersifat antianafilaktik, karena menghambat pelepasan histamin.
Ketotifen fumarat diabsorpsi dari saluran cerna. Bentuk utuh dan metabolitnya diekskresi
bersama urin dan tinja. Indikasi pemberiannya adalah untuk profilaksis asma bronkial.
Efek samping yang dapat muncul sama dengan efek samping dari AH1.
Contoh : Ketotifen (Zaditen).

SCANDITEN (Ketotifen Fumarate)


KOMPOSISI
Ketotifen Fumarate
Pencegahan jangka Panjang asma bronchial & pengobatan gejala-gejala
INDIKASI
alergi seperti rhinitis & konjungtivitas.
KONTRA INDIKASI
Penggunaan bersama dengan antidiabetes oral
EFEK SAMPING
Sedasi, agitasi, mengantuk; peningkatan BB, Stimulasi SSP.
hindari penghentian obat antiasma secara mendadak ketika mulai
PERINGATAN DAN
menggunakan ketotifen. Dapat mengganggu kemampuan mengemudi
PERHATIAN
atau menjalankan mesin. Hamil dan laktasi
INTERAKSI OBAT
Sedatif, hipnotik, alcohol, antihistamin.
Dewasa: 2 kali sehari 1 mg. pasien yang sensitive terhadap sedasi: dosis
anjuran 2 kali sehari 0,5 mg atau 1 kali sehari 1 mg pada malam hari
selama 1 minggu. Lalu ditingkatkan terhadap hingga tercapai dosis penuh
DOSIS
dosis dapat ditingkatkan hingga 4 mg/hari dalam 2 dosis terbagi jika
diperlukan. Anak> 2 tahun: 2 kali sehari 1 mg. anak yang sensitive
terhadap sedasi : 0,5-1 mg pada malam hari selama beberapa hari
pertama

Penghambat Histidindekarboksilase
Satu-satunya obat yang mewakili golongan ini adalah Trikualin (Inhibostamin).
Trikualin (Inhibostamin)
KOMPOSISI
Trikualin
Oral untuk profilaksis dan terapi simtomatik pada alergi dan untuk
INDIKASI
mengurangi risiko desensibiisasi
KONTRA INDIKASI
Kehamilan, masa menyusui.
EFEK SAMPING
Vertigo, rasa lelah, reaksi alergi pada kulit.
MEKANISME KERJA
Farmakokinetik : t1/2 : 25-30 jam
DEXAMETHASONE 0.75 MG
Hensen
Tiap tablet Dexamethasone Harsen mengandung :
KOMPOSISI
INDIKASI

Deksametason 0,5 mg
Deksametason 0,75 mg
Alergi dan peradangan yang berespon baik terhadap terapi kortikosteroid.
-Dexamethasone Harsen tidak boleh diberikan pada penderita herpes
simplex pada mata; tuberkulose aktif, peptio ulcer aktif atau psikosis

KONTRA INDIKASI

kecuali dapat menguntungkan penderita


- Jangan diberikan pada wanita hamil kerena akan terjadi hypoadrena-lism
pada bayi yang dikandungnya atau diberikan dengan dosis yang serendahrendahnya.
- Pengobatan yang berkepanjangan dapat mengakibatkan efek kata-bolik
steroid seperti kehabisan protein, osteoporosis dan penghambatan

EFEK SAMPING

pertumbuhan anak.
- Penimbunan garam, air dan kehilangan potassium jarang terjadi bila
dibandingkan dengan beberapa gfucocorticoid lainnya.
- Penambahan nafsu makan dan berat badan lebih sermg terjadi.
-Kekurangan adrenocortical sekunder yang disebabkan oleh pengobatan

PERINGATAN DAN
PERHATIAN
INTERAKSI OBAT

dapat dikurangi dengan mengurangi dosis secara bertahap.


- Ada penambahan efek Corticosteroid pada penderita dengan hypothyroidism dan cirrhosis
- Insulin hipoglikemik oral: menurunkan efek hipoglikemik.
- Phenythoin, phenobarbital, efedrin: Meningkatkan clearance metabolik
dan deksametason; menurunkan kadar steroid dalam darah dan aktifitas
fisiologis.

- Antikoagulansia oral; meningkatkan atau menurunkan waktu protrombin.


- Diuretik yang mendeplesi kalium : meningkatkan resiko hipokalemia.
- Glikosida kardiak: meningkatkan resiko aritmia atau toksisitas digitalis
sekunder terhadap hipokalemia.
- Antigen untuk tes kulit: menurunkan reaksivitas.
-Imunisasi: menurunkan respon antibodi.
Dewasa :-Oral :0,5mg-10 mg per hari.
(rata2 1,5mg-3mg per hari). - Parenteral : 5 mg - 40 mg per hari.
DOSIS

Untuk keadaan yang darurat diberikan intra vena atau intra-muskular.


Dosis ini diberikan tiap 6 jam untuk mendapatkan efek yang maksimum.
Anak2
: 0,08 mg - 0,3 mg/kg berat badan/hari dibagi daiam 3 atau 4
dosis.
Dexamethasone Harsen adalah obat anti inflamasi dan anti alergi yang
sangat kuat. Sebagai perbandingan Dexamethasone 0,75 mg setara
dengan obat sbb : 25 mg Cortisone, 20 mg hydrocortisone, 5 mg prednisone, 5 mg prednisolone.
Dexamethasone Harsen praktis tidak mempunyai aktivitas mineral
corticoid dari Cortisone dan hydrocortisone, sehingga pengobatan untuk

MEKANISME KERJA

kekurangan adrenocortical tidak berguna.Obat ini digunakan sebagai

OBAT

glucocorticoid khususnya, untuk anti inflamasi pendobatan rheumatik


arthritis dan penyakit collagen lainnya, allergi dermatitis dll. penyakit kulit,
penyakit inflamasi pada masa dan kondisi lain di mana terapi
glukocorticoid berguna lebih menguntungkan seperti penyakit leukemia
tertentu dan lymphomas dan inflamasi pada jaringan lunak dan anemia
hemolytica.

2.

Antidot/Antidotum
Antidotum adalah penawar racun, sedangkan antitoksik adalah penawar terhadap
zat yang beracun (toksik) terhadap tubuh. Antidotum lebih difokuskan terhadap over
dosis atau dosis toksik dari suatu obat. Kondisi suatu obat dapat menimbulkan keracunan
bila digunakan melebihi dosis amannya. Selain itu, perbedaan metabolisme tubuh setiap
orang terhadap dosis obat juga mempengaruhi. Obat dapat menjadi racun bila
dikonsumsi dalam dosis berlebihan. Dalam hal ini, obat tidak akan menyembuhkan
melainkan berbahaya. Umumnya akan timbul efek sampingnya.Praktisi kesehatan seperti
dokter dan apoteker harus berhati-hati dalam memilih dosis obat yang sesuai dengan

kondisi penderita. Obat yang sama dapat diberikan dalam dosis yang berbeda kepada
bayi, anak-anak, dewasa dan usia lanjut. Hal ini disebabkan perbedaan kesempurnaan
pembentukan organ-organ tubuh terutama hati dalam tiga jenis manusia tersebut.
Pengobatan terhadap keracunan obat yang umum untuk keracunan yang terjadi
kurang dari 24 jam yaitu dengan membilas lambung bila obat baru ditelan, memuntahkan
obat sampai tindakan khusus untuk mempercepat pengeluaran obat dari tubuh. Setelah
bilas lambung, karbon aktif dan suatu pencahar perlu diberikan.
Pada keracunan yang parah dibutuhkan antidotum yang memang terbukti
menolong terhadap efek keracunan obat tertentu, misal asam Folinat untuk keracunan
metotrexat.
Nalokson, atropin, chelating agent, natrium tiosulfat, metilen biru merupakan
antidotum spesifik yang sangat ampuh dan sering menimbulkan reaksi pengobatan yang
dramatis. Namun, sebagian terbesar kasus keracunan harus dipuaskan dengan
pengobatan gejalanya saja, dan inipun hanya untuk menjaga fungsi vital tubuh, yaitu
pernafasan dan sirkulasi darah.
Racun akan didetoksikasi oleh hepar secara alamiah dan racun atau metabolitnya
akan diekskresi melalui ginjal dan hati. Selama keracunan hanya perlu dipertahankan
pernapasan dan sistem kardiovaskuler (fungsi vital).
Antidot untuk beberapa racun didapat dengan cara menyuntikkan racun ke badan
binatang dalam dosis kecil, lalu mengekstraknya kembali dari darah binatang tersebut.
Ini mengeluarkan terjadinya sebuah antidot yang dapat melawan racun yang diproduksi
oleh binatang-binatang sepertiular, laba-laba, dan binatang beracun lainnya. Beberapa
racun tidak ada antidotnya, dan ini kadang menimbulkan kematian apabila racun
tersebut memasuki tubuh makhluk hidup lainnya. Beberapa racun dari binatang,
khususnya yang diproduksi oleh arthropoda (seperti laba-laba ataukalajengking)
hanya berbahaya ketika mereka membuat reaksi alergik dan menyebabkan shok
anapilaktik.
Beberapa racun lainnya tidak memiliki antidot. Contohnya adalah racun risin, yang
diproduksi dari limbah minyak goreng, dan akibatnya kadang fatal ketika memasuki
badan manusia dalam jumlah yang cukup.
LEUCOVORIN
Kalbe Farma
KOMPOSISI
INDIKASI
KONTRA INDIKASI
EFEK SAMPING
PERINGATAN DAN
PERHATIAN

Leucovorin Ca
Overdosis asam Folat, anemia megaloblastik
Anemia pernisiosa dan anemia megaloblastik lainnya dimana terdapat
defisiensi vit B12.
Sensitisasi alergi
Tumor yang tergantung oleh folat

INTERAKSI OBAT
DOSIS

OD antagonis as.folat Maks IV 75mg selama 12 jam, kemudian 12mg IM


selama 6 jam utk 4dosis. Dosis scr umu dosis antagonis. Anemia
megaloblastik 1mg/hr IM.

