Anda di halaman 1dari 10

Kelompok ganjil=

- Amanda Tri Lestari


- Annisah Alfitri
- Istia Zahra
- Nopi anggraliani
- Nisa yasyifa
- Bergita Nainggolan
- Yuni Aulia
- Shafa Alifia putri
- Iis istiana
- Amiatun hasanah
- Restu ramdani
- Eka resty wulandari sukmadewi
Definisi Obat adalah zat atau kombinasi
bahan, termasuk produk biologi, yang
digunakan untuk mempengaruhi atau
mempelajari sistem fisiologis atau
kondisi patologis dalam rangka
diagnosa, pencegahan, pengobatan,
rehabilitasi, peningkatan dan
pencegahan kesehatan pada manusia.

JENIS 4 GOLONGAN OBAT


MENURUT DEPKES (2007)

1. Obat Bebas
: Yaitu obat yang bisa didapatkan secara mudah di Apotek ataupun yang
lainya tanpa memerlukan resep dari dokter, namun penggunaan nya harus
diperhatikan walaupun obat ini tergolong dalam obat bebas. Obat bebas ini
memiliki logo dengan warna hijau dan garis tepinya warna hitam, contoh
dari obat bebas adalah Paracetamol.

2. Obat Bebas Terbatas


: Obat bebas terbatas ini adalah obat yang masih tergolong dalam obat
keras akan tetapi obat ini masih dapat diperjual belikan tanpa
menggunakan resep dari dokter, sehingga obat ini adanya peringatan
khusus dari peringatan 1 sampai peringatan 6 dan harus mengomsusinya
sewajarnya karena apabila terlalu banyak akan menimbulkan efek yang
kurang baik. Dengan logonya yaitu berwarna biru dengan garis di
sampingnya berwarna hitam.

3. Obat Keras dan Psikotropika


- Obat keras yaitu obat saat diperjual belikan nya ini harus
membutuhkan resep dari dokter. Obat ini dulunya sangat popular
dengan obat daftar G (Gevaarlijk/Berbahaya), sehingga apabila
penggunaan nya melebihi dosis yang sudah ditentukan akan
menimbulkan efek atau dampak yang tidak diinginkan.
- Obat psikotropika adalah obat keras yang berasal dari alamiah maupun
dari buatan, akan tetapi bukan dari jenis narkotik serta obat ini
menimbulkan zat adiktif atau kecanduan. Dimana, obat ini sangat
rentan menimbulkan resiko apabila menyerang di daerah saraf dengan
dosis yang harus diperhatikan dalam mengomsumsinya. Obat
Psikotropika ini mempunyai 4 golongan, sebagai contoh salah satu
obatnya yaitu Diezepam

4. Obat Narkotika
: Jenis golongan obat dari tanaman dan sintesis maka dengan itu dapat
menimbulkan kesadaran seseorang yang mengomsumsinya ini dapat
menurun lalu bisa juga akan terjadinya kesaderan yang tidak tetap atau
berubah, bisa juga sebagai penahan nyeri. Apabila seseorang ini sudah
mengomsumsinya maka bisa terjadinya ketergantungan atau zat adiktif
terjadi, contohnya adalah Morfin dan Petidin. Obat Narkotika ini
mempunyai 3 jenis golongan.

Penandaan obat
3 penandaan obat yaitu:

1.nama obat dan zat aktif.


Sebelum meminum obat kita perlu mengetahui nama obat yang kita
minum itu obat apa dan fungsi obatnya untuk apa. Kita juga perlu
mengetahui zat aktif obatnya,apakah zat aktif ini terbukti memberikan efek
pada tubuh manusia dalam dosis tertentu.
2.logo obat
Obat juga memiliki banyak logo yang berbeda beda,setiap logonya
memiliki kandungan yang berbeda juga,oleh karena itu kita perlu
mengetahui jika obat2 yang termasuk golongan obat bebas yaitu dengan
logo warna hijau sedangkan obat golongan narkotika yaitu dengan simbol
warna merah.
3.nomor izin edar (NIE)
NIE adalah nomor registrasi obat contoh: (DKL123456789IAI) ini penting
kita ketahui apakah obat ini sudah terdaftar BPOM sehingga obat ini
penggunaanya dijamin aman.

