Anda di halaman 1dari 10

Nama: Fara Awal Putri Isthiqomah

Nim. : 616080720012
Matkul: Ilmu Dasar Kep II
Dosen: Rahkmi febrina S. Farm, Apt
Prodi Sarjana Keperawatan

Keracunan obat&cara mengatasinya!


Keracunan adalah kondisi yang memerlukan penanganan yang cepat dan tepat. Oleh
karena itu, Anda perlu tahu cara mengatasi keracunan, agar dapat membantu
memberikan pertolongan pertama sebelum bantuan medis tiba.
Keracunan obat biasanya terjadi pada pasien yang mengonsumsi lebih dari satu jenis obat
sehingga mengalami efek interaksi obat, pada pasien lansia, anak-anak, atau orang yang
memiliki masalah kejiwaan. Keracunan obat juga dapat terjadi jika seseorang minum obat
disertai minuman atau makanan yang dapat membuat obat tersebut menjadi senyawa
beracun, misalnya alkohol. Selain itu, beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap zat
tertentu yang ada di dalam obat, sehingga dosis normal pun sudah dapat mengakibatkan
keracunan.
Gejala keracunan obat
Gejala keracunan obat bisa berbeda-beda, tergantung pada jenis dan dosis obat yang
dikonsumsi, serta kondisi kesehatan orang tersebut ketika mengonsumsi obat. Gejala
keracunan obat juga sering kali berupa efek samping obat tersebut, namun dengan tingkat
keparahan yang lebih tinggi.
Beberapa gejala umum yang dapat muncul pada seseorang yang mengalami keracunan
obat adalah sebagai berikut:

 Gangguan pencernaan seperti mual, muntah atau muntah darah, sakit perut, diare,
dan perdarahan pada saluran cerna.
 Nyeri dada.
 Detak jantung lebih cepat (dada berdebar).
 Sulit bernapas atau sesak napas.
 Pusing atau sakit kepala.
 Kejang.
 Penurunan kesadaran, bahkan hingga koma.
 Kulit atau bibir kebiruan.
 Hilang keseimbangan.
 Kebingungan atau gelisah.
 Halusinasi.

Seperti dikatakan sebelumnya, gejala keracunan obat dapat berbeda, sesuai


jenis obat yang menyebabkan keracunan. Sebagai contoh, seseorang yang
keracunan obat opioid akan mengalami gejala dan tanda klinis seperti pupil mata
mengecil, napas melambat, lemas, mual, muntah, perubahan detak jantung, dan
menjadi kurang waspada.

Sedangkan keracunan paracetamol dapat menimbulkan gejala mengantuk, kejang,


sakit perut, mual, muntah, kerusakan hati, hingga koma. Kelebihan dosis
paracetamol sangat berbahaya, dan biasanya baru muncul tiga hari setelah obat
dikonsumsi.

Pertolongan pertama pada keracunan obat

Jika seseorang mengalami keracunan obat, segeralah hubungi ambulans atau bawa
ke rumah sakit terdekat, agar dapat diberikan penanganan secepatnya. Sambil
menunggu bantuan medis datang, hal-hal yang dapat Anda lakukan adalah:

 Cek denyut nadi, pola napas, dan saluran pernapasannya. Lakukan resusitasi


jantung paru atau RJP, yaitu pemberian napas buatan dan penekanan pada dada,
bila penderita tidak merespon ketika dipanggil, tidak bernapas, tidak terdengar detak
jantung, serta tidak teraba denyut nadi.
 Jangan biarkan atau menyuruh penderita muntah, kecuali petugas medis
menyarankan demikian.
 Jika penderita muntah dengan sendirinya, segera bungkus tangan Anda dengan
kain, lalu bersihkan jalan napas (tenggorokan dan mulut) orang tersebut dari
muntahan.
 Sebelum paramedis datang, baringkan tubuh penderita menghadap ke kiri, dan
buatlah penderita berada pada posisi yang cukup nyaman.
 Jangan memberikan penderita makanan atau minuman apapun yang dianggap
mampu menetralisir racun, seperti cuka, susu, atau jus lemon.
 Jika penderita tidak sadarkan diri, jangan memberikan atau memasukkan apa pun ke
dalam mulutnya.

Penting bagi Anda untuk memerhatikan cara mengatasi keracunan obat dan
menghindari beberapa hal yang dilarang di atas, agar tidak memperburuk kondisi
penderita keracunan obat.

