Selain itu,
obat ini juga bisa digunakan dalam pengobatan gangguan irama jantung atau angina pektoris.
Acebutolol untuk ibu hamil dan menyusui Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak
memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Acebutolol dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini
tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
Acebutolol hanya boleh digunakan sesuai resep dokter. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda
perhatikan sebelum mengonsumsi acebutolol:
Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Acebutolol tidak boleh digunakan pada pasien
yang alergi terhadap obat ini.
Beri tahu dokter jika Anda menderita gagal jantung yang berat gangguan irama jantung, seperti AV blok
atau bradikardia berat. Acetabutolol tidak boleh digunakan oleh pasien dengan kondisi tersebut.
Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit jantung, sindrom Raynaud, asma,
penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), sleep apnea, diabetes, hipertiroidisme, penyakit hati, myasthenia
gravis, penyakit ginjal, atau depresi.
Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan kegiatan yang membutuhkan kewaspadaan, selama
menjalani pengobatan dengan acebutolol, karena obat ini dapat menyebabkan pusing.
Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk obat herbal dan suplemen.
Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menjalani pengobatan dengan acebutolol sebelum menjalani
operasi atau tindakan medis, termasuk operasi gigi.
Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah
mengonsumsi acebutolol.
Dosis acebutolol ditentukan berdasarkan kondisi pasien dan respons tubuh terhadap obat. Berikut ini
adalah dosis acebutolol untuk orang dewasa berdasarkan tujuan penggunaannya:
Dosis awal 200–400 mg, 1–2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan setelah 2 minggu pengobatan menjadi
400 mg, 2 kali sehari. Dosis maksimal 1.200 mg per hari yang dibagi dalam beberapa dosis.
Dosis awal 200 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan sesuai respons pasien. Dosis maksimal 1.200
mg per hari yang dibagi dalam beberapa dosis.
Dosis awal 200–400 mg, 1–2 kali sehari. Dosis maksimal 1.200 mg per hari yang dibagi dalam beberapa
dosis.
Gunakan acebutolol sesuai anjuran dokter dan jangan lupa untuk membaca keterangan pada kemasan
obat. Jangan menambahkan atau mengurangi dosis, serta jangan menggunakan