Anda di halaman 1dari 14

Analisis Resep di Kimia Farma No.

152
a. Kajian Administratif
KOMPONEN KETERANGAN

Nama Dokter dr. Ferli Sabtiani Ahdinur

SIP Dokter 198912022019032006

Alamat praktik dokter Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu

No. telepon dokter Tidak tercantum

Subscriptio Paraf dokter ada

Inscriptio Resep asli ditulis di Jakarta, 9 maret 2020

Nama pasien Ny. Elpy Surya

Usia pasien 54 tahun

Alamat pasien Tidak tercantum

Invocatio Tercantum tanda R/ dan nama obat

Signatura Tercantum aturan pemakaian obat


sesuai dengan resep asli dari dokter
penulis resep

b. Kajian Farmasetik
KOMPONEN KETERANGAN

Nama Obat Tercantum

Bentuk dan Kekuatan sediaan Tercantum


obat

Jumlah obat Tercantum

Stabilitas dan penyimpan Disimpan dalam wadah tertutup, di


tempat yang sejuk dan kering, serta
terhindar dari paparansinar matahari
langsung
Kompatibilitas Baik
c. Kajian Klinis

1. Allopurinol 100 mg
Nama dan Komposisi Allopurinol 100 mg
Obat
Indikasi Untuk hiperurisemia primer dan sekunder (gout)

Kontra indikasi Hipersensitivitas, serangan gout akut, kehamilan,


dan meyusui (kategori C).

Dosis Literatur Dewasa


- Dosis awal : 100 mg/hari, kemudian
disesuaikan menurut konsentrasi serum urat.
- Dosis pemeliharaan :
o Ringan : 100-300 mg/hari.
o Cukup parah : 600 mg/hari.
- Dosis maksimal : 900 mg/hari.
Dosis > 300 mg/hari harus dikonsumsi dalam
dosis terbagi.
Dosis Resep 1 kali sehari, 1 tablet, setelah makan.

Efek Samping pruritus (ruam), demam dan menggigil,


limfadenopati, leukopenia, artralgia,kantuk, mual,
sakit perut, diare, nyeri sendi.
Interaksi Obat Meningkatkan efek samping warfarin, teofilin,
ciclosporin, dan cyclophosphamide.

Meningkatkan efek samping allopurinol bila digunakan


dengan ampisilin atau amoxicillin.

Meningkatkan efek samping allopurinol, bila digunakan


bersama obat diuretic golongan thiazide,
seperti hydroclorothiazide..

Mengurangi efektivitas methotrexate.

Konseling Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera


pada kemasan allopurinol sebelum mulai
mengonsumsinya. Allopurinol sebaiknya dikonsumsi
sesudah makan dan minumlah cukup air saat menelan
tablet ini.

Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis


dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk selalu
mengonsumsi allopurinol pada jam yang sama setiap
hari agar efeknya terhadap tubuh bisa maksimal.

Jika baru mengalami serangan gout, pastikan gejala


seperti nyeri sendi telah hilang sepenuhnya sebelum
mengonsumsi allopurinol. Hal ini karena allopurinol
dapat menyebabkan serangan gout lebih sering terjadi
pada beberapa minggu pertama penggunaan.

Bagi pasien yang lupa mengonsumsi allopurinol,


disarankan segera melakukannya jika jeda dengan
jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika
sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

Biasanya, pengobatan dengan allopurinol dilakukan


dalam jangka panjang agar lebih efektif, yaitu sekitar 2-
3 bulan. Oleh sebab itu, penting untuk minum
allopurinol setiap hari sesuai jangka waktu yang
ditetapkan oleh dokter.

Agar hasil maksimal, allopurinol sebaiknya juga


dikombinasikan dengan penerapan gaya hidup sehat,
misalnya dengan banyak minum air mineral,
mengonsumsi makanan sehat dan seimbang,
mengurangi konsumsi minuman beralkohol dan
minuman manis, serta menjaga berat badan sehat.
Perhatian HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hati-hati pada
pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati, Jangan
diberikan pada keadaan gout akut, kehamilan dan
meyusui. Kategori kehamilan: C

2. Bisoprolol 5 mg
Nama dan Komposisi Bisoprolol 5 mg
Obat
Indikasi Hipertensi dan angina, gagal jantung kronik.

Kontra indikasi Asma, gagal jantung yang tak terkendali, bradikardi yang
nyata, hipotensi, sindrom penyakit sinus, keadaan akut atau
gagal jantung dekompensasi yang menghendaki pemberian
inotropic intravena.