Nalokson (Nokoba)

( Fahrenheit)
KOMPOSISI
INDIKASI
KONTRA INDIKASI
EFEK SAMPING
PERINGATAN DAN
PERHATIAN
INTERAKSI OBAT
DOSIS

Naloxone HCl.
Pemulihan total atau sebagian dari depresi opiate dan overdosis opiate
akut, termasuk depresi opiate akut, termasuk depresi pernapasan, yang
diinduksi oleh opiate alami dan sintetik, termasuk propoksifen, methadone
dan analgesic campuran agonis-antagonis:nalbufin, pentasozin,
butorfanol.
Hipersensitif terhadap nalokson hidroklorida
Hipotensi, hipertensi, takikardi dan fibrilasi ventricular, dispnea, edema
paru, hentil jantung, kematian, koma dan ensenfalopati pada penggunaan
pasca operasi.
Individu, termasuk bayi dari ibu yang diketahui atau diduga menderita
ketergantungan opiate. Dapat menimbulkan sindroma putus obat akut.
Hindari tindakan penghentian terapi pemulihan depresi opiate secara
mendadak pasca operasi.
Bisulfit, Metabisulfit, Anion rantai panjang atau dengan berat molekul
tinggi, larutan dengan pH basa.
Dewasa diduga/diketahui OD Opiat: 0.4-2mg i.v, dapat diulang dengan
interval 2-3menit. Jika tidak ada respon sesudah pemberian 10mg,
diagnose toksisitas yang diinduksi narkotik harus dipertimbangkan. Dapat
diberikan secara IM atau SK jika rute IV tdk dapat dilakukan.
Nalokson adalah antagonis opiat yang utama yang tidak mempunyai atau
hanya sedikit mempunyai aktivitas agonis. Jika diberikan pada pasien yang
tidak menerima opiat dalam waktu dekat, nalokson hanya memberi sedikit
atau bahkan tidak memberikan efek. Sedangkan pada pasien yang sudah
menerima morfin dosis tinggi atau analgesik lain dengan efek mirip
morfin, nalokson mengantagonis sebagian besar efek opiatnya. Akan

MEKANISME KERJA
OBAT

terjadi peningkatan kecepatan respirasi dan minute volume, penurunan


arterial PCO2 menuju normal, dan tekanan darah menuju normal jika
ditekan. Nalokson mengantagonis depresi pernapasan ringan akibat opiat
dosis rendah. Karena durasi kerja nalokson lebih singkat dibandingkan
durasi kerja opiat, maka efek opiat mungkin muncul kembali begitu efek
nalokson menghilang. Nalokson mengantagonis efek sedasi atau tertidur
yang dipicu oleh opiat. Nalokson tidak mengakibatkan toleransi atau
ketergantungan fisik maupun psikologis.

Asam Folinat (CALCIUMLEVOFOLINAT EBEWE)


(Ferron/Ebewe)
KOMPOSISI

INDIKASI
KONTRA INDIKASI
EFEK SAMPING
PERINGATAN DAN
PERHATIAN
INTERAKSI OBAT
DOSIS

Folinic acid
Antidotum untuk methotrexate. Kompensasi trhdp aksi antagonis asam
folat pd obat sitostatik. Utk terapi kombinasi dengan obat sitistatik lain
seperti 5-fluorouracil pada tumor GI dan tumor kepala dan leher.
Anemia pernisiosa atau anemia lain karena defisiensi vit B12.
Reaksi alergi (jarang). Gangguan GI pd dosis tinggi. Remisi hematologi
dengan progresi gangguan neurologik.
Kehamilan laktasi
Trimetropim, kitrimeksasol, fluorourasi.
Pemberian via inj IV atau infuse IV. Antidotum thp metotreksat Dosis
tergantung individu. Kombinasi dgn 5-fluorourasil 100mg/m 2IV.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa terapi pengobatan yang dapat diberikan masing-masing
penderita:
A. Golongan Antihistamin dan Antialergi :
Generasi I

Difenhidramin (Benadryl),

Dimenhidrat (Vormex A),

Doksilamin (Mereprine),

Klemastin (Tavegyl),

Dimentiden (Fenistil),

Kloramfeniksamin (Systral),

Feniramin (Avil),

Bamipin (Soventol),

Meklozin (Bonamine),(Peremesin),

Chlorpheniramine Maleate (Orphen),

Ethylenediamines, Piperazin, Phenothiazine, Piperadines.

Generasi II

Fexofenadine (Telfast),

Loratadine (Lisino),

Setrizin (Zyrtec),

Azelastin (Allergodi).

A. Antidot/Antidotum

NAMA GENERIK
Leucovorin
NAMA DAGANG

Nalokson (Nokoba)

Atropin (Aludonna D)

Asam Folinat (Calciumlevofolinat Ebewe)

3.2 Saran

Untuk pemilihan dan penggunaan antidotum & zat antitoksik yang tepat ada
baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter dan melakukan terapi
pengobatan pada apoteker sebagai ahli kesehatan dalam pengobatan, untuk
mendapatkan Informasi Obat dan Penjelasannya.
Diposkan oleh triiztanti di 4:54:00 AM
Reaks
i:
Kelas Tulisan : apoteker, info apoteker, info farmasi, makalah, spesialis obat
1 komentar:

Nurul Mawari mengatakan...


Terimakasih, postingan Anda sangat bermanfaat :)
5 Oktober 2015 22.15

:a:

:b:

:h:

:i:

:c:

:d:

:e:

:f:

:g

:o:

:j:

:k:

:l:

:p:

Poskan Komentar
Teman-teman yang baik hati,,
Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir diblog se

Makalah Spesialit Obat...

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar belakang

:m:

:n

Zat gizi adalah bahan-bahan kimia dalam makanan yang memberi makan kepada
tubuh. Berbagai zat gizi dapat dibuat di dalam tubuh. Zat gizi yang tidak dapat dibuat
dalam tubuh, yang disebut zat gizi esensial, harus dikonsumsi dalam makanan.
Tujuan dari makanan yang tepat adalah untuk mencapai dan mempertahankan
komposisi tubuh dan kekuatan fisik dan mental yang baik. Kebutuhan zat gizi esensial
sehari-hari tergantung kepada umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan serta
aktivitas fisik dan metabolisme.
Masalah gizi masih cukup rawan dibeberapa wilayah Indonesia, terutama di
wilayah pemukiman kumuh daerah perkotaan, wilayah yang sering dilanda musim kering
(NTB dan NTT). Dimana kondisi masyarakat tersebut banyak yang kekurangan gizi,
banyak balita yang terkena gizi buruk. Gizi buruk / gizi kurang sering terjadi karena
makanan yang tidak seimbang, terutama dalam hal protein.
Protein sangat penting untuk membantu pertumbuhan anak-anak, dan
meningkatkan daya tahan tubuh mereka. Dan juga kelebihan protein juga akan
menimbulkan penyakit, seperti obesitas. Sehingga dapat menimbulkan penyakit seperti
kwasiorkor, marasmus, dan obesitas.
Gizi yang tidak seimbang juga dapat mempengaruhi tekanan darah seseorang.
Dengan kondisi ekonomi yang membaik dan tersedianya berbagai makanan siap saji
yang enak, nikmat dan kaya energi terutama sumber lemak dan karbohidrat, maka
terjadi asupan makanan dan zat gizi yang melebihi kebutuhan tubuh. Keadaan kelebihan
gizi ini akan membawa pada keadaan obesitas. Perubahan status gizi yang ditandai
dengan peningkatan berat badan secara langsung mempengaruhi perubahan tekanan
darah.
Dilihat dari latar belakang ini, maka penulis akan membahas mengenai obat-obat
yang mempengaruhi Gizi dan Darah beserta dengan indikasi, efek samping,
kontraindikasi,mekanisme kerja dan sediaan yang beredar di masyarakat.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
Apa saja obat-obat yang dapat mempengaruhi Gizi dan Darah?

1.3

Tujuan
Adapun tujuan dari materi ini adalah :
Untuk mengetahui obat-obat yang dapat mempengaruhi Gizi dan Darah.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.

