Anda di halaman 1dari 12

KASUS DENGAN

PENDEKATAN SOAP
Kelompok 6:
Annisa Hermawati (19340103)
Marcela P.M Watania (19340104)
Muhammad Arisandi (19340105)
Shinta Jetra Ayu (19340106)
Dea Yuniar A.P (19340107)
Diabetes Miletus

Penyakit kronis serius yang terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup
insulin (hormon yang mengatur gula darah atau glukosa), atau ketika tubuh tidak
dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya.
Insulin
 Insulin adalah hormon yang berfungsi untuk mengubah gula menjadi energi.
 Insulin sebagai anak kunci yang dapat membuka pintu masuknya glukosa ke
dalam sel
 Glukosa di metabolisme menjadi tenaga
 Bila insulin tidak ada, maka glukosa tidak dapat masuk sel akibatnya glukosa
tetap berada di pembuluh darah artinya kadarnya di dalam darah meningkat
 Dalam keadaan seperti ini badan jadi lemah karena tidak ada sumber energi
di dalam sel.
Klasifikasi Diabetes Melitus
 DM Tipe 1
Karena kerusakan sel β pankreas (reaksi autoimun). Sel β pankreas merupakan satu-satunya
sel tubuh yang menghasilkan insulin yang berfungsi untuk mengatur kadar glukosa dalam tubuh.
 DM Tipe 2
Terjadi penurunan kemampuan insulin bekerja di jaringan perifer (insulin resistance) dan
disfungsi sel β. Akibatnya, pankreas tidak mampu memproduksi insulin yang cukup untuk
mengkompensasi insulin resistance. Kedua hal ini menyebabkan terjadinya defisiensi insulin
relatif. Kegemukan sering berhubungan dengan kondisi ini.
 DM Dalam Kehamilan
Kehamilan yang disertai dengan peningkatan insulin resistance (ibu hamil gagal
mempertahankan euglycemia).Pada umumnya mulai ditemukan pada kehamilan trimester kedua
atau ketiga.
 Diabetes Tipe Lainnya
Individu mengalami hiperglikemia akibat kelainan spesifik (kelainan genetik fungsi sel beta),
endokrinopati (penyakit Cushing’s, akromegali), penggunaan obat yang mengganggu fungsi sel
beta (dilantin), penggunaan obat yang mengganggu kerja insulin (b-adrenergik) dan infeksi atau
sindroma genetik
Soal Kasus
 Tn SJ 72th, 87 kg, 162cm, MRS dengan nyeri dan ngilu
diseluruh tubuh, mual. Pasien mengaku memiliki DM sudah
25 tahun dan suntik insulin sudah sekitar 20 tahun. Insulin
terakhir yang dipakai Levemir 0-0-40 U dan Novorapid
3x26 U s.c. Kadar Gula puasa 185 mg/dl GD 2JPP
275mg/dl. Apa saran Farmasis?
DATA BASE PASIEN
 Tanggal Review :
 Nama : Tn SJ
 Usia : 72 Tahun
 Jenis Kelamin : Pria
 Tinggi Badan : 162 cm
 Berat Badan : 87 kg
 Past Medical History : memiliki DM sudah 25 tahun
 Medication History : Levemir, Novorapid, suntik insulin sudah 20 tahun.
 Family History :-
 Social History :-
 Allergic History/Adverse
Drug Reaction History :-
CATATAN SOAP
 Subjektif
Merasa nyeri dan ngilu seluruh tubuh serta mual

 Objektif
Kadar gula puasa 185 mg/dl
Gula darah 2JPP 275 mg/dl
Assesment
Problem Medik Terapi DRP Keterangan

DM type I Levemir 40 Unit • P3.1 Dosis obat Levemir yang


Novorapid 3x26 Unit terlalu rendah diberikan adalah 40
unit per hari,
sedangkan secara
normal nya yang harus
diberikan adalah
sebanyak 43,5 unit (
0,5 x 87 kg = 43,5
unit/hari)

• P2.1 Terjadi Terjadi reaksi efek


reaksi efek samping obat pada
samping obat pasien yaitu mual,
nyeri, ngilu pada
seluruh tubuh.
PLAN
No. Rekomendasi dan Alasan Monitoring Target
1. Menyarankan untuk peningkatan Memonitoring Kebutuhan
dosis dari Levemir agar sesuai kadar gula puasa Levemir sesuai
dengan dosis lazim levemir untuk dan kadar gula dengan dosis lazim
pasien dengan BB 87kg (0,5 x 87 2jam setelah yaitu 43,5 U
kg= 43,5 U) makan
Evidence Based Medicine
Rekomendasi Evidence
Monitoring
 Hal-hal yang perlu monitoring:
1. Kondisi klinis pasien, seperti :
2. TTV Pasien, meliputi :
3. Pemeriksaan Lab (Jika keadaan memburuk)

Anda mungkin juga menyukai