Dosis Literatur Hipertensi dan angina: 1 tablet 5mg 1x sehari pada pagi hari
sesudah atau sebelum makan.

Pasien dengan disfungsi ginjal/hati berat: max dosis per


hari adalah 2 tablet (10mg).

Gagal jantung kronik (CHF) : 1,25 mg 1x sehari untuk satu


minggu, jika dapat ditoleransi dengan baik dapat ditingkatkan
menjadi 2,5 mg 1x sehari untuk minggu berikutnya, jika dapat
ditoleransi dengan baik maka ditingkatkan menjadi 3,75 mg
1x sehari untuk minggu berikutnya, jika dapat ditoleransi
dengan baik dapat ditingkatkan menjadi 5 mg 1x sehari untuk
4 minggu berikutnya, jika dapat ditoleransi denga baik dapat
ditingkatkan menjadi 7,5 mg 1x sehari untuk 4 minggu
berikutnya, jika dapat ditoleransi dengan baik dapat
ditingkatkan menjadi 10 mg 1x sehari untuk terapi
pemeliharaan.
Setelah pemeberian awal 1,25 mg pasien harus diamati selama
lebih kurang 4 jam (terutama berkaitan dengan tekanan darah,
detak jantung, gangguan konduksi)

Efek Samping Bradikardi, gagal jantung, hipotensi, gangguan konduksi,


bronkospasme, vasokonstriksi perifer, gangguan saluran
cerna, fatigue, ganggaun tidur, jarang ruam kulit dan mata
kering eksaserbasi psoriasis.

Interaksi Obat Bisoprolol + Valsartan : Interaksi sinergis keduanya dapat


meningkatkan kadar Kalium dalam darah, maka harus di
monitoring selama penggunaanya.

Bisoprolol + nifedipine : Kedua obat ini memiliki interaksi


sinergisme. Kedua obat ini dapat menurunkan tekanan darah.
Maka perlu dilakukan monitoring Tekanan Darah secara
berkala.
Berpotensi mengganggu aliran listrik jantung dan
meningkatkan efek obat bisoprolol jika dikonsumsi dengan
obat golongan antiaritmia kelas I, seperti lidocaine dan
phenytoin.

Dapat meningkatkan aktivitas saraf simpatik, seperti jantung


berdebar jika dikonsumsi dengan reserpine.
Meningkatkan risiko terjadinya bradikardia (denyut jantung
lambat) jika dikonsumsi dengan digoxin.

Dapat menurunkan efektivitas bisoprolol jika digunakan


bersama obat golongan obat antiinflamasi nonsteroid.
Konseling Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada
kemasan bisoprolol sebelum mulai mengonsumsinya. Obat ini
ini dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan, dan
sebaiknya diminum pada pagi hari.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan
dosis berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi bisoprolol
pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi bisoprolol, disarankan
untuk segera melakukannya begitu teringat jika jeda dengan
jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah
dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Agar pengobatan berjalan maksimal, sangat penting untuk
menaati nasihat dari dokter mengenai gaya hidup sehat, seperti
mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur,
dan tidak merokok.
Pengobatan dengan bisoprolol biasanya berlangsung untuk
waktu yang lama. Jangan menghentikan penggunaan obat ini
tanpa bertanya terlebih dahulu kepada dokter untuk
menghindari timbulnya gejala penyakit kembali.
Simpan obat ini pada suhu ruangan dan jauhkan dari udara
lembap.

Perhatian Harap berhati-hati pada penderita asma atau gangguan


pernapasan, bradikardia, diabetes, tekanan darah rendah,
gangguan hati, gangguan ginjal,
pheochromocytoma, myastheniagravis, psoriasis, dan penyaki
t arteri perifer
Kategori kehamilan: C

3. Adalat Oros 30 mg
Nama dan Komposisi Nifedipine 30 mg
Obat
Indikasi Profilaksis dan pengobatan angina, hipertensi.
Kontra indikasi Syok kardiogenik, stenosis aorta lanjut, kehamilan
(toksisitas pada studi hewan), porfiria, Tidak untuk
pasien yang mengalami infark pada 8 hari pertama.