Anemia dan Gangguan Darah lain


Anemia merupakan sekelompok gangguan yang dikarakterisasi dengan penurunan
hemoglobin atau sel darah merah (SDM), berakibat pada penurunan kapasitas
pengangkutan oksigen oleh darah.
Patofisiologi
Anemia dapat diklasifikasikan berdasarkan morfologi, etiologi atau patofisiologi SDM.
Manifestasi Klinis
Tanda-tanda dan gejala tergantung pada onset, penyebab anemia, dan individu. Anemia
onset akut dikarakterisasi dengan gejala kardiorespiratori seperti takikardia, kepala
terasa ringan, dan sesak napas. Anemia kronis dikarakterisasi dengn rasa lelah, letih,
vertigo, pusing, sensitif terhadap dingin, pucat, dan hilangnya skin tone. Orang dewasa
normal dapat mentoleransi anemia lebih baik daripada orang yang sudah tua. Anemia
defisiensi besi dikarakterisasi dengan rasa tidak enak pada lidah, penurunan aliran saliva,
pagophagia. Anemia defisiensi vitamin B12 dan folat dikarakterisasi dengan kulit pucat,
ikterus, dan atropa mukosa gastrik. Anemia vitamin B12 dibedakan dari abnormalitas
neuropsychiatric (mis. mati rasa dan parestesia), yang tidak terdapat pada pasien
dengan anemia defisiensi folat.
2.1.1 Anemia Defisiensi Besi
Pengobatan dengan sediaan besi hanya di berikan bila terjadi defisiensi besi. Sebelum
pengobatan dimulai, sangat penting untuk memastikan bahwa anemia bukan disebabkan
oleh penyebab lainnya (misalnya karena cacing, erosi lambung, kanker saluran cerna).
Contoh sediaan :
Contoh
obat
Besi (III)

indikasi

kontraindi

Efek

Dosis

Contoh

Anemia

kasi
Alergi,

samping
Gangguan

Orang dewasa

sediaan
Maltofer

Hidroksid

kekuranga

gangguan

rasa, lebih

dan lebih tua ;

(Vifor

a dalam

n besi

termasuk

sedikit

total dosis

SA/Combif

sukrosa

pada

asma,

biasanya

kumulatif setara

ar) Drops

pasien

eksim dan

rasa mual,

dengan total

50mg/ml ;

yang

anafilaksis

muntah

defisit besi (mg),

sirup 50

mengalam

, penyakit

muntah,

ditentukan

mg/5mL ;

hati,

sakit perut,

berdasarkan

Tablet

hemodiali

infeksi,

diare, nyeri

haemoglobin

Kunyah

sis kronik

opotensi,

dada, sakit

dan berat badan.

100mg (B).

yang

bradikardi

kepala,

Dosis dan

sedang

demam,

penjadwalan

Venofer

menjalani

mialgia,

dosis untuk iron

(Vifor

terapi

hipersensiti

secara individu

SA/Combip

suplemen

vas, reaksi

diperkirakan

har) Cairan

eritropoiet

seperti

untuk masing

injeksi 20

in.

hypotensio

masing pasien

mg/mL (K).

n,

berdasarkan

takikardia,

pada

bronkospas

perhitungan dari

m, dispnia,

total defisit besi.

pruritus,

Total defisit besi

urticaria,

(mg) = berat

ruam kulit,

badan [kg] x (hb

reaksi

actual Hb

lokasi,

target) [g/l] x

suntikan

0,24 * + besi

yang

depot [mg]

mencakup

sampai ke 35 kg

radang

bb : Hb target =

urat

130 g/L resp.

darah ;

Besi depot = 15

jarang

mg/kg bb.

terjadi

Berat badan di

pada

atas 35 kg : Hb

perifer,ude

target = 150 g/L

m,

resp. Besi depot

paraestesia 500 mg * faktor


, kelelahan,

= 0,0034 x

reaksi

0,007 x 1000

anafilaktoi

(besi dari

d.

haemoglobin
0,34 % / volume
darah 7 % dari
berat badan /
faktor 1000 =
konvensi dari g
ke mg).
Total jumlah
yang diperlukan
di tentukan dari

salah satu
perhitungan di
atas atau yang
berikut tablet
dosis ( yang
didasarkan pada
suatu
haemoglobin
target dari 130
g/L untuk berat
badan <35 kg
dan 150 g/L
untuk berat
Besi

Anemia

Riwayat

Mual,

badan >35 kg).


Pemberian

Fercayl

Dekstran

defisiensi

alergi

muntah,

secara injeksi

(Lab.

(Komplek

besi.

termasuk

nyeri

intramuskular,

Sterops/No

s Besi

asma dan

abdomem,

injeksi IV lambat

vell pharm)

Hidroksid

eksim ;

flushing,

atau melalui

Injeksi 50

a Dan

infeksi ;

reaksi

infus, pemberian

mg/mL (K)

Dekstran

artritis

anafilaktoi

dosis dengan

Yang

rematoid

d, dispnea,

memperhitungka

Hibiron

Mengand

aktif

numbness,

n berat badan

(otto

ung 50

demam,

dan kekurangan

Pharm)

mg/ml

urtikaria,

zat besi yang

Injeksi 50

Besi.

ruam,

diderita.

mg/ml (K).

artralgia,

Tidak di

myalgia,

rekomendasikan

pandangan

untuk anak di

menjadi

bawah 14 tahun

kabur, efek
samping
injeksi
termasuk
phlebitis,
kadang
kadang
diare,
seizure,
tremor,
pusing,
lelah,
berkeringat
.
2.1.2

Anemia megaloblastik

Anemia megaloblastik disebabkan kekurangan faktor intrinstik lambung akibat gastritis


autoimun yang menyebabkan malabsorbsi vitamin B12.
Contoh obat :
Contoh obat

Indikasi

Kontraindi

Efek

Dosis

Contoh

Asam Folat

Pencegaha

kasi
Hipersens

samping
Reaksi

Permulaan, 5

sediaan
Folid acid

n neural

itif,

alergi atau

mg sehari

(generik)

tube

jangan

hipersensiti

untuk 4

tablet1

defect.

diberikan

vitas

bulan (lihat

mg, 5 mg

pada

catatan

(B),

penyakit

diatas),

Ferro folat

ginjal

pemeliharaan

( Generik)

akut.

, 5 mg setiap

Tablet salut

1-7 sehari

200 mg +

tergantung

0,25 mg

penyakit

(B)

dasarnya ;

Becomzet

Anak sampai

(sanbe

1 tahun, 500

farma)

mg/kg/bb/har

kaptabs

i ; diatas 1

salut

tahun,

selaput (T)

seperti orang
Hidroksikobal

Anemia

dewasa.
Dengan

Rubranova

amin

pernisisos

injeksi

(squibb

a,

intramuskula

Indonesia)

defisisensi

r, dosis awal

cairan

vitamin

1 mg diulangi

injeksi

B12.

lima kali

1000

dengan

mcg/mL

interval 2-3

(K),

hari ; dosis

Terneurine

pemeliharaan

h. 5000

1 mg setiap 3

(squibb

bulan. Anak,

indonesia)

dosis seperti

serbuk

pada orang

injeksi (K),

dewasa ;

Trimate-E

catatan : bila

(kimia

yang

farma)

diresepkan

kapsul.

atau diminta
adalah injeksi
vitamin B12
maka yang
diberikan

adalah
suntikan
hidroksikobal
Sianokobala

Anemia

amin.
Oral,

Sianokobal

min

megalobla

defisiensi vit

amin

stik,

B12 karena

(Generik)

pencegaha

kekurangan

Tablet 25

n neural

gizi, 50-150

mcg, 50

tube

mcg atau

mcg, 100

defect.

lebih

mcg (B),

diberikan di

Cairan

antara

injeksi 500

makan.

mcg/mL,

Anak 35-50

1000

mcg dua kali

mcg/mL

sehari.

(K).

Pemberian

Vitamin

intra

B12 cap 12

muscular

Cap FM

awalnya 1

(Generik)

mg di ulangi

Tablet 25

10 kali

mcg (B).

dengan
interval 2-3
hari, dosis
pemeliharaan
1 mg setiap
bulan.

2.1.3

Anemia hipoplastik, hemolitik, dan renal.


ERITROPOIETIN .
Digunakan pada anemia yang disebabkan oleh defisiensi eritropoietin pada gagal ginjal
kronis dan juga untuk menambah darah autolog pada individual normal dan
memperpendek periode anemia pada pasien yang menerima kemoterapi sitotoksik.

Contoh obat :

Contoh

Indikasi

Kontraindik

Efek samping

Dosis

Contoh

obat
Epoetin

Terapi

asi
Hipertensi

Kenaikan

Dimaksudkan

sediaan
Eprex

( Rekom

anemia.

yang tak

tekanan darah

untuk

( Jansse

binan

terkendalik

/ hepertensi

meningkatkan

eritropoi

an

memburuk,

kadar

Indonesi

krisis

hemoglobin

a)

tein

manusia

hipertensi

dengan laju

dengan gejala

tidak melebihi

seperti

enseofati dan

g/100ml/bulan

kejang umum

ke tingkat

tonikklonik

yang stabil 10

memerlukan

12 g/100 mL

perhatian

(9,5-11 g/ 100

medis segeera

mL pada

; kenaikan

anak).

