Anda di halaman 1dari 7

FARMAKOLOGI OBAT DEXAMETHASON

DI SUSUN OLEH :
EKO BAYU APRIDIANTO

P07120215 054

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKHNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN ANESTHESI-ALIH JENJANG
2015/2016

FARMAKOLOGI OBAT DEXAMETHASON

1. Nama Obat
Nama Dagang : Dexamethasone, Indexon, Kalmethasone, Decilone Forte,
Faridexon/Faridexon Forte.

2. Bentuk Sediaan/Kemasan
Bentuk Sediaan : Tablet & Injeksi
Tablet
Dexamethasone tablet 0,5 mg, kotak, 20 strip @ 10 tablet.
Dexamethasone tablet 0,75 mg, kotak, 20 strip @ 10 tablet
Injeksi
Tiap ml injeksi Deksamethasone Harsen mengandung
Deksametason Natrium Fosfat

......................... 5 mg

3. Dosis Obat Dan Aturan Pakai


Bentuk Sediaan

: Tablet & Injeksi

Indikasi

: Antialergi dan obat untuk anafilaksis

Dosis

: Untuk pengobatan alergi:

a. Untuk pengobatan alergi:


Pemberian oral :
Dewasa

: Awal, 0,75-9 mg/hr PO, terbagi dalam 2-4 dosis.

Penyesuaian dapat dilakukan tergantung respon pasien.


Anak-anak

: 0,024-0,34 mg/kg/hari PO atau 0,66-10 mg/m2/hari PO,

terbagi dalam 2-4 dosis.


Pemberian parenteral :
Dewasa

: Awal, 0,5-9 mg/hr IV atau IM, terbagi dalam 2-4

dosis. Penyesuaian dapat dilakukan tergantung respon pasien.


Anak-anak

: 0,06-0,3 mg/kg/hr atau 1,2-10 mg/m2/hr IM atau IV

dalam dosis terbagi tiap 6-12 jam.


b. Untuk pengobatan anafilaksis akut atau reaksi anafilaksis :
Dosis oral dan IM :
Dewasa

: 4-8 mg IM dosis tunggal pada hari pertama.

Kemudian diberikan dosis oral, 1.5 mg PO 2X sehari pada hari ke 2 dan ke


3; kemudian 0,75 mg PO 2X sehari pada hari ke 4; kemudian 0,75 mg PO
sekali sehari pada hari ke 5 dan 6, kemudian hentikan.
c. Untuk pengobatan syok anafilaksis:
Dewasa

: dosis bervariasi 1-6 mg/kg IV atau 40 mg IV tiap

4-6 jam. Alternatif lain, 20 mg IV dilanjutkan dengan infus IV 3 mg/kg


dalam waktu 24 jam.

4. Mekanisme Kerja Dan Farmakologi


Mekanisme Kerja :
Mengurangi inflamasi dengan menekan migrasi neutrofil, mengurangi
produksi mediator inflamasi, dan menurunkan permeabilitas kapiler yang
semula tinggi dan menekan respon imun.
Farmakologi :
Dexamethason (deksametason) adalah obat antiinflamasi dan antialergi
yang sangat kuat. Sebagai perbandingan Dexamethasone 0,75 mg setara
dengan obat sebagai berikut : cortisone 25 mg, hydrocortisone 20 mg,
prednisone 5 mg, dan prednisolone 5 mg.
Deksametason tidak mempunyai aktivitas mineral kortikosteroid dari
cortisone atau hydrocortisone, sehingga pengobatan untuk kekurangan
adrenocortical tidak berguna.
Pemberian oral : absorpsi cepat, efek puncak tercapai dalam 1-2 jam.
Onset dan durasi bentuk injeksi berkisar 2 hari-3 minggu, tergantung cara
pemberian IV atau IM dan tergantung luasnya suplai darah pada tempat
tersebut. Mengalami metabolisme di hati menjadi bentuk inaktif. Waktu paruh
eliminasi pada fungsi ginjal normal adalah 1,8-3,5 jam. Ekskresi: dikeluarkan
melalui urin dan feses.
5. Efek Dan Efek Samping Obat
Efek :
Obat ini di gunakan sebagai glucocorticoid khususnya untuk :
Antiinflamasi ,
Pengobatan rematik arthritis, dan penyakit kolagenlainnya, alergi dermatis,
penyakit kulit,penyakit implamasi pada masa dan kondis lain dimana
glucocorticoid berguna lebih menguntungkan seperti penyakit leukemia
tertentu dan limpoma dan implamasi pada jaringan lunak dan anemia
hemolitik.
Efek Samping