Dosis Literatur Angina :


Dosis awal :10 mg (lansia dan gangguan hati 5 mg) 3x
sehari dengan atau setelah makan.. Dosis penunjang
lazim : 5-20 mg 3x sehari untuk efek yang segera pada
angina.

Hipertensi ringan-sedang dan profilaksis :


Sediaan lepas lambat 30 mg 1x sehari (tingkatkan bila
perlu, max 90 mg 1x sehari) atau 20 mg 2x sehari dengan
atau setelah makan (awal 10 mg 2x sehari, dosis
penunjang lazim : 10-40 mg 2x sehari).

Efek Samping Pusing, sakit kepala muka merah, takikardi, palpitasi,


juga edema kaki, ruam kulit, mual, sering buang air
kecil, nyeri mata, hyperplasia gusi.
Interaksi Obat Bisoprolol + nifedipine : Kedua obat ini memiliki
interaksi sinergisme. Kedua obat ini dapat menurunkan
tekanan darah. Maka perlu dilakukan monitoring
Tekanan Darah secara berkala.

Nifedipine + Metformin : Nifedipine dapat


meningkatkan kadar metformin dengan meningkatkan
penyerapan di GI

Jangan mengonsumsi jus anggur selama anda dalam


pengobatan obat ini

Konseling  Hati-hati menggunakan obat ini pada penderita


dengan gangguan fungsi hati, ginjal terutama gagal
ginjal, gagal jantung kongestif dan pasien lanjut usia.
 Jangan menggunakan Adalat OROS 30
(Nifedipine) tanpa resep dokter atau melebihi dosis yang
dianjurkan karena penyakit-penyakit seperti angina dan
infark miokardial akut dapat memburuk secara cepat saat
awal pemakaian dan peningkatan dosis secara tidak tepat.

Penghentian pemakaian obat secara tiba-tiba bisa


meningkatkan frekuensi dan durasi nyeri dada. Lakukan
penghentian secara bertahap dengan pengawasan dokter.

 Obat ini dapat menyebabkan pusing dan


mengantuk. Jangan menyalakan mesin atau mengendarai
kendaraan saat menggunakan obat ini.

Meskipun pada kebanyakan pasien, efek hipotensi Adalat


OROS 30 (Nifedipine) dapat ditoleransi dengan baik,
beberapa pasien bisa mengalami penurunan tekanan
darah yang berlebihan. Hal ini biasanya terjadi saat awal
pengobatan  atau pada saat peningkatan dosis. Hal ini
lebih sering bila Adalat OROS 30 (Nifedipine)
digunakan dalam kombinasi dengan obat penurun
tekanan darah golongan beta blocker (Atenolol,
Acebutolol).

 Beberapa pasien, terutama mereka yang memiliki


penyakit arteri koroner obstruktif berat, kadang
mengalami peningkatan frekuensi, durasi, dan / atau
tingkat keparahan angina atau infark miokard akut saat
mulai menggunakan obat yang mengandung Nifedipine
seperti Adalat OROS 30 atau pada saat kenaikan dosis.
 Hentikan penggunaan obat jika terjadi nyeri
iskemik atau nyeri dada memburuk dalam waktu singkat
setelah awal pengobatan/kenaikan dosis.

Adalat OROS 30 (Nifedipine) mengurangi resistensi


vaskular perifer, oleh karena itu pemantauan tekanan
darah terutama pada awal pengobatan dan kenaikan dosis
sangat disarankan.

 Edema perifer ringan sampai sedang kadang


terjadi pada penggunaan Nifedipine. Hal ini biasanya
berhubungan dengan vasodilatasi arterial dan bukan
karena disfungsi ventrikel kiri. Edema ini terjadi
terutama pada ekstremitas bawah.

Penyerapan obat dapat dipengaruhi oleh makanan dan


hasilnya dapat bervariasi tergantung pada formulasi yang
digunakan.