Injeksi.

hitung
trombosit
yang dose
devendent
beregresi
selama
pengobatan,
shunt
trombosis,
arterio
venous shunt,
peningkatan
plasma keatin
urea, fosfat,
konvulsi,
reaksi kulit,
udema
palpebral,
Epoiten

Terapi

Hipertensi

anafilaksis
Sistem

Fase koreksi :

Hemapo

Alfa

anemia yang

parah

kardiovaskular

dosis awal

(Kalbe

disertai

yang tidak

,pasien

untuk pasien

Farma)

dengan

terkendali.

anemia

hemodialisa

Cairan

gagal ginjal

Hipersensit

dengan gagal

adalah 100

injeksi

kronik pada

ivitas yang

ginjal kronis,

150 IU /kg/bb/

tiap mL

pasien

dikenal

peningkatan

minggu

mengan

dengan

terhadap

tekanan

terbagi dalam

dung

dialisa.

produk

darah,

2-3 dosis. Jika

epoiten

Terapi pada

produk dar

terutama pada

hematocrit

Alfa

gejala renal

ternak

kasus

meningkat

2000 IU,

anemia pada

mamalia.

peningkatan

dosis dapat

3000

pasien yang

Hipersensit

PVC yang

diganti

IU.1000

belum

ivitas

cepat, sakit

setelah 4

00 IU

mengalami

terhadap

kepala,

minggu dari

(K).

dialisa

human

gangguan

terapi awal

albumin.

sensorimotor

sampai dosis

misalnya

meningkat 15-

gangguan

30

bicara sampai

IU/kg/bb/ming

tonoclonis

gu . pasien

seizures.

non dialisa :
100IU/kg/bb/
minggu
terbagi dalam
3 dosis.
Tahap
perawatan :
untuk
memantapka
hematokrit
antar 30
sampai 35 %,
dosis menjadi
50-150
IU/kg/bb/ming
gu terbagi
dalam 2-3

Epoitein

Anemia yang

Hipertensi

Lihat epoitein

dosis.
Melalui injeksi

Beta

berhubungan

parah

alfa (efek

subkutan,

dengan

yang tidak

samping).

dosis awal 60

(Boehrin

gagal ginjal

terkendali.

UI/kg/bb tiap

ger

kronis pada

minggu

mannhei

penderita

(dalam 1-7

m)

dialisis,

dosis terbagi)

serbuk

anemia

di tingkatkan

injeksi

simptomatik

sebulan sekali

untuk di

yang berasal

sesuai dengan

larutkan.

dari penyakit

respon

Recormo

ginjal yang

masing

nS

belum di

masing 60

Injection

dialisiS.

UI/kg bb

( untuk

(dosis

penggun

pemeliharaan

aan

bila dicapai

subkuta

kadar

n).

hemoglobin
10-12 mg/100
mL) mula
mula
turunkan
dosis
separuhnya
kemudian

Recormo

ubah sesuai
dengan
interval 1-2
mnggu
maksimum
720 UI/kg bb.
Secara injeksi
intravena
dalam 2 menit
dosis awal 40
UI/kg/bb 3 kali
tiap minggu
untuk 4
minggu,
ditingkatkan
sampai 80
UI/kg/bb 3 x
seminggu bila
kenaikan
hemoglobin
awal kurang
dri 1 g/100
mL per bulan,
bila perlu di
naikkan
bulanan
masiang
masing 20
UI/kg/bb;
dosis
pemeliharaan
( sewaktu
dicapai kadar
hemeglobin
10-12 g/ 100
mL) mula
mula kurangi
dosis
kemudian
ubah sesuai
dengan
respon pada
interval waktu
1-2 minggu
maksimum
720 UI /kg bb.

Anemia pada
bayi prematur
dengan bobot
750-1000 g
dan usia
kehamilan
kurang dari
34 minggu di
berikan injeksi
subkutan 250
UI/kg/bb 3 kali
Deferasi

Overload

Gangguan

Gangguan

seminggu.
Dewasa dan

rox

besi kronik

fungsi

saluran cerna

anak diatas 2

(Novarti

pada orang

organ

(termasuk

tahun, dosis

dewasa dan

tertentu :

mual,muntah,

awal 10-30

Biochem

anak di atas

mata,telin

diare dan

mg/kg bb

ie)

6 tahun

ga.

nyeri

sekali sehari

Tablet

dengan

Gangguan

abdominal) ;

berdasarkan

125 mg.

talanesia

fungsi

sakit kepala

kadar ferritin

250 mg,

mayor yang

ginjal.

proteinuria :

pada serum

500 mg

menerima

pruritus ;

dan jumlah

(K).

transfusi

kemerahan ,

darah yang di

dara secara

kurang umum

transfusi ;

rutin,

hepatitis ,

dosis

overload besi

kolelitiatisn

perawatan

kronik ketika

udem,

dan sesuaikan

deferioksami

kelelahan,

dosis setiap 3-

gangguan

6 bulan

dikontraindik

tidur, pusing,

dengan

asikan atau

pireksia,

kenaikan 5

tidak

glukosuria,

10 mg/kg bb

memadai ,

gangguan

berdasarkan

pada pasien

pendengaran,

kadar ferritin

talamesia

dan

serum.

mayor yang

penglihatan,

menerima

pigmentasi

transfusi

kulit

Exjade

darah merah
secara tidak
rutin, pasien
dengan
anemia lain.
KELEBIHAN BESI
Kelebihan besi yang berat dalam jaringan dapat timbul pada anemia aplastik dan anemia
refrakter lainnya terutama akibat transfusi darah berulang.

Contoh obat :
Contoh obat

Indikasi

Kontraindik

Efek

Dosis

Conth

Deferipron

Untuk

asi
Kehamilan

samping
Gangguan

Dewasa

sediaan
Ferriprox

terapi

dan

pencernaan

dan anak di

(united

kelebihan

menyusui.

perubahan

atas 6

dico citas)

besi pada

warna urin

tahun 25

tablet salut

pasien

neutropenia

mg/kg bb 3

selaput 500

talamesia

kali sehari

mg (K)

mayor.

agranulosit

(maksimu

osis,

m 100

defisisiensi

mg/kg/bb

seng,

perhari)
Infus

Desferal

Desferioksa

Menyingkir

Kehamilan

arthropati.
Reaksi

min Mesilat

kan besi

dan

anafilaksis,

intravena,

(Novaris-

dari tubuh

menyusui.

dan

hingga 15

switzerland

pada

hipotensi

mg/ kg

) serbuk

keracunan ;

bila

bb/jam ;

injeksi 500

digunakan

diberikan

maksimum

mg/ vial 2

untuk

intravena

80 mg

g/vial (K).

penimbuna

terlalu

mk/kg bb

n besi

cepat.

dalam 24

kronis.

2.1.4

jam.

Gangguan Fungsi trombosit.


Biasanya pengobatan trombositopenia purpura autoimun (ididopatik) di mulai dengan
kortikosteroid, misalnya predmison 1 mg/kb bb/ per hari,kemudian di turunkan dosisnya
bertahap pada minggu minggu berikutnya.

Contoh obat :
Cont

Indikasi

Kontrain

Efek samping

Dosis

Contoh sediaan

oh

dikasi

obat
Anag Pasien

Penggun

Sakit

Dosis

Agrylin

relid

dengan

aan

kepala,palpitasi

awal

(Shire/Fahrenhe

trombositop

pada

,diare,astesia,

500

it Pratapa

enia,

pasien

mual, nyeri

mcg 2

Nirmala) kapsul

mengurangi

dengan

abdomen,

kali

500 mcg (K).

hitung

hipersen

pusing, nyeri,

sehari

Thromboreducti

platelet

sistifitas

dispnea,

n (AOP

yang

terhadap

kembung, mun

disesu

Pharmaceutical

meningkat

anagreli

tah ,

aikan

s/Combiphar)

dan resiko

da atau

demam,nyeri

menur

Kapsul 500 mcg

trombosit

kompon

dada,

ut

(K)

serta

en lain

anureksia,

respo

memperbai

dari

takikardi,

n,

ki kondisi

obat.

faringitis,

dosis

akibat

malaise, batuk,

dapat

gejala

parestesia,

diting

gejala yang

nyeri

katka

berkaitan

punggung,

n 500

termasuk

pruritus,

mcg/p

kejadian

dispepsia.DLL

erhari

kejadian

denga

thrombohe

morrhagic.

interv
al
mingg
uan
samap
ai
maksi
mum
10 mg
per
hari
(dosis
tungg
al
maksi
mum
1-2
mg/ha
ri
dalam
dosis
terbag
i).

Defisiensi G6PD
Defisien glukosa 6-fosfat dehidrogenase (G6PD) prevalensinya sangat tinggi untuk
sebagian manusia. Individu dengan defisisensi G6PD mudah terserang anemia hemolitik
akut bila minum obat obat yang umum dipakai. Penderita juga mudah terkena anemia
hemolitik akut ketika menghirup fava beans ( ficia faba) ; hal ini disebut dengan favism
dan cenderung lebih parah pada anak atau bila fava beans di makan mentah.
Ketika meresepkan obat untuk penderita dengan defisiensi G6PD, 3 hal yang harus
diperhatikan :
a.

Defisiensi G6PD adalah heterogen secara genetik ; ada variasi kepekaan terhadap resiko
hemolitik karena obat; jadi, obat yang aman untuk beberapa orang yang defisiendi G6PD
mungkin tidak aman untuk sebagian penderita lain.

b.

Produsen obat tidak melakukan pengujian rutin efek obat pada individu dengan
defisiensi G6PD.

c.

Resik dan keparahan hemolisis hampir selalu bergantung pada dosis.

