Anda di halaman 1dari 13

Jelaskan tentang tanda tanda peringatan yang

harus terdapat di lingkungan kerja

Nama : Restu Ramdani


Kelas : D3KP1D

jl. lohbener lama No.08, Legok, Kec. Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat 45252
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat,taufik dan, hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana.Semoga makalah ini dapat di gunakan sebagai salah satu acuan,petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca.
Dalam penulisan makalah ini saya merasa masih bnayak kekurangan-
Kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi,mengingat kemampuan yang saya
miliki.untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan
makalah ini.
PENGERTIA RAMBU BAHAYA

Saat kita sedang berjalan ataupun singgah ke tempat orang pekerja, disana terdapat
banyak rambu-rambu yang memiliki warna-warna yang terang. Disana terdapat larangan
untuk mendekat karena di sekitarnya merupakan tempat yang rawan akan bencana ataupun
barang-barang berat. Rambu tersebut disebut dengan rambu bahaya ataupun rambu K3.
Rambu bahaya sering terdapat pada saat pengerjaan suatu bangunan. Rambu tersebut harus
dipasang sesuai dengan standar dan pedoman teknik. Rambu bahaya atau rambu K3
merupakan sebuah media komunikasi visual yang berupa symbol yang berisi teks atau pesan
singkat yang berguna untuk menyampaikan informasi bahaya atau pesan-pesan K3 kepada
para pekerja ataupun kontraktor serta tamu-tamu yang berada di sekitar area perusahaan.

Rambu tersebut ada bukan hanya dibuat untuk kesengajaan namun rambu tersebut pasti
memiliki yang namanya manfaat agar berguna untuk dilihat oleh orang lain. Maka dengan
demikian dibawah ini merupakan manfaat dari adanya rambu bahaya sebagai berikut :

1. Dapat mengingatkan pekerja atau orang lain agar berada di area perusahaan tentang
potensi bahaya dan bagaimana agar terhindar dari bahaya tersebut.

2. Untuk menunjukkan adanya potensi bahaya yang mungkin tidak terlihat sehingga
mereka dapat mengantisipasi agar terhindar dari bahaya tersebut.

3. Menyediakan informasi umum dan untuk memberikan pengarahan kepada setiap orang

4. Memberikan petunjuk ke lokasi tempat penyimpanan peralatan darurat

5. Dapat membantu pekerja ataupun orang lain yang berada di area perusahaan saat
melakukan proses evakuasi dalam keadaan darurat

6. Dapat meningkatkan kesadaran (awareness dan kepedulian pekerja ataupun orang lain
yang berada di area perusahaan tersebut tentang bahaya ditempat kerja

7. Poin plus pada saat audit K3 dapat membantu perusahaan untuk bisa mendapatkan
SMK3, ISO, OHSAS dan lain sebagainya.

8. Dapat memenuhi persyaratan peraturan untuk keselamatan kerja.

Rambu bahaya atau pun rambu k3 tentunya saat melakukan pemasangan harus sesuai dengan
standar ditempat kerja. Berikut beberapa alasannya.
1. Simbol dan teks pesan yang seragam sesuai standar dapat lebih mudah untuk di pahami

Symbol yang sesuai dengan standar akan mudah dikenali dan dipahami oleh pekerja serta
orang lain yang berada di tempat kerja tersebut. Simbol tersebut harus berhubungan langsung
dengan bahaya ataupun informasi tertentu. Dan tentunya teks yang ada juga mampu
menegaskan pesan yang disampaikan dari symbol untuk memberikan informasi tambahan.
Pesan tersebut haruslah pesan yang sederhana, jelas, langsung, dan mudah dibaca dan
dipahami serta dipatuhi

2. Poin plus saat audit K3

Selain rambu k3 jadi mudah untuk dipahami dan dipatuhi rambu tersebut harus sesuai dengan
standar dan menjadi poin plus saat audit k3, terutama pada saat mendapatkan sertifikat SMK3
ISO dll. Pemasangan rambu k3 yang sesuai dengan stanfar dan pedoman teknis terdapat pada
poin keamanan bekerja yang berdasarkan SMK3.

3. Menghindari pemborosan karena pemasangan rambu k3 yang tidak sesuai standar

Pemasangan rambu K3 yang tidak terbaca baik, pesan rambu K3 tidak mudah dipahami, atau
simbol/piktogram tidak jelas tentu merupakan pemborosan. Fungsi rambu K3 untuk
meminimalkan kecelakaan kerja dan PAK, serta mengingatkan pekerja, kontraktor, dan tamu
perusahaan tentang potensi bahaya jadi kurang maksimal.

4. Kampanye K3 di tempat kerja menjadi lebih efektif

Rambu K3 yang sesuai standar juga menjadikan kampanye K3 di perusahaan lebih efektif
dan maksimal untuk mencegah atau meminimalkan kecelakaan kerja dan PAK, serta
meningkatkan kepedulian pekerja, kontraktor, dan tamu tentang potensi bahaya di tempat
kerja.