Obat Bebas Terbatas


Obat bebas terbatas merupakan golongan obat keras yang bisa dibeli dan
dijual bebas tanpa resep dokter dalam penggunaannya. Pada obat bebas
terbatas terdapat tanda peringatan sebagai berikut:
P1. Awas Obat Keras! Baca aturan memakainnya.
P2. Awas Obat keras! Untuk dikumur dan jangan ditelan.
P3. Awas Obat Keras! Hanya untuk badan bagian luar saja.
P4. Awas Obat keras! Hanya untuk dibakar.
P5. Awas Obat Keras! Jangan ditelan.
P6. Awas Obat Keras! Obat wasir dan jangan ditelan.

Narkotika adalah obat baik sintetik maupun semi sintetik yang berasal
dari tumbuhan atau bukan tumbuhan yang dapat menyebabkan gangguan
atau perubahan kesadaran, hilangnya sensasi, mengurangi nyeri dengan
cara menghilangkannya, dan menimbulkan efek adiktif.

Obat keras dan Obat psikotropika


Obat keras adalah obat beracun yang mempunyai khasiat mengobati,
menguatkan, mendisinfeksikan dan lain-lain tubuh manusia, Simbol obat
keras adalah K. Karena sifatnya yang keras, obat golongan ini hanya dapat
diperoleh di apotek dengan resep dokter. Selain itu, apoteker tidak
melayani pengulangan atas resep yang berisi obat golongan ini (Zaman-
Joenoes, 2001).
Contoh obat keras antara lain: antibiotika oral, antihipertensi, antidiabetik
oral, dan lain-lain.

Psikotropika termasuk golongan obat keras sehingga memiliki simbol


yang sama dengan simbol obat keras. Nama lain psikotropika adalah obat
keras tertentu (OKT). Sesuai dengan Undang-Undang Psikotropika nomor
5, yang dimaksud dengan "psikotropika ialah zat atau obat, baik alamiah
maupun sintetis, bukan narkotika, yang besifat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada Susunan Saraf Pusat yang menyebabkan perubahan
khas pada aktivitas mental dan perilaku" (Pemerintah RI, 1997).
Contoh obat psikotropika
Gol 1= psilosina, psilotsin
Gol 2 = amfetamina, fenetilina
Gol 3 = butalbital, amobarbital
Gol 4 = alprazolam, brotizolam

1. Obat psikotropika golongan 1


Golongan ini berpotensi tinggi menyebabkan kecanduan. Jenis obat ini
tergolong dalam obat-obatan terlarang dan tidak boleh digunakan untuk
pengobatan

2. Obat psikotropika golongan 2


Golongan 2 juga memiliki potensi yang tinggi untuk menyebabkan
kecanduan, tetapi tingkat risikonya lebih rendah dari golongan 1.

3. Obat psikotropika golongan 3


golongan ini memberikan efek kecanduan yang sedang.

3. Obat psikotropika golongan 4


Golongan ini memiliki faktor resiko kecanduan yang kecil.

3 Golongan Obat diluar depkes (2007)


Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa
bahan tumbuhan, bahan binatang, bahan mineral, sediaan sarian (galenik)
atau campuran asal bahan tadi yang secara turun
temurun sudah dipergunakan buat pengobatan, serta dapat diterapkan sinkr
on dengan adat yg berlaku pada rakyat. asal segi
keterbuktian dan standarisasi khasiat, keamanan dan mutu, maka obat
tradisional terbagi menjadi tiga kriteria, yaitu jamu, obat herbal
terstandar dan fitofarmaka.
1.Jamu