Setelah bantuan medis datang, jelaskan kepada dokter atau petugas medis,
mengenai obat yang diminum dan gejala yang timbul setelah penderita mengalami
keracunan.

Penanganan keracunan obat perlu dilakukan oleh dokter di rumah sakit. Penderita


keracunan obat sering kali membutuhkan rawat inap, agar kondisinya dapat terus
dipantau.

Jika Anda secara tidak sengaja salah atau terlalu banyak meminum obat, dan
khawatir mengalami keracunan obat, jangan tunggu sampai gejala muncul. Segera
pergi ke instalasi gawat darurat di rumah sakit terdekat untuk mendapatkan
pertolongan.

Apakah obat penawar racun?

Antidote adalah segala zat atau obat yang dapat digunakan sebagai penawar atau penangkal
racun. Beberapa contoh zat ini adalah naloxone untuk keracunan opioid, acetylcysteine untuk
keracunan paracetamol, dan karbon aktif untuk sebagian besar jenis racun.

Apakah air kelapa dapat menetralkan racun?

Konon, air kelapa diklaim dapat menghilangkan racun di dalam tubuh. Air kelapa sering
direkomendasikan bagi orang yang mengalami keracunan makan dengan gejala muntah atau
diare berlebih.

Carbomix, untuk Atasi Keracunan Obat dan


Makanan
Carbomix digunakan sebagai pengobatan darurat untuk keracunan oral
akut atau overdosis obat. Obat ini bekerja dengan menyerap zat-zat
beracun atau obat-obatan yang dikonsumsi secara overdosis.

Menyerap zat-zat beracun atau overdosis obat bertujuan untuk mengurangi


penyerapan atau meningkatkan eliminasi zat-zat beracun tersebut dari
darah. Carbomix sendiri tidak diserap ke dalam darah dan melewati
saluran gastrointestinal.

Bahan aktif Carbomix merupakan arang aktif dalam bentuk butiran-butiran


yang sangat halus. Carbomix dikonsumsi setelah dicampur dengan air,
volume suspensi untuk ditelan adalah sekitar 400ml. Carbomix biasanya
hanya dapat diperoleh dengan resep dokter.

Komposisi

Carbomix berisi arang aktif dalam butiran 61.5g atau 50g. Butiran
Carbomix juga mengandung asam sitrat, akasia dan gliserin.

Indikasi

1. Untuk mengatasi kondisi sakit perut oleh karena keracunan obat atau
makanan.
2. Untuk mengobati sakit perut yang disebabkan oleh kelebihan gas, diare,
atau gangguan pencernaan.
3. Untuk meredakan gatal berhubungan dengan pengobatan dialisis ginjal
dan untuk mengobati keracunan atau overdosis obat.

Dosis

1.Dewasa:50g
2. Anak >12 tahun: 25g (setengah isi kemasan setelah dicampur dengan
air)
Dosis dapat diulang jika perlu, biasanya di bawah pengawasan medis.

Efeksamping

Tidak ada efek samping yang diketahui berhubungan dengan


mengonsumsi Carbomix

Efek samping

Tidak ada efek samping yang diketahui berhubungan dengan


mengonsumsi Carbomix
Peringatan

1. Jangan menggunakan obat ini jika pernah memiliki reaksi alergi


terhadap Carbomix.
2. Sebelum minum obat ini, beritahu dokter jika memiliki alergi pada obat
apa pun, atau jika memiliki penyakit hati atau ginjal, atau jenis penyakit
serius lainnya.
3. Dalam situasi keracunan atau overdosis, beritahu dokter jika sedang
hamil atau menyusui.
4. Jika mengonsumsi Carbomix di rumah untuk mengobati diare, berhenti
minum dan hubungi dokter jika diare berlangsung lebih dari 2 hari atau
mengalami demam.
5. Jangan mengonsumsi Carbomix bersamaan dengan obat lain.
Konsumsi carbomix minimal 2 jam sebelum atau 1 jam setelah
mengonsumsi obat lainnya. Arang aktif dapat mengikat obat lain dan dapat
membuat obat tersebut kurang efektif, yang bisa menjadi berbahaya.

