- KETERGANTUNGAN OBAT
Kondisi ketergantungan obat adalah proses konsumsi obat yang telah dilakukan secara
berulang-ulang oleh seseorang dan melebihi aturan penggunaannya atau tidak sesuai anjuran
dokter. Konsumsi obat secara terus menerus ini dilakukan untuk mendapakan efek obat yang
ditimbulkan misalnya perasaan bahagia, ketenangan, dan halusinasi.
Saat seseorang telah mengalami ketergantungan obat, ini berarti tubuh telah menyesuaikan
diri dengan kehadiran obat tersebut. Akhirnya ketika ia memutuskan untuk berhenti
mengonsumsinya, tubuh akan menghasilkan reaksi berbeda yang disebabkan oleh tidak
terpenuhinya suatu zat kimia yang telah menjadi kebiasaan dalam tubuh.
ada beberapa obat yang sering menyebabkan ketergantungan antara lain : obat-obatan
penenang, obat jenis narkotika, obat batuk yang disalahgunakan untuk berhalusinasi, dan obat
pereda nyeri.
Beberapa gejala yang dapat muncul saat seseorang mengalami ketergantungan obat, antara
lain:
a. Sakit perut, mual, dan muntah.
b. Hilang kesadaran atau pingsan.
c. Gangguan pernapasan dan tekanan darah.
d. Nyeri di area dada.
e. Pupil mata membesar.
f. Tubuh gemetaran atau tremor.
g. Kejang.
h. Halusinasi.
i. Diare.
j. Kulit seketika menjadi dingin dan berkeringat, serta panas dan kering.
Jika gejala di atas sudah muncul, maka dokter menyarankan diagnosis terlebih dahulu dengan
melakukan tes ketergantungan obat. Dalam proses diagnosis, biasanya dokter mengambil
sampel urine dan darah, serta melihat riwayat konsumsi obat seseorang.
Cara mengatasi ketergantungan obat yaitu dengan
(1) meyakinkan diri jika dapat berhenti dari penggunaan obat-obatan tersebut.
(2) Hindari teman yang mengajak untuk mengkomsusi obat-obatan terlarang.
(3) Lakukan kegiatan yang positif bersama teman dan keluarga.
(4) Hindari menyendiri untuk mencegah pemakaian obat kembali.
(5) Konsultasi ke dokter untuk pengobatan dan pemeriksaan jika Anda mengalami
ketergantungan obat-obatan sejenis penenang dan narkotika.
- TOKSISITAS
Keracunan obat adalah kondisi yang disebabkan oleh kesalahan dalam penggunaan obat, baik
dosis yang berlebihan maupun kesalahan dalam mengombinasikan obat.
Obat yang sering menyebabkan keracunan:
- Antihistamin
- Analgetika
- Vitamin, Mineral
- Obat Flu
- Hormon
- Antibiotik Internal
No Kriteria Toksik Dosis
1 Praktis non toksik >15 g/kg BB
2 Sedikit toksik 5-15 g/kg BB
3 Toksisitas sedang 0,5-5 g/kg BB
4 Sangat toksik 50-500 mg/kg BB
5 Toksik ekstrem 5-50 mg/kg BB
6 Super toksik <5 mg/kg BB
- CARA PENANGANAN
Pencucian/lavage
= jika racun hrs dikeluarkan dr lambung
Indikasi
Tidak sadar/setengah sadar
Refleks menelan hilang
Sangat toksik & banyak
KI: Zat korosif pasien kejang
Cairan pencucian
- NaHCO3 - KMNO4
- Larutan Garam Ca - NaCl Fisiologis
- Larutan Asam Tanat - Air
Emesis
= jk racun masih di saluran pencernaan
- Sirup IPECAC
- APOMORFIN
Alternatif lain
- Larutan sabun
- Ransangan mekanik
KI: Obat Konvulsan
Tdk sadar/refleks menelan-
Penyakit cardiovascular, empisema
Adsorbent
Jk racun dpt diabsorbsi di absorben
- Karbon aktif
- Kaolin
- Pektin
- Atalpugit
- Kolestiramin
Absorbs < : Tolbutamid, zat tdk larut air
Katartik
Jk diduga zat toksik sdh masuk usus
- MgSO4
- Mg Sitrat
- Na Sulfat
- Na Fosfat
- Sorbitol
Sbg pencahar
Demulsen
- Es krim
- Susu
- Putih telur
Lapisi muk zat racun yg korosif
Dekontaminasi topical
- Air
- Sabun
Untuk zat iritan
Antidot
- Kimia
- Reseptor
- Disposional
- Fungsional/fisiologis
Antidot Racun Gejala
Atropin Kolinestrase INH
Diazepam Stimulant sistem saraf pusat
Dektrose Hipoglikemik
Adrenalin Anaphylaksis
Dopamine Hipotensi
Nalokson Opioid
Nitroprusid Hipertensi
Protamin sulfat Heparin
Vit K Antikoagulanoral
Asetil sistein Achetaminophen