 Metabolisme obat dihambat oleh alkohol.


 Hindari minum jus jeruk saat menggunakan
Adalat OROS 30 (Nifedipine) karena dapat
meningkatkan kadar Adalat OROS 30 (Nifedipine)
dalam plasma.
Perhatian HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hamil, gangguan
hati, cardiac reserve yang buruk, hipertensi berat,
stenosis, obstruksi GI, gagal jantung, kock pouch
(ileostomi sesudah proktokolektomi). Kategori
Kehamilan : C

4. Valsartan 160 mg
Nama dan Komposisi Valsartan 160 mg
Obat
Indikasi Hipertensi (dapat digunakan tunggal atau kombinasi
dengan obat antihipertensi lain), gagal jantung pada
pasien yang tidak dapat mentoleransi obat ACEI.
Kontra indikasi Gangguan fungsi hati berat, sirosis, obstruksi empedu,
Penggunaan bersamaan dengan aliskiren pada pasien
dengan diabetes dan gangguan ginjal (GFR <60 mL /
menit). Kerusakan hati berat. Kehamilan.
Dosis Literatur Hipertensi :
Lazimnya 80 mg 1x sehari (pada pasien dengan tekanan
darah tidak terkontrol ) ditingkatkan hingga 160 mg 1x
sehari atau ditambahkan dengan penggunaan diuretika.

Gagal jantung :
Dosis awal 40 mg 2x sehari, Dosis maximum yang
diberikan adalah 320 mg pada dosis terbagi.

Efek Samping Kelelahan, diare, sakit kepala, mimisan, trombositopenia,


nyeri sendi, nyeri otot.
Interaksi Obat Bisoprolol + Valsartan : Interaksi sinergis keduanya
dapat meningkatkan kadar Kalium dalam darah, maka
harus di monitoring selama penggunaanya.

Meningkatkan risiko hiperkalemia jika dikonsumsi


dengan obat diuretik hemat kalium

Meningkatkan kerusakan ginjal jika dikonsumsi


dengan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).

Penggunaan valsartan yang dikombinasikan dengan


aliskiren pada pasien diabetes dan penyakit ginjal,
berisiko menyebabkan hiperkalemia, hipotensi, dan
memperburuk fungsi ginjal.

Valsartan tidak boleh dikombinasikan dengan obat


aliskiren atau ACE inhibitor seperti captopril, karena
berisiko menimbulkan hipotensi, hiperkalemia, dan
penurunan fungsi ginjal.
Konseling
Pastikan untuk membaca petunjuk pada kemasan obat
dan mengikuti anjuran dokter dalam mengonsumsi
valsartan. Jangan menambah atau mengurangi dosis
tanpa seizin dokter.
Dosis akan diberikan oleh dokter berdasarkan kondisi
dan respons pasien. Pada pasien anak-anak, pemberian
valsartan juga didasarkan pada berat badan.
Konsumsi valsartan secara teratur di waktu yang sama
setiap harinya. Bagi Anda yang lupa mengonsumsi
valsartan, disarankan untuk segera melakukannya begitu
teringat, apabila jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya
tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan
menggandakan dosis
Perhatian HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Valsartan tidak
direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh anak-anak
berusia di bawah 6 tahun.
Kategori kehamilan : D

5. Metformin 500 mg
Nama dan Komposisi Metformin 500 mg
Obat
Indikasi Diabetes Mellitus type 2, terutama pada pasien dengan
berat badan berlebih, apabila pengaturan diet dan
olahraga tidak dapat mengendalikan kadar gula darah .
Kontra indikasi Gangguan fungsi ginjal, ketoasidosis, menggunakan
anastesi umum ( hentikan metformin pada hari
pembedahan dan mulai kembali jika fungsi ginjal
kembali normal), wanita hamil dan menyusui.

Dosis Literatur Dewasa & anak >10th:


Dosis awal 500 mg setelah sarapan untuk sekurang-
kurangnya 1 minggu, kemudian 500 mg setelah sarapan
dan makan malam sekurangnya 1 minggu, kemudian
500 mg setelah sarapan, makan siang, dan makan
malam.
Dosis max 2 g sehari dalam dosis terbagi.

