kanker yang menyebabkan peningkatan kadar asam urat (hiperurisemia). Obat ini juga digunakan dalam
pengobatan batu ginjal.
Allopurinol termasuk ke dalam jenis obat penghambat xanthine-oxidase. Obat ini menurunkan kadar
asam urat dalam darah dengan cara menghambat xanthine oxidase, yaitu enzim yang berperan dalam
pembentukan asam urat. Perlu diketahui, allopurinol tidak dapat mengatasi nyeri ketika terjadi serangan
gout.
Allopurinol untuk ibu hamil dan menyusui Kategori C: Studi pada binatang percobaan
memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita
hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap
janin.
Allopurinol dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini
tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit liver, penyakit ginjal, diabetes,
penyakit tiroid, hipertensi, dan penyakit jantung kongestif.
Beri tahu dokter jika Anda sedang menderita kanker atau menjalani kemoterapi.
Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani program diet tertentu atau sedang berpuasa.
Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah
menggunakan allopurinol, karena obat ini dapat menyebabkan kantuk atau pusing.
Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan allopurinol, karean
bisa memperberat keluhan atau meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
Allopurinol bisa menyebabkan serangan gout lebih sering terjadi pada beberapa minggu pertama
penggunaan. Hubungi dokter bila kondisi tidak membaik setelah 6 minggu mengonsumsi obat.
Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah
mengonsumsi allopurinol.
Allopurinol hanya boleh dikonsumsi berdasarkan resep dokter. Berikut ini adalah dosis umum
penggunaan allopurinol berdasarkan kondisi pasien:
Dewasa: Dosis awal 100 mg per hari. Dosis bisa ditingkatkan secara bertahap 200–300 mg per hari,
Untuk kondisi berat, dosis awal 100 mg per hari yang akan ditingkatkan setiap minggu 400–600 mg per
hari
Dewasa: 600–800 mg per hari dikonsumsi sebanyak 1–2 kali per hari selama 2–3 hari sebelum
menjalani kemoterapi.
Anak-anak: 150–300 mg per hari selama 2–3 hari sebelum menjalani kemoterapi. Dosis maksimal 400
mg per hari.
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada pada kemasan obat sebelum mengonsumsi
allopurinol. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan
dokter.
Allopurinol dapat dikonsumsi setelah makan. Usahakan untuk mengonsumsi allopurinol pada jam yang
sama tiap hari agar pengobatan maksimal. Jangan menghentikan konsumsi obat meski sudah merasa
lebih baik, kecuali atas saran dokter.
Jika baru mengalami serangan gout, pastikan gejala telah hilang sepenuhnya sebelum mengonsumsi
allopurinol. Hal ini karena allopurinol dapat menyebabkan serangan gout lebih sering terjadi pada
beberapa minggu pertama penggunaan.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi allopurinol, disarankan segera melakukannya jika jeda dengan
jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan
dosis.
Selama menjalani pengobatan dengan allopurinol, dokter mungkin akan meminta Anda untuk
melakukan tes darah secara rutin. Ikuti jadwal pemeriksaan yang telah ditentukan oleh dokter.
Penggunaan allopurinol sebaiknya diiringi dengan penerapan gaya hidup sehat, misalnya dengan banyak
minum air mineral, mengonsumsi makanan sehat, mengurangi konsumsi minuman beralkohol, serta
menjaga berat badan sehat.
Simpan allopurinol di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan
obat ini dari jangkauan anak-anak.
Berikut adalah beberapa risiko interaksi yang dapat terjadi jika menggunakan allopurinol dengan obat-
obatan tertentu:
Peningkatan risiko terjadinya ruam kulit jika digunakan dengan ampicillin atau amoxicillin
Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari allopurinol jika digunakan dengan diuretik thiazide,
seperti hydrochlorothiazide
Peningkatan risiko terjadinya gangguan fungsi sumsum tulang yang parah jika digunakan dengan
azathioprine atau mercaptopurine
Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah mengonsumsi allopurinol adalah:
Mual
Sakit perut
Diare
Sakit kepala
Kantuk
Pusing
Nyeri sendi
Konsultasikan dengan dokter jika efek samping di atas tidak segera mereda atau justru semakin berat.
Anda perlu segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius,
seperti:
Penyakit kuning, urine gelap, sakit perut sebelah kanan atas, atau hilang nafsu makan
Penyakit infeksi yang bisa ditandai dengan gejala berupa demam, menggigil, atau sakit tenggorokan
Penyakit ginjal yang bisa ditandai dengan jarang berkemih, nyeri saat berkemih, atau urine berdarah