2.1.5

Neutropenia

Recombinant human granulocyte colony stimulating Facktor (rhG-CSF) merangsang


produksi neutrofil dan dapat mengurangi masa berlangsungnya neutropenia yang
diinduksi oleh kemoterapi dan karenya mengurangi kejadian sepsis yang berhubungan
dengan neutropenia.

contoh

Indikasi

Kontrain

Efek

Dosis

Contoh

obat
Filgrasti

(Hanya

dikasi
Neutrope

samping
Pembesara

Dewasa :

sediaan
Neupogen

untuk di

nia

n limpa,

yang

(Roche

gunakan

kongenit

hepatomel

direkomend

indonesia

oleh

al yang

agi,

asikan

) Cairan

spesialis)

berat

hipotensi

adalah 50

injeksi 0,3

penguranga

(sindrom

transient,

mcg/m2,

mg/0,5

n durasi

konstma

epistaksis,

diberikan

mL (K)

neutropenia

n)

kelainan

sesuai

dan kejadian

dengan

yang

dosis

demam

sitogenik

berkaitan

tunggal

neutropenia

abnorma

dengan air

sehari

akibat

l.

seni,

secara

kemoterapi

osteoporos

injeksi

sitotoksik

is,

subkutan.

pada

pembusuk

Saat

penyakit

an dari

absolute

keganasan.

radang

neutrgophyl

Pengurangan

sendi

count (ANC)

durasi

reumatoid,

kurang dari

neutropenia

utaneous

1000/mm3

dalam terapi

vasculitis,

(jumlah

myeleobasi

trombosito

leukosit

yang

penia,

<2000/mm

dilanjutkan

anemia,

3) diamati

dengan

penurunan

setelah

transplantasi

glukosa

sitotoksid

sumsum

darah yang kemoterapi.

tulang ;

temporer,

Dosis

mobilisasi

meningkat

pertama

sel

kan asam

diberikan

progenitor

urat.

<24 jam

darah perifer

setelah

untuk di

sitotoksid

panen dan

kemoterapi.

selanjutnya

Anak : dosis

digunakan

yang di

dalam infus

rekomenda

autolog ;

sikan

neotropenia

adalah 50

kongeial

mcg/m2,

berat,

diberikan

neutropenia

sebagai

siklik, atau

dosis

neutropenia

tunggal

idiopatik,

sehari

dan adanya

secara

riwayat

injeksi

infeksi berat

subkutan,

berulang ,

saat

neutropenia

absolute

persisten

neutrophyl

pada infeksi

count (ANC)

HIV lanjut.

kurang dari
1000/mm3
(jumlah
leukosit
<2000mm3
) diamati
setelah
sitotoksid
kemoterapi.
Terapi
dihentikan
jika capaian
ANC
5000/mm3
( jumlah
leukosit
<10.000/m

Lenogras

Pengurangan

Pasien

Ruptur

m3).
Dewasa :

Granocyt

tim

rentang

dengan

limpa,

setelah

waktu dari

neoplasi

cutaneous

transplatasi

( Aventis

neutropenia

vasculitis ,

sumsum

pharma)

dan yang

myeloid

sweet

tulang

serbuk

berkaitan

lain dari

syndrome,

dosis di

injeksi

pada pasien

leukimia

nekrolisis

rekomenda

263

komplikasi

myeloida

epidermal

sikan dari

mcg/vial

( dengan

kut

toksis.

150 mcg

(K).

non myeloid

denovo.

(19,2 juta

anaplasia )

Leukemi

unit/m2)

menerima

a myeoid

sehari

suatu

akut usia

secara

otologous

dibawah

injeksi

atau

55 tahun

intravena

allogous

dan

selama 30

transplantasi

sitogene

menit, yang

sum sum

tik baik.

dilarutkan

tulang.peng

dengan

urangan

larutan

range waktu

garam

dari

isotonik

neutropenia

atau secara

dan yang

injeksi

berkaitan

subkutan.

pada pasien
komplikasi
selama
Molgrast

kemoterapi.
Pengurangan

Keganas

Mual,

( dosis

Leucomax

omin

keparahan

an

diare,

pertama

(Novartis)

neutropenia

myeloid.

muntah,

dibawah

serbuk

dalam

anoreksia,

supervisi

injeksi,

kemoterapi

dipnea,

medis)

bubuk

sitotoksik ;

astenia,

kemoterapi

untuk di

akselerasi

lelah, rash,

sitotoksik,

larutkan,

pembentuka

demam,

secara

molgramo

n mieloid

rigorsh,

injeksi

stim. Vial

menyusul

flusing,

subkutan

1,67 juta

transplantasi

nyeri

60.000-

UI (150

sumsum

muskosket

110.000

mcg), vial

tulang ;

enal, sakit

UI/kg bb,

3,33 juta

neutropenia

kepala,

dimulai 24

UI (300

pada

keringat

jam setelah

mcg), vial

penderita

yang

dosis

4,44 juta

yang diobati

bertambah

terakhir

UI (400

dengan

, nyeri

kemoterapi,

mcg).

gansivklopir

abdominal,

dilanjutkan

pada

pruritus,

untuk 7-10

cytomegalov

udema

hari.

irus retinitis

perifer,

Transplanta

yang

pusing

si sumsum

berhubunga

parestesia,

tulang,

n dengan

mialgia,

secara

AIDSs

kebingung

infus

an,

intravena

konvulsi,

110.000

hipotensi,

UI/kg

aritmia,

bb/hari,

hipertensi

dimulai

intrakarmi

pada hari

al,

setleah

perikarditis

transplanta

, efusi

si,

pleural,

dilanjutkan

udema

sampai

paru,

hitung

sinkrope.

neutrofil
absolute
dalam
batasan
yang
dikehendaki
maksimum
lama
pengobatan
30 hari.
Pengobatan
gansiklovir,
secara
injeksi
subkutan
60.000
UI/kg bb/
tiap lima

Pegfilgra

Mengurangi

Kadang

hari.
Disetarakan

stim

lamanya

kadang

sebagai

( Roche

neutropenia

terjadi

filgrastim

indonesia

dan kejadian

trombosito

injeksi

) Cairan

febrile

penia,

subkutan,

injeksi 6

neutropenia

kerusakan

dewasa

mg/0,6

pada

limfa, dan

diatas 18

mL(K).

sitotoksisitas

dermatosis

tahun 6 mg

kemoterapi

febril,

(0,6 mL)

pada

neutrofilik,

untuk

keganasan.

sangat

setiap kali

jarang

kemoterapi,

terjadi.

diberikan
24 jam
setelah

Neulastim

kemoterapi.

INFEKSI NEUTROPENIK SITOTOKSIK.

Contoh
obat
Amifostin

Indikasi

Kontraindik

Efek

Dosis

Contoh

Penguranga

asi
Neutropeni

samping
Hipotensi,

Infus

sediaan
Ethyol

n resiko

mual,

intravena

(Schering-

infeksi

kongenital

muntah,

dalam 15

plough)

yang

yang berat.

flushing,

menit, 910

Serbuk

berhubung

menggigil,

mg/m2

injeksi 500

an dengan

pusing,

sekali tiap

mg/vial (K).

neutropeni

ngantuk,

hari dimulai

a akibat

sendawa,

dalam 30

pengobatan

bersin,

menit

siklofosfami

jarang

sebelum

d dan

hipokalsemi

kemoterapi

sisplatin

a, reaksi

( diturunka

pada

alergis,

n ke 740

penderita

mg/m2

dengan

pada siklus

karsinoma

siklus

ovarium.

berikutnya
bila pada
pertama
kali tidak
dapat
diberikan
dosis
penuh
akibat
hipotensi
yang
berlangsun
g lebih dari
5 menit
setelah
interupsi.
Untuk anak
anak dan
penderita
lanjut usia
tidak di

anjurkan.

2.2

Cairan dan Elektrolit

2.2.1

Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit


Tabel 1. Kadar Elektrolit cairan intravena

Infus Intravena

Milimol per liter

Nilai Plasma Normal

Na +
142

K+
4,5

HCO3
26

Cl103

Ca2
2,5

Natrium Klorida 0,9%

150

150

Campuran Natrium Laktat (Hartmanns)

131

29

111

Natrium Klorida 0,18% dan Glukosa 4%

30

30

40

40

Kalium Klorida 0,3% dan Natrium Klorida 0,9%


Untuk memperbaiki asidosis metabolic

150

40

190

Natrium Bikarbonat 1,26%

150

150

1000
167

1000
167

Natrium Klorida 0,3% dan Glukosa 5%

Natrium Bikarbonat 8,4% untuk henti jantung


Natrium Laktat (M/6)

Tabel 2. Kandungan elektrolit sekret


gastrointestinal
Milimol per liter
Tipe Cairan

H+

Na+

K+

HCO3

Cl-

40-60

20-80

5-20

100-150

Sekret saluran empedu

120-140

5-15

30-50

80-120

Sekret pancreas

120-140

5-15

70-110

40-80

Cairan lambung

Feses, muntahan, atau cairan aspirasi harus ditampung dan sedapat mungkin dianalisis
bila dicurigai ada kehilangan yang abnormal; bila hal ini tidak bisa dilakukan, perkiraan di
atas mungkin membantu pada perencanaan terapi substitusi.
Sediaan oral pada gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

Kalium oral

Natrium oral dan air

bikarbonat oral
Kalium

kehilangan

kerusakkkan

Bila garam

mual dan

Kalium

KSR(M

oral

kalium

ginjal berat,

kalium

muntah (bila

merupakan

Indone

(kalium

kadar plasma

diberikan

berat dapat

kation utama

lepas l

Klorida)

kalium diatas5

untuk

merupakkan

pada cairan

600 m

mmol/liter

mencegah

tanda

intraseluler

Sol K(

hipokalemi

obstruksi)

dan penting

Medika

a , dosis

ulserasi

untuk

1g/ktg

kalium

esophagus

konduksi

klorida 2-4

atau usus

impuls syaraf

g (kira-kira

kecil.