Efek Samping Anoreksia, mual, muntah, diare, nyeri perut, asidosis


laktat, eritema priuritis, urtikaria dan hepatitis.
Interaksi Obat Nifedipine + Metformin : Nifedipine dapat
meningkatkan kadar metformin dengan meningkatkan
penyerapan di GI

Obat antiinflamasi nonsteroid dan antihipertensi,


efeknya meningkatkan risiko asidosis.

Diuretik, kortikosteroid, dan pil KB, efeknya


meningkatkan kadar gula darah dan menurunkan
efektivitas metformin.

Insulin, efeknya meningkatkan risiko kadar gula darah


rendah atau hipoglikemia.
Konseling
Pengobatan diabetes dengan metformin harus disertai
dengan kedisiplinan dalam menerapkan pola makan
sehat yang dianjurkan dokter dan rajin berolahraga.
Selain itu, penderita harus memeriksa kadar gula darah
secara rutin ke dokter.
Pastikan untuk mengikuti anjuran dokter dan membaca
petunjuk pada kemasan obat dalam mengonsumsi
metformin. Konsumsilah obat ini bersama makanan dan
banyak minum air putih, kecuali dokter menyarankan
sebaliknya. Telan tablet metformin secara utuh, tanpa
mengunyah atau menghancurkannya terlebih dahulu.
Konsumsilah metformin pada waktu yang sama setiap
hari agar pengobatan efektif. Bila lupa mengonsumsi
obat ini, Anda disarankan untuk segera
mengonsumsinya begitu ingat, jika jeda dengan jadwal
konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah
dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

Perhatian HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Sebelum


mengonsumsi metformin, beri tahu dokter bila memiliki
riwayat penyakit hati, penyakit ginjal, gangguan
pernapasan, dan gangguan pembekuan darah.
Kategori kehamilan : B

6. Gliquidone
Nama dan Komposisi Gliquidone 30 mg
Obat
Indikasi Diabetes Mellitus type 2, terutama pada pasien yang
tidak bisa menggunakan metformin.
Kontra indikasi Gangguan fungsi hati, gangguan ginjal, dan pada
porfiria. Sebaiknya tidak digunakan pada ibu mneyusui
dan masa kehamilan. Ketoasidosis.

Dosis Literatur Dosis awal : 15 mg sehari, sebelum makan pagi,


disesuaikan hingga 45-60 mg sehari dalam 2 atau 3x
dosis terbagi.
Dosis Maksimum pemberian tunggal 60 mg, dosis
maksimum 180 mg sehari.

Efek Samping Gangguan gastrointestinal seperti mual, muntah diare,


dan konstipasi
Interaksi Obat Menurunkan efektivitas gliquidone, jika dikonsumsi
dengan rifampicin, chlorpromazine, kortikosteroid, pil
KB, dan epinefrin.

Risiko hipoglikemia atau kadar gula yang terlalu rendah,


jika dikonsumsi bersama chloramphenicol,
tetracycline, warfarin, hormon tiroid,
antibiotik sulfonamida, dan obat hipertensi
golongan beta-blocker (misalnya bisoprolol).
Konseling
Ikutilah anjuran dokter dan baca informasi yang tertera
pada kemasan obat dalam mengonsumsi gliquidone.
Tablet gliquidone disarankan untuk dikonsumsi saat
makan. Untuk dosis yang tidak terlalu besar, obat bisa
dikonsumsi 30 menit sebelum sarapan.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis
dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi
obat ini pada jam yang sama setiap harinya agar
pengobatan lebih efektif.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi gliquidone,
disarankan untuk segera melakukannya begitu ingat
apabila jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak
terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan
menggandakan dosis.

Perhatian HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Disarankan


untuk tidak mengemudikan kendaraan atau
mengoperasikan mesin selama menjalani pengobatan
dengan gliquidone.

Sumber :
1. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). 2017. Informasi
Obat Nasional Indonesia (IONI). Jakarta: BPOM RI, KOPER POM dan CV
SagungSeto

2. https://www.medscape.com (Diakses pada tanggal 18 Maret 2020)

Anda mungkin juga menyukai