Jamu adalah obat tradisional Indonesia. mirip yang dijelaskan


diatas ihwal obat tradisional, maka definisi jamu sama seperti obat
tradisional yaitu ramuan bahan tanaman, bahan hewan, bahan mineral,
sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yg secara turun
temurun sudah digunakan buat pengobatan. Jamu ialah jenis obat
tradisional yg paling sederhana, dimana verifikasi ilimiah atas
khasiat dan keamanannya hanya didasarkan pada bukti-bukti
secara realitas atau turun temurun.
Bahan standar yg digunakan pula tidak diwajibkan buat dilakukan
standarisasi namun permanen wajib memenuhi persyaratan
mutu yang ditetapkan (Farmakope atau
Peraturan kepala Badan). karena taraf pembuktiannya umum , maka klaim
Jamu pula tidak boleh melebih-lebihkan (misal wajib disertai kalimat
“membantu….” Atau “secara tradisional dipergunakan…”. Logo jamu
berupa “RANTING DAUN TERLETAK pada bulat”. Jamu ialah Jenis
obat tradisional yg paling banyak tersebar di Indonesia (puluhan ribu
produk), contoh Obat Tradisional Jamu diantaranya:

- Ambeven (membantu meringankan Wasir atau Ambeien)

- CURCUMA FCT (membantu memelihara kesehatan fungsi hati)

- STOP-RE (membantu meringankan diare)

2. Obat Herbal Terstandar (OHT)

Obat Herbal Terstandar (OHT) merupakan sediaan obat bahan alam atau


obat tradisional yg sudah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara
ilmiah menggunakan uji praklinik serta bahan
bakunya sudah di standarisasi. Jamu bisa naik taraf menjadi obat
tradisional menggunakan melakukan
standarisasi pada bahan standar yg dipergunakan dan melakukan uji
toksisitas dan farmakodinamik secara pre-klinik. Standarisasi
bahan baku dilakukan dengan kontrol kualitas melalui serangkaian
pengujian ataupun aktivitas yg memastikan kandungan
aktif berasal bahan baku tadi selalu
sama sehingga khasiat dan keamanannya selalu sama,
misalkan dengan melakukan pengujian kadar quercetin berasal ekstrak
jambu biji. sehabis distandarisasi, sediaan OHT dibuktikan
khasiat serta keamanannya menggunakan dilakukan uji
khasiat dan toksisitas secara pre-klinik pada binatang uji seperti menci atau
kelinci, misalkan uji-preklinik imbas penurunan frekuensi
BAB berasal ekstrak daun jambu biji. karena verifikasi yang medium,
maka klaim yg dapat diajukan berada di level medium. Logo OHT berupa”
JARI-JARI DAUN (tiga PASANG) TERLETAK pada bulat”. Sediaan
OHT pada Indonesia masih berjumlah 97 produk, contoh sediaan
OHT antara lain:

- Lelap (membantu meringankan gangguan tidur)

- Diapet (membantu menurunkan frekuensi BAB)

- Tolak angin (membantu meringankan gejala masuk angin)

3.Fitofarmaka

Fitofarmaka merupakan sediaan obat bahan alam atau obat


tradisional yg sudah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara
ilmiah menggunakan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk
jadinya sudah di standarisasi. Tambahan mutu dan bukti
ilmiah dari Fitofarmaka dibandingkan OHT adalah standarisasi produk
jadi dan uji klinik. Sama halnya dengan standarisasi bahan baku,
standarisasi produk jadi dilakukan dengan kontrol kualitas melalui
serangkaian pengujian ataupun kegiatan yang memastikan kandungan
aktif berasal bahan baku tadi selalu
sama sehingga khasiat dan keamanannya selalu sama,
misalkan menggunakan melakukan pengujian kadar senyawa
aktif dari herba meniran. setelah distandarisasi, sediaan Fitofarmaka
dibuktikan khasiat dan keamanannya dengan dilakukan uji
khasiat serta toksisitas secara pre-klinik di binatang uji mirip menci atau
kelinci serta uji klinik di manusia, misalkan uji-
preklinik pengaruh peningkatan respon imun asal ekstrak
meniran di mencit serta toksisitasnya. Jika lolos uji pre-klinik, maka
dilakukan uji klinik di manusia. sebab verifikasi yang tinggi, maka
klaim yang bisa diajukan berada di level medium sampai tinggi. Logo
Fitofarmaka berupa berupa “JARI-JARI DAUN
(yg lalu menghasilkan BINTANG) TERLETAK dalam bundar”. Sediaan
Fitofarmaka di Indonesia hanya berjumlah 33 produk. model sediaan
Fitofarmaka antara lain:

