Anda di halaman 1dari 7

SAP EDUKASI KESEHATAN

DIABETES MELITUS

Oleh :

ERISTAMIANI (PO.62.20.1.15.122)

KEMENTERIAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEPERAWATAN
KELAS REGULER II
Tahun 2019
LEMBAR PENGESAHAN

SAP EDUKASI KESEHATAN

DIABETES MELITUS
disahkan di Palangka Raya tanggal _________________

Pembimbing Klinik ,

.......................................................
SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Pokok Bahasan : Diabetes Melitus


Sub Pokok Bahasan : Pencegahan Diabetes Melitus
Sasaran : Keluarga Nn. T
Waktu : 12 Menit
Tempat : Rumah Keluarga Nn. T

I. Tujuan Inrtuksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 12 menit, keluarga Tn. A diharapkan
mampu memahami serta peduli pada pencegahan kaki diabetikum pada klien diabetes
mellitus.

II. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 12 menit diharapkan peserta akan
mampu:
1. Pengertian diabetes melitus
2. Penyebab diabetes melitus
3. Tanda dan gejala diabetes melitus
4. Pencegahan diabetes melitus
III. Materi Penyuluhan
1. Pengertian diabetes melitus
2. Penyebab diabetes melitus
3. Tanda dan gejala diabetes melitus
4. Pencegahan diabetes melitus
IV. Kegiatan
No Kegiatan Respons Waktu

1 Pendahuluan :

a. Menyampaikan salam a. Membalas salam


b. Menjelaskan tujuan b. Mendengarkan
c. Kontrak waktu c. Memberi respons 2 menit

2 Penjelasan materi :

a. Pengertian diabetes Mendengarkan dan 5 menit


melius memperhatikan
b. Penyebab diabetes
melitus
c. Tanda dan gejala
diabetes melitus
d. Pencegahan diabetes
mellitus
3 Penutup :

a. Tanya jawab a. Menanyakan hal 5 menit


b. Menyimpulkan hasil yang belum jelas
penyuluhan b. Aktif bersama
c. Memberi salam dalam
menyimpulkan
c. Membalas salam
V. Media danSumber
1. Media : Leaflet
2. Sumber : Brunner & Suddarth.2012. Keperawatan Medikal Bedah Vol.2.
EGC : Jakarta
Damayanti, S. 2015. Diabetes Mellitus & Penatalaksanaan
Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Doenges, Marilynn E.2009.Rencana Asuhan Keperawatan.EGC :
Jakarta
Guyton, Arthur C.2012. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.EGC :
Jakarta
PERKENI, 2015, http://pbperkeni.or.id/doc/konsensus.pdf (diunduh
tanggal 4/3/19)
Tambunan, Monalisa & Gultom, Yunizar. 2009. Penatalaksanaan
Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta: FKUI.
VI. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Media dan materi telah disiapkan sebelumnya
b. Banyak peserta hadir dalam acara penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. Peserta bersedia sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan
b. Peserta antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahuinya.
c. Peserta menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan.
1) Prosedur : Posttest
2) Bentuk : Lisan
3) Butir soal 4 : a) Pengertian diabetes melitus
b) Penyebab diabetes melitus
c) Tanda dan gejala diabetes melitus
d) Pencegahan diabetes melitus

3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Lampiran Materi

“DIABETES MELITUS”

1. Pengertian Diabetes Melitus (DM)


Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) tahun 2015 menjelaskan
DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena adanya kelainan pada sekresi insulin, kerja insulin
atau pada kedua-duanya
2. Penyebab Diabetes Melitus (DM)
a. Keturunan
b. Usia lebih dari 40 tahun
c. Gaya hidup kurang sehat
d. Kegemukan
e. Kurang beraktivitas dan olahraga
3. Tanda dan gejala Diabetes Melitus (DM)
Gejala umum yang dapat ditimbulkan oleh penyakit Diabetes Melitus adalah
a. Poliuria (sering kencing)
Poliuria adalah keadaan sering kencing yang terjadi ketika volume air kencing
selama 24 jam meningkat melebihi dalam batas normal. Poliuria ini timbul dari
gejala Diabetes Melitus dimana kadar gula darah dala tubuh yang tinggi sehingga
tubuh tidak dapat lagi untuk mengurainya dan berusaha untuk mengeluarkannya
melalui urine. Gejala ini lebih sering terjadi pada malam hari dan umumnya urine
yang dikeluarkan mengandung glukosa
b. Polidipsia (sering haus)
Polidipsia adalah rasa sering haus yang berlebihan yang timbul karena kadar
glukosa yang terbawa oleh urine sehingga tubuh merespon hipotalamus untuk
meningkatkan asupan cairan dengan minum.
c. Polifagia (sering lapar)
Polifagia adalah kondisi pasien dengan Diabetes Melitus yang sering dan cepat
merasa lapar. Hal ini disebabkan oleh glukosa dalam tubuh habis sedangkan
glukosa yang ada dalam darah tinggi.
d. Banyak Berkeringat
Glukosa yang tidak dapat teurai akan dikeluarkan oleh tubuh melalui keringat
sehingga pada pasien Diabetes Melitus akan lebih mudah berkeringat banyak
e. Lesu
Pada pasien Diabetes Melitus, pasien akan mudah lesu. Hai ini terjadi disebabkan
oleh glukosa dalam tubuh sudah banyak dibuah oleh tubuh melalui urine dan
keringat sehingga tubuh lebih mudah meras lesu dan lelah.
f. Penurunan Berat Badan
Penurunan berat badan ini terjadi karena disebabkan oleh tubuh yang terpaksa
mengambil dan membakar lemak sebagai cadangan energi tubuh.
4. Pencegahan Diabetes Melitus
a. Cek Kadar Gula Darah Secara Teratur
Melakukan pengcekan kadar gula darah secara teratur penting untuk mendeteksi
diabetes secara dini sehingga penyakit dapat ditangani dan diminimalisir untuk
kemungkinan terjadinya komplikasi.
b. Konsumsi Makanan yang Sehat dan Jaga Pola Makan yang Baik
Jangan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung gula, lemak/minyak
dan garam secara berlebihan.
c. Menjaga Berat Badan Ideal
d. Latihan Jasmani Secara Teratur
Latihan jasmani merupakan salah satu pilar dalam pengelolaan DMT2 apabila
tidak disertai adanya nefropati. Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan jasmani
dilakukan secara secara teratur sebanyak 3-5 kali perminggu selama sekitar 30-45
menit, dengan total 150 menit perminggu.

Anda mungkin juga menyukai