Sumber: Drugs.com, Prescription Drugs, dan dari berbagai sumber

Ciri-ciri keracunan obat


Ada beberapa ciri-ciri keracunan obat yang harus diwaspadai.
Orang yang mengalami keracunan obat mungkin saja tidak memiliki
semua ciri-ciri di bawah ini, tetapi mereka akan menunjukkan
beberapa ciri dan gejala.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah ciri-ciri keracunan
obat yang perlu kamu ketahui.

. Masalah dengan tanda-tanda vital

Ciri-ciri keracunan obat pertama yang perlu kamu ketahui adalah


adanya masalah dengan tanda vital, seperti suhu, denyut nadi, serta
tekanan darah. Hal ini harus sangat diwaspadai dan diperhatikan
karena dapat mengancam jiwa.
. Pernapasan tidak normal

Ketika tubuh dalam keadaan darurat atau jika saluran udara


tersumbat, tubuh akan sering menunjukkan pernapasan yang
lambat yang juga dapat dikombinasikan dengan pernapasan cepat
atau bahkan terengah-engah seperti mencari udara.

. Nyeri dada

Masih berhubungan dengan pernapasan yang tidak normal,


keracunan obat juga dapat mengakibatkan rasa sakit yang terjadi
pada dada. Hal ini dapat disebabkan oleh kerusakan jantung dan
paru-paru, yang berujung pada terjadinya napas pendek.

. Mual dan muntah

Ketika mengalami keracunan atau overdosis obat, seseorang


seringkali akan melakukan aspirasi, hal tersebut menyebabkan
tubuh merespons dengan memuntahkan isi dari sistem pencernaan.

Jika seseorang tidak sadarkan diri dan muntah, tidak juga dapat
mengeluarkan muntah dari mulut dan batang tenggorokannya,
mereka mungkin akan tersendak karenanya. Oleh karena itu, jika hal
tersebut terjadi harus segera ditangani.

. Nyeri perut

Sebagian besar penyebab nyeri perut tidak mengkhawatirkan dan


dokter dapat mendiagnosis dan mengobati masalah ini.

Meskipun demikian, nyeri perut juga dapat menjadi ciri-ciri masalah


yang serius, salah satunya adalah ciri keracunan obat. Maka dari itu,
rasa nyeri pada perut tidak boleh disepelekan.
. Kehilangan kesadaran

Ketika sel-sel otak menerima sejumlah besar racun, mereka dapat


dimatikan. Tekanan parah pada otak yang disebabkan oleh
penyalahgunaan zat, atau kombinasi suatu zat tertentu yang dapat
membahayakan tubuh dapat menyebabkan kehilangan kesadaran.

Kamus Obat

Berbahaya! Ini Ciri-ciri Keracunan Obat yang Perlu Kamu Waspadai


July 8, 2020 | Nik Nik Fadlah | dr. Pitoyo Marbun





Obat memang dapat mengatasi rasa sakit akibat dari kondisi tertentu. Namun, obat harus
dikonsumsi sesuai dengan dosisinya, jika tidak maka akan menimbulkan keracunan obat.
Nah, ada beberapa ciri-ciri keracunan obat yang perlu diketahui seperti penjelasan di bawah
ini.

Keracunan obat atau overdosis dapat terjadi karena beberapa alasan, seperti tidak mengikuti
anjuran dosis atau bahkan mengonsumsi obat yang lebih kuat dari biasanya.

Meskipun demikian, keracunan obat juga dapat terjadi pada orang yang sensitif pada obat-
obatan tertentu. Ciri dan gejala keracunan obat harus diperhatikan dan selalu diwaspadai
karena dapat membahayakan tubuh.

Ciri-ciri keracunan obat


Keracunan obat dapat sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat mengancam jiwa. Untuk
menghindari hal ini, sangat disarankan untuk selalu mengonsumsi obat sesuai dengan
instruksi yang diberikan oleh dokter atau apoteker.  

Ada beberapa ciri-ciri keracunan obat yang harus diwaspadai. Orang yang mengalami
keracunan obat mungkin saja tidak memiliki semua ciri-ciri di bawah ini, tetapi mereka akan
menunjukkan beberapa ciri dan gejala.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah ciri-ciri keracunan obat yang perlu kamu
ketahui.

Baca juga: Mengenal Keracunan Makanan | Dari Penyebab Hingga Pengobatannya

1. Masalah dengan tanda-tanda vital


Ciri-ciri keracunan obat pertama yang perlu kamu ketahui adalah adanya masalah dengan
tanda vital, seperti suhu, denyut nadi, serta tekanan darah. Hal ini harus sangat diwaspadai
dan diperhatikan karena dapat mengancam jiwa.