- Stimuno (membantu merangsang dan mengaktifkan sistem kekebalan


tubuh)

- Diabetadex (menurunkan kadar gula darah)


Logo jamu atau obat herbal terstandar yaitu obat bahan alam yang
terbukti aman dan berkhasiat secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan
bakunya sudah di standarisasi.
Contoh obat herbal terstandar:
Antangin JRG, OB Herbal, Mastin, Lelap, Diapet.

Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa
resep dokter.
Obat bebas terbatas adalah obat yang dijual bebas dan dapat dibeli tanpa
dengan resep dokter, tapi disertai dengan tanda peringatan.

Perbedaan Logo Jamu), Logo Tiga Bintang (Obat Herbal Terstandar), Logo
Fitofarmaka
Di Indonesia Obat bahan alam dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu Jamu, Obat
Herbal Terstandar, dan Fitofarmaka.

 Jamu
Ramuan/bahan alam yang diolah untuk pengobatan secara turun-temurun yang
dibuktikan aman dan berkhasiat sesuai dengan sertifikat CPOTB. Logo jamu
seperti daun, bertepi hijau dan berbackground putih. Contoh obatnya : Tolak
Angin.
 Obat Herbal Terstandar (OHT)
Obat berbahan baku alami yang teruji berkhasiat aman dan memenuhi
persyaratan mutu secara praklinik. Logo OHT berupa seperti tiga bintang,
bertepi hijau, dan berbackground kuning. Contoh obatnnya : Kiranti Sehat.
 Logo Fitofarmaka
Obat berbahan baku alami yang telah dibuktikan/distandarisai keamanannya
dan khasiatnya secara uji praklinik dan klinik. Logo fitofarmakan seperti
baling-baling rumput, bertepi hijau dan berbackground putih. Contoh
obatnya : Stimuno.
Daftar pustaka
https://www.farmaku.com/artikel/obat-psikotropika/
https://farmasi.ugm.ac.id/id/pentingnya-mengenal-kembali-jenis-obat-tradisional-pada-
masa-pandemik-covid-19/#:~:text=Contoh%20OHT%20yang%20beredar%20di,%2C
%20Mastin%2C%20Lelap%2C%20Diapet.&text=Fitofarmaka%20adalah%20obat
%20bahan%20alam,dan%20produk%20jadinya%20sudah%20distandarisasi.
http://repo.upertis.ac.id/1456/
http://repository.bku.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/4242/D3%20FA
%20039%20Sheni%20anggraeni%20%20-%20sheni%20anggraeni%281%29-1-
16.pdf?sequence=1&isAllowed=y https://perpustakaan.poltektegal.ac.id/index.php?
p=fstream&fid=21332&bid=13549 https://farmalkes.kemkes.go.id/ufaqs/apa-itu-
obat/#:~:text=Obat%20adalah%20bahan%20atau%20paduan,kesehatan%20dan
%20kontrasepsi%2C%20untuk%20manusia
Buku Ajar Preskripsi: Obat dan Resep Jilid 1
Penerbit:
Pusat Penerbitan dan Percetakan Unair (AUP) Kampus C Unair, JI. Mulyorejo
Surabaya 60115 Telp. (031) 5992246, 5992247 Fax. (031) 5992248 E-mail:
aupsby@rad.net.id.
Dicetak oleh:
Pusat Penerbitan dan Percetakan Unair (AUP) (RK 112/12.10/AUP-A28E)
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2154/jamu-obat-herbal-terstandar-dan-
fitofarmaka

Anda mungkin juga menyukai