di jantung,

25-50

otak dan otot

mmol) tiap

skeletal;

hari atau

kontraksi

untuk

jantung, otot

anak 1-2

halus dan

mmol/kg

skeletal;

bb

mempertahan

(biasanya

kan fungsi

maksimal

ginjal normal,

50 mmol

keseimbangan

kalium)

asam basa,

sesuai

metabolisme

untuk

karbohidrat,

pasien

dan sekresi

yang

lambung.

makan
secara
normal.
Natrium

Kehilangan

Obstruksi

Satu

oral dan

cairan dan

atau

air

elektrolit akibat

( oralit)

diare

Oralit

Oralit (

bungkus

diberikan

Alphat

perforasi

oralit

untuk

(pharm

usus

dimasukka

mengganti

Aqualy

n ke

cairan dan

dalam

elektrolit

satu gelas

dalam tubuh

air matang

yang terbuang

(200 cc).

saat

Anak

Hipernatremia

diare.

kurang

Walaupun air

dari 1

sangat penting

tahun

untuk

diberi 50-

mencegah

100 cc

dehidrasi, air

cairan

minum tidak

oralit

mengandung

setiap kali

garam

buang air

elektrolit yang

besar.

diperlukan

Anak

untuk

lebih dari

mempertahan

1 tahun

kan

diberi 100-

keseimbangan

200 cc

elektrolit

cairan

dalam tubuh

oralit

sehingga lebih

setiap kali

diutamakan

buang air

oralit.

besar.

Campuran
glukosa dan
garam yang
terkandung
dalam oralit
dapat diserap
dengan baik
oleh usus
penderita
diare.

Bikarbona

natrium

Alkalosis

Dosis

Peregangan

Natrium

Natriu

t oral

bikarbonatdibe

metabolik

untuk

(disletion)

bikarbonat

bikarb

(natrium

rikan secara oral

maupun

mengatasi

lambung,

merupakan zat

nerik)

bikarbona

untuk keadaan

respiratori,

asidosis

flatulen,

pengalkali

6 mmo

t)

asidosis kronis

hipokalsemia

metabolic

perdarahan

yang

Na+dan

seperti asidosis

, pasien yang

tidak

serebral,

memberikan

Tablet

pada uremia

mengalami

dapat

udem, kejang

ion bikarbonat.

atau asidosis

banyak

ditentukan

tetanus, udem

Bikarbonat

tubular

kehilangan

apa

paru,

merupakan

klorida

responsny

hipernatremia,

komponen

akibat

a harus

hiperosmolalit

basa

muntah

dinilai;

as,

maupun

mungkin

hipokalsemia,

pembersihan

diperlukan

hipokalemia,

(suction)

4,8 g tiap

asidosis

gastrointesti

hari (57

intrakranial,

nal secara

mmol tiap

alkalosis

kontinyu,

Na+ dan

metabolik

dan pada

HCO3-)

pasien

atau lebih.

dengan risiko

untuk

mengalami

asidosis

alkalosis

metabolic

hipokloremik

berat,

yang

dapat

diinduksi

diberikan

oleh diuretik.

natrium

Natrium

bikarbonat

bikarbonat

secra

secara oral

intravena.

tidak boleh
digunakan
apabila
digunakan
sebagai
antidotum
untuk
mengatasi
keracunan
akut akibat
asam
mineral
kuat.

Sediaan parenteral pada gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit


Larutan eletrolit diberikan intravena untuk memenuhi kebutuhan normal akan cairan dan
elektrolit atau untuk menggantikan kekurangan yang cukup besar atau kehilangan yang
berkelanjutan, untuk pasien yang mual dan muntah dan tidak mungkin dengan
pemberian oral. Bila tidak mungkin diberikan intravena, cairan (seperti natrium klorida
0,9% atau glukosa 5%) dapat pula diberikan subkutan dengan hipodermoklisis.
Keadaan dan keparahan gangguan keseimbangan elektrolit pada setiap pasien harus
dinilai dari anamnesis serta pemeriksaan klinis dan biokimia. Kehilangan natrium, kalium,
klorida, magnesium, fosfat, dan air dapat timbul secara sendiri-sendiri dan bersamaan
dengan atau tanpa gangguan pada keseimbangan asam-basa; untuk penggunaan
magnesium dan fosfat.
larutan isotonic dapat diinfuskan dengan aman ke vena perifer. Larutan berkadar lebih
tinggi dari pada plasma , misalnya glukosa 20% paling baik diberikan melalui indwelling
catheter yang dimasukkan ke vena yang besar.

Jumlah kebutuhan cairan pemeliharaan biasanya didapat dari hubungan antara berat
badan dan kecepatan metabolic, tabel berikut ini dapat dijadikan pedoman untuk bayi
diatas 1 bulan. kebutuhan glukosa diperlukan untuk meminimalkan glukoneogenesis dari
asam amino yang diperoleh dari penguraian (break down) otot.
Sudah umum untuk memenuhi kebutuhan ini dengan menggunakan larutan baku natrium
klorida dan glukosa. larutan yang mengandung 20 mmol/liter kalium klorida memenuhi
kebutuhan kalium jika diberikan dalam volume yang sesuai, penyesuaian mungkin
diperlukan jika ada ketidakmampuan pengeluaran cairan atau elektrolit, kehlangan cairan
melalui ginjal dalam jumlah besar atau berkelanjutan. jumlah kebutuhan yang sesuai
tergantung pada keadaan klinis dan jenis kehilangan; lihat peringatan pada hiponatremia
dilusi dibawah.
Kebutuhan cairan untuk anak diatas 1 tahun
Berat badan

Kebutuhan cairan selama 24 jam

Dibawah 10 kg

10 mL/kg bb

10-20 kg

100 mL/kg bb untuk 10 kg pertama

Diatas 20 kg

+50mL/kg bb untuk setiap 1 kg bb diatas 10 kg


100 mL/kg bb untuk 10 kg pertama
+50mL/kg bb untuk setiap 1 kg bb diatas 1020 kg
+20 mL/kg bb untuk setiap 1 kg bb diatas 20
kg (maksimal 2 L untuk peremnpuan, dan 2,5 L
untuk pria)

Golongan

Indikasi

obat

Kontra

Dosis

Indikasi

Efek

Mekanisme

Sediaan y

Samping

Kerja

beredar

Natrium

ketidakseimban

Hipernatrem

Pada

Pemberian

Merupakan

Natrium

klorida

gan elektrolit

ia, asidosis,

deficit

dosis besar

garam yang

klorida 0

hipokalemia

yang berat

dapat

berperan

(widatra

dari 4

menyebabk

penting dalam

bhakti)

hingga 8

an

memelihara

liter, 2-3

penumpuka

tekanan

Ka-En 1A

liter

n natrium

osmosis darah

(otsuka)

natrium

dan udem.

dan jaringan

(K)

klorida
isotonic

Ka-En 1B

dapat

(Otsuka)

diberikan

(K)

dalam 2-3
jam;
kemudian
infuse
dapat
diperlamb
at.

GLUKOSA

Rehidrasi,

Hipernatre

Injeksi

Injeksi

Senyawa ini

Dekstros

(Dekstros

penambah

mia,

Intra Vena

glukosa

meningkatka

erik) infus

kalori secara

hiperglikemi

3 mL/kg

khususnya

n kadar

10 %, 20%

Monohidra

parenteral,

a,

berat

yang

glukosa

25%, 30%

t)

basic soln.

hiperhidrasi,

badan/me

hipertonik

dalam darah,

40%, 50%

asidosis,

nit atau 70

mungkin

sehingga

ampul 25

hipokalemia

tetes/10

pH-nya

dapatmemenu

50mL (K)

, Diabetes

kg berat

rendah dan

hi kebutuhan

Ecosol

Mellitus,

badan/me

dapat

akan kalori

G(B.Braun

sindrom

nit atau

menimbulka

Medical) I

malabsorbsi

210 mL/70

n iritasi

5%, 10%

glukosa-

berat

vena dan

galaktosa.

badan/jam

tromboflebit

atau

is.

sesuai

kondisi
penderita.
Maksimal
1500
mL/70 kg
berat
badan/hari
.

2.2.2

Plasma dan Pengganti Plasma

Plasma dan pengganti plasma (koloid) mengandung molekul besar yang tidak memiliki
ruang intraveskuler dimana molekul-molekul tersebut menggunakan tekanan usmotik
untuk mempertahankan volume sirkulatori. Dibandingan dengan cairan yang
mengandung elektrolit misalnya nqtrium klorida dan glukosa (Kristaloid), volume koloid
yang lebih kecil dibutuhkan untuk menghasilkan ekspansi yang sama dari volume darah
sehingga mengurangi overload garam dan air di ekstravaskuler. Jika melebihi dosis
maksimum koloid, diberikqn juga kristaloid, jika perlu bersama denganPocked red cells.

