Anda di halaman 1dari 3

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Endometril, Gestin F1, Lutenyl, Oesreogek, Ovestin, Preabor, Pregnolin, Pregtenol, Premaston, dan
Pregaston

Deskripsi obat

Estrogen merupakan obat yang digunakan sebagai terapi hormone pada individu dengan kadar estrogen
yang rendah. Obat ini juga dapat digunakan untuk membantu mencegah masalah tulang (osteoporosis),
mengurangi gejala menopause, dan kanker prostat pada pria.

Estrogen (Estrogen)

Golongan

Pengganti hormon estrogen

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Tablet dan injeksi

Dikonsumsi oleh

Dewasa

Kategori kehamilan dan menyusui

Estrogen tidak direkomendasikan untuk digunakan selama kehamilan atau setelah melahirkan. Preparat
estrogen tertentu telah menunjukkan adanya gangguan pada janin.

Penggunaan estrogen tidak direkomendasikan pada ibu menyusui. Estrogen dapat diekskresikan ke ASI
dan pengaruhnya ke bayi belum diketahui.

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum
mengonsumsi obat.

Gejala Menopause

Dewasa: Diberikan per oral 0,45 mg/hari; dapat ditingkatkan menjadi 1,25 mg/hari, disarankan untuk
memberikan interval 3-6 bulan untuk menghentikan obat ini.

Pencegahan Osteoporosis pada Wanita Pasca Menopause


Dewasa: Diberikan per oral, dosis awal: 0,3 mg/hari, siklis atau setiap hari, tergantung pada kondisi
pasien.

Hipogonadisme Wanita

Dewasa: Diberikan per oral 0,3-0,625 mg/hari diberikan secara siklus, dapat mentitrasi dosis dalam jarak
6-12 bulan.

Perdarahan Rahim Abnormal

Dewasa: 25 mg (diberikan IV/IM), dapat diulangi dalam 6-12 jam.

Terapi Paliatif Kanker Prostat

Dewasa: Diberikan per oral 1,25-2,5 mg 3 kali/hari.

Aturan pakai obat

Konsumsi obat ini sesuai yang diarahkan oleh dokter. Dosis akan diberikan sesuai kondisi medis. Jangan
menggunakan obat ini lebih lama dari yang disarankan oleh dokter. Konsumsi obat ini dengan waktu
yang sama setiap harinya untuk mengoptimalkan manfaat dan mengurangi risiko efek samping. Beri
tahu dokter jika kondisi semakin memburuk.

Efek samping obat

Efek samping dapat terjadi pada pemakaian obat. Efek samping yang umum ditemui pada penggunaan
estrogen adalah perdarahan, mual, muntah, diare, sakit kepala, nyeri punggung, dan penambahan berat
badan. Jika efek samping semakin memburuk, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan
medis. Segera cari bantuan medis jika terjadi efek samping yang jarang terjadi namun serius, seperti:

Gejala serangan jantung

Pendarahan vagina

Benjolan di payudara

Sesak napas

Bicara cadel

Perhatian khusus
Informasikan dokter Anda jika Anda memiliki kondisi medis, seperti:

Asma

Epilepsi

Gangguan jantung

Gangguan ginjal

Penyakit serebrovaskular

Diabetes

Penyakit kandung empedu.

Anak-anak

Ibu menyusui

Jangan mengonsumsi obat ini jika mempunyai kondisi medis, seperti:

Kerusakan hati berat

Hipersensitivitas

Kanker payudara

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi pada obat mungkin akan terjadi jika mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan dengan
obat ini. Informasikan semua obat yang Anda konsumsi kepada dokter Anda. Mengonsumsi obat
estrogen bersamaan dengan obat lain dapat menyebabkan beberapa interaksi, seperti interaksi dengan
rifampisin dan barbiturat yang dapat meningkatkan metabolisme estrogen.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau
mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter.
Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Anda mungkin juga menyukai