Sesuai regulasi nasional terkait keselamatan kerja, pemasangan safety sign atau rambu keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi pengurus perusahaan untuk
menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja, kontraktor, dan semua pihak yang berada di area
perusahaan. Rambu K3 memainkan peranan penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman di
tempat kerja.
Pada hierarki pengendalian risiko, memasang rambu K3 termasuk ke dalam upaya pengendalian
administratif yang bertujuan untuk menghilangkan atau meminimalkan timbulnya risiko atau bahaya. Para
ahli K3 pun menyadari bahwa perusahaan harus menyampaikan komunikasi K3 secara efektif untuk
menciptakan lingkungan kerja yang aman. Rambu K3 memiliki peranan penting untuk mencapai tujuan
tersebut.
Rambu K3 berguna untuk:
Mengingatkan pekerja atau penghuni gedung tentang potensi bahaya dan bagaimana
menghindari bahaya yang terdapat di area kerja.
Memberi petunjuk ke lokasi tempat penyimpanan peralatan darurat.
Membantu pekerja atau penghuni gedung lainnya saat proses evakuasi dalam keadaan darurat.
Poin plus saat audit K3, membantu perusahaan untuk mendapatkan sertifikasi Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), ISO, OHSAS, dll.
Memenuhi persyaratan peraturan keselamatan kerja.
Namun masalahnya, selama ini penerapan K3 termasuk salah satunya pemasangan rambu K3 di sejumlah
perusahaan masih dianggap sebagai beban sehingga dilakukan hanya setengah-setengah. Tak jarang
perusahaan yang melakukan kesalahan fatal saat memasang rambu K3 di area kerja, di antaranya:
Sumber: Dokumentasi PT Safety Sign Indonesia
Sangat penting bagi Anda untuk memperhatikan jenis, desain, ukuran, material, dan lokasi pemasangan
rambu K3 agar komunikasi K3 di perusahaan Anda berjalan efektif. Masalahnya, bila rambu K3 tidak
terbaca dengan baik, lokasi pemasangan kurang tepat, dan material tidak tahan lama, pemasangan rambu
K3 untuk meminimalkan kecelakaan kerja tidak akan berfungsi maksimal.
Baca juga artikel ini:
Untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, ada enam hal yang perlu Anda perhatikan:
1. Safety Sign Assessment
Melalui survei/penilaian/safety sign assessment di area kerja, Anda dapat menentukan kebutuhan rambu
K3 yang diperlukan. Anda juga bisa mendapatkan berbagai informasi seperti jenis, desain, ukuran, material,
jumlah rambu hingga lokasi pemasangan rambu yang tepat. Melalui survei ini, Anda juga bisa mendapatkan
manfaat lain di antaranya:
Mengetahui rambu K3 lama yang tidak dibutuhkan lagi atau Anda pun bisa mengombinasikan
rambu K3 baru yang sesuai untuk area kerja tersebut.
Mengetahui rambu K3 lama yang hilang atau rusak dan perlu diganti.
Tak jarang, instruksi atau peringatan untuk pekerja hanya dibuat dalam secarik kertas dan ditempel
di dinding atau pintu. Melalui survei, Anda jadi mengetahui instruksi atau peringatan mana saja
yang harus diperbarui, baik dari segi desain, konten, bahasa, ukuran, material, dll.
Mengetahui rambu K3 yang sudah kedaluwarsa. Standar rambu K3 selalu mengalami perubahan
baik dari segi desain, piktogram, warna, konten, dll. Pastikan rambu K3 yang terpasang di area
kerja Anda sudah sesuai dengan standar terbaru dari OSHA/ANSI, ISO, atau BSI.
Mengetahui kebutuhan rambu K3 baru. Hal ini tidak hanya berlaku untuk perusahaan atau area
kerja baru, bila Anda merasa rambu K3 yang sekarang terasa kurang efektif atau tidak memadai,
Anda bisa menggantinya dengan yang baru berbasis standar internasional.
Sumber: Dokumentasi PT Safety Sign Indonesia
Keuntungan safety sign assessment :
Terhindar dari pemborosan yang dapat terjadi karena pemasangan ratusan bahkan ribuan rambu
yang mubazir akibat salah dalam memilih bahan (bahan tidak sesuai kondisi lingkungan), tempat
pemasangan yang kurang strategis, rambu yang susah/tidak mudah terbaca, gambar tidak tepat
dan tidak standar, dan lain-lain.
2. Desain dan format
Sebelum menentukan rambu K3, Anda perlu memahami bentuk dan simbol, warna, serta format desain
rambu K3 yang sesuai dengan standar OSHA/ANSI.
Sumber: safetysign.co.id
A.Warna rambu K3
Warna dapat membantu pekerja menentukan klasifikasi bahaya di area kerja. Warna rambu K3 juga akan
membantu mengarahkan pekerja terkait tindakan yang harus mereka lakukan sesuai warna rambu yang
mereka lihat. Berikut ragam warna yang terdapat dalam rambu K3 berdasarkan standar internasional:
1. Sifat bahaya
2. Konsekuensi pekerja bila berinteraksi dengan sumber bahaya
3. Bagaimana menghindari bahaya
Triangle atau diamond shape: digunakan untuk menunjukkan bahaya. Rambu dengan
bentuk triangle ini dirancang dengan piktogram berwarna hitam, warna dasar kuning atau oranye,
dan garis tepi berwarna hitam.