Golonga

Indikasi

Kontra Indikasi

Dosis

n obat

Efek

Mekanisme

Samping

Kerja

LARUTA

riwayat penyakit

gagal jantung,

Hipoalbuminemia :

reaksi alergi

Human

jantung atau

anemia berat

tidak diencerkan,

dengan

Albumin

ALBUMI

gangguan sirkulasi

35-70. Tetes/mnt.

mual,

adalah sedia

(pemberian

Pra,intra,pasca op

muntah

steril albumi

(HUMA

perlahan untuk

125 tts/mnt,150-

salvias

serum yang

menghindarkan

300mL.

yang

diperoleh da

ALBUMI

naikknya tekana

meningkat,

fraksinasi

darah secara cepat

demam,

darah dari

SOLUTI

dan kegagalan

dan

donor manus

ON)

jantung, dan

menggigil

sehat.

monitor fungsi

dilaporkan.

kardiovaskuler dan
respirasi); koreksi
dehidrasi sewaktu
member larutan
konsentrat)

Dextran

Profilaksis pasca

Hipersensitif

Infus iv:stlh

Reaksi

Diekskresika

70 infus

operasi penyakit

terhadap

pendarahan

hipersensitif melalui

intrave

tromboembolik,eks

dekstran,pendar

sedang-parah/fase

dpt

ginjal.50%

na

pansi volume darah

ahan

syok luka bakar

terjadi,mes

dosis yangd

jangka pendek

parah,gagal

(48 jam pertama)

ki

rikan

ginjal,jantung

500-1000 mL

jarang,reak

diekskresika

kongestif parah

secaracepat,dilanj

si

di urin.Molek

utkan 500 mL jika

anafilaktoid

yang tidak

diperlukan.Dosis

parah,

diekskresika

total tidak

demam,

dengan

melebihi 20 mL/kg

kongesti

BM>50.000

selama 24 jam

nasal,

atau lebih

pertama.Anak-

urtikaria,

besar

anak: dosis total

sakit sendi,

didegradasi

tidak melebihi 20

hipotensi

secara lamba

mL/kg1.

dan

menjadi

bronkospas

glukosa yang

me.

dimetabolism

menjadi karb

dioksida dan

air.Sejumlah

kecil dekstra

yang diinfusk

diekskresi ke

saluran cern

dan dielimin
di feses..
2.3

Nutrisi

1. Nutrisi Intravena
Bila tidak mungkin memberikan makanan yang memadai melalui saluran cerna, bahan
makanan dapat diberikan melalui infuse intravena; sebagai bahan tambahan makanan
oral atau tube feeding-supplemental parenteral nutrition, atau sebagai sumber
nutrisi satu-satunya-total parenteral nutrition (TPN).

Nama Obat

Indikasi

Kontraindikasi

Dosis

Sediaan

N(2)-L-

Sbg bagian

Pada pasien

Injeksi i.v. Dosis

Dipeptiven(Ikapharmin

ALANYL-

dari regimen

dengan

tergantung pd

do Putramas) Infus 20%

GLUTAMIN

nutrisi

penurunan

keparahankondisi

(K)

(NATRIUM

parenteral

fungsi ginjal

metabolic atau

Aminofusin

LEVOGLUTAMI

merupakan

yang parah

kebutuhan

Hepar (baxter

D)

suplemen

(kreatinin <25

terhadap

oncology/kalbe farma)

as.amino

mL/menit) atau

as.amino.

infuse (K)

atau

penurunan

Dosis max sehari

as.amino

fungsi hati yang

2g as.amino/kg bb

yang

parah,

tdk boleh berlebih

terkandung

metabolic

dlm nutrisi

regimen

asidosis berat.

parental;propors

infuse pada

as.amino tak blh

pasien

lebih dari 20%

dengan

dari total. Ds

kondisi

harian;1,5-2,0

membutuhka

mL/kg bb.

n tambahan

Sebanding dgn

glutamin

100-140mL
larutan utk pasien
dgn berat badan
70%.
Ds maks harian:
2,0mL lar/kg bb.
Kecepatan infuse
tergantung pd
larutan pembawa
dan tak dpt lebih
dari 0,1g asam
amino/kg bb per
jam.
utk pemberian
langsung:
Dpt dicampur dgn
larutan as.amino
yg dpt
tercampurkan
atau regimen
infuse yang
mengandung
as.amino utama.
1 bag volume
sediaan dicampur
dgn 5 bag larutan
pembawa.

2.

Nutrisi oral:

Makanan untuk diet khusus


Sediaan ini sudah dimodifikasi untuk menghilangkan bahan tertentu dari makanan atau
merupakan campuran nutrient yang diformulasikan sebagai pengganti makanan tertentu.
Nutrisi oral diperlukan bagi penderita yang tak dapat menerima atau tak dapat
memetabolisme bahan makanan tertentu.
Fenilketonuria

Fenilketonuria yang disebabkan oleh ketidakmampuan metabolisme fenilalalnin,


ditangani dengan membatasi aspan makanan menjadi jumlah yang kecil yang cukup
untuk pembentukan dan perbaikan jaringan. Aspartam berpengaruh kepada asupan
fenilallanin dan dapat mempengaruhi pengendalian fenilketonuria.

Nutrisi enteral
Anak-anak memiliki kebutuhan nutrisi per kg bb yang lebih tinggi, kecepatan
metabolisme dan respon fisiologi yang berbeda dibanding orang dewasa. Mereka hanya
memiliki cadangan nutrisi yang rendah yang amat diperlukan oleh pertumbuhan dan
memiliki berbagai masalah nutrisi selama periode kritis tumbuh kembangnya.
Cadangan protein tubuh cepat habis pada penderita yang sakit berat, khususnya semasa
menderita penyakit kronis atau pada penderita luka bakar, trauma luas, pankreatitis,
atau fistula intestinal. Sering makan akan sangat berguna dan penderita sebaiknya
dianjurkan makan camilan tambahan atau makanan biasa di antara jam makan.
Walaupun demikian, kalori, protein, nutrien lain, dan vitamin tambahan paling baik
diberikan dengan mennambah makanan berisi nutrisi lengkap dalam bentuk cairan.

2.4
Mineral
Golongan Indikasi
obat
Kalsium

Kontra

Dosis

Efek Samping

Indikasi

Mekanisme

Sediaan yang

Kerja

beredar

Defisiensi

Kondisi

Melalui

Gangguan GI

Human

Kalsium

kalsium

yang

mulut, tiap

ringan;

Albumin

glukonat

berhubunga

hari dalam

bradikardia;

adalah

(generik) tab

n dengan

dosis

aritmia dan

sediaan steril

600 mg

hiperkalase

terbagi.

iritasi setelah

albumin

mia dan

Dengan cara

injeksi IV

serum yang

calciplus

hiperkalsiuri

IV perlahan,

diperoleh dari

(Nellco) sirup

untuk

fraksinasi

hipokalsemi

darah dari

a akut,

donor manusia

kalsium

sehat.

glukonat 1-2
g, anak
minta
petunjuk
magnesi

Keracunan

Blokade

dokter.
Dosis lazim

um

Barium;

jantung,

1-2 gr

dihubungkan

parenteral

(indofarma

Menetralk

kerusakan

Magnesium

dengan

magnesium

nerik) infus

an efek

ginjal yang

sulfat;

hipermagnese

menurunkan

20%, 40% (

stimulasi

serius,

diberikan

mia, mual,

asetilkolin

otot pada

kerusakan

secara IV

muntah, haus,

pada ujung

Magclon

keracunan

miokardial,

flushing kulit,

saraf motorik

(Konimex)

Barium.

hepatic

hipotensi,

dan bekerja

infus 20 %,

adison's

aritmia, koma,

pada

40% (K)

disease.

depresi nafas,

miokardium

ngantuk,

melalui

bingung,

perlambatan

hilang refleks

kecepatan

tendon, lemah

pembentukan

otot, kolik dan

impuls S-A

diare pada

node dan

pemberian

perpanjangan

oral.

waktu

Biasanya

Secara

Mg sulfate

Otsu-MgSO

20 (otsuka)
infus 20%

Otsu-MgSO

40 (otsuka)
infus 40%

konduksi.kond
uksi syaraf,
transpot zat
besi, dan
aktifasi
saluran
kalsium.
Fosfor

Digunaka

Larutkan 1

Dehidrasi dan

Cerebrovit

(natrium

n pada

botol

gangguan

(Kalbe Farm

fosfat)

prosedur

sediaan (45

keseimbangan

Kapsul

pembersih

mL) dengan

elektrolit

an usus

120 mL) air

dapat terjadi

Nutriflex pl

sebelum

dingin.

pada

(B. Braun

proses X-

Setelah

beberapa

Medica) inf

ray usus,

larutan

pasien yang

kolonskopi

diminum,

beresiko. Mual,

atau

minum 240

muntah, nyeri

sebelum

mL air

abdomen,

operasi

dingin, kalau

diare, sakit

usus.

memungkink kepala, reaksi


an lebih dari

alergi dengan

itu.

atau tanpa
ruam.

Fluorida

Pencegah

Tidak untuk

Dlm airg krg

Kadang-

Fluor (gene

(natrium

an karies

daerah

dari 300

kadang bercak

tab 0,5 mg,

Fluorda)

gigi

dengan air

mcg F/liter,

putih pada gigi

mg

minum

anak usia 6

dengan dosis

yang

bulan-2

yang

difluoridasi

tahun 250

dianjurkan;

mcg F

jarang timbul

sehari.

pewarnaan
kuning-coklat
bila dosis yang
dianjurkan
dilampaui.