Poin penting yang dapat dilihat saat pemasangan rambu K3 yaitu.

Rambu-rambu tersebut harus

1. Dapat menarik perhatian orang

2. Dapat mengidentifikasi bahaya secara jelas oleh para pekerja dan orang di sekitarnya

3. Dapat menjelaskan tindakan segera yang perlu dan harus dilakukan untuk memberikan
perlindungan keselamatan dan kesehatan kepada orang sekitar.
4. Dipasang pada tempat yang menyediakan waktu cukup bagi setiap orang untuk
membaca dan mengambil tindakan

5. Dapat mudah dikenali dan dipahami pekerja

6. Dapat memenuhi kebutuhan orang-orang yang menderita buta warna, penglihatan


terbatas karena usia, dan penggunaan bahasa sesuai negara, yakni bahasa Indonesia
atau bahasa Inggris dan bahasa Indonesia (format bilingual).

Dengan demikian diharapkan dengan adanya rambu bahaya ini bisa memberikan kemudahan
untuk pekerja dan orang sekitar.

Rambu larangan (prohibition sign) digunakan untuk menyatakan tindakan yang


dilarang dilakukan oleh pekerja, kontraktor, atau tamu perusahaan.

Bukan hanya sekadar pemenuhan regulasi semata, memasang safety sign di tempat kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK)
ketika bahaya tidak bisa dihilangkan sepenuhnya.
Pada hierarki pengendalian risiko atau bahaya, memasang safety sign termasuk ke dalam
upaya pengendalian administratif yang bertujuan untuk menurunkan tingkat risiko atau
bahaya yang ada di tempat kerja.
Safety sign adalah sebuah media komunikasi visual berupa piktogram/simbol dan teks yang
berguna untuk menyampaikan informasi bahaya atau pesan-pesan K3 kepada pekerja,
kontraktor, dan tamu yang berada di area perusahaan.
Terkait safety sign ini, pengusaha/pengurus perusahaan wajib memasang safety sign sesuai
standar nasional atau internasional. Safety sign sesuai standar menjadikan fungsi sign lebih
efektif, pekerja dan orang lain yang berada di lingkungan perusahaan pun lebih mudah
mengenali dan memahami makna sign.
Sesuai standar ANSI Z535.3 yang mengatur tentang kriteria safety symbols, safety sign terdiri
dari berbagai jenis yang ditandai dengan bentuk dan warna yang berbeda-beda dan masing-
masing memiliki makna tersendiri, salah satunya adalah Prohibition Sign/Rambu Larangan.
Prohibition sign atau rambu yang berisi larangan digunakan untuk menyampaikan tindakan
yang dilarang dilakukan oleh  pekerja, kontraktor, atau seluruh orang yang berada di
lingkungan perusahaan karena bisa mengakibatkan cedera atau bahkan kematian.

Mengenal Prohibition Sign (Rambu Larangan)


Sesuai standar ANSI Z535, prohibition sign ini digunakan untuk menyampaikan tindakan
yang tidak boleh dilakukan. Untuk sign ini, penggunaan surround shape sifatnya adalah
wajib. Surround shape adalah bentuk geometris di sekitar simbol atau yang mengelilingi
gambar simbol, yang dapat menyampaikan informasi keselamatan tambahan.

 
Prohibition sign dirancang dalam bentuk lingkaran dengan warna dasar putih, garis tepi
berwarna merah, dan garis diagonal pada 45° yang memanjang dari kiri atas ke kanan bawah.
Pada sign ini, simbol/piktogram berwarna hitam diposisikan di dalam surround shape,
dengan teks/pesan berada di samping atau di bawahnya─terutama untuk sign yang sifatnya
instruksi seperti sign “No” atau “Do Not”.
Tujuan dari prohibition sign ini adalah untuk mencegah segala jenis tindakan yang dapat
menyebabkan bahaya atau kecelakaan, sehingga sangat penting bagi perusahaan untuk
memasang prohibition sign sesuai standar di area kerja.

10 Daftar Simbol Rambu Larangan yang Sebaiknya Anda Pasang di Area Produksi

Banyaknya kegiatan operasional, beragam mesin, peralatan kerja, dan lainnya di dalam area
produksi tentu banyak sekali risiko yang mungkin terjadi. Karenanya mengendalikan bahaya
dengan memasang safety sign menjadi salah satu aspek penting yang perlu diutamakan ketika
Anda bekerja di area produksi.
Jika Anda saat ini sedang bekerja atau berada di area produksi, lihatlah di sekeliling Anda,
tentu Anda menemukan safety sign yang terpasang pada dinding, mesin, atau peralatan kerja.
Setiap safety sign yang terpasang tentu memiliki bentuk, simbol, warna, dan layout yang
berbeda-beda.

Ini merupakan salah satu sign board (custom) berisi rambu-rambu larangan yang pernah PT
Safety Sign Indonesia produksi untuk PT Stanli Trijaya Mandiri.
Salah satunya jenis safety sign yang terpasang di area produksi adalah prohibition sign. Ada
banyak ragam simbol prohibition sign yang biasa dipasang atau wajib dipasang di area
produksi untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja akibat kontak dengan mesin atau
peralatan kerja.