Round shape: digunakan untuk mandatory sign atau berisi instruksi keselamatan yang wajib
dipatuhi pekerja, seperti penggunaan APD. Rambu dengan bentuk lingkaran ini dirancang
dengan piktogram berwarna putih dan warna dasar biru.
Rectangular atau square shape: digunakan untuk menunjukkan jalan keluar saat kondisi darurat,
lokasi penyimpanan peralatan keselamatan, dan peralatan P3K. Rambu dengan bentuk persegi
panjang atau persegi ini dirancang dengan piktogram berwarna putih dan warna dasar hijau.
Untuk prohibition sign atau rambu yang berisi larangan dirancang dengan piktogram berwarna
hitam, warna dasar putih, garis tepi berwarna merah dan garis diagonal pada bagian tengah
berwarna merah.
One panel sign: rambu didesain satu panel dengan mencantumkan teks atau piktogram/simbol
saja.
Two panel sign: rambu didesain dua panel dengan mencantumkan teks dan piktogram/simbol
atau teks berisi kata kunci dan teks sebagai penjelas (harus memasukkan informasi berupa tipe
bahaya, konsekuensi dan pernyataan untuk menghindari bahaya tersebut).
Three panel sign: rambu didesain tiga panel dengan mencantumkan:
1. Header/signal word (seperti danger, warning, caution, notice, atau safety first)
2. Messaging and text format (berisi kata kunci dan teks penjelas),
3. Piktogram/simbol
3. Teks
Pertimbangkan teks atau signal word yang tercantum pada rambu K3. Rambu K3 yang mengacu pada
regulasi OSHA/ANSI menggunakan signal word DANGER/BAHAYA, WARNING/PERINGATAN, atau
CAUTION/WASPADA untuk menunjukkan tingkat keparahan risiko atau bahaya, dan kata-kata tersebut
harus disertakan pada rambu K3 Anda.
Rambu K3 harus mengandung pesan (dan simbol-simbol) yang menyatakan sifat bahaya, konsekuensi bila
pekerja kontak dengan bahaya tersebut, dan instruksi cara menghindarinya secara jelas. Pertimbangkan
juga ukuran huruf yang digunakan, pastikan cukup besar untuk dibaca dari jarak baca yang aman atau
dalam kondisi penerangan yang tidak memadai.
4. Material
Selain desain, pemilihan material rambu K3 yang tepat sesuai kondisi dan lokasi pemasangan juga penting
diperhatikan. Sebab, jika Anda salah memilih material rambu K3, bisa Anda bayangkan seberapa sering
Anda harus mengganti rambu K3 di perusahaan karena materialnya yang mudah rusak atau tidak tahan
lama.
5. Lokasi pemasangan
Ketika menempatkan rambu K3 di area yang relevan, perlu diingat bahwa signal word (WARNING,
CAUTION, DANGER) harus dapat dibaca dari setidaknya dengan jarak 1,52 meter. Ini karena seseorang
yang melihat rambu harus memiliki cukup waktu untuk mengikuti instruksi rambu dengan cepat dan aman.
Berikut rekomendasi lokasi pemasangan rambu K3:
6. Pelatihan
Berikan pelatihan kepada semua pekerja tentang arti rambu dan label yang dipasang di area kerja. Setiap
orang harus paham dengan arti warna dan pesan pada rambu K3, dan memahami tindakan pencegahan
yang disampaikan oleh setiap rambu.
Pekerja Anda harus mengenali rambu-rambu K3 mana yang mengindikasikan bahaya langsung,
mengetahui perbedaan antara bahaya dan waspada, dan dapat melakukan tindakan pencegahan yang
tepat. Rambu K3 yang dipasang mungkin sudah tampak jelas dan dapat dipahami, tetapi belum tentu
semua pekerja mematuhinya. Pelatihan menjadi bagian penting dalam penerapan K3, jika Anda ingin
memastikan lingkungan kerja yang aman bagi pekerja, maka pelatihan K3 tidak boleh Anda abaikan.
* * *
Rambu K3 mungkin tampak sebagai aspek kecil dalam implementasi K3 di tempat kerja, tetapi itu dapat
membantu memperingatkan pekerja tentang bahaya dan pencegahannya. Untuk memasang rambu K3
baru atau memperbarui rambu K3 lama di perusahaan, Anda perlu menentukannya dengan cermat. Mulai
dari pemilihan piktogram, material yang digunakan, hingga ukuran rambu, semua harus sesuai standar
yang berlaku.
Jika perusahaan Anda berencana melaksanakan pengadaan rambu K3 atau media visual K3 lainnya dan
masih bingung dalam hal penentuan dan pemasangannya, Anda bisa menggunakan jasa Safety Sign
Assessment untuk menentukan jenis, jumlah, desain, ukuran, material hingga lokasi pemasangan ra