Pengobatan yang berkepanjangan dapat mengakibatkan efek kata bolik


steroid

seperti

kehabisan

protein,osteoporosis,

dan

penghambatan

pertumbuhan anak. Penimbunan garam air dan kehilangan potassium jarang


terjadi bila di bandingkan dengan glucocorticod lainnya.
Penambahan nafsu makan dan berat badan lebih sering terjadi.
Kontra Iindikasi
Penderita yang hipersensitif terhadap dexametason.
Penderita jamur sistemik.
Jangan diberikan pada penderita herpes simplek pada mata,tuberklosis aktif,
Peptic ulcer aktif atau psikosis kecuali dapat menguntungkan penderita.
Jangan di berikan pada wanita hamil karena akan terjadi hipoadrenalisme
pada bayi yang di kandungnya, atau di berkan dengan dosis yang serendah
rendahnya.
6. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Pemberiaan Obat
Sebagai Perawat kita harus memperhatikan dampak yang akan terjadi
dalam pemberian obat dexamethason sebagai wujud tanggung jawab kita
kepada pasien .Gunakan hati-hati pada pasien hipotiroid, sirosis, hipertensi,
gagal jantung atau gangguan tromboemboli, pasien diabetes, glaukoma,
katarak, TBC atau pasien berisiko osteoporosis.
Hati-hati pada pasien dengan gangguan pencernaan (divertikulitis, ulkus
peptik, kolitis ulseratif) karena potensial terjadi perforasi. Hati-hati digunakan
pada infark miokard akut (kortikosteroid dikaitkan dengan ruptur miokard).
Gunakan hati-hati pada penurunan fungsi ginjal dan hati. Karena risiko efek
samping pada usila, gunakan kortikosteroid dengan dosis sekecil mungkin
dan periode sesingkat mungkin.
Informasi Pasien :
Jangan menggunakan obat lain tanpa sepengetahuan dokter. Minum obat
sesuai anjuran, jangan menambah dosis atau menghentikan obat secara
mendadak tanpa konsultasi dengan dokter.

Oral: Minum sewaktu atau sesudah makan. Hindari alkohol dan batasi minum
kopi atau obat-obat stimulan. Dokter mungkin akan menyarankan untuk
minum lebih banyak vitamin, mineral atau besi.
Apabila anda penyandang diabetes, pantau kadar glukosa (mungkin perlu
penyesuaian/penambahan dosis). Anda akan lebih mudah terkena infeksi dan
pada beberapa orang dapat mengalami lambung perih (makan sedikit namun
sering dan jaga kebersihan mulut).
Laporkan pada dokter bila mengalami gangguan tidur, tanda-tanda infeksi
(mis. luka tidak sembuh-sembuh), peningkatan berat badan yang drastis dan
sakit perut berkepanjangan.
Terhadap Kehamilan : Deksametason diklasifikasikan dalam kategori C.
Komplikasi, termasuk cleft palate, bayi lahir mati, dan aborsi prematur,
pernah dilaporkan pada wanita hamil dengan pengobatan kortikosteroid
sistemik. Anak yang dilahirkan oleh ibu yang mendapat terapi obat ini semasa
hamil harus dilakukan pemantauan tanda-tanda insufisiensi adrenal.
Kortikosteroid topikal tidak boleh digunakan dalam jumlah besar, pada
daerah yang luas dan jangka waktu lama pada ibu hamil.
Terhadap Ibu Menyusui : Kortikosteroid terdistribusi dalam ASI; oleh karena
itu ibu-ibu menyusui yang mendapat kortikosteroid sistemik disarankan untuk
sementara tidak menyusui lebih dulu.
Terhadap Anak-anak : Terapi kortikosteroid kronik pada anak-anak dapat
berinterferensi dengan pertumbuhan dan perkembangan. Pada penggunaan
topikal yang luas, dapat menyebabkan toksisitas berupa penekanan
Hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA), sindroma Cushing, dan peningkatan
tekanan intracranial.
Terhadap Hasil Laboratorium : Penggunaan jangka panjang menyebabkan
gangguan

elektrolit

hiperglikemia.

(hipernatremia,

hipokalemia,

hipokalsemia)

dan

Parameter Monitoring
Kalium, Natrium, Kalsium, Glukosa darah

7. Daftar Pustaka
RoziAbdullah.2012.kalmethason.http://ahlifarmasi.blogspot.co.id/2012/0

1/dexamethasone.html diakses tanggal 29 oktobet 2015.


KartoMisil.2012.bukupintarfarmasi.http://ahlifarmasi.blogspot.co.id/
2012/01/dexamethasone.html#ixzz3pjkEjxWX diakses tanggal 29
oktober 2015.

Anda mungkin juga menyukai