Seng

Defisiensi

Anak < 12

Dewasa dan

Zegavit

vit C dan

thn.

anak 12

(kalbe)

Bcom krn

thn 1

kaptabs

kebutuhan

kap/hari.

yg

Zevit-C

meningkat

(tempo)

, asupan

Kaptabs

makanan
yang tidak
kuat atau
gangguan
absorpsi
dari
nutrien
dan
suplemen
vit E, Ca
dan Zn
untuk
asupan
seharihari.

2.5
Vitamin
Vitamin A
Indikasi
Retinol

Kontraindikasi

Mekanisme

Efek samping

sediaan

Kerusakan

Tidak boleh di

kerja
Retinol

Pada dosis

mata(khususny

berikan pada

diabsorbsi

besar dapat

(supra

a xeroftalmia),

wanita hamil

sempurna

menyebabkan

ferbindo

Peningkatan

dalam dosis

melalui usus

kulit kering,

farma) tab

kerentanan

besar,

halus,sampai

hat

6000 IU

terhadap

Hipersensitifita

kadarnya

membesar,

Vit A generik

infeksi.

dalam plasma

dan laju

Duravita

Vit A IPI

mencapai

endap darah

(durafarma)

puncak.Dalam

meningkat

cairan injeksi

darah, retinol

serta

50000 IU/mL

terutama diikat

menigkatnya

oleh 1-

serum

globulin yang

kalsium dan

disebut Retinol

kadar serum

Binding Protein

fosfatase

(RBP). RBP
disintesis dan
diekskresi oleh
hati dan
selanjutnya
dalam sirkulasi
membentuk
kompleks
dengan
transtiretin,
suatu
prealbumin
pengikat
tiroksin.
Pembentukkan
kompleks ini
melindungi RBP
dan retinol dari
metabolism
dan ekskresi
melalui ginjal
Vitamin B

Tiamin

Indikasi

KI

Mekanisme

Efek samping

Sediaanyg

Penyakit

Hipernsitifitas

kerja
Dalam tubuh

Reaksi

beredar
Vit. B1

maple syrup

Thiamin akan

anafilaktik(pase

(generik) tab 5

urine,

dirubah

sensitiv

mg, 10 mg, 25

mitochondrial

menjadi

mg, 50 mg;

respiratory

bentuk

kaptabs 50

chain defect

aktifnya

mg; cairan

setelah

injeksi

bereaksi

100mg/mL,

dengan

200mg/mL

Adenosin

Vit. B1 IPI

Triphosfat

(supra

(ATP) menjadi

ferbindo

Thiamin

farma) tab 25

Pirofosfat.

Setelah

mg

diserap,

Arobion

thiamin

(darya vaia)

disalurkan ke

tab salut gula

semua organ

50 mg

dengan
konsentrasi
terbesar di
hati,
ginjal,jantung
dan otak.
Thiamin
dalam dosis
tinggi tidak
menyebabkan
keracunan,
karena
kelebihannya
diekskresikan
melalui kemih
dalam bentuk
utuh atau
sebagai
sioanocobalam

Anemia

Hipersensitivit

metabolitnya.
Setelah

Sianokobalamin

in

pernisiosa,

as, tidak boleh

diabsorpsi,

biasanya bisa

Mencegah

digunakan

hampir semua

ditoleransi

dan

untuk anemia

vitamin B12

dengan baik.

Mengobati

megaloblastik

dalam darah

Reaksi alergi

defisiensi

pada wanita

terikat dengan setelah injeksi

Vitamin B12

hamil.

protein
plasma.
Vitamin ini
biasanya
disimpan
terutama di
hati yang
merupakan
gudang utama
penyimpanan
vitamin B12.
Delapan puluh
sampai 95 %
vitamin B12
akan diretensi
dalam tubuh
bila diberikan

jarang terjadi.

Vit B12
(generik) tab

dalam dosis
sampai 50ug
dengan dosis
yang lebih
besar, jumlah
yang akan
diekskresi
akan lebih
banyak. Jadi
bila kapasitas
ikatan protein
dari hati,
jaringan dan
darah telah
jenuh, vitamin
B12 bebas
akan
dikeluarkan
bersama urin
sehingga
tidak ada
gunanya
memberikan
vitamin B12
dalam jumlah
yang terlalu
besar.
VIT C
Obat

indikasi

Kontra indikasi

Mekanisme kerja

Efek Samping

Sediaan

Se

be
As

Asam

Pencegaha

Hiperkromatosis,

Asam askorbat

Diare dan

askorba

n dan

talasemia dan

mudah di absopsi

pembentukan 25mg, 50mg

as

pengobata

anemiasideroblast

melalui saluran

batu ginjal

(ge

n scurvy

ik (dosis besar)

cerna. Pada

100mg,

keadaan normal

500mg

tampak kenaikan
kadar dalam
darah setelah
diabsorpsi. Kadar
dalam leukosit
dan trombosit
lebih besar dari
pada dalam
plasma dan
eritrosit.
Distribusinya luas

Tablet 10mg,
Tablet hsp

Cairan injk
100mg/mL

Art

(ar
a)

ke seluruh tubuh
dengan kadar
tertinggi dalam
kelenjar dan
terendah dalam
otot dan jaringan
lemak. Ekskresi
melalui urin dalam
bentuk utuh dan
bentuk garam
sulfatnya terjadi
jika kadar dalam
darah melewati
ambang rangsang
ginjal 1,4mg%.

Vitamin D
indikasi

Kontra indikasi

Mekanisme

Efek

Sediaan

Alfakalsido

Gagal ginjal

Hiperkalsemia,

kerja
derivat yang

Samping
Dosis

Tablet

b
P

kronik,

Metatastic

hanya perlu

berlebih

0,25mcg,

hipoparatiroidi

calcification

hidroksilasi di

menyebabka

o,5mcg,

sm, Vitamin D

hati untuk

n anoreksia,

1mcg

resistant

menjadi

kelesuan,

rickets dan

kalsitriol aktif

muntah,

lunak

diare,

0,25mcg,

berkeringat,

1mcg

oeteomalasia

sakit kepala,
haus,

Kapsu

Cairan injk
2mcg/mL

vertigo,
kehilangan
Ergokalsife

Kerusakan

Klasifikasi

berat badan.
Dosis

Sirup

rol

Ginjal

metastatic,Hiperkals

berlebih

Tablet

emia

menyebabka
n anoreksia,

salut gula
Tablet

kelesuan,

salut

muntah,

selaput

diare,
berkeringat,
sakit kepala,
haus,
vertigo,

kadar
kalsium serta
fosfat
mningkat
dalam urin
dan plasma
Vit E
indikasi

Kontra

Mekanisme kerja

indikasi

Efek

Sediaan

Sediaa

samping

yg

bered
Natur-

Alfa

Gangguan

menghambat

Diare dan

tokoferol

penyerapan

a k t i v i t a s senyawa

sakit perut

asetat

lemak,

o k s i g e n re a k t i f

dengan

sumbatan

dan mencegah

dosis >1g

saluran

t e r j a d i n y a re a k s i

tiap hari

empedu

berantai antara

kapsu

kongenital

s e n y a w a oksigen

lunak

Tablet
kunyah
Kapsul
lunak

Dalfar

(darya

Tablet Sg

varia)

reaktif dengan
senyawa asam
lemak tak jenuh
majemuk yang
terdapat
padamembran
plasma sel
Vit K
Indikasi

Kontra indikasi

Mekanisme

Efek
samping

Sediaan

tablet 10

b
S

mg

Menadiol

defisiensi vitamin

neonatus, bayi,

kerja
meningkatkan

natrium

K (misalnya pada

hamil tua

biosintesis

fosfat

sumbatanempedu

beberapa

atau penyakit

factor

hati)

pembekuan

darah yaitu

protombin.
Sehingga akan
mengaktifkan
protombi
menjadi
thrombin.
Sehingga
mengkatalisis
perubahan
fibrinogen
menjadi fibrin.

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Anemia terbagi atas anemia defisiensi besi, anemia megaloblastik, anemia

hipoplastik, hemolitik, dan renal, gangguan fungsi trombosit, defisiensi G6PD, dan
neutropenia. Untuk anemia defisiensi besi dapat diberikan obat besi (III) hidroksida dalam
sukrosa, besi dekstran, besi + asam folat. Untuk anemia megaloblastik diberikan obat
asam folat, hidroksikobalamin, untuk anemia hipoplastik, hemolitik, dan renal diberikan
epoetin alfa da beta, untuk gangguan fungsi trombosit diberikan anagrelid, dan untuk
neutropenia diberikan filgrastim.
Sediaan oral pada gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dibagi menjadi tiga
yaitu kalium oral, natrium oral dan air, dan bikarbonat oral. Nutrisi bis diberikan secara IV
dan secara oral. Secara IV contohnya : N(2)-L-ALANYL-GLUTAMIN (NATRIUM
LEVOGLUTAMID).
Untuk mineral dibagi menjadi kalsium dan Mg, fosfor, fluorida dan seng. Suplemen
kalsium biasanya diperlukan bila asupan kalsium tidak cukup. Contoh kalsium yang biasa
diberikan adlah garam kalsium. Contoh obat Mg adalah Mg sulfate, fosfor (natrium
fosfat), fluorida (na fluorida), dn seng ( garam seng). Vitamin terbagi menjadi vitamin A,
B, C, D, E, K.
3.2

Saran

Diharapkan mahasiswa lebih aktif dalam presentasi kelompok sehingga banyak ilmu yang
dapat kita peroleh.

Anda mungkin juga menyukai