Oleh
NIM:2014201055
Prodi:S1 Keperawatan
Kelas:1b
Dosen:Ns.Lisa Juwita,S.Kep.,M.Kep.
1. Definisi
Obat adalah semua zat baik dari alam (hewan maupun tumbuhan) atau kimiawi yang dalam
takaran (dosis) yang tepat atau layak dapat menyembuhkan, meringankan atau mencegah
penyakit atau gejala-gejalanya.
2.Tujan
Pemberian Obat Untuk menghilangkan rasa nyeri yang dialami klien. Obat topikal pada kulit
memiliki efek yang lokal Efek samping yang terjadi minimal Menyembuhkan penyakit yang
diderita oleh klien
didasarkan pada bentuk obat, efek yang diinginkan baik fisik maupun mental. Diantaranya :
Oral: Pemberian obat melalui mulut merupakan cara paling mudah dan paling sering digunakan.
Obat yang digunakan biasanya memiliki onset yang lama dan efek yang lama. Parenteral :
Pemberian obat melalui perenteral merupakan pemberian obat melalui jaringan tubuh.pemberian
obat parenteral, merupakan pilihan jika pemberian obat dari mulut merupakan ktrak indikasi.
Topical : Obat diberikan pada kulit atau mukosa. Obat-obat yang diberikan biasanya memiliki
efek lokal, obat dapat di oleskan pada areah yang diobati atau medicated baths. Efek sistematik
dapat timbul jika kulit klien tipis. Inhalasi :Jalan nafas memberikan tempat yang luas untuk
absorrsi obat, obat diinhalasi melalui mulut atau pun hidung.
6.Tepat pasien
Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan.hal ini dilakukan
dengan mengidentifikasikan identitas kebenaran obat, yaitu mencocokkan nama, nomor
registrasi, alamat, dan program pengobatan pada pasien. Tepat jalur pemberian Kesalahan rute
pada pemberian dapat menimbulkan efek sistenik yang fatal pada pasien .untuk itu, cara
pemberiannya adalah dengan melihat cara pemberian/ jalur obat pada lebel yang dada sebelum
memberikannya ke pasien. Tepat waktu Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu
yang diprogramkan karena berhubungan dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek terapi
dari obat.
Obat merupakan faktor penting, karena baik kekurangan atau kelebihan dosis akan menghasilkan
efek yang tidak diinginkan, bahkan sering membahayakan.
adalah obat yg termasuk dalam daftar obat yg hanya boleh disertakan oleh apoteker atau dokter.
Apoteker hanya menyerahkan obat keras tsb hanya berdasarkan permintaan (resep) dari dokter.
Dan dokter hanya menyerahkan obat tsb, jika obat tsb diperoleh dari apotek.
beberapa kelompok obat keras yg dapat diserahkan oleh Apoteker tanpa resep dokter misalnya
obat untuk kontrasepsi oral berupa hormon, obat saluran cerna seperti papaverin dan diazepam,
obat saluran nafas seperti aminofilin dan salbutamol, dan kelompok lainnya. Obat keras yg
memerlukan penawaran khusus, termasuk dlm kelompok obat “psikotropika”.
adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semisintetis, yg dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, kehilangan rasa,
rangsangan semangat , halusinasi, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dapat
menimbulkan ketergantungan. Peredaran produk jadi obat narkotika dikemas dalam wadah
kemasan yg diberi bulatan berwarna hitam mengelilingi palang merah dengan dasar putih.
Obat Narkotika bersifat adiksi & penggunaannya diawasi dengan sangat ketat, sehingga obat
golongan narkotika hanya dapat diperoleh di Apotek dengan menggunakan resep dokter yang
asli (bukan coppy resep). Bebeerapa contoh dari obat narkotik diantaranya: Morfin,
Heroin, Coca, Codein, Methadone, Cannabis/ marijuana/ganja. Dalam bidang kedokteran, obat-
obat narkotika biasa digunakan sebagai anestesi/obat bius dan analgetika/obat penghilang rasa
sakit.
2.