Berikut 10 daftar simbol prohibition sign yang sebaiknya ada di area produksi:

1. Dilarang Merokok

Nama sign: No Smoking/Dilarang Merokok


Fungsi: Larangan merokok.
Bahaya: Kebakaran atau ledakan yang diakibatkan oleh bara api dari rokok atau material
rokok lainnya, serta bahaya dari asap rokok.
Perilaku manusia yang diharapkan: Tidak merokok.
2. Dilarang Menyalakan Api
 

Nama sign: No Open Flame/Dilarang menyalakan api


Fungsi: Larangan merokok dan segala bentuk api terbuka.
Bahaya: Kebakaran atau ledakan diakibatkan oleh api/sumber pembakaran terbuka atau
rokok.
Perilaku manusia yang diharapkan: Tidak menyalakan segala bentuk api terbuka dan tidak
merokok.

3. Bukan Jalur Forklift

 
Nama sign: No access for forklift trucks and other industrial vehicles/Bukan jalur forklift
Fungsi: Larangan menggunakan forklift dan kendaraan industri lainnya di area tertentu
Bahaya: Tertabrak forklift dan kendaraan industri lainnya di area tertentu.
Perilaku manusia yang diharapkan: Tidak mengoperasikan forklift dan kendaraan industri
lainnya di area tertentu.

4. Dilarang Menggunakan Benda atau Jam Tangan Bahan Logam


Nama sign: No metallic articles or watches/Dilarang menggunakan benda atau jam tangan
bahan logam
Fungsi: Larangan menggunakan benda atau jam tangan berbahan logam di area yang
mengandung magnetik tinggi.
Bahaya: Medan magnet yang kuat.
Perilaku manusia yang diharapkan: Melepas atau tidak memakai benda atau jam tangan
berbahan logam.
Regulasi: ISO 7010-P008
5. Jangan Disentuh

 
Nama sign: Do not touch/Jangan disentuh
Fungsi: Larangan untuk menyentuh benda/bagian dari suatu benda.
Bahaya: Permukaan berbahaya.
Perilaku manusia yang diharapkan: Tidak menyentuh benda/bagian dari suatu benda.

6. Dilarang Mengaktifkan Handphone


Nama sign: No activated mobile phone/Dilarang mengaktifkan handphone
Fungsi: Larangan untuk mengaktifkan handphone.
Bahaya: Area elektromagnetik.
Perilaku manusia yang diharapkan: Mematikan atau tidak mengaktifkan handphone.
 
7. Jangan Memasukkan Tangan Ke Dalam Lubang

Nama sign: No reaching in/Jangan memasukkan tangan ke dalam lubang


Fungsi: Larangan untuk memasukkan tangan ke dalam lubang mesin.
Bahaya: Terjepit di antara lubang mesin yang mengakibatkan cedera tangan.
Perilaku manusia yang diharapkan: Tidak memasukkan tangan ke lubang mesin.

8. Dilarang Mendorong

Nama sign: No pushing/Dilarang mendorong


Fungsi: Larangan mendorong suatu obyek.
Bahaya: Tertimpa obyek atau obyek menjadi kehilangan keseimbangan/terjatuh.
Perilaku manusia yang diharapkan: Tidak mendorong obyek.

9. Dilarang Makan dan Minum

 
Nama sign: No eating or drinking/Dilarang makan dan minum
Fungsi: Larangan makan dan minum di area tertentu.
Bahaya: Menelan zat berbahaya atau keracunan makanan dan minuman yang terkontaminasi
di area tertentu.
Perilaku manusia yang diharapkan: Tidak makan dan minum di area tertentu.

10. Jangan Meletakkan Benda di Depan Tanda Ini

Nama sign: Do not obstruct/ Jangan Meletakkan Benda di Depan Tanda Ini


Fungsi: Larangan meletakkan benda di depan sign ini terpasang karena bisa menghalangi atau
menghambat lalu lintas pejalan kaki/kendaraan, pintu keluar darurat, lorong-lorong, dan jalur
evakuasi.
Bahaya: Menghalangi atau menghambat lalu lintas jalan/kendaraan.
Perilaku manusia yang diharapkan: Tidak meletakkan benda di area-area di mana sign ini
dipasang.
KESIMPULAN
Masalah keselamatan kerja dan lingkungan tidak menyangkut terhadap diri pribadi semua
petugas, tetapi menyangkut sampai ke institusi di mana pekerjaan pemeliharaan dan
perawatan sedang dilakasnakan, bahkan sampai kerugiannya dirasakan oleh Pemerintah
setempat.

DAFTAR PUSTAKA
https://safetysignindonesia.id/10-simbol-rambu-larangan-yang-sebaiknya-ada-di-area-
produksi/
https://upp.ac.id/blog/pengertian-rambu-bahaya

Anda mungkin juga menyukai