2. Pernapasan tidak normal


Ketika tubuh dalam keadaan darurat atau jika saluran udara tersumbat, tubuh akan sering
menunjukkan pernapasan yang lambat yang juga dapat dikombinasikan dengan pernapasan
cepat atau bahkan terengah-engah seperti mencari udara.

3. Nyeri dada
Masih berhubungan dengan pernapasan yang tidak normal, keracunan obat juga dapat
mengakibatkan rasa sakit yang terjadi pada dada. Hal ini dapat disebabkan oleh kerusakan
jantung dan paru-paru, yang berujung pada terjadinya napas pendek.

4. Mual dan muntah


Ketika mengalami keracunan atau overdosis obat, seseorang seringkali akan melakukan
aspirasi, hal tersebut menyebabkan tubuh merespons dengan memuntahkan isi dari sistem
pencernaan.

Jika seseorang tidak sadarkan diri dan muntah, tidak juga dapat mengeluarkan muntah dari
mulut dan batang tenggorokannya, mereka mungkin akan tersendak karenanya. Oleh karena
itu, jika hal tersebut terjadi harus segera ditangani.

5. Nyeri perut
Sebagian besar penyebab nyeri perut tidak mengkhawatirkan dan dokter dapat mendiagnosis
dan mengobati masalah ini.

Meskipun demikian, nyeri perut juga dapat menjadi ciri-ciri masalah yang serius, salah
satunya adalah ciri keracunan obat. Maka dari itu, rasa nyeri pada perut tidak boleh
disepelekan.
6. Kehilangan kesadaran
Ketika sel-sel otak menerima sejumlah besar racun, mereka dapat dimatikan. Tekanan parah
pada otak yang disebabkan oleh penyalahgunaan zat, atau kombinasi suatu zat tertentu yang
dapat membahayakan tubuh dapat menyebabkan kehilangan kesadaran.

7. Kejang, ciri-ciri keracunan obat


Pada kasus yang lebih parah, keracunan obat juga dapat menyebabkan kejang atau tubuh
gemetar.

Ketika otak dihentikan dari melakukan aktivitas normal dan menjadi terganggu. Aktivitas
listrik dicabut atau bahkan dihapus dan menyebabkan sel tidak berfungsi, sehingga dapat
menimbulkan kejang.

Ciri-ciri keracunan obat sesuai dengan jenis


obat
Selain ciri-ciri keracunan obat secara umum, ciri lain akibat dari
keracunan obat juga dapat dilihat dari jenis obat yang dikonsumsi.

Dilansir dari American Addiction Centers, berikut adalah ciri-ciri


keracunan obat sesuai dengan jenis obat.

 Depresan sistem saraf pusat: Pernapasan pendek, denyut


nadi lemah, kulit berkeringat, atau bahkan koma
 Halusinogen: Delusi, halusinasi, serta kejang
 Inhalansia: Depresi, kehilangan kesadaran, pingsan atau
koma, aritmia (gangguan irama jantung), serta dapat
menyebabkan kematian mendadak
 Ganja: Sangat mengantuk, tidak stabil saat berjalan, muntah,
takikardia (detak jantung melebihi 100 kali per menit),
halusinasi, serta delusi
 Opioid (penghilang rasa sakit): Depresi, napas berhenti, kulit
terasa dingin atau lembap, sianosis (kulit kebiru-biruan), pupil
yang menyempit (pupil dapat menjadi membesar ketika terjadi
cedera otak anoksik)
 Stimulan: hipertemia, takikardia, hipertensi, aritmia, halusinasi,
gangguan psikotik lainnya, kejang, hingga masalah jantung

 Untuk mengatasi suatu penyakit obat memang menjadi


pilihan terbaik untuk mengatasi kondisi tersebut.
 Akan tetapi yang harus diperhatikan adalah janganlah
mengonsumsi obat secara sembarangan dan harus mengikuti
resep dokter. Hal ini untuk menghindari keracunan obat yang
membahayakan tubuh.
 Jika orang terdekatmu atau kamu mengalami beberapa ciri-ciri
keracunan obat di atas, sebaiknya segeralah hubungi dokter
untuk mendapatkan penanganan tepat agar dapat terhindar
dari bahaya mengancam jiwa.

Anda mungkin juga menyukai